COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting
Volume 5 Nomor 1, Desember 2021
e-ISSN : 2597-5234


506

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN
PERUM BULOG SUB DIVISI REGIONAL WILAYAH IV MAUMERE

FINANCIAL RATIO ANALYSIS AS FINANCIAL PERFORMANCE ASSESSMENT
OF PERUM BULOG REGIONAL SUB DIVISION REGION IV MAUMRE

Magdalena Silaswati Samosir
1
, Henrikus Herdi
2
,
Emilianus Eo Kutu Goo
3
, Paulus Libu Lamawitak
4
Universitas Nusa Nipa Maumere
1,2,3,4
[email protected]
1

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kinerja keuangan pada Perum
Bulog Sub Divisi Regional Wilayah IV Maumere tahun 2017- 2019. Analisis dilakukan
dengan membandingkan rasio keuangan Perum Bulog Sub Divisi Regional Wilayah IV
Maumere dengan standar industry berdasarkan Kasmir. Rasio keuangan yang digunakan
yaitu: Current Ratio, Quick Ratio, Debt To Asset Ratio, Debt To Equity Ratio, Net Profit
Margin, Return On Investment, Return On Equity, dan Total Asset Turnover. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
rasio likuiditas perusahaan berupa current ratio dan quick ratio kinerja keuangannya baik.
Rata-rata rasio solvabilitas berada di bawah standar industri dan berada dalam kategori baik,
sedangkan tahun 2019 berada dalam kategori kurang baik karena di atas standar industri.
Kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitas ditinjau menggunakan net profit margin
berada dalam kondisi kurang baik, ditinjau menggunakan return on investment memiliki
kinerja keuangan yang baik karena berada di atas standar, sedangkan tahun 2019 kinerja
keuangan kurang baik karena berada di bawah standar, dan ditinjau menggunakan return on
equity kinerja keuangannya baik. Kinerja keuangan berdasarkan rasio aktivitas perusahaan
dalam kondisi baik, sedangkan tahun 2019 kondisi perusahaan kurang baik
Kata Kunci : Rasio Keuangan, Laporan Keuangan, Kinerja Keuangan

ABSTRACT
This study aims to provide information about the financial performance of Perum Bulog
Regional Sub Division IV Maumere in 2017-2019. The analysis was carried out by comparing
the financial ratios of Perum Bulog Regional Sub Division IV Maumere with industry
standards based on Kasmir. The financial ratios used are: Current Ratio, Quick Ratio, Debt
To Asset Ratio, Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin, Return On Investment, Return On
Equity, and Total Asset Turnover. This research uses descriptive quantitative research
methods. The calculation results show that the company's liquidity ratios in the form of
current ratios and quick ratios have good financial performance. The average solvency ratio
is below the industry standard and is in the good category, while in 2019 it is in the poor
category because it is above the industry standard. Financial performance based on the
profitability ratios reviewed using net profit margin is in poor condition, reviewed using
return on investment has good financial performance because it is above standard, while in
2019 financial performance is not good because it is below standard, and reviewed using
return on equity financial performance is good. Financial performance based on the
company's activity ratio is in good condition, while in 2019 the company's condition is not
good
Keywords: Financial Ratios, Financial Reports, Financial Performance

