COMMUNICATION, VOL. 11 NO.1 APRIL 2020. 1- 13
1
p-ISSN 2086 - 5708
e-ISSN 2442 - 7535





Komunikasi Pemasaran Terpadu Dalam Pengembangan Pariwisata Ende
Studi Kasus: Festival Danau Kelimutu

Maria Septian Riasanti Mola, Denik Iswardani Witarti
Email: [email protected], [email protected]
Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Budi Luhur Jakarta

Submitted: 07 January 2020 Revised: 23 January 2020 Accepted: 29 March 2020


ABSTRAK
Festival Danau Kelimutu diadakan setiap tahun oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ende sebagai salah satu agenda
tahunan dalam promosi pariwisata Ende. Namun festival ini belum mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke
Kabupaten Ende. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu dapat
diimplementasikan untuk pengembangan pariwisata Kabupaten Ende dengan memanfaatkan Festival Danau Kelimutu.
Penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi kasus. Teori yang digunakan adalah
Teori Komunikasi Pemasaran Terpadu dari Philip Kotler & Gary Armstrong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
beberapa tahapan dalam komunikasi pemasaran terpadu sebetulnya sudah dilakukan, namun kurang terintergrasi.
Komunikasi Pemasaran Terpadu Festival Danau Kelimutu dapat dirancang dengan menentukan target wisatawan
mancanegara. Materi promosi dan iklan juga disesuaikan untuk market internasional. Kegiatan kehumasan pemerintah
Dinas Pariwisata Kabupaten Ende dapat menjalin kerjasama dengan pemerintah kabupaten di sekitarnya sehingga lebih
terpadu untuk mengembangkan destinasi. Pihak-pihak yang terlibat dalam personal selling selama ini masih kurang,
sehingga perlu pembinaan untuk meningkatkan product knowledge. Pada akhirnya hal ini akan mendukung direct
selling. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah potensi pariwisata di Kabupaten Ende dapat dikembangkan dengan
mengoptimalkan elemen-elemen Komunikasi Pemasaran Terpadu yang telah ada.

Kata Kunci: Pariwisata, Komunikasi Pemasaran Terpadu, Kabupaten Ende, Event Danau Kelimutu


ABSTRACT
Festival Danau Kelimutu is held every year by the Ende Regency Tourism Office as one of the annual agendas in the
promotion of Ende tourism. But this festival has not been able to attract tourists to visit Ende Regency. This study aims
to analyze the Integrated Marketing Communication strategy can be implemented for the development of Ende Regency
tourism by utilizing the Festival Danau Kelimutu. This research was conducted in a qualitative descriptive manner
using case studies. The theory used is Integrated Marketing Communication Theory from Philip Kotler & Gary
Arnstrong. The results showed that several stages in integrated marketing communication had actually been carried
out,but were less integrated. The Integrated Marketing Communication of the Festival Danau Kelimutu can be designed
by determining the target of foreign tourists. Promotional materials and advertisements are also adjusted for
international markets. Government public relations activities in the Ende Regency Tourism Office can establish
cooperation with the surrounding district governments so that they are more integrated in developing destinations. The
parties involved in personal selling are still lacking, so there is a need to provide guidance to improve product
knowledge. Ultimately this will support direct selling. The final conclusion of this study is that the tourism potential in
Ende Regency can be developed by optimizing existing Integrated Marketing Communication elements.

Keywords: Keywords: Tourism, Integrated Marketing Communication, Ende Regency, Kelimutu Lake Festival


PENDAHULUAN
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Timur jumlah objek wisata di
Kabupaten Ende sebanyak 32
1
objek dan ini
masuk dalam kategori paling banyak di pulau

1
http://nttprov.go.id/2018/index.php/potensi-daerah/pariwisata
diakses tanggal 18 April 2019 pukul 20:52 WIB

COMMUNICATION, VOL. 11 NO.1 APRIL 2020. 1- 13

2
Flores. Namun, sejak tahun 2010 hingga 2017
jumlah wisatawan domestik yang berkunjung
ke objek wisata di wilayah Kabupaten Ende
mengalami penurunan. Tahun 2010 terdapat
24.120 orang wisatawan domestik dan tahun
2017 hanya 22.713 orang saja wisatawan
yang berkunjung.
2
Penurunan jumlah
wisatawan ini tentunya sangat berpegaruh
terhadap pendapatan daerah (APBD).
Notabene salah satu objek wisata di
Kabupaten Ende masuk dalam Wonderfull
Indonesia, yaitu Danau 3 warna Kelimutu.
Banyaknya potensi wisata di kabupaten Ende
seharusnya Ende sudah bisa dikenal seperti
Bali. Namun, jumlah iklan mengenai
pariwisata daerah Kabupaten Ende belum
maksimal. Pemerintah Daerah Ende harus
merencanakan desain komunikasi pemasaran
yang inovatif dengan mengemas pesan
sekreatif mungkin, sehingga dapat
memengaruhi calon wisatawan untuk datang
berkunjung. Unsur terpenting dari sebuah
strategi pemasaran dalam membangun sebuah
pariwisata adalah segmentasi, targeting, dan
posisioning. Salah satu bentuk pemasaran
yang sudah dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Ende adalah Festival Danau
Kelimutu yang diadakan setiap tahun. Karena
keunikan dan jumlah objek wisata yang
banyak membutuhkan strategi khusus dalam
meningkatkan angka pengunjungnya. Website
yang mengulas objek wisata di Kabupaten
Ende belum sepenuhnya menerapkan
komunikasi pemasaran terpadu.
Jika melihat daerah lain seperti
Provinsi Banten, sudah menggunakan Strategi
Komunikasi Pemasaran Terpadu. Meskipun
SDM yang dimiliki belum memiliki fokus
terhadap pemasaran terpadu, pemerintah
Banten bekerja sama dengan radio daerah
dalam memasarkan produk par iwisata
daerahnya.
3
Penelitian ini membahas promosi

