Gesture : Jurnal Seni Tari p-ISSN : 2301-5799
Vol. 8 No.2 (Edisi Oktober 2019) e-ISSN : 2599-2864


142

PENGARUH OLAH TUBUH TERHADAP KUALITAS GERAK PENARI
DI SANGGAR CAHAYA PERMATA

Dahlia
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Jalan. Irigasi Kr. Nalan Km. 2, Tufah, Kec. Jeunieb. Kab. Bireuen
Email: [email protected]

ABSTRACT

This research is about the influence of body work on the quality of dancers' movement in Sanggar
Cahaya Permata. The purpose of this study is to see if there is influence on the quality of body
exercise of dancers in Sanggar Cahaya Permata. The theory used in this research is the theory of body
work from Sumedi Santosa, as well as the theory of motion quality from Soedarsono, and the theory
of dance movement from Y. Sumandiyo Hadi. All of which are used to analyze the effect of body
work on the quality of dancers' movement in Sanggar Cahaya Permata. This research was conducted
for two months, starting from July to September. The location of this research was conducted at
Sanggar Cahaya Permata Tanjung Morawa Kec. Deli Serdang Medan. The population in this study is
all members in Sanggar Cahaya Permata. The sample in this research is 20 dancers and 1 trainer. The
research analysis used is quantitative. Technique of collecting data is done by observation, interview,
documentation and literature study. Results of research based on the data obtained show that the
exercise is one of the important activities to do. Body exercise process done routinely with stages
ranging from warm-up exercises, core exercises, closing exercises then the results of the quality of
motion of dancers are seen after the process of exercise by observing the ability of dancers to perform
dance moves according to the technique. The results concluded 84% that there is a positive and very
significant influence between body exercise and the quality of dancers' movement in Sanggar Cahaya
Permata.

Keywords: Body, Motion Quality.

Penelitian ini adalah tentang pengaruh body work terhadap kualitas gerakan penari di
Sanggar Cahaya Permata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada
pengaruh terhadap kualitas latihan pengolahan tubuh penari di Sanggar Cahaya
Permata. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kerja tubuh dari
Sumedi Santosa, serta teori kualitas gerak dari Soedarsono, dan teori gerak tari dari Y.
Sumandiyo Hadi. Kesemuanya digunakan untuk menganalisis pengaruh kerja tubuh
pada kualitas gerakan penari di Sanggar Cahaya Permata. Penelitian ini dilakukan
selama dua bulan, mulai dari Juli hingga September. Lokasi penelitian ini dilakukan di
Sanggar Cahaya Permata Tanjung Morawa Kec. Deli Serdang Medan. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua anggota di Sanggar Cahaya Permata. Sampel dalam
penelitian ini adalah 20 penari dan 1 pelatih. Analisis penelitian yang digunakan adalah
kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara,
dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh
menunjukkan bahwa olahtubuh merupakan salah satu kegiatan penting yang harus
dilakukan. Proses latihan tubuh dilakukan secara rutin dengan tahapan mulai dari
latihan pemanasan, latihan inti, latihan penutupan kemudian hasil kualitas gerak penari
terlihat setelah proses latihan dengan mengamati kemampuan penari untuk melakukan
gerakan tarian sesuai dengan teknik. Hasilnya menyimpulkan 84% bahwa ada pengaruh
positif dan sangat signifikan antara latihan olahtubuh dan kualitas gerakan penari di
Sanggar Cahaya Permata.

Kata Kunci: Tubuh, Kualitas, Gerakan.