2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(1):506-516


507

PENDAHULUAN
Kinerja keuangan merupakan usaha
formal yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengukur keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan laba, sehingga dapat
dilihat prospek, pertumbuhan, dan potensi.
Perkembangan perusahaan dapat dikatakan
berhasil apabila telah mencapai standar
dan tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Rudianto (2013) kinerja
keuangan perusahaan merupakan hasil atau
prestasi yang telah dicapai oleh
manajemen perusahaan dalam
menjalankan fungsinya mengelola asset
perusahaan secara efektif dan periode
tertentu. Media yang dapat dipakai untuk
menilai kinerja perusahaan adalah laporan
keuangan. Setiap perusahaan akan
menyusun suatu laporan keuangan yang
dapat menggambarkan kondisi dan kinerja
perusahaan pada akhir pembukuan.
Laporan keuangan merupakan
sumber-sumber informasi atau media yang
paling penting untuk menilai prestasi dan
kondisi ekonomi suatu perusahaan
(Harahap, 2014). Laporan keuangan pada
umumnya, meliputi neraca, laporan laba
rugi, laporan posisi keuangan, dan laporan
arus kas. Laporan keuangan dapat dibuat
oleh manajemen dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan posisi
keuangan yang dibebankan kepadanya oleh
para pemilik perusahaan yang dapat
digunakan untuk menilai prestasi yang
dicapai perusahaan. Laporan keuangan
yang akan disusun oleh suatu perusahaan
di Indonesia, harus mengacu pada aturan
yang berlaku, yaitu seperti tertuang pada
Standar Akuntansi Keuangan, yang
disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI).
Analisis laporan keuangan yang
sering digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan adalah analisis rasio keuangan
(Munawir, 2007). Rasio keuangan ini
bertujuan untuk mengukur kinerja
perusahaan dari berbagai aspek kinerja.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
4 rasio yaitu analisis rasio likuiditas,
analisis rasio solvabilitas, analisis rasio
profitabilitas, dan analisis rasio aktivitas.
Menurut Hanafi (2012), bahwa
rasio likuiditas merupakan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan melihat aktiva
lancar perusahaan relatif terhadap
utangnya. Sedangkan menurut Kasmir
(2012), bahwa rasio likuiditas atau sering
disebut rasio modal kerja merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur seberapa
likuidnya suatu perusahaan. Analisa yang
dapat digunakan dalam rasio likuiditas ada
2 yaitu : current ratio, rasio yang
mengukur kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya dengan aktiva lancar yang
dimiliknya (Kasmir, 2012); Dan quick
ratio, rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang lancar segera dipenuhi dengan
aktiva lancar yang tersedia dalam
perusahaan tanpa memperhitungkan nilai
persediaan (Kasmir, 2012).
Rasio solvabilitas mengukur
kemampuan perbandingan dana yang yang
disediakan oleh pemiliknya dengan dana
yang dipinjam dari kreditur tersebut.
Sedangkan menurut Hanafi (2014), bahwa
rasio solvabilitas atau leverange adalah
rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajban
jangka panjang. Analisa yang dapat
digunakan dalam rasio solvabilitas ada 2
yaitu : debt to asset ratio, rasio yang
menunjukkan seberapa besar dari
keseluruhan aktiva perusahaan yang
dibiayai oleh total hutang (Kasmir, 2012);
dan debt to equity ratio, rasio yang
digunakan untuk menilai hutang dengan
ekuitas (Kasmir, 2012).
Menurut Fahmi (2012), rasio
profitabilitas merupakan rasio yang
menunjukkan bagaimana perusahaan
mampu untuk mengelola hutangnya dalam
rangka memperoleh keuntungan dan juga
mampu untuk melunasi kembali
hutangnya. Profitabilitas menunjukkan
seberapa besar tingkat keuntungan yang
dapat diperoleh perusahaan. Analisa rasio

2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(1):506-516

508

yang dapat digunakan dalam rasio
profitabilitas ada 3 yaitu : net profit
margin, rasio yang digunakan untuk
mengukur keuntungan dengan
membandingakan laba setelah bunga dan
pajak dengan penjualan (Kasmir, 2012);
return on invesment adalah rasio yang
menunjukkan hasil (return) atas jumlah
aktiva dalam perusahaan (Kasmir, 2012);
dan return on equity adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur laba bersih
setelah pajak dengan modal sendiri
(Kasmir, 2012).
Rasio aktivitas atau activity ratio
adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan dalam
menggunakan aktiva yang dimilikinya
dapat dikatakan pula rasio ini digunakan
untuk mengukur tingkat efisiensi
(efektivitas) pemanfaatan sumber daya
perusahaan (Kasmir, 2012). Analisa rasio
yang dapat digunakan dalam rasio aktivitas
adalah total asset turnover, rasio yang
mengukur perputaran dari semua asset
yang dimiliki perusahaan.
Perum Bulog Sub Divisi Regional
Wilayah IV Maumere adalah salah satu
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dibidang logistik pangan. Ruang
lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha
logistik perdagangan, survei dan
pemberantasan hama, penyediaan karung
plastik, usaha angkutan, perdagangan
komoditi pangan dan usaha eceran.
Sebagai perusahaan yang tetap
mengemban tugas publik dari pemerintah,
BULOG tetap melakukan kegiatan
menjaga harga dasar pembelian untuk
gabah, stabilisasi harga khsususnya harga
pokok, menyalurkan beras untuk orang
miskin (Raskin) dan pengelolaan stok
pangan.
Penilaian kinerja Perum Bulog Sub
Divisi Regional Wilayah IV Maumere
meliputi tiga aspek yaitu, aspek keuangan,
aspek operasional, dan aspek administrasi,
namum aspek yang akan diteliti adalah
aspek keuangan. Dari Aspek keuangan ini
akan dilihat sehat atau tidak sehatnya
laporan keuangan dengan cara
menganalisis laporan keuangan tersebut,
sehingga dapat memantau dan menilai
tingkat kinerja keuangan Perum Bulog Sub
Divisi Regional Wilayah IV Maumere.
Berikut ini adalah data laporan
keuangan pada Perum Bulog Subdivisi
Regional Wilayah IV Maumere selama
tiga ( 3 ) tahun terakhir.

