Jurnal Kabar Masyarakat
Vol.2, No.3 Agustus 2024
e-ISSN: 2985-7724; p-ISSN: 2985-6337, Hal 88-105
DOI: https://doi.org/10.54066/jkb.v2i3.2217
Available Online at: https://jurnal.itbsemarang.ac.id/index.php/JKB

* Septi Dariyatul Aini, [email protected]

88


Implementasi Program Literasi Numerasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di SDI
Matsaratul Huda Pamekasan

Implementation of the Class 7 Teaching Campus Numeracy Literacy Program at SDI
Matsaratul Huda Pamekasan

Aisyah Bella
1
, Faridatus Zulfa
2
, Maghfiroh Maghfiroh
3
, Septi Dariyatul Aini
4
, Fetty
Nuritasari
4
1
Universitas Negeri Malang, Indonesia
2
Universitas Trunojoyo, Indonesia
3
Universitas Islam Madura, Indonesia
4
Universitas Madura, Indonesia
Korespondensi penulis: [email protected]


Article History:
Received: Juni 29, 2024;
Revised: Juli 15, 2024;
Accepted: Juli 22, 2024;
Published: Juli 25, 2024



Abstract: The Teaching Campus Program provides students with
the opportunity to study outside campus and contribute directly to
the world of education, by becoming partners with teachers in
developing creative, innovative and fun learning strategies.
Through the Teaching Campus program, students can develop
teaching skills and contribute positively to the world of education
and help improve students' literacy and numeracy skills. The
method applied involves active participation of students together
with teachers in designing work programs that are creative,
effective and interesting by utilizing various existing media and
learning resources to increase student interest, activity and
understanding, especially literacy and numeracy. This service
activity was carried out at SDI Matsaratul Huda, Pamekasan
District, Pamekasan Regency, East Java. This activity was carried
out for 4 months from 26 February 2024 to 15 June 2024. The final
results of the Teaching Campus program were significantly able
to improve the literacy and numeracy skills of students at SDI
Matsaratul Huda. Apart from that, students' interests, activities
and learning outcomes also increase with the campus teaching
program.
Keywords: literacy, numeracy,
teaching campus.


Abstrak
Program Kampus Mengajar memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk belajar di luar kampus dan
berkontribusi secara langsung dalam dunia pendidikan, dengan menjadi mitra guru dalam melakukan
pengembangan strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Melalui program Kampus
Mengajar, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan mengajar dan berkontribusi positif dalam dunia
Pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Metode yang diterapkan
melibatkan partisipasi mahasiswa secara aktif bersama guru dalam merancang program kerja yang kreatif, tepat
guna, dan menarik dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar yang ada guna meningkatkan minat,
aktivitas dan pemahaman siswa khususnya literasi dan numerasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di SDI
Matsaratul Huda, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan selama
4 bulan pada tanggal 26 Februari 2024 sampai dengan 15 Juni 2024. Hasil akhir program Kampus Mengajar secara
signifikan mampu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa di SDI Matsaratul Huda. Selain itu,
minat, aktivitas dan hasil belajar siswa juga meningkat dengan adanya program kampus mengajar.

Kata kunci: literasi, numerasi, kampus mengajar.

Implementasi Program Literasi Numerasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di SDI Matsaratul Huda Pamekasan
89 Jurnal Kabar Masyarakat - Vol.2, No.3 Agustus 2024