Gesture : Jurnal Seni Tari p-ISSN : 2301-5799
Vol. 8 No.2 (Edisi Oktober 2019) e-ISSN : 2599-2864


143

I. PENDAHULUAN
Teknik olah tubuh merupakan dasar atau
pondasi dalam belajar menari, seseorang yang
belum mengetahui teknik olah tubuh, pasti akan
merasa kesulitan untuk melakukan gerak tari.
Melakukan teknik olah tubuh berguna untuk
membantu organ-organ tubuh penari agar lebih
luwes atau lentur, mempunyai tenaga, dan
mempunyai kualitas gerak yang lebih optimal.
Seperti yang diungkapkan oleh Irawati Durban
(2008;2) ‘’olah tubuh akan melonggarkan otot
dan sendi yang kaku, serta memperkenalkan
calon penari pada teknik-teknik gerak yang akan
ditemuinya ketika menari’’.
Teknik olah tubuh sebagai salah satu
cara untuk mengolah aktivitas tubuh yang
tersusun secara sistematis dan terencana melalui
latihan yang dilakukan oleh seluruh organ tubuh
yang meliputi otot-otot, persendian agar selalu
siap dan dapat berfungsi lebih baik dan optimal,
serta diharapkan dapat membentuk kualitas gerak
khususnya dalam menari.
Sanggar merupakan suatu wadah atau
tempat berlangsungnya sebuah kursus
pembelajaran tari. Sanggar tari juga merupakan
lembaga pendidikan non formal, dalam proses
pembelajarannya latihan tari dilakukan secara
langsung dan juga diberikannya latihan olah
tubuh untuk menghindari cedera otot dan untuk
membentuk kesiapan dan kesadaran penari dalam
bergerak dan emosional sehingga membentuk
kualitas bergerak yang baik dalam menari.
Adapun teknik olah tubuh yang sangat
diperhatikan yaitu teknik olah tubuh dengan
melakukan latihan-latihan kekuatan, kelenturan,
kecepatan, koordinasi dan kesimbangan yang
sesuai dengan intensitas gerak yang ada pada tari
tradisional dan kreasi etnis yang ada di
Nusantara tersebut. Berdasarkan hal tersebut,
maka peneliti merasa penting untuk mengangkat
penelitian tentang “Pengaruh Olah Tubuh
terhadap Kualitas Gerak penari di Sanggar
Cahaya Permata”.
Penelitian ini dilakukan di Sanggar
Cahaya Permata, tepatnya di Tanjung Morawa.
Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk
mengetahui bagaimana pengaruh olah tubuh
terhadap kualitas gerak penari di Sanggar Cahaya
Permata yang bertujuan untuk memberikan
kemampuan teknis kepenarian terhadap pelatihan
tari tradisional dan kreasi eptnis Nusantara,
sehingga ini mendukung peneliti untuk
melakukan penelitian.
Untuk melihat populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh penari sanggar Cahaya
Permata dengan 1 orang Pelatih, lalu untuk
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh penari sanggar Cahaya Permata yang
berjumlah 20 orang penari dengan 1 orang
pelatih. Begitu juga dalam pengambilan analisis
data untuk penelitian ini, data yang digunakan
adalah kuantitatif yang selanjutnya akan
dideskriptifkan secara kualitatif dimana
penelitian ini menggunakan angka-angka dan
dijelaskan dengan uraian, semua data yang
diperoleh dilapangan dicatat kemudian diolah
dan di analisis dengan teliti.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN.
A. Gambaran Umum.
1. Sanggar Cahaya Permata

Gesture : Jurnal Seni Tari p-ISSN : 2301-5799
Vol. 8 No.2 (Edisi Oktober 2019) e-ISSN : 2599-2864