2
Sumber: BPS Provinsi NTT
3
Jurnal penelitian Strategi Komunikasi Masyarakat Kampung Adat
Cireundeu dalam Mempertahankan Identitas Budaya dan Ketahanan
Pangan pada Masyarakat Mutikultual. 2018
pariwisata pemerintah Banten menggunakan
penjualan personal melalui kegiatan pameran
dan eksebisi, iklan dengan media above the
line dan below the line, dan interactive
marketing melalui sosial media. Dinas
Pariwisata melakukan kerjasama dengan
komunitas anak muda Banten dan stakeholder
yang bergerak di bidang pariwisata.
Menggandeng komunitas menjadi cara untuk
menarik generasi millennial untuk berwisata
ke Banten. Namun dalam hal ini, bukan
memasarkan satu-persatu dari festival atau
acara yang dilaksanakan, tetapi bagaimana
pemasaran secara terintegrasi dan
tersistematis. Pemasaran pariwisata dapat
diartikan sebagai suatu system yang
berkordinasi melakukan berbagai kebijakan
bagi perusahaan-perusahan, kelompok
industri pariwisata. Baik itu milik individua
tau swasta maupun instansi pemerintaan baik
secara lokal, regional, nasional dan
internasional untuk mencapai kepuasan
wisatawan. Event merupakan salah satu
bentuk dari komunikasi pemasaran terpadu.
Berdasarkan latar belakang penelitian yang
dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian ini adalah Bagaimana
Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu
dapat diimplementasikan untuk
pengembangan pariwisata Kabupaten Ende
dengan memanfaatkan Festival Danau
Kelimutu?
Penelitian ini menggunakan kerangka
teori Komunikasi Pemasaran Terpadu dari
Philip Kotler & Gary Arnstrong. Dalam
Penelitian ini, produk berupa Festival Danau
Kelimutu, hal ini tentunya membutuhkan
strategi komunikasi pemasaran terpadu yang
efektif. Kotler & Armstrong, menyatakan
bahwa pemasaran terpadu (Integrated
Marketing Communication) yang biasa
disebut bauran promosi (marketing mix)
sebuah perusahaan terdiri dari perpaduan
khusus antara pemasangan iklan, penjualan
personal, promosi penjualan, hubungan
masyarakat dan pemasaran langsung yang

COMMUNICATION, VOL. 11 NO.1 APRIL 2020. 1- 13

3
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
– tujuan pemasangan iklan dan pemasaran.

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode studi kasus untuk
menangkap fenomena-fenomena yang terjadi
dalam objek yang diteliti. Dalam penelitian
ini studi kasus mengacu pada defenisi
menurut Tells (1997), dimana metode kasus
memiliki unit analisis yang lebih mengacu
pada sistem tindakan yang dilakukan baik
oleh individu maupun kelompok. Studi kasus
berfokus pada spesifikasi kasus dalam suatu
potret kehidupan. Creswell (2010 :20)
mengatakan bahwa studi kasus merupakan
strategi penelitian di mana di dalamnya
peneliti menyelidiki secara cermat suatu
program, peristiwa, aktivitas, proses atau
sekelompok individu.
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian Studi
Kasus (Case Study) untuk meneliti lebih
dalam tentang Bagaimana Strategi
Komunikasi Pemasaran Terpadu dapat
diimplementasikan untuk pengembangan
pariwisata Kabupaten Ende dengan
memanfaatkan Festival Danau Kelimutu,
tahapan apa saja yang telah dilakukan oleh
Dinas Pariwisata Kabupaten Ende dalam
pengembangan wisatanya. Studi Kasus dalam
penelitian ini adalah studi kasus intrinsik atau
intrinsic case study. Menurut (Norman, 2009)
studi kasus intrinsik merupakan jenis yang
ditempuh oleh peneliti yang ingin memahami
sebuah kasus tertentu, karena dalam
keseluruhan aspek kekhususan dan
kesederhanaannya sehingga kasus ini menarik
minat.
Menurut Saipuddin Azwar (1998:35),
subjek penelitian adalah benda, hal atau orang
tempat variabel penelitian melekat, subjek
penelitian merupakan subjek yang dituju
untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita berbicara
tentang subjek penelitian, sebetulnya kita
berbicara tentang unit analisis, yaitu subjek
yang menjadi pusat perhatian atau sasaran
peneliti. Sedangkan menurut Burhan Bungin
(2007:76), subjek penelitian adalah para pihak
yang terlibat atau pelaku dalam obyek
penelitian. Berdasarkan definisi subjek
penelitian tersebut di atas, penulis
menyimpulkan subjek penelitian adalah orang
tempat variable penelitian melekat, yang
dituju oleh peneliti untuk di teliti, atau para
pihak yang terlibat dalam obyek penelitian.
Bila dihubungkan dengan penelitian ini,
subjek penelitiannya yaitu para pihak atau
pelaku yang terlibat di kegiatan komunikasi
pemasaran terpadu dalam pengembangan
potensi wisata di Kabupaten Ende, yaitu
Dinas Pariwisata Kabupaten Ende sebagai
penyelenggara Festival Danau Kelimutu.
Tokoh adat dari suku Ende dan Lio sebagai
bagian dari Festival Danau Kelimutu pada
upacara Pati Ka’a dan komunitas peduli
Budaya yang juga sebagai admin dari media
sosial (facebook dan Instagram) tentang Ende.
Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata
Ende yang menangani secara langsung
Festival Danau Kelimutu. Tokoh adat dari
suku Ende dan Lio sebagai bagian dari
Festival Danau Kelimutu pada upacara Pati
Ka’a dan komunitas peduli Budaya yang juga
sebagai admin dari media sosial (facebook
dan Instagram) tentang Ende. Menurut I Made
Wirartha (2006:39) pengertian objek
penelitan adalah: “Objek penelitian (variable
penelitian) adalah karakteristik tertentu yang
mempunyai nilai, skor atau ukuran yang
berbeda untuk unit atau individu yang
berbeda atau merupakan konsep yang diberi
lebih dari satu nilai.” Dari definisi di atas
dapat diambil kesimpulan bahwa objek
penelitian adalah suatu sasaran ilmiah
dengan tujuan dan kegunaan tertentu
untuk mendapatkan data tertentu yang
mempunyai nilai, skor atau ukuran yang
berbeda. Dalam penelitian ini objek
penelitiannya adalah Festival Danau
Kelimutu. Penelitian ini menggunakan
observasi dan wawancara sebagai teknik