1. LATAR BELAKANG
Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari kebijakan Kemendikbudristek yang
memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester
dan berkontribusi secara langsung dalam dunia pendidikan, dengan menjadi mitra guru dalam
melakukan pengembangan strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan
di satuan pendidikan dasar dan menengah. Program ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan
bantuan mahasiswa dalam membantu guru dan siswa di sekolah. Tujuan dari program ini adalah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dan juga mengembangkan soft skills
mahasiswa agar lebih siap menghadapi dunia kerja. Melalui program Kampus Mengajar,
mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan mengajar dan berkontribusi positif dalam
dunia Pendidikan dan memmembantu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa
di sekolah dasar (Tim Program Kampus Mengajar, 2024). Melalui program kampus mengajar,
mahasiswa merancang program kerja yang efektif dalam meningkatkan kemampuan literasi dan
numerasi siswa di sekolah dasar, seperti bimbingan belajar literasi numerasi, pojok baca,
revitalisasi perpustakaan, reaktivasi mading, pohon literasi dan festival literasi numerasi.
Program ini memberikan manfaat baik bagi mahasiswa dalam pengembangan diri mereka,
maupun bagi guru dan siswa dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Salah satu tujuan utama pelaksanaan program kampus mengajar adalah meningkatkan
kemampuan literasi numerasi di sekolah dasar. Ini disebabkan pentingnya kemampuan literasi
numerasi sebagai prasyarat kecakapan hidup abad 21 yang dapat ditumbuhkembangkan
melalui pendindikan yang terintegrasi baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Sebagai bagian dari keterampilan literasi, literasi numerasi penting dimiliki
oleh setiap orang (Nastiti & Dwiyanti, 2022). Selain itu, Keterampilan literasi numerasi
diperlukan untuk memecahkan masalah sehari-hari dengan menggunakan pengetahuan
matematis baik simbol maupun angka. Literasi numerasi memerlukan pemikiran logis
sehingga memudahkan seseorang dalam memahami matematika, sehingga dengan memiliki
kemampuan numerik maka seseorang akan terbantu baik dalam memahami materi,
menganalisis masalah, dan memecahkan masalah (Patriana et al., 2021; Putri, 2021).
Literasi numerasi merupakan kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan
keterampilan operasi hitung yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari serta kemampuan
untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang berada di sekitar kita (Han et al., 2017).
Literasi melibatkan kemampuan membaca, menulis, dan memahami teks. Dengan kemampuan
literasi yang baik, individu dapat memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber,
berkomunikasi secara efektif, dan memahami informasi yang kompleks (Lisnawati &

e-ISSN: 2985-7724; p-ISSN: 2985-6337, Hal 88-105
Ertinawati, 2019). Sementara, Numerasi melibatkan keterampilan dasar, termasuk pemahaman
angka, penggunaan konsep matematika dasar, operasi matematika, dan kemampuan seseorang
(peserta didik) mengaplikasikannya dalam situasi nyata (Haloho & Napitu, 2023; Widiantari
et al., 2022). Kemampuan literasi dan numerasi yang baik mampu memberikan dasar yang
kokoh bagi individu untuk menjadi warga negara yang aktif, kritis, dan mandiri dalam
menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks dan beragam (Sudianto et al., 2023).
Keberhasilan pelaksanaan strategi literasi numerasi sangat tergantung pada berbagai
faktor pendukung dan penghambat yang ada dan bagaimana cara sekolah menyikapi dan
bertindak untuk mengatasi faktor penghambat tersebut. Melalui strategi literasi numerasi yang
tepat, maka minat belajar peserta didik dapat ditingkatkan. Faktor pendukung tersebut dapat
berasal dari sekolah, siswa, maupun dari orang tua dan Masyarakat (Sukma & Sekarwidi,
2021). Melalui pelaksanaan program kampus mengajar ini, diharapkan tim mahasiswa kampus
mengajar dapat membantu dan berkolaborasi dengan pihak sekolah penugasan dengan
melibatkan peran orang tua dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kemampuan literasi
numerasi siswa yang masih sangat rendah melalui program kerja yang telah mereka rencanakan
secara matang dan menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan sekolah.
Dalam program kampus mengajar Angkatan 7 ini, salah satu sekolah penugasan yang
menjadi sasaran adalah SDI Matsaratul Huda Pamekasan. Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara dengan kepala sekolah di SDI Matsaratul Huda, kemampuan literasi dan numerasi
siswa masih sangat rendah, pembiasaan siswa dalam membaca juga masih kurang, dan ada
sekitar 14 siswa kelas rendah yang masih belum bisa baca. Selain itu, sarana perpustakaan
sudah tidak berfungsi dan dijadikan sebagai gudang tempat penyimpanan kardus dan barang-
barang yang sudah tidak digunakan, papan mading sudah tidak difungsikan, di setiap kelas
belum ada pojok baca dan pohon literasi. Kegiatan pembelajaran di kelas juga menggunakan
metode konvensional dan belum memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran
dikarenakan kurangnya fasilitas sekolah dan kurangnya keterampilan guru. Kegiatan observasi
dan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan tentang kondisi
sekolah penugasan, kegiatan proses belajar mengajar di kelas, keadaan lingkungan sekolah,
sarana dan prasarana yang mendukung proses kegiatan belajar mengajar serta identifikasi
masalah dan analisis kebutuhan sekolah. Kegiatan observasi, wawancara, dan pengisian need
assessment serta hasil pre-tes AKM kelas dijadikan sebagai landasan dalam menyusun dan
merancang rencana aksi kolaborasi selama 4 bulan ke depan. Untuk itu penting dalam
merancang rencana aksi kolaborasi yang sesuai dengan kebutuhan sekolah dan dapat
meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.

