PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

1

STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI
(ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT ) MTsN 2 KOTA
LHOKSEUMAWE


Oleh: Nurasiah, Zulkhairi
FITK IAIN Lhokseumawe Aceh, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]

Abstract
Organizational development (organizational development) in schools is strongly
influenced by school support, therefore school business for organizational
development can be carried out through school communities, such as school principals,
teachers, staff, and community environment, by implementing organizational
development strategies. The purpose of this study is to describe the strategy and
inhibiting factors for organizational development (organizational development) MTsN
2 Lhokseumawe City. The method used in this study is a qualitative method with a
descriptive approach. Data collection using observation techniques, interviews
(interviews) and documentation. Data analysis is descriptive qualitative through data
reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the study were
found that schools played an important role in the development of organizations,
especially school principals, teachers and school communities in supporting every
organization's activities and cooperating with outside parties in developing and
implementing organizational development strategies through efforts to plan
organizational development strategies, formulation of organizational development
strategies, organizing organizational development strategy, decision making and
evaluation for the development of school organizations. The inhibiting factor in the
development of school organizations is that there are some aspects that have not been
fully proven by the objectives, Among other things, there is still a lack of discipline in
working and related to the process of planning a school work program strategy, there
are still obstacles faced, namely the lack of coordination and not yet optimal in the
community environment and the lack of students' understanding of the importance of
the organization and the time to participate in organizational activities.

Keywords: Strategy, organizational development.


Abstrak
Pengembangan organisasi (Organizational Development) di sekolah sangat
dipengaruhi oleh dukungan sekolah, oleh karena itu usaha sekolah untuk
pengembangan organisasi dapat dilakukan melalui masyarakat sekolah, seperti kepala
sekolah, guru, staf, dan masyarakat lingkungan sekolah, dengan menerapkan strategi
pengembangan organisasi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi dan
faktor penghambat pengembangan organisasi (organizational development) MTsN 2
Kota Lhokseumawe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, wawancara (interview) dan dokumentasi. Analisis data bersifat kualitatif
deskriptif melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian diperoleh bahwa sekolah berperan penting dalam terjadinyan

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

2

pengembangan organisasi, terutama kepala sekolah, guru dan masyarakat sekolah
dalam mendukung setiap kegiatan organisasi serta bekerjasama dengan pihak luar
dalam menyusun dan menerapkan strategi pengembangan organisasi melalui upaya
perencanaan strategi pengembangan organisasi, perumusan strategi pengembangan
organisasi, pengorganisasian strategi pengembangan organisasi, pengambilan
keputusan dan evaluasi demi pengembangan organisasi sekolah. Faktor penghambat
dalam pengembangan organisasi sekolah yaitu ada sebagian aspek yang belum
sepenuhnya dibuktikan dengan ketersesuain tujuan, antara lain masih kurangnya
kedisiplinan dalam bekerja dan terkait dengan proses perencanaan strategi program
kerja sekolah, masih ada kendala yang dihadapi yaitu kurangnya koordinasi dan belum
optimalnya pastisipasi masyarakat lingkungan sekolah serta minimnya pemahaman
siswa tentang pentingnya organisasi dan waktu untuk mengikuti kegiatan organisasi.

Kata Kunci: Strategi, Pengembangan Organisasi.

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

3

A. Pendahuluan
Organisasi adalah struktur koordinasi formal terencana, yang melibatkan dua orang
atau lebih, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
1
Organisasi
merupakan sekumpulan orang yang secara formal terikat dalam hubungan antara atasan
dan bawahan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi terdiri dari dua bagian penting, yaitu sebagai wadah untuk berbagai
kegiatan dan sebagai proses interaksi antara orang-orang di dalamnya.
2
Di era modern ini
organisasi dituntut mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Karena untuk dapat
bertahan organisasi harus mampu mengarahkan anggotanya untuk beradaptasi dengan
lebih baik dan mampu memanfaatkan dampak positif dari reformasi tersebut dengan
pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses mengarahkan anggota
organisasi dalam mengembangkan diri untuk menghadapi perubahan dikenal dengan
proses organizational development yang disingkat OD
.
3

OD sangat diperlukan dalam
sebuah organisasi karena di era modern ini sebuah organisasi harus mampu
mempertahankan eksistensinya dan mampu bersaing dengan organisasi lain. Organisasi
dikatakan sukses jika organisasi mampu mengikuti perkembangan terkini dan tujuan
organisasi dapat tercapai. Ada dua faktor penyebab OD, yaitu: 1). Kekuatan eksternal
antara lain: persaingan antar organisasi yang semakin tajam, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, perubahan lingkungan (baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial). 2). Kekuatan internal meliputi: struktur, sistem dan prosedur,
peralatan dan fasilitas, proses dan sasaran.
4

