Digulis
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
e-ISSN: 2988-7011 | Volume 1, Issue 3
DOI: 10.26418/djpkm.v1i3.72849


Amallia Putri, Luhur Wicaksono, Yuline, Halida, Ana Fergina – Page 80
Seminar Kesadaran Kesehatan Mental Dalam Pembentukkan
Karakter Siswa Pada SMAN 6 Pontianak Tahun 2023

Amallia Putri
1, Luhur Wicaksono
2, Yuline
3, Halida
4, Ana Fergina
5
1,2,3,4,5 Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Tanjungpura

*Email korespondensi: [email protected]

Submit date
(21-Jun-23)
Review date
(29-Jul-23)
Accepted
(28-Aug-23)


Kata kunci Abstrak
Seminar; Kesehatan
Mental; Karakter siswa
Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk
membekali siswa untuk mengenal dan memahami mengenai
kesadaran kesehatan mental dalam membentuk karakter ,
memberikan wawasan tentang pentingnya kesehatan mental,
memberikan kiat-kiat pada siswa yang mengalami permasalahan
kesehatan mental. Pemahaman kesehatan mental sangat penting
bagi peserta didik di sekolah menengah atas agar mereka dapat
menjaga kesehatan mental mereka, menghadapi tantangan hidup
dengan baik, dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara
keseluruhan. Oleh karena itu, dirasakan sangat perlu dilakukan
seminar kesehatan mental dalam membentuk karakter siswa
sebagai kegiatan pengabdian di kalangan remaja pada jenjang
sekolah menengah atas. Pelaksanaan seminar kesehatan mental
dilakukan dengan memberikan materi pokok yaitu : a). Materi
Pengenalan Tentang Kesehatan Mental, dan b). Macam-macam
permasalahan kesehatan mental disekolah dan kiat
menanggulanginya. Setelah kegiatan diharapkan siswa dapat
memahami konsep kesehatan mental, dapat mencegah hal-hal yang
akan berdampak pada permasalahan mental, serta dapat
menyelesaikan permasalahan terkait mental dengan kiat-kiat yang
sudah diberikan. Peserta seminar yang terlibat dalam pengabdian
kepada masyarakat program studi bimbingan dan konseling
berjumlah 3 kelas dengan siswa sebanyak 66 orang, didampingi oleh
2 guru BK, 5 dosen BK dan 1 staf program studi BK serta 3
mahasiswa Prodi BK.
Seminar; Mental
health; Student
character
The aim of this community service is to equip students to know and
understand mental health awareness in forming character, provide
insight into the importance of mental health, and provide tips for
students who experience mental health problems. Understanding
mental health is very important for students in high school so that
they can maintain their mental health, face life's challenges well, and
improve their overall quality of life. Therefore, it is felt that it is very
necessary to conduct mental health seminars in shaping student
character as a service activity among teenagers at the high school
level. The mental health seminar was carried out by providing the
main material, namely: a). Introductory Material on Mental Health,

DIGULIS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Volume 1, Issue 3, DOI: 10.26418/djpkm.v1i3.72849

Amallia Putri, Luhur Wicaksono, Yuline, Halida, Ana Fergina - Page 81
and b). Various mental health problems at school and tips for dealing
with them. After the activity, it is hoped that students will be able to
understand the concept of mental health, be able to prevent things
that will have an impact on mental problems, and be able to solve
mental-related problems with the tips that have been given. Seminar
participants involved in community service in the guidance and
counseling study program numbered 3 classes with 66 students,
accompanied by 2 guidance and counseling teachers, 5 guidance and
counseling lecturers and 1 guidance and counseling study program
staff as well as 3 students from the guidance and counseling study
program.

How to cite this article (APA)
Putri, A., Wicaksono, L., Yuline, Y., Halida, H. & Fergina, A. (2023). Seminar Kesadaran
Kesehatan Mental Dalam Pembentukkan Karakter Siswa Pada SMAN 6 Pontianak Tahun 2023.
Digulis: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 1(3), 80-86. DOI: 10.26418/djpkm.v1i3.72849

