Abdimas Galuh
Volume 4, Nomor 2, September 2022, 643-650
643
DISEMINASI PEMANFAATAN AIR LERI SEBAGAI SARANA FERMENTASI
PAKAN TERNAK DI DESA KALIKEJAMBON JOMBANG

DISSEMINATION OF THE UTILIZATION OF LERI WATER AS A MEANS OF
ANIMAL FEED FERMENTATION IN KALIKEJAMBON VILLAGE, JOMBANG

Ospa Pea Yuanita Meishanti
*
, Anggun Wulandari, Muhammad Farid Nasrulloh, Fatikhatun
Nikmatus Sholihah, Rossanita Truelovin Hadi Putri, Moch. Faizul Huda, Ino Angga Putra

Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang
*Email: [email protected]
(Diterima 13-03-2022; Disetujui 28-05-2022)

ABSTRAK
Fermentasi pakan ternak bisa menjadi salah satu aternatif yang sangat mudah bagi para peternak untuk
mengatasi masalah pakan saat musim tidak mendukung, baik musim hujan yang dapat menyebabkan banjir
ataupun musim kemarau yang dapat menyebabkan kekeringan. Karena berbasis air leri (air cucian beras),
fermentasi pakan ternak yang telah dibuat bisa menjadi solusi yang sangat murah biaya. Pengabdian ini
bertujuan untuk mengatasi permasalahan mitra pengabdian masyarakat mengenai kurangnya pakan pada
musim penghujan, sehingga dalam pengabdian ini dengan melaksanakan diseminasi pemanfaatan air leri
sebagai saran fermentasi pakan ternak, dengan metode yang dilakukan sosialisasi, diskusi, pelatihan,
pendampingan, evaluasi program dan keberlanjutan program kegiatan. Hasil pengabdian ini terdapatnya
peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta, antusiasme yang optimis dari peserta pelatihan untuk
dapat melaksanakannya, dan untuk keberlanjutan program pengabdian adanya kerjasama pendampingan
terhadap keberlanjutan program.

Kata kunci: Diseminasi, pemanfaatan air leri, fermentasi

ABSTRACT
Fermentation of animal feed can be a very easy alternative for farmers to overcome feed problems when the
season is not supportive, both the rainy season which can cause flooding and the dry season which can cause
drought. Because it is made from leri water (rice washing water), fermented animal feed that has been made
can be a very cheap solution. This service aims to overcome the problems of community service partners
regarding the lack of feed in the rainy season, so that in this service they socialize the use of leri water as a
suggestion for animal feed fermentation, with methods carried out by socialization, discussion, training,
mentoring, program evaluation and sustainability activities. program. . The results of this service are an
increase in the knowledge and skills of the participants, the optimistic spirit of the training participants to be
able to carry it out, and for the sustainability of the service program there is cooperation in mentoring the
sustainability of the program.

Keywords: Socialization, utilization of leri water, fermentation

PENDAHULUAN
Desa Kalikejambon merupakan desa yang berada dalam wilayah Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang Jawa Timur yang memiliki memiliki 3 dusun, 6 RW, dan
34 RW. Mayoritas penduduk di Desa Kalikejambon berpendapatan dari sektor UKM
seperti pertanian, peternakan, usaha kerajinan daerah, dan lainnya. Desa Kalikejambon
memiliki iklim sub-tropik, dengan curah hujan di kisaran 31% pada bulan November
dengan kelembaban udara 76% serta kerapatan udara di kisaran 56% dengan suhu
maksimal 32
0
C.