Organisasi dipandang sebagai sebuah sistem dengan makna bahwa organisasi akan
secara terus menerus berinteraksi dengan lingkungannya. konsekuensi dari itu adalah
organisasi akan bersifat dinamis untuk merespon hubungan interaksional dengan
lingkungannya. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu perilaku yang adaptif terhadap
perubahan organisasi.
Kesinambungan pengembangan lembag a pendidikan menjadi pertaruhan arah
pendidikan dimasa depan. Untuk itu, strategi pengembangan lembaga pendidikan
mengharuskan adanya fase dinamisasi baik berupa perkembangan maupun perubahan.
Lembaga pendidikan perlu membuat perubahan struktural kecil-kecilan sebagai reaksi
terhadap perubahan dalam lingkungan tindakan langsung dan tindakan tidak langsung.
Banyak perusahaan atau defisi perusahaan yang besar berpendapat, bahwa mereka paling

1

Udai Pareek, Perilaku Organisasi, (Jakarta: Pt.Pustaka Binaman Pressindo, 1996), h. 12.

2

Ismail Nawawi, Perilaku Organisasi Teori, Transformasi Aplikasi pada Organisasi Bisnis dan
Sosial, (Jakarta: Dwiputra Pustaka Jaya, 2010), h. 23

3

Miftah Thoha, Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa dan Intervensi, (Jakarta: Pt. Raja
Grafindo Persada, 1997), h. 23

4

Keith Dalis John W Newstron, Perilaku dalam Organisasi, (Jakarta: 1994)
, h. 5

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

4

tidak harus setahun sekali mengadakan perubahan kecil di dalam organisasi dan
mengagendakan perubahan besar setiap empat atau lima tahun sekali.
Mengadakan perubahan efektif atau pengembangan seperti itu bukan saja
merupakan keharusan demi kelangsungan lembaga pendidikan tetapi juga merupakan
tantangan (challenge). MTSN 2 Kota Lhokseumawe merupakan salah satu contoh sekolah
menengah, sekolah ini mulai banyak dikenal dan dimintai karena organisasinya yang
semakin berkembang pesat serta lokasi geografis sekolah ini juga mudah untuk dijangkau
oleh siswa, sehingga berpengaruh pada jumlah siswa selalu meningkat setiap tahun.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis akan membahas tema mengenai Strategi
Pengembangan Organisasi (Organizational Development) MTsN 2 Kota Lhokseumawe.


B. Pembahasan
Strategi pengembangan organisasi (Organizational Develepment) berkaitan dengan
proses, sama seperti struktur atau sistem. Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu
strategos atau startegoes. Strategos berarti jenderal, namun dalam yunani kuno sering
berarti perwira Negara (State Office) dengan fungsi yang luas. Definisi lain sebagai
kerangka kerja (Frame Work) teknik dan rencana yang bersifat spesifik atau khusus.
Organisasi harus memiliki strategi dalam mencapai suatu tujuan. Strategi disusun dengan
perencanaan-perencanaan organisasi dengan tahapan berupa analisis lingkungan internal
dan eksternal.
5


Menurut Assauri strategi merupakan suatu pernyataan yang mengarahkan
bagaimana masing-masing invidu dapat bekerja sama dalam suatu organisasi dalam
upaya pecapaian tujuan dan sasaran organisasi. Strategi harus dapat menggambarkan
arah keputusan yang tepat atau cocok. Hal ini sangat penting sebagai dasar arah
pencapaian suatu tujuan organisasi. Perlu disadari bahwa strategi yang djalankan oleh
suatu organisasi adalah sekumpulan komitmen atau tindakan atau aksi yang
terkoordinasi, untuk mengusahakan atau mengolah kompetensi dan sekaligus guna
mendapatkan keunggulan bersaing organisasi. Strategi sering pula dikaitkan dengan
upaya pengintegrasian dan pengalokasian sumber-sumber daya, kapabilitas, dan
kompetensi organisasi, agar dapat memperoleh keberhasilan dalam lingkungan eksternal
yang selalu berubah.
6

Manajemen strategi dalam prngembangan organisasi pendidikan memiliki banyak
manfaat; 1) manajemen strategi dalam memberikan penekanan pada merumuskan
organisasi dalam analisis internal irtermal dan eksernal rencana organisasi. 2)
manajemen strategi memberikan sekumpulan keputusan dan tindakan untuk mencapai

5

Jamaluddin Iskandar, Penerapan Manajemen Startegi dalam Peningkatan Mutu, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 43

