https://dinastirev.org/JEMSI Vol 4, No 3, Januari 2023

641 | P a g e
e-ISSN: 2686-5238, p-ISSN 2686-4916
DOI: https://doi.org/10.31933/jemsi.v4i3
Received: 6 Januari 2023, Revised: 29 Januari 2023, Publish: 30 Januari 2023
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/



Implementasi Manajemen Strategi dalam Lembaga Pendidikan


Syifa Faujiah
1
, Muhammad Syaifudin
2
, Tuti Andriani
3

1
Universitas Sultan Syarif Kasim, Riau, Indonesia, [email protected]
2
Universitas Sultan Syarif Kasim, Riau, Indonesia, [email protected]
3
Universitas Sultan Syarif Kasim, Riau, Indonesia, [email protected]

Korespondensi Penulis: Syifa Faujiah

Abstract: The purpose of making this paper is to find out about management strategies,
Islamic education management strategies, and the factors that influence Islamic education
management strategies. Through strategic management, future opportunities can be expanded
and realized risks can be minimized. Strategic management can only be achieved if all parties
with a direct interest in the school, such as school administrators, parents, lecturers and staff,
are involved. Strategic management is the implementation of planning, monitoring, analysis
and evaluation that is carried out on an ongoing basis from all the needs required by the
organization in an effort to achieve its goals. Changes that occur quickly and spontaneously
in the organizational environment will require an organization that is capable of continuously
evaluating strategies. The implementation of strategic management helps the organization to
know the current condition of the organization, then formulates a strategy, deploys it and
analyzes the effectiveness of the implemented management strategy. This study aims to
determine the implementation of strategic management in educational institutions.

Keywords: Implementation, Strategic Management, Education.

Abstrak: Tujuan pembuatan karya tulis ini yaitu untuk mengetahui tentang strategi
manajemen, strategi manajemen pendidikan islam, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
strategi manajemen pendidikan islam. Melalui manajemen strategis, peluang masa depan
dapat diperluas dan risiko yang direalisasikan dapat diminimalkan. Manajemen strategis
hanya dapat dicapai jika semua pihak yang berkepentingan langsung dengan sekolah, seperti
administrator sekolah, orang tua siswa, dosen dan staf, terlibat. Manajemen strategis
merupakan implementasi perencanaan, pemantauan, analisis, dan evaluasi yang dilakukan
secara berkelanjutan dari semua kebutuhan yang diperlukan oleh organisasi dalam upaya
mencapai tujuannya. Perubahan yang terjadi secara cepat dan spontan di lingkungan
organisasi akan membutuhkan organisasi yang mampu untuk terus melakukan evaluasi
strategi. Implementasi manajemen strategis membantu organisasi mengetahui kondisi
organisasi saat ini, kemudian menyusun strategi, menyebarkannya dan menganalisis

https://dinastirev.org/JEMSI Vol 4, No 3, Januari 2023

642 | P a g e
keefektifan strategi manajemen yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
implementasi manajemen strategi dalam lembaga pendidikan.

Kata Kunci: Implementasi, Manajemen Strategis, Pendidikan.


PENDAHULUAN
Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internalsistem persekolahan
hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolahsebagai manajer pendidikan. Para
pengelola pendidikan (kepala sekolah,kepala dinas pendidikan) sebagai eksekutif modern saat
ini harus mampumengamati dan merespons segenap tantangan yang dimunculkan
olehlingkungan eksternal baik yang dekat maupun yang jauh. Lingkunganeksternal dekat
adalah lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung padaoperasional lembaga pendidikan,
seperti berbagai potensi dan keadaan dalambidang pendidikan yang menjadi konsentrasi
usaha sekolah itu sendiri,situasi persaingan, situasi pelanggan pendidikan, dan pengguna
lulusan.Kesemuanya berpengaruh pada penentuan strategi yang diperkirakanmendukung
sekolah mencapai tujuannya. Lingkungan eksternal yang jauhadalah berbagai kekuatan dan
kondisi yang muncul di luar lingkungan eksternalyang dekat meliputi keadaan sosial
ekonomi, politik, keamanan nasional,perkembangan teknologi, dan tantangan global. Secara
tidak langsungberpengaruh terhadap penyelenggaraan sistem pendidikan di suatu sekolah.
Faktor lingkungan internal dan eksternal perlu diantisipasi, dipantau,dinilai, dan
disertakan sedemikian rupa ke dalam proses pengambilankeputusan eksekutif. Para
pengambil keputusan, termasuk di dalamnyakepala sekolah maupun pengelola pendidikan
lainnya seringkali terpaksamengalahkan tuntutan kegiatan interen dan eksteren lembaga
pendidikandemi melayani bermacam kepentingan seperti urusan rutin, dinas, bekerjaharus
selalu di bawah petunjuk atau pedoman kerja yang ditetapkan olehbirokrasi tanpa
mempertimbangkan kebutuhan eksternal organisasi yangterus berubah, sehingga proses
pengambilan keputusan seringkali tidakmaksimal dalam menghasilkan keputusan-keputusan
strategis. Akibatnyapersoalan aktual lembaga pendidikan yang dihadapi tidak dapat
terselesaikan secara maksimal.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan makalah adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen strategi.
2. Untuk mengetahui urgensi manajemen strategi.
3. Untuk mengetahui landasan manajemen strategi.
4. Untuk mengetahui prinsip manajemen strategi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengertian Manajemen Strategi Pendidikan
Manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating),
penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar
fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang.
Manajemen Strategi merupakan rangkaian dua perkataan yang terdiri dari kata “Manajemen
dan Strategi” yang masing-masing memiliki pengertian tersendiri, yang setelah dirangkaikan
menjadi satu terminologi berubah dengan memiliki pengertian tersendiri pula.
1

