E-ISSN: 2986-0105
P-ISSN: 2985-8402

VOKATEK Volume 01 Nomor 03 Oktober 2023


https://journal.diginus.id/index.php/VOKATEK/index 286
Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi Di Dusun Layonga
Galung Desa Batulaya Kabupaten Tinambung Sulawesi Barat

1*
Reski Praja Putra,
2
Indrayani,
3
Nur Rahmah,
4
Andi Muhammad Akram Mukhlis,
5
Andi Alamsyah
Rivai

1,2,3,4,5
Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar
Email: [email protected]
*Corresponding author: [email protected]


ABSTRAK
Layonga Galung merupakan salah satu dusun di Desa Batulaya, Kecamatan
Tinambung, salah satu kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Tahap
pertama kegiatan pengabdian ini yaitu melakukan observasi. Melalui observasi,
masyarakat di Dusun Layonga Galung diketahui bekerja sebagai peternak dan petani.
Masyarakat berharap informasi mengenai pakan ternak dapat meningkatkan produktivitas
hewan ternak, sapi maupun kambing. Solusi masalah yang ditawarkan dalam kegiatan ini
adalah pembuatan pakan ternak fermentasi. Kegiatan dilakukan melalui metode
penyuluhan dan pemberian materi, demonstrasi, pendampingan, dan evaluasi. Bahan utama
yang digunakan adalah daun dan tanaman, bahan-bahan tersebut sudah dimanfaatkan
sebagai pakan ternak di dusun ini. Gula merah yang telah diencerkan digunakan sebagai
sumber karbon bagi mikroba Probio-7. Proses fermentasi dilakukan secara mikroaerofilik
menggunakan terpal atau ember sebagai wadah fermentasi, fermentasi dilaksanakan
selama dua minggu. Berdasarkan evaluasi, masyarakat di Dusun Layonga Galong telah
mampu membuat pakan ternak fermentasi secara mandiri.
Kata Kunci: Dusun Layonga Galung, Desa Batulaya, Kecamatan Tinambung, Pakan
Ternak Fermentasi, Probio-7

ABSTRACT
Layonga Galung is one of the hamlets in Batulaya Village, Tinambung District,
one of the sub-districts in Polewali Mandar Regency, West Sulawesi. The first stage of this
service activity is conducting observations. Through observations, the people in Layonga
Galung Hamlet know to work as livestock breeders and farmers. The public hopes
information about animal feed can increase the productivity of livestock, cattle and goats.
The solution to the problem offered in this activity is making fermented animal feed.
Activities are carried out through counseling methods and providing materials,
demonstrations, mentoring, and evaluation. The main ingredients used are leaves and
plants, it has been used as animal feed in this village. Diluted brown sugar is used as a
carbon source for Probio-7 microbes. The fermentation process was microaerophilically
using a tarpaulin or bucket as a fermentation container, fermentation is carried out for two
weeks. Based on the evaluation, the community in Layonga Galong Hamlet has been able
to make fermented animal feed independently.
Keywords: Layonga Galung Hamlet, Batulaya Village, Tinambung District, Fermented
Animal Feed, Probio-7


