ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PERSEDIAAN
BARANG DAGANGAN PADA PT. KIMIA FARMA TRADING &
DISTRIBUTION CABANG JAMBI
SKRIPSI
Nama
NIM
: Edowan
: 22 2012 102
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2016
i

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PERSEDIAAN
BARANG DAGANGAN PADA PT. KIMIA FARMA TRADING &
DISTRIBUTION CABANG JAMBI
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Nama : Edowan
NIM : 22 2012 102
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2016
ii

PERYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang berlanda tangan dibawah ini :
Nama : Edowan
Nim : 22 2012 102
Jurusan : Alcuntasi
Menyatakan bahwa skripsi im telah ditulis dengan sendiri dengan sungguh-
sungguh dan tidak ada bagian yang merupakan penjiplakan karya orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa peryataan ini tidak benar, maka saya
sanggup menerima sanksi apapun sesuai peraturan yang beriaku.
Palembang, 2016
Penulis
Edowan
iii

Fakuitas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah
Palembang
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
Judul
Nama
NIM
Fakuitas
Program Studi
: Analisis Sistem Pcngendalian Intem Atas Persediaan
Barang Dagiingan Pada PT. Kimia Farma Trading &
Distribution Cabang Jambi
: Edowan
:22 2012 102
: Ekonomi dan Bisnis
: Akuntansi
Mata Kuliah Pokok : Sistem Infonnasi Akuntansi
Diterima dan Disahkan
Pada Tanggal
Pembimbing,
rNinaSabrina. S.E.. M.Si)
NIDN/NBM : 0216056801/851119
Mengetahui»
Dekan
u.b. Ketua Program Studi Akuntansi
rBetriSiraiuddin. S.E. MSi.. Ak.. CA)
NIDN/NBM : 0216106902/944806
Iv

PERSEMBAHAN DAN MOTTO
(Bu^nfdfi pegunungan di fiaddpan andd memSuat andd menyemd untu^
memanjat . Tetapi ^erifjC disepatu anddfdk yang meyeSaSfign demiliian'
(MuRammadAd)
' fMasaidfi Besar umat islam saat ini addldh. masalafi RfSodoBan. (BanyaR^yang
so^pimtarddn mengRgJiHign orang /din. (Paddliaf itupanddnganyang saldR'
(<Prof. (Dr. QuraisRSfiifiaB)
((Edowan)
Terucap SyuRprpadd IHu Addfi SH^.
%jipersemBaRRgn untu^:
• Ay(di dan iBuRp Tercinta
• %fBuirgaRu Tersayang
• SoRoBat-safiaBatRu TetBaiR^
• AlffmmaterRu

3. Betri Sirajuddin, S.E., M.Si.,Ak., CA selaku ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Palembang.
4. Ibu Nina Sabrina, S.E., M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang telah
mengarahkan serta memberi saran yang berguna dalam membantu
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf pengajar Fakuitas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.
6. Ayah dan ibuku, Ismail dan Agus Tila, terima kasih atas atas do'a dan
kasih sayang yang berlimpah. Semangat dan selalu memberi motivasi yang
tak henti-hentinya untuk menjadikan aku manusia yang lebih baik.
7. Bapak Rahmad Rialdi selaku Branch Manager PT.Kimia Farma Trading &
Distribution Cabang Jambi serta seluruh staff karyawan PT. Kimia Farma
Trading & Distribution Cabang Jambi, Terima kasih atas bantuan
kerjasamanya, dalam proses penulisan skripsi ini.
8. Saudara laki-laki Efran selaku Medical Representative Kimia Farma Tbk
cabang Jambi, teriam kasih atas bantuanya dalam memberikan data untuk
penyelesaian skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah
SWT membals budi kalian. Akhirulkalam dengan segala kerendahan hati
penulis mengucapkan banyak terima kasih, kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini, semoga amal ibadah kalian
semua mendapat balasan dari-Nya dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi yang membacanya.
vii

Wasalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Palembang,
Penulis
Edowan
viii

DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN/COVER i
HALAMAN JUDIJL "
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN v
HALAMAN PRAKATA vi
HALAMAN DAFTAR ISI ix
HALAMAN DAFTAR TABEL xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN xiv
ABSTRAK XV
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PLSTAKA 8
A. Penelitian Sebelumnya 8
B. Landasan Teori 10
I. Sistem Pengendalian Intem 10
a. Definisi Sistem Pengendalian Intem 10
b. Tujuan Sistem Pengendalian Intem 11
ix

c. Unsur-unsur Sistem Pcngendalian Intem 14
d. Jenis-jenis Sistem Pengendalian Intem 18
e. Prinsip-prinsip Sistem Pengendalian Intem 19
f. Keterbatasan Pengendalian Intem Suatu Intitas 20
2. Sistem Pengendalian Intem atas Persediaan 22
a. Defenisi Sistem Pengendalian Intem atas Persediaan 22
b. Unsur Pengendalian Intem atas Sistem Akuntansi Persediaan 23
3. Persediaan 25
a. Definisi Persediaan 25
b. Klasifikasi Persediaan 26
c. Tujuan Persediaan 27
d. Jenis-jenis Persediaan 28
e. Sistem Pencatatan Persediaan 30
BAB III METODE PENELITIAN 34
A. Jenis Penelitian 34
B. Lokasi Penelitian 35
C. Operasional Variabel 35
D. Data yang Diperlukan 35
E. Metode Pengumpulan Data 36
F. Analisis Data dan Teknis Analisis 37
X

DAFTAR TABEL
Tabel I. I Data Persediaan Barang (Obat-obatan) Periode Triwulan ke 3
PT. Kimia Farma Trading & Distribution Buian Juli- Oktober
2015 10
Tabel III. 1 Operasional Variabel 40
xii

DAFTAR GAMBAR
Gambar IV. 1 Struktur Organisasi 45
Gambar IV .2 Flowchart Prosedur Permintaan Barang 55
Gambar IV.3 Flowchart Prosedur Gudang 56
Gambar IV.4 Flowchart Prosedur Penjualan 58
xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Pengambilan Data
Lampiran 2 Kartu Aktifitas Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 Sertifikat Membaca Al- Qur'an
Lampiran 4 Sertifikat Kulia Kerja Nyata (KKN)
Lampiran 5 Sertifikat TOEFL
Lampiran 6 Jadwal Penelitian
Lampiran 7 Biodata Penulis
xiv

ABSTRAK
Edowan/ 222012102/ Analisis Sistem Pengendalian intem Atas Persediaan Barang Dagang Pada
PT. Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jambi.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Bagaimana penerapan sistem
pengendalian intem persediaan barang dagangan pada PT.Kimia Farma Trading & Distribution
cabang Jambi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian
intem persediaan barang dagangan pada PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder dan
data primer. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
wawancara. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif.
Teknik analisis data yang digunakan adalah membandingkan teori dan praktik yang terjadi.
Hasil peneletian menunjukan bahwa sistem pengendalian intem persediaan yang ada pada PT,
Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi kurang baik, hal ini di karenakan terjadi
ranggkap jabatan antara fungsi logistick dan fungsi apoteker. Sistem pencatatan yang dilakukan
oleh tungsi logistick masih secara manual, dalam peraktek yang sehat pengecekan perhitungan
fisik persediaan dilakukan 3 bulan sekali atau 4 bulan sekali. Masih adanya karyawan yang tidak
sesuai dengan ahlinya serta dalam seleksi karyawan masih didasarkan atas hubungan keluarga.
Dari sistem yang kurang baik tersebut menyebabkan sering terjadinya kehilangan persediaan
barang dagangan pada PT.Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi.
Kata kunci : Pengendalian Intem, Sistem Akuntasi Persediaan
XV

ABSTRACT
Edowan/ 222012102/ The Analysis System of Internal Control on Merchandise Inventory at PT.
Kimia Farma Trading & Distribution, JamhL
The problem of the study was hyw the implementation of merchandise inventory internal control
system at PT.Kimia Farma Trading & Distribution, Jambi. The objective of this study was to Jind
out how the inlernal control system of merchandise inventory at PT. Kimia Farma Trading &
Distribution. Jambi. This study was a descriptive study. The data used was secondary and primary
data. The technique for collecting the data was interview. The methods for analyzing the data
was a qualitative analysis. The technique for analyzing the data that used was to compare theory
and practice occurs.
The results .showed that the existed internal control system inventory at PT. Kimia Farma Trading
8 Distribution. .Jambi was not good. The care occurs because double position between logistic
function and apotecker. The noting system that has done by logistic division still manually.
Practcally, the checking of phisic accounting was done 3 monthr or 4 monthr. Still existirs of the
employeer that is not suitable with the experts and rectrutment of the employees still based on
family ralition. From the bed system happen the lost of supply of trading good at PT Kimia farma
Trading & Distribution branch Jambi.
Key words: internal control, Inventory Accounting System
xvi

BAB I
PENDAHULUAN
A, Latar Belakang Masalah
Era serba modem sekarang ini perusahaan sebagai suatu pelaku usaha
tidak bisa lepas dari kondist globalisasi ekonomi. Perkembangan teknologi
telah membawa pengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia,
perkembangan usaha di Indonesia mengalami persaingan yang cukup ketat di
semua bidang , baik di bidang perdagangan maupun perindustrian.
Bidang perdagangan, perusahaan dagang dituntut untuk bersaing guna
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pemsahaan dagang dapat
didefenisikan sebagai suatu organisasi yang melakukan kegiataan usaha
dengan membeli barang dari pihak/pemsahaan lain kemudian menjual
kembali kepada masyarakat baik berupa retail atau grosir dan distributor.
Dengan semakin majunya suatu perusahaan, maka semakin banyak pula
masalah yang dihadapi, antara lain bagaimana perusahaan dapat menghindari
penyelewengan-penyelewengan, kecurangan-kecurangan yang terdapat dalam
perusahaan.
Pimpinan perusahaan wajib mengetahui keadaan yang ada di
perusahaan, baik posisi keuangan maupun persediaan pada pemsahaan yang
dipimpinnya. Hal ini untuk mengetahui sehat tidaknya pemsahaan tersebut
dan apakah terhindar dari penyelewengan wewenang yang mengarah pada
1

2
asset perusahaan atau tidak. Salah satu langkah yang diambil yaitu , membuat
sebuah sistem yang terintegrasi mulai dari perencanaan, pencataan, pelaporan,
dan pengawasannya. Di dalam organisasi perusahaan sistem yang bisa
digunakan adalah sistem informasi akuntansi.
Susanto,(2008: 22), sistem informasi akuntansi adalah kumpulan atau
group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik atau non fisik yang
saiing berkerjasama secara humoris untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dalam sistem informasi akuntansi. Pengendalian intem sangat berguna dalam
melindungi aset pemsahaan terhadap keeurangan, pemborosan dan peneurian
yang dilakukan baik oleh pihak di dalam perusahaan maupun pihak di luar
pemsahaan.
Pemsahaan hams menerapkan unsur-unsur sistem pengendalian intem
(SPI). Mulyadi (2008:164) menyatakan ada 4 stmktur organisasi, yaitu
Stmktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya. Praktik yang
sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Karyawan
yang sesuai dengan tanggung jawabnya.
Pengendalian intem atas sistem akuntansi persediaan dengan membuat
pembagian jenis transaksi kegiatan dan di bagi dalam pemisahan bagian yang
mempunyai fungsi dan tanggung jawab masing-masing karyawan, sistem
otorisasi yang dilakukan atas setiap transaksi kegiatan, dokumen dan
pencatatan, pengendalian fisik serta pengendalian yang dilakukan secara