Diseminasi Pemanfaatan Air Leri Sebagai Sarana Fermentasi Pakan Ternak di Desa Kalikejambon Jombang
Ospa Pea Yuanita Meishanti dkk
644
Sejauh yang kami amati selama melakukan observasi lapang, keadaan wilayah Desa
Kalikejambon, Tembelang, Jombang memiliki potensi ekonomi di bidang peternakan, baik
peternak dalam skala kecil maupun besar. Kebanyakan peternak di Desa Kalikejambon
hanya menyediakan pakan segar untuk ternaknya. Pemberian pakan segar dapat terpenuhi
dengan baik jika keadaan cuaca sedang baik.
Sebagaimana yang telah kita ketahui, ketika musim panas maka pakan segar akan
mengering, para peternak akan kesulitan memenuhi kebutuhan pakan ternaknya. Begitu
pula ketika musim penghujan. Saat curah hujan terlalu tinggi, banyak lahan pakan ternak
yang terendam air sehingga menyebabkan persediaan pakan ternak sangat terbatas
sehingga kebutuhan pakan ternak menjadi kurang terpenuhi. Pakan adalah makanan atau
asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Pakan yang diberikan bisa
berupa pakan basah ataupun pakan kering. Dari keadaan tersebut, kami bermaksud
membuat program Teknologi Fermentasi Pakan Ternak berbasis air leri (air cucian beras)
sebagai sarana yang dapat mencukupi kebutuhan Pakan ternak di Desa Kalikejambon,
Tembelang, Jombang.
Kandungan nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada bagian kulit ari. Saat mencuci
beras biasanya air cucian pertama akan berwarna keruh. Warna keruh tersebut
menunjukkan bahwa lapisan terluar dari beras ikut terkikis. Selama pencucian beras,
sekitar 80% vitamin B1, 70% vitamin B3, 90% vitamin B6, 50% mangan (Mn), 50% fosfor
(P), 60% zat besi (Fe), 100% serat dan asam lemak esensial terlarut oleh air (Alip, 2010
dalam Rahmadsyah, 2016).
Air leri atau air cucian beras adalah air yang diperoleh dari proses pencucian beras.
Air cucian beras mudah didapat karena sebagian besar masyarakat Indonesia menggunakan
beras (nasi) sebagai makanan pokok. Sejauh ini, air beras kurang dimanfaatkan dan
langsung dibuang begitu aja, padahal air leri memiliki kandungan karbohidrat, nitrogen,
fosfor, kalium, magnesium, sulfur, protein, vitamin B, Vitamin B1 atau thiamin yang
sangat bagus untuk hewan. (Wahyuningsih, 2019).
Fermentasi adalah suatu disimilasi senyawa-senyawa organik yang disebabkan oleh
aktivitas mikroorganisme. Disimilasi merupakan reaksi kimia yang membebaskan energi
melalui perombakan nutrien. Pada proses disimilasi, senyawa substrat yang merupakan
sumber energi diubah menjadi senyawa yang lebih sederhana atau tingkat energinya lebih
rendah.(Bachruddin:2018). Fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada
suatu substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme
(Suprihatin, 2010). Proses fermentasi dibutuhkan starter sebagai mikroba yang akan

Abdimas Galuh
Volume 4, Nomor 2, September 2022, 643-650
645
ditumbuhkan dalam substrat. Starter merupakan populasi mikroba dalam jumlah dan
kondisi fisiologis yang siap diinokulasikan pada media fermentasi (Prabowo,2011).
Menurut KBBI, fermentasi adalah proses peragian, di KBBI dicantumkan dalam
istilah kimia, fermentasi adalah suatu proses penguraian senyawa organik secara metabolik
dengan bantuan mikroorganisme yang biasanya dilakukan dalam keadaan anaerobik,
membebaskan gas dan menghasilkan energi.
Fungsi dan manfaat dari fermentasi pakan ternak berbahan dasar leri yaitu sebagai
berikut:
1. Meningkatkan nafsu makan sehingga penggemukan semakin cepat.
2. Memperbaiki proses pencernaan lebih kebal terhadap penyakit .
3. Meningkatkan produksi susu untuk hewan ruminansia perah.
4. Meningkatkan produksi susu menjadi susu dan daging kambing menjadi tidak prengus.
5. Mengurangi bau kotoran dan air seni kotoran menjadi lebih sedikit karena pakan
menjadi tercerna dengan baik.
6. Mempercepat penambahan bobot secara alami bagi semua ternak pedaging.
7. Memiliki daya simpan lebih lama kemarau panjang dan dapat mengatasi saat musim.
Hasil survey kami, para peternak di Desa Kalikejambon akan mengalami kekurangan
persediaan pakan segar untuk hewan ternaknya saat musim panas ketika pakan mongering,
dan musim hujan ketika curah hujan terlalu tinggi sehingga merendam persediaan pakan
segar di sekitar. Masyarakat yang gaptek tidak bisa mengakses internet sendiri untuk
memecahkan masalah mereka. Padahal di luar sana banyak solusi dan terobosan yang
sangat berguna bagi masyarakat sekitar.
Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membuat pakan ternak berbasis leri (air
cucian beras) sebagai salah satu sarana yang dapat mencukupi kebutuhan pakan ternak di
Desa Kalikejambon, Tembelang, Jombang, dengan memperkenalkan fermentasi pakan ini,
para peternak di Desa Kalikejambon tidak perlu khawatir lagi dengan permasalahan
kekurangan pakan dikarenakan pakan yang difermentasi ini dapat disimpan dalam jangka
waktu panjang. Selain itu, fermentasi pakan ternak dapat meningkatkan nafsu makan
hewan ternak sehingga dapat mempercepat proses pertumbuhannya. Kebanyakan
masyarakat awam tidak mengetahui keuntungan dari pemberian pakan fermentasi kepada
hewan ternak.

