https://annpublisher.org/ojs/index.php/abdisci Vol 01 No 01 November 2023
Rizki Arizona | 13
DOI: 00000/xxxxx



Rizki Arizona
Peternakan
E mail: [email protected]
Universitas Papua







Abdul Rahman Ollong
Peternakan
Universitas Papua

Jaenuddin
Peternakan
Universitas Papua








Andoyo Supriyantono
Peternakan
Universitas Papua

Bimtek : Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak Ayam Pada
Peternak Lokal Papua Di Kabupaten Manokwari

Rizki Arizona
1
, Abdul Rahman Ollong
2
, Jaenuddin
3
, Andoyo Supriyantono
4

1234
Universitas Papua, Manokwari, Indonesia.
Correpondensi author : [email protected]

Abstrak. Pelatihan pembuatan pakan ternak ayam pada para peternak lokal Papua di Kabupaten
Makwari telah dilakukan. Formulasi ransum menggunakan bahan baku pakan jagung, dedak,
tepung limbah ikan, ampas tahu, limestone, minyak kelapa sawit, premix, freetox dan grit. Metode
yang digunakan adalah pendampingan dan diskusi. Pendampingan dilakukan dengan teknik
“learning by doing” Para peserta setelah langsung praktek Menyusun pakan setelah mendapatkan
penjelasan. Evaluasi kegiatan sosialisasi dan penyuluhan serta pendampingan dalam pengabdian
Masyarakat ini merupakan program Fakultas, namun para Peternak menyambut baik dan
menyadari atas manfaat dari kegiatan ini. Mereka merasa bahwa terjadi peningkatan pemahanan
mengenai manajemen dan tatalaksana pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak ayamnya.
Kata Kunci: Bimterk, pelatihan, pakan, peternak, ayam

Abstract. Training on making chicken feed for local Papuan farmers in Makwari Regency has
been carried out. The ration formulation uses raw materials for corn feed, bran, fish waste meal,
tofu dregs, limestone, palm oil, premix, freetox and grit. The method used is mentoring and
discussion. Assistance is carried out with the technique of "learning by doing" The participants
after direct practice of compiling feed after getting an explanation. The evaluation of socialization
and counseling activities as well as assistance in community service is a Faculty program, but the
breeders welcome and realize the benefits of this activity. They feel that there is an increase in
understanding of feed management and management to increase the productivity of their chickens.
Keywords: Bimtek, training, feed, breeder, chicken.

https://annpublisher.org/ojs/index.php/abdisci Vol 01 No 01 November 2023
Rizki Arizona | 14
DOI: 00000/xxxxx

