*Penulis Korespondensi:
email: [email protected]

CESS (Journal of Computing Engineering, System and Science) e-ISSN: 2502-714x
Vol. 9, No. 2, Juli 2024, pp.518-528 p-ISSN: 2502-7131





Analisis Kelebihan dan Kekurangan Pemrograman Berorientasi Objek pada
Generator Form Web
Analysis of the Advantages and Disadvantages of Object-Oriented
Programming in Generators Form Web
Katon Wijana
1
, Gabriel Indra Widi Tamtama
2*

1,2
Sistem Informasi, Universitas Kristen Duta Wacana
Jl. Dr. Wahidin 5-25 Yogyakarta, Indonesia
email:
1
[email protected],
2
[email protected]
A B S T R A K
Form merupakan salah satu bagian penting dari pengembangan aplikasi berbasis web dengan
tujuan mengumpulkan data pengguna seperti nama, alamat email, nomor telepon, dan data
lainnya tergantung dari aplikasi yang dikembangkan. Membuat form dapat memakan waktu
lama dan membosankan karena harus dibuat sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dan
semenarik mungkin sehingga memberikan pengalaman tambahan bagi pengguna akhir.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan dari antarmuka grafis
yang dibuat secara manual dibandingkan dengan generator form berbasis web yang dirancang
menggunakan pendekatan pemrograman berorientasi objek (OOP). Metode penelitian ini
mencakup analisis terhadap implementasi generator form berorientasi objek yang tersedia,
serta pengujian terhadap efisiensi kode program. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini
digunakan untuk mengidentifikasi kelebihan, seperti fleksibilitas, efisiensi dan reusabilitas
kode, serta kekurangan, seperti kompleksitas dan overhead yang mungkin terjadi. Analisis
dilakukan dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan OOP secara umum ataupun
spesifik pada generator form web dan dibandingkan dengan pembuatan form secara manual.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan pemrograman berorientasi objek pada
generator form web secara efektif meningkatkan efisiensi dan kecepatan pengembangan
aplikasi web. Namun, tantangan yang dihadapi termasuk dalam manajemen kompleksitas dan
overhead yang terkadang diperlukan untuk mengelola abstraksi objek yang lebih tinggi.

Kata Kunci: form; aplikasi berbasis web; generator form web; pemrograman berorientasi
objek.

A B S T R A C T
Forms are an important part of web-based application development to collect user data such
as name, email address, telephone number, and other data depending on the developed
application. Creating a form can be time-consuming and tedious because it must be made
Contents list available at www.jurnal.unimed.ac.id
CESS
(Journal of Computing Engineering, System and Science)
journal homepage: https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/cess

CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) Vol.9, No.2, Juli 2024
pp. 518-528
p-ISSN: 2502-7131 e-ISSN: 2502-714x
519

according to the required requirements and as attractive as possible to provide an additional
experience for the end user. This research analyzes the advantages and disadvantages of
manually created graphical interfaces compared to web-based form generators designed
using an object-oriented programming (OOP) approach. This research method includes
analysis of the available object-oriented form generator implementations and testing the
program code's efficiency. Data collected from this research is used to identify advantages,
such as flexibility, efficiency, and reusability of the code, as well as disadvantages, such as
complexity and possible overhead. The analysis was carried out by manually identifying the
advantages and disadvantages of OOP in general or specifically in web form generators and
comparing it with creating forms. This research shows that the object-oriented programming
approach in web form generators effectively increases the efficiency and speed of web
application development. However, challenges include managing the complexity and
overhead that is sometimes required to manage higher object abstractions.