Diseminasi Pemanfaatan Air Leri Sebagai Sarana Fermentasi Pakan Ternak di Desa Kalikejambon Jombang
Ospa Pea Yuanita Meishanti dkk
646
BAHAN DAN METODE
Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan air
leri (Cucian Beras) sebagai sarana fermentasi pakan ternak dengan sasaran kegiatan ini
adalah kelompok ternak yang ada di Desa Kalikejambon Tembelang jombang. Kegiatan ini
dilaksanakan di Balai desa Kalikejambon dengan jumlah peserta 30 orang.
Metode pendekatan yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat ini meliputi metode sosialisasi, diskusi, pelatihan, pendampingan, evaluasi
program dan keberlanjutan program kegiatan. Metode diskusi dan ceramah dilaksanakan
pada kegiatan sosialisasi pentingnya fermentasi pakan ternak dan pemanfaatan air leri dan
pendampingan ini dilaksanakan secara intensif sampai dengan pembuatan air leri menjadi
fermentasi pakan ternak di Desa kelikejambon. Melalui kegiatan pelatihan diharapkan
dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh mitra. Metode sosialiasi, praktek
dan pendampingan dilaksanakan selama 1 bulan. Permasalahan yang ada pada kelompok
sasaran dan solusinya terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Permasalahan dan solusi
No. Permasalahan Solusi
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan air
leri sebagai fermentasi pakan ternak.
Sosialisasi, dan diskusi
2. Sulitnya para peternak memenuhi pakan ternak saat musim
kemarau.
Sosialisasi dan diskusi
3. Para peternak belum bisa membuat fermentasi pakan ternak
yang mudah dan praktis.
Praktek pembuatan dan
pendampingan

Kegiatan ini akan mencapai keberhasilan dan kelancaran karena adanya kerjasama
dengan mitra dimana sumber permasalahan diperoleh dari pihak mitra tersebut.
Pelaksanaan ini bersifat partisipatori, dimana tim pengusul dan mitra secara bersama-sama
dan proaktif untuk terlibat dalam setiap kegiatan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada
masyarakat dilakukan di bulan November 2021. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan pengabdian diseminasi pemanfaatan air leri sebagai sarana
fermentasi pakan ternak di Desa Kalikejambon Jombang ini dilaksanakan menggunakan
beberapa tahapan kegiatan meliputi: (1) Persiapan; (2) Pelaksanaan; (3) Evaluasi; (4)
Keberlanjutan program kegiatan.

