24



Pelatihan Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Menjadi Barang
yang Mempunya Nilai Tambah
Di SMA Negri I Gamping Sleman Yogyakarta
1
Siti Lestariningsih,
1
Pujiasih
1
Prodi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Widya Mataram
e-mail:sititeknikindustriuwmy@gmail.
e-mail:[email protected]

Abstrak


Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat perlunya mengolah
sampah untuk mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik melalui para Pelajar. Pengabdian
dilakukan di SMA Negri I Gamping Sleman dilakukan penyuluhan dan pelatihan terhadap sebagian
pelajar yang ditunjuk sekolah untuk mengikuti kegiatan, dan dapat menularkan kepada masyarakat
disekitar tempat tinggal mereka terkait pemanfaatan sampah agar menjadi barang yang mempunyai
nilai tambah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
Metoda untuk mengurangi pembuangan sampah dilakukan dengan memilah-milah sampah rumah
tangga, baik sampah organik dan an organic. Sampah organik dapat dimanfaatkan untuk membuat
pupuk padat maupun pupuk cair dan sampah an organik dapat dipakai membuat produk kerajinan.
Telah dilakukan penyuluhan terkait masalah limbah rumah tangga dan pelatihan untuk membuat
pupuk padat dan pupuk cair, dengan memberikan penyuluhan dan menggunakan modul atau
petunjuk praktis terkait dengan masalah penanganan limbah rumah tangga serta pelatihan pembuatan
pupuk padat maupun cair yang sudah dibuat.
Setelah dilakukan kegiatan pengabdian diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan rata-rata
sebesar 72,9 %. Hal ini menandakan bahwa kegiatan pengabdian terkait masalah limbah rumah
tangga menjadi barang yang mempunyai nilai tambah dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
khususnya peserta kegiatan pengabdian yaitu Pelajar SMA Negri I Gamping Sleman Yogyakarta.

Kata Kunci : Limbah Rumah Tangga, Pelajar SMA, Barang kerajinan, Pupuk


Abstrac
This service activity aims to increase public knowledge about the need to process waste to reduce
environmental impacts through students. The service was carried out at SMA Negri I Gamping
Sleman. Counseling and training was carried out for some students who were appointed by the
school to take part in the activity, and could transmit it to the community around their residence
regarding the use of waste so that it becomes goods that have added value so as to improve welfare.
The method to reduce waste disposal is by sorting household waste, both organic and an organic
waste. Organic waste can be used to make solid fertilizer or liquid fertilizer and inorganic waste
can be used to make handicraft products. Counseling has been carried out regarding the problem
of household waste and training on making solid and liquid fertilizers, by providing counseling and
using modules or practical instructions related to the problem of handling household waste as well
as training on making solid and liquid fertilizers that have been made.
After the community service activities were carried out, it was found that there was an average
increase in knowledge of 72.9%. This indicates that service activities related to the problem of
household waste turning into goods that have added value can provide benefits to the community,
especially the participants in community service activities, namely SMA Negeri I Gamping Sleman
Yogyakarta students.

Keywords: Household Waste, High School Students, Crafts, Fertilizer

25

1. PENDAHULUAN
Pengabdian ini bertemakan
pemberdayaan masyarakat (IbDM),
untuk itu perlu diketahui kondisi dari
Pelajar yang akan diberdayakan, analisis
kebutuhan ketrampilan hidup (life skill),
potensi yang dimiliki dalam
menyampaikan kepada masyarakat
sekelilingnya dan nilai ekonomi produk
bagi masyarakat serta kesiapan
pengelola, sarana dan kelembagaan
Pelajar.
Kondisi dan Situasi, SMA NEGRI
I Gamping merupakan sekolah yang
berada dipinggiran kota Yogyakarta
tepatnya di Jl. Tegalyoso, Area Sawah,
Banyuraden, Kec. Gamping, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
55293 sesuai gambar 1.