Keywords: forms; web-based applications; web form generators; object-oriented
programming

1. PENDAHULUAN
Membuat dan mengembangkan aplikasi berbasis web membutuhkan perhatian khusus
dan mempertimbangkan banyak hal seperti keamanan, skalabilitas, kemudaan penggunaan,
dan efisiensi waktu dalam pengembangan [1]. Salah satu komponen yang krusial dalam
pengembangan web ada adalah fitur form, yang berfungsi sebagai jembatan antara pemilik
sistem dan end user. Form memungkinkan pengumpulan data, pemrosesan input dari
pengguna ke dalam sistem, dan interaksi pengguna dengan sistem. Oleh karena itu, desain
form yang efisien, menarik, dan user-friendly menjadi tantangan tersendiri bagi seorang
pengembang web [2][3].
Pemrograman berorientasi obyek (OOP) telah lama menjadi paradigma dominan dalam
membuat atau mengembangkan perangkat lunak, termasuk aplikasi berbasis web. OOP
menawarkan pendekatan yang sistematis dalam penggunaannya dengan memanfaatkan
konsep seperti kelas, objek, pewarisan, dan polimorfisme [4][5]. Sedangkan generator form
web sendiri merupakan sebuah metode yang digunakan untuk membuat dan mengelola form
secara otomatis tanpa harus menuliskan kode dari awal. Penerapan OOP pada generator form
memiliki peranan yang cukup penting dalam membuat form yang dinamis, modular, dan
mudah dikelola.
Penggunaan OOP dalam generator form web memungkinkan pengembang dalam
membuat sistem yang lebih terstruktur dan fleksibel. Setiap elemen form seperti teks,
checkbox, atau dropdown dapat diwakili sebagai objek dengan atribut dan metode yang
spesifik. Objek-objek tersebut dapat dikombinasi dan dikonfigurasi ulang sesuai dengan
kebutuhan sehingga memungkinkan membuat form yang kompleks menjadi lebih efisien dan
mudah [5]. Penerapan OOP sudah banyak dilakukan oleh para pengembang atau pembuat
aplikasi berbasis web, seperti halnya yang dilakukan oleh [6] yang membuat aplikasi berbasis
web untuk membantu mengelola pengaduan nasabah pada suatu bank perkreditan rakyat.
Demikian juga dengan yang dilakukan oleh [7] yang mengimplimentasikan konsep OOP untuk
membuat aplikasi pembukuan keuangan penjualan jus buah. Selama ini topik penelitian
sebelumnya lebih umum membahas pemrograman berorientasi objek (OOP) atau
pengembangan aplikasi web secara umum, sedangkan penelitian ini fokus yang lebih

CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) Vol.9, No.2, Juli 2024
pp. 518-528
p-ISSN: 2502-7131 e-ISSN: 2502-714x
520

mendalam pada generator form web, baik dari segi kelebihan maupun kekurangannya. Selain
itu penelitian sebelumnya lebih berfokus pada teori atau konsep, pada penelitian ini penulis
menekankan penelitian pada efektivitas dan efisiensi dari implementasi OOP dalam konteks
pengembangan generator form web yang meliputi studi kasus, pengujian kinerja, atau
evaluasi praktis terhadap kegunaan dan kepraktisan implementasi OOP dalam proses
pengembangan nyata.
Namun, seperti halnya pendekatan pemrograman lain, konsep OOP juga memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan OOP meliputi kemampuan untuk menciptakan struktur
kode yang lebih terorganisir dan modular, yang dapat menunjang proses debugging dan
pengembangan yang berkelanjutan. Di sisi lain, kekurangan OOP dapat mencakup
kompleksitas tambahan dalam desain awal (blue print) pembuatan dan analisis kebutuhan
sistem [8].
Penelitian ini mencoba untuk menganalisis dan menggali lebih dalam keuntungan dan
kekurangan dalam penerapan OOP untuk mengembangkan aplikasis berbasis web untuk
kebutuhan mendata identitas jemaat di salah satu Gereja Kristen di Yogyakarta. Kami
mengajukan pertanyaan penelitian yaitu apa saja kelebihan dan kekurangan penerapan OOP
dalam pembuatan generator form web dibandingkan pembuatan form secara manual?
Adapun struktur artikel tersusun dari bagian pendahuluan, dasar/tinjauan teori, metode
penelitian, hasil dan pembahasan, dan kesimpulan.