3
independen terhadap transaksi pembelian yang dilakukan. Pengendalian
intem atas sistem akuntansi persediaan mencakup kegiatan perusahaan yang
dirancang dalam suatu metode, jaringan dan prosedur dalam perusahaan atas
persediaan.
Persediaan mempakan barang dagang yang dibeli kemudian disimpan
untuk dijual dalam operasi normal pemsahaan sehingga perusahaan
senantiasa memberi perhatian yang besar dalam persediaan. Modal yang
tertanam dalam persediaan sering kali merupakan harta lancar yang paling
besar dalam perusahaan. Penjualan akan menumn jika barang tidak tersedia
dalam bentuk, jenis dan jumlah yang diinginkan pelanggan.
Persediaan sangat rentan terhadap kemsakan maupun peneurian.
Pengendalian intem juga bertujuan melindungi harta perusahaan dan juga
informasi mengenai persediaan lebih dapat dipercaya. Pengendalian intem
persediaan dapat dilakukan dengan melakukan tindakan pengamanan untuk
mencegah terjadinya kerusakan, peneurian, maupun tindakan penyimpangan
lainnya.
Kemsakan, Pemasukan yang tidak benar, lalai untuk mencatat
permintaan, barang yang dikeiuarkan tidak sesuai pesanan , dan semua
kemungkinan lainnya dapat menyebabkan catatan persediaan berbedah
dengan persediaan yang sebenamya ada di gudang. Untuk itu, diperlukan
pemeriksaan persediaan secara periodik atas catatan persediaan berbeda
dengan persediaan yang sebenamya.

4
PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang jambi adalah
perusahaan pedagang besar Farmasi (PBF) yang bergerak mendistribusikan
obat-obatan yang bertempat Jalan Slamet Riyadi No.4 Kota Jambi. Untuk
memenuhi persediaan barang maka PT. Kimia Farma Trading & Distribution
cabang jambi perlu mengadakan suatu prosedur pemesanan, penerimaan,
perhitungan dan pengeiuaran persediaan barang dagangan dalam jumlah
tertentu yang disimpan dalam gudang.
Karena banyak jenis produk aktivitas keluar masuk barang sehingga di
kwatirkan akan terjadi kehilangan, peneurian, kelalaian pencatatan ataupun
tertukarnya stock barang, akibat diperlukan pengendalian intem persediaan
yang baik agar tidak terjadi penyelewengan dalam menjalankan tugas.
Berikut ini adalah data persediaan obatan-obatan pada PT. Kimia Farma
Trading & Distribution Cabang Jambi.
Tabel 1.1
Data Stock Opname Persediaan Obat Periode Triwulan 1-3
PT. Kimia Farma Trading & Distribution
Tahun 2015
Keterangan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III
Keterangan
Kemasan
Hilang
Harga
Rp
Kemasan
Hilang
Harga
Rp
Kemasan
Hilang
Harga
Rp
Total
Persediaan
yang Hilang
624 box
28 botol
1839 tube
22.015.086
705 box
40 botol
1140 tube
22.536.278
865 box
39 botol
1350 tube
26.400.967
Sumber: PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi
Berdasarkan Tabel di Stock opname Triwulan 1, 2 dan ke 3 yang
dilakukan bagian penjualan terdapat perbedaan pencatatan persediaan obat yang

5
dilakukan bagiaan administrasi dan bagian gudang yang mcmiliki selisih
persediaan yang cukup besar. Perusahaan dengan terjadinya kehilangan
persediaan dan berkurangnya harta perusahaan dalam bentuk persediaan yang
diakibatkan oleh sistem pengendalian yang kurang baik mengalami kerugian bagi
perusahaan.
Sistem pengendalian di PT.Kimia Farma Trading & Distributon Cabang
,dimana terjadinya rangkap jabatan anatara bagian bagian apoteker yang
merangkap tugas bagian logistik serta bagian supervisor tata usaha yang
merangkap tugas bagian administrasi piutang dagang, personalia, kas bank dan
pajak . Dalam hal pencatatan bagian logistick masih mengunakan perhitungan
manual, kurang rapi dalam menyimpan data-data tercecer atau hilang. Perhitungan
fisik yang dilakuakan 3 bulan sekali atau 4 bulan sekali . Dalam mengisi jabatan
PT.Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi terdapat seleksi karyawan
berdasarkan atas hubungan keluarga serta tidak diperhatikan keahlian dan latar
belakang pendidikannya , hal ini yang menjadi penyebab kinerja karyawan
menjadi tidak bermutu dan menjadi penyebab sistem pengendalian intem di
PT.Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi tidak berjalan dengan baik.
Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul " Analisis Sistem pengendalian Intern Atas persediaan
Barang Dagangan Pada PT. Kimia Farma Trading & Distribution Cabang
Jambi''.

6
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas , permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah " Bagaimanakah penerapan sistem
pengendalian intem persediaan pada PT. Kimia Parma Trading &
Distribution cabang Jambi ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan di lakukan dalam usulan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian intem persediaan
barang dagangan pada PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang
Jambi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
penulis pada bidang yang diteliti. Sekaligus sebagai bahan masukan
dalam kerangka acuan yang dapat bermanfaat untuk dipergunakan dalam
penelitian selanjutnya.
2. Bagi PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan masukan untuk menerapkan
pelaksanaan sistem pengendalian intem persediaan barang dagang obat-
obatan pada PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi.

7
3. Bagi Almamater
Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan referensi tambahan untuk
bidang studi yang sejenis bagi mahasiswa Fakuitas Ekonomi dan Bisnis
menambah ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Sri Mulyani (2014) yang
berjudul Analisis Pengendalian Intem Atas Persediaan Barang Dagang pada
PT. Grokindo.Perumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah
bagaimana penerepan pengendalian intem atas persediaan barang dagangan
pada PT. Grokindo.
Adapun tujuannya adalah untuk mengentahui gambaran yang jelas
mengenai penerapan pengendalian intem atas persediaan barang dagangan
yang diterapkan oleh PT. Grokindo. Variabel yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah pengendalian intem atas persediaan barang dagang. Data
yang digunakan adalah data adaah data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data dengan wawancara dan observasi.
Hasil penelitian sebelumnya adalah bahwa pengendalian intem atas
persediaan pada PT. Grokindo sudah cukup efektif, dimana adanya
pemisahaan diantara fungsi-fungsi terkait dengan penerimaan dan
pengeiuaran barang, pemantauan terhadap persediaan barang dagangan juga
dilakukan secara periodik oleh bagian logistik melalui kegiatan stock
opname.
8

9
Persamaan penelitian sebelumnya dan penelitian yang dilakukan saat
ini adalah sama-sama meneliti tentang pengendalian intem persediaan barang
dagangan . Letak perbedaanya terlctak pada objek yang diteliti.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Mima Mardania (2013) dengan
judul Tinjauan Atas Sistem Pengendalian intem Persediaan pada PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat. Perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimana sistem pengendalian intem persediaan pada PT. Kereta
Api Indonesia ( Persero) Kantor Pusat. Adapun tujuan penelitian ini adalah
Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian intem atas persediaan
pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat. Terdapat satu
variabel yang digunakan yaitu pengendalian intem persediaan. Data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data
dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan kepustakaan.
Hasil dari penelitian sebelumnya adalah bahwa didalam sistem
pengendalian intem persediaan sudah cukup baik namun masih ada kendala
dalam pelaksanaanya seperti kurangnya sumberdaya manusia dan kegunaan
dari program aplikasi yang ada.
Adapun perbedaan penelitian sebelumya dengan penelitian yang
sekarang adalah penelitin sebelumnya meneliti tentang tinjauan atas sistem
pengendalian intem persediaan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Kantor Pusat. Sedangkan penelitian yang sekarang meneliti mengenai
pengendalian intem atas persediaan barang dagangan pada PT. Kimia Farma
Trading & Distribution Jambi, sedangkan persamaan penelitian sebelumnya

10
dan penelitian sekarang adalah sama-sama meneliti tentang sistem
pengendalian intem persediaan.
Landasan Teori
1. Sistem Pengendalian Intern
a. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intem sangat diperlukan dalam suatu
perusahaan yaitu untuk pengembangan sumber daya yang efektif dan
efisien dan untuk menghindari terjadinya penggelapan, persekongkolan,
peneurian terhadap aset perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi
perusahaan. Oleh karena itu dibutuhkan kemampuan seorang manager
yang berpengalaman untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
kctelitian dan kcandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan
dipatuhinya kebijakan manajemen yang mempakan tujuan dari sistem
pengendalian intern.
Mulyadi (2008: 163) mendetlnisikan sistem pcngendalian intem
meiiputi stmktur organisasi, metode. ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
kctelitian dan kcandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Rahayu dan Suhayati (2009: 221), menyatakan pengendalian intem
adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan komisaris,
manajemen , dan personel lainnya dalam suatu entitas. yang dirancang

12
4. Pengendalian fisik ,mekanik dan elektroniks
5. Pengecekan independen atau verifikasi internal
Mulyadi (2008:163), dari pengertian sistem pengendalian
intem yang diberikan, tercakup pula tujuan pengendalian intem itu
sendiri, yaitu :
1) Menjaga keamanan harta milik suatu organisasi.
Tujuan dari menjaga kekayaan organisasi yaitu:
a) Penggunaan kekayaan perusahan hanya melalui sistem
otorisasi yang telah ditetapkan.
b) Pertanggungjawaban kekayaan pemsahaan yang dicatat
dibandingkan dengan yang sesunggunya ada.
2) Mengecek kctelitian dan kcandalan akuntansi
Tujuannya dari mengecek kctelitian dan kcandalan data akuntansi
yaitu:
a) Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah
diterapkan.
b) Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi.
c) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Mulyadi (2008: 178) menyebutkan tujuan pengendalian intem
adalah untuk memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian
tiga golongan tujuan, yaitu
1. Kcandalan informasi laporan keuangan
2. Keputusan terhadap hukum dan peraturan yang beriaku

13
3. Efektivitas dan efesiensi operasi
Areans & Randal J Elder (2008: 370) manajemen dalam
merancang struktur pengendalian intem mempunyai kepentingan-
kepentingan sebagai berikut:
1) Kcandalan laporan keuangan
Manajemen pemsahan bertanggungjawab dalam
menyampaikan laporan keuangan bagi investor, kreditor, dan
pengguna lainnya. Manajemen mempunyai kewajiban hukum
dan profesional untuk menjamin bahwah informasi telah
disiapkan sesuai standar laporan, yaitu prinsip akuntansi yang
beriaku umum.
2) Mendorong efektivitas dan efisiensi Operasional
Pengendalian dalam suatu organisasi adalah alat untuk
mencegah kegiatan dan pemborosan yang tidak perlu dalam
aspek usaha dan untuk mengurangi penggunaan sumber daya
yang tidak efektif dan efesien.
3) Ketaatan pada hukum dan peraturan
Pengendalian intemal yang baik tidak hanya menyediakan
seperangakat peraturan lengkap dan saksinya saja. Tetapi
pengendalian intem yang baik, akan mampu mendorong setiap
personal untuk dapat mematuhi peraturan yang sudah
ditetapkan dan berkaitan erat dengan akuntansi contohnya
adalah UU perpajakan dan UU Perseroan Terbatas.