Tabel 1 Laporan Keuangan Tahun 2017 – 2019

Tahun
Modal
(Rp)
Penjualan
(Rp)
Laba
(Rp)
2017 5,097. 38,225. 5,097.
2018 5,962. 33,749. 5,962.
2019 4,486. 30,162. 4,486.
Sumber : Perum Bulog Maumere,2020

Berdasarkan tabel 1, modal pada
tahun 2018 mengalami peningkatan
sebesar 0,17% diakibatkan karena
kenaikan modal dari tahun sebelumnya,
sedangkan pada tahun 2019 mengalami
penurunan sebesar 0,25% diakibatkan
karena menurunnya modal dari tahun
sebelumnya. Penjualan pada tahun 2018
mengalami peningkatan sebesar 0,09%
diakibatkan karena kenaikan penjualan dari
tahun sebelumnya, sedangkan pada tahun
2019 mengalami penurunan sebesar
0,21% diakibatkan karena menurunnya
penjualan dari tahun sebelumnya. Laba
pada tahun 2018 mengalami peningkatan
sebesar 0,17% diakibatkan karena naiknya
penjualan pada tahun sebelumya,
sedangkan pada tahun 2019 mengalami
penurunan sebesar 0,25% diakibatkan
karena menurunya penjualan pada tahun
sebelumnya.
Penelitian oleh Maith (2013) untuk
mengetahui kinerja keuangan pada PT.
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk ditinjau
dari analisis rasio keuangan menunjukan
hasil bahwa rasio likuiditas setiap
tahunnya mengalami peningkatan sehingga
keadaan perusahaan dikategorikan dalam
keadaan baik (liquid). Hasil penelitian
Ludisri (2012-2014) menunjukkan bahwa
penilaian kinerja keuangan PT. Kimia
Farma (Persero) Tbk periode 2012-2014

2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(1):506-516

509

menunjukkan predikat sehat dengan
Kategori AA.
Penelitian oleh Kaunang (2013),
secara umum hasil analisis berdasarkan
rasio keuangan PT. Cipta Daya Nusantara
Manando yaitu posisi likuiditas dalam
keadaan baik dalam hal perhitungan
current ratio dan quick ratio, akan tetapi
pada cash ratio perusahaan masih kurang
dimana uang kas yang dimiliki perusahaan
belum mampu melunasi utang perusahaan.
Rasio solvabilitas dapat dilihat bahwa debt
to asset ratio yang cukup meningkat, dan
untuk perhitungan debt to equity dan
LTDTER mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan perusahaan belum mampu dan
mengelola keuangan yang ada.
Penelitian oleh Faizal & Prabawa
(2010) pada PT. Bank Maumalat
menunjukkan bahwa efektivitas kinerja
keuangan untuk mencapai keberhasilan
dalam menjalankan modal dan keuangan
sesuai aturan pelaksanaan keuangan secara
baik dan benar dalam mencapai tujuan.
Penelitian oleh Wati (2014) untuk menilai
kinerja PT. Astra Argo Lestari
menunjukkan hasil bahwa margin laba
kotor perusahaan tahun 2011 dan 2012
mengalami kenaikan. Tahun 2013
perusahaan mengalami penurunan.
Adanya perbedaan hasil-hasil
penelitian dari penelitian terdahulu dan
juga rata-rata penelitian terdahulu hanya
menggunakan tiga rasio keuangan maka
peneliti berminat untuk melakukan kajian
ulang dengan menggunakan empat rasio
keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio
aktivitas sebagai penilaian kinerja
keuangan Perum Bulog Sub Divisi
Regional Wilayah IV Maumere.

METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitain
Rancangan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan atau menjelaskan
peristiwa atau suatu kejadian yang terjadi
pada saat sekarang dalam bentuk angka-
angka. Penelitian deskriptif kuantitatif
dalam penelitian ini berfungsi
mendeskripsikan atau menjelaskan
Laporan Keuangan Perum Bulog Maumere
Regional Wilayah IV Maumere tahun
2017-2019 pertahun menggunakan empat
rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio
aktivitas.
Populasi dalam penelitian ini
berupa Laporan Keuangan Perum Bulog
Sub Divisi Regional Wilayah IV Maumere.
Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah laporan keuangan Perum Bulog
Sub Divisi Regional Wilayah IV Maumere.
Data dalam penelitian ini berupa
data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kuantitatif penelitian berupa data Laporan
Keuangan Perum Bulog Sub Divisi
Regional Wilayah IV Maumere sedangkan
data kualitatif berupa sejarah dan
perkembangan perusahaan, struktur
organisasi, uraian tugas-tugas, dan
kegiatan usaha Perum Bulog Sub Divisi
Regional Wilayah IV Maumere.
Pengumpulan data menggunakan
metode wawancara. Proses wawancara
dilakukan dengan mewawancarai informan
yang berperan langsung dalam mengelola
Laporan Keuangan Perum Bulog Sub
Divisi Regional Wilayah IV Maumere.
Wawancara dilakukan dibantu dengan alat
perekam atau dokumentasi, alat tersebut
digunakan untuk membantu melakukan
crosscheck jika pada saat analisa terdapat
data, keterangan, atau informasi yang
sempat tidak tercatat dalam proses
wawancara.
Selain wawancara, juga dilakukan
observasi dan pendokumentasian.
Observasi dilakukan untuk mengamati
langsung Laporan Keuangan Perum Bulog
Sub Divisi Regional Wilayah IV Maumere.
Dokumentasi dilakukan dengan cara
mengumpulkan dokumen-dokumen dari
sumber terpercaya berupa data-data
penting yang berkaitan dengan Laporan
Keuangan Perum Bulog Sub Divisi
Regional Wilayah IV Maumere.

2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(1):506-516

510

Analisis Data
Untuk mengetahui kondisi
keuangan perusahaan digunakan suatu
analisis yang berupa analisis rasio-rasio
keuangan atau laporan keuangan yang
mengukur atau mengidentifikasi tingkat
kinerja perusahaan. Dalam hal ini peneliti
menggunakan analisis rasio menurut
Kasmir, dibagi dalam empat kelompok
besar antara lain :
1. Analisis Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas m erupakan
kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek
yang harus segera dipenuhi pada saat
yang tepat. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
a. Current Ratio
=


X 100 %
b. Quick Ratio
=


X 100%
2. Analisis Rasio Solvabilitas
Rasio solvabiltas m rupakan
kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan, baik
kewajiban jangka pendek maupun
kewajiban jangka panjang pada saat
perusahaan dilikuidasi. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut :

a. Debt To Asset Ratio
=



b. Debt To Equity Ratio
=



3. Analisis Rasio Profitabiltas
Rasio profitabiltas merupakan rasio
yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memperoleh
keuntungan dari modal yang
digunakan. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
a. Net Profit Margin
=



b. Return On Investment
=



c. Return On Equity
=




4. Analisis Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan dalam menggunakan aktiva
yang dimilikinya. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut :
a. Total Asset Turnover
=




Tabel 2 Rata- Rata Standar Industri
Rasio Likuiditas Standar Industri
Kategori
Baik Kurang Baik
Current Ratio 2 kali atau 200% >200% <200%
Quick Ratio 1,5 kali atau 150% >150% <150%
Rasio Solvabilitas
Debt To Asset Ratio 35% >35 <35
Debt To Equity Ratio 90% >90 <90
Rasio Profitabilitas
Net Profit Margin 20% >20% <20%
Return On Investment 30% >30% <30%
Return On Equity 40% >40% <40%
Rasio Aktivitas
Total Asset Turnover 2 kali >2 kali <2 kali
Sumber : Kasmir (2015)

2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(1):506-516

511

HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan Rasio
Hasil perhitungan perbandingan
rasio keuangan Perum Bulog Sub Divisi
Regional Wilayah IV Maumere dengan
standar industri menurut Kasmir (2012)
yang telah ditetapkan dapat dilihat pada
tabel berikut ini.

Tabel 3 Rasio Keuangan Dan Standar Industri Rasio

Tahun
Rasio Keuangan dan Standar Industri (Kasmir 2015:134)
Likuiditas Solvabilitas Profitabilitas Aktivitas
CR
200%
QR
150%
DAR
35%
DER
90%
NPM
20%
ROI
30%
ROE
40%
TATO
(2X)
2017
360 121 0,025 0,051 0,13 0,50 100 3,75
2018
398 224 0,023 0,060 0,17 0,39 100 2,23
2019
228 185 0,041 0,016 0,14 0,25 100 1,74
Sumber : Data Sekunder diolah, 2020

Current ratio (rasio lancar)
Berdasarkan tabel 3 diketahui nilai
current ratio tahun 2017 sebesar 360%, ini
berarti kinerja keuangan perusahaan berada
dalam kategori baik karena perusahaan
mampu membayar hutang jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva
lancer, dan berdasarkan standar rasio
menurut Kasmir current ratio tahun 2017
berada di atas standar industri.
Pada tahun 2018 memiliki nilai
current ratio sebesar 398% berarti kinerja
keuangan perusahaan berada dalam
kategori baik, karena perusahaan mampu
membayar hutang jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva lancar, dan
berdasarkan standar rasio menurut Kasmir
berada di atas standar industri.
Pada tahun 2019 memiliki nilai
current ratio sebesar 228% berarti kinerja
keuangan perusahaan berada dalam
kategori baik, karena perusahaan mampu
membayar utang jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar, menurut
Kasmir current ratio 2019 berada di atas
standar industri.
Berdasarkan perolehan hasil dari
current ratio kinerja keuangan Perum
Bulog selama tiga tahun mengalami
fluktuasi. Tetapi perusahaan masih bisa
membayar hutang jangka pendeknya
dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimikiki perusahaan. Ini menunjukkan
perusahaan dalam keadaan baik.