144

Sanggar Cahaya Permata didirikan oleh
Ibu Sri Astuti pada tanggal 10 Februari 2014
yang berlokasi di Tanjung Morawa, kecamatan
Deli Serdang Medan. Sejak pertama kali berdiri
di tahun 2014, Sanggar Cahaya Permata telah
mengikuti berbagai kegiatan tari yang diadakan
di Provinsi Sumatera Utara maupun mengikut
sertakan anak didiknya dalam kegiatan-kegiatan
tari yang berskala nasional dan internasional.
Sanggar Cahaya Permata mengadakan
pelatihan tari pada hari Kamis pukul 15.00-17.00
WIB dan hari Minggu pukul 10.00-12.00 WIB.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang mendukung
aktivitas Sanggar Cahaya Permata yang
digunakan sebagai tempat latihan antara lain
yaitu pendopo yang digunakan untuk proses
latihan penari di Sanggar Cahaya Permata, satu
ruangan untuk tempat penyimpanan busana tari
dan parkiran kendaraan. Mengenai fasilitas-
fasilitas yang lain yang mendukung aktivitas
latihan juga terdapat berbagai macam properti
Tari.
3. Materi yang dipelajari di Sanggar Cahaya
Permata
Jenis tarian yang pertama sekali dilatih
dan diutamakan adalah tarian yang berasal dari
Sumatera Utara seperti tari dari Etnis Melayu,
Etnis Karo, Etnis Batak Toba, Etnis Simalungun,
Etnis Tapanuli Tengah, Etnis Tapanuli Selatan,
Etnis Pakpak Dairi dan Etnis Nias. Dan
kemudian dilanjutkan dengan tari Nusantara
lainnya seperti tari dari daerah Sumatera Barat,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Penulis
bermaksud meneliti pengaruh Olah Tubuh untuk
melihat kualitas gerak penari mendemonstrasikan
tari-tarian yang ada di Sumatera Utara. Gerak
merupakan media utama dari Tari, sehingga
pengoptimalan gerak dalam proses mempelajari
tari sangat penting untuk dipersiapkan.
belajar menari.
B. Tahapan-tahapan Olah Tubuh Yang
Dilakukan Penari di Sanggar Cahaya
Permata Untuk Kualitas Gerak
1. Pemanasan
Pemanasan yang dilakukan oleh Sanggar
Cahaya Permata merupakan proses dari gerakan-
gerakan yang berguna untuk menyiapkan tubuh
dan jiwa daam menghadapi aktivitas beikutnya
yang lebih berat. Latihan pemanasan dilakukan
dengan gerakan-gerakan berikut ini :
1.1 Menggerakan kepala sehingga terkesan patah
ke kanan dan ke kiri, ke bawah dan ke atas.
1.2 Melakukan perenggangan tangan yaitu
mengulurkan atau menarik tangan keatas,
kedepan dada, kebawah sampai otot-otot
lengan tertarik dengan posisi kaki lurus dan
terbuka.
1.3 Melakukan gerakan kaki yaitu kaki dijinjit
sambil berjalan kedepan dan kebelakang,
kaki di tekuk kedepan dada dengan dipegang
tangan dilakukan sama persis kaki kiri dan
kanan.
2. Latihan inti
a. Latihan Tubuh
a) Latihan pelemasan otot dan sendi, yaitu untuk
memberikan kemungkinan kelincahan dan
keluasan gerak pada otot dan persendian
tubuh. Sendi-sendi yang dilatih pada latihan
pelemasan ini adalah : sendi leher, sendi
pergelangan bahu dan bahu, sendi siku, sendi
pergelangan tangan, sendi pinggang, sendi

Gesture : Jurnal Seni Tari p-ISSN : 2301-5799
Vol. 8 No.2 (Edisi Oktober 2019) e-ISSN : 2599-2864