COMMUNICATION, VOL. 11 NO.1 APRIL 2020. 1- 13

4
pengumpulan data. Dan diolah dengan
melakukan transkrip wawancara serta reduksi
data sebelum melakukan analisis data.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Festival Danau Kelimutu pertama kali
diselenggarakan pada tahun 2009 dan terbuka
untuk wisatawan. Awalnya Festival ini
diadakan bertepatan dengan perayaan syukur
aas berkat panen dan penghormatan kepada
leluhur atau nenek moyang dalam upacara
pati ka’a. Festival Danau Kelimutu ini
menitik beratkan pada upacara memberi
makan para leluhur yang dilaksanakan di
kawasan Danau tiga warna Kelimutu yang
mana Kelimutu oleh masyarakat Ende - Lio
diyakini sebagai tempat bersemayam para
arwah yang telah meninggal. Hal ini dapat
dilihat dengan nama dari tiga Danau tersebut
“Tiwu Ata Bupu” yang berwarna Merah agak
kehitaman yaitu tempat bersemayamnya
arwah dari orang tua , “Tiwu Ata Polo”
Danaunya berwarna hijau tua/pekat diyakini
sebagai tempat bersemayamnya arwah orang
yang selama hidupnya berbuat jahat dan “
Tiwu Ko’o Fai Nuwa Muri” danaunya
berwarna Biru muda yang merupakan tempat
bersemayamnya arwah para muda mudi.
Upacara Pa’a Loka ini dilaksanakan setiap
tanggal 14 Agustus . Pemberian makan kepara
arwah para leluhur dilakukan oleh tua adat
(mosalaki) yang daerahnya berada di sekitar
kawasan Gunung Kelimutu.
Danau kelimutu ini diadakan dalam
rangka mengenalkan budaya dan alam dari
kabupaten Ende. Tujuan komunikasi yang
ingin disampaikan kepada wisatawan yang
hadir dalam acara ini mulai dari
menumbuhkan kesadaran wisatawan akan
adanya Festival Danau kelimutu di Ende
hingga bentuk promosi yang dapat ditawarkan
oleh Dinas Pariwisata kabupaten Ende.
Tahapan ini akan dianalisa oleh peneliti
menggunakan model AIDA sebagai berikut:
Awarness, Dinas Pariwisata Kabupaten Ende
harus menumbuhkan kesadaran melalui
infomasi berupa promosi kepada calon
wisatawan dan masyarakat sekitar (wisatawan
lokal) bahwa Festival Danau Kelimutu
diadakan setiap tahun dalam bulan Agustus.
Awareness ini bias dibentuk dengan
memberikan kesan yang baik pada
pelaksanaan sebelumnya. Ada ikon yang
menjadi tanda atau kenang-kenangan telah
mengikuti atau menghadiri acara tersebut.
Knowledge, Festival Danau Kelimutu dapat
memberikan pengetahuan kepada wisatawan
yang datang mengenai budaya yang ada di
Kabupaten Ende, destinasi wisata yang layak
dikunjungi dalam agenda liburan mereka.
Pengetahuan mengenai Festival dan rangkaian
acara ini juga harus disosialisaikan kepada
masyarakat di sekitar tempat acara (sekitar
Kawasan Taman Nasional Kelimutu). Hal ini
bertujuan agar infomasi dapat disampaikan
juga oleh masyrakat sekitar sebagai pelaku
usaha, tokoh masyarakat dan anggota
pemerintah Daerah Kabupaten Ende. Liking,
Di NTT sendiri Kawasan wisata yang sudah
jauh terkenal dibandingkan Danau Kelimutu
adalah Labuan Bajo. Dengan adanya Festival
Danau Kelimutu ini dapat menjadi salah satu
factor pengingat bahwa di sisi lain Pulau
Flores terdapat destinasi wisata yang menarik
untuk dikunjungi. Festival Danau Kelimutu
dibuat berbeda dengan festival lainnya yang
sudah ada di provinsi NTT. Tujuan dari
strategi komunikasi berasal dari tujuan dari
strategi promosi. Misalnya dalam pagelaran
budaya yang menampilkan tarian khas Ende,
dapat mengajak wisatawan untuk terlibat
langsung. Preference, Dinas Pariwisata
Kabupaten Ende harus merancang rangkaian
acara Festival Danau Kelimutu ini lebih
menarik dan atraktif sehingga menampilkan
keunikan tersendiri di mata wisatawan.
Rangkaian acara tidak hanya berfokus pada
satu upacara saja. Dinas Pariwisata
Kabupaten Ende dapat. Conviction,
Wisatawan yang datang tentunya tidak hanya
ingin melihat Danau Kelimutu saja. Dinas
Pariwisata Kabupaten Ende dapat