Implementasi Program Literasi Numerasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di SDI Matsaratul Huda Pamekasan
91 Jurnal Kabar Masyarakat - Vol.2, No.3 Agustus 2024



2. METODE PENELITIAN
Kegiatan Program Kampus Mengajar ini dilaksanakan pada 26 Februari 2024 – 15 Juni
2024. Lokasi penugasan yaitu di SDI Matsaratul Huda Pamekasan, Kecamatan Pemakasan,
Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam program ini berupa
pendekatan interaktif dan partisipatif. Mahasiswa bekerja sama dengan guru pamong, guru dan
kepala SDI Matsaratul Huda Pamekasan untuk merancang dan mengimplementasikan rencana
aksi kolaborasi yang kreatif dan tepat guna. Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan
program ini berupa pemberdayaan secara langsung melalui tahapan/langkah kegiatan program.
Adapun tahapan/langkah kegiatan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan analisis hasil.
Tahap Perencanaan:
a. Pembekalan
Sebelum penugasan, tim mahasiswa kampus mengajar dan DPL mendapatkan materi
pembekalan yang bertujuan untuk: (1) memberikan bekal pengetahuan dan informasi
yang diperlukan selama bertugas melaksanakan program kampus mengajar khususnya
berkaitan dengan asistensi mengajar di sekolah; dan (2) memaksimalkan peran
pendampingan selama rangkaian kegiatan Mahasiswa berlangsung, baik saat
pembekalan maupun saat penugasan.
b. Penerjunan mahasiswa
Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan dan sekolah
dasar tempat pelaksanaan program. Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten
Pamekasan berkaitan dengan pelepasan mahasiswa dan pembuatan surat tugas sebagai
pengantar ke sekolah penugasan, sedangkan koordinasi dengan sekolah penugasan berkaitan
dengan lapor diri sekaligus penyerahan mahasiswa kampus mengajar ke sekolah penugasan
c. Observasi dan wawancara
Kegiatan observasi dilakukan di minggu pertama awal penugasan dengan mengamati
lingkungan kelas, lingkungan sekolah, dan organisasi sekolah serta partisipasi warga sekolah
yang bertujuan untuk memperoleh data fisik maupun proses KBM. Sedangkan
wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, guru pamong, guru kelas, dan petugas
perpustakaan berkaitan dengan kondisi lingkungan sekolah terutama berkaitan dengan
pembelajaran.
d. Mengisi formulir need assessment atau formulir informasi sekolah di laman Program
MBKM sebagai dokumentasi kegiatan awal penugasan secara berkelompok.
e. Melaksanakan kegiatan asesmen pre-test literasi dan numerasi AKM Kelas bersama
proktor sekolah untuk mendiagnosis kemampuan literasi dan numerasi siswa.

e-ISSN: 2985-7724; p-ISSN: 2985-6337, Hal 88-105
f. Perencanaan program, dengan cara merancang rencana aksi kolaborasi yang akan
dilaksanakan selama pelaksanaan program kampus mengajar disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan sekolah. Sebagai tindak lanjut, rencana aksi kolaborasi ini
disampaikan dan didiskusikan bersama dengan pihak sekolah dalam forum
Komunikasi dan Koordinasi (FKKS). Dalam FKKS ini, tim mahasiswa kampus
mengajar memaparkan rencana aksi kolaborasi yang akan dilaksanakan, kemudian
meminta saran dan pertimbangan pihak sekolah (kepala sekolah, guru pamong, guru
kelas) dan DPL, sehingga diperoleh program kerja yang benar-benar diperlukan dan
sesuai dengan kondisi sekolah serta disetujui oleh semua pihak.
Tahap pelaksanaan:
Tahap pelaksanaan merupakan implementasi program kerja yang sudah direncanakan
berdasarkan pada hasil observasi, wawancara dan kesepakatan bersama dengan pihak sekolah.
Secara garis besar kegiatan pelaksanaan terdiri dari kegiatan mengajar khususnya literasi dan
numerasi, bantuan adaptasi teknologi, serta program lainnya yang mendukung peningkatan
kualitas Pendidikan di sekolah, terutama berkaitan dengan peningkatan literasi dan numerasi
siswa.
Tahap Analisis Hasil:
Pada tahap analisis hasil ini dilaksanakan post-tes AKM kelas untuk mengetahui
peningkatan kemampuan literasi numerasi siswa antara sebelum dan sesudah pelaksanaan
program kampus mengajar dengan membandingkan antara hasil pre-tes dan post-tes siswa.
Pada tahap analisis hasil ini juga dilakukan penyusunan laporan kegiatan yang sudah dilakukan
oleh mahasiswa yang terdiri dari laporan bulanan dan laporan akhir untuk ditindaklanjuti dan
dilakukan evaluasi dan refleksi oleh DPL dan tim pusat program kampus mengajar.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi di SDI Matsaratul Huda Pamekasan melalui
berbagai program kegiatan yang sudah dilaksanakan diantaranya yaitu:
a. Program Kerja Literasi
1) Revitalisasi perpustakaan
Awalnya perpustakaan sekolah tidak dipakai sesuai fungsinya dan hanya
digunakan sebagai tempat penyimpanan barang-barang yang tidak dipakai. Oleh karena
itu, mahasiswa kampus mengajar 7 memutuskan untuk membuat program revitalisasi
perpustakaan. Kegiatan ini diharapkan agar siswa bisa menggunakan fasilitas