This is an open access article under the CC BY-SA license







Received : 8 Sept 2023
Accepted : 5 Okt 2023
Published: 30 Okt 2023

E-ISSN: 2986-0105
P-ISSN: 2985-8402

VOKATEK Volume 01 Nomor 03 Oktober 2023



Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak… 287
1. PENDAHULUAN

Layonga Gayung adalah salah satu dusun yang berlokasi di Desa Batulaya, bagian dari Kecamatan
Tinambung, Kabupaten Polewali Mandari, Sulawesi Barat. Pada umumnya, masyarakat di dusun ini memiliki
hewan ternak, baik sapi maupun kambing, karena salah satu mata pencaharian utama di dusun ini adalah beternak.
Berdasarkan informasi dan rekomendasi tertentu, Dusun Layonga Gayung dipilih sebagai mitra program
pengabdian masyarakat yang sedang berjalan. Tahap pertama untuk memulai kerjasama dengan mitra adalah tahap
observasi. Tahap ini dilakukan untuk membantu perolehan informasi mengenai kondisi lingkungan, lokasi, dan
permasalahan mitra. Hasil diskusi bersama mitra selama tahap observasi ditemukan satu masalah yang dianggap
penting untuk dicarikan solusi penyelesaiannya. Berdasarkan informasi yang didapat saat observasi, mata
pencaharian utama dari penduduk Dusun Layonga Gayung adalah beternak dan bertani. Mitra sangat berharap
memperoleh informasi penyediaan pakan ternak yang dapat meningkatkan produktivitas hewan ternak, baik
ternak sapi maupun kambing.
Hasil wawancara dan diskusi selama proses observasi berlangsung diketahui masyarakat hanya
menggunakan pakan ternak berupa daun-daunan yang tersedia di sekitar kebun atau lahan pertanian yang dimiliki.
Mitra berharap program kegiatan yang ditawarkan melalui pengabdian masyarakat ini dapat memberikan dampak
positif bagi masyarakat setempat. Selama diskusi, mitra sangat antusias untuk menghasilkan pakan ternak yang
murah dan mudah diperoleh, namun menyediakan nutrisi yang baik serta memberikan hasil yang optimal bagi
hewan ternak. Sampai saat ini, masyarakat Dusun Layonga Gayung secara kontinyu masih memberikan daun-
daunan segar sebagai pakan ternak. Daun-daunan memang telah umum dijadikan sebagai pakan ternak, namun
daun yang segar ataupun daun kering yang langsung diberikan ke ternak akan lebih lambat dicerna oleh hewan
ternak karena susunan penyusunnya yang masih kompleks, sehingga masyarakat perlu diarahkan untuk membuat
pakan yang sehat dan mudah dicerna oleh hewan ternak melalui pembuatan pakan ternak fermentasi. Pada
dasarnya, sebagian besar masyarakat di Dusun Layonga Gayung belum mengetahui bahwa pakan ternak
fermentasi dapat dibuat sendiri menggunakan bahan-bahan yang sudah familiar di daerah tersebut.
Pembuatan pakan ternak fermentasi menggunakan bahan-bahan yang telah diketahui dan dimanfaatkan
oleh masyarakat di dusun ini sebagai pakan akan membantu para peternak dalam menekan biaya pakan ternak.
Pakan ternak fermentasi memiliki beberapa keuntungan yaitu dapat disimpan lebih lama atau umur simpannya
lebih panjang. Hal ini diduga selama fermentasi, mikroba yang terlibat mampu menghasilkan senyawa-senyawa
organik yang bertindak sebagai antimikroba sehingga menghambat pertumbuhan mikroba perusak. Selain itu,
pakan ternak fermentasi juga lebih mudah diserap oleh ternak karena selama fermentasi, komponen kompleks
pakan ternak telah diuraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana. Pakan ternak fermentasi dapat memperbaiki
sistem pencernaan hewan ternak dan dapat menstimulasi sistem imun pada tubuh hewan ternak sehingga tidak
mudah terserang penyakit. Setelah pengarahan mengenai proses pembuatan pakan ternak fermentasi, masyarakat
sangat antusias mengikuti kegiatan pengabdian yang dilaksanakan.
Hasil diskusi dan wawancara selama tahap observasi juga diperoleh informasi yang berkaitan dengan
pengolahan pakan fermentasi. Beberapa masyarakat di Dusun Layonga Gayung, sekitar 3 orang, telah memahami
konsep produksi pakan ternak fermentasi. Namun, produksi pakan ternak fermentasi belum dilanjutkan atau
dikembangkan di dusun ini. Hal ini terkendala oleh bahan yang dicontohkan pada saat ketiganya mengikuti
pelatihan tidak menggunakan sumber daya yang tersedia di Dusun Layonga Gayung, sehingga masyarakat ragu
untuk mengembangkan atau memproduksi pakan ternak fermentasi karena bahannya sulit diperoleh di dusun
tersebut. Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan oleh mitra, solusi permasalahan yang ditawarkan dalam
kegiatan nirlaba ini adalah memproduksi pakan ternak fermentasi dari bahan-bahan yang sudah familiar
dimanfaatkan sebagai pakan ternak oleh masyarakat di Dusun Lanyonga Gayung. Hal ini dipertimbangkan agar
masyarakat tidak hanya berfokus pada satu bahan saja dalam memproduksi pakan ternak fermentasi. Melalui
kegiatan pengabdian yang dilaksanakan ini, tim pengabdi berharap masyarakat dapat menggunakan kreativitasnya
sendiri untuk memproduksi pakan ternak fermentasi sesuai dengan bahan yang tersedia dan mudah diperoleh di
Dusun Layonga Gayung. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melatih masyarakat di
Dusun Layonga Gayung dalam mengolah pakan ternak fermentasi.