2. DASAR/TINJAUAN TEORI
2.1. Pemrograman Berorientasi Objek
Pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming/OOP) merupakan
metode pemrograman yang menggunakan ”objek” sebagai elemen dasar penyusunan
program. Objek ini berisi data (atribut) dan perilaku (metode) yang merepresentasikan entitas
nyata di dunia [4][9]. Tujuan dari diciptakan model OOP untuk mempermudah pekerjaan
dalam membuat ataupun mengembangkan aplikasi baik berbasis desktop maupun web. Selain
itu juga memberikan manfaat antara lain kebebasan pengembangan, meningkatkan kualitas,
mempermudah pemeliharaan, dan meningkatkan reusabilitas.
Komponen-komponen yang ada di dalam pemrograman berorientasi objek yaitu [4][5]
[10]:
a. Kelas
Kelas merupakan tempat untuk membuat objek. Dalam kelas ini pula atribut dan
metode yang akan dimiliki objek didefinisikan.
b. Objek
Merupakan instance dari kelas yang memiliki atribut dan metode. Objek ini
merepresentasikan dunia nyata ke dalam bentuk program.
c. Abstraksi
Merupakan proses penyederhanaan kompleksitas dengan hanya menampilkan fitur
yang penting dari suatu objek. Hal ini memberikan kemungkinan untuk fokus pada
kinerja dari objek tersebut.
d. Enkapsulasi
Merupakan mekanisme menyembunyikan detail implementasi internal dari suatu
objek, dan hanya menyediakan antarmuka yang diperlukan untuk berinteraksi
dengan objek tersebut. Terdapat tiga modifier access yang memberikan akses untuk
berinteraksi dengan objek yaitu ”private”, ”protected”, dan ”public”.

CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) Vol.9, No.2, Juli 2024
pp. 518-528
p-ISSN: 2502-7131 e-ISSN: 2502-714x
521

e. Pewarisan
Merupakan mekanisme untuk mewariskan satu kelas ke kelas lainnya. Kelas yang
mewarisi disebut kelas turunan dan kelas yang diwarisi disebut kelas induk. Tujuan
dari pewarisan ini adalah kode dapat digunakan kembali dan memudahkan
pemeliharaan.
f. Polimorfisme
Merupakan konsep dalam OOP yang memungkinkan objek dari kelas yang berbeda
dapat diakses melalui antarmuka yang sama. Ini memungkinkan kode yang lebih
fleksibel dan mudah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.
2.2. Generator Form Web
Generator form web merupakan perangkat atau metode untuk membuat formulir dalam
pembangunan atau pengembangan aplikasi berbasis web dengan cara yang mudah dan efisien.
Dengan metode ini, pengembang maupun orang yang masih awam dalam dunia
pengembangan ataupun pembuatan web dapat merancang dan membuat formulir tanpa
harus menuliskan kode dari awal [11]. Kegunaan dari formulir dalam suatu aplikasi berbasis
web yaitu untuk mengumpulkan data pengguna, pendaftaran, survey, dan lain sebagainya.
Generator form web memiliki beberapa fungsi dan fitur utama yaitu [2][12][13]:
a. Antarmuka pengguna yang mudah digunakan.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan elemen formulir seperti teks,
tombol, checkbox, dan menu dropdown dengan mudah.
b. Kustomisasi.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan tampilan dan perilaku dari
formulir yang akan dibuatnya. Penyesuaian tampilan dapat berupa label, placeholder,
validasi input, dan style (CSS).
c. Validasi data
Fungsi ini memungkinkan pengembang untuk mengatur dan memastikan bahwa data
yang akan dimasukan ke dalam formulir sudah sesuai dengan kriteria tertentu.
d. Integrasi
Beberapa model generator sudah mendukung integrasi dengan layanan lain seperti
email, basis data, CRM (Customer Relationship Management), dan fungsi analitik.
e. Reporting and Analysis
Fungsi ini berguna untuk memberikan pelaporan dan analisis kepada pengembang
ataupun pembuat formulir terkait data yang diterima. Beberapa contoh yang dapat
dianalisis adalah jumlah pengisi formulir, hasil survey, dan lain sebagainya.
f. Keamanan
Fungsi ini sangat penting untuk menjaga integritas dan keamanan data yang
dikumpulkan. Contoh fitur keamanan yang sering dipakai adalah CAPTCHA, anti spam,
dan enkripsi data.
g. Respon otomatis
Beberapa generator memungkinkan pengaturan respon otomatis seperti
mengirimkan email konfirmasi kepada pengguna yang sudah mengisi formulir.

3. METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap seperti yang
ditampilkan dalam gambar berikut:

CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) Vol.9, No.2, Juli 2024
pp. 518-528
p-ISSN: 2502-7131 e-ISSN: 2502-714x
522



Gambar 1. Metode penelitian

Tahap 1: Studi literatur
Tahap pertama ini dilakukan untuk mengkaji teori, temuan, dan bahan penelitian lain
yang relevan. Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis berbagai
sumber akademik seperti buku, artikel jurnal, konferensi, dan publikasi lainnya yang berkaitan
dengan OOP, pengembangan aplikasi berbasis web, dan generator form web. Tujuan dari
tahap ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai konsep dasar dan
aplikasi praktis dari OOP dalam konteks pengembangan form web.
Tahap 2: Analisis implementasi OOP pada generator form web
Pada tahap kedua, penelitian difokuskan pada analisis implementasi OOP dalam
generator form web. Data dikumpulkan melalui studi kasus yang melibatkan generator form
web yang ada. Aspek-aspek yang dianalisis meliputi struktur kelas dan objek, prinsip-prinsip
OOP seperti enkapsulasi, pewarisan, dan polimorfisme, serta bagaimana prinsip-prinsip
tersebut diterapkan dalam pengembangan form web. Analisis ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penggunaan OOP dalam konteks ini.
Tahap 3: Membandingkan antarmuka grafis manual vs generator form
Tahap ketiga melibatkan perbandingan antara antarmuka grafis yang dibuat secara
manual dan yang dihasilkan oleh generator form. Studi kasus menggunakan aplikasi berbasis
web “Sistem Informasi Jemaat Gereja” yang telah dibuat pada penelitian sebelumnya [14].
Data dikumpulkan dengan mengidentifikasi perbedaan dalam hal efisiensi pengembangan,
kemudahan penggunaan, fleksibilitas, dan kinerja. Perbandingan ini akan memberikan
wawasan tentang kelebihan dan kekurangan pendekatan manual dan otomatis dalam
pembuatan form web.
Tahap 4: Analisis perbandingan
Tahap terakhir adalah menganalisis data perbandingan secara kualitatif untuk
mengevaluasi kelebihan dan kekurangan OOP pada generator form web. Analisis ini akan
melihat bagaimana aspek-aspek OOP seperti modularitas, pemeliharaan kode, dan skalabilitas
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengembangan generator form web. Temuan dari
tahap ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi praktis untuk pengembang dalam
mengoptimalkan penggunaan OOP dalam proyek pengembangan web mereka.

CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) Vol.9, No.2, Juli 2024
pp. 518-528
p-ISSN: 2502-7131 e-ISSN: 2502-714x
523

4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Implementasi OOP pada Generator Form Web
Pada bagian ini, kami melakukan analisis terhadap implementasi OOP pada generator
form web yang telah dikembangkan sebagai berikut.


Gambar 2. Hasil tampilan form yang dihasilkan generator

Hasil tampilan tersebut dibuat memakai blueprint atau kelas objek yang sudah dibuat
sebelumnya, secara ringkas program PHP untuk membuat form HTML dengan OOP adalah
sebagai berikut:
• Kelas Form menyediakan metode untuk menambahkan elemen-elemen form seperti
text box, date, password, hidden field, list box, checkbox, radio button, dan textarea.
• Konstruktor dari kelas ini akan menentukan nilai atribut aksi form (action) dan judul.
• Kelas ini menyediakan metode-metode untuk menambah Elemen: `addTextBox`,
`addDate`, `addPassword`, `addHidden`, `addListBox`, `addCheckBox`, `addRadio`, dan
`addTextArea` untuk menambahkan elemen-elemen form ke dalam form.
• Metode yang hanya boleh diakses dari dalam kelas dibuat private yaitu `textBox`,
`date`, `passWord`, `hidden`, `listBox`, `checkBox`, `radio`, dan `textArea`.
• Metode `getForm` digunakan untuk menghasilkan output akhir dari form HTML
dengan menata elemen-elemen form dalam grid Bootstrap responsif. Memasukkan
tombol submit dan reset.