PENDAHULUAN
Kesehatan mental memiliki arti penting dalam kehidupan seseorang, dengan mental yang
sehat maka seseorang dapat melakukan aktifitas sebagai mahluk hidup. Kondisi mental yang
sehat akan membantu perkembangan seseorang kearah yang lebih baik dimasa mendatang
(Adityawarman, 2010). Kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang mampu menyadari
kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara
produktif dan mampu memberi kontribusi terhadap lingkunganya (WHO, 2016). Sedangkan
masalah kesehatan mental diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang menyesuaikan diri
terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan yang mengakibatkan ketidakmampuan tertentu
(Kartono, 2000)
Data survei yang dilakukan oleh World Health Organization WHO (2011) menunjukkan
bahwa 20% remaja mengalami masalah kesehatan mental kususnya kecemasan dan depresi.
Pemahaman kesehatan mental membantu peserta didik meningkatkan kesadaran diri mereka
tentang perasaan, pikiran, dan emosi mereka. Hal ini dapat membantu mereka mengenali tanda-
tanda stres, cemas, atau depresi, serta mengenali kebutuhan mereka untuk menjaga kesehatan
mental mereka. Selain itu dengan memahami arti penting kesehatan mental peserta didik belajar
keterampilan pengelolaan emosi yang efektif, seperti mengidentifikasi emosi, mengatur emosi,
dan berbicara tentang emosi dengan cara yang sehat. Keterampilan ini sangat berharga untuk
menghadapi tantangan sehari-hari, termasuk tuntutan akademik, hubungan sosial, dan
perubahan dalam hidup mereka. Pemahaman kesehatan mental dapat membantu mengurangi
stigma terhadap masalah kesehatan mental. Peserta didik yang memahami kesehatan mental
akan lebih menerima dan menghargai perbedaan orang lain, serta lebih berempati terhadap
mereka yang menghadapi masalah kesehatan mental. Hal ini dapat menciptakan lingkungan
sekolah yang lebih inklusif dan mendukung bagi semua peserta didik.
Penelitian yang dilakukan oleh Hightower yang dikutip dalam buku Desmita (2013)
menemukan bahwa hubungan yang harmonis dengan teman sebaya selama masa remaja,
berhubungan dengan kesehatan mental yang positif pada masa dewasa. Peserta didik yang
memiliki pemahaman kesehatan mental yang baik cenderung lebih mampu menghadapi stres
akademik, menjaga keseimbangan antara tugas sekolah dan kegiatan lain, serta memahami
pentingnya istirahat dan self-care dalam menjaga kesehatan mental mereka. Semua ini dapat
berkontribusi pada peningkatan performa akademik mereka. Pemahaman kesehatan mental
membantu peserta didik mengembangkan keterampilan untuk menjaga kesehatan mental

DIGULIS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Volume 1, Issue 3, DOI: 10.26418/djpkm.v1i3.72849

Amallia Putri, Luhur Wicaksono, Yuline, Halida, Ana Fergina - Page 82
mereka sepanjang hidup mereka. Ini termasuk keterampilan untuk menghadapi stres, mengatur
emosi, menjaga hubungan yang sehat, dan mengembangkan pola pikir yang positif. Semua ini
dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan
Dengan demikian, pemahaman kesehatan mental sangat penting bagi peserta didik di
sekolah menengah atas agar mereka dapat menjaga kesehatan mental mereka, menghadapi
tantangan hidup dengan baik, dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. Oleh
karena itu, dirasakan sangat perlu dilakukan seminar kesehatan mental dalam membentuk
karakter siswa sebagai kegiatan pengabdian di kalangan remaja pada jenjang sekolah menengah
atas khususnya pada peserta didik Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Pontianak.
Kesehatan mental merujuk pada kondisi kejiwaan seseorang yang melibatkan
keseimbangan emosional, psikologis, dan sosial. Kesehatan mental yang baik sangat penting
untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik, berfungsi secara optimal, dan mengatasi
tantangan hidup. Kesehatan mental sangat penting bagi remaja karena masa remaja adalah
periode penting dalam perkembangan seseorang. Pada masa ini, banyak perubahan fisik,
emosional, dan sosial yang terjadi, dan memiliki kesehatan mental yang baik dapat memberikan
dampak positif pada berbagai aspek kehidupan remaja.
Pemahaman kesehatan mental sangat penting bagi siswa sekolah karena kesehatan
mental yang baik berperan besar dalam pengembangan pribadi, prestasi akademis, dan
kesejahteraan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemahaman
kesehatan mental penting bagi siswa:
a. Pengaruh Terhadap Prestasi Akademis: Kesehatan mental yang baik dapat meningkatkan
kemampuan belajar dan konsentrasi siswa. Gangguan kesehatan mental dapat menghambat
proses pembelajaran dan menciptakan hambatan bagi pencapaian akademis yang optimal.
b. Kemampuan Mengelola Stres: Siswa sering menghadapi tekanan akademis, sosial, dan
keluarga. Pemahaman kesehatan mental membantu siswa mengembangkan strategi yang
sehat untuk mengelola stres dan tekanan, sehingga dapat menghindari dampak negatifnya
terhadap kesejahteraan mental.
c. Peningkatan Hubungan Sosial: Kesehatan mental yang baik memainkan peran penting dalam
hubungan sosial. Siswa yang memahami kesehatan mental dapat lebih baik memahami dan
mendukung teman-teman mereka yang mungkin mengalami masalah mental. Ini menciptakan
lingkungan sosial yang lebih mendukung dan inklusif.
d. Pencegahan Masalah Kesehatan Mental: Pemahaman kesehatan mental memungkinkan siswa
untuk mengenali tanda-tanda awal masalah kesehatan mental dan mencari bantuan lebih
awal. Pencegahan dan intervensi dini dapat mencegah masalah kesehatan mental menjadi
lebih serius.
e. Pengembangan Diri dan Empati: Pemahaman kesehatan mental membantu siswa
mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri dan orang lain. Hal
ini dapat meningkatkan tingkat empati, toleransi, dan pemahaman terhadap perbedaan
individu.
f. Penyadaran Diri dan Penerimaan Diri: Siswa yang memahami kesehatan mental cenderung
lebih sadar diri dan menerima diri mereka apa adanya. Ini dapat membantu mengurangi
tekanan yang mungkin timbul dari standar sosial atau ekspektasi yang tidak realistis.
g. Peningkatan Kualitas Hidup: Kesehatan mental yang baik memberikan kontribusi pada
peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Siswa yang memiliki kesehatan mental yang
baik cenderung lebih bahagia, produktif, dan memiliki sikap yang positif terhadap hidup.
Pentingnya pemahaman kesehatan mental bagi siswa menciptakan lingkungan sekolah yang
mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara holistik. Dengan memprioritaskan