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan pengunaan sumber-
sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
2
Oleh


1
Akdon, Strategic Manajement For Educational Management (Cet. IV; Bandung: Alfabeta, 2011), h. 3.

2
Dian Wijayanto, Pengantar Manajemen (Cet. I; Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), h. 1.

https://dinastirev.org/JEMSI Vol 4, No 3, Januari 2023

643 | P a g e
karena itu proses manajemen sangat penting dilakukan organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dengan cara mengelola organisasi dengan baik, baik mengelola sumber
daya manusia maupun sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan organisasi.
3

Manajemen bermula dari kata to manage, memiliki arti mengemudikan, mngurus,
memerintah, mengatur, melaksanakan dan mengelolah. Secara definitife manajemen adalah
kemampuan dan keterampilan spesifik setiap manajer untuk melaksanakan suatu kegiatan
bersama atau melalui orang lain dalam sebuah organisasi atau lembaga untuk mencapai tujuan
organisasinya.
Manajemen adalah suatu usaha pemanfaatan segala sumber daya yang dipunya baik
sumber manusia maupun sumber material yang dilakukan dalam rangka membantu organisasi
mewujudkan kinerja yang tinggi.
4
Berdasarkan teori di atas dapat dipahami bahwa
manajemen dimaksudkan sebuah proses memimpin, mengarahkan serta mengendalikan
sebuah organisasi dengan terarah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Istilah strategi dirumuskan sebagai suatu tujuan yang ingin dicapai, upaya untuk
mengkomunikasikan apa saja yang akan dikerjakan, oleh siapa yang mengerjakannya,
bagaimana cara mengerjakannya, serta kepada siapa saja halhal tersebut pula
dikomunikasikan, dan juga perlu dipahami mengapa hasil kinerja tersebut perlu dinilai. Suatu
strategi terdiri dari suatu kumpulan pilihan yang terintegrasi, dan perlu disadari bahwa pilihan
tersebut belum tentu dapat menjangkau atau memenuhi pilihan yang dianggap penting dari
suatu hal yang dihadapi oleh pemimpin atau eksekutif.
5

Secara strategis, strategi merupakan suatu peralatan komunikasi, di mana orang
strategis harus berupaya untuk dapat menyakinkan bahwa orang yang tepatlah yang dapat
mengetahui apa maksud dan tujuan dari organisasinya, serta bagaimana hal tersebut
ditempatkan dalam pelaksanaan aksinya, atau direalisasikannya. Dengan demikian, strategi
diarahkan atau dialamatkan, bagaimana organisasi itu berupaya memanfaatkan atau
mengusahakan agar dapat mempengaruhi lingkungannya, serta memilih upaya
pengorganisasian internal, di mana yang terakhir ini bukan merupakan bagian dari strategi.
Dari gamabaran apa yang telah diuraikan, dapatlah dinyatakan bahwa strategi merupakan
suatu pernyataan yang mengarahkan bagaimana masing-masing individu dapat bekerja sama
dalam suatu organisasi, dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran organisasi tersebut.
6

Strategi merupakan instrumen manajemen yang ampuh dan tidak dapat dihindari
termasuk dalam manajemen sekolah. Strategi sekolah menjelaskan metode dan proses
manajemen strategi untuk mencapai tujuan strateginya. Langkah dalam proses manajemen
strategi sekolah mencakup identifikasi pilihan-pilihan strategi yang mungkin dapat dilakukan
untuk mencapai tujuan sekolah. Evaluasi alternative atau kelompok yang mungkin menjadi
strategi sekolah.
7

Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan
keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya,
yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu
organisasi, untuk mencapai tujuan.
Menurut Richard Vancil yang ditulis oleh Karhi Nisjar Winardi mengemukakan
bahwa manajemen strategi adalah perumusan konsep strategi sebuah organisasi, atau sub unit


3
Nawawi. Manajamen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Gajah Mada University press.
Yogyakarta. 2003. Hal. 32-33

4
Indah Kusuma Dewi, Nilai-Nilai Profetik Dalam Kepemimpinan Modern Pada Manajemen Kinerja (Cet. 1;
Jogjakarta: Gre Publishing, 2019), h. 102.