145

lutut, sendi panggul dan sendi pergelangan
kaki.
b) Latihan penguluran, yaitu untuk
memperpanjang jaringan-jaringan pengikat
dan otot, agar otot-otot elastis dan mudah
untuk digerakkan apa saja. Otot-otot yang
dilatih pada latihan penguluran adalah otot
leher, otot dada, otot punggung, otot perut,
otot pinggang, otot paha depan dan belakang,
otot samping badan, otot betis dan otot lengan
atau bahu.
c) Latihan penguatan, yaitu latihan untuk
menguatkan otot-otot yang lemah. Otot-otot
tersebut antara lain : otot perut, otot pinggang,
otot puggung dan otot paha.
d) Latihan pelepasan, yaitu latihan untuk
mempertinggi koordinasi otot dan perasaan
gerak. Perasaan gerak yang dimaksud adalah
agar otot-otot yang bergerak dapat dilakukan
dengan sebaik-baiknya tanpa mengalami
suatu hambatan tertentu.
b. Latihan Keseimbangan
a) Sikap awal berdiri tegak kaki rapat, kedua
tangan dipinggang. Dengan gerakan kaki
secara perlahan pelan-pelan dijinjit dan
tumpuan sekecil mungkin, ditahan jangan
sampai berubah dan goyang.
b) Sikap awal berdiri dengan kaki rapat, kedua
tangan dipinggang. Gerakan angkat kaki
kanan ke depan kemudian kaki kiri dijinjit
dengan tumpuan sekecil mungkin lalu ditahan
jangan sampai berubah atau goyang.
Kemudian kembai turun lakukan secara
bergantian kaki kiri sama seperti gerakan kaki
kanan, kaki kanan sebaliknya seperti kaki kiri.
c) Sikap awal berdiri tegak kaki rapat, kedua
tangan lurus ke atas. Erakan angkat kaki ke
samping setinggi pinggang kemudian kaki
tumpuan jinjit dan tahan jangan sampai
berubah dan goyang, kemudian kembali
bergantian kaki kiri diangkat seperti kaki
kanan.
d) Sikap awal berdiri tegak kaki rapat, kedua
tangan lurus ke atas. Dengan melakukan
gerakan badan tegak tangan menarik kaki
kanan rapat ke depan dada berdiri dengan
satu kaki dan tahan, kemudian bergantian kaki
kiri rapat ke depan dada dan ditahan jangan
sampai goyang dan berubah.

c. Latihan Kekuatan dan Kelenturan
a) Kekuatan otot lengan dapat dilakukan dengan
gerakan berikut ini :
(1) Sikap awal duduk kaki rapat lurus ke
depan, kedua tangan menumpu
disamping badan. Lakukan gerakan
angkat badan ke atas setinggi mungki n
dan kembali ke sikap permulaan.
Gerakan ini dilakukan delapan kali
hitungan dan berulang-ulang.
(2) Sikap awal duduk kaki rapat lurus ke
depan, kedua tangan me numpu
disamping badan. Lakukan gerakan
dengan angat badan dan kaki kiri ke atas
dan sebaliknya bergantian kaki kanan
yang diangkat bersama-sama badan.
Gerakan dilakukan depan kali hitungan
dan berulang-ulang.
(3) Sikap awal telungkup dengan tumpuan
kedua tangan lurus kaki rapat menumpu
dengan ujung telapak kaki. Lakukan

Gesture : Jurnal Seni Tari p-ISSN : 2301-5799
Vol. 8 No.2 (Edisi Oktober 2019) e-ISSN : 2599-2864