Implementasi Program Literasi Numerasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di SDI Matsaratul Huda Pamekasan
93 Jurnal Kabar Masyarakat - Vol.2, No.3 Agustus 2024



perpustakaan dan lebih berminat untuk mengunjungi dan membaca buku di
perpustakaan. Dalam kegiatan revitalisasi ini, ada beberapa rincian sub-kegiatan yang
sudah dilakukan, di antaranya: (a) merapikan buku dan memilah barang (yang masih
bisa dipakai dan yang sudah tidak bisa dipakai). Mahasiswa menempatkan dan
menyusun barang-barang yang sekiranya tepat (tidak mengganggu keindahan). Selain
itu, mahasiswa juga merapikan buku-buku, menyesuaikan sesuai kelas dan tema
masing-masing; (b) Pelabelan Rak Buku untuk mempermudah guru dalam mencari
buku karena bukunya sudah ditata ulang, mahasiswa melabeli setiap rak buku dengan
nama kelas masing-masing; (c) Menghias Perpustakaan yaitu kegiatan pembuatan
mural di perpustakaan dan menempel beberapa motivasi agar siswa lebih semangat dan
antusias dalam membaca buku.





Gambar 3.1 Revitalisasi perpustakaan

2) Reaktivasi Mading
Reaktivasi mading merupakan kegiatan pengaktifan kembali mading yang ada di
sekolah. Hal ini dilakukan agar mading bisa dimanfaatkan kembali, misalnya sebagai
media informasi kepada siswa, menempelkan hasil karya siswa, meletakkan poster, dan
lain-lain.

Gambar 3.2 Reaktivasi Mading

e-ISSN: 2985-7724; p-ISSN: 2985-6337, Hal 88-105
3) Pojok Baca
Mahasiswa kampus mengajar membuat pojok baca di sudut ruangan kelas untuk
memfasilitasi siswa yang ingin membaca. Di sana, tim mahasiswa sudah menyiapkan
beberapa buku cerita yang cocok untuk siswa SD. Tim mahasiswa juga menyediakan
meja kecil agar siswa nyaman ketika membaca. Pojok membaca ditata dan didesain
secara menarik untuk menumbuhkan minat baca siswa. Pojok membaca dibuat di
dalam kelas dengan kotak literasi yang dibuat dari bambu untuk meletakkan buku-
buku. Pojok membaca tidak hanya berfokus pada buku cerita namun juga terdapat
beberapa buku noncerita dan dapat diganti dengan buku yang lain untuk menghindari
rasa bosan siswa untuk membaca.

Gambar 3.3 Pojok Baca

4) Pohon literasi
Tim mahasiswa juga membuat pohon literasi di pojok kelas. Untuk bahan bacaan
literasi, tim mahasiswa meletakkan buku di bambu yang digantung. Hal ini
dimaksudkan agar siswa dapat dengan mudah mengakses buku bacaan. Buku yang
diletakkan adalah buku kisah Nabi dan beberapa buku cerita lainnya.
.
Gambar 3.4 Pohon Literasi

Implementasi Program Literasi Numerasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di SDI Matsaratul Huda Pamekasan
95 Jurnal Kabar Masyarakat - Vol.2, No.3 Agustus 2024



5) Festival literasi numerasi
Untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional, mahasiswa melaksanakan
kegiatan festival literasi dan numerasi. Dalam festival ini, mahasiswa mengadakan dua
lomba di sekolah penugasan, yaitu lomba puisi dan lomba cerdas cermat yang ditujukan
untuk kelas 2, 3, 4, dan 5. Pada lomba puisi, mahasiswa meminta 3 orang perwakilan
dari per kelas. Sedangkan pada lomba cerdas cermat, mahasiswa meminta 1 tim per
kelas dengan setiap tim berisi 3 orang. Kedua lomba berlangsung dengan sangat baik.
Dalam kegiatan ini, DPL, kepala sekolah, dan guru pamong ikut membantu dalam
pelaksanaannya. DPL juga diminta tim mahasiswa kampus mengajar 7 untuk menjadi
juri agar lebih adil dan sportif.

