Vol. 03, No. 01, 2022, pp. 17-23



Contents lists available at Jurnal Perduli

JURNAL PERDULI
ISSN: 2962-2174 (Electronic)


Journal homepage: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/perduli/index




17
Pelatihan Pembuatan Kompos Cair dari Limbah Rumah Tangga

Elsa Verananda
1
, Talitha Erinna
1
, Yolanda Devi
1
, Farah Nadiyah
1

1
Universitas Negeri Jakarta

Article Info Abstrak
Article history:
Received 01 Februari 2022
Revised 29 Februari 2022
Accepted 15 Maret 2022


Limbah rumah tangga merupakan buangan hasil sampingan dari
kegiatan rumah tangga. Limbah rumah tangga yang termasuk limbah
organik dapat diolah menjadi kompos cair sehingga tidak menumpuk
dan mencemari lingkungan. Tujuan pelatihan ini adalah untuk
memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos cair dari limbah
rumah tangga dan memberikan pengetahuan terkait penggunaan EM4
(effective microorganism 4). Target pelatihan ini adalah guru di SMPN 2
Tarumajaya, Bekasi dapat membuat kompos cair dari limbah rumah
tangga dan memiliki pengetahuan terkait penggunaan EM4 (effective
microorganism 4). Metode yang digunakan terdiri dari sosialisasi,
praktik, dan evaluasi. Hasil dari pelatihan pembuatan kompos cair
antara lain keterampilan dalam mengolah limbah rumah tangga
menjadi pupuk kompos cair, dan pupuk kompos cair siap pakai dari
limbah rumah tangga.
Abstract: household waste is the side result from household activities.
Household waste which includes organic waste is possible to be made
into liquid compost, therefore household waste will not accumulate. The
objective of this activity is to give a training on how to make a liquid
compost from household waste and give information about the
application of EM4 (Effective Microorganism 4). The target of this
training is the ability of the teachers from SMPN 2 Tarumajaya Bekasi to
be able to make liquid compost from household waste and to gain
knowledge regarding on the usage of EM4. The methods that was applied
in this training are socialization, practice, dan evaluation. The results of
this training are the skill of managing the household waste into liquid
compost, and ready-to-use liquid compost fertilizer from household
waste.
Keyword:
Liquid Compost
Household Waste
Organic waste
EM4


© 2022 The Authors. Published by Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta).
This is an open access article under the CC BY license
(https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/)
Corresponding Author:
Elsa Verananda,
Email: [email protected]

1. Pendahuluan
Limbah adalah bahan buangan atau bahan sisa yang tidak digunakan lagi dari hasil kegiatan
manusia baik dalam skala rumah tangga, industri, maupun pertambangan. Limbah yang
dihasilkan pada skala rumah tangga disebut limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga dapat
berasal dari dapur, kamar mandi, dan cucian (Sunarsih, 2014). Limbah rumah tangga merupakan
salah satu penyumbang limbah terbesar kepada lingkungan (Ashlihah et al., 2020). Oleh karena

Jurnal Perduli
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/perduli/index




18


Pelatihan Pembuatan Kompos Cair dari Limbah Rumah Tangga
Elsa Verananda, Talitha Erinna, Yolanda Devi, Farah
Nadiyah1
itu dibutuhkan pengolahan limbah rumah tangga untuk menanggulangi pencemaran lingkungan
yang terjadi.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah dapat dimulai dari
lingkungan sekolah dan rumah, misalnya dengan cara mengolah limbah organik menjadi
kompos. Menurut Suryati (2014) Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sampah organik
yang sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga. Kompos adalah bahan orgnaik yang bisa
lapuk, seperti daun-daunan, sampah dapur, jerami, rumput, dan kotoran lain. Kompos ini
merupakan hasil dari pengomposan. Pengomposan adalah proses dimana bahan organik
mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan
bahan organik sebagai sumber energi (Ekawandani, 2019).
Kompos yang berasal dari llimbah rumah tangga mengandung unsur hara (N, P, K) yang
sesuai dengan standar kriteria SNI-19-7030-2004 (Setiawati, 2021). Penggunaan kompos dari
limbah rumah tangga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, mengurangi emisi gas rumah
kaca, dan mengurangi limbah yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan (sharma, 2019).
Pengelolaan sampah dengan cara pengomposan atau mengubahnya menjadi pupuk
merupakan alternatif terbaik. Sayangnya, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup, sampah
organik yang dikomposkan hanya 1-6% dan sisanya lebih banyak dibakar, ditimbun, serta
dibuang ke sungai dan TPA (Hadisuwito, 2012). Oleh karena itu, dibutuhkan sosialisasi agar
terciptanya kepedulian masyarakat agar lebih memahami cara membuat kompos yang sederhana,
cepat, mudah, dan memiliki manfaat yang sangat baik bagi tanaman, yakni kompos cair. Kompos
terdiri atas kompos padat dan kompos cair. Kompos cair memiliki banyak keunggulan bila
dibandingkan dengan kompos padat. Kompos cair lebih cepat meresap ke dalam tanah dan
diserap oleh tanaman, lebih praktis digunakan, dan proses pembuatannya lebih cepat yaitu
didiamkan satu sampai dua minggu (Latifah, dkk. 2012).
Menurut Jalaluddin dkk (2016) penambahan bioaktivator seperti efektif mikoorganisme
(EM4) dalam pembuatan pupuk cair organik mampu meningkatkan nilai N, P dan K pada
tanaman. Menurut Agus, dkk (2014) Mikroba starter EM4, mengandung mikrobia unsur hara
yang sangat diperlukan dalam proses dekomposisi bahan organik. Mikroorganisme tersebut
dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan bahan organik.
Menurut Nur, dkk (2016), EM4 merupakan bahan yang membantu mempercepat proses
pembuatan pupuk organik dan meningkatkan kualitasnya. Selain itu, EM4 juga bermanfaat
memperbaiki struktur dan tekstur tanah menjadi lebih baik, menyuplai unsur hara yang
dibutuhkan tanaman, membuat tanaman menjadi lebih subur, sehat, dan relatif tahan terhadap
serangan hama dan penyakit.

