Communnity Development Journal Vol.4 No. 4 Tahun 2023, Hal. 9406- 9410

P-ISSN 2721-5008| E-ISSN 2721-4990 9406

KONTRIBUSI INDONESIA DALAM OPERASI PEMELIHARAAN
PERDAMAIAN PERSERIKATAN BANGSA -BANGSA (PBB)

Ryanda Catur Arhanudya
1
, Syaiful Anwar
2,
Rizerius Eko Hadisancoko
3
Universitas Pertahanan Republik Indonesia
e-mail: [email protected]

Abstrak
Pemeliharaan perdamaian merupakan salah satu isu krusial dalam politik global saat ini. PBB, sebagai
lembaga internasional utama, memiliki peran kunci dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Indonesia, sebagai salah satu negara anggota PBB, telah aktif berpartisipasi dalam operasi
pemeliharaan perdamaian PBB selama beberapa decade. Indonesia telah mengambil berbagai upaya
dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemeliharaan perdamaian melalui Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk pengiriman Personel Tentara Negara Indonesia (TNI) dalam misi
perdamaian. Namun, kontribusi Indonesia tidak terbatas hanya pada aspek militer semata. Negara ini
juga telah berperan aktif dalam bidang kemanusiaan sebagai wujud dukungan terhadap perdamaian
dunia. Kontribusi Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB telah memiliki dampak
positif yang signifikan dalam lingkup internasional. Implikasi positif ini mencakup berbagai aspek,
termasuk reputasi diplomatis, hubungan internasional, pengaruh regional, dan kontribusi terhadap
perdamaian dunia. Implikasi positif ini bukan hanya berdampak pada citra Indonesia di mata dunia,
tetapi juga memberikan inspirasi dan contoh bagi negara-negara lain untuk turut serta dalam upaya
pemeliharaan perdamaian dunia.
Kata kunci: Pemeliharaan Perdamaian, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Perdamaian Dunia

Abstract
Peacekeeping is one of the crucial issues in global politics today. The UN, as the main international
institution, has a key role in maintaining world peace and security. Indonesia, as one of the UN
member states, has been actively participating in UN peacekeeping operations for decades. Indonesia
has taken various efforts and made significant contributions in peacekeeping through the United
Nations (UN), including the dispatch of Indonesian Army (TNI) personnel in peace missions.
However, Indonesia's contribution is not limited to the military aspect alone. The country has also
played an active role in the humanitarian field as a form of support for world peace. Indonesia's
contribution to UN peacekeeping operations has had a significant positive impact in the international
sphere. These positive implications cover various aspects, including diplomatic reputation,
international relations, regional influence, and contribution to world peace. These positive implications
not only impact Indonesia's image in the eyes of the world, but also provide inspiration and examples
for other countries to participate in world peacekeeping efforts.
Keywords: Peacekeeping, United Nations, World Peace

PENDAHULUAN
Pemeliharaan perdamaian telah menjadi tugas yang semakin mendesak dalam dunia yang penuh
dengan konflik dan ketegangan geopolitik. Konflik bersenjata, perang saudara, dan ketidakstabilan
politik di berbagai belahan dunia terus mengancam perdamaian global. Dalam upaya menjaga
perdamaian dan keamanan dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memainkan peran sentral melalui
operasi pemeliharaan perdamaian. PBB telah berupaya melibatkan negara-negara anggotanya dalam
operasi pemeliharaan perdamaian yang bertujuan untuk mengatasi konflik, mengawasi gencatan senjata,
dan membantu membangun fondasi perdamaian yang kokoh (Williams & Boutelli, 2014).
PBB, atau Perserikatan Bangsa-Bangsa, adalah sebuah organisasi internasional yang dibentuk
pada tahun 1945 setelah berakhirnya Perang Dunia II. Tujuan utama PBB adalah menjaga perdamaian
dan keamanan dunia, mengatasi konflik internasional, dan mempromosikan kerjasama antarnegara
untuk memecahkan masalah global. PBB memiliki anggota-anggota dari hampir seluruh negara di dunia
dan memiliki beragam badan dan program yang berfokus pada isu-isu seperti hak asasi manusia,
pembangunan berkelanjutan, kesehatan, lingkungan, dan bantuan kemanusiaan.
PBB berpusat di markas besar New York City, Amerika Serikat, dan memiliki enam badan utama
yang termasuk Majelis Umum (General Assembly), Dewan Keamanan (Security Council), Dewan
Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council), Dewan Keamanan (Trusteeship Council),