Quick ratio (rasio cepat)
Berdasarkan data pada tabel 3
bahwa nilai quick ratio pada tahun 2017
sebesar 121%, artinya kinerja keuangan
perusahaan berada dalam katergori tidak
baik, karena perusahaan tidak bisa
memenuhi kewajibannya dengan baik.
Berdasarkan standar rasio menurut Kasmir
quick ratio pada tahun 2017 sebesar 121%
berada di bawah standar industri.
Pada tahun 2018 memiliki nilai
quick ratio sebesar 224% yang berarti
bahwa kinerja keuangan perusahaan berada
dalam katergori baik, karena perusahaan
bisa memenuhi kewajibannya. Menurut
standar rasio Kasmir nilai quick ratio
sebesar 224% berada di atas standar
industri.
Pada tahun 2019 memiliki nilai
quick ratio sebesar 185% yang berarti
bahwa kinerja keuangan baik bagi
perusahaan, karena bisa memenuhi
kewajibannya. Menurut standar rasio
Kasmir nilai quick ratio sebesar 185%
berada di atas standar industri.
Berdasarkan perolehan hasil quick
ratio kinerja keuangan Perum Bulog Sub
Divisi Regional Wilayah IV Maumere
selama tiga tahun mengalami fluktuasi dari
tahun ke tahun, ini menunjukkan bahwa
perusahaan belum bisa menjaga
likuiditasnya

2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(1):506-516

512

Debt To Asset Ratio
Berdasarkan data pada tabel 3, pada
tahun 2017 perusahaan memiliki nilai debt
to asset ratio sebesar 0,025% yang berarti
bahwa kinerja keuangan perusahaan berada
dalam kategori baik, karena asset- asset
yang dimiliki hanya dibiayai oleh hutang
sekitar 25% sementara 75% dibiayai oleh
sumber penerimaan lain. Berdasarkan
standar industri menurut Kasmir nilai debt
to asset ratio sebesar 0,025% berada di
bawah standar.
Pada tahun 2018 memiliki nilai
debt to asset ratio sebesar 0,023% yang
berarti bahwa kinerja keuangan perusahaan
berada dalam kategori baik, karena asset –
asset yang dimiliki hanya dibiayai oleh
hutang sekitar 23% sementara 77%
dibiayai oleh sumber penerimaan lain.
Berdasarkan standar industri menurut
Kasmir nilai debt to asset ratio sebesar
0,023% berada di bawah standar.
Sementara pada tahun 2019
memiliki nilai debt to asset ratio sebesar
0,041% memiliki kinerja keuangan kurang
baik karena memiliki rasio di atas 35%.
Artinya pada tahun 2019 tersebut untuk
memperoleh asset-assetnya dibiayi oleh
hutang di atas 35%. Berdasarkan standar
industri menurut Kasmir nilai debt to asset
ratio sebesar 0,041% berada di atas
standar.
Berdasarkan perolehan nilai debt to
asset ratio selama tiga tahun Perum Bulog
Sub Divisi Regional Wilayah IV Maumere
pada tahun 2017 dan 2018 memiliki
kinerja keuangan yang baik karena berada
di bawah standar industri yang berarti
membuat perusahaan semakin baik karena
resiko perusahaan untuk bangkrut semakin
kecil karena asset yang dimiliki hanya
sebagian kecil dibiayai hutang. Sedangkan
pada tahun 2019 berada di atas standar
industri yang berarti bahwa perusahaan
memiliki resiko yang sangat besar karena
pendanaan dengan hutang semakin besar
dan semakin membuat sulit perusahaan
untuk memperoleh tambahan pinjaman
karena dikhawatirkan perusahaan tidak
akan mampu melunasi hutang- hutangnya
dengan asset yang dimiliki.