5
Suwandyanto, M. 2010. Manajemen Strategi dan kebijakan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Hal. 23-24

6
Sofjan Assauri, Strategic Management: Sustainable Competitive Advantages Ed. 2 (Cet. 1; Jakarta Rajawali
Pers, 2013), h. 3.

7
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Cet. V; Bandung: Alfabeta,
2001), h. 137.

https://dinastirev.org/JEMSI Vol 4, No 3, Januari 2023

644 | P a g e
sebuah organisasi lebih besar, yaitu sebuah konseptualisasi dinyatakan atau diimplikasikan
oleh pemimpin organisasi yang bersangkutan berupa:
a. Sasaran-sasaran jangka panjang atau tujuan-tujuan organisasi tersebut.
b. Kendala-kendala luas dan kebijakan-kebijakan, yang atau di tetapkan sendiri oleh sang
pemimpin, atau yang diterimanya dari pihak atasannya, yang membatasi skope
aktivitas-aktivitas organisasi yang bersangkutan.
c. Kelompok rencana-rencana dan tujuan-tujuan jangka pendek dan telah ditetapkan
dengan ekspektasi akan diberikannya sumbangsih mereka dalam hal mencapai sasaran-
sasaran organisasi tersebut.
8

Manajemen strategi menurut Blocher dan Lin adalah “the development of a sustainable
competitive posisition in wich the firm's competitive provides continued success”. Manajemen
strategi jika dalam dunia bisnis dimanfaatkan untuk memprediksi kecenderungan pasar dan
peluang-peluang memperoleh keuggulan bersaing. Sementara itu, dunia pendidikan
menggunakan konsep strategi untuk lebih mengefektifkan pengalokasian sumber daya yang
ada dalam pencapaian tujuan pendidikan.
9

Manajemen strategi merupakan suatu proses organisasi menata perumusan dan
pengimplementasian strateginya. Keputusan strategi merupakan keputusan yang berkenaan
dengan pengembangan organisasi perusahaan jangka panjang, dalam rangka peningkatan
kompetensi yang nyata berbeda dari organisasi perusahaan tersebut.
10
Dari teori tersebut
terlihat bahwa manajemen strategi memiliki pengaruh terhadap perkembangan organisasi atau
perusahaan.
Ansof berpendapat bahwa, manajemen strategi ialah suatu pendekatan yang sistematis
bagi suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi ke posisi yang dipastikan
mencapai tujuan melalui cara yang akan meyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan
membuat sekolah menjamin atau mengamankan formulasi yang belum terfikirkan
sebelumnya. Pendekatan sistematis untuk melakukan perubahan menjadi hal penting dalam
manajemen strategi, dan melalui pendekatan manajemen strategi harus dipastikan bahwa
tujuan akan dicapai. Oleh karena itu para pemimpin sekolah diharapkan menggunakan
pendekatan yang sistematis dalam menyusun strategi program sekolah.
11

Atau dengan kata lain strategi manajemen adalah suatu proses yang dirancang secara
sistematis oleh manajemen untuk merumuskan strategi, menjalankan strategi, dan
mengevaluasi strategi dalam rangka menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh
pelanggan untuk mewujudkan visi organisasi. Atas dasar definisi tersebut, terdapat empat
frasa penting yaitu:
a. Bahwa manajemen strategi merupakan suatu proses yang terdiri atas beberapa langkah
terencana yang melibatkan manajemen dalam organisasi, mulai pimpinan tertinggi
sampai karyawan terbawah.
b. Proses digunakan untuk merumuskan visi dan misi, menetapkan tujuan strategi dan
memilih strategi yang cocok untuk mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka
panjang.
c. Proses digunakan sebagai landasan untuk menjalankan strategi demi menyediakan
customer value terbaik.
d. Pelaksanaan strategi harus selalu dievaluasi untuk menilai apakah hasil yang dicapai
sesuai dengan rencana dan perkembangan terbaru.