Gambar 1. Peta Lokasi

Pelajar di SMA berasal berbagai
wilayah baik dari Desa maupun Kota
yang tinggal bersamaan dengan
masyarakat di wilayah tempat tinggal
masing-masing. Lingkungan tempat
tinggal mereka terdiri dari beberapa
Rukun Tetangga (RT), hampir semua
penduduk yang tinggal di wilayah
tersebut menghasilkan limbah rumah
tangga dari aktifitas sehari-harinya.
Limbah rumah tangga akan sangat
berpengaruh terhadap kesuburan tanah
lebih-lebih libah yang berupa plastik.
Padahal sampah plastik yang terkumpul
bisa dijadikan aneka produk kerajinan
yang bernilai jual tinggi.
(https://bisnisukm.com/mengolah-
sampah-plastik-jadi-produk-kerajinan-
cantik.html).
Limbah plastik memiliki bahaya
yang cukup besar bagi keberlangsungan
hidup manusia, maka harus diupayakan
agar limbah tersebut dapat mempunyai
nilai tambah. Disamping bahaya yang
ditimbulkan, plastik sekaligus memiliki
potensi yang menjanjikan untuk
dikembangkan sebagai produk dan jasa
kreatif (Purnama P. H, ed al. 2010).
Untuk itu perlu dilakukan
memahaman suatu cara pengelolaan
sampah/limbah baik yang berupa plastik
maupun tidak. Limbah berupa plastik
dapat dipakai untuk membuat barang-
barang kerajinan, ecobrik.
(https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20190629152559-284-407602/cara-
kreatif- memanfaatkan-sampah-botol-
plastik). Sedangkan yang tidak berupa
plastik bisa diproses menjadi pupuk
padat/kompos dan pupuk cair/lindi.
(Sagiyo, 2020).
Kebutuhan Ketrampilan dalam
mengolah limbah rumah tangga menjadi
barang yang punya nilai tambah
diperlukan suatu ketrampilan khusus
meliputi pembuatan produk kerajinan
dan pembuatan pupuk. Untuk
meningkatkan kemampuan dari
masyarakat tersebut melalui para pelajar
yaitu sebagian masyarakat yang menjadi
Pelajar SMA NEGRI I Gamping,
Sleman, Yogyakarta.
Yang masih muda-muda sehingga
lebih cepat dan trampil dalam mengikuti
kegiatan. Dengan dilakukan peningkatan
ketrampilan bagaimana cara pengelolaan
limbah rumah tangga menjadi barang
kerajinan dan pupuk, sehingga ekonomi
masyarakat sekitar tempat tinggal para
pelajar meningkat dengan menjual
barang tersebut.
Potensi Ekonomi, potensi yang
dimiliki para Pelajar adalah punya
kemaunan untuk menyampaikan
informasi yang diperoleh dan semangat
bekerjasama yang tinggi, saling mengisi
dan melengkapi dalam hal melaksanakan
kegiatan apapun. Hal ini yang
menjadikan dasar kami untuk melakukan

26

kegiatan. Melalui kegiatan pengabdian
masyarakat ini yang berupa pelatihan dan
praktek pengelolaan limbah rumah
tangga agar memberi manfaat bagi
masyarakat diharapkan dapat
meningkatkan nilai ekonomi masyarakat
disekitar tempat tinggal para Pelajar
secara umum.

