Putri Dwi Merdekawati, 2022 1
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA BOLATANGAN: PERSPEKTIF MASA DEPAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berolahraga merupakan hak asasi setiap orang tanpa membedakan ras, agama,
kelas sosial, maupun jenis kelamin. Oleh karena itu International Olympic Commitee
(IOC). Tahun 1983 telah mempromosikan program olahraga untuk seluruh
masyarakat yang disebut Sport for All. Program ini mempunyai tujuan yaitu
mendorong terwujudnya suatu kondisi di mana aktivitas olahraga dapat dilakukan
oleh setiap lapisan masyarakat, tanpa mengenal batas usia, perbedaan jenis kelamin,
maupun perbedaan kondisi sosial ekonomi. Menurut Khasnis (2021, hlm. 2)
mengungkapkan “Olahraga telah menjadi fitur penting bagi semua negara di dunia
karena hubungannya yang sering tidak terpisahkan dengan persepsi nilai nasional.”
Lalu menurut Meier & García (2021) mengungkapkan “Olahraga telah menjadi isu
kunci dalam pembuatan kebijakan dan politik olahraga. Sangat dihargai oleh badan
pengatur olahraga, penelitian akademis juga telah menginvestasikan banyak upaya
dalam memahami definisi dan penggunaan konsep.” Selanjutnnya menurut Robertson
& Constandt (2021) mengungkapkan “Integritas sangat penting untuk memastikan
bahwa olahraga adalah aktivitas yang aman, adil, dan inklusif bagi ratusan juta
individu di seluruh dunia yang secara aktif berpartisipasi dan mengkonsumsi
olahraga.”
Permasalahan yang biasanya muncul terkait pengelolaan organisasi olahraga,
termasuk sistem yang berkaitan dengan isu-isu kebijakan dan arah kinerja dari sebuah
organisasi olahraga. Sistem tata kelola atau good governance organisasi bukan hanya
memberikan kerangka tujuan organisasi olahraga tersebut, tetapi juga membantu
meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Lembaga itu. Menurut Hassan (2021)
mengemukakan “Bidang - bidang dalam tata kelola olahraga yang mendapat
perhatian adalah faktor-faktor yang terkait dengan pengaruh dewan terhadap strategi

2

Putri Dwi Merdekawati, 2022
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA BOLATANGAN: PERSPEKTIF MASA DEPAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
organisasi, mekanisme yang meningkatkan kinerja dewan, seperti kepemimpinan
bersama, dan baru-baru ini, bentuk tata kelola sistemik atau jaringan dan cara untuk
meningkatkan cara dewan bekerja sama, seperti melalui tata kelola kolaboratif.”
Dapat disimpulkan bahwa dalam hal ini kepemimpinan dalam sebuah kebijakan
sangat berperan, peran pemimpin yang dilahirkan mempunyai peranan penting dalam
mengambil kebijakan terutama dalam mengelola sebuah tatanan dengan cara
bekerjasama dengan pihak lain.
Menurut Li (2020) mengemukakan “Pada umumnya, pemerintahan yang bagus
adalah tentang pelaksanaan otoritas ekonomi, politik dan administrasi untuk
mengelola suatu negara mengudara di semua level, dengan pertimbangan khusus
untuk norma dan praktik universal yang baik seperti partisipasi,supremasi hukum,
transparansi, daya tanggap, orientasi konsensus, kesetaraan, dan efektivitas dan
efisiensi, akuntabilitas dan visi strategis. Sedangkan menurut Funahashi (2020)
mengemukakan bahwa “Alasan di balik investasi pemerintah dalam kesuksesan
olahraga internasional didasarkan pada pernyataan bahwa kesuksesan berkontribusi
positif untuk mewujudkan berbagai hasil yang diinginkan. Hasil ini dapat melihat ke
dalam, seperti faktor perasaan senang di antara penduduk atau peningkatan partisipasi
olahraga massa, dan juga melihat ke luar, seperti peningkatan prestise internasional.”
Dapat disimpulkan bahwa tidak semua organisasi olahraga memiliki sistem tata
kelola yang baik, meskipun hal itu adalah komponen penting untuk mengelola
organisasi olahraga.
Kinerja olahraga yang baik berhubungan dengan pengelolaan yang rapi dan
tertata dan tidak terlepas dari campur tangan pemimpin organisasi. Ia berperan sangat
penting dalam menjalankan dan menggerakan roda organisasi. Manfaat potensial
yang dapat diperoleh organisasi olahraga dari penerapan prinsip-prinsip tata kelola
secara umum adalah peningkatan efektivitas dan legitimasi organisasi. Menurut
Lehtonen (2021) mengemnukakan “Sementara prinsip utama olahraga elit adalah
untuk meraih kesuksesan, tata kelola olahraga elit dan praktiknya yang berbeda