8
Karhi Nisjar Winardi, Manajemen Strategik (Bandung: Mandar Maju, 1997 cet 1), 96

9
Hassel Nogi S. Tangkilisan, Manajemen Modern untuk Sektor Public, (Yogyakarta: Balairung, 2003), 9

10
Sofjan Assauri, Strategic Management: Sustainable Competitive Advantages Ed. 2 (Cet. 1; Jakarta: Rajawali
Pers, 2013), h. 9

11
Syaiful Sagala, Op.Cit, h.129

https://dinastirev.org/JEMSI Vol 4, No 3, Januari 2023

645 | P a g e
Strategi selalu memberikan “sebuah keuntungan”, sehingga jika proses manajemen
yang dilakukan oleh perusahaan gagal untuk menciptakan keuntungan bagi perusahaan/
organisasi maka proses manajemen tersebut tidak dapat disebut manajemen strategi.
Manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada
penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai
sasaran perusahaan. Keputusan strategi merupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir.
Keputusan ini mencakup ruang lingkup bisnis, produk, dan pasar yang harus dilayani, fungsi
yang harus dilaksanakan, dan kebijaksanaan utama yang diperlukan untuk mengatur
pelaksanaan keputusan untuk mencapai sasaran.
12

Pelaksanaan manajemen strategi akan membuat acuan yang jelas dengan berbagai
langkah-langkah dan analisa mengenai perkembangan lembaga. Dalam hal ini peranan kepala
sekolah/madrasah menjadi hal yang sangat dominan dalam melakukan kontrol dan
gagasannya. Maka peneliti juga akan beruaha menggali implementasi manajemen strategi
yang digunakan mulai dari kepala lembaga pendidikan yang dijadikan subyek penelitiannya.
Ketentuan untuk mempertimbangkan apakah sebuah organisasi itu dikelola secara
baik atau tidak akan banyak dipengaruhi oleh perimbangan yang bersifat subyektif dalam
melakukan penilaian terhadap perencanaan serta pelaksanaan strategi. Sebuah organisasi jika
semakin baik dalam melakukan perencanaan dan semakin sedikit kecil tingkat kesalahan yang
terjadi dalam implementasinya, maka akan semakin besar kesempatan bagi organisasi tersebut
mencapai kinerja yang optimal.
Pengertian yang menyeluruh dari berbagai pemaknaan manjemen strategi yang telah
dijelaskan sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagaimana berikut:
13

a. Manajemen strategi pada intinya adalah untuk memeilih alternative strategi yang terbaik
bagi organisasi atau perusahaan dalam segala hal untuk mendukung gerak usaha
lembaga atau organisasi.
b. Perusahaan atau lembaga harus melaksanakan manajemen strategi secara terus menerus
dan fleksibel sesuai dengan ketentuan kondisi di lapangan.

Urgensi Manajemen Strategi
Berdasarkan pengamalan historis di dalam penyelenggaraan suatu organisasi, maka
urgensi utama penerapan prinsip manajemen strategi didalam lembaga pendidikan adalah
membantu lembaga pendidikan merumuskan strategi yang lebih tepat dengan menggunakan
pendekatan sistematis, logis, dan rasional pada proses pemilihan strategi pengelolaan
pendidikan di era global yang terus mengalami perubahan. Dasar manajemen strategi adalah
menumbuhkan komitmen atau dukungan dari semua pihak (sumber daya manusia) mengenai
visi, misi lembaga pendidikan, sasaran penyelenggaraan pendidikan, dan upaya-upaya
pencapaiannya.
14

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan utama manajemen strategi adalah mencapai
pengertian dan komitmen dari semua eksekutif maupun pelaksana lembaga pendidikan.
Manfaat besar dari manajemen strategi adalah memberi peluang bagi organisasi dalam
pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian karyawan
mengenai efektivitas dengan mendorong dan menghargai mereka untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan dan latihan inisiatif serta imajinasi.
15



12
Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan (Jakarta:
Erlangga, 1988), hlm. 6.

13
Akdon, Op.Cit, h. 8

14
John A Pearce Dan Richard B. Robinson. Manajemen Strategik: Formulasi,Implementasi dan Pengendalian.
Jilid 1.( Jakarta: Binarupa Aksara, 1997). Hlm. 28