6

Soffian Assauri, Strategic Management; Sustainable Competitive Advantages, (Jakarta: Pt. Raja
Grafindo Persada, 2016), h. 3-4

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

5

sasaran organisasi. 3) manajemen strategi merupakan penyempurnaan paling penting
dalam proses manajemen yang terjadi sejak tahun 1970 -an yaitu ketika model
“perencanaan jangka panjang” (Long Rangr Planing) perencanaan, pemgroaman,
peranggaran atau anggaran dan control keuangan (Budgeting and financial controlling)
dan kebijakan bisnis diramu menjadi satu.
7



Berdasarkan pengalaman historis dalam penyelenggaraan suatu organisasi maka
manfaat utama penerapan prinsip manajemen strategi di dalam pengembangan
organisasi pendidikan adalah membantu lembaga pendidikan merumuskan strategi yang
lebih bagus atau tepat dengan menggunakan pendekatan sistematis, logis, dan rasional
pada proses pemilihan strategi pengelolaan pendidikan di ere global yang sekarang ini
terus mengalami perubahan. Dasar manajemen strategis ialah menumbuhkan komitmen
atau dukungan dari semua pihak (sumber daya manusia) mengenai visi misi pada
lembaga pendidikan, dan upaya-upaya yang akan dicapai organisasi.
Perumusan strategi pengembangan organisasi bisa direncanakan dalam jangkan
panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan. Dilihat dari
kekuatan dan kelemahan organisasi perumusan strategi meliputi menentukan misi
organisasi, menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai, pengembangan strategi, dan
penetapan pedoman kebijakan.” Pada tahap ini, adanya penekanan yang lebih diberikan
kepada aktivitas-aktivitas utama antara lain: menyiapkan strategi alternative, dan
menetapkan strategi yang digunakan.
Pelaksanaan manajemen srategi pengembangan organisasi, menurut Judson ada
lima langkah penting untuk mengimplementasikan manajemen strategi yakni: a).
Menganalisis dan merencanakan perubahan, b). Mengkomunikasikan perubahan, c).
Mendorong perubahan, d). Mengembangkan inisiasi dan tindakan lanjut.
Evaluasi strategi, langkah terakhir dalam proses manajemen strategi adalah
mengevaluasi hasil, Evaluasi adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas
perusahaan dan hasil kinerja yang diinginkan. Para manajer disemua level menggunakan
informasi hasil kenerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah.
8

Tahapan pengendalian dan evaluasi, pimpinan melakukan pengawasan dalam rangka
mendorong kelancaran dilaksanakan. Pimpinan juga perlu mengetahui atau memonitor
kemajuan kegiatan yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil monitorin itu, jika
diperlukan maka semua strategi yang telah diterapkan dapat dimodifikasi di masa depan
karena factor-faktor eksternal yang selalu berubah. Tiga macam aktivitas mendasar untuk
mengevaluasi strategi yaitu: a). Meninjau faktor-faktor ekstetnal dan internal yang
menjadi dasar strategi sekarang b). Mengukur prestasi dan c). Mengambil tindakan
korektif.

7

Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Pt.Remaja Rosda Karya, 2006), h.
152

8

Stephen P. Robins, Mary Coulter, Manajemen Edisi kedelapan, (Jakarta: Salemba Empat, 2010), h.
226

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

6

Pengembangan organisasi merupakan rencana yang bertujuan untuk meningkatkan
effesiensi organisasi dengan menggabungkan aspirasi pertumbuhan dan perkembangan
bersama dengan tujuan organisasi. Pengembangan organisasi (Organizational
Development) adalah disiplin perencanaan perubahan yang menekankan penggunaan
ilmu perilaku dan praktik untuk membantu organisasi mencapai hasil yang lebih besar.
Manager dan pakar harus bekerja dengan orang-orang dan menjalankan tugas mereka
melalui mereka, dan pengembangan organisasi dapat membantu mereka membangun
hubungan yang efektif diantara orang-orang. Menghadapi percepatan perubahan,
pengembangan organisasi diperlukan untuk mengatasi konsekuensi perubahan tersebut.
9