PENDAHULUAN
Peternakan unggas di Papua Barat semakin berkembang dari sisi kuantitas atau
produktivitas. Banyak bermunculan peternak musiman maupun regular yang semakin
meningkatkan kapasitas produksinya. Fenomena ini sejalan dengan meningkatnya permintaan dari
konsumen di tengah membanjirnya produk-produk beku daging hewan dari yang didatangkan dari
luar Papua. Ayam potong (broiler) adalah ternak yang mendominasi peningkatan kapasitas produksi
dan permintaan konsumen daging di Papua Barat. Sementara telur sebagian besar berasal dari luar
daerah.
Papua Barat khususnya kota-kota pesisir mulai tumbuh peternakan-peternakan rakyat
dengan skala kecil. Demikian pula halnya Kabupaten Manokwari. Sebagai daerah yang terus
mengalami perkembangan baik itu infrastruktur maupun peningkatan jumlah penduduknya, maka
semakin meningkat pula permintaan atas pemenuhan kebutuhan daging khususnya yang berasal
dari ayam potong.
Ternak ayam potong atau broiler dan ayam petelur ini sangat diminati karena perputaran
modalnya cepat dengan waktu panen yang tidak lebih dari 35 hari sejak DOC untuk ayam potong,
namun usaha peternakan ayam potong dan petelur juga memerlukan modal yang besar (padat
modal) dimana biaya atau pengeluaran terbesar hingga mencapai hampir 60-70% dari biaya
produksi berasal dari kebutuhan pakan (Fitriana dkk, 2022). Menurut badan Standarisasi Nasional
(BSN) kebutuhan ayam potong dalam mengkonsumsi pakan yaitu pakan yang memiliki
keseimbangan antara protein minimal 19% dan energy 2900 kkal/kg (untuk fase starter).
Sementara menurut NRC tahun 1994 ayam broiler umur 0-3 minggu dalam ransumnya
mengandung protein sebesar 23% dan energi metabolis 3.200 kkal/kg (Silondae dan Polakitan,
2018).
Konsekuensi pemenuhan ransum atau pakan yang sesuai standar ini menyebabkan
ketergantungan terhadap pasokan pakan yang berasal dari luar Papua Barat. Hal ini menyebabkan
harga pakan seringkali berfluktuasi yang mana sering terjadi kenaikan harga yang sangat
membebani peternak-peternak local asli Papua yang ada di Manokwari. Ketidakseimbangan
kenaikan harga pakan dibandingkan harga jual daging ayam potong segar maupun pakan ayam
petelur mengakibatkan konsumen seringkali dihadapkan pada realita pemenuhan kebutuhan daging
ayam beku maupun telur yang berasal dari luar Papua Barat. Dampak akhirnya adalah kesulitan
yang dialami oleh peternak lokal Papua untuk mengimbangi membanjirnya telur ayam ras dan
daging ayam beku tersebut serta mempertahankan usaha mereka.
Masyarakat asli Papua saat ini telah mengalami proses adaptasi dan asimilasi dengan
transmigran, hal ini dibuktikan dengan munculnya peternak-peternak asli Papua yang tidak hanya
memelihara hewan ternak tradisional seperti babi tapi juga memelihara ayam kampung dan ayam
potong atau petelur untuk menunjang ekonomi keluarga. Kendala yang sering dihadapi peternak
lokal Papua adalah rendahnya atau minimnya pengetahuan mengenai tatalaksana pemeliharaan
ternak termasuk diantaranya penyediaan pakan berkualitas. Mayasari dan Nurjanah (2020)
menjelaskan bahwa manajemen pakan merupakan salah satu aspek penting dalam usaha peternakan
yang harus diperhatikan karena termasuk faktor yang mempengaruhi biaya produksi. Hal senada
juga dinyatakan oleh Mangisah, dkk (2018) yaitu, pemberian pakan pada pengamatannya belum
memperhatikan kualitas nutrisi maupun jumlah pemberiannya, sehingga kebutuhan ternak belum
tercukupi. Hal ini berakibat pada pertumbuhan yang rendah dan memakan waktu yang lama untuk
mencapai bobot badan siap jual. Sedangkan bagi ternak yang sedang bertelur, berakibat pada
rendahnya produksi telur dan ukuran telur yang tidak memenuhi standar. Keterbatasan pengetahuan
peternak tentang berbagai penyusunan ransum dan, kualitas ransum masih rendah sehingga pola
pemeliharaan ternaknya masih secara tradisional. Ngitung dkk (2022) menemukan data di lapangan
bahwa banyak para peternak ayam pedaging dan petelur menurunkan harga. Hal ini tidak
sebanding dengan harga pakan yang sangat mahal. Permasalahan lain adalah manajemen usaha
ternak yang masih lemah, manajemen pemeliharaan lemah, seperti kewaspadaan terhadap
penyakit,vaksinasi, kebersihan kandang dll.
Manokwari sebagai kota pesisir memiliki potensi di bidang perikanan namun juga
memiliki potensi di bidang pertanian. Daerah pemasok produk-produk pertanian sebagian berasal
dari kawasan transmigrasi (Distrik Prafi dan Masni) dan juga wilayah satelit seputar Manokwari.

https://annpublisher.org/ojs/index.php/abdisci Vol 01 No 01 November 2023
Rizki Arizona | 15
DOI: 00000/xxxxx