Debt to Equity Ratio
Berdasarkan data pada tabel 3 pada
tahun 2017 perusahaan memiliki nilai debt
to asset ratio sebesar 0,051% yang berarti
bahwa kinerja keuangan perusahaan berada
dalam kategori baik, karena perusahaan
mampu dalam membayar kewajiban
jangka pendeknya. Berdasarkan standar
industri menurut Kasmir nilai debt to asset
ratio sebesar 0,051% berada di bawah
standar rasio.
Pada tahun 2018 memiliki nilai
debt to asset ratio sebesar 0,060% yang
berarti kinerja keuangan perusahaan berada
dalam kategori baik, karena perusahaan
mampu dalam membayar kewajiban
jangka pendeknya. Berdasarkan standar
industri menurut Kasmir nilai debt to asset
ratio sebesar 0,060%berada di bawah
standar rasio .
Sementara pada tahun 2019
memiliki nilai debt to asset ratio sebesar
0,016% yang berarti bahwa kinerja
keuangan perusahaan berada dalam
kategori baik, karena perusahaan mampu
dalam membayar kewajiban jangka
pendeknya. Berdasarkan standar industri
menurut Kasmir nilai debt to asset ratio
sebesar 0,016% berada di bawah standar
rasio.
Berdasarkan perolehan nilai debt to
equty ratio selama tiga tahun Perum Bulog
Sub Divisi Regional Wilayah IV Maumere
memiliki kinerja keuangan yang baik
karena pada berada di bawah standar
industri yang berarti bahwa perusahaan
dibiayai oleh hutang di bawah 90%,
sedangkan sisanya dibiayai oleh sumber
penerimaan lain perusahaan atau dengan
kata lain kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka panjangnya
semakin membaik.

Net Profit Margin
Berdasarkan data pada tabel 3,
bahwa pada tahun 2017 Perum Bulog Sub
Divisi Regional Wilayah IV Maumere

2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(1):506-516

513

memiliki nilai net profit margin sebesar
0,13% yang berarti bahwa kinerja
keuangan perusahaan berada dalam
kategori tidak baik, karena belum unggul
dalam menghasilkan keuntungan.
Berdasarkan standar rasio menurut Kasmir
net profit margin sebesar 0,13 % berada di
bawah standar industri.
Pada tahun 2018 memiliki nilai net
profit margin sebesar 0,17% yang berarti
bahwa kinerja keuangan perusahaan berada
dalam kategori tidak baik, karena belum
unggul dalam menghasilkan keuntungan.
Berdasarkan standar rasio menurut Kasmir
nilai net profit margin sebesar 0,17%
berada di bawah standar industri.
Pada tahun 2019 memiliki nilai net
profit margin sebesar 0,14% yang berarti
bahwa kinerja keuangan perusahaan berada
dalam kategori tidak baik, karena
perusahaan belum unggul dalam
menghasilkan keuntungan. Berdasarkan
standar rasio menurut Kasmir nilai net
profit margin sebesar 0,14% berada di
bawah standar industri.
Berdasarkan perolehan nilai net
profit margin kinerja keuangan Perum
Bulog Sub Divisi Regional Wilayah IV
Maumere selama tiga tahun mengalami
penurunan yang disebabkan karena
kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba belum begitu baik.

Return on Investment
Berdasarkan data pada tabel 3
bahwa pada tahun 2017 memiliki nilai
return on investment sebesar 0,50% yang
berarti bahwa kinerja keuangan perusahaan
berada dalam kategori baik karena
perusahaan mampu menginvestasikan dana
untuk mendapatkan keuntungan.
Berdasarkan standar rasio menurut Kasmir
nilai return on investment sebesar 0,50%
berada di atas standar industri.
Pada tahun 2018 memiliki nilai
return on investment sebesar 0,39% yang
berarti bahwa kinerja keuangan perusahaan
berada dalam kategori baik, karena
perusahaan mampu menginvestasikan dana
untuk mendapatkan keuntungan.
Berdasarkan standar rasio menurut Kasmir
nilai return on investment sebesar 0,39%
berada di atas standar industri.
Pada tahun 2019 memiliki nilai
return on investment sebesar 0,25% yang
berarti bahwa kinerja keuangan perusahaan
berada dalam kategori tidak baik, karena
perusahaan belum mampu
menginvestasikan dana sehinggga tidak
bisa menghasilkan keuntungan dengan
baik. Berdasarkan standar rasio menurut
Kasmir nilai return on investment sebesar
0,25% berada di bawah standar rasio.
Berdasarkan perolehan nilai return
on asset kinerja keuangan Perum Bulog
selama tiga tahun mengalami penurunan
disebabkan karena pada tahun 2019
perusahaan tidak mampu mengivestasikan
dana untuk mendapatkan keuntungan yang
tidak baik.