2. METODE PELAKSANAAN
Peserta kegiatan pengabdian
kepada masyarakat adalah sebagian
Pelajar SMA NEGRI I Gamping Sleman
Yogyakarta. Karena Pelajar paling
potensial untuk menambah pengetahuan
dan trampil dalam pemanfaatan sampah
rumah tangga serta dapat
mengaplikasikan pengetahuan tersebut
dengan melakukan praktek langsung.
Dan dapat menyampaikan kepada
masyarakat disekitar tempat tinggal
mereka serta menjelaskan
pengetahuannya kepada masyarakat di
wilanyah masing-masing, terkait
pemanfaatan sampah organik maupun an
organik kepada masyarakat. Tentang
Pengelolaan sampah Organik dan an
organik.(Artikel, 2019)
Metode Pendekatan, dengan
penjelasan langsung pengolahan sampah
dan pelatihan tentang permasalahan
sampah rumah tangga menjadi barang
yang mempunyai nilai tambah, serta
pemutaran video. Dengan pembagian
modul petunjuk pengolahan sampah
rumah tangga serta penjelasan secara
langsung kepada peserta kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
Membuat pupuk baik yang berupa
pupuk padat maupun cair dan membuat
produk kerajinan dari sampah an organik.
Seperti cara pembuatan kompos di rumah
yang praktis dan tidak bau dengan
menggunakan ember bekas cat yang
dilobangi bagian samping dan bawahnya.
(youtobe, 2023). Untuk pupuk cair seperti
dalam pelaksanaan pelatihan pembuatan
pukuk organik cair dari bahan baku
sampah pertanian dan sampah rumah
tangga yang mengandung unsur nitrogen
(N) dari kacang-kacangan, serabut kelapa
dan jerami, Fospor (P) dari bonggol
pisang, daun pisang dan jantung pisang.
, dan Kalium (K) dari daun-daunan dan
tanaman jagung yang diolah menjadi
pupuk cair organik dengan menggunakan
bioaktivator alami. (Purwantisari S., et al,
2018).
Adapun cara membuat pupuk
organik cair dengan menggunakan 2
ember bekas cat yang satu diberi kran
ditaruh bagiang bawah yang ditumpuk
seperti soblok. Ember bagian atas dikasih
lobang pada alasnya, kemudian
dimasukkan sisa sayur dan kulit buah
setelah penuh ditambah dengan air leri,
gula pasir dan EM4, tunggu selama 10
hari POC sudah bisa dipakai. (Gunarta,
2021)
Sebagai contoh sampah plastik bisa
dibuat menjadi bunga, tempat pensil dari
botol minuman, meja, kursi dan partisi
dari botol bekas. Sampah kertas bisa
menjadi produk kerajinan kertas daur
ulang, lampion dan sebagainya. Kagiatan
ini dilaksanakan merupakan salah satu
bagian dari Tri Dharma bagi tenaga
Pendidik di Universitas Widya Mataram
Yogyakarta agar mempunyai manfaat
bagi masyarakat.
Kolaborasi dengan pihak terkait
awalnya direncanakan untuk penyiapan
bahan, nara sumber/instruktur dan
pemasaran hasil. Namun karena kegiatan
dilakukan di Sekolahan demi menjaga
kebersihan lingkungan sekolah, maka
kolaborasi dengan pihak terkait yang
sempat dilakukan untuk mewujudkan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dalam memanfaatkan sampah rumah
tangga menjadi barang yang mempunya
nilai tambah yaitu : Kegiatan pengabdian
dilakukan setelah mendapat persetujuan
pihak pemberi dana dan dilaksanakan di
satu klas yang ada dilingkungan sekolah.
Sebelum pelaksanaan terlebih dahulu
dilakukan konfirmasi dengan pihak Guru
Bimbingan Konseling (BK) terkait
pelaksanaan kegiatan tersebut, penjelasan
kepada perwakilan pelajar dengan tujuan
untuk memberi pembekalan terkait

27

masalah pemanfaatan limbah dan
pembuatan pupuk. Yang nantinya akan
ditularkan kepada masyarakat disekitar
tempat tinggal mereka. Adapun
pelaksanaan kegiatan dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dilaksanakan pada tanggal
21 Maret 2023 bertempat di SMA
NEGRI I GAMPING tepatnya di
Kelurahan Bayuraden Kecamatan
Gamping Kabupaten Sleman.
2. Sasaran Pelaksanaan Kegiatan,
pengabdian kepada masyarakat ini
melibatkan sebagian Pelajar yang
telah ditunjuk sekolah. Peserta yang
hadir pada kegiatan ini sebanyak tiga
puluh empat (34) orang pelajar.
Jumlah peserta sengaja dibatasi
maksimal 34 mengingat masih ada
kegiatan di sekolah yang bersamaan.
Dengan lokasi yang terbatas sehingga
jumlah peserta terbatas agar kegiatan
pengabdian berjalan dengan baik.
3. Pelaksanaan, adapun kegiatan yang
dilakukan berupa penjelasan tentang
pemanfaatan limbah rumah tangga
dan pelatihan pembuatan pupuk padat
dan pupuk cair. Pelaksanaan kegiatan
dilakukan dalam satu kelas yang
sudah ditentukan oleh sekolah sebagai
perwakilan untuk menjadi peserta.
Mereka berada dalam satu ruang klas
yang sama baik laki-laki maupun
perempuan.
Seperti tujuan awal setelah
pelajar tersebut mengikuti kegiatan
dapat menularkan/menyampaikan isi
pelatihan kepada masyarakat disekitar
tempat tinggalnya dan dapat
dipraktekan bagaimana cara
penangolahan limbah rumah tangga
agar mempunyai nilai tambah.
Sehingga akan tercipta lingkungan yang
bersih dan rapi di sekitar tempat tinggal
mereka dan dapat menambah
penghasilan serta mengurangi biaya
dalam penyediaan media di lahan
pertanian.
Dalam pelaksanaannya peserta
diberikan materi tentang pemanfaatan
limbah rumah tangga dan diputarkan
beberapa video dan materi terkait
pembuatan pupuk padat dan pupuk cair.
Selanjutnya setelah penjelasan dan
pembagian materi peserta diminta
untuk menjelaskan kepada masyarakat
disekitar tempat tinggal masing-masing
yang sebagai peserta kegiatan ini.
Sebelum dilakukan penjelasan semua
peserta diminta mengisi kuisioner yang
didahului dengan adanya penjelasan
terkait dilakukan kegiatan ini (pre test).
Dalam penjelasan peserta diberi
pengetahuan tentang limbah rumah
tangga/sampah macam-macamnya,
kelebihan dan kekurangannya dan
dalam pelatihan pembuatan pupuk
padat dan pupuk cair peserta diberikan
materi tentang pengertian pupuk,
manfaat, bahan-bahan yang bisa
dijadikan pupuk serta cara
pembuatannya serta dipuratkan
beberapa video pembuatan pupuk dari
para ahli. Sebagai pesertanya yaitu
pelajar siswa klas 2 IPS 1 yang sudah
ditunjuk sebagai peserta kegiatan.
Untuk tiem pengabdi atau pelaksana
kegiatan mempersiapkan peralatan dan
materi-materi yang akan dijelaskan
kepada seluruh peserta kegiatan. Lebih
jelasnya sebagai bukti bahwa kegiatan
dapat terlaksana ditunjukan dalam
gambar 2 .