Hasil pertanian seperti beras, kedelai dan jagung merupakan komoditi utama pertanian disamping
tanaman sayuran. Melihat potensi tersebut, hasil limbah pertanian bisa dijadikan sebagai sumber
bahan pakan lokal yang mampu melengkapi atau bahkan mengganti sebagian bahan pakan yang
berasal dari luar Papua. Limbah pertanian seperti dedak, bungkil kedelai hingga jagung dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pakan bagi ternak ayam dengan tetap memperhatikan standar
kebutuhan ayam. Mangisah dkk (2018) menyebutkan bahwa potensi yang mendukung untuk
pengembangan ternak unggas adalah ketersediaan pakan sumber energi sumber protein dan di
lokasi penyuluhan, yakni dedak padi dan jagung, limbah tempe, limbah tahu dan kedele. Hal ini
sangat baik untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas ternak.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat didukung oleh Dinas Pertanian
Kabupaten Manokwari ikut menyikapi permasalahan yang dialami oleh peternak-peternak lokal di
Manokwari sehingga mengambil inisiatif bersama pihak Universitas Papua Fakultas Peternakan
mengadakan kegiatan BIMTEK :sosialisasi dan pendampingan pembuatan pakan berbasis bahan
lokal bagi peternak di Kabupaten Manokwari.

METODE
1. Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan untuk membuka kembali pemahaman peternak mengenai bahan pakan
local, pentingnya pemanfataan limbah pertanian untuk mendukung program pemanfataan bahan
pakan lokal. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan agar peserta sosialisasi yang notabene
sebagai peternak dapat mengetahui keuntungan menggunakan bahan pakan local sekaligus mampu
menekan tingginya harga pakan komersial yang beredar di pasaran.
Sosialisasi ini juga memberikan alternative bagi dinas dengan lebih berpastisipasi mengangkat
taraf kehidupan peternak lokal di Manokwari.
Alat dan bahan yang digunakan berupa presentasi dan pembagian leaflet dan brosur seputar
informasi mengenai kandungan dan komposisi bahan-bahan yang digunakan, kemudian dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab dengan peserta pelatihan dan pendampingan.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan atau praktek dan pendampingan
pembuatan serta penyusunan bahan pakan. Peserta dilatih dalam hal penyusunan dan pengolahan
bahan pakan secara tradisional serta menyusun komposisi bahan pakan berdasarkan nilai nutrisi
bahan tersebut. Kegiatan pelaksanaan secara ”learning by doing” menjadikan kegiatan
pendampingan lebih mudah dipahami karena langsung dipraktikkan.
Peserta BIMTEK berasal dari kelompok peternak yang tersebar di dataran Prafi (Distrik Prafi
dan Distrik Masni) yaitu kelompok ternak Maripi Jaya, Kelompok Ws Jaya, Papua Mandiri
Kreatif, Kelompok Faith Utama, Kelompok Usaha Tekad Mandiri.
3. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan adalah dengan observasi secara langsung yang dilakukan tim pada
kelompok peternak yang langsung diberikan tanggung jawab untuk mengolah dan menyusun pakan
pada saat kegiatan dilakukan.

PEMBAHASAN
Sebelum dilakukan kegiatan, dilakukan tahap survey untuk mengidentifikasi kelompok
peternak yang akan dijadikan target BIMTEK pengabdian. Data kelompok peternak diperoleh dari
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat dan Dinas Pertanian Kabupaten
Manokwari. Terdapat 5 kelompok usaha peternak lokal Papua yang tersebar di dataran Prafi dan
Masni Kabupaten Manokwari. Lalu Tahap berikutnya adalah identifikasi masalah yang dihadapi
oleh kelompok peternak dalam pengembangan usaha ayam potong dan petelur melalui wawancara.
Masalah umum yang terjadi pada kelompok peternak adalah kurangnya wawasan
mengenai tata laksana atau manajemen pakan yang tepat. Pakan bagi peternak adalah sama setiap
fasenya dimana peternak tidak memperhatikan keseimbangan protein dan energy, pemberian
vitamin, hingga pada pemberian variasi jenis pakan. Sesuai dengan temuan Silondae dan Polakitan
(2018) bahwa tahapan pertumbuhan ayam turut dipengaruhi oleh kandungan energi rasio dalam
ransum. Apabila kandungan energinya rendah maka ayam akan makan lebih banyak begitupun

https://annpublisher.org/ojs/index.php/abdisci Vol 01 No 01 November 2023
Rizki Arizona | 16
DOI: 00000/xxxxx