2. METODE PELAKSANAAN
Identifikasi permasalahan pada mitra merupakan langkah awal yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini. Observasi, wawancara, dan diskusi merupakan beberapa metode yang diterapkan dalam
mengidentifikasi masalah pada mitra di kegiatan pengabdian ini. Permasalahan-permasalahan yang ditemukan
selama tahap ini ditampung. Selanjutnya, permasalahan tersebut didiskusikan dan dianalisis lebih lanjut dengan
tim anggota pengabdi masyarakat lainnya agar dapat diputuskan solusi yang dianggap paling aplikatif untuk

E-ISSN: 2986-0105
P-ISSN: 2985-8402

VOKATEK Volume 01 Nomor 03 Oktober 2023



Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak… 288
diterapkan dalam kegiatan pengabdian ini. Pelatihan dan pendampingan merupakan teknik yang digunakan
sebagai upaya dalam membantu menyelesaikan salah satu masalah dari mitra. Melalui kegiatan pelatihan dan
pendampingan, kelompok masyarakat atau peserta diharapkan akan lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan.
Selama pelatihan dan pendampingan, metode ceramah, diskusi serta pemberian praktik diberikan dengan lebih
mengedepankan pada pengajaran di tingkat dewasa yaitu seluruh tahapan dikerjakan, dialami, dianalisis, serta
penarikan kesimpulan juga dilakukan. Pelatihan ini diberikan sebagai salah satu upaya dalam menginformasikan
atau mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi bagi mitra. Keaktifan maupun konsistensi dari seluruh peserta
selama kegiatan pengabdian berlangsung sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan program yang dikerjakan.
Pelatihan yang diberikan selama kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan
pengalaman kepada masyarakat serta menjadi informasi data awal bagi tim pengabdi. Seluruh data dikumpulkan
sejak kegiatan observasi dilakukan, kegiatan wawancara dan diskusi, evaluasi yang dilakukan selama
pendampingan, serta dokumentasi. Seluruh data dan dokumentasi yang diperoleh selama kegiatan pengabdian
dikumpulkan dan dianalisis untuk dideskripsikan hasilnya. Tahap pelaksanaan kegiatan pengabdian yang telah
dilakukan, yaitu:
2.1 Observasi. Observasi dilaksanakan dengan tujuan mengetahui kondisi lokasi mitra. Selama tahap ini,
wawancara maupun diskusi dengan masyarakat dilakukan agar kondisi dan permasalahan umum di
masyarakat diketahui lebih jelas. Dalam tahap ini, identifikasi permasalahan juga dilakukan untuk
memberikan solusi alternatif terbaik bagi mitra, khususnya masalah yang berkaitan di bidang peternakan.
2.2 Penyuluhan dan Pemberian Materi. Penyuluhan dan pemberian materi kepada masyarakat dilaksanakan
untuk memberikan pengarahan mengenai pembuatan pakan ternak fermentasi serta manfaatnya bagi
masyarakat. Kegiatan ini dilakukan melalui kombinasi metode ceramah dan presentasi yang pelaksanaannya
menerapkan teknik 2 arah yaitu diskusi interaktif.
2.3 Demonstrasi. Kegiatan demonstrasi dilakukan untuk melatih mitra sekaligus mempraktikkan secara
langsung proses pembuatan pakan ternak fermentasi.
2.4 Pendampingan dan Evaluasi. Tahapan pendampingan dilakukan secara langsung di masyarakat. Dalam
tahap ini, tim pengabdi mengarahkan pada masyarakat untuk membuat pakan ternak fermentasi secara
mandiri sesuai yang telah dipelajari dan dipraktikkan selama kegiatan demonstrasi. Selanjutnya, selama
kegiatan pendampingan berlangsung, evaluasi juga dilakukan. Tahapan mentoring ini akan memantau dan
memastikan seluruh proses kegiatan dapat dipahami, dikembangkan, dan dilanjutkan oleh seluruh peserta.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlokasi di Dusun Layonga Gayong, salah satu dusun di Desa
Batulaya, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Kegiatan ini dilaksanakan pada
bulan November 2022. Jarak lokasi kegiatan dari kampus Universitas Negeri Makassar, yaitu 297 Km. Dusun
Layonga Gayong ditempuh sekitar 6 jam 41 menit dari kampus Universitas Negeri Makassar.
Kegiatan penyuluhan dan pemberian materi dilakukan setelah melakukan observasi lokasi. Materi yang
diberikan selama kegiatan penyuluhan ini berkaitan dengan proses pembuatan serta prinsip pengolahan pakan
ternak fermentasi menggunakan bahan pakan yang tersedia atau bahan yang memang telah dimanfaatkan oleh
masyarakat di Dusun Layonga Gayung sebagai pakan ternak. Kegiatan penyuluhan maupun pemberian materi
dilakukan di balai Desa Batulaya (Gambar 1). Setelah materi diberikan, demonstrasi pembuatan pakan ternak
fermentasi dikerjakan dengan melibatkan masyarakat secara langsung. Semua peserta kegiatan ini dibagikan
brosur yang berkaitan dengan metode pengolahan pakan ternak fermentasi (Gambar 2).
Kegiatan demonstrasi dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat. Melalui kegiatan ini, masyarakat tidak
hanya diharapkan memahami materi pembuatan pakan ternak fermentasi secara teoritis, melainkan masyarakat
juga dapat terlibat secara langsung mempraktikkan pembuatan pakan ternak fermentasi secara mandiri. Tahap
demonstrasi ini dilakukan di balai Desa Batulaya yang dihadiri oleh 20 orang peserta dari perwakilan keempat
dusun yang ada di desa tersebut.
Pakan ternak fermentasi dibuat dengan memanfaatkan mikroorganisme dalam prosesnya. Mikroorganisme
ini bertujuan untuk menguraikan senyawa-senyawa kompleks pada bahan-bahan organik (pakan) menjadi bentuk
yang lebih sederhana sehingga ternak dapat lebih mudah untuk mengkonsumsi dan mencerna pakan tersebut.
Dalam brosur yang diberikan, bahan yang digunakan yaitu rumput dan jerami. Namun, pada saat akan melakukan
proses demonstrasi, para peternak mengeluh karena bahan yang digunakan tersebut agak sulit ditemukan di Dusun
Layonga Gayung. Oleh karena itu, bahan pakan ternak yang digunakan dalam proses demonstrasi diganti dengan
pakan ternak yang sudah sering dimanfaatkan di dusun tersebut. Pertimbangan ini dilakukan agar para peternak
tetap dapat melanjutkan kegiatan produksi pakan ternak fermentasi dengan memanfaatkan sumber bahan lokal.