Gambar 2. Pelaksanaan kegiatan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Kegiatan

28

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dengan cara memberikan penjelasan
terkait limbah rumah tangga/sampah dan
pelatihan pembuatan pupuk baik padat
maupun cair agar pelajar mengetahui
manfaat dan mudaratnya limbah tersebut.
Serta mempunyai tujuan untuk mengajak
masyarakat disekitar tempat tinggal
mereka peduli akan lingkungan dengan
melakukan pemanfaatan sampah yang
berasal dari limbah rumah tangga. Selain
itu, pelajar bersama teman-teman bisa
membuat sendiri pupuk padat dan pupuk
cair tanpa harus membeli sehingga bisa
membantu orang tua dan mengurangi
pengeluaran belanja dalam keluarganya.
Hasil wawancara kepada peserta
saat kegiatan berlangsung diketahui
bahwa sebagian peserta sudah
mengetahui tentang manfaat dan
mudaratnya limbah rumah tangga,
tentang pupuk padat maupun cair namun
para pelajar tersebut belum pernah
membuatnya. Setelah acara selesai
peserta diminta mengisi kuisioner
kembali. Pemberian kuisioner untuk
mengetahui pemahaman peserta
pelatihan sebelum dan sesudah pelatihan
( Ma’arif et al, 2020).
Hasil kusioner yang diberikan kepada
peserta sebelum (pre test) dan sesudah
seperti ditunjukkan pada Gambar 3 dan
Gambar 4.