DIGULIS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Volume 1, Issue 3, DOI: 10.26418/djpkm.v1i3.72849

Amallia Putri, Luhur Wicaksono, Yuline, Halida, Ana Fergina - Page 83
kesehatan mental, sekolah dapat membantu siswa menghadapi tantangan dengan lebih baik dan
mempersiapkan mereka untuk sukses dalam kehidupan.
Pembentukan karakter melalui seminar kesehatan mental adalah suatu pendekatan yang
dapat memberikan dampak positif pada individu. Seminar kesehatan mental dapat menjadi
wadah untuk menyampaikan informasi, strategi, dan dukungan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan psikologis seseorang. Berikut adalah beberapa cara bagaimana seminar kesehatan
mental dapat membantu dalam pembentukan karakter:
a. Pendidikan dan Informasi: Seminar kesehatan mental dapat memberikan pemahaman
mendalam tentang kesehatan mental, mencakup topik-topik seperti stres, kecemasan,
depresi, self-care, dan manajemen emosi. Pemberian informasi yang akurat dan terkini dapat
membantu individu memahami dan mengenali tantangan kesehatan mental, memungkinkan
mereka untuk mengambil tindakan yang tepat.
b. Pengembangan Keterampilan Koping: Seminar dapat memberikan strategi konkret untuk
mengatasi stres dan mengelola tekanan sehari-hari.Pelatihan keterampilan koping dapat
membantu individu dalam menghadapi situasi sulit dan membangun ketahanan mental.
c. Penguatan Hubungan Sosial: Melalui seminar, individu dapat belajar pentingnya dukungan
sosial dan koneksi emosional. Keterlibatan dalam kegiatan kelompok atau diskusi dapat
membantu memperluas jaringan sosial, memberikan dukungan, dan memperkuat kesehatan
mental.
d. Peningkatan Kesadaran Diri: Seminar kesehatan mental dapat membantu individu untuk
lebih memahami diri mereka sendiri, termasuk identifikasi nilai-nilai, kekuatan, dan
kelemahan mereka. Peningkatan kesadaran diri dapat menjadi dasar untuk pertumbuhan
pribadi dan pembentukan karakter yang positif.
e. Promosi Self-Care: Seminar dapat membahas pentingnya self-care dalam menjaga kesehatan
mental. Mempromosikan praktik-praktik self-care, seperti olahraga, tidur yang cukup, dan
kegiatan relaksasi, dapat membantu individu merawat diri mereka sendiri dengan lebih baik.
f. Bimbingan dan Dukungan: Seminar dapat menjadi platform untuk mendapatkan bimbingan
dan dukungan dari para ahli kesehatan mental. Memiliki akses ke sumber daya dan
dukungan tambahan dapat membantu individu mengatasi masalah kesehatan mental dan
memperkuat karakter mereka.
Seminar kesehatan mental dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam membantu
individu membentuk karakternya dengan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
dukungan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari. Seminar kesehatan
mental dapat menjadi platform yang efektif untuk membentuk karakter seseorang. Pembentukan
karakter melalui seminar kesehatan mental melibatkan pemahaman diri, peningkatan
keterampilan interpersonal, pengembangan ketahanan mental, dan promosi kesejahteraan secara
menyeluruh. Berikut adalah beberapa dokumentasi pelaksanaan seminar kesehatan mental oleh
tim pengabdian masyarakat program studi Bimbingan dan Konseling