Pengembangan organisasi juga merupakan proses menanggapi perubahan
lingkungan dan merupakan proses yang dinamis. Lingkungan yang dinamis adalah proses
yang alami dan menjadi semakin cepat karena adanya elemen pengembangan aplikasi
teknologi informasi dalam organisasi. Dalam hal ini dimungkinkan untuk
mengembangkan sistem kerja, termasuk sistem organsisasi.
10
Konsep pengembangan
organisasi bisa dilakukan dengan beberapa tahapan; 1). Memperkenalkan masalah,
seperti: konflik antara unit organisasi yang ada, semangat rendah, dan peningkatan
biaya operasional; 2). Diagnosis organisasi: manajemen senior mengundang ahli
pengembangan organisasi, kemudian kedua belah pihak sepakat tentang perlunya
diagnosis organisasi, dan kemudian ahli pengembangan organiasi (ko nsultan)
mengumpulkan informasi; 3). Mengembangkan strategi perubahan dimana konsultan
memperkenalkan temuannya dan memberikan berbagai pilihan, disertai dengan instruksi
untuk mendorong proses pengembangan; 4). Intervensi adalah langkah-langkah
melakukan perubahan berdasarkan rekomendasi yang diperoleh melalui perumusan
strategi sebelumnya, meliputi perubahan struktur organisasi, pembentukan tim yang
bertujuan untuk mendorong semangat kerja karyawan atau tim yang bertanggung jawab
atas rencana pengurangan biaya; 5). Evaluasi dilakukan setelah pengembangan dilakukan
dalam jangka waktu tertentu (misalnya setiap triwulan, satu semester atau satu tahun),
tujuannya untuk mengevaluasi efektifitas pekerjaan pengembangan yang dilaksanakan.
11

Secara garis besar ada 3 komponen pengembangan organisasi yang saling terkait,
yaitu: 1). Perilaku organisasi (Organizational Behavior); perilaku organisasi merupakan
bidang penelitian yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh individu, kelompok, dan
struktur terhadap perilaku organisasi, guna menerapkan pengetahuan untuk
meningkatkan efektifitas organisasi. Sebagai bidang penelitian, perilaku organisasi
mempelajari 3 determinan organisasi yaitu individu, kelompok dan struktur. Perilaku
organisasi menerapkan pengetahuan tentang perilaku yang berkaitan dengan efektifitas

9

Devi Julianti dan Intan Fitri Meutia, Perilaku dan Pengembangan Organisasi, ed. Gita Paramita
Djausal, Pustaka Media: 2020)

10

Singgih Aji, Pengembangan Organisasi dan Organisasi yang Sehat: Kreatifitas, Strategi serta
Tantangan Sekolah, “ Juornal of Chemical Information and Modeling 1, No. 2 (2019): 1689-99

11

Http:// Fekol. Blokspot.com, “Konsep Mengenang Pengembangan Organisasi” 2016.

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

7

kerja dan hasil anggota organisasi.
12
2). struktur organisasi (Organizational Structure);
struktur organisasi menggambarkan kerangka kerja dan pengaturan hubungan antar
fungsi, departemen atau jabatan, dan juga menunjukan hirarki dan struktur organisasi,
sebagai wadah untuk menjalankan kekuasaan, tanggung jawab dan sistem pelaporan
kepada atasan dan pada akhirnya memberikan stabilitas dan kontinuitas, sekalipun orang
datang dan pergi. Organisasi juga dapat bertahan dan berkoordinasi dengan lingkungan.
Mempersiapkan struktur yang tepat dalam manajemen dapat meningkatkan efisiensi
kegiatan bisnis. Dengan adanya struktur organisasi maka stabilitas dan komunitas
organisasi akan terjaga. Struktur organisasi merupakan alat yang memandu karyawan
dalam menggunakan semua sumber daya yang dibutuhkan untuk effisiensi dan
pencapaian tujuan organisasi.
13
3). sistem proses organisasi (Organizational System and
Process); proses adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema
organisasi. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses
tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik maka masalah yang tidak diharapkan
akan timbul dalam sebuah organisasi. Terdapat 4 proses dalam sistem organisasi, yaitu:
komunikasi, pengambialn keputusan, evaluasi prestasi, sosialisasi dan karir.

C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan kualitatif dilaksanakan
sebagai upaya memahami situasi tertentu dengan bentuk penelitian studi kasus (case
study) yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara intensif, terinci dan mendalam
terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.
14
Pada pendakatan kualitatif ini
peneliti merupakan instrument utama dalam pengumpulan data. Dalam studi kasus ini
menggunakan penelitian dengan studi kasus tunggal yang dimaksud menyajikan uji
kritis sesuatu teori yang difokuskan pada strategi pengembangan organisasi
(Organizational development) MTsN 2 Kota Lhokseumawe.
Tahapan Penelitian adalah; 1). Pra lapangan, (2) Kegiatan lapangan, (3) Analisis
intensif. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Bogdan dan Tylor . Mongeong
mengemukakan bahwa suatu penelitian hendaknya dilakukan dalam tahap -tahap
tertentu yaitu, tahap pertama mengetahui sesuatu yang perlu diketahui. Tahap ini
dinamakan tahap ekporasi fokus, pada tahap inilah pengumpulan data dilaksanakan.
Tahapan di atas akan diikuti oleh penelitian ketiga tahap tersebut dapat dijelaskan
sebaga berikut:

12

Wayan Gede Supartha dan Desak Ketut Sintasih, Pengantar Perilaku Ornaisasi: Teori, Kasus dan
Aplikasi Penelitian, Universitas Udayana, 2017

13

M. Robbins, S dan Coulter, Manajemen (Jakarta; Indeks, 2007)

14

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Tindakan Praktis, (Jakarta; Rineka Cipta, 2016),
h. 131

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

8

1. Tahap Pra lapangan, meliputi, menentukan lapangan dengan pertimbangan bahwa
kepala sekolah MTsN 2 Kota Lhokseumawe melaksanakan strategis
pengembangan organisasi (Organizational development) di sekolah.
2. Tahap lapangan meliputi; a) mengadakan observasi langsung ke lapangan dengan
melibatkan beberapa informan untuk memperoleh data; b) memasuki lapangan
dengan mengamati beberapa fenomena proses dan wawancara dengan p ihak-
pihak yang bersangkutan; c) penyusunan laporan penelitian berdasarkan data
yang diperoleh.
3. Tahap pengelolaan data, kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah
mengadakan pengecekan data pada subjek informan atau dokumen untuk
membuktikan validitas data yang diperoleh, pada tahap ini juga dilakukan
perbaikan data baik dari segi bahasa maupun sistematisnya sehingga dalam hasil
laporan penelitian memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi,
wawancara (interview) dan dokumentasi.
Observasi; Observasi dilakukan secara langsung fokus dan selektif. Sebagai
metode ilmiah, observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan terhadap
fenomena yang diselidiki.
15
Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang
fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
16
Observasi ini digunakan untuk penelitian yang telah direncanakan secara sistematik
tentang bagaimana strategi pengembangan organisasi di MTsN 2 Kota Lhokseumawe.
Tujuan menggunakan metode ini untuk mencatat hal-hal, perilaku, perkembangan, dan
sebagainya.
Wawancara (interview); Wawancara adalah melakukan komunikasi secara
langsung dengan maksud tertentu. Menurut Burhan Bungin metode wawancara adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai.
17
Peneliti menggunakan wawancara terstruktur, dimana seseorang pewawancara
menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan untuk
mencari jawaban atas hipotesis yang disusun dengan ketat.
Dokumentasi; Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data sekunder sebagai
pelengkap data primer, yaitu pengumpulan data melalui dokumen resmi seperti
peraturan perundang-undangan, buku-buku, arsip, kutipan-kutipan yang dianalisis,
surat-menyurat, laporan resmi, dan survei yang menggunakan pertanyaan. Kartini dalam

15

Sutrisno Hadi, Metodelogi Researh II. (Yogyakarta: Andi Offiset, 1994), h. 136

16

Kartini Kartono, Pengantar Metodelogi Reseach, (Bandung; Bandar Maju, 2006), h. 157

17

Burhan Bugin, Penelitian Kualitatif, (Prenada Media Group; 2007), h. 111

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

9

Burhan Bungin menyatakan metode dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian sosial.
18

Analisis data yang diperoleh di lapangan baik data observasi, wawancara maupun
dokumentasi disajikan dalam bentuk paparan deskriptif, melalui beberapa tahap, yaitu;
reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan atau verifikasi.
19




D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan temuan hasil penelitian dalam srategi pengembangan organisasi
(Organizational Development), sistem pengembangan organisasi MTsN 2 Kota
Lhokseumawe dapat disimpulkan bahwa; sekolah memegang peran penting terutama
dalam hal mengambil keputusan dan kebijakan dalam organisasi yang melibatkan kepala
sekolah, guru, dan masyarakat sekolah, dan juga membangun hubungan kerja sama
dengan pihak ekternal.
Sekolah MTsN 2 Lhokseumawe menerapkan beberapa strategi pengembangan
organisasi (Organizational Development) yang telah dikembangkan sekolah melalui
upaya perencanaan strategi pengembangan organisasi, perumusan strategi
pengembangan organisasi, pengorganisasian strategi pengembangan organisasi,
pengambilan keputusan dan evaluasi.