Gambar.3 Hasil kuesioner sebelum
kegiatan
Berdasarkan hasil kuisioner sebelum
pelatihan diketahui 82,4% peserta atau
sebanyak 28 peserta belum mengetahui
tentang manfaat dari limbah rumah
tangga. Terkait dengan jenis dari limbah
rumah tangga sebanyak 13 peserta belum
mengetahui, 21 peserta sudah
mengetahui. Pertanyaan tentang
pembagian jenis pupuk yang berbahan
dari limbah rumah tangga sebanyak 30
peserta tidak mengetahui dan 4 peserta
menjawab mengetahui. Untuk
pertanyaan tentang kelebihan dari pupuk
yang dihasilkan tersebut sebanyak 33
peserta tidak mengetahui dan 1 peserta
tau. Terkait pertanyaan bahan-bahan
yang bisa dijadikan pupuk padat
sebanyak 29 peserta tidak mengetahui 3
peserta mengetahui dan 2 peserta yang
masih missing. Terkait bahan-bahan
yang bisa dijadikan pupuk cair semua
peserta belum mengetahui. Pertanyaan
selanjutnya terkait cara pembuatan
pupuk padat dari limbah rumah tangga
sebanyak 29 peserta tidak mengetahui
dan 5 peserta mengetahui. Pernyataan
tentang cara pembuatan pupuk cair dari
limbah rumah tangga baru 2 peserta
sudah mengetahui. Pertanyaan tentang
cara penggunaan pupuk padat dan pupuk
cair sebanyak 29 peserta tidak
mengetahui dan 4 peserta mengetahui
serta 1 peserta missing. Peryataan terkait
pemanfaatan limbah yang jenis an
organik dari limbah rumah tangga 24
peserta menjawab tidak tau dan 10
peserta menjawab tau. Pertanyaan
terakhir terkait adanya nilai tambah dari
limbah rumah tangga yang dari jenis an
organik sebanyak 6 peserta menjawab
tau, 28 peserta menjawab belum tau.
Dari uraian hasil kuisioner
tersebut lebih dari 85 % lebih peserta
tidak mengetahui pemanfaatan dari
limbah rumah tangga yang kenyataannya
dapat dijadikan pupuk baik pupuk padat
maupun cair. Sedangkan untuk limbah
yang sifatnya an organik dapat dijadikan
barang-barang kerajinan seperti tas,
sajadah, alas, penyekat tempat duduk dari
bekas bungkus minuman dan botol bekas
baru sebagian yang mengetahui.
Untuk mengetahui apa terjadi
peningkatan pengetahuan dari sebelum
pelakasanaan pengabdian maka hasil
penyebaran kuisioner dapat dilihat pada
Gambar 4.

29


Gambar.4 Hasil Kuesioner Sesudah Kegiatan

Berdasarkan hasil kuisioner sesudah
pelaksanaan kegiatan diketahui
sebanyak 34 peserta mengetahui tentang
tentang manfaat dari limbah rumah
tangga, tahu jenis-jenis dari limbah
rumah tangga, tahu tentang kelebihan
dari pupuk yang dihasilkan, tau limbah
rumah tangga yang jenisnya an organik
serta tahu nilai tambah dari limbah rumah
tangga yang an organik dan 31 peserta
mengetahui nilai tambah limbah rumah
tangga jenis organik. 30 peserta
mengetahui cara pembuatan pupuk padat
dan 28 peserta mengetahui pembuatan
pupuk cair dari limbah rumah tangga.
Dalam pernyataan terkait pemanfaatan
limbah rumah tangga mempunyai nilai
tambah sebanyak 29 peserta menjawab
ya dan 5 peserta menjawab tidak..
Sedangkan pernyataan pembagian jenis
pupuk yang berbahan dari limbah rumah
tangga sebanyak 33 peserta menjawab
tau dan bahan-bahan yang bisa dibuat
menjadi pupuk padat maupun cair
sebanyak 30 peserta telah mengetahui.
Untuk cara pembuatan pupuk padat
sebanyak 25 peserta mengetahui dan
pembuatan pupuk cair sebanyak 28
pesesta telah mengetahui.
Dapat dikatakan bahwa mayoritas
peserta mengetahui terkait dengan
masalah limbah rumah tangga dan
pemanfaatannya hal ini disebabkan
dengan dibuatnya kelompok-kelompok
kecil menambah serius dan bersungguh-
sungguh dari para peserta serta menjadi
lebih berkonsentrasi/focus dalam
mengikuti kegiatan ini. Dari uraian hasil
kuisioner tersebut lebih terlihat bahwa
peserta yang awalnya tidak mengetahui
setelah mengikuti kegiatan menjadi
mengetahui seputar limbah rumah tangga
dan manfaatnya.

Capaian Target
Pelaksanaan kegiatan pengabdian, pada
Pelajar SMA NEGRI I GAMPING di
Kalurahan Bayuraden Kecamatan
Gamping Kabupaten Sleman dapat
berjalan lancar dan sesuai target.
Meskipun pelaksanaan sederhana, dalam
kondisi yang cukup memungkinkan
untuk dilaksanakan. Target yang ingin
dicapai pengabdian masyarakat ini ada
empat yaitu: Pertama peserta semakin
mengerti dan sadar terhadap masalah
lingkungan. Kedua peserta dapat
memanfaatkan limbah rumah tangga
seperti limbah sayuran, buah-buahan,
daun-daun, dan lain-lain untuk diolah
menjadi pupuk padat dan pupuk cair.
Ketiga peserta dapat mengetahui bahwa
limbah rumah tangga yang sifatnya an
organik bisa dimbuat barang kerajinan,
seperti tempat duduk dan penyekat.
Keempat pengetahuan masyarakat
khususnya para Pelajar yang sebagi
peserta akan pemanfaatan limbah rumah
tangga semakin meningkat dan
ditularkan kepada masyarakat sekitar
tempat tinggal masing-masing. Hal
tersebut terlihat dari hasil kuisioner
bahwa telah terjadi peningkatan
pengetahuan dan pemahaman terhadap
masalah limbah rumah tangga serta
pemanfaatannya setelah mengikuti
kegiatan sesuai Gambar 5.