3

Putri Dwi Merdekawati, 2022
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA BOLATANGAN: PERSPEKTIF MASA DEPAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah salah satu landasan tingkat system.” Lalu menurut Molan (2019)
mengungkapkan “Salah satu proses organisasi tersebut adalah manajemen kinerja,
yang dapat didefinisikan sebagai "proses berkelanjutan untuk mengidentifikasi,
mengukur, dan mengembangkan kinerja individu dan tim dan menyelaraskan kinerja
dengan tujuan strategis organisasi.” Dapat disimpulkan bahwa perkembangan
olahraga perlu diperhatikan adanya upaya peningkatan kualitas manusia. Sebagai
suatu bangsa dalam aspek kehidupan perlu dilaksanakan pembinaan secara sungguh-
sungguh, sehingga memungkinkan untuk memberi sumbangan nyata dalam
pembangunan nasional. Peningkatan kemajuan dalam bidang olahraga harus
diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia. Melalui upaya dan pembinaan
serta pengembangan olahraga, karena itu olahraga yang mempunyai peranan dalam
pembangunan nasional perlu dibina dan dikembangkan tentunya harus mempunyai
sistem yang jelas.
Kerjasama antar pemerintah daerah, intansi terkait, dan organisasi cabang
olahraga diharapkan dapat terjalin dengan baik dalam melangsungkan pembinaan
terhadap atlet. Saling bersinergi dalam melakukan pembinaan dan pengembangan
atlet untuk memajukan olahraga baik di tingkat daerah, nasional dan internasisonal.
Karena dengan adaanya pembinaan atlet akan menhasilkan bibit-bibit atlet yang akan
menjadi regenerasi atlet untuk membanggakan nama baik Negara. Menurut Nababan
(2018) mengungkapkan “Pembinaan olahraga adalah suatu pola sebagai pedoman
pokok dan merupakan dasar penyusunan program-program pembangunan olahraga
Indonesia yang berlangsung secara terpadu dan berkesinambungan.” Pelaksanaan
pola dasar pembangunan olahraga ini dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan tindakan-tindakan nyata dari pemerintah, masyarakat, dan
keluarga, baik program jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang
dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang berlaku.