15
Ibid, Hlm. 35

https://dinastirev.org/JEMSI Vol 4, No 3, Januari 2023

646 | P a g e
Penerapan manajemen strategi di dalam penyelenggaraan sistem pendidikan
memungkinkan suatu organisasi penyelenggara pendidikan (termasuk di dalamnya sekolah
dandepartemen pendidikan) untuk lebih proaktif daripada reaktif dalam membentuk masa
depan lembaga pendidikan di dunia global dewasa ini. Penerapan konsep berpikir dan
bertindak strategi, lembaga pendidikan diharapkan dapat mengawali dan mempengaruhi
daripada hanya memberirespons terhadap berbagai tuntutan dan atau aktivitas rutin dan
birokratis,namun lebih dari itu, lembaga pendidikan harus dapat berusaha keras
merencanakan kegiatan-kegiatan strategis, mengimplementasikan, dan mengendalikan
segenap operasional kelembagaan untuk mencapai tujuan strategis yang telah dirumuskan.
Pada era globalisasi ekonomi saat ini, cara untuk menghadapi era globalisasi itu dalam
kegiatan usaha bukan saja dibatasi oleh lingkup batas negara nasional sehingga untuk tingkat
perubahan lingkungan serta dinamika secara langsung atau tidak langsung akan
mempengaruhi manajemen dankehidupan pekerjaan yang dengan sendirinya para pemimpin
perusahaan harusdapat menyikapi hal tersebut melalui penyesuaian yang penuh kebijakan.
Maka seharusnya setiap pemimpin dalam perusahaan melaksanakan manajemen strategi bagi
perusahaannya.
Manajemen strategi ini merupakan suatu sistem yang digunakan sebagai satu kesatuan
yang memiliki beragam komponen saling berkaitan dan mempengaruhi antara satu dan
lainnya serta bergerak secara serentak menujuarah yang sama pula. Dengan manajemen
strategi diharapkan strategi benar- benar dapat dikelola sehingga strategi dapat
diimplementasikan untuk mewarnai dan mengintegrasikan semua keputusan dan tindakan
dalam rincian organisasi. Manajemen Strategi ini senantiasa akan menyikapi pada dinamika-
dinamika yang terjadi baik itu dari lingkungan internal maupun eksternalnya yang kemudian
akan berlanjut dengan bagaimana cara berupaya untuk menyesuaikan hingga pada akhirnya
tujuan yang telah ditetapkan itu dapat segera terlaksana atau direalisasikan dengan baik
berdasarkan seluruh ruanglingkup pekerjaan dalam organisasi.
Dengan demikian manajemen strategi ini dapat dimanfaatkan secara langsung baik
untuk lingkungan makro misalnya di dalam manajemen pemerintahan dan juga dapat
dimanfaatkan pula untuk di lingkungan mikro misalnya di dalam manajemen perusahaan atau
organisasi. Akan tetapi di dalam penggunaan ruang lingkup makro dan mikro ada sejumlah
perbedaan yang begitu mendasar seperti paparan berikut ini. Kebijakan makro yang harus
digunakan dan diperhatikan yaitu subyek dan objek dalam suatu manajemen tersebut adalah
yang berupa para masyarakat yang bersifat aggregate,sedangkan untuk ruang lingkup mikro
maka perhatiannya pun terhadap subyek dan obyek di suatu manajemen berupa individual
rumah tangga perusahaan atau para pelanggan yang memakai hasil produksi.
Di samping itu mengenai prinsip kerja untuk manajemen strategi makro
kemungkinannya perhatian mengarah pada efektivitas, sedangkan pada manajemen strategi
yang rangkumannya secara mikro maka harus sesuai kepada prinsip kerja efisiensinya. Oleh
karenanya, manajemen strategi perlu diterapkan dalam sebuah organisasi untuk memperkuat
sistem internal dan eksternal organisasidikarenakan manajemen strategi merupakan suatu
proses yang dinamik yang berlangsung terus menerus dalam suatu organisasi karena sekolah
dihadapi olehdinamika lingkungan internal dan eksternal.

Landasan Manajemen Strategi
Manajemen strategi juga merupakan suatu filosofi, cara berpikir dan cara mengelola
organisasi. Manajemen strategi tidak terbatas pada bagaimana mengelola pelaksanaan
kegiatan didalam organisasi, tetapi juga bagaimana mengembangkan sikap baru berkaitan
dengan perubahan eksternal. Pemahaman mengenai makna manajemen strategis tidak hanya

https://dinastirev.org/JEMSI Vol 4, No 3, Januari 2023

647 | P a g e
terbatas pada aspek pelaksanaan rencana, tetapi lebih jauh lagi ke aspek misi, visi, dan tujuan
kelembagaan.
16
Makna tersebut terkait dengan konteks lingkungan luar dan dalam organisasi.
Secara singkat, beberapa penulis menggambarkan manajemen strategi sebagai
langkah-langkah para pemimpin organisasi melakukan berbagai kegiatan secara sistematis.
Langkah-langkah tersebut antara lain melakukan analisis lingkungan organisasi yang
memberi gambaran mengenai peluang dan ancaman. Kemudian langkah berikutnya
melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi dalam konteks lingkungan internal.
Kedua langkah ini dilakukan dalam usaha menetapkan visi, misi, dan tujuan organisasi.
17