DIGULIS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Volume 1, Issue 3, DOI: 10.26418/djpkm.v1i3.72849

Amallia Putri, Luhur Wicaksono, Yuline, Halida, Ana Fergina - Page 84

Gambar 1. Foto Bersama Seluruh Tim (siswa, Guru BK, Dosen Prodi BK, Staf Prodi BK, Mahasiswa
Prodi BK)


Gambar 2. Pemberian Materi Pengenalan Kesehatan Mental



Gambar 3. Macam-macam permasalahan kesehatan mental disekolah dan kiat
menanggulanginya

METODE
Metode yang digunakan dalam pengabdian pada masyarakat adalah metode persentase,
ceramah, diskusi dan tanya jawab. Adapun bentuk kegiatannya berupa seminar kesehatan mental.

DIGULIS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Volume 1, Issue 3, DOI: 10.26418/djpkm.v1i3.72849

Amallia Putri, Luhur Wicaksono, Yuline, Halida, Ana Fergina - Page 85
Media yang digunakan berupa power point dan video terkait kesehatan mental. Kegiatan ini
dilaksanakan dengan persiapan sebagai berikut :
1. Kegiatan survey rencana pelaksanaan kegiatan seminar kesehatan mental
2. Menentukan lokasi dan sasaran
3. Penyusunan materi kegiatan seminar kesehatan mental
Pelaksanaan seminar kesehatan mental dilakukan dengan memberikan materi pokok
yaitu : a). Materi Pengenalan Tentang Kesehatan Mental, dan b). Macam-macam permasalahan
kesehatan mental disekolah dan kiat menanggulanginya. Tahapan pelaksanaan lebih rinci
dipaparkan sebagai berikut :
a) Konseptualisasi yaitu pemberian materi kepada siswa melalui tatap muka dengan presentasi
(Materi Pengenalan Kesehatan Mental);
b) Diskusi/Tanya Jawab.
c) Konseptualisasi yaitu pemberian materi kepada siswa melalui tatap muka dengan presentasi
(Macam-macam permasalahan kesehatan mental disekolah dan kiat menanggulanginya);
d) Pemutaran video kiat-kiat mengatasi masalah kesehatan mental yang terjadi di sekolah
(stress, anxiety, depresion, bullying)
e) Diskusi/Tanya Jawab;
f) Games
g) Pemberian lembar evaluasi tingkat pengetahuan dan kepuasan kegiatan.
Setelah kegiatan diharapkan siswa dapat memahami konsep kesehatan mental, dapat
mencegah hal-hal yang akan berdampak pada permasalahan mental, serta dapat menyelesaikan
permasalahan terkait mental dengan kiat-kiat yang sudah diberikan. Peserta seminar yang
terlibat dalam pengabdian kepada masyarakat program studi bimbingan dan konseling berjumlah
3 kelas dengan siswa sebanyak 30- 37 orang perkelas.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan dilaksanakan dengan melibatkan siswa dari 3 kelas sebanyak 66 orang, dosen
bimbingan dan konseling mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Untan. Siswa
yang hadir sejumlah 66 orang didampingi oleh 2 guru BK, 5 dosen BK dan 1 staf program studi BK
serta 3 mahasiswa Prodi BK. Mitra dalam kegiatan ini adalah SMA Negeri 6 yang berada di
Tanjung Raya II, Jalan. Tani, Kelurahan Saigon, Kecamatan Pontianak Timur. Siswa aktif
berpartisipasi dalam kegiatan ini menunjukkan kebutuhan siswa dalam pemahaman kesehatan
mental dan mau berbagi terhadap permasalahan yang dialami selama ini terkait dengan masalah
psikologis.
Setiap siswa diberikan kesempatan untuk menuangkan pertanyaan, gagasan dan
dituangkan dalam diskusi. Tanggapan para siswa dari kegiatan ini positif, terlihat dari
antusiasme dan perhatian para siswa selama kegiatan berlangsung dalam pemberian materi dan
diskusi maupun dilihat hasil isian dari lembar evaluasi.
Pemahaman tentang kesehatan mental sangat penting bagi siswa sekolah menengah atas.
Siswa sekolah menengah atas sering menghadapi tekanan akademis yang tinggi, termasuk ujian,
tugas, dan ekspektasi untuk meraih prestasi. Busari (2012) mengemukakan bahwasannya stress
akademik merupakan suatu tekanan yang muncul karena siswa memiliki keinginan untuk tampil
dan memberikan hasil yang terbaik dalam ujian atau tes, namun adanya batasan waktu yang
membuat lingkungan akademik siswa menegang. Di samping itu, mereka juga menghadapi
tekanan sosial dari teman sebaya, pertemanan, dan masalah identitas. Pemahaman kesehatan
mental dapat membantu siswa mengelola tekanan ini dan mengembangkan strategi penanganan
yang sehat.