Bentuk potongan program tersebut dituliskan dengan source code berikut:

CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) Vol.9, No.2, Juli 2024
pp. 518-528
p-ISSN: 2502-7131 e-ISSN: 2502-714x
524

Untuk menghasilkan antarmuka grafis seperti Gambar 2 di atas, diperlukan 2.617 karakter,
<?php
spl_autoload_register(
function($kelas) {
require_once $_SERVER["DOCUMENT_ROOT"]."/SIMG2022/kelas/$kelas.php";
}
);
$pasangan = array();
$pasangan[] = "0 - Belum terdaftar - Belum ada";
$kks = array();
$kks[] = "0 - Belum terdaftar - Belum ada" ;
include("koneksi.php");
$hasil = $con->query("SELECT id_anggota, nama_baptis, nama_lengkap, panggilan FROM
anggota");
while($baris = $hasil ->fetch_assoc()){
$pasangan[] = $baris['id_anggota']." - ".$baris['nama_baptis']." -
".$baris['nama_lengkap']." - ".$baris['panggilan'];
$kks[]= $baris['id_anggota']." - ".$baris['nama_baptis']." -
".$baris['nama_lengkap']." - ".$baris['panggilan'];
}
$gender = array("Pria","Wanita");
$status = array("Menikah","Single");
$gereja = array("GBIKA SOLO","GBIKA JOGJAKARTA","GBIKA JAKARTA","GBIKA MAGELANG","GBIKA
WONOGIRI","GBIKA NGAWI", "GBIKA MADIUN","GBIKA BANDUNG","GBIKA PURWOKERTO","GBIKA
SEMARANG","GBIKA KLATEN","GBIKA BOYOLALI","GBIKA SAMARINDA", "GBIKA BATURETNO","GBIKA
SALATIGA","GBIKA JAYAPURA","GBIKA SURABAYA","GBIKA GIRIBELAH","GBIKA TANGERANG","GBIKA
SANGATTA", "GBIKA PEKALONGAN","GBIKA NIAS","GBIKA LAMPUNG","GBIKA SRAGEN","GBIKA
WONOSARI","GEREJA INTERNET");
$darah = array("O","A","B","AB");
$pdd = array("SD","SMP","SMA","S1","S2","S3");
$spr1 = array("Komsel", "Baptis","Retreat Encounter","ESBC");
$spr2 = array("Som 1", "Som 2", "Som 3", "Som 4", "Som 5", "Som 6");
$kta=array("Dewasa","Anak","Non Aktif","Almarhum");
$form = new Form("simpan_jemaat.php","Data Jemaat");
$form->addTextBox("id_anggota","");
$form->addTextBox("nama_lengkap","");
$form->addTextBox("panggilan","");
$form->addTextBox("nama_baptis","");
$form->addListBox("pasangan",$pasangan,"");
$form->addListBox("kks",$kks,"");
$form->addDate("tgl_gabung","");
$form->addTextBox("jabatan","");
$form->addTextBox("no_ktp","");
$form->addTextBox("tempat_lahir","");
$form->addDate("tanggal_lahir","1968 -07-27");
$form->addRadio("gender",$gender,"Pria");
$form->addListBox("gol_darah",$darah,"O");
$form->addListBox("status",$status,"");
$form->addListBox("gereja",$gereja,"");
$form->addTextBox("alamat","");
$form->addTextBox("rt","");
$form->addTextBox("rw","");
$form->addTextBox("kelurahan","");
$form->addTextBox("kecamatan","");
$form->addTextBox("kota","Yogyakarta");
$form->addTextBox("kode_pos","");
$form->addTextBox("propinsi","Daerah Istimewa Yogyakarta");
$form->addTextBox("negara","Indonesia");
$form->addTextBox("telpon","");
$form->addTextBox("hp","");
$form->addTextBox("email","");
$form->addTextBox("sosmed","facebook.com");
$form->addTextBox("pekerjaan","");
$form->addListBox("pendidikan",$pdd,"S1");
$form->addTextBox("keterampilan","");
$form->addCheckBox("skema_pr_1",$spr1,"");
$form->addCheckBox("skema_pr_2",$spr2,"");
$form->addListBox("status_kta",$kta,"");
$form->getForm();
?>

CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) Vol.9, No.2, Juli 2024
pp. 518-528
p-ISSN: 2502-7131 e-ISSN: 2502-714x
525

tampak pada program di atas untuk komponen antarmuka grafis yang sama hanya perlu
memanggil nama metodenya saja.
Sedangkan untuk menghasilkan tampilan antarmuka grafis seperti Gambar 2 jika ditulis
secara manual, atas dibutuhkan 11.673 karakter, data ini diperoleh dari kode HTML yang
diterima oleh web browser.

4.2. Temuan dan Diskusi
4.2.1. Temuan
Hasil perbandingan antarmuka grafis yang dibuat secara manual dengan menggunakan
generator form menghasilkan beberapa temuan sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Perbandingan
Komponen Manual Generator Form
Efisiensi pengembangan Pembuatan antarmuka
grafis secara manual
membutuhkan waktu lebih
lama dan lebih banyak
karakter kode yang harus
ditulis, pada contoh kasus
ini efisiensinya mencapai
77,5%.
Menggunakan generator
form yang dikembangkan
dengan OOP, waktu
pengembangan berkurang
secara signifikan, dengan
jumlah karakter kode yang
lebih sedikit. Implementasi
OOP menghasilkan kode
program yang jumlah
karakternya jauh lebih
sedikit dibandingkan jika
antarmuka grafis tersebut
ditulis secara manual.
Kemudahan penggunaan Membutuhkan pemahaman
mendalam tentang HTML
dan CSS, serta lebih rentan
terhadap kesalahan
manusia.
Mempermudah pengguna
dalam membuat form
dengan antarmuka yang
lebih intuitif dan otomatisasi
pengaturan layout.
Fleksibilitas dan kinerja Memberikan fleksibilitas
penuh dalam desain, namun
kinerja dapat terpengaruh
oleh kompleksitas kode.
Meskipun sedikit
mengurangi fleksibilitas
desain, generator form
meningkatkan konsistensi
dan kinerja dengan
mengoptimalkan kode yang
dihasilkan.

Data perbandingan dianalisis secara kualitatif untuk mengevaluasi kelebihan dan
kekurangan OOP pada generator form web. Analisis ini fokus pada aspek modularitas,
pemeliharaan kode, dan skalabilitas. Sedangkan untuk kelebihan dan kekurangan OOP untuk
diterapkan pada generator form diterangkan dalam tabel 2 berikut:

CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) Vol.9, No.2, Juli 2024
pp. 518-528
p-ISSN: 2502-7131 e-ISSN: 2502-714x
526

Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan OOP pada Generator Form Web
Kelebihan Kekurangan
Modularitas: Kode yang modular
memungkinkan pengembangan yang lebih
terstruktur dan mudah dipahami.
Kompleksitas Awal: Implementasi awal
menggunakan OOP bisa lebih kompleks
dibandingkan dengan pendekatan
prosedural, membutuhkan waktu dan
pemahaman yang lebih dalam tentang
konsep OOP.
Pemeliharaan: Memudahkan dalam
melakukan debugging dan pembaruan
kode, karena perubahan dapat dilakukan
pada satu kelas atau objek tanpa
mempengaruhi keseluruhan sistem.
Overhead Kinerja: Dalam beberapa kasus,
penggunaan OOP dapat menyebabkan
overhead kinerja, terutama jika tidak
dioptimalkan dengan baik.
Skalabilitas: Menyederhanakan
penambahan fitur baru, karena kelas dan
objek baru dapat ditambahkan tanpa perlu
mengubah kode yang sudah ada secara
signifikan.