14
Tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka
panjang akan mudah dicapai apabila kebijakan manajemen
yang ditetapkan telah dipatuhi atau dilaksanakan dengan baik
oleh semua pihak yang ada pada organisasi tersebut. Keputusan
melaksanakan kebijakan-kebijakan manajemen tidak muncul
dengan sendirinya, melaikan melalui proses pembinaan.
Berdasarkan penjeiasan diatas dapat disimpulkan bahwa
tujuan sistem pengendalian intem adalah untuk memberikan
keyakinan yang memadai dalam mencapai tujuan suatu
perusahaan agar tujuan tersebut bisa dilaksankan dengan baik
dan tepat.
Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intem yang memadai untuk suatu
pemsahaan belum tentu baik bagi pemsahaan lain. Pengendalian
intem bagi suatu pemsahaan bam dapat berfungsi dengan baik
apabila terdapat unsur-unsur yang mempakan dasar terlaksananya
pengendalian intem pemsahaan dapat tercapai dengan baik, maka
dapat mempertimbangkan unsur-unsur dari sistem pengendalian
intem tersebut.
Mulyadi (2008: 164) unsur pengendalian intem terdiri dari
empat unsur pokok , yaitu:

16
pelaksanaanya . Adapun cara-cara yang umumya ditempuh oleh
perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah:
(a) Pengguna Formulir bemomor urut tercetak yang
pemakaiannya harus dipertanggungjawabakan oleh yang
berwenang.
(b) Pemeriksaan mendadak {surprise audit). Pemeriksaan
mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu
kepada pihak yang akan diperiksa dengan jadwal yang tidak
teratur.
(c) Setiap tranasaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai
akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada
campur tangan dari orang atau uni organisasi lain.
(d) Perputaran jabatan {job rotation). Perputaran jabatan yang
diadakan secara mtin akan dapat menjaga independensi
penjabat dalam melaksanakan tugasnya sehingga
persekongkolan di antara mereka dapat dihindari.
(e) Kehamsan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
Karyawan kunci pemsahaan diwajibkan mengambil cuti
yang menjadi haknya.
(f) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan
dengan catatanya . Untuk menjaga kekayaan organisasi dan
mengecek kctelitian dan keandalan catatan akuntansinya,
secara periodik hams diadakan pencocokan antara kekayaan

17
secara fisik dengan catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan kekayaan tersebut.
(g) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk
mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian
intem yang lain. Unit organisasi ini disebut satuan
pengawas intem atau pemeriksaan intem.
4) Karyawan yang cakap dan kompoten
Cara yang ditempuh untuk mendapatakan karyawan yang
kompoten, yaitu:
(a) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang
dianut oleh pekerjaanya. Untuk memperoleh karyawan yang
mempunyai kecakapan sesuai tuntunan tanggung jawab
yang dipikulnya, manajemen harus melaksanakan analisis
jabatan dalam pemsahaan dan menentukan syarat-syarat
yang dipatuhi oleh calon karyawan yang menduduki jabatan
tersebut.
(b) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi
karyawan perusahaan, sesuai denagn tuntutan
perkembangan pekerjaanya.
(c) Misalnya untuk menjamin transaksi penjualan dilaksanakan
oleh karyawan yang kompoten dan dapat dipercaya , pada
saat seleksi karyawan untuk mengisi jabatan masing-masing
kepala fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi, manajemen

18
puncak membuat uraian jabatan {Job description) dan telah
menetapkan persyaratan jabtan (job requirement), Dengan
demikian pada seleksi karyawan untuk jabatan-jabatan
tersebut telah digunakan persyaratan jabatan tersebut
sebagai kriteria seleksi.
. Jenis-jenis Sistem Pengendalian Intern
Mulyadi (2008: 164) menyatakan bahwa jenis pengendalian
intem adalah sebagai beriku:
1) Pengendalian intern akuntansi
Merupakan bagian dan sistem pengendalian intem yang
meiiputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan temtama untuk menjaga kekayaan dan
mengecek kctelitian dan keandalan data akuntansi.
Pengendalian intem yang baik akan menjamin kekayaan
perusahaan dan akan menghasiikan laporan keuangan yang
dapat dipercaya.
2) Pengendalian intem administratif
Meiiputi struktur organisasi ,metode dan ukuran -ukuran
yang dikoordinasikan untuk mendorong efesiensi dan
dipatuhinya kebijakan manajemen.

20
5) Pegawasan fisik
Berhubungan dengan alat-alat mekanis dan elektronis dalam
pelaksanaan dan pencatatan transaksi.
6) Pemeriksaan intem secara bebas
Menyangkut pembadingan antara catatan aset dengan aset yang
betul-betul ada menyelenggarakan rekening-rekining control
dan mengadakan perhitungan kembali gaji karyawan . Ini
bertujuan untuk mengadakan pengawasan kebcnaran data.
f. Keterbatasan Pengendalian Intern Suatu Entitas
Mulyadi (2008: 181) menjelasakan keterbatasan bawaan yang
melekat dalam setiap pengendalian intem adalah sebagai berikut:
1. Kesalahan dalam pertimbangan. Seringkali manajemen dan
personel lain dapat salah dalam mempertimbangkan keputusan
bisnis yang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin
karena tidak memadai informasi, keterbatasan waktu atau
tekan lain.
2. Gangguan. Gangguan dalam pengedalian yang telah ditetapkan
dapat terjadi karena personel secara keliru memahami perintah
atau membuat kesalahan karena kelalaian , tidak adanya
perhatian , atau kelelahan pembahan yang bersifat sementara
atau permanen dalam personel atau dalam sistem dan prosedur
dapat pula mengakibatkan gangguan.

21
3. Kolusi. Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan
kejahatan disebut dengan kolusi (collusion). Kolusi dapat
mengakibatkan bobolnya pengendalian intem yang dibangun
untuk melindungi kekayaan entitas dan tidak terungkapnya
ketidak beresan atau tidak terdekteksinya keeurangan oleh
pengendalian yang dirirancang.
4. Pengabaian oleh manajemen. Manajemen dapat mengakibatkan
kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan
yang tidak sah seperti keuntungan pribadi manajer, Penyajian
kondisi keuangan yang berlebihan atau keputusan semua.
5. Biaya lawan manfaat
Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan pengendalian
intem tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari
pengendalian intern tersebut. Karena pengukuran secara tepat
baik biaya maupun manfaat biasanya tidak mungkin dilakukan,
manajemen hams memperkirakan dan mempertimbangkan
secara kuantitatif dan kualitatif dalam mengevaluasi biaya dan
manfaat suatu pengendalian.

22
Sistem Pengendalian Intern atas Persediaan
a. Pengertian Sistem Pengendalian Intern atas Persediaan
Messier (2005: 154), Pengendalian intem atas persediaan yaitu
otorisasi aktivitas produksi dan pemeliharaan persediaan pada
tingkat yang tepat, pengeiuaran, permintaan, pembelian
ke departemen pembelian.
Menurut Mulyadi (2008: 163) dalam buku sistem akuntansi,
Pengendalian intem atas persediaan mempakan hal yang penting
karena persediaan adalah bagian yang amat penting dari suatu
perusahaan dagang. Pemsahaan yang sukses biasanya amat
berhati-hati dalam melakukan pengawasan atas persediaan yang
dimilikinya. Pengendalian atas persediaan meiiputi penghitungan
fisik yang harus dilakukan setiap tahun, karena dengan cara itulah
suatu perusahaan dapat mengetahui secara past! jumlah persediaan
yang ada. Jika kesalahan yang terjadi, maka catatan akuntansi
akan disesuaikan sehingga menjadi sama dengan hasil perhitungan
fisik dari barang tersebut. Hams dilakukan pemisahaan antaera
pegawai yang menangani persediaan dari catatan akuntansi.
Sistem persediaan yang terkomputerisasi dapat membantu
pemsahaan menjaga jumlah barang.

23
. Unsur Pegendalian Intern Atas Sistem Akuntansi
Persediaan
Mulyadi (2008: 581) unsur pengendalian intem digolongkan
kedalam tiga kelompok, yaitu :
a) Organisasi
1) Perhitungan fisik persediaan hams dilakukan oleh suatu
panitia yang terdiri dari fungsi pemegang kartu persedian
fisik, fungsi perhitungn dan fungsi pengecekan.
2) Panitia yang dibentuk harus terdiri dari karyawan selain
karyawan fungsi gudang dan fungsi akuntansi persediaan,
karena dikedua fungsi inilah yang justm dievaluasi
tanggungjawabnya atas persediaan.
b) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
1) Daftar perhitungan fisik persediaan ditanda tangani oleh
ketua panitia perhitungan fisik persediaan
2) Pencatatan hasil perhitungan fisik persediaan didasarkan
atas kartu perhitungan fisik yang telah diteliti kebenamya
oleh pemegang kartu perhitungan fisik.
3) Harga satuan yang dicantumkan dalam daftar hasil
perhitungan fisik berasal dari kartu persediaan yang
bersangkutan.

24
4) Adjustment terhadap kartu persediaan didasarkan pada
informasi (kualitas maupun harga pokok) tiap jenis
persediaan yang tercantum dalam daftar perhitungan fisik.
Praktik yang sehat
1) Kartu perhitungan fisik yang bemomor urut tercetak dan
penggunaanya dipertanggungjawabkan oleh fungsi
pemegang kartu perhitungan fisik.
2) Perhitungan fisik setiap jenis persediaan dilakukan dua kali
secara independen, pertama kali oleh penghitung dan kedua
kali oleh pengecek
3) Kualitas dan data persediaan yang lain yang tercantum
dalam bagian ke-3 dan bagian ke-2 kartu perhitungan fisik
dicocokan oleh fungsi pemegang kartu perhitungan fisik
sebelum data yang tercantum pada bagian ke-2 kartu
perhitungan fisik dicatat dalam daftar hasil perhitungan
fisik.
4) Peralatan dan metode yang digunakan untuk mengatur dan
menghitung kualitas persediaan harus dijamin ketelitiannya.

25
Persediaan
a. Pengertian Persediaan
Pada setiap tingkat perusahaan, baik perusahaan kecil,
menengah maupun perusahaan besar. persediaan sangat penting
bagi kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan harus dapat
memperkirakan jumlah persediaan yang dimilikinya. Persediaan
yang dimiliki oleh perusahaan tidak boleh terlalu banyak dan juga
tidak boleh terlalu sedikit. karena akan mempengaruhi biaya yang
akan dikeiuarkan untuk persediaan tersebut.
Persediaan merupakan bagian dari aktiva atau harta
perusahaan, nilai persediaan akan mempengaruhi laba pada
laporan laba rugi dan aktiva perusahaan. Persediaan barang
merupakan asset yang sangat penting bagi manajemen dalam
kegiatan perusahaan.
Freddy ( 2004: 1) menyatakan persediaan adalah suatu aktiva
yang meiiputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud
untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu.
Agus (2008 : 1) persediaan adalah sebagai barang-barang yang
disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode
yang akan datang.
Pendapat Warren, reeve (2005:440). persediaan juga
didefinisikan sebagai aktiva yang tersedia untuk dijual dalam
kegiatan usaha normal dalam proses produksi atau yang dalam

26
perjalanan dalam bentuk bahan atau perlengkapan {supplies)
untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Berdasarkan defenisi, dapat disimpulkan bahwa pengertian
persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk
kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau
dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang
normal.
Klasifikasi Persediaan
Pada umumnya penggolongan persediaan tergantung pada
jenis usaha perusahaan, proses produksinya, jenis produksi serta
besar kecilnya perusahaan. Zaki (2004: 162) klasifikasi
1) Bahan baku dan penolong
Bahan baku adalah barang-barang yang akan menjadi bagian
dari produk jadi yang dengan mudah dapat diikuti biayanya.
2) Supplies pabrik adalah barang-bamag yang mempunyai fungsi
melancarkan proses produksi.
3) Barang dalam proses adalah barang-barang yans sedang
dikerjakan (diperoses) tetapi pada tanggal neraca barang-
barang tadi belum selesai dikerjakan.