COMMUNICATION, VOL. 11 NO.1 APRIL 2020. 1- 13

5
memberikan destinasi wisata mulai dari
Museum tenunh Ikat, Rumah pengasingan
Bung Karno, Kampung Adat Wologai, Desa
Moni hingga keindahan Pantai Nanganesa. Ini
tidak hanya menjadi opsi wisata bagi
wisatawan namun sebagai rangkaian destinasi
wisata. Sehingga berwisata ke Ende tidak
hanya Danau kelimutu tetapi rangkaian
Festival Danau Kelimutu yang membawa
mereka untuk mengenal potensi wisata yang
ada. Purchase, Kelima faktor tersebut
tentunya akan mempengaruhi wisatawan
untuk mengambil keputusan final yaitu
mengunjungi destinasi wisata di Kabupaten
Ende pada Festival Danau Kelimutu. Promosi
dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten
Ende harus informatif dan menarik. Mulai
dari Brosur yang menarik, promosi melalui
media social dengan menampilkan video
rangkaian perjalanan wisata ke Ende.
Selain upacara Pati Ka’a, pada tahun
2019 rangkaian Festival Danau Kelimutu
terdapat acara Flores Ethnic Fashion Show
yang menampilkan fashion dengan kain tenun
asli Ende dan NTT yang diselenggarakan di
Museum Tenun Ikat di kota Ende. Selain itu
terdapat Pagelaran Budaya yang
menampilkan tarian dan nyanyian daerah
Ende yang diselenggarakan di beberapa
tempat wisata seperti Kampung Adat
Wologai, Taman Nasional Kelimutu dan
Museum Tenun Ikat serta Rumah
Pengasingan Bung Karno. Rangkaian acara
yang diselnggarakan pada awal bulan Agustus
ini diakhiri degan upacara Taga Kamba atau
Weta Kamba. Selanjutnya puncak dari
Festival ini adalah dengan upacara tiga batu
(memasak secara adat) dan Pati Ka’a.
Wisatawan yang hadir dalam Festival ini
tidak diwajibkan untuk berbusana daerah
Ende. Pemasaran terpadu yang dapat
digunakan untuk mengembangkan Pariwisata
Ende pada Festival Danau Kelimutu. Tolls
dari Komunikasi pemasaran terpadu yang
digunakan dalam analisis ini ada 5 yaitu,
Public Relation, Direct Marketing,
Advertising, Personal Selling, dan Sales
Promotion. Berdasarkan hasil penelitian ini,
peneliti memperoleh data bahwa potensi
wisata di Kabupaten Ende dapat
dikembangkan melalui Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Dinas Pariwisata
Kabupaten Ende sudah melakukan beberapa
kegiatan yang dapat menunjang Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Dinas Pariwisata
Kabupaten Ende sudah membuat promosi
berupa iklan yang disebarluaskan melalui
media sosial serta melakukan kerjasama
dengan beberapa stakeholder untuk
memberikan pelatihan pada personal selling.
Peneliti melihat bahwa tahapan
komunikasi pemasaran terpadu sendiri sudah
dijalankan oleh Dinas Pariwisata, namun
belum terintegrasi sehingga pelaksanaannya
belum maksimal. Dalam pelaksanaannya,
pengembangan pariwisata Kabupaten Ende
dapat menggunakan elemen komunikasi
pemasaran terpadu dengan analisis
berdasarkan konsep Bauran Kotler.
Advertising merupakan tool Integrated
Marketing Communication yang memiliki
basis berbayar, dan merupakan komunikasi
non personal atau bersifat media massa, yang
ditayangkan pada saluran TV, radio, majalah,
dan koran untuk mengkomunikasikan pesan
tentang suatu organisasi, produk, layanan,
atau ide yang ditujukan kepada konsumen
atau organisasi. Iklan Festival Danau
Kelimutu yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata Kabupaten Ende diantaranya
pembuatan brosur yang disebarkan ke hotel-
hotel yang berada di kota Ende dan sekitar
Kawasan Taman Nasional Kelimutu.
Periklanan ini tidak hanya dilakukan sebelum
acara tetapi pada saat acara dan setelah acara.
Tujuannya agar memberikan kesadaran dan
memberikan informasi yang lebih detail
kepada wisatawan serta penyebaran
informasinya lebih luas. Melihat anggaran
Dinas Pariwisata Kabupaten Ende yang
terbatas maka advertising dapat dilakukan
dengan memanfaatkan media sosial.

COMMUNICATION, VOL. 11 NO.1 APRIL 2020. 1- 13

6
Dinas Pariwisata dapat melakukan
sales promotion dengan memberikan
kesempatan kepada pengrajin di sekitar
Taman Nasional Kelimutu untuk memasarkan
produk mereka. Selain itu pada Dinas
Pariwisata dapat bekerjasama dengan agen
travel dan pemilik serta pengelola hotel,
homestay dan rumah makan un tuk
memberikan diskon harga kepada wisatawan
pada saat Festival Danau Kelimutu. Hal ini
tentunya sama-sama memberikan keuntungan
kedua pihak.
Kegiatan PR yang dapat dilakukan
oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Ende
mempunyai tujuan utamanya adalah
mengupayakan dan menjaga reputasi positif
kepada wisatawan yang akan dan telah
berkunjung ke Ende khususnya pada Festival
Danau Kelimutu.
Bentuk penerapan PR antara lain:
1. Publikasi khusus (press release
pelaksanaan Festival Danau
Kelimutu)
2. Perisipasi dalam k egiatan
masyarakat
3. Penggalangan dan
4. Sponsorship dan event dan lain –
lain.
Penjualan personal dapat membuat
hubungan interaktif secara dekat untuk dapat
mengenal konsumen secara lebih dalam dan
lebih baik, sehingga dapat memberikan
respons yang tepat. Namun, dalam tahan ini
Dinas Pariwisata harus terlebih dahulu
memberikan sosialisasi dan pengetahuan
mengenai Festival Danau Kelimutu sehingga
dapat berinteraksi langsung dan melakukan
personal selling dengan wisatawan.
Sosialisasi ini juga perlu dilakukan kepada
sumber daya manusia di lingkungan
pemerintah daerah Ende.
Menurut data tahun 2018, Kabupaten
Ende memiliki berbagai potensi daya tarik
wisata yang digolongkan dalam tiga
kelompok besar yaitu daya tarik wisata alam,
budaya dan buatan manusia. Potensi daya
tarik wisata yang terdata adalah sebanyak 108
buah dengan rincian 64 buah wisata alam, 31
buah wisata budaya dan 13 buah wisata
buatan manusia. Dengan daya tarik wisata
unggulan Danau Kelimutu, Situs Bung Karno
serta tempat perenungan Pancasila dan
perkampungan-perkampungan adat yang
tersebar hampir di semua kecamatan.

Gambar 1:Daftar Potensi Wisata Alam di
Kabupaten Ende
4

Tahun 2010 hingga 2017 potensi wisata
di Kabupaten Ende mengalami peningkatan,
wisata budaya berupa kampung adat dan
tenun ikat menjadi andalan wisata di daerah
ini. Apalagi Kabupaten Ende terdiri dari dua
suku besar yaitu suku Ende dan Lio yang
memiliki bahasa dan adat yang berbeda
bahkan saat ini banyak pendatang dari daerah
lain yang tinggal di wilayah kabupaten Ende.
Jumlah Objek wisata ini tentunya menjadi
daya jual yang mampu meningkatkan
eksistensi Kabupaten Ende di Provinsi Nusa
Tenggara Timur dan m enjadi sumber
pendapatan daerah. Menurut data tahun 2018,
Kabupaten Ende memiliki berbagai potensi
daya tarik wisata yang digolongkan dalam
tiga kelompok besar yaitu daya tarik wisata
alam, budaya dan buatan manusia. Potensi
daya tarik wisata yang terdata adalah
sebanyak 108 buah dengan rincian 64 buah
wisata alam, 31 buah wisata budaya dan 13
buah wisata buatan manusia. Adanya daya
tarik wisata unggulan Danau Kelimutu, Situs

4
http://portal.endekab.go.id/potensi-daerah/pariwisata.html diakses
tanggal 30 April 2019 pukul 15.30 WIB

COMMUNICATION, VOL. 11 NO.1 APRIL 2020. 1- 13

7
Bungkarno serta tempat perenungan Pancasila
dan perkampungan-perkampungan adat yang
tersebar hampir di semua kecamatan.
Pemerintah Kabupaten Ende menciptakan
citra destinasi Ende dalam Festival Danau
Kelimutu sebagai salah satu prioritas dari
Kementerian Pariwisata untuk menambah
jumlah wisatawan mancanegara yang datang
ke Indonesia.