Berikut ini beberapa manfaat EM4 bagi tanaman dan tanah:
1. Menghambat pertumbuhan hama dan penyakit tanaman dalam tanah
2. Membantu meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman dan meningkatkan
produksi tanaman
3. Meningkatkan kualitas bahan organik sebagai pupuk
4. Meningkatkan kualitas pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman.
5. Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah

Jurnal Perduli
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/perduli/index




19


Pelatihan Pembuatan Kompos Cair dari Limbah Rumah Tangga
Elsa Verananda, Talitha Erinna, Yolanda Devi, Farah
Nadiyah1
6. Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Berikut ini keunggulan EM4 ketika dicampurkan dengan kompos
1. EM4 mampu mendegradasi kandungan serat kasar karena memiliki kemampuan
untuk menghasilkan enzim lakase dan peroksidase yang dapat memecah dan
melarutkan lignin yang terkandung di dalam bahan-bahan organik
2. Kompos yang diperoleh sudah dapat digunakan dalam waktu yang relatif singkat,
yaitu setelah proses 4-7 hari
3. Kompos yang dihasilkan tidak panas, tidak berbau busuk, tidak mengundang
hama dan penyakit
Mikroorganisme yang terdapat di dalamnya secara genetika bersifat asli bukan rekayasa.
Jumlah mikroorganisme fermentasi didalam EM4 berkisar 80 genus. Mikroorganisme tersebut
dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan bahan organik. Dari
sekian banyak mikroorganisme, ada 5 golongan yang pokok yaitu bakteri fotosintetik,
Lactobacillus sp., Streptomices sp., ragi (yeast), dan Actinomicetes.
EM4 diformulasikan dalam bentuk cairan dengan warna coklat kekuning- kuningan,
berbau asam dengan pH 3,5 mengandung bakteri yang bekerja sinergis untuk menyuburkan tanah
dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. EM4 memiliki sifat yang cukup unik karena dapat
menetralkan bahan organik atau tanah yang bersifat asam maupun basa. Mikroorganisme
tersebut dalam fase istirahat dan apabila diaplikasikan dapat menjadi aktif merombak bahan
organik dalam tanah. Hasil rombakan bahan organik cepat tetapi berupa organik, antibiotik
(alkohol dan asam laktat), vitamin (A dan C) dan polisakharida (Higa dan Wididana, 1994).
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka solusi dan target luaran dari kegiatan ini adalah
dapat mengatasi persoalan limbah yang kurang dimanfaatkan seperti sampah tumbuhan kering,
sampah dapur, air cucian beras, sisa sayur dan buah, ataupun nasi basi untuk dimanfaatkan
menjadi produk yang bermanfaat dengan melakukan pelatihan pembuatan pupuk kompos cair
dari limbah organik menggunakan mikroba starter EM4 yang bermanfaat sebagai penyubur
tanaman dengan banyak keunggulan diantaranya mudah, sederhana, cepat, dan menghasilkan
produk yang berkualitas bagi tanaman dan tanah
2. Metode Pelaksanaan
Tabel 1. Metode
No Kegiatan Metode
1 Sosialisasi terkait
pelatihan pembuatan
kompos cair dan
penggunan EM4
Memberikan
informasi terkait
kegiatan pelatihan
melalui grup
whatsapp dan poster
kemudian presentasi
secara langsung di
Ruang Aula SMPN 2