27
Tujuan Persediaan
Agus (2009: 4) tujuan pengolahan persediaan adalah sebagi
berikut:
1) Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintan konsumen
dengan cepat ( memuaskan konsumen).
2) Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar
perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang
mengakibatkan terhentinya proses produksi.
3) Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan
penjualan laba perusahaan.
4) Menjaga agar pembelian secara keeil-kecilan dapat dihindari,
karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.
5) Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacemennt tidak
besar-besaran, karena akan mengakibatkan biaya menjadi
besar.
Ma'arif (2003: 276) menyatakan persediaan yang dilakukan
dalam perusahaan memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1) Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang.
2) Menghilangkan resiko dan material yang dipesan tidak baik.
3) Untuk menumpuk barang yang di hasiikan secara musiman.
4) Mempertahankan stabilitas operasional perusahaan.
5) Mencapai penggunaan mesin optimal.
6) Memberikan jaminan tersedianya barang jadi

28
d. Jenis- jenis Persedian
Jenis-jenis persediaan akan berbeda sesuai dengan bidang atau
kegiatan normal usaha perusahaan tersebut. Berdasarkan bidang
usaha perusahaan dapat terbentuk perusahaan industri
(manufacture), perusahaan dagang, ataupun perusahaan jasa. Untuk
perusahaan industri maka jenis persediaan yang dimiliki adalah
persediaan bahan baku (raw material), barang dalam peroses (work
in process), persediaan barang jadi (finished goods), serta bahan
pembantu yang akan digunakan dalam proses produksi. Dan
perusahaan dagang maka persediaannya hanya satu yaitu barang
dagang.
Indrajit, Dkk (2003: 8) menyatakan bahwa jenis-jenis
persediaan sebagai berikut:
1) Persediaan bahan baku
Bahan mentah yang belum diolah, yang akan diolah menjadi
barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang
bersangkutan.
2) Persediaan barang setengah jadi
Hasil olahan bahan mentah belum jadi barang barang jadi, yang
sebagian akan diolah lebih lanjut menjadi barang jadi, dan
sebagian kadang-kadang dijual seperti apa adanya untuk
menjadi bahan baku bagi persediaan lain.

30
2) Persediaan antisipasi
Persediaan antisipasi disebut sebagai stabilization stock
merupakan persediaan yang dilakukan untuk menghadapi
fluktuasi permintaan yang sudah dapat diperkirakan
sebelumnya.
3) Persediaan dalam pengiriman ( stock)
Persediaan dalam pengiriman disebut work-in process stock
adalah persediaan yang masih dalam pengiriman.
Berdasarkan teori- teori diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa persediaan barang dagang tidak berhubungan dengan tingkat
penyelesaian seperti pada perusahaan industri, sebab persediaan
barang dapat berupa persediaan bahan baku, barang setengah jadi,
atau pun barang jadi.
. Sistem Pencatatan Persediaan
Zaki (2005: 162) metode yang dapat digunakan dalam
hubunganya dalam pencatatan persediaan secara umum metode
pencatatan ada dua yaitu:
1) Metode Periodik
Metode periodik disebut juga metode fisik penggunaan metode
ini mengharuskan adanya perhitungan barang yang masih ada
pada tanggal penjoisunan laporan keuangan. Perhitungan
persediaan ( stock opname) ini diperlukan untuk mengentahui

31
berapa jumlah bamag yang masih ada dan kemudian
diperhitungkan harga pokoknya. Dalam metode ini mutasi
persediaan barang tidak diikuti dalam buku-buku, setiap
pembelian barang dicatat dalam rekining pembelian. Karena
tidak ada catatan mutasi persediaan barang maka harga pokok
penjualan baru dapat dihitung apabila persediaan akhir sudah
dihilung.
2) Metode Perpektual
Metode perpektual disebut juga metode buku, karena dalam
metode ini setiap jenis persediaan dibuatkan rekening sendiri-
sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan. Rincian
dalam buku pembantu bisa diawasi dari rekening kontrol
persediaan barang dalam buku besar. Rekening yang
digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa
kolom yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian,
penjualan dan saldo persediaan. Setiap perubahan dalam
persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening
persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat
diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening
persediaan. Masing-masing kolom dirinci lagi untuk kuantitas
dan harga perolehanya. Penggunaan metode buku akan
memudakan penyusunan neraca dan laporan rugi laba jangka

32
pendek, karena tidak perlu lagi mengadakan perhitungan fisik
untuk mengetahui jumlah persediaan akhir.
Menurut Stice dan Skousen (2009: 667), menyatakan ada
beberapa macam metode penilaian persediaan yang umum
digunakan, yaitu :
a) Indentifikasi khusus
Pada metode ini, biaya dapat dialokasikan ke barang yang
terjual selama periode berjalan dan ke barang yang ada
ditangan pada akhir periode berdasarkan biaya aktual dari
unit tersebut. Metode ini diperlukan untuk mengidentifikasi
biaya historis dari unit persediaan. Dengan identifikasi
khusus, arus biaya yang dicatat disesuaikan dengan arus
fisik barang.
b) Metode FIFO (Firs In Firs Out)
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa unit yang terjual
adalah unit yang terlebih dahulu masuk. Selain itu, didalam
FIFO unit yang tersisa pada persediaan akhir adalah unit
yang paling akhir dibeli, sehingga biaya yang dilaporkan
akan mendekati atau sama dengan biaya penggantiaan
diakhir periode.
c) Metode LIFO ( Last In Firs Out)
Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa barang yang
paling barulah yang terjual. Metode LIFO sering dikritik

33
secara teoritis tetapi metode ini adalah metode yang paling
baik dalam penggantian biaya persediaan dengan
pendapatan. Apabila metode LIFO digunakan selama
periode inflasi atau harga naik, LIFO akan menghasiikan
harga pokok yang lebih tinggi, jumlah laba kotor yang
lebih rendah dan nilai persediaan akhir yang lebih rendah.
d) Metode Rata- rata (Average)
Metode ini membebankan biaya rata-rata yang sama
kesetiap Unit. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa
barang yang terjual seharusnya dibebankan dengan biaya
rata-rata tertimbang dari jumlah unit yang dibeli pada
setiap harga. Metode rata-rata mengutamakan yang mudah
terjangkau untuk dilayani, tidak peduli apakah barang
tersebut pertama masuk atau masuk terakhir.

BAB 111
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Sugiyono (2009: 53-55) Jenis penelitian berdasarkan tingkat
eksplarasi yaitu:
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik
satu variabel atau lebih (independent) tanpa membandingkan atau
menghubungkan dengan variabel lain.
2. Penelitian Komparatif
Penelitian yang bersifat membandingkan, pada penelitian ini variabelnya
masih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi untuk sampel yang
lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.
3. Penelitian Asosiatif
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui antara dua variabel atau
lebih.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menganalisis
pengendalian intem atas persediaan barang dagangan pada PT. Kimia
Farma Trading & Distribution Cabang Jambi.
34

35
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Kimia Farma Trading &
Distribution Cabang Jambi yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi No.4
Kota Jambi 36121,telepon (0741) 64750, Fax. (0741) 64790.
C. Operasional Variabel
Tabel III.l
Operasionaiisasi Variabel
Variabel Defenisi Indikator
Sistem
Pengendalian
Intem persediaan
Sistem pengendalian
intem persediaan
merupakan pedoman
atau prosedur yang
diterapkan oleh
pemsahaan yang
saiing berhubungan
dan saiing berkerja
sama satu dengan
yang lainya untuk
mencapai suatu
tujuan dalam hal ini
persediaan.
1. Struktur organisasi
2. Sistem Otorisasi dan
Prosedur Pencatatan
3. Praktik yang sehat
4. Karyawan yang
kompoten.
Sumber: Penulis, 2 016
D. Data yang diperlukan
Dalam suatu penelitian ilmiah memerlukan data sebagai informasi
untuk menjawab dan menganalisis permasalahan yang diajukan. Data
mempakan serangkaian infonnasi yang akan digunakan untuk
menganalisis suatu penelitian ilmiah Sugiyono (2009: 137) menyebutkan
data itu terdiri dari :

36
1. Data Primer ( Primer Data)
Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data
(tidak melalui media perantara).
2. Data sekunder {Secondary Data)
Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data
(misalnya lewat dokumen atau orang lain).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan data
sekunder, data primer berupa data yang dikumpulkan melalui hasil
wawancara dengan pihak akuntansi tendang data persediaan barang
periode triwulan ke-3 (bulan juli-oktober 2015).Dan data sekunder berupa
catatan dokumen resmi perusahaan, struktur organisasi dan data persediaan
barang PT.Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jambi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2009: 192) menyatakan teknik dalam pengumpulan data
yang dapat dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan
secara lisan kepada subyek penelitian.
2. Observasi (Pengamatan)
Merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang diteliti.

37
3. Dokumentasi
Merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang.
4. Kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pemyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan
dokumentasi, dimana wawancara dilakukan secara langsung kepada pihak
yang berwenang atau orang yang di anggap dapat memberikan informasi
yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Sedangkan dokumentasi yaitu dengan
mengumpulkan bukti-bukti yang berkaitan dengan data.
F. Analisis Data dan Teknik Analisis
Sugiyono (2009: 244) analisis data dalam penelitian dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Analisis Kualitatif
Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, penelitian ikut
berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang
terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang
ditemukan di lapangan, dan membuat laporan penelitian secara
mendetail.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah Singkat
PT. Kimia Farma Trading & distribution mempunyai 40 cabang yang
tersebar di seluruh provinsi Indonesia dari kesemuanya merupakan bagian
dari PT. Kimia Farma (Persero) dan salah satunya cabang Jambi.
PT. Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jambi adalah perusahaan
pedagang besar Farmasi (PBF) yang bergerak mendistribusikan dan
Menjual obat-obatan dan alat-alat kesehatan .Dengan akta pendirian nomor
7, tanggal 4 Januarl 2003 oleh Notaris Imas fatimah, SH.
Dalam menjalankan kegiatanya untuk mencapai tujuannya PT. Kimia
Farma Trading & Distribution Cabang Jambi mempunyai visi dan misi
seperti berikut ini:
1) Visi
Menjadi perusahaan terkemuka dibidang distribusi dan perdagangan
produk kesehatan.
2) Misi
Memberikan pelayanan trading dan distribusi yang professional untuk
memberikan keuntungan optimal bagi stakeholders.
39