Efisiensi Kode: Implementasi OOP
menghasilkan kode program yang jumlah
karakternya jauh lebih sedikit dibandingkan
dengan penulisan antarmuka grafis secara
manual, sehingga mengurangi beban
penulisan dan pemeliharaan kode.


4.2.2. Diskusi
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelebihan dan kekurangan pemrograman
berorientasi objek (OOP) dalam pengembangan generator form web. Berdasarkan hasil
penelitian, ditemukan bahwa jumlah karakter pada program yang ditulis menggunakan OOP
jauh lebih sedikit dibandingkan dengan apabila antarmuka grafis tersebut ditulis secara
manual. Hal ini menunjukkan efisiensi dalam penulisan kode, yang merupakan salah satu
keunggulan utama dari OOP.
OOP memungkinkan pengembang untuk menulis kode yang lebih modular dan
terstruktur. Dalam konteks generator form web, penggunaan kelas dan objek mempermudah
pengelolaan dan pengembangan fitur baru. Sebagai contoh, dengan menerapkan konsep
inheritance dan polymorphism, pengembang dapat mengembangkan berbagai jenis form
tanpa harus menulis ulang seluruh kode, cukup dengan menambah atau memodifikasi kelas
yang ada.
Penemuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa OOP
dapat meningkatkan efisiensi pengembangan perangkat lunak. Studi oleh [8] menunjukkan
bahwa OOP mengurangi duplikasi kode dan mempermudah pemeliharaan perangkat lunak.
Hasil penelitian ini memperkuat temuan tersebut dengan bukti konkret dari implementasi
generator form web. Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa kekurangan dari
penggunaan OOP. Proses belajar dan implementasi awal OOP memerlukan waktu dan usaha
yang lebih dibandingkan dengan pendekatan procedural [9]. Selain itu, untuk aplikasi kecil

CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) Vol.9, No.2, Juli 2024
pp. 518-528
p-ISSN: 2502-7131 e-ISSN: 2502-714x
527

atau yang tidak memerlukan modularitas yang tinggi, overhead dari OOP bisa menjadi kurang
efisien.
Temuan penelitian ini memiliki beberapa implikasi penting. Pertama, bagi pengembang
perangkat lunak, OOP menawarkan pendekatan yang lebih efisien dan terstruktur dalam
pengembangan form web, terutama untuk proyek besar dan kompleks. Kedua, bagi akademisi
dan pendidik, hasil ini menunjukkan pentingnya memasukkan OOP dalam kurikulum
pengembangan perangkat lunak untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang
relevan dan efisien.
Meskipun penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang kelebihan dan
kekurangan OOP dalam pengembangan form web, masih banyak area yang memerlukan
eksplorasi lebih lanjut. Penelitian masa depan dapat fokus pada:
• Studi Komparatif: Membandingkan OOP dengan metode pengembangan lain, seperti
pemrograman fungsional atau prosedural, dalam konteks pengembangan web.
• Studi Kasus yang Lebih Luas: Menerapkan OOP pada berbagai jenis aplikasi web dan
membandingkan efisiensinya.
• Pengembangan Alat Bantu: Mengembangkan alat bantu atau framework yang dapat
mempermudah implementasi OOP dalam pengembangan form web.
• Pengaruh Terhadap Kinerja: Menganalisis pengaruh OOP terhadap kinerja aplikasi web,
seperti kecepatan pemrosesan dan penggunaan memori.
Dengan melanjutkan penelitian di area ini, kita dapat terus meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pengembangan perangkat lunak, serta memastikan bahwa teknik-teknik yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan industri perangkat lunak yang terus
berkembang.