Gambar 3.5 Festival Literasi Numerasi

6) Penggunaan Wordwall
Wordwall merupakan aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat kuis dengan
berbagai model kuis, seperti cari kata, menyusun kata, menjawab pertanyaan dengan
pilihan ganda, benar salah, dan lain sebagainya. Aplikasi wordwall ini sangat mudah
digunakan. Namun, di sekolah penugasan, belum banyak guru yang menggunakan
aplikasi ini. Padahal, selain praktis, penggunaan teknologi mampu menarik minat siswa
agar lebih antusias dalam belajar. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa kampus mengajar
menggunakan model cari kata tentang buah, hewan, dan warna. Subjek dari program
ini adalah kelas 1. Siswa diminta maju satu per satu untuk mencari kata yang diminta.

Gambar 3.6 Penggunaan Wordwall untuk Literasi

e-ISSN: 2985-7724; p-ISSN: 2985-6337, Hal 88-105
7) Penggunaan Quizizz
Mahasiswa kampus mengajar 7 memberikan soal-soal literasi kepada siswa
menggunakan website “Quiziz”. Soal-soal quiziz juga dimaksudkan untuk melihat
pemahaman siswa pada materi yang sudah diberikan sebelumnya. Quizizz ini
merupakan aplikasi gamifikasi yang sangat menarik karena dilengkapi dengan musik
dan gambar. Setiap pengerjakan soal, secara otomatis jawaban tersebut dapat di cek
benar atau salah. Di bagian akhir pengerjaan akan ditampilkan skor total yang diperoleh
dan dapat ditentukan siapa yang menjadi juara.

Gambar 3.7 Penggunaan Quizizz untuk Literasi

8) Abjad Dinding
Mahasiswa kampus mengajar 7 menempel abjad A-Z di dinding, selain sebagai
hiasan, penempelan ini juga diharapkan agar siswa lebih tertarik membaca abjad serta
mengingat kembali berbagai macam abjad yang mereka pelajari. Abjad dinding ini
dikhususkan untuk diletakkan di kelas rendah terutama kelas 1.

Gambar 3.8 Abjad Dinding

9) Pendampingan Bimbingan Belajar Literasi
Setiap hari Senin, Rabu, dan Jum’at, mahasiswa jurusan sastra inggris dan PGSD
mendampingi bimbel literasi. Pada bimbingan belajar tersebut, mahasiswa mengajari
siswa mengeja, menghafalkan abjad, dan membaca. Biasanya, sebelum memulai
bimbingan belajar, diminta untuk membaca abjad 2-3 kali bersama-sama, kemudian
dilanjutkan membaca nyaring dipimpin oleh 1 orang dan yang lain mengikuti. Setelah
itu, mahasiswa mendampingi siswa dalam pengerjaan soal. Saat ini, untuk siswa kelas

Implementasi Program Literasi Numerasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di SDI Matsaratul Huda Pamekasan
97 Jurnal Kabar Masyarakat - Vol.2, No.3 Agustus 2024



1 semua siswa sudah bisa baca.

Gambar 3.9 Bimbingan Belajar Literasi

b. Program Kerja Numerasi
1) Pendampingan Bimbel Numerasi
Setiap hari Senin, Rabu, dan Jum’at, mahasiswa KM 7 jurusan matematika
mendampingi bimbel numerasi. Mahasiswa kampus mengajar 7 berkolaborasi dengan
guru bimbel matematika dalam melakukan pendampingan dengan mengecek jawaban
siswa dibuku paket dan membimbing siswa yang kurang paham dengan materi.

Gambar 3.10 Bimbingan Belajar Numerasi

2) Matematika Asyik
Mahasiswa Kampus Mengajar 7 membuat LKPD Matematika tentang berbagai
jenis soal Bilangan. LKPD tersebut dirancang sedemikian rupa agar menarik minat
siswa untuk mengerjakan soal-soal dan menggunakan berbagai jenis variasi soal
bilangan untuk melatih kemampuan siswa pada materi bilangan. Tujuan dari program
kerja ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep
matematika melalui kerja sama tim. Setiap kelompok akan diberikan lembar kerja yang
menarik dan menantang, dirancang untuk mendorong diskusi dan kolaborasi. Dengan
metode ini, siswa dapat belajar secara interaktif dan lebih menyenangkan.

e-ISSN: 2985-7724; p-ISSN: 2985-6337, Hal 88-105






Gambar 3.11 Matematika Asyik

3) Metode Jarimatika
Pelatihan jarimatika merupakan pelatihan perhitungan perkalian menggunakan
jari dan/atau ruas jari yang ditujukan untuk kelas 3, 4, dan 5. Pelatihan ini menggunakan
metode ceramah di mana tim mahasiswa menjelaskan kepada siswa di kelas masing-
masing. Tujuan dari program ini tidak lain untuk mempermudah siswa dalam
menghitung perkalian. Untuk menguji pemahaman mereka, setelah pelatihan
mahasiswa memberikan tugas berupa teka-teki silang perkalian.