40
b. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
Dengan adanya struktur organisasi perusahaan , maka pimpinan
perusahaan dapat mengetahui penjabaran dari fungsionaris mana yang
bertanggungjawab untuk suatu kegiatan tertentu yang terjadi diperusahaan
tersebut , selain itu setiap fungsionaris dapat mengetahui dengan past!
wewenang dan tanggungjawab dalam susunan organisasi perusahaan ,
sehingga para pelaksana dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan lebih
terarah. Jika digambarkan . maka struktur organisasi akan tampak seperti
pada gambar IV. 1
Gambar IV.l
Struktur Organisasi PT. Kimia Farma Trading & Distribution
Cabang Jambi
Spy. TU
Adm.PD L-
1 \ —I iPt
Pedi Wahyudi
Adm. KB
Pedi Wahyudi
ilnkaso
dm.
Personalia
I Pedi Wahyud
Branch
Manager
Rahmat Rialdi
Kasir
Tauzan Mayadi
APJ (Apoter)
Catur Sukmawati
Spv.Penj.
iReguler
Spy.
flnst.
Penj.
Sun riyadi
Salesman
.Adm. Pajak
jPedi WahyudF
I m. Pakdarul |
Asep R
i^uruTagrh ,
'—{ Alharis p
lAMat Pirdaus
Salesman
Sunriyadi
salesman
Salesman
Parma wan
Heru sofuan
Salesman ^ ^Salesman I
1 M. Haviz I
•Fakturis
[Mutya Utama
Irma Damayanti
py. Logistik
Irrna Damayanti
jPeiaksana
Loigistik
^Adm Logistik I
} Tauzan Mulyadi j
Catur Sukmawati
Pelaksana |
Hantaran
IReza PahlevH
Pelaksana
iHantaran
Riki Afrizal
,Pelaksana
Ihantaran
Satmi Irawan
Sumber : PT. Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jambi, 2016

41
Deskripsi Pekerjaan {Job Description)
Job Description yang berjalan pada PT. Kimia Farma trading &
Distribution Cabang Jambi. Berdasarkan struktur organisasi di atas maka
Deskripsi Jabatan {Job Description) PT. Kimia Farma Trading &
Distribution Cabang Jambi adalah sebagai berikut:
1. Branch Manager
a) Bertanggung jawab atas semua yang ada dilingkungan / bagian-
bagian tata usaha, penjualan, dan logistik.
b) Bertanggungjawab atas omset cabang yang dipegangnya.
c) Bertugas dan miliki wewenang memberikan reward bagi yang
berprestasi.
d) Menandatangani Faktur Penjualan
e) Bertugas dan bertanggung jawab membina hubungan baik dengan
outlet.
f) Bertugas dan bertanggung jawab membuat laporan penjualan untuk
dilaporkan kemanagement.
2. APJ (Apoteker Penanggung Jawab)
a. Bertanggung jawab atas kelengkapan semua surat pesanan (SP)
dari outlet untuk dilaporkan kebalai Pemeriksa Obat Makanan
(POM)
b. Bertugas atau bertanggung jawab untuk menentukan boleh atau
tidaknya outlet tersebut menerima barang.

42
c. Bertugas dan bertanggung Jawab atas ketersediaan barang narkotik
d. Bertugas dan bertanggung jawab atas menentukan layak atau
tidaknya tempat penyimpanan barang ,baik temperatur suhu , cara
penyusunan .
3. Kasir
a) Bertugas terhadap keamanan penyimpanan kas sesuai SOP yang
benar.
b) Bertugas dan bertanggungjawab atas selisih kas.
c) Bertugas mencatat melaporkan kebcnaran penerimaan,
penyimpanan dan pengeiuaran kas.
4. Supervisor Penjualan Reguler / Institusi
a) Mengawasi kinerja salesman
b) Bertugas dan bertanggungjawab membuat target penjualan
c) Membuat dan menyusun laporan penjualan salesman ke Branch
Manager.
d) Bertugas dan bertanggung Jawab membina hubungan baik dengan
outlet.
e) Bertugas dan bertanggungjawab atas pencapaian omset.

43
5. Supervisor Tata Usaha
Bertugas dan bertanggung jawab atas kinerja administrasi piutang
dagang, administrasi personalia,administrasi pajak, administasi kas
bank.
6. Supervisor Logistick
Bertugas untuk membuat permintaan barang ,dan mengawasi bagian
gudang.
7. Administrasi Piutang Dagang (PD)
a) Membuat laporan hutang dan piutang
b) Membuat konfirmasi piutang dan menyampaikan daftar faktur
kepada supervisor tata usaha
8. Administrasi Personalia
a) Membuat daftar pembayaran gaji dan biaya pegawai tiap bulan
sesuai ketentuan yang beriaku.
b) Membuat daftar pengeiuaran biaya pengobatan tiap pegawai tiap
bulan.
c) Mengarsipkan berkas kepegawaian, termasuk administrasi cuti.

44
9. Administrasi Kas dan Bank
Tugas dari administrasi kas dan bank adalah membuat bukti
penerimaan dan pengeiuaran kas atau bank dengan melekatkan bukti
pendukung yang sah.
10. Administrasi Pajak
a) Menandatangani faktur pajak standar dan sederhana untuk setiap
faktur yang terbit.
b) Membuat laporan pajak.
c) Setiap hari memeriksa buku penjualan dengan faktur pajak yang
terbit
d) Meneruskan faktur pajak CN pada inkaso untuk dimintakan tanda
tangan pada pelanggan sebelum diperhitungkan dengan tagihannya.
e) Membuat laporan pajak (SSP + SPT PPh dan PPN).
11.Inkaso
a) Bertanggung jawab menerima, menyimpan, melampirkan, dan
menyerahkan alat tagih berupa faktur dan bukti penerimaan barang.
b) Bertugas dan bertanggung jawab menyelenggarakan kontrol
penagihan.

45
12. Juru tagih
a) Bersama petugas administrasi inkaso membuat jadwal penagihan.
b) Melaksanakan penagihan dan meyerahkan hasil tagihan pada kasir
dengan membuat nota inkaso yang ditanda tangani kasir dan
diketahui administrasi inkaso.
c) Mengembaiikan alat tagih (faktur atau tanda terima faktur) pada
petugas inkaso untuk faktur yang tidak tertagih.
13. Salesman
a) Menyusun rencana target produk dalam wilayah kerja.
b) Bertanggung jawab menyusun daftar prosfek outlet yang ada dalam
wilayah kerja.
c) Bertanggungjawab merencanakan , melakukan kunjungan outlet.
d) Menawarkan secara aktif produk Kimia farma kepada pelanggan.
e) Bertugas dan bertanggung jawab membina hubungan baik sesama
outlet.
f) Bertugas dan bertanggungjawab atas pencapaian omset.
14. Fakturis
a) Bertanggungjawab atas entry surat pesanan.
b) Bertanggungjawab atas enty outlet.
c) Bertanggungjawab atas diskon perproduk sesuai dengan SOP.
d) Menerima pesasan via telepon.

46
e) Membuat faktur berdasarkan konsep pesanan dari salesman dan
atau dari petugas penjualan tender atau instansi, dan selanjutnya
menyerhkan pada penaggungjawab gudang.
f) Mengentry faktur penjualan
g) Menerima dan memeriksa faktur asli dari penaggung jawab gudang
serta mencocokan atau menyatuhkan dengan faktur pajak dan
copynya.
h) Menerbitkan faktur Credit Nota (CN).
15. Pelaksana Logistick
a) Bertanggungjawab atas penerimaan, penyimpanan dan pengeluran
barang digudang.
b) Bertugas dan bertanggung jawab memeriksa kebcnaran produk
(fisik, item, batch).
c) Bertugas dan bertanggung jawab meningkatkan ketepatan dan
kecepatan proses pengeiuaran barang.
d) Bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan dokementasi
pengeiuaran barang yang sistematis , tertib rapi dan bersih.
e) Memberikan masukan pada petugas pembclian mengenai barang
yang sudah berkurang atau kosong.
f) Mengeluarkan barang bedasarkan faktur yang diterbitkan operator
dengan memperhatikan nomor urut tercetak atau pengganti yang
diparaf bagian penjualan.

g) Membuat administrasi gudang seperti kartu Administrasi stock
barang.
h) Memberikan masukan pada penjualan barang yang menumpuk dan
atau kurang laku.
16. Administrasi logistick
Bertugas dan bertanggung jawab membuat laporan barang digudang
berdasarakan stock dan no batch.
17. Pelaksana Hantaran
a) Bertugas menerima dan memeriksa barang yang akan dikirim
keoutlet
b) Bertugas menandatangani dokumen sebagai bukti sah.
c) Bertugas mengantarkan barang sesuai outlet tujuan.
d) Bertanggungjawab atas keaamanan barang sampai ketujuan.
Aktivitas Kegiatan Perusahaan
Suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perlu didukung dengan
aktivitas perusahaan yang mantap dan efektif agar semua kegiatan yang
dilaksanakan dapat memenuhi target atau keinginan dari suatu perusahaan.
Disamping itu juga aktivitas perusahaan akan mencerminkan kemajuan
atau kemunduran dari suatu perusahaan, karena dengan banyaknya

48
kegiatan yang dilaksanakan merupakan suatu cara untuk mendapatkan
keuntungan dari suatu usaha yang dijalankan atau sebaliknya.
Aktivitas usaha yang dilakukan PT. Kimia Farma Trading &
Distribution Cabang Jambi adalah mendistribusikan aneka produk dari
perusahaan induk , produk dari prinsipal lainnya, serta produk-produk
non-prinsipal. Dan bidang jasa perdagangan atau trading serta menangani
kontrak-kontrak bisnis yang didapat melalui sistem tender.
Aktivitas Distribusi barang dagangan yang dilakukan PT. Kimia
Trading & Distribution Cabang Jambi diawali oleh Supervisor Logistik
yang membuat permintaan barang berupa PO ke unit logistik sentral,
sekitar 2 minggu dari permintaan barang, barang tersebut diterima oleh
bagian logistick setelah barang tersebut diterima lalu melakukan
pemisahaan area barang yang cukup dan yang kurang. Barang yang cukup
tersebut disimpan digudang, bagian logistik melakukan kontrol persediaan
antara barang yang sudah ada sebelumnya dengan cara mencocokan surat
penerimaan barang yang baru masuk dengan kartu stock. Barang siap
dijual berdasarkan orderan dari salesman.
Salesmen dapat orderan dari outlet / apotik, rumah sakit, dinkes
dan toko obat berupa SP (surat pesanan). Dari surat pesanan tersebut
dicatat oleh bagian fakturis, berupa faktur penjualan, lalu fakturis
melakukan pemostingan, dari pemostingan tersebut faktur diserahkan
kebagian Pelaksana logistik untuk melihat atau mempersiapkan barang-
barang apa yang mau dikeiuarkan sesuai faktur. Setelah barang-barang

49
telah siap , maka bagian hantaran mengirim barang dagangan ke outlet,
rumah sakit, apotik, dinas kesehatan dan toko obat berdasarakan faktur
penjualan.
PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi
mempunyai aktivitas yang hampir sama pada perusahan dagang besar
Farmasi. PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi
mempunyai suatu sistem dan prosedur pengendalian intem persediaan,
sistem itu dibuat untuk mempermudah karyawan pemsahaan dalam
mengecek setiap persediaan pada pemsahaan. Pada PT. Kimia Farma
Trading & Distribution Cabang Jambi melakukan stock opname setiap 3
bulan sekali atau 4 bulan kali dimana bulan-bulan yang dilakukannya
stock opname yaitu bulan April, Juli, Oktober, Desember
Berikut adalah fungsi yang terkait dalam aktivitas Pengendalian
Intem terhadap stock opname PT. Kimia Farma Trading & Distribution
Cabang Jambi.
a. Panitia Penghitungan Fisik Persediaan {Stock opname)
Panitia ini berfungsi untuk melaksanakan penghitungan fisik
persediaan dan penyerahan hasil penghitungan kepada bagian
administrasi untuk membuat berita acara tentang hasil penghitungan
fisik persediaan . Panitia penghitungan fisik persediaan terdiri dari
pemegang kartu penghitungan fisik, penghitung, dan pengecek.
Pemegang kartu perhitungan tlsik bertugas untuk menyimpan dan