5. KESIMPULAN
Penelitian ini telah menganalisis kelebihan dan kekurangan pemrograman berorientasi
objek (OOP) dalam konteks pengembangan generator form web. Beberapa temuan utama dari
penelitian ini yaitu efisiensi penulisan kode, modularitas dan pemeliharaan, pembelajaran dan
implikasi, konsistensi dengan penelitian sebelumnya, implikasi untuk pengembangan
perangkat lunak, dan arah penelitian selanjutnya. Secara keseluruhan, penelitian ini
menegaskan bahwa OOP adalah pendekatan yang kuat dan efisien dalam pengembangan
generator form web, meskipun memerlukan investasi awal yang lebih besar dalam hal
pembelajaran dan implementasi. Keuntungan modularitas, efisiensi penulisan kode, dan
pemeliharaan jangka panjang membuat OOP menjadi pilihan yang baik untuk pengembangan
perangkat lunak, terutama untuk proyek-proyek besar dan kompleks.

REFERENSI
[1] P. McFedries, Web Coding \& Development All-in-One For Dummies. John Wiley \& Sons,
2024.
[2] L. Wroblewski, Web form design: filling in the blanks. Rosenfeld Media, 2008.
[3] C. Jarrett and G. Gaffney, Forms that work: Designing Web forms for usability. Morgan
Kaufmann, 2009.
[4] P. Wegner, “Concepts and paradigms of object-oriented programming,” ACM Sigplan
Oops Messenger, vol. 1, no. 1, pp. 7–87, 1990.
[5] A. Ojha, R. Tiwari, K. Kadam, and K. Khot, “Web Application Development with Object

CESS (Journal of Computer Engineering, System and Science) Vol.9, No.2, Juli 2024
pp. 518-528
p-ISSN: 2502-7131 e-ISSN: 2502-714x
528

Oriented Programming,” Pridobljeno iz https//s3. Amaz. com/academia. edu. Doc., vol.
9, 2017.
[6] E. D. Andriano, I. Ahmad, and R. D. Gunawan, “Pengembangan Aplikasi Pengaduan
Nasabah Berbasis Website Menggunakan Framework Laravel (Studi Kasus: PT BPR
UTOMO MSL),” J. Inform. dan Rekayasa Perangkat Lunak, vol. 4, no. 3, pp. 246–252,
2023.
[7] Z. A. W. Sugandi, Y. A. Nugraha, S. N. Anam, and I. Darmayanti, “Implementasi Konsep
Pemrograman Berorientasi Objek Dalam Aplikasi Pembukuan Keuangan Penjual Jus
Buah Menggunakan Bahasa Pemrograman Java,” J. Ilm. IT CIDA, vol. 8, no. 1, pp. 1–8,
2022.
[8] J. Reaves, “Comparing ladder logic and object-oriented programming: Many young
automation professionals are comfortable with object-oriented programming (OOP),
but ladder logic remains the standard for industrial automation applications. See
advantages and disadvanta,” Control Eng., vol. 65, no. 7, pp. 18–21, 2018.
[9] S. C. Agu and F. Elugwu, “Object Oriented Programming Approach: A Panacea for
Effective Software Development,” African J. Adv. Sci. Technol. Res., vol. 6, no. 1, pp. 1–
14, 2022.
[10] R. Yesputra and J. Hutahaean, “Implementasi object oriented programming dalam
pengembangan aplikasi berbasis web.(studi kasus: e-alumni stmik royal),” 2011.
[11] M. Seckler, S. Heinz, J. A. Bargas-Avila, K. Opwis, and A. N. Tuch, “Designing usable web
forms: empirical evaluation of web form improvement guidelines,” in Proceedings of
the SIGCHI Conference on Human Factors in Computing Systems, 2014, pp. 1275–1284.
[12] A. Negametzyanov, S. L. Lau, and C. F. Ng, “Web-based Interactive Form Generator for
Public Kiosks,” in 2015 IEEE Conference on Open Systems (ICOS), 2015, pp. 108–113.
[13] D. Strmečki, D. Radošević, and I. Magdalenić, “Web form generators design model,” in
Central European Conference on Information and Intelligent Systems, 2015, no.
November, pp. 255–260.
[14] Y. Oslan, H. Kristanto, and R. G. Santosa, “Pendampingan Pembuatan Dan Pengelolaan
Data Elektronik Jemaat GKJ Wates,” Servirisma, vol. 1, no. 1, pp. 73–82, 2021.