1. Perencanaan Strategi Pengembangan Organisasi
Perencanaan (planning) merupakan suatu proses menentukan hal-hal yang ingin
dicapai (tujuan) dimasa depan serta menentukan berbagai tahapan yang yang diperlukan
untuk mencapai tujuan.
20
Dalam perencanaan strategi pengembangan organisasi kepala
sekolah membuat program kerja sekolah yang melibatkan semua staf mulai dari kerja
guru, program kerja tenaga pendidikan, komite sekolah dan keterlibatan dari sebagian
lingkungan ekternal yaitu masyarakat yang ada di sekitar sekolah. Kepala sekolah
membentuk program kerja dengan melihat kemampuan yang dimiliki oleh stafnya.
Dengan adanya perencanaan strategi pengembangan organisasi tersebut maka
sekolah dengan mudah melaksanakan program-program kerja yang telah ditetapkan
karena sesuai dengan skill yang dimiliki oleh staff dan akan memudahkan dalam
melakukan peningkatan pengembangan organisasi sekolah. Terkait dengan proses
perencanaan strategi program kerja sekolah, masih ada kendala yang dihadapi yaitu
kurangnya koordinasi sehingga pencapaian program sekolah terkadang berjalan tidak
sesuai harapan baik itu waktu pelaksanaan yang mundur dari yang dijadwalkan, akan

18

Burhan Bugin, Penelitian Kualitatif, (Prenada Media Group; 2007), h. 111

19

Miles, B. Methew and Humberman, Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang Metode-
Metode Baru, (Jakarta; UIP, 1992), h. 54
20

R.W Giffin, Manajemen Edisi 7, (Jakarta: Erlangga,2004), h. 6

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

10

tetapi kepala sekolah selalu berusaha untuk dapat meminimalisir segala kendala dalam
perencanaan program kerja organisasi sekolah.

2. Perumusan Strategi Pengembangan Organisasi
Perumusan strategi yaitu proses penyusunan langkah-langkah kedepan untuk
membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategi pengembangan
organisasi serta merancang strategi pengembangan organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah dirumuskan. Perumusan strategi dalam pengembangan organisasi bisa
direncanakan dalam jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan
ancaman lingkungan. Dilihat dari kekuatan dan kelemahan organisasi perumusan strategi
meliputi menentukan misi organisasi, menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapain,
pengembangan strategi, dan menetapkan pedoman kebijakan.
21
Pada tahap ini, adanya
penekanan yang lebih diberikan kepada aktifitas-aktifitas utama antara lain: menyiapkan
strategi alternative, pemilihan strategi, dan menetapkan strategi yang digunakan.
Dalam perumusan strategi pengembangan organisasi MTsN 2 Kota
Lhokseumawe, kepala sekolah melibatkan seluruh staf, hal ini dilakukan dengan
memberikan kebijakan atau tugas kepada penanggungjawab program sesuai dengan
keahlian masing-masing. Dengan demikian mereka mengetahui akan tugas-tugas dari
setiap program yang harus diselesaikan sesuai dengan perumusan langkah-langkah
kedepan untuk pengembangan organisasi. Dengan menganalisa lingkungan ekternal dan
internal yang ada, kepala sekolah juga memberdayakan sumber daya yang ada, dengan
keterlibatan semua staf, diharapkan semua stakeholder selain terlibat dalam
memberikan gagasan dalam perumusan strategi pengembangan organisasi juga ikut serta
dalam mendampingi proses perumusan strategi tersebut, sehingga menghasilkan atau
berdampak positif terhadap pengembangan organisasi sekolah.

3. Pengorganisasian strategi pengembangan organisasi
Pengorganisasian (organizing), yaitu langkah untuk menetapkan, menggolongkan
dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan
pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangkan mencapai tujuan
organisasi.
22

Strategi yang dilakukan kepala sekolah dalam pengembangan organisasi yaitu
dengan pengorganisasian program kerja, kepala sekolah membuat struktur tim khusus
yaitu untuk melakukan penyusunan, perancangan dan perumusan program-program
yang akan dilaksanakan pihak sekolah untuk pengembangan organisasi sekolah. Dengan
pengolongan tim tersebut maka kepala sekolah dapat memantau dan mengevaluasi

21

Ricard. L. Daft, New Era of Management, (Jakarta; Salemba Empat, 2010), h. 212.

22

Dindin Kurniadin dan Imam Machli, Manajemen Pendidikan: Konsep dan Prinsip Pengelolaan
Pendidikan, (Yogyakarta: Arrumedia, 2012), h. 153.

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

11

dengan mudah terlebih dahulu hasil yang telah diupayakan oleh tim sehingga kepala
sekolah dapat memimalisir kendala yang ada pada setiap tugasnya.