E-ISSN: 2986-0105
P-ISSN: 2985-8402

VOKATEK Volume 01 Nomor 03 Oktober 2023



Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak… 289





















Gambar 1. Kegiatan Penyuluhan di Desa Batulaya, Kecamatan Tinambung, Sulawesi Barat























Gambar 2. Brosur Prosedur Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi

Daun-daun pakan ternak segar yang telah disiapkan oleh masyarakat dibawa ke balai Desa Batulaya.
Sebelum praktik langsung, masyarakat disampaikan terlebih dahulu mengenai manfaat pakan ternak yang telah
difermentasi. Penggunaan mikroba dalam pembuatan pakan ternak fermentasi membuat komponen pakan menjadi
lebih mudah dicerna oleh ternak disebabkan komponen pakan segar telah terlebih dahulu diuraikan oleh mikroba
yang terlibat selama fermentasi. Daun-daunan banyak mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang
tinggi. Senyawa-senyawa ini merupakan komponen kompleks dan memerlukan sistem pencernaan khusus untuk
mendegradasinya secara sempurna agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi ternak. Selama
fermentasi, komponen kompleks dari daun pakan ternak ini akan diuraikan oleh mikroba yang terlibat menjadi
bentuk yang lebih sederhana, sehingga pada saat dikonsumsi oleh ternak, pakan tersebut lebih mudah dicerna oleh
ternak. Hanafi et al. (2016) penggunaan kapang Aspergillus niger dan khamir Saccharomyces cerevisiae dalam
proses fermentasi pakan ternak menyebabkan peningkatan kecernaan pada serat kasar dan protein kasar tongkol