Gambar 3.12 Pengenalan Metode Jarimatika

4) LKPD Perkalian
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Perkalian bertujuan membantu siswa
mentransmisikan dan menguasai konsep perkalian dari angka 1-10. Setelah
diperkenalkan metode Jarimatika, siswa kemudian diberikan LKPD untuk melatih
keterampilan mereka dalam perkalian. Setiap LKPD berisi rangkaian soal perkalian
yang harus diisi oleh siswa sesuai dengan pemahaman mereka terhadap materi yang
telah diajarkan. Selain itu, dalam LKPD ini juga disertakan beberapa latihan soal
perkalian yang harus dikerjakan oleh siswa sebagai evaluasi pemahaman mereka.
Tujuan utama dari LKPD Perkalian adalah memberikan kesempatan siswa untuk
melatih keterampilan mereka secara mandiri setelah mempelajari konsep dasar
perkalian melalui Jarimatika. Dengan berbagai latihan soal yang disediakan, diharapkan
siswa dapat menguasai konsep perkalian dengan lebih baik dan merasa lebih percaya

Implementasi Program Literasi Numerasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di SDI Matsaratul Huda Pamekasan
99 Jurnal Kabar Masyarakat - Vol.2, No.3 Agustus 2024



diri dalam menyelesaikan permasalahan matematika yang melibatkan perkalian. Proses
pengerjaan LKPD ini juga dapat membantu guru dalam melakukan evaluasi kemajuan
belajar siswa serta menyesuaikan pembelajaran selanjutnya sesuai dengan kebutuhan
mereka.

Gambar 3.13 LKPD Perkalian

5) Hafalan Perkalian
Setelah mendapatkan penjelasan tentang metode jarimatika dan menyelesaikan
LKPD Perkalian, siswa diminta secara mandiri menghafalkan tabel perkalian. Tujuan
utama dari hafalan perkalian ini untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep
perkalian dan meningkatkan kecepatan serta keakuratan mereka dalam menjawab soal-
soal perkalian. Setelah siswa berhasil menghafalkan tabel perkalian, mereka akan
diminta untuk menyampaikan hafalannya dan akan diberi tanda sebagai bukti bahwa
mereka telah menyelesaikan tugas tersebut. Proses pemberian tanda ini dapat berupa
stiker atau tanda lain yang diberikan oleh guru sebagai pengakuan atas pencapaian
siswa dalam master hafalan perkalian. Melalui program kerja hafalan perkalian ini,
diharapkan siswa dapat meningkatkan keterampilan matematika mereka secara
menyeluruh dan siap menghadapi konsep matematika yang lebih kompleks.

Gambar 3.14 Hafalan Perkalian

e-ISSN: 2985-7724; p-ISSN: 2985-6337, Hal 88-105
6) Penggunaan Quizizz untuk Numerasi
Mahasiswa kampus mengajar 7 memberikan soal-soal numerasi kepada siswa
menggunakan website “Quiziz”. Soal-soal quiziz juga dimaksudkan untuk melihat
pemahaman siswa pada materi matematika yang sudah diberikan sebelumnya. Quiziz
ini merupakan aplikasi gamifikasi yang sangat menarik karena dilengkapi dengan
musik dan gambar. Setiap pengerjakan soal, secara otomatis jawaban tersebut dapat di
cek benar atau salah. Di bagian akhir pengerjaan akan ditampilkan skor total yang
diperoleh dan dapat ditentukan siapa yang menjadi juara dalam pengerjaan kuis
tersebut yang diperoleh dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi dan jawaban
tercepat.