Communnity Development Journal Vol.4 No. 4 Tahun 2023, Hal. 9406- 9410

P-ISSN 2721-5008| E-ISSN 2721-4990 9407

Mahkamah Internasional (International Court of Justice), dan Sekretariat PBB yang dipimpin oleh
Sekretaris Jenderal. Organisasi ini berfungsi sebagai forum global di mana negara-negara anggota dapat
berdiskusi, bernegosiasi, dan mengambil tindakan bersama untuk mencapai tujuan-tujuan mereka dalam
memelihara perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan dunia (Abdul Halim, 2004).
PBB juga terlibat dalam misi-misi pemeliharaan perdamaian di seluruh dunia, mengirim pasukan
perdamaian untuk membantu mengatasi konflik bersenjata, mengawasi gencatan senjata, dan
mendukung rekonstruksi pasca-konflik. Organisasi ini memiliki peran penting dalam penanganan isu-
isu global seperti perubahan iklim, bantuan kemanusiaan, dan isu-isu migrasi. Meskipun PBB memiliki
tantangan dan kritiknya sendiri, organisasi ini tetap menjadi salah satu upaya terbesar untuk
menciptakan perdamaian dan kerjasama internasional di dunia.
PBB telah menciptakan berbagai instrumen hukum internasional, termasuk Piagam PBB, yang
menjadi dasar hukum organisasi ini, serta berbagai konvensi, perjanjian, dan resolusi yang merujuk pada
pedoman dan norma-norma perilaku internasional. Organisasi ini juga memiliki badan-badan khusus
seperti UNICEF, UNHCR, WHO, dan UNESCO yang berfokus pada isu-isu tertentu seperti kesehatan,
pendidikan, dan perlindungan hak pengungsi (Waas, 2014).
Selama beberapa dekade, PBB telah menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan peran
dan tujuannya. Konflik bersenjata yang berkepanjangan, masalah kemiskinan ekstrem, perubahan iklim,
dan ancaman teroris adalah beberapa contoh isu-isu yang menjadi fokus perhatian PBB. Organisasi ini
juga berjuang dalam mengatasi ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya dan kesenjangan
antara negara-negara kaya dan miskin (Abdul Halim, 2004:69).
Meskipun memiliki keterbatasan dan kerumitan, PBB tetap menjadi wadah utama bagi negara-
negara di seluruh dunia untuk berdialog, bernegosiasi, dan mengambil tindakan bersama dalam
menangani masalah-masalah global. Kehadiran PBB dalam menyelenggarakan forum diskusi
internasional dan mengoordinasikan bantuan kemanusiaan telah memberikan kontribusi positif dalam
menjaga stabilitas dan perdamaian dunia. Organisasi ini terus berupaya untuk mengatasi tantangan-
tantangan baru yang muncul dan mencari solusi yang efektif untuk isu-isu global yang kompleks.
Salah satu negara yang secara konsisten dan aktif berpartisipasi dalam operasi pemeliharaan
perdamaian PBB adalah Indonesia. Negara kepulauan ini telah merespons panggilan PBB untuk
berkontribusi dalam berbagai misi pemeliharaan perdamaian di berbagai belahan dunia. Partisipasi
Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian bukan hanya sekadar tugas internasional yang harus
dilaksanakan, tetapi juga mencerminkan komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia.
Dalam setiap misi pemeliharaan perdamaian PBB, Indonesia tidak hanya mengirim personel
militer dan polisi, namun juga menyertakan personel sipil seperti pekerja kemanusiaan, pengamat, dan
diplomat. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memahami pentingnya pendekatan yang komprehensif
dalam memelihara perdamaian, yang meliputi aspek militer, kemanusiaan, dan diplomasi. Misalnya,
melalui partisipasinya dalam Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Stabilisasi Haiti (MINUSTAH)
pada tahun 2003, Indonesia tidak hanya membantu mengembalikan ketertiban, tetapi juga memberikan
bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang terdampak konflik di Haiti (Hutabarat, 2018).
Selain itu, Indonesia juga aktif dalam mendukung pendekatan diplomasi sebagai solusi untuk
menyelesaikan konflik internasional. Sebagai anggota non-permanen Dewan Keamanan PBB, Indonesia
telah berperan dalam memediasi konflik dan mempromosikan dialog sebagai cara untuk mencapai
perdamaian. Salah satu contoh nyata dari kontribusi diplomatik Indonesia adalah dalam upayanya untuk
mengatasi konflik di Timor Leste dan Aceh ( .
Partisipasi aktif Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB tidak hanya memiliki
dampak lokal di negara-negara yang terlibat, tetapi juga memperkuat profil diplomatis Indonesia di
tingkat internasional. Keberhasilan Indonesia dalam mendamaikan konflik di Aceh adalah contoh nyata
bagaimana kontribusi dalam pemeliharaan perdamaian dapat membuka pintu bagi peran yang lebih
besar dalam diplomasi global.
Kontribusi Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB juga mengukuhkan komitmen
Indonesia terhadap prinsip-prinsip PBB, termasuk perdamaian, keamanan, dan penyelesaian konflik
melalui jalur diplomatik. Hal ini telah memberikan landasan moral bagi Indonesia dalam menjalankan
peran sebagai anggota aktif dalam masyarakat internasional. Semua ini menggambarkan bahwa
partisipasi Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB memiliki dampak positif yang
signifikan terhadap perdamaian dan stabilitas dunia.
METODE