sebaliknya. Menurut Mahardika dkk (2103) bahwa kebutuhan energi untuk pertumbuhan dihitung
dengan cara menghitung jumlah energi termetabolis untuk meningkatkan 1 g berat badan sementara
protein dibutuhkan oleh ayam untuk kebutuhan hidup pokok dan kebutuhan untuk pertumbuhan.
Pakan adalah salah satu faktor penting pendukung pertumbuhan ayam potong. Pakan haruslah
mengandung nutrisi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan nutrisi ayam broiler
diantaranya meliputi bahan kering, energi, protein, lemak, serat kasar, vitamin dan mineral
(Sukoharto dan Simanjuntak, 2019)
Lokasi kegiatan di Kampung Wasegi SP 2 Prafi Manokwari. Kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan dilakukan langsung di tengah-tengah lokasi salah satu kelompok peternak lokal papua
yang mengikuti kegiatan sosialisasi dengan tujuan agar dapat langsung melakukan praktik
penyusunan dan pengolahan pakan lokal. Amran dan Husain (2022) menyatakan bahwa kegiatan
penyuluhan tentang kesadaran minat berwirausaha diketahui mampu meningkatkan dan
menambah pemahaman peserta tentang hal-hal positif menjadi pelaku wirausaha. Para
peserta menyadari bahwa menjadi wirausahawan dapat menjamin masa depan keuangan keluarga
karena mendorong niat mereka untuk perluasan usaha agar dapat dinikmati hingga generasi
penerus. Kegiatan pertama adalah penanaman jiwa kewirausahaan kepada para peserta, mereka
diberi motivasi tentang potensi yang dapat diraih jika para peserta fokus dan konsisten
untuk menangkap berbagai peluang usaha yang ada. Jika jiwa wirausaha telah tertanam dalam
diri masing-masing peserta maka ide dan kreatifitas juga akan ikut mengalir.
Sosialisasi dan penyuluhan ini diikuti oleh lima kelompok peternak lokal se-wilayah Prafi
dan Masni di Kabupaten Manokwari. Kelompok peserta mampu menyimak materi dengan baik.
Materi dilakukan selama hampir 2 jam menit yang berisi pemaparan materi dan 1 jam sesi diskusi.
Total waktu yang digunakan yaitu 2 hari pengumpulan bahan pakan yang digunakan dan survey
anggota kelompok peternak yang diundang, 1 hari penuh untuk kegiatan sosialisasi dan
pendampingan serta evaluasi. Materi yang diberikan adalah manajemen pakan lokal, cara
menghitung cepat kebutuhan pakan serta pengenalan bahan-bahan pakan lokal yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energy dan protein. Saat sesi diskusi terungkap fakta bahwa banyak
anggota kelompok peternak yang dalam kesehariannya sering menambah sendiri bahan pakan lokal
tanpa memperhitungkan keseimbangan energy dan protein dari kebutuhan ternak sehingga
seringkali yang terjadi adalah setelah penambahan pakan lokal malah terjadi penurunan produksi
telur ayam ras bahkan ada anggota kelompok yang mengalami kerugian dikarenakan ayam
petelurnya berhenti berproduksi, hal yang sama juga terjadi pada usaha ayam potong dimana terjadi
kelambatan pertambahan bobot badan mingguan yang tidak sesuai bila dibandingkan saat
pemberian 100% pakan komersial. Semua tujuan penambahan pakan lokal ini adalah untuk
menekan tingginya harga pakan komersial yang tidak diimbangi dengan pemahaman mengenai
keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan ternak mereka.