4. Pengambilan Keputusan
Keputusan, yaitu merupakan suatu tahapan yang merupakan kempuan seorang
kepala sekolah dalam memecahkan suatu masalah serta perumusan suatu yang penting
mengenai sekolah yang dilakukan dengan cara mencari sebuah solusi yang melibatkan
seluruh staf yang ada.
Strategi kepala sekolah dalam pengembangan organisasi sekolah adalah
pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan kepala sekolah selalu melibatkan
seluruh staf baik itu dari dewan guru, tenaga kependidikan dan komite sekolah dengan
demikian maka tidak hanya kepala sekolah saja yang dapat memecahkan masalah yang
muncul di sekolah melainkan ada pendapat dari banyak pihak yang nantinya masalah
tersebut akan diselesaikan bersama-sama. Tidak hanya pemecahan masalah saja, namun
pengambilan keputusan juga dilakukan oleh kepala sekolah untuk perumusan visi, misi,
tujuan dan progam kerja sekolah juga dilakukan dengan kesepakatan bersama. Kepala
sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam menggerakkan dan menyelerasikan
semua sumber daya pendidikan yang tersedia di sekolah sesuai dengan kebutuhan.
Artinya kepala sekolah merupakan salah satu factor yang dapat mewujudkan visi, misi,
tujuan dan sasaran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan di sekolah
secara terencana dan bertahap.
23

Pada tahap pelaksanaan pengambilan keputusan kepala sekolah dalam
pengembangan organisasi dalam pengambilan keputusan ini terdapat beberapa hambatan
dimana kurangnya partisipasi yang belum optimal dukungan dari masyarakat itu sendiri,
dengan demikian sesuatu kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat akan
terhambat proses pelaksanaanya karena kurangnya partisipasi dari masyarakat
lingkungan eksternal.

5. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh
mana kegiatan tertentu yang telah dicapai dan kemajuan kearah tujuan atau nilai-nilai
yang telah ditetapkan
Langkah terakhir dalam strategi pengembangan organisasi adalah mengevaluasi
hasil. Evaluasi adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil
kinerja yang diinginkan. Para manajer disemua level menggunakan informasi hasil
kenerja untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah. Tahapan
pengendalian dan evaluasi, pimpinan melakukan pengawasan dalam rangka mendorong
kelancaran kegitan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil monitoring itu,

23

Fakhrul Rijal “Kepemimpinan Kepala Sekolah di SD Negeri 1 Banyuasin II, Journal of Islamic
Education Management, 4, No. 1 (2018), h. 105-114.

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

12

jika diperlukan maka semua strategi yang telah diterapkan dapat dimodifikasi di masa
depan karena factor-faktor eksternal selalu berubah. Ada tiga macam aktivitas mendasar
untuk mengevaluasi strategi yaitu: a) meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang
menjadi dasar strategi sekarang, b) mengukur prestasi dan, c) mengambil tindakan
korektif.
24



Evaluasi strategi kepala sekolah dalam pengembangan organisasi dilakukan
dengan melakukan evaluasi dimana semua kepala sekolah selalu memantau kegiatan-
kegiatan yang telah diberi tanggung jawab kepada stafnya, kepala sekolah mengevaluasi
hasil laporan akhir yang telah dijalankan oleh stafnya yang bertanggung jawab pada
masing-masing program kerja yang telah ditetapkan. Dengan melakukan evaluasi kepala
sekolah dapat mengetahui sejauh mana jalannya program kerja yang telah ditetapkan
sehingga memudahkan kepala sekolah untuk menilai kemaksimalannya suatu kegiatan
yang telah dirumuskan sekolah.

E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang Strategi
Pengembangan Organisasi (Organizational Development) MTsN 2 Kota Lhokseumawe,
dapat disimpulkan bahwa; strategi pengembangan organisasi di MTsN 2 Kota
Lhokseumawe sudah dirumuskan dan dilaksanakan dengan indikator yang ada pada
strategi pengembangan organisasi yaitu; perencanaan pengembangan organisasi,
perumusan strategi pengembangan organisasi, pengorganisasian pengembangan
organisasi, pengambilan keputusan, dan evaluasi.
Strategi pengembangan organisasi MTsN 2 Kota Lhokseumawe diterapkan dengan
sistem kebersamaan antara pihak sekolah dengan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah
memegang peran penting terutama dalam hal mengambil keputusan dan kebijakan dalam
organisasi yang melibatkan kepala sekolah, guru, dan masyarakat sekolah, dan juga
membangun hubungan kerja sama dengan pihak eksternal. Dalam menyusun strategi
pengembangan organisasi kepala sekolah, guru, siswa, staf, orang tua dan komite dapat
menjaga hubungan diantara mereka sehingga rasa memiliki (sense of belonging) dan
rasa tanggungjawab (sense of responsibility) terhadap organisasi.
Hambatan dalam pelaksanaan strategis pengembangan organisasi sekolah di MTsN
2 Kota Lhokseumawe adalah ada sebagian aspek yang belum sepenuhnya dibuktikan
dengan ketersesuaian yang diharapkan oleh tim peninjau masih perlu ditingkatkan lagi,
antara lain masih kurangnya kedisiplinan dalam bekerja dan terkait dengan proses
perencanaan strategi program kerja sekolah, masih ada kendala yang dihadapi yaitu
kurangnya koordinasi sehingga pencapaian program kerja sekolah terkadang berjalan
tidak sesuai harapan baik itu di waktu pelaksanaan yang mundur dari yang di jadwalkan.