4

Putri Dwi Merdekawati, 2022
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA BOLATANGAN: PERSPEKTIF MASA DEPAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sistem pengembangan dan pembinaan jangka panjang dapat mereduksi
dampak negatif karena selalu memiliki ruang bagi kelompok non-elit dan kurang
beruntung pada masyarakat.Menurut De Rycke & De Bosscher (2019)
mengungkapkan “Dalam upaya membangun sistem pembinaaan jangka panjang,
terdapat potensi dampak positif dan potensi dampak negatif yang perlu dikaji,
sehingga dalam poses pengembangan kita bisa belajar dari kesalahankesalahan negara
maju. Sebagai contoh, dampak negatif sering diperuntukkan bagi kelompok non-elit
dan kurang beruntung dalam masyarakat kita.” Selanjutnya menurut Ma’mun (2016)
mengungkapkan “Permasalahan utama poin sistem pembinaan dan pengembangan
olahraga di Indonesia adalah, belum tertata dan terstandardisasinya sistem pembinaan
olahraga elit; belum terintegrasinya kebijakan pembinaan olahraga antara pusat dan
daerah; belum terintegrasinya kegiatan olahraga dengan sistem pendidikan secara
sistematis, terstruktur, dan berkelanjutan; belum tertatanya sistem pembibitan;
terbatasnya sarana dan prasarana olahraga, terutama untuk sentra pembinaan;
terbatasnya tenaga keolahragaan berkualifikasi memadai; belum terstrukturnya sistem
penghargaan; belum berkembangnya sentra pembinaan olahraga di daerahdaerah;
belum tertatanya kompetisi dan industri olahraga; serta belum optimalnya penerapan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kedalam sistem pembinaan.”
Dalam hal ini salah satu cabang olahraga baru yang belum terlalu dikenal dan
sedang berkembang di masyarakat luas adalah bolatangan. Bolatangan adalah
olahraga permainan beregu yang menggunakan bola sebagai alat, yang dimainkan
dengan menggunakan satu atau kedua tangan. Bolatangan (handball) adalah olahraga
beregu dimana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga
gawang) berusaha memasukkan bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan
sepak bola, tapi cara memindahkan bola dengan tangan pemain, bukan kaki. Bola
tersebut boleh dilemparkan, atau ditembakkan, permainan ini adalah memasukan bola
sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan, dan mencegah agar tim lawan tidak
dapat memasukkan bola ke gawang.

5

Putri Dwi Merdekawati, 2022
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA BOLATANGAN: PERSPEKTIF MASA DEPAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Saptani (2009) mengungkapkan “Suatu permainan beregu yang
menggunakan bola yang terbuat dari kulit atau sintetis dan cara memainkannya
dengan menggunakan tangan di lapangan yang berbentuk persegi dikenal dengan
nama permainan bolatangan (handsball).” Sejarah permainan Bolatangan yang
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh seorang tokoh gymnastic dari
Jerman bernama Konrad Koch. Kemudian dalam jurnalnya Tanwar (2013)
mengemukakan bahwa “Bentuk resmi dari permainan Bolatangan ini diberikan oleh
Prof. Vactor Karas pada 1905 dimana dibuatkan aturan resmi dari bolatangan yang
mana serupa dengan apa yang diperkenalkan oleh Prof. Hedgar Neilson pada 1896,
pada 1907, Neilson mengatur kompetisi dan menekuni peraturan permainan dan dia
juga merekomendasikan pembentukan federasinya.”
Permainan Bolatangan, pertama kali diakui dan disejajarkan seperti cabang
olahraga yang lain dalam lingkup internasional oleh Internasional Amateur Athletic
Federation (I.A.A.F) (Harris, 1986 ). Menurut Tanwar (2013) mengungkapkan
“Kompetisi internasional untuk putra dan putri digelar pada 1925 dan 1930 di Vienna
dan Austria berturut-turut.” Selanjutnya menurut Susanto (2005) mengungkapkan
“Pada tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF) telah
dideklarasikan bertepatan dengan Olimpiade Amsterdam dengan ketua Avery
Brundage dari USA. Setelah tahun 1936 negara anggota IAHF menjadi 23 negara dan
dilanjutkan dengan sebuah kompetisi yang disebut dengan “Berlin Olympic Games”
di kota Berlin, Jerman. Tahun 1938 untuk pertama kali diselenggarakan Kejuaraan
Dunia Bolatangan juga di Jerman.” Kemudian menurut Harris (1986 hlm. 9)
mengungkapkan bahwa “Federasi bolatangan asia (Asian Handball Federation)
terbentuk pada tahun 1974, pada waktu Asian games berlangsung di kota Teheran.
Kemudian pada tahun 1976 federasi ini dikukuhkan secara resmi di kuwait.”
Seiring perkembangannya didirikanlah South East Asian Handball Federation
(SEAHAF) atau Federasi Bola Tangan Asia Tenggara yang bermarkas di Thailand
pada tahun 2012. Menurut Harris ( 1986 ) mengungkapkan bahwa AHF terbentuk