Gambar 5. Prosentase Peningkatan
Pengetahuan
Berdasarkan Gambar 5. diketahui bahwa
terjadi peningkatan pengetahuan rata-rata

30

sebesar 72,9 %. Hal ini menandakan
bahwa kegiatan pengabdian masalah
limbah rumah tangga dan pemanfatanya
sebagai pembuatan pupuk dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat
khususnya peserta kegiatan pengabdian
para Pelajar SMA tersebut.

4.PENUTUP
Hasil pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang
telah dilaksanakan pada Pelajar SMA
yang berada di Dusun Banyuraden
Kecamatan Gamping Kabupaten
Sleman, dapat disimpulkan kegiatan
pengabdian berjalan sesuai rencana
meskipun masih dalam kondisi sangat
terbatas hanya satu klas saja dan
pengetahuan masyarakat khususnya
pelajar sebagai peserta kegiatan
penyuluhan serta pelatihan pembuatan
pupuk dan barang kerajinan semakin
meningkat. Hasil kuisioner telah terjadi
peningkatan pengetahuan dan
pemahaman rata-rata terkait
pemanfaatan limbah rumah tangga
sebesar 72,9 %.
Permasalahan sampah terus
berkembang seiring dengan
perkembangan kehidupan manusia,
yang tidak sebanding dengan upaya
dalam mendaur ulang sampah tersebut.
Bila seluruh masyarakat mebatasi
pemakaian wadah dan meminimalisir
pembuangan diharapkan sedikit dapat
mengurangi permasalahan limbah.
Diperlukan upaya terus menerus pihak
akademisi melalui kegiatan
pengabdian. Guna mendampingi
masyarakat dalam mengelola limbah
rumah tangga baik yang organik
maupun yang an organik..

5. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2023, y2mate.com - Cara
membuat kompos dari sampah
rumah tangga tanpa
bau_360p.mp4" diakses dari GOM
Media, 17 Maret 2023.
Artikel. Pengertian dan Pengelolaan
Sampah Organik dan An Organik.
Dinas Lingkungan Hidup.
Kabupaten Buleleng. 01 Oktober
2019.
Guntara, Perubahan Prilaku Dalam
Upaya Pengamanan Tanaman
Budidaya Dengan Agensia
Hayati, Pupuk Alami dan Refugia.
Bimtek. UPTD BPTP DIY. 2021.
Hijrah P. P., dan Yebi Y. 2010, Studi
Pemanfaatan Sampah Plastik
Menjadi Produk dan Jasa Kreatif,
Jurnal Sains dan Teknologi
Lingkungan Volume 2, Nomor 1,
Januari 2010, Halaman 21‐31
https://bisnisukm.com/mengolah-
sampah-plastik-jadi-produk-
kerajinan-cantik.html)
https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20190629152559-284-
407602/cara-kreatif-
memanfaatkan -sampah-botol-
plastik
Ma’arif, I.B., Faizah, M., & Kumalasari,
R. 2020, Workshop Pembuatan
POC (Pupuk Cair Organik) pada
Kelopok Tani Desa
Mojokambang Kabupaten
Jombang. Jurnal Pengadian
Kepada Masyarakat Bidang
Pertanian, 1(1), 9-13
Peta lokasi SMA NEGRI I GAMPING
Purwantisari S., dkk, 2018, Pelatihan
Pembuatan Pupuk Organik Cair
Dari Bahan Baku Sampah
Pertanian Dan Rumah Tangga Di
Kecamatan Wirosari Grobogan,
Proceeding SN K-P PM vol 1,
2018 UNNES-UNDIP, ISSN
2655-6235 Desember 2018,
Halaman 577-580
Sagiyo, 2020, Dalam y2mate.com -
Praktis Pakai Cara Ini Gratis Lindi
Pupuk Organik Cair Selamanya
_360p.mp4.