Gambar 3.15 Penggunaan Quizizz untuk Numerasi

c. Adaptasi Teknologi
1) Workshop AI dan Canva bagi Guru
Mahasiswa kampus mengajar 7 mengadakan workshop AI dan canva yang
ditujukan untuk para guru. Kegiatan ini sangat didukung oleh Kepala SDI Matsaratul
Huda karena beliau ingin para guru lebih aktif dan inovatif dalam pembelajaran,
membuat postingan yang menarik, dan membuat LKPD/soal. Workshop ini
menggunakan sistem sharing-hearing, sehingga secara teknis tidak terlalu formal,
melainkan memandu para guru. Namun, sebelum itu, mahasiswa memberikan sedikit
pengantar tentang AI dan canva dan pentingnya keduanya di dunia pendidikan. Di
workshop ini, mahasiswa mengenalkan Chat GPT, OpExam, dan Canva. Di akhir
pelatihan, para guru diminta oleh kepala sekolah untuk membuat poster. Melalui
workshop ini diharapkan dapat membantu guru dalam melaksanakan tugas dan dapat
diaplikasikan saat pembelajaran.

Implementasi Program Literasi Numerasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di SDI Matsaratul Huda Pamekasan
101 Jurnal Kabar Masyarakat - Vol.2, No.3 Agustus 2024




Gambar 3.16 Workshop AI dan Canva bagi Guru

2) Adaptasi Teknologi dengan Permainan Web Numerasi dan literasi
Program ini mengenalkan beberapa permainan literasi dan numerasi berbasis web
yang bebas akses, serta mengajarkan bagaimana cara memainkannya. Sehingga siswa
dapat memanfaatkan teknologi dengan baik. Beberapa permainan web yang digunakan
seperti quizizz dan wordwall.






Gambar 3.17 Adaptasi Teknologi dengan Permainan Web Numerasi dan Literasi

d. Program lainnya
1) Mengisi Kelas Kosong
Selain berkolaborasi dengan guru, mahasiswa kampus mengajar 7 juga
mengajar/mengisi kelas di jam kosong. Dalam mengisi kelas, mahasiswa melanjutkan
pelajaran, terkadang juga membuat pembelajaran interaktif lain yang tidak keluar dari
topik mata pelajaran. Untuk memaksimalkan pembelajaran, tim mahasiswa
menggunakan berbagai variasi model/strategi pembelajaran dan menggunakan berbagi
media pembelajaran, ice breaking, dan game interaktif.

e-ISSN: 2985-7724; p-ISSN: 2985-6337, Hal 88-105

Gambar 3.18 Mengisi Kelas Kosong

2) Ice breaking
Ice breaking merupakan kegiatan yang sering diberikan tim mahasiswa kampus
mengajar karena siswa akan sering merasa bosan jika monoton pada 1 kegiatan. Ada
beberapa ice breaking yang tim mahasiswa lakukan dalam pembelajaran: Pertama yaitu
“tepuk semangat” dan “lagu semangat”. Lagu ini sangat bagus untuk mengembalikan
“mood” dan semangat siswa untuk mengikuti serangkaian pembelajaran. Kedua, ice
breaking “Kebalikan”. Di ice breaking ini, siswa diminta berdiri, berbaris, dan
memegang pundak teman di depannya. Tata cara bermainnya yaitu, ketika tim
mahasiswa kampus mengajar mengucapkan “lompat ke kiri”, maka yang harus
dilakukan oleh siswa yaitu lompat ke kanan (kebalikan dari kiri). Ice breaking ini sangat
efisien untuk menguji konsentrasi siswa. Ketiga, ice breaking bernyanyi bersama.

Gambar 3.19 Penggunaan Ice Breaking

Implementasi Program Literasi Numerasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di SDI Matsaratul Huda Pamekasan
103 Jurnal Kabar Masyarakat - Vol.2, No.3 Agustus 2024



3) Bioskop Pembelajaran
Bioskop Pembelajaran adalah kegiatan menonton bersama kisah-kisah teladan
dan cerita inspirasi. Kegiatan ini sebagai bentuk refleksi diri untuk kembali meneladani
baik yang dapat diteladani. Setelah menonton, tim mahasiswa kampus mengajar
memberikan beberapa pertanyaan terkait judul, isi cerita, nasehat yang diperoleh, sikap
baik yang perlu diteladani. Di bagian akhir, siswa diminta untuk untu membuat
rangkuman dari apa yang ditonton.
Gambar 3.20 Bioskop Pembelajaran

4) English Day
English Fun merupakan kegiatan pembelajaran bahasa Inggris interaktif yang
dikemas dengan game edukasi. Dalam kegiatan ini, mahasiswa kampus mengajar 7
membawa dua topik: Body Parts dan My dream. Di topik body parts, sebelum memulai
game, siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Setelah itu, siswa diberi selembar kertas
berupa materi untuk mereka baca dan ingat. Selanjutnya tim mahasiswa memulai
permainan dengan model GTT (Game Tour Tournament) dimana setiap anggota
kelompok menjawab 3 soal dari soal yang sudah disediakan di papan. Di topik my
dreams, siswa dikenalkan dengan kosa kata tentang cita-cita kepada siswa, kemudian
siswa diminta untuk menempel fingerprint mereka di pohon yang sudah diprint dan
menulis nama dan cita-cita mereka.