Gambar 2: Destinasi Destinasi Prioritas
Sumber: Kementrian Pariwisata

Berdasarkan gambar di atas, Festival
Danau Kelimutu dan Kabupaten Ende sendiri
belum masuk dalam daftar Destinas Prioritas
oleh Kementrian pariwisata Indonesia. Hal ini
tentunya tidak harus membuat Festival Danau
Kelimutu tidak dapat bersaing dengan Event
di daerah lainnya di NTT. Dalam laporan
tahunan Kementerian Pariwisata Indonesia
tahun 2018 disebutkan bahwa Pengembangan
destinasi pariwisata diarahkan untuk
meningkatkan kualitas destinasi pariwisata,
melalui Pengembangan infrastruktur dan
ekosistem kepariwisataan antara lain meliputi
perancangan destinasi pariwisata (kawasan
strategis pariwisata nasional dan kawasan
pengembangan pariwisata nasional),
peningkatan aksesibilitas, atraksi,
amenitas,dan ekosistem pariwisata;
Pengembangan destinasi wisata alam, budaya,
dan buatan yang berdaya saing antara lain
meliputi pengembangan wisata kuliner dan
spa, wisata sejarah dan religi, wisata tradisi
dan seni budaya, wisata perdesaan dan
perkotaan, wisata bahari, wisata ekologi dan
petualangan, kawasan wisata, serta wisata
konvensi, olahraga dan rekreasi; Peningkatan
tata kelola destinasi pariwisata dan
pemberdayaan masyarakat antara lain
meliputi tata kelola destinasi pariwisata
prioritas dan khusus, internalisasi dan
pengembangan sadar wisata, dan
pengembangan potensi masyarakat di bidang
pariwisata.
Dalam melaksanakan program kegiatan
dalam rangka pembinaan dan pengembangan
kepariwisataan di Kabupaten Ende, Dinas
Pariwisata Kabupaten Ende didukung dana
yang berasal dari APBD II maupun APBN.



Tabel 1.Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pariwisata Kabupaten Ende
Tahun 2017-2018


No.


Kode


Uraian

Anggaran
% rasio antara
anggaran dan
realisasi

2017

2018

2017

2018
I. 5.2.15 Pengembangan Pemasaran 1.596.262.000 311.565.000 98,09% 99,55%
1. 5.2.15.01 Analisa Pasar untuk promosi dan
pemasaran pariwisata
49.050.000 99,32%
2. 5.2.15.05 Pengembangan jaringan kerja
sama promosi
118.860.000 99,92%
3. 5.2.15.05 Pelaksanaan promosi pariwisata
Nusantara di dalam dan di luar
negeri.(Parade Pesona
Kebangsaan dan Se Pekan Pesta
Danau Kelimutu.

1.426.352.000

311.565.000

97,90%

99,55%
II. 5.2.16 Pengembangan destinasi 1.562.072.875 2.794.977.000 87,95% 39,25%

COMMUNICATION, VOL. 11 NO.1 APRIL 2020. 1- 13

8
1. 5.2.16.01 Pengembangan obyek wisata
unggulan

981.506.000

2.794.977.000

84,78%

39,25%
2. 5.2.16.02 Peningkatan pembangunan sarana
dan prasarana pariwisata

468.352.875

200.000.000

93,56%

99,77%
3. 5.2.16.07 Pengembangan, sosialisasi dan
penerapan serta pengawasan
standarisasi

112.214.000

48.464.000

92,35%

95,72%
III. 5.2.17 Pengembangan Kemitraan 360.466.000 25.000.000 90,23% 99,04%
1. 5.2.17.05 Pelaksanaan koordinasi
pembangunan kemitraan
pariwisata

86.142.000

74,69%

88,07%
2. 5.2.17.06 Pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan program peningkatan
kemitraan

38.102.000

96,79%

---
3. 5.2.17.07 Pengembangan sumber daya
manusia dan profesionalisme
bidang pariwisata.

174.321.000

96,71%

4.


5.2.17.08 Peningkatan peran serta
masyarakat dalam pengembangan
kemitraan pariwisata

61.901.000

25.000.000

89,58%

99,04%
Sumber: Dinas Pariwisata Kab. Ende, 2019


Gambar 3-4: Wisata Danau Kelimutu dan Pesanggarahn Peninggalan Belanda di Ende
Sumber: Dok. Pribadi, 29 Desember 2019

Gambar 5 : Wisata Museum Tenun Ikat dan Rumah Pengasingan Bung Karno
Sumber: Dok. Pribadi, 29 Desember 2019

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Timur jumlah objek wisata di
Kabupaten Ende sebanyak 32 objek dan ini
masuk dalam kategori paling banyak di pulau
Flores. Namun, sejak tahun 2010 hingga 2017
jumlah wisatawan domestik yang berkunjung
ke objek wisata di wilayah Kabupaten Ende
mengalami penurunan. Tahun 2010 terdapat
24.120 orang wisatawan domestik dan tahun