Communnity Development Journal Vol.4 No. 4 Tahun 2023, Hal. 9406- 9410

P-ISSN 2721-5008| E-ISSN 2721-4990 9408

Penelitian ini menggunakan metode studi literatur sebagai kerangka utama untuk mengumpulkan
data dan menganalisis kontribusi Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB). Pendekatan studi literatur merupakan pendekatan yang efektif untuk
mengeksplorasi berbagai aspek peran Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian dunia dengan
memanfaatkan sumber-sumber tertulis yang ada, termasuk buku, artikel ilmiah, laporan PBB, dokumen
kebijakan, jurnalisme investigasi, serta analisis akademis dan non-akademis yang relevan terkait dengan
kontribusi Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian.

HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kontribusi Indonesia dalam Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB
Pemeliharaan perdamaian merupakan salah satu pilar utama dari tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) sejak berdirinya pada tahun 1945. Dalam upaya menjaga perdamaian dan keamanan dunia, PBB
telah melibatkan berbagai negara anggota dalam misi-misi pemeliharaan perdamaian yang tersebar di
berbagai belahan dunia. Salah satu negara yang secara konsisten berperan dalam menjalankan amanah
ini adalah Indonesia. Sebagai negara dengan posisi geografis strategis dan komitmen yang kuat terhadap
perdamaian global, Indonesia telah menjadi aktor penting dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB.
Indonesia telah berpartisipasi dalam sejumlah misi pemeliharaan perdamaian PBB di berbagai
belahan dunia. Kontribusi Indonesia tidak hanya terbatas pada pengiriman personel militer dan polisi,
tetapi juga melibatkan personel sipil seperti pekerja kemanusiaan, pengamat, dan diplomat. Salah satu
kontribusi paling signifikan Indonesia adalah partisipasinya dalam Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa
untuk Stabilisasi Haiti (MINUSTAH) pada tahun 2003. Selama misi ini, pasukan Indonesia membantu
memulihkan ketertiban dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Haiti yang terdampak
konflik (Hutabarat, 2018).
Selain itu, Indonesia juga aktif dalam mendukung pendekatan diplomasi dalam menyelesaikan
konflik internasional. Sebagai anggota non-permanen Dewan Keamanan PBB, Indonesia telah berperan
dalam memediasi konflik dan mempromosikan dialog sebagai cara untuk mencapai perdamaian.
Kontribusi diplomatik Indonesia juga tercermin dalam upayanya dalam mengatasi konflik di Timor
Leste dan Aceh.
Kontribusi Indonesia dalam Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB mencerminkan komitmen
negara ini terhadap perdamaian dan stabilitas global. Selain partisipasi aktif dalam misi MINUSTAH di
Haiti, Indonesia juga telah mengirim personel ke berbagai misi pemeliharaan perdamaian di negara-
negara seperti Sudan, Lebanon, dan Kongo. Para personel Indonesia terlibat dalam berbagai kapasitas,
termasuk sebagai pasukan militer, polisi, dan personel kemanusiaan, menunjukkan fleksibilitas dan
komitmen yang tinggi terhadap misi-misi perdamaian (Rachmat & Ratmoko, 2020). Tidak hanya itu,
Indonesia juga memainkan peran penting dalam mendukung upaya perdamaian melalui diplomasi.
Sebagai anggota Dewan Keamanan PBB, Indonesia telah berperan aktif dalam memediasi konflik,
memberikan suara kepada negosiasi yang bertujuan untuk mencapai solusi damai. Upaya diplomatik ini
mencakup berbagai konflik di Asia Tenggara dan di seluruh dunia.
Kemudian Indonesia juga memiliki pengalaman yang berharga dalam proses rekonsiliasi pasca-
konflik. Di Timor Leste, Indonesia terlibat dalam berbagai inisiatif untuk membangun kembali
hubungan dengan negara tersebut setelah referendum kemerdekaan. Hal ini mencerminkan komitmen
Indonesia untuk mendukung proses rekonsiliasi dan mempromosikan perdamaian jangka Panjang.
Kontribusi Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB tidak hanya mencakup aspek
militer, tetapi juga mencakup dimensi diplomatik dan kemanusiaan. Hal ini menunjukkan peran
Indonesia sebagai pemain aktif dalam upaya global untuk menjaga perdamaian dan keamanan. Dengan
pengalaman dan komitmen yang dimilikinya, Indonesia dapat terus berperan sebagai agen perdamaian
yang signifikan di tingkat internasional.
Kontribusi Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB adalah cerminan nyata dari
komitmen negara ini terhadap perdamaian, keamanan, dan stabilitas global. Indonesia telah mengambil
peran aktif dalam berbagai misi pemeliharaan perdamaian PBB di seluruh dunia, yang mencakup
pengiriman personel militer, polisi, pekerja kemanusiaan, pengamat, dan diplomat. Salah satu momen
penting dalam sejarah kontribusi Indonesia adalah ketika pasukan Indonesia ikut serta dalam Misi
Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Stabilisasi Haiti (MINUSTAH) pada tahun 2003. Selama misi ini,
pasukan Indonesia tidak hanya membantu memulihkan ketertiban di Haiti yang dilanda konflik, tetapi