146

gerakan maju merangkak ke depan
dengan tangan sikap lurus kemudian
putar kembali, gerakan tersebut diulang-
ulang masing-masing delapan kali
kedepan dan putar kembali.
(4) Sikap awal jongkok dengan kedua tangan
menumpu di depan badan diantara kedua
lutut. Lakukan gerakan dengan angkat
kaki dan buka lurus ke samping
menumpu lantai dan kembali jongkok.
Gerakan dilakukan berulang-ulang.
(5) Sikap awal berdiri dengan kaki rapat,
tangan direntangkan ke atas dan lurus.
Kemudian gerakan lengan membuat
lingkaran ke depan delapan kali dan
sebaliknya ke belakang delapan kali.
b) Kekuatan otot perut dapat ilakukan dengan
latihan gerakan-gerakan sebagai berikut:
(1) Sikap awal duduk dengan kedua kaki
rapat lurus kedepan, kedua tangan
pinggang. Kemudian angkat kedua kaki
ke atas dan turunkan kembali, waktu
mengangkat kaki, lutut tetap lurus.
(2) Sikap awal duduk kedua tangan di
pinggang, lutut ditekuk rapat dengan
badan. Lakukan gerakan dengan
mengangkat kedua kaki dan luruskan
kemudian kembali ditekuk rapat dengan
badan.
(3) Siap awal tidur telentang, tangan di
letakkan di belakang kepala dengan siku
menghadap keluar, kedua kaki rapat dan
lurus. Gerakan kedua kaki angkat lurus
ke atas dengan lutut tetap lurus sampai
siku badan kemudian diturunkan pelan-
pelan ke posisi semula.
(4) Sikap awal berbaring kedua tangan
disamping badan. Lakukan gerakan
dengan mengangkat badan sampai posisi
duduk tegak lurus (sit up) dan kembali
berbaring.
(5) Sikap awal duduk kaki lurus dengan
tangan menyentuh ujung kaki. Gerakan
dilakukan dengan menundukkan kepala
dan badan bagian atas dengan kekuatan
otot perut, usahakan sampai mencium
lutut, kemudian kembali ke silap semula.
c) Macam-macam gerakan untuk meningkatkan
kekuatan otot pinggang dan punggung
(1) Sikap awal berdiri dengan kedua kaki
terbuka, perut ditarik ke dalam, pantat
dikencangkan, tangan ditekukkan di
muka dada. Gerakan dilakukan dengan
menarik badan ke bawah ke arah kanan
terus ke bawah. Lengan tangan
terlentang, sementara siku kiri ditekuk ke
atas setinggi mungkin. Rasakan tarikan
disisi kiri tubuh, biarkan kepala rileks ke
kanan. Tahan bahu kiri ke belakang dan
pinggul ke depan, kembali ke posisi
awal. Begitu pula sebaliknya pada bagian
kanan.
(2) Sikap awal duduk dilantai, buka kaki
selebar mungkin dan tarikkan ujung jari
kaki keluar sejauh mungkin, posisi
tangan berpengangan di atas kepala.
Gerakan dengan menarik badan ke kanan
sambil berusaha dekatkan telinga ke arah
kaki. Lakukan gerakan sebaliknya dan
gerakan ini dilakukan secara bergantian
ke kiri dan ke kanan.

Gesture : Jurnal Seni Tari p-ISSN : 2301-5799
Vol. 8 No.2 (Edisi Oktober 2019) e-ISSN : 2599-2864


147

(3) Sikap awal duduk di lantai dengan kaki
dirapatkan dan badan tegak. Lakukan
gerakan membungkukkan badan
serendah mungkin dan kembali dengan
tetap membungkukkan badan serendah
mungkin.
(4) Sikap awal berbaring telungkup tangan
dan kaki lurus. Gerakkan kedua tangan
dan kaki bersama setinggi-tingginya dan
kembali lurus. Gerakkan dilakukan
berulang-ulang.
(5) Sikap awal berdiri kedua kaki dibuka
lebar, tangan memegang belakang kaki
dengan bungkukkan badan. Lakukan
gerakan kedua lengan dan kepala
menggantung lemas, tegakkan badan
sedikit demi sedikit sampai badan tegak
berdiri. Kemudian kembali ke posisi
semuala gerakan dilakukan berulang-
ulang.
(6) Sikap awal berdiri tegak dengan kaki
dibuka lebar lutut ditekuk sedikit, tangan
lurus serong ke atas. Lakukan gerakkan
dengan membungkukkan badan, lalu
ayunkan tangan kiri rendah sampai siku
menyentuhkan pergelangan kaki kanan
dan kaki kiri diluruskan kemudian tegak
kembali dan sebaliknya, ayunkan tangan
sambil mengkukkan badan serendah
mungkin sampai tangan menyentuh
pergelangan kaki kiri. Gerakanlah secara
berulang-ulang.