50
menyerahkan kepeda penghitung serta melakukan pembandingan hasil
penghitungan fisik yang dilaksanakan oleh penghitung dan pengecek.
b. Fungsi Administrasi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat berita acara mengenai
hasil penghitungan fisik persediaan untuk kantor cabang dan kantor
pusat
c. Fungsi gudang bertanggungjawab menunjukan tempat penyimpanan
barang serta melakukan penyesuaian kegiatan kedalam kartu
administrasi persedian gudang berdasarkan hasil penghitungan fisik
persediaan.
Sistem Penjualan PT.Kimia Farma trading & Distribution Cabang
Jambi
PT. Kimia Farma Tranding & Distribution Cabang Jambi
melakukan penjualan secara tunai maupun kredit. Sistem penjualan PT.
Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jambi ini melibatkan
beberapa bagian dalam perusahaan , yaitu :
a. Bagian Fakturis
b. Bagian Gudang
c. Bagian Hantaran
d. Bagian Administrasi
e. Fungsi inkaso

52
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Analisis Terhadap Struktur Organisasi yang IVIemisahkan Tanggung
Jawab Fungsional Secara Tegas
Suatu perusahaan apabila ingin mencapai suatu tujuan harus
mempunyai satu syarat yaitu sistem pengendalian intem yang baik dimana
pemisahaan fungsi secara tepat yang dapat tergambar dalam struktur
organisasi perusahaan. Dari struktur organisasi perusahaan tersebut maka
akan dinilai baik atau tidak sistem yang ada, rangkain tugas dan wewenang
dari masing-masing organisasi tersebut, dapat diketahui apakah perusahaan
telah melaksanakan pemisahaan fungsi terhadap tugas dan wewenang pada
masing-masing bagian.
Struktur organisasi pada PT. Kimia Farma Trading & Distribution
Cabang Jambi Jumlah karyawannya 20 orang. Struktur organisasi pada
PT. Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jambi kurang baik karena
tidak disusun sesuai dengan fungsionalnya. Fungsi Logistick dipegang oleh
supervisor Logistick memiliki tugas dan bertanggung jawab membuat
permintaan barang dan mengawasi permintaan gudang. Fungsi akuntansi
yang dipegang oleh kasir memiliki tugas untuk mencatat atas semua
penerimaan. penyimpanan dan pengeluran kas.
Pada PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi Pihak
yang mengatur atas fungsi penerimaan, fungsi penyimpanan dan
pengeiuaran barang digudang, diatur oleh orang yang sama dan dia
merangkap tugas antara fungsi logistitick dan fungsi Apoteker. Setiap kali

53
penyerahan barang ke fungsi logistick (penyimpanan) tanpa
didokumentasikan dalam "tanda terima barang". Hal ini akan
mengakibatkan bagian logistick dapat memungkiri telah menyimpan barang
yang dibeli. Perangkapan tugas juga terjadi antara bagian supervisor tata
usaha yang merangkap tugas bagian Administrasi Piutang dagangan.
Personalia, Kas Bank dan Pajak.
Dampak dari perangkapan tugas yang terjadi pada PT. Kimia Farma
Trading & Distribution Cabang Jambi terutama pada bagian logistick
mengakibatkan sering terjadinya kehilangan persediaan yang ada digudang ,
serta sering tercecemya dan lupa dalam mencatatan keluar masuknya
barang, dalam hal ini berdampak terhadap harta kekayaan berupa
persediaan.
Upaya untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada PT. Kimia
Farma Trading & Distribution Cabang Jambi yaitu harus menerapkan
pemisahan fungsi antara supervisor tata usaha yang merangkap tugas bagian
Administrasi Piutang dagangan. Personalia, Kas Bank dan Pajak. Serta
perangkap tugasan antara bagian APJ (apoteker) yang merangkap tugas
bagian Logistick. Guna dari pemisahan setiap fungsi ini yaitu untuk
menghindari dari kerusakan, kehilangan, peneurian. lalai untuk mencatat
permintaan ataupun tertukarnya stock barang, akibatnya diperlukan
pengendalian intern persediaan yang baik agar tidak terjadi penyelewangan
dalam menjalankan tugas.

54
Untuk itu pembagian tanggung jawab fungsional dalam perusahaan
di dasarkan pada suatu prinsip dimana suatu fungsi tidak boleh diberi
tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap transaksi.
Pimpinan perusahaan harus mengevaluasi pengendalian intem yang telah
ada agar kctelitian dan keandalaan persediaan barang dagangan dapat
berjalan dengan baik, dengan cara mengindentifikasi faktor- faktor
penyebab terjadinya kehilangan , kelalaian dalam pencatatan dan
tertukarnya stock barang dagangan pada perusahaan dan menemukan
tindakan yang tepat untuk mengatasi kehilangan persediaan barang
dagangan dan mengevaluasi cara kerja karyawan perusahaan tersebut.
Penerapan pemisahan antara setiap fungsi tersebut sesuai ahli dalam
bidangnya. Sehingga informasi yang mencakup persediaan barang yang
disimpan digudang dijamin kctelitian dan keandalannya.
2. Analisis terhadap Sistem wewenang & Prosedur Pencatatan
Suatu perusahaan apabila terjadinya transaksi akan ada otorisasi
dari penjabat yang memiliki wewenang dalam melakukan transaksi tersebut
agar supaya meminimalisir tingkat keeurangan dari suatu perusahaan, oleh
karena itu dalam pemsahaan harus dibuat prosedur tugas dan tanggung
jawab yang terpisah sehingga mempermudah dalam melakukan pelimpahan
wewenang dan fungsi yang bertanggung jawab atas tugasnya. Berikut
prosedur kegiatan distribusi barang dagangan yang dilakukan PT. Kimia
Farma Trading & Distribution cabang Jambi

56
Gambar IV.3 Flowchart Prosedur Gudang
Mulai
Surat Jalan dari
ULS Berupa PO
Pengecekan
Barang
Laporan
Peneriman
Barang
Konfirmasi
keULS
LDaftar Stock
Barang
2.Surat
Penerimaan
barang
Penyimpanan
Kontrol
Persediaan
Barang siap dijual
Berdasarkan
orderan
1. Surat penerimaan
barang
2. Kartu stock
3. Laporan Bulanan
Sumber: PT. Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jambi ,2015

57
Prosedur Penerimaan dan Penyimpanan Barang Jadi
1. Sekitar 2 minggu dari permintaan barang, barang tersebut datang dari
ULS (Unit Logistik Sentra!)
2. Barang tersebut diterima dan dilakukan penerimaan barang
3. Melakukan pemisahan area barang yang cukup dan yang kurang
4. Barang yang cukup tersebut di simpan di gudang
5. Melakukan kontrol persediaan antara bamg yang baru masuk dan yang
sudah ada sebelumnya, yaitu dengan cara mencocokan surat penerimaan
barang yang bam masuk dengan kartu stock
6. Barang siap dijual berdasarkan surat orderan dari salesmen

58
Gambar IV.4 Flowchart Prosedur Penjualan
r
Orderan dari
Outlet
1.apotik
2. rmh sakit
3.Dinkes
4. Toko Obat
Faktur dari
Fakturis
Mulai
Pencatatan
Orderan atau
Surat Pesanan
Laporan
Penjualan
1
Pemakturan
Pemostingan
Mempersiapkan
Barang Orderan
LKartu Stock
2.Lap
Pengeriaman
barang
3.Lap Bulan
Barang Siap
Dikirim ke
Outlet sesuai
Orderan
Sumber: PT. Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jambi, 2015

59
c. Prosedur Penjualan Berdasarkan Orderan
1. Salesmen dapat orderan dari outlet / apotik, rumah sakit, dinkes dan
toko obat berupa SP ( surat pesanan).
2. Surat pesanan dicatat oleh bagian fakturis ,berupa faktur penjualan
3. Melakukan pemostingan
4. Faktur tersebut diserahkan kebagian logistik untuk melihat atau
mempersiapkan barang-barang apa yang mau dikeiuarkan sesuai
faktur.
5. Barang dikirim ke outlet sesuai faktur penjualan oleh bagian hantaran.
Berjalarmya sistem otorisasi prosedur pencatatan dimulai melalaui
pencatatan hasil perhitungan fisik persediaan persediaan barang dagangan
didasarkan atas kartu perhitungan fisik yang telah diteliti kebenaranya oleh
fungsi logistick, bukan berdasarkan dari persediaan barang dagangan yang
tersedia digudang. Selain itu, daftar hasil perhitungan fisik persediaan
barang dagangan harus ditandalangani oleh pihak yang bersangkutan,
sebagai tanda bahwa perhitungan fisik persediaan barang dagangan telah
dilakukan dengan baik. Tanda tangan pada daflar hasi perhitungan fisik
persediaan barang dagangan adalah sebagai tanda bahwa pelaksanaan
perhitungan barang dangan telah dilaksankan dengan baik dan data yang
dihasilkan terjamin kebenarannya. Apabila terjadi kesalahan pencatatan,
maka pihak bersangkutan yang melakukan pencatatan dapat
mempertanggung j awabkany a.

60
Hasil analisis terhadap sistem wewenang dan perosedur pencatatan
pada PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi belum
diterapkan dengan baik. Pihak yang melakukan perhitungan fisik
persediaan barang dagangan, dilakukan oleh bagian administrasi dengan
bagian logistick yang sering terjadi selisih. Hal ini dikarenakan pada bagian
logistick masih mengunakan penghitungan manual, berbeda dengan bagian
administrasi yang melakukan perhitungan fisik secara komputerisasi, bagian
logistick kurang rapi dalam menyimpan data-data tercecer atau hilang yang
mengakibatkan perusahan mengalami kerugian dalam hal persediaan.
Pelaksanaan sistem pencatatan persedian juga membantu
terlaksananya penerapan sistem penegendalian intem pada PT. Kimia Farma
Trading & Distribution cabang Jambi. Sistem pencatatan yang baik akan
menjadikan transaksi persediaan pada PT. Kimia Farma Trading &
Distribution cabang Jambi akan berjalan dengan baik jika adanya pemisahan
fungsi secara tegas akan memberikan pertanggung jawaban terhadap tugas
karyawan akan semakin jelas dengan adanya pemisahan fungsi administarsi
dan fungsi logistick maka dapat mengurangi terjadinya selisih pencatatan
persediaan digudang dan administarsi yang sesunggunya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu adanya intemal
check yang dilakukan bagian fungsi logistick sehingga data yang dibuat
dapat dipercaya kebenarannya dan sesuai hasil perhitungan fisik. Bagian
logistick hams menjaga dokumen yang ada digudang sebagai alat bukti atas
pengeiuaran dan pemasukan barang digudang. Pengawasan yang lebih baik