Communnity Development Journal Vol.4 No. 4 Tahun 2023, Hal. 9406- 9410

P-ISSN 2721-5008| E-ISSN 2721-4990 9409

juga memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan kepada masyarakat setempat
(Mane:2008).
Tidak hanya berfokus pada aspek militer, Indonesia juga mendukung pendekatan diplomasi dalam
menyelesaikan konflik internasional. Sebagai anggota non-permanen Dewan Keamanan PBB, Indonesia
telah berperan dalam memediasi konflik dan mendorong dialog sebagai sarana untuk mencapai
perdamaian. Keberhasilan dalam mendamaikan konflik di Aceh adalah salah satu contoh konkret
bagaimana kontribusi diplomatik Indonesia berdampak positif.
Kontribusi Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB juga mencerminkan komitmen
kuat terhadap prinsip-prinsip PBB, termasuk hukum internasional, penyelesaian damai sengketa, dan
penghormatan terhadap hak asasi manusia. Sebagai anggota aktif dalam masyarakat internasional,
Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian dunia (Mane:2008).
Lebih jauh lagi, partisipasi Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB membuka
peluang kerja sama yang lebih luas dengan negara-negara lain yang terlibat dalam upaya serupa. Ini
termasuk kerja sama dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan pembangunan yang dapat memperkuat
posisi Indonesia dalam arena internasional.
Dari perspektif keamanan nasional, pengalaman yang diperoleh oleh personel militer dan polisi
Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian dapat diterapkan dalam menghadapi tantangan
keamanan domestik. Mereka terlatih dalam menghadapi situasi konflik dan ketegangan, yang
berkontribusi pada upaya menjaga kedaulatan negara dan stabilitas dalam negeri.
Selain itu, Indonesia juga terlibat dalam upaya rekonsiliasi pasca-konflik, seperti dalam kasus Timor
Leste. Melalui inisiatif ini, Indonesia telah berkontribusi pada pemulihan dan pemajuan perdamaian
jangka panjang. Secara keseluruhan, kontribusi Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB
adalah cerminan dari peran aktif dan komitmen kuat negara ini dalam menjaga perdamaian dan stabilitas
di tingkat global. Indonesia dapat terus berperan sebagai pemain penting dalam upaya mewujudkan
dunia yang lebih aman dan damai (Mane:2008).
2. Implikasi Terhadap Peran Indonesia dalam Internasional
Partisipasi Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB telah meningkatkan profil
diplomatisnya di tingkat internasional. Hal ini telah memungkinkan Indonesia untuk berperan sebagai
mediator dan penengah dalam berbagai konflik regional dan internasional. Keberhasilan Indonesia
dalam mendamaikan konflik di Aceh adalah salah satu contoh nyata bagaimana kontribusi dalam