Jurnal Perduli
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/perduli/index




20


Pelatihan Pembuatan Kompos Cair dari Limbah Rumah Tangga
Elsa Verananda, Talitha Erinna, Yolanda Devi, Farah
Nadiyah1
Tarumajaya
2 Pelatihan pembuatan
pupuk kompos cair
Tanya jawab, dan
praktik pembuatan
kompos cair
3 Evaluasi Peserta pelatihan
mengisi formulir
evaluasi
Metode dalam pelaksanaan pelatihan pembuatan pupuk kompos cair sesuai dengan tabel diatas
adalah sebagai berikut :
1. Sosialisasi terkait pelatihan diumumkan secara daring melalui poster dan whatsapp grup.
Dalam pelaksanaan sosialisasi pelatihan diadakan di aula SMPN 2 Tarumajaya, Bekasi.
Sosialisasi berupa presentasi menggunakan powerpoint yang berisi pengertian limbah
rumah tangga, pupuk kompos cair, EM4 (effective microorganism 4), dan cara
pembuatan pupuk kompos cair dari limbah rumah tangga.
2. Pelatihan pembuatan pupuk kompos air dari limbah rumah tangga melalui diskusi tanya
jawab terkait materi yang sudah disampaikan dan praktik langsung dengan alat dan bahan
yang sudah disediakan. Alat yang digunakan adalah wadah untuk pembuatan kompos.
Bahan yang digunakan antara lain limbah rumah tangga dan EM4 (effective
microorganism 4). Cara pembuatannya adalah dengan memasukan limbah rumah tangga
ke dalam wadah untuk pembuatan kompos, dimana wadah dilengkapi dengan tutup dan
keran. Kemudian ditambahkan EM4 (effective microorganism 4) kedalam wadah
tersebut. Ditunggu beberapa hari hingga pupuk kompos cair siap digunakan.


Gambar 1. Sosialisasi Alat dan Bahan

3. Evaluasi kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos cair dari limbah rumah tangga
dilaksanakan dengan pembagian dan pengisian formulir evaluasi kepada peserta
pelatihan.

3. Hasil dan Pembahasan

Jurnal Perduli
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/perduli/index




21


Pelatihan Pembuatan Kompos Cair dari Limbah Rumah Tangga
Elsa Verananda, Talitha Erinna, Yolanda Devi, Farah
Nadiyah1
Limbah rumah tangga jika dibiarkan akan menumpuk. Meskipun limbah rumah tangga
merupakan limbah organik, akan tetapi jika menumpuk dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan dan sumber penyakit. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan dalam mengolah
limbah rumah tangga salah satunya menjadi pupuk kompos cair. Tujuan pelatihan pembuatan
pupuk kompos cair dari limbah rumah tangga adalah meningkatkan keterampilan dalam
mengolah limbah rumah tangga, serta mengetahui kelebihan penggunaan EM4(effective
microorganism 4) dalam pembuatan pupuk kompos cair.
Pelatihan pembuatan pupuk kompos cair dari limbah rumah tangga di SMPN 2
Tarumajaya merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat. Pada pelatihan ini guru di
SMPN 2 Tarumajaya diberikan materi terkait limbah rumah tangga, pupuk kompos cair, dan
penggunaan EM4 (effective microorganism 4). Kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya
jawab dan praktik langsung pembuatan pupuk kompos cair dari limbah rumah tangga. Hasil dari
pelatihan ini adalah guru di SMPN 2 Tarumajaya memperoleh pengetahuan terkait pengolahan
limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos air dengan bantuan EM4 (effective microorganism
4) dan pengetahuan terkait pengertian EM4(effective microorganism 4) serta kelebihan
penggunaan EM4(effective microorganism 4) dalam pembuatan kompos cair. Selain
pengetahuan, guru di SMPN 2 Tarumajaya juga memperoleh keterampilan dalam pengolahan
limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos cair dengan bantuan EM4(effective microorganism
4).

Gambar 2. Penyampaian materi

Gambar 3. Penyampaian materi
Adapun hasil lain dari kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos cair dari limbah
rumah tangga berupa kompos cair siap pakai yang dibuat selama pelatihan, alat dan bahan untuk
pembuatan pupuk kompos cair, dan banner berisi petunjuk cara pembuatan pupuk kompos cair.