Pernyataan misi merupakan hal utama dalam lembaga yang bersifat mission driven
sehingga analisis lingkungan luar dan dalam lebih dipergunakan untuk menyusun strategi.
Langkah berikutnya adalah merumuskan strategi sesuai dengan kekuatan dan kelemahan
organisasi yang berada pada lingkungan yang mempunyai peluang atau ancaman.
Melaksanakan strategi merupakan bagian dari manajemen strategis. Pelaksanaan tersebut
akan dilakukan bersama dalam sistem pengendalian strategis untuk menjamin tercapainya
tujuan lembaga. Secara keseluruhan konsep manajemen strategis dapat dibagi menjadi
beberapa bagian yang berurutan: analisis perubahan dan persiapan penyusunan, diagnosis
kelembagaan dan analisis situasi, formulasi strategi, pelaksanaan strategi dan pengendalian
strategi.
Sebenarnya konsep manajemen strategis berasal dari jaman kuno, khususnya berasal
dari pemikiran politikus dan militer. Kata strategy dalam bahasa Inggris berasal dari kata
bahasa Yunani “strategos” yang mempunyai arti “merencanakan untuk menghancurkan
musuh melalui penggunaan sumber daya secara efektif”. Pengertian strategi dalam lembaga
usaha merupakan rencana para pemimpin organisasi untuk mencapai hasil yang konsisten
dengan misi dan tujuan organisasi. Strategi dapat dipandang dari tiga aspek: (1) perumusan
strategi; (2) pelaksanaan yang bertujuan merealisasikan strategi menjadi tindakan; dan (3)
pengendalian strategi yang dilakukan untuk merubah strategi atau usaha penjaminan agar
tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Strategi merupakan gambaran besar mengenai cara
sebuah lembaga atau perorangan dapat mencapai tujuan. Sebagai kontras, taktik merupakan
strategi dalam skala yang lebih kecil dan waktu yang lebih pendek. Strategi merupakan
kombinasi antara pengambilan keputusan secara alamiah dan proses pemikiran rasional.
Strategi sebenarnya merupakan hal alamiah bagi lembaga yang mempunyai konsep survival
(bertahan dan berkembang).
Penggunaan manajemen strategis dalam sektor usaha bermula sekitar 60 tahun yang
lalu. Tahun 1960-an dan tahun 1970-an merupakan awal dari pengembangan konsep
perencanaan strategi pada lembaga usaha. Berbagai perusahaan besar mempraktikkan hal
tersebut, termasuk General Electric yang kemudian mempopulerkan dalam bentuk penerbitan
ilmiah. Konsep manajemen strategis berawal dari perencanaan strategi. Pada intinya proses
perencanaan strategi berusaha untuk menjangkau waktu lebih dari dua belas bulan
perencanaan yang biasa dilakukan perusahaan. Pada tahun 1980-an konsep perencanaan
strategi dilebarkan menjadi manajemen strategis, khususnya dalam penekanan mengenai
pelaksanaan dan pengendalian strategi. Pada masa ini mulai banyak lembaga-lembaga
nonprofit yang menggunakan, termasuk rumah sakit, perguruan tinggi, dan pemerintahan.
Penggunaan model manajemen strategis berkembang seiring semakin meningkatnya
kompetisi di bidang usaha nonprofit dan tuntutan agar pemerintah bekerja secara benar.


16
Nur Kolis, Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi (Bandung: PT. Gamedia Widiasarana
Indonesia, 2005), hlm. 54

17
Sujadi, “KONSEP MANAJEMEN STRATEGIK SEBAGAI PARADIGMA BARU DI LINGKUNGAN
ORGANISASI PENDIDIKAN”, JURNAL STIE SEMARANG, VOL 3, NO 3, Edisi Oktober 2011, STIE
Semarang, hal. 2-3.