pemeliharaan perdamaian dapat membuka pintu bagi peran yang lebih besar dalam diplomasi global
Kontribusi Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB telah mengukuhkan komitmen
Indonesia terhadap prinsip-prinsip PBB, termasuk perdamaian, keamanan, dan penyelesaian konflik
melalui jalur diplomatik. Hal ini telah memberikan landasan moral bagi Indonesia dalam menjalankan
peran sebagai anggota aktif dalam masyarakat internasional.
Implikasi dari partisipasi Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB juga dapat dilihat
dari sudut pandang ekonomi dan keamanan. Indonesia telah membangun hubungan yang kuat dengan
negara-negara lain yang terlibat dalam pemeliharaan perdamaian, sehingga membuka peluang kerja
sama dalam berbagai bidang. Ini termasuk kerja sama ekonomi, perdagangan, dan bantuan
pembangunan yang dapat memperkuat posisi Indonesia dalam arena internasional.
Partisipasi Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB juga memiliki implikasi yang
signifikan dalam konteks diplomasi dan hubungan internasional. Indonesia telah membangun reputasi
sebagai negara yang berkomitmen pada perdamaian, keamanan, dan penyelesaian konflik melalui
dialog. Hal ini telah memungkinkan Indonesia untuk memainkan peran penting dalam berbagai forum
internasional, seperti Konferensi OKI (Organisasi Kerjasama Islam), ASEAN (Association of Southeast
Asian Nations), dan bahkan Dewan Keamanan PBB. Dalam lingkup regional, Indonesia juga telah aktif
dalam upaya mediasi dan penyelesaian konflik di Asia Tenggara. Keberhasilan Indonesia dalam
membantu mengakhiri konflik di Aceh dan memfasilitasi dialog di berbagai negara seperti Myanmar
adalah contoh konkret dari dampak positif partisipasi dalam pemeliharaan perdamaian terhadap peran
diplomatik Indonesia.
Partisipasi aktif Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB telah mengukuhkan posisi
Indonesia sebagai negara yang mematuhi norma-norma internasional, seperti hukum kemanusiaan
internasional. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB yang menunjukkan keterlibatan yang lebih besar dalam mengambil keputusan terkait
perdamaian dan keamanan global.

Communnity Development Journal Vol.4 No. 4 Tahun 2023, Hal. 9406- 9410

P-ISSN 2721-5008| E-ISSN 2721-4990 9410

Selain itu, peran Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian PBB juga memungkinkan negara ini
untuk meningkatkan kapasitas pertahanan dan keamanannya. Personel militer dan polisi yang terlibat
dalam misi pemeliharaan perdamaian mendapatkan pengalaman berharga yang dapat diterapkan dalam
mengatasi tantangan keamanan nasional di Indonesia. Dengan demikian, partisipasi dalam misi
pemeliharaan perdamaian tidak hanya mendukung perdamaian global tetapi juga memperkuat keamanan
domestik.