COMMUNICATION, VOL. 11 NO.1 APRIL 2020. 1- 13

9
2017 hanya 22.713 orang saja wisatawan
yang berkunjung.
“Kita ini potensi wisatanya banyak.
Dari pantai ada, dari gunung juga ada.
Kalau mau dikategorikan ada wisata
alam, wisata buatan, wisata religi
hingga wisata sejarah. Beberapa sudah
kita renovasi juga seperti museum tenun
ikat. Kita buat Festival Danau Kelimutu
ini supaya wisatawan yang datang bisa
melihat langsung wisata kita. Bukan
hanya Danau Kelimutu saja tapi mulai
dari acra ashion show di Muesum
Tenun Ikat sampai nani ke Danau
Kelimutu. Itu semua kan kita buat
rangkaianya di tempat-tempat wisata
yang ada di Ende.”
Berdasarkan hasil wawancara di atas,
menjelaskan bahwa potens wisata di
Kabupaten Ende sangat besar. Destinasi
wisata sudah diupayakan untuk dapat
dikunjungi oleh wisatawan dalam sekali
perjalanan atau tour ke Ende. Peneliti
melakukan analisis menggunakan strategi
Komunikasi Pemasaran terpadu yang dapat
digunakan untuk mengembangkan Pariwisata
Ende pada Festival Danau Kelimutu. Tolls
dari Komunikasi pemasaran terpadu yang
digunakan dalam analisis ini ada 5 yaitu,
Public Relation, Direct Marketing,
Advertising, Personal Selling, dan Sales
Promotion. Berdasarkan hasil penelitian ini,
peneliti memperoleh data bahwa potensi
wisata di Kabupaten Ende dapat
dikembangkan melalui Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Dinas Pariwisata
Kabupaten Ende sudah melakukan beberapa
kegiatan yang dapat menunjang Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Dinas Pariwisata
Kabupaten Ende sudah membuat promosi
berupa iklan yang disebarluaskan melalui
media sosial serta melakukan kerjasama
dengan beberapa stakeholder untuk
memberikan pelatihan pada personal selling.
Peneliti melihat bahwa tahapan komunikasi
pemasaran terpadu sendiri sudah dijalankan
oleh Dinas Pariwisata, namun belum
terintegrasi sehingga pelaksanaannya belum
maksimal. Dalam pelaksanaannya,
pengembangan pariwisata Kabupaten Ende
dapat menggunakan elemen komunikasi
pemasaran terpadu dengan analisi s
berdasarkan konsep Bauran Kotler.
Peneliti membuat klasifikasi agar
memudahkan dalam distribusi promosi.
Periklanan ini tidak hanya dilakukan sebelum
acara tetapi pada saat acara dan setelah acara.
Tujuannya agar memberikan kesadaran dan
memberikan informasi yang lebih detail
kepada wisatawan serta penyebaran
informasinya lebih luas. Melihat anggaran
Dinas Pariwisata Kabupaten Ende yang
terbatas maka advertising dapat dilakukan
dengan memanfaatkan media sosial. Peneliti
membuat perencanaan advertising dan media
serta waktu agar memudahkan dalam
pelaksanaannya sebagai berikut:

Tabel 2 : Perencanaan Advertising Festival Danau Kelimutu
No. Pra Event On Event Post Event
1. Melalui Tabloid Ultimo
Paradiso di Bali
Melalui Fortuna
-Melalui Spanduk,Baliho dan Media Massa Melalui Media Cetak
dan Elektronik yang di
fasilitasi dan
bekerjasama dengan
Kementerian Pariwisata
RI
2 Melalui Media OnLine Ayo
Jalan-Jalan .Com

3 Melalui Radio Sport RRI -Radio Spot, RRI
4 Melalu Stasion Televisi Trans
TV, Metro, Berita Satu, TV
Melalui Stasion Televisi Trans TV, Metro,
Berita Satu, TV One, Trans 7,TVRI
Melalui Stasion
Televisi Trans TV,

COMMUNICATION, VOL. 11 NO.1 APRIL 2020. 1- 13

6
One,Trans 7, TVRI Metro, Berita Satu, TV
One, Trans 7,TVRI
5 NTT online,Kupang
News,NTT 1.com,Flobamora
Net,Flores
Bangkit.Com,Lensa
NTT.com,Timor
Expres.com,Victory news
Media
.com.ZonalineNews.com
NTT online,Kupang News,NTT
1.com,Flobamora Net,Flores
Bangkit.Com,Lensa NTT.com,Timor
Expres.com,Victory news Medi a
.com.ZonalineNews.com

6 Melalui Media Cetak Lokal (
Pos Kupang, Flores
Pos,Fortuna,
Melalui Media Cetak Lokal ( Pos Kupang,
Flores Pos,Fortuna,
Melalui Media Cetak
Lokal ( Pos Kupang,
Flores Pos,Fortuna,
7 Promosi Bersama Melalui
Website DMO dan TNK
Siaran langsung melalui RRI
8 Converensi Pers Converensi Pers
9 Melalui Spanduk,Baliho dan
Umbul-umbul
Melalui Spanduk,Baliho dan Umbul-umbul
10 Melalui Vidiotron
11 Penyebaran Leaflet/Brosur
Pada saat Event GWBN di
JCC Jakarta
Pengumuman Keliling
12 Pengumuman Keliling
13 Penyebaran Flayer
14 Facebook,Instagram,WA
Sumber: Analisis oleh Penulis

Berdasarkan tabel di atas, peneliti
mengklasifikasikan kegiatan komunikasi
pemasaran yang dapat dilakukan oleh Dinas
Pariwisata Kabupaten Ende pada Festival
Danau Kelimutu. Promosi Festival
seharusnya tida dilakukan sebelum
pelaksanaannya, tetapi pada saat pelaksanaan
dan setelah pelaksanaan. Hal ini sebagai
bentuk kegiatan promosi yang saling terkait.
Pada pre-event, promosi yang dilakukan
berupa iklan untuk menarik wisatawan agar
berkunjung ke Ende. Pesan yang disampaikan
kepada calon wisatawan bahwa akan ada
Festival Danau Kelimutu, waktu pelaksanaan
dan kegiatannya saja. Peneliti melihat media
promosi yang dapat dimanfaatkan oleh Dinas
Pariwisata Kabupaten Ende mulai dari media
sosial hingga media berbayar.
Pada saat Festival Danau Kelimutu
berlangsung (on-event), acara Festival dapat
disiarkan secara langsung oleh media daerah
seperti RRI Ende, streaming youtobe Tiwu
Telu Media milik Dinas Komunikasi
Kabupaten Ende. Pada saat pelaksanaan
Festival, wisatawan dapat diberikan
kesempatan untuk mendokumentasikan dan
memposting di media sosial masing-masing.
Pemerintah daerah sebagai penyelenggara
Festival dapat mengundang stasiun TV skala
nasional agar dapat tersiarkan lebih luas.
Setelah pelaksanaan festival (post-event) dapat
memberikan press release melalui Media Cetak
dan Elektronik yang di fasilitasi dan bekerjasama
dengan Kementerian Pariwisata RI . Semua ini
dapat terlaksana ketika Dinas Pariwisata
Kabupaten Ende secara konsisten melaksanakan
kegiatan promosi yang berkelanjutan.Dinas
Pariwisata dapat melakukan sales promotion
dengan memberikan kesempatan kepada
pengrajin di sekitar Taman Nasional Kelimutu
untuk memasarkan produk mereka. Selain itu
pada Dinas Pariwisata dapat bekerjasama
dengan agen travel dan pemilik serta
pengelola hotel, homestay dan rumah makan
untuk memberikan diskon harga kepada
wisatawan pada saat Festival Danau
Kelimutu. Hal ini tentunya sama-sama
memberikan keuntungan kedua pihak.
Jika dikaitkan dengan pemasaran
berfungsi untuk mendukung program