Gambar 3.21 English Day

e-ISSN: 2985-7724; p-ISSN: 2985-6337, Hal 88-105
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penjelasan di atas, implementasi program kampus mengajar Angkatan 7
yang dilakukan di SDI Matsaratul Huda berjalan dengan baik. Beberapa program kerja sudah
dilaksanakan diantaranya yaitu program kerja literasi, numerasi, adaptasi teknologi serta
program kerja lainnya yang mendukung. Hasil akhir program Kampus Mengajar secara
signifikan mampu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa di SDI Matsaratul
Huda. Hal ini terlihat dari hasil pre-tes dan post-tes AKM kelas, terjadi peningkatan rata-rata skor
kemampuan literasi dan numerasi yang sudah dilaksanakan. Selain itu, partisipasi siswa dalam
kegiatan literasi dan numerasi juga meningkat secara signifikan, yang menunjukkan minat dan
motivasi belajar yang tinggi. Program ini juga memberikan manfaat baik bagi guru dalam
meningkatkan kualitas Pendidikan dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan bersama
mahasiswa kampus mengajar saat pelatihan ataupun saat berkolaborasi di kelas. Tidak hanya
bagi siswa dan guru, program kampus mengajar ini juga mampu meningkatkan softskill
mahasiswa kampus mengajar, seperti kemampuan kepemimpinan, penyelesaian masalah, kerja
sama, manajemen, empati sosial, berpikir analitis, kreativitas dan inovasi, dan kemampuan
komunikasi.

5. UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kami sampaikan kepada Kemendikbudristek yang telah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan program kampus mengajar angkatan 7 di SDI
Matsaratul Huda Pamekasan. Terima kasih kami sampaikan pula kepada kepala sekolah, guru
pamong, guru kelas, siswa serta semua pihak SDI Matsaratul Huda yang telah mendukung dan
ikut membantu berpartisipasi menyukseskan pelaksanaan program kerja kampus mengajar
angkatan 7 di SDI Matsaratul Huda Pamekasan.

Implementasi Program Literasi Numerasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di SDI Matsaratul Huda Pamekasan
105 Jurnal Kabar Masyarakat - Vol.2, No.3 Agustus 2024



DAFTAR REFERENSI
Haloho, B., & Napitu, U. (2023). Pelaksanaan Kegiatan Literasi Dan Numerasi Bagi Peserta
Didik Kelas Tinggi Sekolah Dasar. Jurnal Serunai Administrasi Pendidikan, 12(2).
Han, W., Susanto, D., Dewayani, S., & Pandora, P. (2017). Materi Pendukung Literasi
Numerasi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.
Lisnawati, I., & Ertinawati, Y. (2019). Literat Melalui Presentasi. Jurnal Metaedukasi, 1(1), 1-
12.
Nastiti, M. D., & Dwiyanti, A. N. (2022). Kajian Literatur: Literasi Numerasi Siswa Sekolah
Dasar Kelas Atas. Prosiding Seminar Nasional Sultan Agung ke-4, 126-133. Semarang,
17 November 2022: FKIP UNISSULA.
Patriana, W. D., Sutama, S., & Wulandari, M. D. (2021). Pembudayaan Literasi Numerasi
untuk Asesmen Kompetensi Minimum dalam Kegiatan Kurikuler pada Sekolah Dasar
Muhammadiyah. Jurnal Basicedu, 5(5), 3413–3430.
Sudianto, Jamahsyari, Y. F., Hendayana, A. F., Fauziah, I., & Pebrianti, Y. U. (2023).
Peningkatan Kemampuan Literasi dan Numerasi melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 5. SANISKALA: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 15-21.
Sukma, H. H., & Sekarwidi, R. A. (2021). Strategi Kegiatan Literasi Dalam Meningkatkan
Minat Baca Peserta Didik Di Sekolah Dasar. JURNAL VARIDIKA, 33(1), 11-20.
Tim Program Kampus Mengajar. (2024). Buku Panduan Kampus Mengajar Angkatan 7 Tahun
2024. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Widiantari, N. K. K., Suparta, I. N., & Sariyasa, S. (2022). Meningkatkan Literasi Numerasi
dan Pendidikan Karakter dengan E-Modul Bermuatan Etnomatematika di Era Pandemi
COVID-19. JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika), 10(2), 331–343.