SIMPULAN
Dalam menghadapi tantangan perdamaian dan keamanan dunia, Indonesia telah memberikan
kontribusi yang signifikan melalui partisipasinya dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB.
Pemeliharaan perdamaian adalah salah satu isu yang mendominasi arena politik global pada saat ini, dan
PBB memainkan peran sentral dalam usaha menjaga stabilitas dunia.
Sebagai salah satu negara anggota yang aktif dalam PBB, Indonesia telah menunjukkan keterlibatan
yang sangat kuat dalam berbagai misi pemeliharaan perdamaian PBB selama beberapa dekade terakhir.
Selain hanya menjadi penyokong nilai-nilai perdamaian, Indonesia juga telah secara proaktif
berpartisipasi dalam usaha menjaga stabilitas dunia melalui pengiriman Personel Tentara Negara
Indonesia (TNI) dalam berbagai operasi pemeliharaan perdamaian. Namun, perlu diperhatikan bahwa
kontribusi Indonesia dalam konteks ini tidak terbatas pada aspek militer semata. Indonesia juga telah
memainkan peran penting dalam berbagai inisiatif kemanusiaan sebagai manifestasi nyata dari
komitmen kuatnya terhadap perdamaian global.
Indonesia telah memainkan peran yang signifikan dalam pemeliharaan perdamaian PBB selama
beberapa dekade terakhir. Kontribusinya mencakup dukungan militer dan partisipasi dalam operasi
pemeliharaan perdamaian, serta keterlibatan dalam inisiatif kemanusiaan. Hal ini mencerminkan
komitmen yang kuat terhadap perdamaian global dan stabilitas dunia.

DAFTAR PUSTAKA
Gill, Bates, and Chin-Hao Huang, 2009,“China's Expanding Role in Peacekeeping : Prospects and
Policy Implication”, SIPRI Policy Paper, Vol. 25.
Goulding, Marack, 1993, “The Evolution of United Nations Peacekeeping”, International Affairs, Vol.
69, No. 3.
Hutabarat, L. F. (2018). Diplomasi Indonesia dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB. Jurnal
Pertahanan & Bela Negara, 6(2), 75-96.
Hutabarat, Leonard F., 2014, “Indonesian Participation in the UN Peacekeeping as an Instrument of
Foreign Policy : Challenges and Opportunities”, Jurnal Global & Strategis, FISIP, Universitas
Airlangga, Surabaya, Tahun 8, No. 2, Juli-Desember 2014, hal. 183-199. Krishnasamy, Kabilan,
2001, “Recognition for Third World Peacekeepers : India and Pakistan”, International Peacekeeping,
Vol. 8, No. 4.
Mokamat. 2009. Analisis faktor yang mempengaruhi Efektivitas Penarikan Pajak Bumi dan Bangunan
di Kabupaten Grobogan. Universitas Diponegoro Semarang.
Neack, Laura, 1995, “UN Peace-keeping : In the Interest of Community or Self ?”, Journal of Peace
Research, Vol. 32, No. 2.
Rachmat, A. N., & Ratmoko, K. (2020, January). Determinan Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terkait
Peningkatan Partisipasi Indonesia Dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian Perserikatan Bangsa-
Bangsa: Studi Terhadap Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Periode 2004-2009.
In Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unjani Expo (Unex) (Vol.
1, No. 1, pp. 4-9).
Santoso, G., Karim, A. A., & Maftuh, B. (2023). Kajian keikutsertaan Indonesia dalam Organisasi
Internasional untuk Perdamaian Dunia di Abad 21. Jurnal Pendidikan Transformatif, 2(1), 157-170.
Prasetyo, T. B., & Berantas, S. (2018). Diplomasi Pertahanan Sebagai Bagian Dari Diplomasi Total
RI. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 4(2), 165-184.
Waas, R. (2014). Perlindungan hukum terhadap hak atas lingkungan hidup ditinjau dari perspektif
hukum internasional dan hukum nasional indonesia. Sasi, 20(1), 84-93.
Williams, P. D., & Boutellis, A. (2014). Partnership peacekeeping: challenges and opportunities in the
United Nations–African Union Relationship. African Affairs, 113(451), 254-278.