Return on Equity
Berdasarkan data pada tabel 3 pada
tahun 2017 nilai return on equity sebesar
100% yang berarti bahwa kinerja keuangan
perusahaan berada dalam kategori baik,
karena perusahaan mampu menghasilkan
laba atau keuntungan dengan modal
sendiri. Berdasarkan standar rasio menurut
Kasmir nilai return on equity sebesar
100%berada di atas standar rasio.
Pada tahun 2018 memiliki nilai
return on equity sebesar 100% yang berarti
bahwa kinerja keuangan perusahaan berada
dalam kategori baik, karena perusahaan
mampu menghasilkan laba atau
keuntungan dengan modal sendiri.
Berdasarkan standar rasio menurut Kasmir
nilai return on equity sebesar 100% berada
di atas standar industri.
Pada tahun 2019 memiliki nilai
return on equity sebesar 100% yang berarti
bahwa berarti kinerja keuangan perusahaan
berada dalam kategori baik, karena
perusahaan mampu menghasilkan laba atau
keuntungan dengan modal s endiri.
Berdasarkan standar rasio menurut Kasmir
nilai return on equity sebesar 100% berada
di atas standar rasio.

2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(1):506-516

514

Berdasarkan perolehan nilai return
on equity kinerja keuangan Perum Bulog
Sub Divisi Regional Wilayah IV Maumere
selama tiga tahun tidak mengalami
perubahan atau tetap, karena perusahaan
mampu menghasilkan laba atau
keuntungan dengan modal sendiri.

Total Asset Turnover
Berdasarkan data pada tabel 3, pada
tahun 2017 nilai total asset turnover
sebesar 3,75 kali yang berarti bahwa
kinerja keuangan perusahaan berada dalam
kategori baik, karena perusahaan mampu
mengelola asetnya dan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan penjualan
berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki
baik. Berdasarkan standar rasio menurut
Kasmir nilai total asset turnover sebesar
3,75 kali berada di atas standar industri.
Pada tahun 2018 memiliki nilai
total asset turnover sebesar 23,3 kali yang
berarti bahwa kinerja keuangan perusahaan
berada dalam kategori baik, karena
perusahaan mampu mengelola asetnya dan
kemampuan pe rusahaan dalam
menghasilkan penjualan berdasarkan
aktiva tetap yang dimiliki baik.
Berdasarkan standar rasio menurut Kasmir
nilai total asset turnover sebesar 23,3 kali
berada di atas standar industri.
Pada tahun 2019 memiliki nilai
total asset turnover sebesar 1,74 kali yang
berarti bahwa kinerja keuangan perusahaan
berada dalam kategori tidak baik, karena
perusahaan kurang efektif dalam
mengelola asetnya dan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan penjualan
berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki
kurang begitu baik. Berdasarkan standar
rasio menurut Kasmir nilai total asset
turnover sebesar 1,74 kali berada di bawah
standar industri.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data
keuangan Perum Bulog Sub Divisi
Regional Wilayah IV Maumere dari tahun
2017-2019 maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kinerja keuangan dilihat dari rasio
likuiditas (current ratio dan quick
ratio). Pada tahun 2017 kinerja
keuangan perusahaan (berdasarkan
current ratio dan quick ratio) berada
dalam kategori baik karena berada di
atas standar industri dan mampu
melunasi hutang jangka pendeknya.
Pada tahun 2018 kinerja keuangan
perusahaan (berdasarkan current ratio
dan quick ratio)berada dalam kategori
baik karena berada di atas standar
industri dan mampu melunasi hutang
jangka pendeknya. Pada tahun 2019
kinerja keuangan perusahaan
(berdasarkan current ratio dan quick
ratio) berada dalam kategori baik
karena berada di atas standar industri
dan mampu melunasi hutang jangka
pendeknya.
2. Kinerja keuangan dilihat dari rasio
solvabiltas (debt to asset ratio dan
debt to equity ratio). Pada tahun 2017
memiliki kinerja keuangan perusahaan
berada dalam kategori baik karena di
bawah standar industri. Pada tahun
2018 memiliki kinerja keuangan
perusahaan berada dalam kategori baik
karena di bawah standar industri.
Sedangkan pada tahun 2019 memiliki
kinerja keuangan perusahaan berada
dalam kategori kurang baik dari sisi
debt to asset ratio karena berada di
atas standar rasio, tetapi debt to equity
ratio berada di bawah standar industri.
Hal ini menunjukkan perusahaan
mampu memenuhi kewajiban jangka
pendek maupun kewajiban jangka
panjang.
3. Kinerja keuangan dilihat dari rasio
profitabilitas. Pada tahun 2017-2019
kinerja keuangan perusahaan
(berdasarkan net profit margin) belum
unggul dalam mengha silkan
keuntungan, karena berada di bawah
standar industri. Berdasarkan return
on investment pada tahun 2017 dan
2018 kinerja keuangan perusahaan