d) Macam-macam gerakkan yang dapat
meningkatkan kekuatan otot tungkai-kaki.
(1) Sikap awal berdiri tegak kedua kaki
rapat, kedua tangan dipinggang. Gerakan
lutut dengan menekuk serendah
mungkin, kemudian kembali tegak.
Gerakan dilakukan berulang-ulang.
(2) Sikap awal beiri tegak kedua kaki dibuka
lebar, kedua tangan lurus depan setinggi
pundak. Kemudian melakukan gerakan
dengan menekuk lutut serendah mungkin
posisi seperti duduk kemudian kembali
tegak. Gerakkan ini dilakukan berulang-
ulang.
(3) Sikap awal berdiri tegak kaki rapat,
kedua tanga di pingang. Gerakkan
dilakukan dengan melangkahkan kaki
kiri ke depan sambil lutut ditekukkan
serendah mungkin dan kembali berdiri
tegak. Kemudian ganti kaki kanan
dilakukan sama persis dan berulang-
ulang.
(4) Sikap awal berdiri tegak kaki rapat,
kedua tangan lurus kedepan. Gerakkan
dilakukan dengan menekuk lutut kiri
serendah mungkin dan kembali tegak.
Waktu menekuk kaki kiri, kaki kanan
lurus. Gerakan ini dilakukan bergantian.
(5) Sikap awal berdiri tegak kedua kaki rapat
kedua tangan dipinggang. Gerakan
meloncat ke depan dengan menekuk
lutut, kemudian loncat kembali ke
belakang dan dilakukan berulang-ulang.
(6) Sikap awal jongkok kedua tangan
dipinggang, lakukan gerakan meloncat
ke depan kembali kesamping kiri
kembali ke samping kanan kembali lagi
lalu kebelakang ke mbali ke tempat

Gesture : Jurnal Seni Tari p-ISSN : 2301-5799
Vol. 8 No.2 (Edisi Oktober 2019) e-ISSN : 2599-2864


148

semula dan dilakukan secara berulang-
ulang.
(7) Sikap awal jongkok kedua tangan ke
samping badan menyentu lantai. Gerakan
loncat setinggi-tingginya dengan
mengayunkan tanga lurus ke atas seperti
melayang meraih sesuatu di udara
kembali jongkok dan dilakukan
berulang-ulang.

d. Latihan Kecepatan dan Kelincahan
(1) Latihan dengan lari jarak pendek 20 meter
sampai 50 meter, dengan waktu istirahat
yang ditentukan dan dilakukan berulang-
ulang.
(2) Bergerak dengan cepat dari arah satu ke
arah lain dan bergeraj dengan cepat dengan
melalui rintangan dari arah satu ke arah
yang lain.
(3) Lari cepat dengan merubah arah yang
ditentukan.

3. Latihan penutup (penenangan)
a. Melakukan gerakan dengan menghirup nafas
dalam-dalam kemudian mengeluarkan secara
perlahan, sabil menarik tangan ke samping
didorong atas setelah nafas dikeluarkan
tangan diturunkan kebawah secara perlahan.
b. Menggerakkan kembali seluruh sekmen
tubuh, dari seluruh otot-otot dan seluruh
persendian lakukan gerakan dengan rileks.

C. Kendala Yang Dihadapi Penari Dalam
Kesadaran Bergerak
Dari hasil penelitian yang ada, pengaruh
dari melakukan olah tubuh bagi penari di
Sanggar Tari Cahaya Permata dapat dilihat dari
seringnya anak sanggar melakukan latihan olah
tubuh untuk membentuk tubuh ideal sehingga
dapat digunakan untuk bergerak dengan materi
tari apapun. Sebagian penari di sanggar tari
Cahaya Permata mendapatkan olah tubuh disaat
proses latihan belum sepenuhnya memahami
olah tubuh secara keseluruhan, mereka hanya
sekedar melakukan apa yang diperintahkan oleh
pelatih.

D. Tanggapan Penari di Sanggar Cahaya
Permata Pada Hasil Setelah Mengalami
Proses Latihan Olah Tubuh
Proses latihan olah tubuh penari
diharapkan mampu menguasai tiga hal yaitu
dapat melakukan latihan pemanasan, latihan inti
dan latihan pendiginan dengan sempurna, serta
dalam belajar menari penari harus dapat
mengusai wiraga, wirasa, dan wirama secara
tepat. Maka dari itu untuk mendapatkan kulitas
gerak yang baik penari harus melakukan latihan
olah tubuh secara teratur dan rutin.
E. Pengaruh Olah Tubuh Pada Kualitas
Gerak Penari di Sanggar Cahaya Permata
Setelah dilakukan proses analisis, maka
hasil penari yang belum melakukan olah tubuh
menunjukkan 16% penari di Sanggar Cahaya
Permata melakukan proses olah tubuh dengan
Tidak baik sehingga dengan dilakukannya olah
tubuh secara rutin dan benar dengan kesadaran
yang baik, pada hasil penari yang sudah
melakukan olah tubuh menunjukkan 100%
penari di Sanggar Cahaya Permata melakukan
proses olah tubuh dengan baik dan dapat dilihat
dari kebugaran tubuh penari selama melakukan