E-ISSN: 2986-0105
P-ISSN: 2985-8402

VOKATEK Volume 01 Nomor 03 Oktober 2023



Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak… 290
jagung in vitro dibandingkan pakan yang tidak ditambahkan oleh mikroorganisme tersebut. Demikian juga yang
telah dilaporkan oleh Suningsih et al. (2019), penambahan berbagai jenis starter mikroba dalam proses fermentasi
jerami padi memperlihatkan mutu fisik yang serupa, namun memperbaiki mutu nutrisi jerami padi, yaitu
menurunkan kadar bahan organik dan serat kasar serta meningkatkan kadar protein kasar. Pakan ternak fermentasi
mampu meningkatkan produktivitas dari ternak (Yanuartono et al. 2019)



Gambar 3. Dokumentasi Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi selama Tahap Demonstrasi
di Balai Desa Batulaya

Mikroba yang dilibatkan dalam proses fermentasi pakan ternak adalah mikroba probiotik. Permadi et al.
(2018) probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik dan kesehatan bagi
inangnya. Probiotik yang efektif diartikan probiotik tersebut dapat dikemas bentuk hidup dalam skala industri,
stabil, hidup pada jangka waktu penyimpanan lama dan kondisi lapangan, bisa bertahan hidup di dalam usus dan
menguntungkan bagi peternak. Saputra et al. (2012) penambahan mikroba (probiotik) pada pakan lengkap
meningkatkan kecernaan, konsentrasi NH3, dan konsentrasi Volatile Fatty Acid (VFA) yang merupakan produk
akhir fermentasi karbohidrat dan merupakan sumber energi utama bagi ternak ruminansia.
Probiotik yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah Probio-7 untuk pakan peternakan.
Beberapa jenis probiotik tersedia untuk produksi pakan ternak fermentasi. Pemilihan Probio-7 ini didasarkan
karena produk ini mudah diperoleh oleh masyarakat. Probio-7 juga telah diketahui dapat meningkatkan daya cerna
serat, sehingga berpotensi digunakan sebagai bahan dalam fermentasi pakan ternak. Ridwan (2021) telah
melaporkan bahwa setelah 8 hari fermentasi kulit buah nenas menggunakan Probio-7, aktivitas selulase dan
kecernaan serat kasar menjadi lebih tinggi. Namun, kandungan serat kasar perlakuan ini terendah dibandingkan
perlakuan tanpa penambahan Probio-7. Hal ini juga menjadi salah satu alasan penggunaan Probio-7 dalam
kegiatan pengabdian ini.
Probio-7 mengandung mikroorganisme fermentasi dan sintetik yang terdiri dari bakteri asam laktat dan
bakteri fotosintetik yang berguna dalam meningkatkan hasil produksi ternak. Mikroba yang terlibat antara lain
Bacillus substilis, Lactobacillus acidophilus, S. cerevisiae, A. oryzae, Rhodopseudomonas, Actinomycetes, dan
Nitrobacter. Cara kerja dari produk ini adalah berkompetisi dengan bakteri patogen dan mampu menghasilkan zat
anti bakteri yang mampu mematikan bakteri-bakteri penyebab penyakit. Klaim produk ini (tertera pada kemasan)
antara lain : (1) Memacu pertumbuhan ternak; (2) Meningkatkan nafsu makan; (3) Melancarkan sistem
pencernaan; (4) Memperbaiki efisiensi pakan; (5) Mencegah diare selepas disapih; (6) Meningkatkan produksi
susu dan lemak susu; (7) Meningkatkan kualitas daging dan susu; (8) Mengurangi bau ammonia dan bau tidak
sedap pada kotoran dan kandang; (9) Mengurangi jumlah lalat dan serangga ternak lainnya; (10) Mengurangi stres
pada ternak; (11) Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. Produk ini dapat digunakan sebagai