https://dinastirev.org/JEMSI Vol 4, No 3, Januari 2023

648 | P a g e
Perencanaan strategi merupakan proses Sistematis yang berkesinambungan, melalui
proses pembuatan keputusan dengan memanfaatkan sebanyak mungkin pengetahuan
antisipatif, mengorganisasisecara sistematis berbagai kegiatan untuk melaksanakan keputusan
tersebut,dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang sistematis pula. Jadi tidak
berlebihan jika dikatakan bahwa perencana strategi merupakan bagianterpenting dalam
penyelenggaraan manajemen strategi.
Untuk pertamakalinya manajemen strategi dikembangkan dalam kalangan militer
Indonesia pada awal dasawarsa tujuh pu-luhan, guna mewujudkan suatu tatanankekuatan
nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori sertakedaulatan bangsa dan negara.
Tatanan tersebut hingga saat ini dikenalsebagai sistem manajemen sumberdaya pertahanan
dan keamanan de-nganSistem Perencanaan Strategis Pertahanan Keamanan Negara
(Sisrenstra Han-neg) sebagai perwujudan rencana tindakan dan kegiatan mendasar dalam
polaimpelementasi.
Kebijakan pemerintah yang dapat dijadikan bukti pentingnya manajemen strategis
terdapat pada keputusan presiden No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government. Keputusan tersebut menegaskan pengembangan E-
Government untuk meningkatkan ketersediaan jaringan informasi dan transaksi pelayan
publik yang berkualitas secara menyeluruh. Hal ini menegaskan maksud dan tujuan
manajemen strategis ini diciptakan. Cabang ilmu manajemen ini menggabungkan fungsi-
fungsi manajemen untuk mencapai tujuan pembuatan keputusan-keputusan organisasi secara
strategis. Selain itu, kata kunci dalam meraih tujuan organisasi tersebut, “efektif dan efisien”
harus selalu dipegang erat oleh seluruh angora organisasi.

Prinsip-prinsip Manajemen Strategi
Prinsip dalam manajemen strategi adalah strategy formulation yang mencerminkan
keinginan dan tujuan organisasi yang sesungguhnya, adanya strategi implementasi yang
menggambarkan cara nencapai tujuan (secara teknis) strategi implementasi mencerminkan
kemampuan organisasi dan alokasinya termasuk dalam hal ini adalah alokasi keuangan
(dengan anggaran berbasis kinerja), serta strategi evaluasi yang mampu mengukur,
mengevaluasi dan memberikan umpan balik kinerja organisasi.
18
Para eksekutif perlu
menjamin bahwa strategi yang mereka susun dapat berhasil dengan menyakinkan. Untuk itu,
Hatten memberi beberapa petunjuk bagaimana suatu strategi dibuat sehingga ia bisa sukses :
a. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya.
b. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi.
c. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua sumber daya
dan tidak mencerai-beraikan satu dengan lain.
d. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan kekuatannya dan
tidak pada titik-titik kelemahannya.
e. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis. Mengingat strategi adalah sesuatu yang
mungkin, anda harus membuat sesuatu yang memang layak dan dapat dilaksanakan.
f. Srtategi hendaknya memperhitungkan risiko yang tidak terlalu besar.
g. Tanda-tanda dari suksesnya strategi dinampakkan dengan adanya dukungan dari
pihak-pihak yng terkait dan terutama dari para eksekutif dan semua pimpinan unit
kerja dalam organisasi.
19

Menurut Akdon, pada dasaranya manajemen strategi mengengandung dua hal penting,
yaitu:
20



18
Akdon, Strategic Management for Educational Management (Cet. IV; Bandung: Alfabeta, 2011), h. 79-80.

19
Salusu. J, Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik Dan Organisasi Non Provit (Cet. X;
Jakarta: Gramedia, 2005), h. 72-73.
20
Nisdar & Winardi, Manajemen strategic, (Bandung: Mandar Maju, 1997),86

https://dinastirev.org/JEMSI Vol 4, No 3, Januari 2023

649 | P a g e
a. Manajemen strategi mengandung tiga unsur proses manajemen yaitu, pembuatan
strategi, penerapan strategi, dan evaluasi atau kontrol terhadap strategi.
b. Manajemen strategi menfokuskan pada penyatuan atau penggabungan aspek- aspek
pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan dan operasional dalam sebuah bisnis.
Prinsip lain dikemukakan oleh Nawawi, bahwa manajemen strategi merupakan
perencanaan yang bersekala besar atau disebut perencanaan strategi yang berorientasi
terhadap jangkauan jauh kedepan (visi) kemudian ditetapkan menjadi manajemen puncak atau
keputusan yang bersifat mendasar, sehingga memungkinkan organisasi berinteraksi secara
efektif (visi), untuk usaha meraih jasa atau output yang berkualitas dengan diarahkan pada
optimalisasi tujuan yang disebut tujuan strategi dan berbagai tujuan sasaran organisasi.
Manajemen strategi adalah suatu cara untuk mengendalikan orgamosasi secara efektif
dan efisien, sampai kepada implementasi garis terdepan, sedemikian rupa sehingga tujuan dan
sasarannya tercapai. Sasaran menajemen strategi adalah meningkatkan :
a. Kualitas organisasi
b. Efisiensi penganggaran
c. Penggunaan sumberdaya
d. Kualitas Evaluasi program dan pemantauan kinerja, serta
e. Kualitas Pelaporan
Prinsip manajemen strategi adalah adanya strategy formulating yang mencerminkan
keinginan dan tujuan organisasi yang sesungguhnya; adanya strategi implementasi yang
menggambarkan cara mencapai tujuan (secara teknisstrategi implementasi mencarminkan
kemampuan organisasi dan alokasinya termasuk dalam hal ini adalah alokasi keuangan
(dengan anggaran berbasis kinerja); serta strategi evaluasi yang mampu mengukur,
mengevaluasi dan memberikan umpan balik kinerja organisasi.