2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(1):506-516

515

berada dalam kategori baik karena
berada di atas standar industri, tahun
2019 kinerja keuangan perusahaan
berdasarkan return on investment
berada dalam kategori tidak baik
karena berada di bawah standar
industri. Kinerja keuangan perusahaan
berdasarkan return on equity pada
tahun 2017-2019 berada dalam
kategori baik karena berada di atas
standar industri.
4. Kinerja keuangan dilihat dari rasio
aktivitas (total asset turnover) pada
tahun 2017 dan 2018 lebih unggul
nilai efektivitas perusahaan dalam
menggunakan aktiva yang dimiliki
perusahaan dibandingkan pada tahun
2019.

Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan
maka diperlukan beberapa saran untuk
menambah masukan bagi perusahaan dan
peneliti selanjutnya yaitu :

Bagi perusahaan, diantaranya :
1. Perum Bulog Sub Divisi Regional
Wilayah IV Maumere yang mempunyai
tingkat likuiditas di atas rata-rata
standar industri, kiranya perusahaan
dapat mempertahankan dan
meningkatkan kemampuannya dalam
membayar hutang jangka pendek.
2. Pada tahun 2017 dan 2018 Perum Bulog
Sub Divisi Regional Wilayah IV
Maumere mempunyai tingkat
solvabilitas di bawah rata-rata industri,
perusahaan harus dapat
mempertahankan dan meningkatkan
kemampuannya dalam membayar
seluruh kewajibannya baik hutang
jangka pendek maupun hutang jangka
panjang sehingga perusahaan tidak
mengalami kesulitan pada saat jatuh
tempo. Sedangkan pada tahun 2019
mempunyai tingkat solvabilitas di atas
rata-rata industri, untuk dapat
meningkatkan kemampuannya dalam
membayar seluruh kewajibannya karena
dikhawatirkan perusahaan akan
mengalami kesulitan untuk melunasi
seluruh kewajibannya pada saat jatuh
tempo.
3. Pada tahun 2017 dan 2018 mempunyai
tingkat profitabilitas di atas rata-rata
standar industri, perusahaan harus
berusaha mempertahankan dan
meningkatkan kemampuannya dalam
menghasilkan laba. Sedangkan pada
tahun 2019 mempunyai tingkat
profitabilitas di bawah rata-rata industri,
beusaha meningkatkan kemampuannya
dalam menghasilkan laba.
4. Pada tahun 2017 dan 2018 mempunyai
tingkat aktivitas di atas rata-rata
industri, perusahaan harus dapat
mempertahanakan dan meningkatkan
kemampuannya dalam menggunakan
aktiva dan sumber daya yang dimiiki,
tetapi akan lebih baik lagi apabila
perusahaan meningkatkan tingkat
aktivitasnya. Sedangkan pada tahun
2019 mempunyai tingkat aktivitas di
bawah rata-rata industri, harus dapat
meningkatkan aktiva dan sumber daya
yang dimiliki.

Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini agar dapat
digunakan sebagai acuan bagi peneliti lain
terutama yang ingin meneliti lebih lanjut
mengenai analisis rasio keuangan untuk
menilai kinerja keuangan, dengan cara
memperluas wilayah penelitian,
memperbanyak jumlah populasi, serta
penelitian diperdalam lagi dengan
menggunakan metode penelitian yang
berbeda sehingga mendapatkan hasil yang
lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, I. (2012). Analisa Laporan
Keuangan, Alfabeta, Bandung.
Faizal, A., & Prabawa, S. A.
(2010). Analisis Pengaruh Total
Aset, Dana Pihak Ketiga dan Non
Performing Financing (NPF)
terhadap Volume Pembiayaan Bagi
Hasil (Studi Kasus Pada Bank

2021. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 5(1):506-516

516

Umum Syariah Devisa) (Doctoral
dissertation, Universitas Bengkulu).
Hanafi, M. (2012). Manajemen Keuangan.
Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Hanafi, Mamduh M. & Abdul H, (2014).
Analisis Laporan Keuangan., Edisi
tujuh., UPP AMP YKPN,
Yogyakarta.
Harahap. (2014). Laporan Keuangan.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Kaunang, S., A. (2013). Analisis Kinerja
Keuangan Perusahaan pada PT
Cipta Daya Nusantara Manado.
Universitas Sam Ratulangi
Manado. Jurnal EMBA 1(4):1993-
2003
Munawir, S. (2007). Analisa Laporan
Keuangan. Yogyakarta: Liberty
Rudianto. (2013). Akuntansi Manajemen
Informasi Untuk Pengambilan
Keputusan Strategis. Jakarta:
Erlangga.