Gesture : Jurnal Seni Tari p-ISSN : 2301-5799
Vol. 8 No.2 (Edisi Oktober 2019) e-ISSN : 2599-2864


149

proses olah tubuh yang selalu dilakukan sebelum
melakukan proses latihan menari dengan teratur
dan maksimal, yang diantaranya melakukan
latihan pemanasan, latihan inti, dan latihan
pendinginan, sehingga penari dapat menarikan
suatu tarian sesuai dengan kebutuhan tari. Dapat
disimpulkan bahwa adanya 84% pengaruh yang
sangat signifikan antara olah tubuh terhadap
kualitas gerak penari di Sanggar Cahaya
Permata.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Olah tubuh merupakan salah kegiatan
yang sangat berpengaruh bagi penari di Sanggar
Cahaya Permata.
1. Proses latihan olah tubuh terdiri dari
latihan pemanasan, latihan inti, dan latihan
penutup.
2. Jika melakukan olah tubuh dengan teratur
dan baik maka akan berpengaruh pada
kualitas gerak penari dan dalam
penguasaan tari penari juga dapat
menguasai wiraga, wirama, dan wirasa
sesuai dengan kebutuhan tari.
3. Adanya 84% pengaruh yang sangat
signifikan antara olah tubuh terhadap
kualitas gerak penari di Sanggar Cahaya
Permata.
B. Saran
Penari diharapkan sering lebih sering lagi
dan teratur dalam melakukan latihan olah tubuh
agar kemampuan wiraga, wirama dan wirasa
dapat diperoleh dengan maksimal. Olah tubuh
untuk kedepannya agar benar-benar dijadikan
sebagai kegiatan yang rutin yang dilakukan
sebelum proses belajar dilakukan sehingga dalam
proses latihan menari, penari di Sanggar Cahaya
Permata mampu melakukan aktivitas latihan
olah tubuh secara keseluruhannya dengan
kesadaran dan lebih meningkatkan lagi latihan-
latihan olah tubuh dengan baik dan benar tanpa
adanya rasa keluhan.

DAFTAR PUSATAKA

Arnita, 2013. Pengantar Statistika. Medan : Cita
Pustaka.

Muhammad Faruq Fuhyi, 2008. Meningkatakan
kebugaran tubuh melalui permainan
olahraga bulutangkis. Surabaya:
Gramedia widiasarana Indonesia.

Harsuki H, 2003. Perkembangan Olah Raga
Terkini: Kajian Para Pakar, Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Karima Falastin, 2016. Strategi pembelajaran
olah tubuh di Mila Dance School.
Skripsi, Institut Seni Indonesia
Yogyakarta.

Kusnadi, 2009. Penunjang Pembelajaran
SeniTari. Solo: Tiga Serangkai.

Moh. Hassan Bisri (2001) Jurnal “Gesture” :
Manfaat olah tubuh bagi seorang penari.

Sumedi Santoso, 1986. Olah Tubuh. Surakarta :
Jurusan Karawitan Inonesia.

Soedarsono, 1986. Elemen-elemen dasar
komposisi tari. Yogyakarta : Institut
Seni Indonesia.

Yulianti Setianingsih, 2014. penerapan teknik
olah tubuh untuk meningkatkan kualitas
gerak dalam pembelajaran
ekstrakulikuler tari. Jurnal Gesture.

Y. Sumandiyo Hadi, 1983. Pengantar
Kreativitas Tari. Yogyakarta : Akademi
Seni Tari Indonesia