Abdimas Galuh
Volume 4, Nomor 2, September 2022, 643-650
647
1. Tahap persiapan
Tahap ini dilakukan dengan melakukan observasi lapang dengan melakukan
wawancara kepada masyarakat sekitar, untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi.
Kemudian tim pengabdian masyarakat melaksanakan FGD (focus grup discusion)
untuk mendiskusikan permasalahan dan mencari solusi permasalahan mitra.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :
a. Sosialisasi
Sosialisasi dilaksanakan dengan mengundang para warga yang memiliki ternak dan
para petani. Metode ini diterapkan guna untuk menyampaikan tentang pengertian
fermentasi pakan ternak berbasis leri, kandungan pada setiap bahan-bahan, manfaat,
efek samping, dan cara pembuatan fermentasi pakan ternak (Gambar 1).

Gambar 1. Sosialisasi diseminasi pemanfaatan air leri
sebagai sarana fermentasi pakan ternak
b. Diskusi
Kemudian setelah melakukan sosialisasi berikutnya melakukan diskusi tanya jawab
antara peserta dengan narasumber, serta sharing atau penyaluran ide dan
pengalaman antara peserta dengan narasumber (Gambar 2).

Gambar 2. Pelaksanaan diskusi diseminasi pemanfaatan air leri
sebagai sarana fermentasi pakan ternak

Diseminasi Pemanfaatan Air Leri Sebagai Sarana Fermentasi Pakan Ternak di Desa Kalikejambon Jombang
Ospa Pea Yuanita Meishanti dkk
648
3. Pelaksanan Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Pelaksanaan program kegiatan melalui tahapan pelatihan dan tahapan pendampingan
pelaksanaan diseminasi pemanfaatan air leri sebagai sarana fermentasi pakan ternak.
Pelatihan ini dilaksanakan setelah kegiatan ceramah dan diskusi selesai. Para peserta
langsung diberi arahan pembuatan fermentasi pakan ternak berbahan dasar leri tersebut.

Gambar 3 Pelatihan dan pendampingan diseminasi pemanfaatan air leri
sebagai sarana fermentasi pakan ternak
4. Evaluasi program
Evaluasi program dilaksanakan dengan menyebarkan angket program kegiatan sebelum
dan sesudah kegiatan berlangsung kemudian melakukan program pendampingan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Gambar 1).

Gambar 1. Evaluasi program kegiatan
Gambar 1 pada evaluasi program kegiatan terlihat bahwa pelatihan telah memberikan
efek peningkatan dari tingkat pengetahuan peserta mengenai diseminasi pemanfaatan
air leri sebagai sarana fermentasi pakan ternak. Kelompok peserta yang terbagi menjadi
tiga golongan menunjukkan bahwa proporsi peserta yang semula memiliki tingkat
pengetahuan rendah, sedang dan tinggi dalam pengetahuan diseminasi pemanfaatan air

Abdimas Galuh
Volume 4, Nomor 2, September 2022, 643-650
649
leri sebagai sarana fermentasi pakan ternak. Pada kategori tingkat pengetahuan rendah
dan sedang mengalami penurunan dan kelompok dengan tingkat pengetahuan tinggi
mengalami peningkatan 26,8%, yang artinya pelatihan telah memberikan efek
peningkatan peserta dalam diseminasi pemanfaatan air leri sebagai sarana fermentasi
pakan ternak. Juga respon peserta terlihat positif terhadap pelatihan dan optimis dalam
pemanfaatan air leri sebagai sarana fermentasi pakan ternak. Antusias dan keaktifan
peserta dalam diskusi juga cukup tinggi (Gambar 2).

Grafik 2. Antusiasme Pelaksanaan Pelatihan
Antusiasme peserta memperoleh prosentase 88% optimis dalam pemanfaatan
pemanfaatan air leri sebagai sarana fermentasi pakan ternak, dan yang merasa tidak
optimis 12%, sehingga dengan adanya pelatihan pemanfaatan air leri sebagai sarana
fermentasi pakan ternak, para peserta mendapatkan penguatan pengetahuan dan
keterampilan

5. Keberlanjutan program kegiatan
Analisis berkelanjutan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui kegiatan
pemanfaatan air leri ini, Masyarakat diharapkan mampu untuk mengembangkan
inovasi yang telah dirancang, khusunya Kelompok Ternak terhadap apa yang sudah
didapat dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan tersebut.serta masyarakat dapat terampil
dalam membuat fermentasi pakan ternak. Hal ini dapat meningkatkan mutu dalam
peternakan di wilayah Kecamatan Tembelang, khususnya di Desa Kalikejambon.
Dampak Ekonomi yang didapat oleh Masyarakat Kalikejambon adalah meminimalisir
pembelian obat perangsang makanan pada hewan ternak serta salah satu sarana untuk
memajukan UMKM pada masyarakat Desa Kalikejambon.