24

Stephen P. Robins, Mary Coulter, Manajemen Edisi kedelapan, (Jakarta: Salemba Empat;2010),
h. 226

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

13

Pada tahap pelaksanaan pengambilan keputusan kepala sekolah dalam
pengembangan organisasi dalam pengambilan keputusan ini terdapat beberapa
hambatan dimana kurangnya partisipasi yang belum optimal dukungan dari masyarakat
itu sendiri, dengan demikian sesuatu kegiatan yang akan berhubungan dengan
masyarakat akan terhambat proses pelaksanaanya karena kurangnya partisipasi dari
masyarakat itu sendiri dan kurangnya pemahaman siswa tentang pentingnya organisasi
dan minimnya waktu untuk mengikuti kegiatan organisasi. Dalam hal ini kepala sekolah
selalu berusaha untuk dapat meminimalisir segala kendala dalam pengembangan
program kerja sekolah, sehingga pihak sekolah bisa bekerja lebih efektif dan efesien yang
memungkinkan tercapainya tujuan organisasi.

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

14

DAFTAR PUSTAKA

Dindin Kurniadin dan Imam Machli. (2012). Manajemen Pendidikan: Konsep dan
Prinsip Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Arrumedia.

Fakhrul Rijal. “Kepemimpinan Kepala Sekolah di SD Negeri 1 Banyuasin II”. Journal of
Education Management 4. No.1 (2018)

Http:// Fekol. Blokspot.com, “Konsep Mengenang Pengembangan Organisasi” 2016..
Diakses pada tanggal 01 Juli 2022.


Jamaluddin Iskandar. (2011). Penerapan Manajemen Startegi dalam Peningkatan Mutu.
Bandung: Alfabeta.

John W Newstrom, Keith Dalis. (1999). Perilaku dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Kartini Kartono. (2019 ). Pengantar Metodelogi Reseach. Bandung: Bandar Maju.

Miles, B. Methew and Humberman. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber
tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UIP.

M. Robbins, S dan Coulter. (2007). Management Jakarta: Indeks.

Nanang Fattah. (2006). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya.

Nawai, Ismail. (2010). Perilaku Organisasi Teori, Transformasi Aplikasi pada
Organisasi Bisnis dan Sosial. Jakarta: Dwiputra Pustaka Jaya.

Pareek, Udai. (1996 ). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

R.W Giffin. (2004). Manajemen Edisi 7 Jakarta: Erlangga.

Ricard. L. Daft. (2010). New Era of Management. Jakarta: Salemba Empat.

Soffian Assauri. (2016). Strategic Management; Sustainable Competitive Advantages.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

PIONIR: JURNAL PENDIDIKAN
VOLUME 11 NO 3 2022
P-ISSN 2339-2495/ E-ISSN 2549-6611

15

Stephen P. Robins, Mary Coulter. (2010). Manajemen Edisi kedelapan. Jakarta: Salemba
Empat.

Sutrisno Hadi. (2004). Metodelogi Researh II. Yogyakarta: Andi Offiset.

Suharsimi Arikunto. (2016). Prosedur Penelitian: Suatu Tindakan Praktis. Jakarta:
Rineka Cipta.

Singgih Aji. “Pengembangan Organisasi dan Organisasi yang Sehat: Kreatifitas, Strategi
serta Tantangan Sekolah,” Juornal of Chemical Information and Modeling 1, No. 2
(2019).

Supartha, Wayan Gede and Desak Ketut Sintasih. (2017). Pengantar Perilaku Organisasi:
Teori, Kasus dan Aplikasi Penelitian. Universitas Udayana.

Thoha, Miftah. (1997). Pembinaan Organisasi Proses Diagnosa dan Intervensi. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.

Yulianti, Devi dan Intan Fitri Meutia. (2020). Perilaku dan Pengembangan Organisasi.
Edited by Gita Paramita Djausal. Pustaka Media.