6

Putri Dwi Merdekawati, 2022
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA BOLATANGAN: PERSPEKTIF MASA DEPAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada tahun 1974, pada waktu Asian games berlangsung di kota Teheran. Kemudian
pada tahun 1976 federasi ini dikukuhkan secara resmi di kuwait.” Seiring
perkembangannya didirikanlah SEAHAF yang bermarkas di Thailand pada tahun
2012.” Bolatangan sendiri merupakan salah satu cabang olahraga yang pernah
digemari di masyarakat Indonesia. Pada masa lalu, permainan Bolatangan
mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia; khususnya pelaja dan mahasiswa.
Bentuk permainan Bolatangan yang dimainkan ialah Bolatangan 11 pemain
(Outdoor/field bolatangan) dan dilakukan dalam kegiatan intrakulikuler maupun
ekstrakulikuler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan; baik
oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi.
Saat ini, cabang olahraga Bolatangan kembali berkembang di indonesia,.
Bolatangan sendiri merupakan cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade
sehingga sudah dimainkan di banyak Negara di dunia. Pengurus Besar Asosiasi
Bolatangan Indonesia (PB.ABTI) didirikan pada tahun 2007 berdasarkan
pertimbangan bahwa cabang olahraga bolatangan adalah cabang olahraga yang wajib
dipertandingkan dan Indonesia adalah negara tuan rumah dilaksanakannya Asian
Beach Games di Bali pada tahun 2008. Tahun 2009 PB. ABTI menjadi anggota di
IHF, di tahun yang sama Bolatangan berkembang ke universitas-universitas.
Penyebaran para mahasiswa ke sekolah-sekolah semakin mengembangkan
keberadaan Bolatangan di indonesia. Tercatat sejak tahun 2009 kompetisi antar
universitas ataupun daerah sudah diselnggarakan, yaitu Kejurnas Antar Universitas di
UNJ dan Kejurbar antar daerah di FPOK UPI Bandung. Kemudian Tahun 2013 PB.
ABTI aktif menjadi member KONI dan tahun 2015 menjadi member KOI, kemudian
seiring berkembangnya pengurus daerah dan pengurus cabang semakin meningkatkan
iklim pembinan Bolatangan di Indonesia. Indonesia sendiri sudah beberapa kali
mengirimkan tim nasionalnya, pada kategori indoor Bolatangan Indonesia bertanding
IHF Trophy (2012, 2014 dan 2016), SEAHAF (2012, 2013, 2015), Asian Woman

7

Putri Dwi Merdekawati, 2022
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA BOLATANGAN: PERSPEKTIF MASA DEPAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bolatangan Championship (2013, 2015) dan Qatar Bolatangan Championship tahun
2012.
Mengenai kompetisi dalam negeri, Kejurnas Antar Provinsi diselenggarakan
pertama kali pada tahun 2013. Hingga kini kompetisi yang diselenggarakan PB.
ABTI sudah dibagi mejadi kelompok usia. Awalnya kelompok usia dibagi
berdasarkan kategori Senior (+17), Junior (U-21) dan Youth (U-19) sesuai dengan
pengelompokan usia dari IHF. Seiring berkembangnya bolatangan di masing-masing
daerah muncul ide pembinaan, agar pembinaan semakin efektif maka kelompok usia
di rubah menjadi Senior (+16), Junior (U-19) dan Youth (U-16), hal ini terjadi pada
Rakernas Ke-II Tahun 2015. Walaupun terbilang baru di negara Indonesia,
Bolatangan tidak kalah eksistensinya dengan cabang olahraga yang lainnya di
Indonesia. Terbukti dengan sudah diselenggarakannya beberapa multi – event
ataupun single event di beberapa tahun belakangan ini, seperti Asian Games, Sea
Games, Pekan Olahraga Nasional dan Pekan Olahraga Daerah.
Tabel 1.1 Daftar partisipasi kompetisi Timnas Indonesia