COMMUNICATION, VOL. 11 NO.1 APRIL 2020. 1- 13

11
pemasaran, sehingga kegiatan-kegiatannya
harus dipadukan dengan program pemasaran.
PR sangat efektif dalam membangun
awareness dan brand knowledge, baik untuk
produk lama maupun baru, agar dapat
mempromosikan, dalam interaksi perusahaan
dengan publik. Public Relation, kehumasan
atau public relation (PR) merupakan fungsi
manajemen yang mengevaluasi perilaku
masyarakat, mengidentifikasikan prosedur
dan menyesuaikannya dengan kepentingan
masyarakat umum serta kemudian
menjalankannya untuk mendapatkan
pemahaman dan penerimaan dari masyarakat.
Kegiatan PR yang dapat dilakukan oleh Dinas
Pariwisata Kabupaten Ende mempunyai
tujuan utamanya adalah mengupayakan dan
menjaga reputasi positif kepada wisatawan
yang akan dan telah berkunjung ke Ende
khususnya pada Festival Danau Kelimutu.
Penjualan personal dapat membuat
hubungan interaktif secara dekat untuk dapat
mengenal konsumen secara lebih dalam dan
lebih baik, sehingga dapat memberikan
respons yang tepat. Namun, dalam tahan ini
Dinas Pariwisata harus terlebih dahulu
memberikan sosialisasi dan pengetahuan
mengenai Festival Danau Kelimutu sehingga
dapat berinteraksi langsung dan melakukan
personal selling dengan wisatawan.
Sosialisasi ini juga perlu dilakukan kepada
sumber daya manusia di lingkungan
pemerintah daerah Ende.
Kegiatan personal selling yang dilakukan
Dinas Pariwisata Kabupaten Ende sebagai
salah satu aktivitas komunikasi pemasaran,
melalui beberapa tahapan:
1) Attention (perhatian) : Berjabat tangan
dengan hangat, selalu tersenyum dalam
menghadapi pertanyaan wisatawan,
menjadi pembicara yang baik,
menggunakan panggilan yang formal ,
misal Bapak atau Ibu dan
mengendalikan emosi diri, jangan
terlalu memaksa, serta sabar
menghadapi pertanyaan wisatawan yang
berkunjung.
2) Interest (minat): Pada tahap ini tujuan
personal selling adalah menarik
perhatian dari wisatawan dengan
mengenali perilaku para wisatawan
berdasarkan daerah ataua negara
asalnya. Sebagai pelaku usaha atau tuan
rumah harus dapat meposisikan diri
sebagai wakil dari Ende dan memiliki
pengetahuan yang cukup tentang
Festival Danau Kelimutu.
3) Desire (keinginan): Pada tahap ini, para
tenaga di lingkungan Pemda Ende dan
pelaku usaha harus memiliki
kemampuan untuk mampu menjawab
setiap pertanyaan dari wisatawan dan
hal ini penting untuk meyakinkan bahwa
mereka meliki pengetahuan yang cukup
dan informasi yang diberikan jelas dan
tersampaikan dengan baik.
Berikut adalah beberapa contoh
populer kegiatan promosi penjualan yang
dapat dilaksanakan Dinas Pariwisata
Kabupaten Ende : Penjualan merchandise
yang berhubungan dengan master event
beberapa bulan sebelum acara. Pada awal
tahun 2018 merchandise sebagai tanda
Festival Danau Kelimutu hanya sebatas kain
sarung tenun yang dimodifikasi dalam bentuk,
tas, fashion, sandal/ sepatu. Belum ada
gerakan dari Dinas terkait dan Pemerintah
Kabupaten Ende untuk mengadakan dan
menggerakkan UKM untuk merchandise ini.
Melihat daerah lain yang menggunakan
merchandise seperti Jogya dengan gantungan
wayang. Membuat kerjasama dengan travel
agents di dalam negeri dan di negara target
pasar untuk menjual paket wisata perjalanan
dengan tujuan menghadiri master event
tersebut. Membangun kerjasama dengan
industri wisata perhotelan untuk penyediaan
kamar khusus untuk wisatawan yang
menghadiri master event. Kerjasama dengan
agent penjualan tiket dan perbankan, sehingga
wisatawan mancanegara dapat membali tiket
langsung dari negaranya.

COMMUNICATION, VOL. 11 NO.1 APRIL 2020. 1- 13

12
Jika dikaitkan dengan pemasaran
berfungsi untuk mendukung program
pemasaran, sehingga kegiatan-kegiatannya
harus dipadukan dengan program pemasaran.
PR sangat efektif dalam membangun
awareness dan brand knowledge, baik untuk
produk lama maupun baru, agar dapat
mempromosikan, dalam interaksi perusahaan
dengan publik. Public Relation, kehumasan
atau public relation (PR) merupakan fungsi
manajemen yang mengevaluasi perilaku
masyarakat, mengidentifikasikan prosedur
dan menyesuaikannya dengan kepentingan
masyarakat umum serta kemudian
menjalankannya untuk mendapatkan
pemahaman dan penerimaan dari masyarakat.
Kegiatan PR yang dapat dilakukan oleh Dinas
Pariwisata Kabupaten Ende mempunyai
tujuan utamanya adalah mengupayakan dan
menjaga reputasi positif kepada wisatawan
yang akan dan telah berkunjung ke Ende
khususnya pada Festival Danau Kelimutu.
Bentuk penerapan PR antara lain:
1. Publikasi khusus (press release
pelaksanaan Festival Danau
Kelimutu)
2. Perisipasi dalam kegiatan
masyarakat
3. Penggalangan dan
4. Sponsorship dan event dan lain –
lain.

SIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan
pembahasan yang telah dikemukakan pada
bab sebelumnya. Maka dapat disimpulkan
komunikasi pemasaran terpadu Dinas
Pariwisata Kabupaten Ende dalam
pengembangan pariwisata Ende melalui
Festival Danau Kelimutu memiliki beberapa
fakta dan aspek menarik. Perencanaan
komunikasi pemasaran terpadu Dinas
Pariwisata, Kabupaten Ende masih belum
optimal. Hal tesebut disebabkan mereka
belum sepenuhnya melakukan review rencana
pemasaran secara rinci, analisis situasi masih
kurang maksimal, penentuan segmentasi pasar
masih belum terperinci sehingga berdampak
pada pelaksanaan yang selalu monoton.
Pelaksanaan komunikasi pemasaran Dinas
Pariwisata Kabupaten Ende melakukan
pelaksanaan komunikasi pemasaran melalui
program antara lain: periklanan, personal
seling, promosi penjualan, pemasaran
interaktif, humas/publikasi, dan pemasaran
langsung. Namun pelaksanaan program ini
juga belum maksimal karena program pada
perencanaan yang dibuat Dinas Pariwisata
Kabupaten Ende masih belum terintegrasi
dengan baik sehingga berdampak pada tingkat
kunjungan wisatawan ke Festival Danau
Kelimutu masih rendah.
Evaluasi Komunikasi Pemasaran pada
Dinas Pariwisata, Kabupaten Ende dengan
menilai kunjungan wisatawan yang masuk ke
Ende. Dinas Pariwisata, Kabupaten Ende
tidak membuat laporan khusus tentang
kegiatan komunikasi pemasaran sehingga
kesulitan dalam membuat program
Komunikasi Pemasaran terpadu yang lebih
inovati Strategi Komunikasi Pemasaran bukan
hanya dapat dilakukan oleh Kementerian
Pariwisata tetapi dapat juga digunakan oleh
Pemerintah Kabupaten Ende khususnya Dinas
Pariwisata Kabupaten Ende untuk Festival
dan Acara Budaya dan Kesenian yang
diselenggarakan di wilayah ini. Keberhasilan
strategi ini harus didukung oleh keterpaduan
antar semua pihak yang terkait yaitu
pemerintah, pelaku industri pariwisata,
komunitas atau pelaku events, dan masyarakat
umum Kabupaten Ende dalam melakukan
kerjasama kordinasi yang sinergis dan
melakukan promosi secara terpadu.
Dengan adanya kerjasama dan sinergi
dari semua pihak, maka konten- konten
promosi yang diinformasikan melalui
berbagai bentuk promosi dan berbagai media
dapat terpadu atau memiliki kesamaan. Sesuai
dengan komunikasi pemasaran terpadu, maka
baik promosi yang dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung dari berbagai unsur

COMMUNICATION, VOL. 11 NO.1 APRIL 2020. 1- 13

13
promotion mix dengan menggunakan berbagai
media, harus menggunakan konten yang
sama.

UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang berperan dalam
penelitian ini.. Kepada Dinas Pariwisata
Kabupaten Ende sebagai pihak penyelenggara
Festival Danau Kelimutu yang menjadi objek
dalam penelitian ini, para tokoh adat di
Kabupaten Ende yang bersedia menjadi
informan dalam proses penelitian ini, serta
Universitas Budi Luhur sebagai tempat
bernanung penulis dan yang membantu
penulis dalam menyelesaikan jurnal ini.

DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Assauri, Sofjan. (2014). Manajemen
Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Creswell, John W. 2015. Penelitian Kualitatif
& Desain Riset: Memilih di antara
Lima Pendekatan. Terjemahan Edisi 3.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daft, Richard L. 2016. Organization Theory
& Design. Boston: Cengage Learning.
Dewi, Ike Janita. 2009. Creating &
Sustaining Brand Equity: Aspek
Manajerial dan Akademis dari
Branding. Yogyakarta: Amara Books.
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi
Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. (2012).
Marketing Management. 14th Edition.
New Jersey: Pearson Education, Inc.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller . (2009).
Manajemen Pemasaran. Terjemahan
Edisi 13, Jilid 1 & 2. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Kotler, Philip & Gary Armstrong. (2010).
Principles of Marketing. 13th Edition.
New Jersey: Pearson Educadion, Inc.
Kienan, Brenda. 2001. Small Business
Solution E-Commerce. Jakarta:
Gramedia.



Website :
Akselerasi Program Kegiatan Menuju 12 Juta
Wisman Tahun 2016, Deputi Bidang
Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Mancanegara. Diakses di
www.kemenpar.go.id pada 27 Januari
2017.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ende tahun
2019. Diakses tanggal 18 April 2019
dari https://endekab.bps.go.id/
BPS Provinsi NTT tahun 2019. Diakses
tanggal 13 Mei 2019 pukul 20:52 WIB
dari https://endekab.bps.go.id/

Jurnal :
Chandrabuwono, A Bayu. 2016. Komunikasi
Pemasaran Terpadu Dinas Pariwisata,
Seni dan Kebudayaan Kota
Banjarmasin Dalam Memasarkan
Objek Wisata Pasar Terapung. Diakses
tanggal 12 Mei 2019 dari Electronic
Theses and Dissertations Gadjah Mada
University.
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.ph
p?mod=penelitian_detail&sub=Penelitia
nDetail&act=view&typ=html&buku_id
=106834&obyek_id=4
Raska, Prita. 2016. Perencanaan Model
Promosi Wisata Kuliner (Wisata
Gastronomi) Di DKI Jakarta dalam
Meningkatkan Citra Destinasi dan
Kunjungan Wisatawan Mancanegara.
diakses tanggal 13 Mei 2019 dari
Electronic Theses and Dissertations
Gadjah Mada
University.etd.repository.ugm.ac.id/ind
ex.php?mod=penelitian_details and
sub.pdf.
Sugianto. 2014. Strategi Komunikasi
Pemasaran Terpadu Event Jakcloth
Summer 2014 Hores of Our Time.
Jurnal KOMUNIKATOR. Vol. 6 No. 2
November 2014.
Widiyanarti Tantry dan Munawar Holil.
2018. Strategi Komunikasi Masyarakat
Kampung Adat Cireundeu dalam
Mempertahankan Identitas Budaya dan
Ketahanan Pangan pada Masyarakat
Mutikultual. Prosiding Konferensi
Nasional Komunikasi, Vol. 02, No.01,
2018