Jurnal Perduli
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/perduli/index




22


Pelatihan Pembuatan Kompos Cair dari Limbah Rumah Tangga
Elsa Verananda, Talitha Erinna, Yolanda Devi, Farah
Nadiyah1

Gambar 4. Banner,alat dan bahan pembuatan pupuk kompos cair
Selama kegiatan pelatihan pembuatan kompos cair dari limbah rumah tangga
berlangsung, peserta pelatihan terlihat antusias, terampil dan aktif dalam diskusi terkait
pembuatan pupuk kompos cair dari limbah rumah tangga.

Gambar 5. Sesi tanya jawab pelatihan

Gambar 6. Sesi tanya jawab pelatihan
Pelatihan pembuatan pupuk kompos cair dari limbah rumah tangga dilaksanakan dengan
peserta yang terbatas dan mengikuti protokol kesehatan dikarenakan kondisi pandemi covid-19.
4. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan pada kegiatan pelatihan pembuatan kompos cair dari limbah
rumah tangga dapat disimpulkan bahwa peserta yaitu Guru di SMPN 2 Tarumajaya Bekasi
memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah rumah tangga menjadi
pupuk kompos cair dengan bantuan EM4 (effective microorganism 4). Produk hasil pelatihan
adalah pupuk kompos cair siap pakai yang berasal dari limbah rumah tangga. Kegiatan pelatihan
pembuatan pupuk kompos cair dari limbah rumah tangga dapat terus dilaksanakan sebagai upaya
untuk mengurangi limbah dan mencegah pencemaran lingungan. Setelah kegiatan pelatihan

Jurnal Perduli
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/perduli/index




23


Pelatihan Pembuatan Kompos Cair dari Limbah Rumah Tangga
Elsa Verananda, Talitha Erinna, Yolanda Devi, Farah
Nadiyah1
pembuatan pupuk kompos cair dari limbah rumah tangga, peserta dapat menerapkan pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh di lingkungan sekitar.
5. Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu guru SMPN 2 Tarumajaya Bekasi atas
kesediaannya berpartisipasi dalam pelatihan pembuatan pupuk kompos cair dari limbah rumah
tangga.
6. Daftar Pustaka
Agus, C., Faridah, E., Wulandari, D., & Purwanto, B. H. (2014). Peran Mikroba Starter Dalam
Dekomposisi Kotoran Ternak dan Perbaikan Kualitas Pupuk Kandang (The Role of
Microbial Starter in Animal Dung Decomposition and Manure Quality Improvement).
Journal of People and Environment, 21(2), 179-187.
Ashlihah, A., Saputri, M. M., & Fauzan, A. (2020). Pelatihan Pemanfaatan Limbah Rumah
Tangga Organik menjadi Pupuk Kompos. Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 1(1), 30-33.
Brennan, M. A., & Israel, G. D. (2008). The power of community. Community Development,
39(1), 82-97.
Ekawandani, N. (2019). Efektifitas kompos daun menggunakan EM4 dan kotoran sapi. Jurnal
Tedc, 12(2), 145-149.
Hadisuwito, S. (2012). Membuat pupuk organik cair. Jakarta: AgroMedia.
Jalaludin, Nasrul Z.A., dan Rizki, S. (2016). Pengolahan Sampah Organik Buah-buahan
menjadi Pupuk dengan Menggunakan Efektif Mikroorganisme. Jurnal Teknologi Kimia
Unimal, 5(1), 17-29.
Latifah RN, Winarsih, Rahayu YS. (2012). Pemanfaatan Sampah Organik sebagai
Bahan Pupuk Cair untuk Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah. Jurnal Lentera Bio,
1(3), 139-144.
Nur, T., Noor, A. R., & Elma, M. (2016). Pembuatan pupuk organik cair dari sampah organik
rumah tangga dengan bioaktivator EM4 (Effective microorganisms). Konversi, 5(2), 44-
51.
Setiawati, D., & Elfarisna, E. (2021, May). Analisis Beberapa Hara Kompos Limbah Rumah
Tangga sebagai Pupuk Organik. In Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS
(Vol. 5, No. 1, pp. 570-578).
Sharma, B., Vaish, B., Singh, U. K., Singh, P., & Singh, R. P. (2019). Recycling of organic
wastes in agriculture: an environmental perspective. International Journal of
Environmental Research, 13(2), 409-429.
Sunarsih, E. (2014). Konsep pengolahan limbah rumah tangga dalam upaya pencegahan
pencemaran lingkungan. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 5(3).
Suryati, Teti. (2014). Cara bijak mengolah sampah menjadi kompos dan pupuk cair. Jakarta:
AgroMedia.