61
dalam melakukan perhitungan fisik persediaan pada bagian logistick, hal ini
dapat menghasiikan catatan persediaan barang dagang yang handal dan
dapat mengurangi keselisihan pada pencatatan persediaan yang sebenamya.
Serta pimpinan perusahaan hams mengendaliakan karyawan -karyawan
logistik untuk bekerjadengan sesuai tanggung jawabnya agar dapat
menghasiikan laporan yang sebenamya.
. Analisis Praktek yang Sehat
Cara umum yang ditempuh oleh perusahaan dalam mencinptakan
praktik yang sehat yaitu dengan cara menggunakan dokumen umt tercetak
yang pemakaiannya bisa dipertanggung jawabkan dan juga sehamsnya
stock opname yang dilakukan oleh suatu perusahaan I bulan sekali
gunanya untuk meminimalisir tindak terjadinya keeurangan pada suatu
pemsahaan.
Pemsahaan hams melakukan pemeriksaan mendadak yang
dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang akan
diperiksa, dengan jadwal yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak
teratur. Jika dalam suatu organisasi dilaksanakan pemeriksaan mendadak
terhadap kegiatan-kegiatan pokoknya, hal ini akan mendorong karyawan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang telah diharapkan.
PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi dalam
menjalankan kegiatan usahanya, telah membuat dokumen-dokumen dan
catatan-catatan yang bertujuan untuk pengawasan terhadap persediaan

62
barang dagangan. Dokumen-dokumen tersebut telah mempunyai nomor
urut tercetak. Selain itu dalam menciptakan praktik yang sehat, secara
priodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatanya.
Berdasarkan analisis pada PT.Kimia Farma Trading & Distribution
cabang Jambi Pencocokan fisik kekayaan dengan catatanya (Stock
Opname) hanya dilakukan 3 bulan sekali atau 4 bulan sekali dimana stock
opname hanya dilakukan pada bulan April, Juli, Oktober, Desember hal
ini yang menyebabkan sering terjadinya kehilangan persediaan obat pada
PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi. Berikut ini data
Stock opname dari triwulan ke 1 samapi dengan triwulan ke 3 pada tahun
2015.

63
Tabel IV. 1
Data Stock Opname Persediaan Obat Periode Triwulan 1-3
PT. Kimia Farma Trading & Distribution
Tahun 2015
'';ima Produk Kemasan Harga Triwulan I Triwulan 2 Triwulan 3
Perkemasan Kemasan 1 larga Kemasan Harga Kemasan [ iarga
RP Hilang Rp Hilang Rp Hilang Rp
Amroxol Tab Box 19.700 72 Box 1.418.400 122 Box 2.403.400 67 Box 1,319.900
mlodipene 5 mg Box 25.450 146 Box 3.715.700 96 Box 2.443.200 150 Box 3.817.500
mlodipin 10 mg Box 32.100 110 Box 3.531.000 99 Box 3.177.900 120 Box 3.852.000
moxilin 250 mg Box 40.900 28 Box 1.145.200 37 Box 1.513.300 30 Box 1-227.000
Anlasida Tab Box 33. 570 45 Box 1.510.650 50 Box 1.678.500 40 Box 1.342.800
Antihemoridc Box 35.000 44 Box 1.540.000 48 Box 1.680.000 55 Box 1.925.000
Azitromycin Box 12.850 72 Box 925.200 84 Box 1.079.400
250mg
LIE
Cefixime 50mg
c ,
Box 95.699 4 Box 382.796 2 Box 191.398 6 Box 574.194
Ciloroquine Box 11.000 150 Box 1.650.000
150mg
Cimetidene Box 100.500 8 Box 804.000 5 Box 502.500 10 Box 1.005.000
2(K)mg
3ontrimoxosasol Botol 15.332 28 Botol 429.000 40 Botol 613.280 39 Botol 597.948
Syrup
liconazole cream Tube 2.250 1839Tube 4.137.750 1140 Tube 2.565.000 1350 Tube 3.037.500
imuastatin lOmg Box 62.800 20 Box 1.256.000 22 Box 1.381.600
^ink Dispersible Box 20.000 70 Box 1.400.000 63 Box 1.260.000
Metronidazole Box 27.100 46 Box 1.246.600 50 Box 1.355.000 37 Box 1.002.700
500mg
Levofloxacin Box 45.500 13 Box 585.000 20 Box 910.000
500mg
lalgin 500mg Box 16.899 10 Box 168.990 75 Box 1.267.425
'rendisone 5mg Box 35.500 30 Box 1.605.000 40 Box 1.420.000
"ramadol 50 mg Box 56.600 11 Box 622.600 19 Box 1.075.400
624 box 705 Box 865 Box
Jumlah 28 Botol
1839 Tube
22.015.086 40 botol
1140 Tube
22.536.278 39 Botol
1350 Tube
26.400.%7
lumber: PT. Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jambi
Pada Triwulan ke 1 PT. Kimia Farma Trading & Distribution
Cabang Jambi mengalami kehilangan persediaan obat sebanyak 624 box,
28 botol, 1839 tube, dengan jumlah kerugian Rp. 22. 015. 086, pada
triwulan ke 2 perusahaan mengalami kehilangan persediaan obat sebanyak
705 box, 40 botol, 1140 tube, dengan jumlah kerugian Rp. 22.536.278, dan
pada triwulan ke 3 perusahasaan mengalami kehilangan persediaan
sebanyak 865 box, 39 botol, 1350 tube dengan jumlah kerugian

64
26.400.967 .Dari banyaknya persediaan obat yang hilang yang
mengakibatkan kerugian dan merdampak terhadap harta kekayaan
perusahaan dalam hal ini persediaan.
PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi seharusnya
melakukan stock opname 1 bulan sekali atau 1 hari sekali bila itu
memungkinkan dan juga lebih meningkatkan sistem pengendalian intem
yang ada pada perusahaan agar supaya meminimalisir terjadinya
kehilangan persediaan obat pada PT. Kimia Farma Trading & Distribution
cabang Jambi.
Praktek yang sehat membantu PT. Kimia Farma Trading &
Distribution Cabang Jambi dalam ketaatan dan kejujuran karyawan yang
melaksanakan tanggung jawabnya, sehingga hasil yang diharapkan akan
tercapai secara efektif dan efesien. Hasil yang diharapkan oleh PT. Kimia
Farma Trading & Distribution cabang jambi adalah sistem pencatatatan
persediaan yang teliti dan dapat dipercaya. Sistem pencatatatan yang baik
terlaksana dengan baik karena adanya praktek yang sehat, pratek yang
sehat bertujuan memperoleh informasi kebenaran kuantitas persediaan
yang ada di catatan akuntansi. Hal ini mendorong PT. Kimia Farma
Trading & Distribution Cabang Jambi dalam melaksanakan penerapan
sistem pengendalian intem atas akuntansi persediaan dengan baik.

65
Analisis terhadap Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung
jawabnya.
Suatu perusahaan apabila struktur organisasi, Sistem Wewenang
dan prosedur pencatatan serta berbagai cara yang diciplakan untuk
mendorong praktik yang sehat supaya dapat berjalan dengan baik. namun
semuanya sangatlah tergantung kepada manusia yang melaksanakanya
karyawan merupakan bagian dari pelaku kegiatan yang ada dalam
perusahaan. Unsur mutu karyawan yang kompoten adalah karyawan yang
mempunyai intergritas tinggi dalam arti karyawan yang mempunyai
tingkat kecakapan yang sesuai dengan tanggung jawabnya memiliki
karyawan yang kompoten dan jujur. unsur pengendalian yang lain dapat
dikurangi sampai batas waktu yang minimum, maka perusahaan tetap
mampu menghasiikan pertanggungjawaban yang dapat diandalkan.
Berdasarkan analisis pada PI. Kimia Farma Irading 8c
Distribution Cabang Jambi belum mempunyai karayawan yang sesuai
dengan tanggungjawabnya. Belum adanya karyawan yang sesuai dengan
keahlianya sangat menyulitkan manajeman untuk mengetahui jumlah
persediaan yang ada digudang . Karyawan kurang ahli dalam bidangnya
berdampak buruk bagi PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang
Jambi seperti bagian opateker yang merangkap tugas bagian logistik yang
mana tugas yang dilakukannya seringkali lupa dalam mencatatan
persediaan dan seringnya kehilangan persediaan yang ada digudang
sehingga menyebababkan kerugian bagi perusahaan.

66
Penerimaan penggawai atau staf yang dilakukan pada PT. Kimia Farma
Trading & Distribution Cabang Jambi dibagian gudang tidak terlalu
dipentingkan dalam mengisi jabatan untuk masing-masing fungsi. Bahkan
dalam mengisi jabatan tersebut untuk masing-masing fungsi terdapat
seleksi karyawan yang didasarkan atas hubungan keluarga .Hal ini menjadi
penyebab kinerja karyawan bagian gudang persediaan perusahaan menjadi
kurang bermutu, karena tidak diperhatikanya keahlianya dan latar
pendidikan karyawan saat penycleksiaan karyawan.
Sistem Pengendalian intem yang baik akan meningkatkan
ketelitian dan keandalan persediaan barang dagangan hal tersebut
membuat manajer perusahaan untuk melakukan seleksi karyawan yang
sesuai dengan mutu dan keahlinya sehingga mampu membuat sistem
pengendalian intem berjalan dengan baik.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka
pada bab terakhir ini penulis menarik simpulan serta memberikan saran yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak PT. Kimia Farma Trading & Distribution
Cabang Jambi.
1. Simpulan
Berdasarkan dari hasil analisis sistem pengendalian intem atas persediaan
barang dagangan pada PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi,
disimpulkan kurang baik, karna Stmktur organisasi yang ada pada PT. Kimia
Farma Trading & Distribution cabang Jambi terjadi perangkap tugas antara
bagian supervisor tata usaha yang merangkap tugas bagian Administrasi
Piutang Dagang, Personalia, Kas Bank dan Pajak. Pihak yang mengatur atas
fungsi penerimaan, fungsi penyimpanan dan pengeiuaran barang digudang,
diatur oleh orang yang sama dan dia merangkap tugas antara fungsi logistitick
dan fungsi Apoteker.
Sistem Wewenang dan prosedur pencatatan pada PI". Kimia Farma
Trading & Distribution cabang Jambi tidak begitu baik kama Pihak yang
melakukan perhitungan fisik persediaan barang dagangan, dilakukan oleh
bagian administrasi dengan bagian logistick yang sering terjadi selisih. Hal ini
dikarenakan pada bagian logistick masih mengunakan penghitungan manual ,
berbeda dengan bagian administrasi yang melakukan perhitungan fisik secara
67

68
komputerisasi, serta bagian logistick kurang rapi dalam menyimpan data bukti
transaksi, sering terjadinya kehilangan. Fungsi logistick setiap pengeiuaran
barang dagangan dari gudang fungsi logistick tidak mendokementasikan dalam
"tanda terima barang" . Hal ini akan mengakibatkan bagian gudang dapat
memungkiri penyimpanan barang.
Praktek yang sehat pada PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang
jambi tidak berjalan dengan baik dikarenakan pada PT.Kimia Farma Trading
& Distribution cabang Jambi Stock Opname hanya dilakkan 3 bulan sekali
atau 4 bulan sekali dalam 1 tahun.
Karyawan yang Kompoten pada PT . Kimia Farma Trading & Distribution
cabang Jambi tidak begitu baik dikarenakan perangkapan tugas bagian
apoteker yang merangkap tugas bagian logistik, dimana bagian apoteker
tersebut belum memahami tugas dan fungsi logistik, Bahkan dalam mengisi
jabatan tersebut untuk masing-masing fungsi terdapat seleksi karyawan yang
didasarkan atas hubungan keluarga .Hal ini menjadi penyebab kinerja
karyawan bagian gudang persediaan perusahaan menjadi kurang bermutu,
karena tidak diperhatikanya keahlianya dan latar pendidikan karyawan saat
penycleksiaan karyawan.