Tabel. Komposisi kandungan bahan pakan BIMTEK

No Kandungan Bahan %
1 Jagung 62
2 Dedak 4
3 Tepung limbah ikan 9
4 Ampas tahun 16
5 Limestone 2
6 Minyak Kelapa Sawit 5,7
7 Premix 1
8 Freetox 0,1
9 Grit 0,2
JUMLAH 100

https://annpublisher.org/ojs/index.php/abdisci Vol 01 No 01 November 2023
Rizki Arizona | 17
DOI: 00000/xxxxx


Gambar Dokumentasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat

Tahap pendampingan dilakukan setelah sesi diskusi selesai dilaksanakan. Pendampingan berjalan
dengan teknik “learning by doing” dimana peserta setelah mendapatkan penjelasan saat menyusun
pakan langsung mencoba sendiri dari masing-masing perwakilan kelompok peternak.
Evaluasi kegiatan ini yaitu bahwa kegiatan sosialisasi dan penyuluhan serta pendampingan bukan
merupakan inisiasi dari kelompok peternak namun mereka juga menyadari bahwa kegiatan ini
membawa dampak baik bagi peningkatan pemahaman anggota mengenai manajemen atau tata
laksana pakan serta meningkatkan sinkronisasi antar anggota kelompok. Hal ini sesuai dengan
penyataan Romadi dkk (2023) bahwa evaluasi atau pengkajian seluruh kegiatan kelompok
usahatani merupakan hal yang penting, evaluasi juga mampu meningkatkan koordinasi dari
anggota kelompok.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan pendampingan penyusunan pakan lokal dilaksanakan
dengan baik dan menjadi salah satu solusi yang tepat untuk menekan tingginya biaya pakan
anggota kelompok peternak.
2. Peningkatan pemahaman mengenai manajemen pakan yang baik

Saran
Perlu dilakukan pendampingan berkelanjutan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan peternak
lokal.

https://annpublisher.org/ojs/index.php/abdisci Vol 01 No 01 November 2023
Rizki Arizona | 18
DOI: 00000/xxxxx

UCAPAN TERIMA KASIH
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua Barat atas inisiasi dan koordinasi selama
kegiatan.

DAFTAR PUSTAKA
Estepanus Landra Sukaharto Tumbal dan Mery Christiana Simanjuntak. 2019. Pengaruh
Penambahan Tepung Daun Kemangi (Acimum spp) dalam Pakan Terhadap Performans
Ayam Broiler. J. FAPERTANAK, Vol 4 (1).

Farizah Dhaifina Amran dan Tsalis Kurniawan Husain. 2022. Peningkatan Kapasitas Bisnis Pada
Kelompok Peternak Ayam Kub Bumdes Cisadane. Mitra Mahajana: J. Pengabdian
Masyarakat 3(1) : 65-73.

Fitriana Akhsan, Nurjannah Bando dan Basri. 2022. Manajemen Pakan Ayam Broiler di Desa
Salenrang Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros. Seminar Nasional dalam Rangka Dies
Natalis ke-34 Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, Pangkep :
“Multifunctional Agriculture for Food, Renewable Energy, Water, and Air Security”, 29
September 2022. Prosiding Semnas Politani Pangkep Vol 3:703-711.

H. Silondae dan D. Polakitan. 2018. Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Serta Kepadatan
Kandang Terhadap Penampilan Ayam Pedaging. J. Pet.Indonesia. Vol. 20 (3): 175-180.

Istna Mangisah, Bambang Sukamto, Fajar Wahyono, Nyoman Suthama dan Vitus Dwi Yunianto.
2018. Perbaikan Pakan untuk Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung Super di
Kecamatan Plantungan Kabupaten Kendal. J. DIANMAS, Vol 7 (1) : 35-40.

Mahardika, I.G., Kristina Dewi, G.A.M., Sumadi, I.K.,dan Suasta, I.M. 2013. Kebutuhan Energi
dan Protein untuk Hidup Pokok dan Pertumbuhan Pada Ayam Kampung Umur 10-20
Minggu. MAJALAH ILMIAH PETERNAKAN. Vol 16 (1) :6-11.

Novi Mayasari dan Laela Tien Nurjanah. 2020. Penyuluhan dalam Rangka Peningkatan
Pengetahuan Manajemen Pakan Ayam Petelur di Indramayu. Wikrama Parahita:
J.Pengabdian Masyarakat. Vol 4 (2) : 97-102.

Rosdiana Ngitung, Muh. Fitrah Ramadhan Umar, Mushawwir Taiyeb. 2022. Penyuluhan
Peningkatan Efisensi Produksi Ternak Ayam Pedaging dan Petelur di Masa Pandemi.
J.Abdi Negeriku Vol. 1 (1) : 53-56.