Permainan Bolatangan di ikut sertakan dalam ajang PON (Pekan Olahraga
Nasional) tahun 2016 di Gor Progresif Bandung walaupun masih sebagai cabang
olahraga eksebisi dan dilanjut dengan ke ikut sertaannya untuk pertama kalinya pada
PON Papua 2021. Sejak saat itu perkembangan cabang olahraga Bolatangan
menunjukan peningkatan dengan munculnya banyak tim-tim baru di daerah
khususnya di Kota Bandung. Dengan demikian beberapa kejuaraan bolatangan mulai
diadakan dari kejuaraan yunior hingga kejuaraan senior. Di Kota Bandung olahraga
Bolatangan merupakan olahraga baru yang telah populer. Pembinaan dalam olahraga No. Nama Kompetisi Tahun
1Asian Games (host) 2018
2Asian Womens Handball Championship (host) 2012, 2015
3Asian Womens Youth Handball Championship (host) 2017
4IHF Trophy Zone 1B (host 2016 ) 2012, 2014,2016, 2018,2019
5Qatar Womens Handball Championship 2012
6South East Asian Handball Championship (SEAHAF) 2012, 2013, 2015

8

Putri Dwi Merdekawati, 2022
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA BOLATANGAN: PERSPEKTIF MASA DEPAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bolatangan Kota Bandung dilakukan di Pengprov ABTI Jawa Barat. Sejak tahun
2015 penyebaran olahraga Bolatangan di Kota Bandung terus diperluas, salah satunya
dengan diadakannya kejuaraan provinsi yang dilaksanakan di Kota Bandung. Hal
tersebut bertujuan untuk memperkenalkan olahraga baru Bolatangan kepada
masyarakat Kota Bandung. Berdirinya ABTI Kota Bandung dengan memanfaatkan
pemain lokal perlu terus diadakan. Oleh sebab itu, eksistensi olahraga dalam
masyarakat akan terus di kembangkan sehingga dapat memunculkan generasi baru
yang berbakat dalam bidang olahraga Bolatangan ini. Melalui pembinaan olahraga
yang dilakukan secara tepat dan benar diharapkan Pengcab ABTI Kota Bandung
dapat mencapai prestasi yang diharapkan. Dalam hal ini pengaruh suatu pembinaan
dan pengembangan dalam mewujudkan suatu tujuan organisasi khususnya di Pengcab
ABTI Kota Bandung sangat dibutuhkan.
Tabel 1.2 Daftar partisipasi kompetisi ABTI Kota Bandung

Dari tabel diatas terlihat bahwa prestasi di Pengcab ABTI Kota Bandung masih
cukup baik. Dari hasil pengecekan pada prestasi Pengcab ABTI Kota Bandung,
peringkat prestasi yang dimiliki cukup memuaskan. Hal tersebut juga membuktikan
bahwa Pengcab ABTI Kota Bandung mampu berprestasi dan bersaing dengan daerah
lain. Untuk berkontribusi pada pemahaman suatu kinerja organisasi, prestasi kinerja
ABTI Kota Bandung baru-baru ini dalam kompetisi PORDA (Pekan Olahraga
Daerah) yang berhasil mengawinkan gelar putra dan putri. Dalam kondisi prestasi