E-ISSN: 2986-0105
P-ISSN: 2985-8402

VOKATEK Volume 01 Nomor 03 Oktober 2023



Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak… 291
tambahan dalam minuman ternak, makanan ternak dalam bentuk kering dan basah, serta dapat dijadikan bahan
sanitasi kandang, air mandi, dan limbah ternak.
Seluruh bahan pakan dicampur agar homogen. Selanjutnya, campuran pakan ditambahkan dengan larutan
gula merah yang sebelumnya telah dicampur dengan Probio-7. (perbandingan tersedia di brosur pembuatan). Gula
merah berfungsi sebagai sumber karbon awal bagi mikroba Probio-7 untuk melakukan fermentasi. Gula merah
mengandung gula sederhana, glukosa dan fruktosa, yang dapat langsung digunakan oleh mikroba Probio-7 pada
awal pertumbuhan. Glukosa dan fruktosa dalam gula merah dapat mempercepat pertumbuhan mikroba, fase
adaptasi mikroba pada pakan lebih singkat, sehingga pakan dapat lebih cepat untuk diubah dan waktu fermentasi
dapat lebih dioptimalkan.
Fermentasi pakan ternak yang dilakukan di Dusun Layonga Gayung menggunakan metode fermentasi
mikroaerofilik dengan memanfaatkan terpal atau ember sebagai wadah fermentasi. Mikroaerofilik merupakan
metode fermentasi yang masih menyediakan oksigen dalam jumlah yang rendah. Oksigen tetap diperlukan dalam
pembuatan pakan ternak fermentasi disebabkan mikroba pada Probio-7 mengandung kapang, yaitu A. oryzae yang
bersifat aerob. Selanjutnya, proses fermentasi oleh mikroorganisme dilakukan selama ± 2 minggu.



Gambar 4. Dokumentasi Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi selama Tahap Pendampingan
di Dusun Layonga Galung

Tahap pendampingan dan evaluasi adalah rangkaian akhir dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat di
Dusun Layonga Galung. Tahapan ini, masyarakat diminta untuk membuat pakan ternak fermentasi tanpa instruksi
dari tim pengabdi. Tim pengabdi hanya akan mengingatkan atau mengoreksi jika masih terdapat prosedur yang
keliru selama praktik yang dilakukan oleh mitra. Tim pengabdi segera mengevaluasi dan menjelaskan kembali
tahapan yang sesuai sehingga kesalahan tidak berulang dan lebih diminimalkan. Hasil evaluasi menunjukkan
masyarakat di Dusun Layonga Galung telah mampu membuat pakan ternak fermentasi.



4. KESIMPULAN DAN SARAN
Masyarakat Dusun Layonga Galung mampu membuat pakan ternak fermentasi secara mandiri menggunakan
Probio-7 sebagai biokultivator menggunakan substrat pakan ternak yang telah umum digunakan sebagai pakan di
dusun tersebut. Pendampingan masyarakat di Dusun Layonga Galung masih dibutuhkan, dengan harapan
pembuatan pakan ternak fermentasi di dusun ini dapat ditingkatkan dan berjalan berkesinambungan (kontinyu).

E-ISSN: 2986-0105
P-ISSN: 2985-8402

VOKATEK Volume 01 Nomor 03 Oktober 2023



Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak… 292
REFERENSI
Hanafi, N.D., M. Tafsin, Wulandari. 2016. Penggunaan probiotik lokal terhadap kecernaan serat kasar dan protein
kasar tongkol jagung in vitro. Jurnal Peternakan Integratif, Vo. 3, No. 3 : 344-354.
Permadi, A., M.A. Izza, K. Cahyo, M. Al Kholif. 2018. Penggunaan probiotik dalam budidaya ternak. Abadimas
Adi Buana, Vol. 02, No. 1 : 5-10.
Ridwan, M.Y. 2021. Pengaruh Lama Fermentasi dengan Probio-7 Terhadap Aktivitas Enzim Selulase, Serat
Kasar, dan Kecernaan Serat Kasar dari Kulit Buah Nenas. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas
Andalas.
Saputra, O.A., S. Chuzaemian, Marjuki. 2012. Pengaruh penambahan probiotik pada pakan ternak ruminansia
terhadap kecernaan, konsentrasi NH3, dan VFA secara in vitro
Suningsih, N., W. Ibrahim, O. Liandris, R. Yulianti. 2019. Kualitas fisik dan nutrisi jerami padi fermentasi pada
berbagai penambahan starter. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, Vol. 14, No. 2 : 191-200.
Yanuartono, S. Indarjulianto, H. Purnamaningsih, A. Nururrozi, S. Raharjo. 2019. Fermentasi : metode untuk
meningkatkan nilai nutrisi jerami padi. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, Vol. 14, No. 1 : 49-60.