DIGULIS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Volume 1, Issue 3, DOI: 10.26418/djpkm.v1i3.72849

Amallia Putri, Luhur Wicaksono, Yuline, Halida, Ana Fergina - Page 86
Fase sekolah menengah atas merupakan masa transisi yang signifikan dalam kehidupan
siswa. Mereka mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial. Pemahaman kesehatan mental
membantu siswa mengatasi tantangan ini, memahami perubahan yang terjadi dalam diri mereka,
dan mengembangkan ketahanan mental. Siswa sering menghadapi berbagai macam emosi,
termasuk stres, kecemasan, dan depresi. Memahami kesehatan mental membantu mereka
mengenali dan mengelola emosi-emosi ini dengan lebih baik, serta mencari dukungan jika
diperlukan.
Pemahaman kesehatan mental dapat berperan dalam mencegah masalah kesehatan
mental lebih lanjut. Dengan menyadari tanda-tanda awal dan memiliki pengetahuan tentang
strategi pencegahan, siswa dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan
mental mereka. Pemahaman kesehatan mental dapat membantu mengurangi stigma yang masih
terkait dengan masalah kesehatan mental. Siswa yang memahami pentingnya kesehatan mental
lebih mungkin membantu menciptakan lingkungan yang mendukung, di mana pembicaraan
terbuka tentang kesehatan mental dapat terjadi tanpa rasa malu atau takut.
Kesehatan mental yang baik dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja
akademis. Siswa yang memiliki pemahaman yang baik tentang kesehatan mental cenderung lebih
baik dalam mengelola stres, meningkatkan fokus, dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul
dalam proses belajar.Kesehatan mental yang baik juga berkontribusi pada kemampuan siswa
untuk membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya, keluarga, dan guru. Hubungan
yang positif dapat menjadi sumber dukungan penting dalam menghadapi tantangan sehari-hari.
Dengan memahami pentingnya kesehatan mental, siswa dapat lebih baik mengelola tantangan
kehidupan dan membangun fondasi yang kuat untuk kesejahteraan mereka di masa depan.

KESIMPULAN
Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didapat disimpulkan bahwa : a) Peserta
didik sudah mendapatkan pemahaman dalam mengenal dan memahami pentingnya kesadaran
kesehatan mental dalam membentuk karakter b) Peserta didik mendapatkan informasi wawasan
tentang pentingnya kesehatan mental c) Peserta didik mendapatkan kiat-kiat mengatasi
permasalahan terkait isu kesehatan mental

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada (1) Kepala SMAN 6 Pontianak, yang telah memberikan
kesempatan kepada Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling untuk melaksanakan PKM di kelas XII
sebagai peserta PKM dan (2) Kepada FKIP Untan yang telah mendanai program ini melalui dana
DIPA Fakultas.

DAFTAR PUSTAKA
Adityawarman, I. (2010). Sejarah Perkembangan Gerakan Kesehatan Mental. Jurnal Dakwah dan
Komunikasi. 4 (1), 91-110. doi: 1978-1261.
Busari (2012). Academic stress among undergraduate Studens: Measuring the effects of stress
inoculation techniques. Journal of Social Science, 5(27). 599-699.
Desmita. (2013). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kartono, K. (2000). Hygiene Mental. Jakarta : CV. Mandar Maju.