69
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan yang telah dikemukakan. penulis
memberikan saran perbaikan yang mungkin dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan bagi PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi
untuk memperbaiki sistem pengendalian intem persediaan yang ada.
1. PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi seharusnya
mengevaluasi pengendalian intem yang telah ada agar ketelitian dan
keandalan persediaan barang dagangan dapat berjalan dengan baik. dengan
cara mengindentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya kehilangan,
kelalaian dalam mencatat dan tertukarnya stock barang dagangan pada
pemsahaan.
2. PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi perlu adanya
intemal check yang dilakukan bagian fungsi logistick sehingga data yang
dibuat dapat dipercaya kebenarannya dan sesuai hasil perhitungan fisik.
Bagian logistick hams menjaga dokumen yang ada digudang sebagai alat
bukti atas pengeiuaran dan pemasukan barang digudang.
3. PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi sehamsnya
melakukan stock opname 1 bulan sekali atau 1 hari sekali bila itu
memungkinkan dan juga lebih meningkatkan sistem pengendalian intem
yang ada pada pemsahaan agar supaya meminimalisir terjadinya
kehilangan persediaan obat pada PT. Kimia Farma Trading & Distribution
cabang Jambi.

70
PT. Kimia Farma Trading & Distribution cabang Jambi seharusnya
melakukan seleksi karyawan yang sesuai dengan mutu dan keahlianya
sehingga mampu membuat sistem pengendalian intem berjalan dengan
baik.

DAFTAR PUSTAKA
Agus Ristono. 2008. Manajemen Persediaan, Yogjakarta : Graha Ilmu.
Arens. Alvin A.and Randal J Elder. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta :
Salemba Empal.
Freddy Rangkuti. 2004. Manajemen Persediaan . Cetakan Keempat. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
Heri. 2008. Pengantar Akuntansi L Jakarta : Fakuitas ekonomi Universitas
Indonesia.
Indrajid, Richardus Eko dan Richardus Djoko Pranoto. 2003. Manajemen
Persediaan.
http//library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2012200349AKBa
b200l/pagel7.html, diakses 14 Desember 2015.
Massier, Jr., Steven M. Glover, Douglas f. Prawit. 2005. Auditing and Assurance
Service. Edisi Keempat. Jakarta : Salemba Empat.
Ma'arif, Muhammad Syamsudin dan Hendra Tanjung. 2003. Manajemen Operasi.
Bandung: Ghalia Indonesia.
Mima Mardani. 2013 . Tinjauan Atas Sistem Pengendalian Intern Persediaan
Pada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat. Jumal Ilmiah,
http.//elib.Unikom.ac.id/download.php?id=2242 ,di akses 15 November
2015.
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
Rahayu, Siti Kumia dan Ely Suhayati. 2009. Auditing Konsep Dasar dan
Pedoman Pemeriksaan Akuntansi Puhlik. Bandung : Graha Ilmu.
Sri Mulyani. 2014. Analisis Pengendalian Intern alas Persediaan Barang Dagang
pada PT. Grokindo. Jumal ilmiah.stie-pertiwi.ac.id/files/jumal/JURNAL
%20SRI%20MULYANI.pdf. Diakses 15 november2015.
Stice and Skousen. 2009. Akuntansi Intermediate. Edisi keenam Belas. Jakarta :
Salemba Empal.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Susanto,Azhar. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Gramedia.

Warren Reeven Fes. 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi Dua Satu. Jakarta
Salemba Empat.
Zaki Badridwan.2004. Intermediate Accounting. Yogjakarta : BPFE.

Pedagang Besar Farmasi & Alat-alat Kesehatan
kimfa farma
SURAT KETERANGAN
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua dalam
menjalankan aktifitas sehari-hari.amiin.
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa
Nama :Edowan
NIM :22 2012 102
PROGRAM STUDI :Akuntansi
Telah melaksanakan pengambilan data dalam rangka penulisan skripsi yang berjudul 'Analisa
Pengendalian Intern Atas Persediaan Harang Dagangan Pada PT KIMIA FARMA TRADING DAN
DISTRIBUTION Cabang Jambi
Demikianiah keterangan ini saya buat agar dapat digunakan dengan semestinya
Jambi,2 Februan 2016
kimi
EFRAN
Medical Representative cabang Jambi
Jin Letkol Slamet Riyadi No. 04
Telp- (0741)64790
Fax. (0741) 668527 JAMBI 36122
E-mail: [email protected]
Home Page: http://www,kimiafarma.co.id

/lAHASISWA : Edowan PEMBIMBING
22 2012 102 KETUA Nina Sabrina, S.E, M.Si
AM STUDI Akuntansi ANGGOTA
SKRIPSI Analisis Pengendalian Intern atas Persediaan Barang Dagang pada PT,
Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jambi
, TGL/BL/TH
koNSULTASI
MATERI YANG DIBAHAS
PARAF PEMBIMBING
KETERANGAN
, TGL/BL/TH
koNSULTASI
MATERI YANG DIBAHAS
KETUA ANGGOTA
KETERANGAN
J
r/^r6«f t*-^
U - ^0 /6
v
P<crh cf cK
% ^/
f" f /^c VuM>7
ICompreUetiA* f
PAN :
ahasiswa diberikan waktu menyelesaikan skripsi,
bulan tcrhitung sejak tanggal ditetapkan
Dikeiuarkan di : Palembang
'ada tanggal : / /
irajuddin, S.E., M.Si., Ak., C V

NAMA
NIM
PROGRAM STUDI
DIBERIKAN KEPADA:
EDOWAN
222012102
Akuntansi
Yang dinyatakan HAFAL / TAHFIDZ (26) Surat Juz Amma
di Fakuitas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang

m
v>ej!V\>!£^ v^^-^c/ v;<2Si/v;yv
MAJELIS PENDIDIKAN TiNGGI PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
STATUS TERAKREDITASI
No. 086/H-4/LPKKN/UMP/1II/2016
Lembaga Pengelola Kuliah Kerja Nyata (LPKKN) Universitas Muhammadiyah Palembang menerangkan
bahwa;
Nama
Nomor Pokok Mahasiswa
Fakuitas
Tempat Tgl. Lahir
EDOWAN
222012102
EKONOMI
PALEMBANG, 24-11-1993
telah mengikuti kuliah Kerja Nyata Tematik Posdaya Angkatan ke-10 yang dilaksanakan dari tanggal
20 Januari sampai dengan 3 Maret 2016 bertempat di:
Kelurahan/Desa
Kecamatan
Kota/Kabupaten
Dinyatakan
^-/^pttuo) A^^e ng eta h u i
: 11 Ulu (A)
: Seberang Ulu
: Palembang
: Lulus
^r^f^aie^bang, 14 Maret 2016
" -ipKKN.
jazuli, S.E., M.IVI.

4#
WA''k*--: J
LEHEAGA EAEASA
Jalan Jendt^ral ^iniad rani 13 Liu raiemiiana 3€2e3
Telp. (€711) :512e37 - rax. (€711) ^12637
email. lembauabaliasiaiiiiip^yaiiCT.it .id
TEST OF ENGLISH ABILITY SCORE RECORD
No. 025/TEA FE/LB/UMP/I/2016
Name
Place/Date of Birth
Test Times Taken
Test Date
Scaled Score
Listening Comprehension
Structure Grammar
Reading Comprehension
OVERALL SCORE
Edowan
Palembang, November 24th 1993
+1
January, 12th 2016
46
46
37
426
'3F<i&i
mbang, January, 18th 2016
Hgad of Language Institute
4
LEHtACArAP?4jSLl6u8anti, S.Pd..M.A
NBM/NIDN\T164932/021009840:

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
/ INSTITUS! PERGURUAN TINGGI
AKREDITA'T! PROGRAM STUD! MANAJEMEN (51)
PROGRAM STUD! AKUNTANSI (S1)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN (03)
Nomor: 027 /3K/BAN-PT/Akred /PIT / 201-'. (BJ
Nomor • 044 /SK/BAN-PT/Akred /S/l / 2014 iBl
Nomor • 1262.'SK'RAN-PT/Akred/S.'X[i' 2015 (B)
Nomor 771 'SK'BAN-PT/Akred'DpLIII/V'il' 7015 (B)
aleinbangac.id Email ([email protected]
: Jalan Jendrai Ahmad Yani 13 Ulu Palombang 30263 Telp. (0711)511433 Faximile (0711)518016
LEMBAR PERSETUJIIAN PERBAIKAN SKRIPSI
/ Tanggal : Kamis, 18 Agustus 2016
J1 : 13:00 s/d 17:00 wib
la : Edowan
[ : 22 2012 102
ram Studi : Akuntansi
ng Skripsi : Sistem Informasi Akuntansi
1 Skripsi : Analisis Sistem Pengendalian Intem atas Persediaan Barang Dagangan
Pada PT. Kimia Farma Trading and Distributor Cabang Jambi
LAH MEMPERBAIKI DAN MENSETUJUI OLEH PIHAK TIM PENGUJI DAN
PEMBIMBING SKRIPSI DAN DIPERKENANKAN
UNTUK MENGIKUTI WISUDA
NAMA DOSEN JABATAN TANGGAL
PERSETUJUAN
TANDA
TANGAN
aSabrina, S.E., M.Si Pembimbing J
. Sunardi, S.E., M.Si Ketua Penguji
)
lly, S.E., M.Si Penguji 1 3/9 /2ol4 '
a Sabrina, S.E., M.Si Penguji 2 if
Palembang, September 2016
Dekan,
u.tLK«tuaProgram Studi Akuntansi
"^/'« ^ .
' ieffi^SSK^dm M.Si., Ak., CA
NIDlS/Nlflikl: 0216106902/944806
iJiuAPAtS. UNGGUL

Tabel 3
Jadwal Penelitian
Keterangan
Survei
Pendahuluan
Laporan
Survei
Pendahuluan
Proposal
Seminar
Proposal
Revisi
Seminar
Pengambilan
Data
Pengolahan
DataAnalisis
Hasil
Penelitian
Penggandaan
Penelitian
Ujian
Komprchensif
Perbaikan
Skripsi
Sumber : Penulis, 2016

BIODATA PENULIS
Nama
Jenis Kelamin
Tempat/Tgl I,ahir
K e warganegaraan
Agama
Alamat Lengkap
Nama Ayah
Nama Ibu
Nomor Telpon/HP
E-mail
: Edowan
:22 2012 102
: Laki-laki
: Palembang, 24 November 1993
: Indonesia
: Islam
: Jl. Pangeran Ratu Prum TOP Amin Mulia Blok B5
No. 16 RT.27 RW.08 Kel 15 Ulu Kec SU I
Palembang.
: Ismail
:Tila
: 0896-8575-1594
: e<lowanismail56^emaiI com
Riwayat Pendidikan
No Sekoiah Tahun
1. MI Hijriyah II Palembang 2006
2. SMP Yanitas Palembang 2009
3 MAN 1 Palembang 2012