9

Putri Dwi Merdekawati, 2022
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA BOLATANGAN: PERSPEKTIF MASA DEPAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bolatangan kota bandung yang cukup baik sudah pasti memiliki komponen penunjang
tercapainya prestasi dalam pembinaan dan pengembangan.
Sejalan dengan isi UU RI No. 11 Tahun 2022 pasal 22 ayat 2 berbunyi
“Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib melakukan pembinaan dan
pengembangan olahraga sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya.” Hal Ini
sejalan juga dengan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga RI No. 21 Tahun 2017
pasal 1 poin 20 “Evaluasi adalah proses penilaian atas keefektifan seluruh komponen
yang digunakan dalam pembinaan dan pengembangan cabang olahraga Prestasi
unggulan daerah sebagai upaya mencapai Prestasi olahraga nasional.” Dengan adanya
tren positif yang diberikan oleh cabang olahraga bolatangan di awal kemunculannya
ini harus sejalan juga dengan upaya yang dilakukan untuk kedepannya dalam masa
pandemi dengan tetap mempertahankan prestasi yang sudah di raih atau pun yang
belum diraih. Ini sejalan dengan Peraturan Presiden RI Penyelenggaraan Olahraga
No. 16 Tahun 2007 pasal 21 poin ke 4 “Tahap pemantauan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui pengamatan yang terencana dan sistematis untuk
memahami, mendeteksi, dan menemukan sumber potensi bibit olahragawan
berbakat”. Dibalik semua itu tentu saja ada peran sebuah pembinaan dan
pengembangan yang turut membantu dalam terwujudnya suatu prestasi. Masih
banyak masyarakat yang hanya melihat dari segi prestasi yang didapat tanpa
memperhatikan sejauhmana pembinaan dan pengembangan didalam suatu organisasi
tersebut untuk membenahi atau membina olahraga bolatangan di Kota Bandung agar
menjadi lebih baik dari tahun ketahun. Dengan tren positif ini ini menjadi sorotan
penulis, karena bolatangan Kota Bandung salah satu cabang olahraga baru yang
dipertandingkan secara resmi dan juga adalah cabang olahraga olimpiade.
Urgensi dalam penelitian ini adalah bagaiman pembinaan dan pengembangan
yang ada pada ABTI Kota Bandung dalam meraih prestasi dan juga bagaimana ABTI
Kota Bandung mempertahankan prestasi dalam keadaan pandemic seperti sekarang.
Maka dari itu, hal ini menarik untuk diungkapkan kepada publik selain memiliki

10

Putri Dwi Merdekawati, 2022
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA BOLATANGAN: PERSPEKTIF MASA DEPAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
nilai-nilai yang patut diteladani atau di contoh dari prestasi yang telah diraih dan
menambah kebijakan baru untuk pembinaan dan pengembangan olahraga bolatangan.
Dilihat dari penjabaran diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
bagaimana peminaan dan pengembangan olahraga. Peneliti terfokus pada pembinaan
dan pengembangan olahraga bolatangan di Pengcab ABTI Kota Bandung dan juga
bagaimana upaya yang dilakukan oleh Pengcab ABTI Kota Bandung agar lebih baik
kedepannya. Oleh karena itu peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul
“Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Bolatangan: Persepektif Masa Depan,”

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, berikut pertanyaan penelitian ini :
1.2.1 Bagaimana kondisi pembinaan dan pengembangan olahraga Bolatangan di
ABTI Kota Bandung dan upaya yang dilakukan ABTI Kota Bandung pada
pembinaan dan pengembangan olahraga Bolatangan untuk masa depan?

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, berikut tujuan penelitian ini :
1.3.1 Untuk mengetahui kondisi pembinaan dan pengembangan olahraga Bolatangan
di ABTI Kota Bandung dan untuk mengetahui upaya yang dilakukan ABTI
Kota Bandung pada pembinaan dan pengembangan olahraga Bolatangan bagi
masa depan.

1.4 Batasan masalah
1. Batasan Konseptual
Penelitian ingin mengetahui bagaimana kondisi pembinaan dan
pengembangan olahraga Bolatangan di Kota Bandung.

11

Putri Dwi Merdekawati, 2022
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN OLAHRAGA BOLATANGAN: PERSPEKTIF MASA DEPAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah atlet,
pelatih Bolatangan Kota Bandung dan juga pengurus ABTI Kota Bandung.

1.5 Manfaat penelitian
Penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk :
1. Untuk kepentingan akademis, dapat mengetahui beberapa teori – teori
yang mengenai pembinaan dan pengembangan sehingga penelitian ini
diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga bagi perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya Ilmu olahraga.
2. Bagi kepentingan pemerintah, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
masukan atau pertimbangan untuk memecahkan masalah pemerintahan.
3. Bagi kepentingan masyarakat, penelitian ini dapat menjadi salah satu
referensi dalam mengetahui pembinaan dan pengembangan bolatangan.
4. Untuk kepentingan peneliti, penelitian ini merupakan kesempatan untuk
mengembangkan diri dalam kajian ilmiah terutama dalam kasus
pembinaan dan pengembangan olahraga bolatangan.