Diseminasi Pemanfaatan Air Leri Sebagai Sarana Fermentasi Pakan Ternak di Desa Kalikejambon Jombang
Ospa Pea Yuanita Meishanti dkk
650
Dampak sosial yang didapat oleh masyarakat Kalikejambon adalah berupa fermentasi
yang sangat sederhana karena hanya memanfaatkan limbah air leri. Produk yang
dihasilkan dari proses pembuatan tadi bisa dimanfaatkan hasilnya oleh masyarakat,
baik untuk dikonsumsi pada ternak secara pribadi ataupun dijual. Selain itu,
pembuatanya sangat sederhana dan tidak membutuhkan biaya yang besar.

KESIMPULAN DAN SARAN
Fermentasi pakan ternak bisa menjadi salah satu aternatif yang sangat mudah bagi
para peternak untuk mengatasi masalah pakan saat musim tidak mendukung, baik musim
hujan yang dapat menyebabkan banjir ataupun musim kemarau yang dapat menyebabkan
kekeringan. Karena berbasis air leri (air cucian beras), Fermentasi Pakan Ternak yang telah
dibuat bisa menjadi solusi yang sangat murah biaya daripada yang lainnya. Dari hasil uji
coba, Fermentasi Pakan Ternak berbasis leri ini bisa menumbuhkan nafsu makan hewan
ternak sehingga hewan ternak tersebut tidak kekurangan gizi dan terhambat
pertumbuhannya. Selain dari itu, biaya pembuatan fermentasi ini juga sangat terjangkau
karena bahannya dapat kita temukan sehari-hari di rumah. Fermentasi berbasis air leri ini
juga sudah bisa bersaing dengan cairan fermentasi lainnya yang menambahkan bakteri
anaerob seperti EM4 dan lain sebagainya. Pelatihan dan antusiasme masyarakat yang luar
biasa optimis dalam pelaksanaan kegiatan dapat menjadi keberlanjutan program kegiatan
yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Bachruddin, Z. (2018). Teknologi Fermentasi pada Industri Peternakan. UGM Press.
Meishanti, O. P. Y., Robingah, B., Muhibuddin, A., dan Kholid, A. (2021). Pelatihan
Pembuatan Hand Sanitizer (SANMAN) di Pondok Pesantren An-Nashriyah Bahrul
Ulum. Jurnal Jumat Pendidikan: Jurnal Pengabdian Masyarakat. Vol. 2. No. 01 Hal
41-48 https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/abdimaspen/article/view/1163/596
Prabowo, A. 2011. Pengawetan Dedak Padi dengan Cara Fermentasi. Available at
http://sumsel.litbang.deptan.go.id/index.php/component/content/article/53-it-
1/206dedakpadi
Rahmadsyah, 2015. Pengaruh Air Leri, Air TheBasi dan Air Kopi Sebagai Larutan Nutrisi
Alternatif Terhadap Budidaya Bayam Merah Dengan Metode Nutrien Film
Technique. Skripsi Program Studi Biologi Universias Islam Negeri Sunan Kalijaga,
Yogyakarta.
Suprihatin. 2010. Teknologi Fermentasi. Surabaya: UNESA Press
Wahyuningsih, S. (2019). Pemanfaatan Limbah Sayuran Pasar (Kubis) Dengan
Penambahan Variasi Bahan Air Leri, Urine Sapi, Dan Urine Kelinci Sebagai Bahan
Pembuatan Pupuk Organik Cair Terhadap Kandungan NPK.(Doctoral dissertation,
Poltekkes Kemenkes Surabaya).