KESIMPULAN
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan
yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang
dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi,
untuk mencapai tujuan.
Inti dari manajemen strategis adalah memenangkan persaingan. Karena manajemen
strategis selalu berusaha memenangkan persaingan, maka mau tidak mau perusahaan harus
senantiasa menganalisis diri dan memperbaiki diri agar tampil lebih baik dari perusahaan
pesaing.
Manajemen strategismemiliki Karakteristik sebagai berikut :bersifat jangka panjang
dan dinamis, berkaitan erat dengan manajemen operasional, selalu dimotori oleh unsur-unsur
pada manajer tingkat puncak,berorientasi masa depan, dan dalam pelaksanaannya didukung
oleh semua sumber daya ekonomi yang tersedia.
Dasar manajemen strategi adalah menumbuhkan komitmen atau dukungan dari semua
pihak (sumber daya manusia) mengenai visi, misi lembaga pendidikan, sasaran
penyelenggaraan pendidikan, dan upaya-upaya pencapaiannya. Dengan manajemen strategi,
organisasi bisa memiliki gambaran menyeluruh atas organisasinya.
Setelah membaca beberapa pengertian diatas dapat kami simpulkan manajemen
strategi itu penting. Alasan pertama yang paling penting adalah bahwa hal itu dapat
membedakan seberapa baik kinerja perusahaan. Organisasi yang menggunakan Manajemen
Strategik mempunyai tingkat kinerja yang lebih tinggi dan itu membuatnya cukup penting
bagi para manajer. Alasan kedua, hal tersebut penting berhubungan dengan fakta bahwa
manaer di semua jenis dan ukuran organisasi terus menghadapi situasi yang berubah. Mereka
menghadapi ketidakpastian dengan menggunakan proes manajemen strategik untuk mmeriksa
faktorfaktor yang relevan dan memeutuskan tindakan apa yang kan diambil. Alasan terakhir,

https://dinastirev.org/JEMSI Vol 4, No 3, Januari 2023

650 | P a g e
manajemen merupakan hal yang penting karena organisasi bersifat kompleks dan beragam.
Setiap bagian harus bekerja untuk mencapai tujuanorganisasi.

REFERENSI
Akdon. (2011). Strategic Management for Educational Management. Cet. IV; Bandung:
Alfabeta
Assauri Sofjan. (2013). Strategic Management: Sustainable Competitive Advantages. Ed. 2
Cet. 1; Jakarta Rajawali Pers
Dewi Indah Kusuma. (2019). Nilai-Nilai Profetik Dalam Kepemimpinan Modern Pada
Manajemen Kinerja Cet. 1; Jogjakarta: Gre Publishing.
John A Pearce Dan Richard B. Robinson. (1997). Manajemen Strategik: Formulasi,
Implementasi dan Pengendalian. Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara
Kolis Nur. (2005). Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi. Bandung: PT.
Gamedia Widiasarana Indonesia
Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck. (1998). Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan. Jakarta: Erlangga, 1988
Nawawi. (2003). Manajamen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Gajah
Mada University press. Yogyakarta
Nisdar & Winardi. (1997). Manajemen strategic. Bandung: Mandar Maju
Sagala Syaiful. (2001). Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Cet. V;
Bandung: Alfabeta
Salusu. J. (2005). Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik Dan
Organisasi Non Provit. Cet. X; Jakarta: Gramedia
Sujadi. (2011). Konsep Manajemen Strategik Sebagai Paradigma Baru Di Lingkungan
Organisasi Pendidikan. Jurnal Stie Semarang, VOL 3, NO 3, Edisi Oktober. STIE
Semarang
Suwandyanto M. (2010). Manajemen Strategi dan kebijakan Perusahaan. Jakarta: Salemba
Empat
Tangkilisan Hassel Nogi S. (2003). Manajemen Modern untuk Sektor Public, Yogyakarta:
Balairung
Wijayanto Dian. (2012). Pengantar Manajemen Cet. I; Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Winardi Karhi Nisjar. (1997). Manajemen Strategik .Bandung: Mandar Maju, cet 1