Jurnal Abdimas (Journal of Community Service):
Sasambo
http://journal-center.litpam.com/index.php/Sasambo_Abdimas
Februari 2023 Vol. 5, No. 1
e-ISSN: 2686-519X
pp. 136-142


SASAMBO: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), Februari 2023. Vol 5, No.1. | |136

Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja Sebagai Upaya
Mengurangi Pemikiran Tabu Tentang Reproduksi

*
Rany Ekawati, Ema Novita Deniati, Windi Chusniah Rahmawati,
Muhammmad Al -Irsyad, Muhammad Irfan Saputra, Weva Rahmadana,
Siti Salma Hanifah
Public Health Department, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Malang. Jl.
Semarang no. 5, Malang, Indonesia. Postal code: 65145
*Corresponding Author e-mail: [email protected]

Received: Januari 2023; Revised: Januari 2023; Published: Februari 2023

Abstrak: Persiapan untuk remaja sebagai generasi penerus bangsa, tergantung kepada kesiapan
masyarakat yakni berupa perilaku dan budaya remaja saat ini. Pentingnya memberikan pengetahuan
mengenai perilaku-perilaku negatif, antara lain: mengonsumsi alkohol tanpa pengawasan dokter,
mengonsumsi narkoba, seks bebas, dan masih banyak lagi. Kurangnya edukasi mengenai kesehatan
reproduksi dapat memicu terjadi hal yang tidak diinginkan pada masa remaja saat ini. Seminar ini
diharapkan dapat mengedukasi remaja untuk menambah pengetahuan tentang reproduksi dan
mengurangi pemikiran tabu. Mitra dalam kegiatan ini adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universits Negeri Malang. Kegiatan seminar dilaksanakan secara on line
melalui zoom meeting dengan peserta sebanyak 160 orang. Hasil kegiatan seminar adalah sebanyak
99,4% peserta menyatakan jika kesehatan reproduksi tidak tabu untuk dibicarakan, sedangkan 0,6%
menyatakan masih tabu. Peserta seminar dapat men gidentifikasi penyebab kenakalan remaja
terbanyak disebabkan oleh pengetahuan seksual rendah (39,4%), pengaruh lingkungan (31,9%), dan
akses pornografi lebih mudah ( 15%). Edukasi tentang kesehatan reproduksi dengan tujuan
meningkatkan pengetahun perlu dilakukan secara berkala dengan pendekatan lebih personal.

Kata Kunci: Remaja, Kenakalan Remaja, Kesehatan Reproduksi, Edukasi

Reproductive Health Seminar To Reduce Taboo Thoughts
About Reproduction
Abstract: Preparation for youth as the nation's next generation, depends on the readiness of society, to
change behavior and culture of today's youth. The importance of providing knowledge about negative
behaviors, including: consuming alcohol without a doctor's supervision, taking drugs, free sex, and many
more. Lack of education about reproductive health can trigger unwanted things to happen in today's youth.
This seminar is expected to educate youth to increase knowledge about reproduction and reduce taboo
thinking. The partner in this activity is the Student Executive Board (BEM) of the Faculty of Sports Science,
State University of Malang. The seminar activities were carried out online through a zoom meeting with
160 participants. The results of the seminar activities were that 99.4% of the participants stated that
reproductive health was not taboo to discuss, while 0.6% stated that it was still taboo. Seminar
participants were able to identify the most common cause of juvenile delinquency due to low sexual
knowledge (39.4%), environmental influences (31.9%), and easier access to pornography (15%). Education
about reproductive health with the aim of increasing knowledge needs to be carried out regularly with a
more personal approach.
Keywords: Youth, Juvenile Delinquency, Reproductive Health, Education
How to Cite: Ekawati, R., Deniati, E. N., Rahmawati, W. C., Al-Irsyad, M., Saputra, M. I., Rahmadana, W., &
Hanifah, S. S. (2023). Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja Sebagai Upaya Mengurangi Pemikiran Tabu Tentang
Reproduksi. Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Commun ity Service), 5(1), 136–142.
https://doi.org/10.36312/sasambo.v5i1.1100

https://doi.org/10.36312/sasambo.v5i1.1100
Copyright© 2023, Ekawati et al
This is an open-access article under the CC-BY-SA License.

Ekawati et al Seminar Kesehatan Refroduksi…


SASAMBO: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), Februari 2023. Vol 5, No.1. | |137

PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak -anak menjadi
dewasa. Masa ini merupakan masa penting karena hanya terjadi sekali dalam
seumur hidup. Remaja merupakan generasi penerus bangsa. Dalam
mempersiapkan remaja sebagai generasi penerus bangsa, tergantung kepada
kesiapan orang tua masyarakat yakni berupa perilaku dan budaya remaja
saat ini (Ekawati, 2019). Pentingnya memberikan pengetahuan mengenai
perilaku-perilaku negatif, antara lain: mengonsumsi alkohol tanpa
pengawasan dokter, mengonsumsi narkoba, seks bebas, dan masih b anyak
lagi (Senja et al., 2020). Maka dari itu tak heran jika kenakalan remaja saat
ini memberikan dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya infeksi
menular seksual. Melihat dari kondisi ini, maka perlunya edukasi mengenai
kesehatan reproduksi dikenalkan lebih dalam kepada remaja (Syurinda et al.,
2021).
Kurangnya edukasi mengenai kesehatan reproduksi dapat memicu
terjadi hal yang tidak diinginkan pada masa remaja saat i ni. Kesehatan
reproduksi merupakan kondisi sehat yang meliputi sistem, fungsi, dan proses
reproduksi itu sendiri (Fatkhiyah et al., 2020). Perlunya edukasi mengenai
kesehatan reproduksi bagi remaja ini agar bisa menjaga kesehatan
reproduksinya diri sendiri. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwasanya,
kesehatan reproduksi ini juga nantinya akan mempengaruhi status
kesehatan seseorang.
Saat ini sudah banyak sekali wadah sebagai tempat memb erikan
edukasi mengenai kesehatan reproduksi. Terlebih lagi di tengah
perkembangan industri 4.0 dengan teknologi yang semakin berkembang,
menjadikan media digital salah satu platform edukasi kesehatan reproduksi.
Remaja di Indonesia mencangkup 37% dari seluruh penduduk dan akan
terus berkembang (Ulia, 2019). Dari angka tersebut, sayangnya informasi
yang berkaitan mengenai kesehatan reproduksi pada mereka masih sangat
minim. Masih banyak masyarakat diluar sana yang masih menganggap
pembicaraan mengenai kesehatan reproduksi masih tabu untuk dibicarakan.
Menurut Country Representative Rutgers WPF Indonesia yang merupakan
sebuah organisasi pusat keahlian dalam kesehatan reproduksi dan
pencegahan berbasis gender, saat ini masih banyak guru dan tenaga
pengajar yang kurang paham untuk cara penyampaiannya dengan menarik
(Fatkhiyah et al., 2020). Maka dari itu, seminar kesehatan reproduksi remaja
Jawa Timur hadir untuk memberikan edukasi bagi remaja, khususnya di
Jawa Timur. Seminar ini diadakan oleh Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. Hadirnya seminar ini
diharapkan untuk dapat mengedukasi remaja untuk lebih sadar akan
pentingnya memahami kesehatan reproduksi. Kegiatan ini bertujuan dapat
mengedukasi remaja untuk menambah pengetahuan tentang reproduksi dan
mengurangi pemikiran tabu . Setelah menumbuhkan kesadaran akan
pentingnya mengetahui dan memahami mengenai kesehatan reproduksi,
maka mereka pun akan tidak lagi menganggap kesehatan reproduksi
merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan. Sehingga permasalahan
kesehatan reproduksi dan kenakalan remaja saat ini bisa berkurang dan
remaja dapat menjadi produktif bagi masa depannya.

Ekawati et al Seminar Kesehatan Refroduksi…


SASAMBO: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), Februari 2023. Vol 5, No.1. | |138

METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini yakni dengan
melaksanakan seminar kesehatan reproduksi remaja secara virtual.
Dikarenakan pandemi yang t idak kunjung usai, ditambah lagi dengan
pemberlakuan aturan PPKM, maka seminar ini harus dil aksanakan secara
virtual melalui Zoom Clouds Meeting. Namun meskipun dilaksanakan secara
virtual, hal tersebut tidak mengurangi euforia pelaksanaan seminar
kesehatan reproduksi remaja ini. Antusiasme dari remaja terlihat dari
aktifnya dalam berdiskusi selama acara seminar berlangsung.
Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari (1) tahap
persiapan, (2) tahap pelaksanaan, serta (3) tahap monitoring dan evaluasi.
Pada tahap persiapan dilakukan observasi terkait kesadaran remaja yang
rendah tentang kesehatan reproduksi. Selain itu juga memikirkan tentang
konsep acara virtual yang menarik sehingga dapat menarik minat remaja
untuk menjadi peserta seminar. Setelah tahap persiapan matang, maka
dilaksanakannya seminar kesehatan reproduksi remaja yang member ikan
edukasi untuk meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan reproduksi
bagi remaja di Jawa Timur. Selanjutnya dilakukan tahapan evaluasi dan
monitoring dari hasil pre-test dan post test yang telah diberikan kepada
peserta. Indikator evaluasi mencakup pembahasan reproduksi yang masih
tabu, sumber informasi tentang reproduksi, dan penyebab kenakalan remaja.
Penilaian dilakukan dengan Seminar kesehatan reproduksi remaja ini
dilakukan 2 kali dengan jarak 2 pekan dari seminar yang pertama. Hal ini
dilakukan demi melihat perkembangan peningkatan pengetahuan mengenai
kesehatan reporduksi remaja Jawa Timur.
HASIL DAN DISKUSI
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan setiap tahapan dalam metode
pelaksanaan kegiatan. Tahap awal merupakan tahap persiapan pelaksanan
kegiatan. Pada tahap ini digunakan untuk menyelesaikan segala kebutuhan
dari pelaksanan seminar. Selain itu juga mengh ubungi pemateri untuk
menjadi narasumber dalam seminar kesehatan reproduksi remaja. setelah
tahap persiapan selesai, maka dilanjutkan pada tahap pelaksanaan. Seminar
kesehatan reproduksi remaja dilaksanakan secara virtual melalui Zoom
Clouds Meeting. Seminar ini dilaksanakan 2 kali agar dapat memantau
peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Seminar
kesehatan reproduksi seri pertama mendapatkan respon yang luar biasa dari
para peserta.





Gambar 1 . Pelaksanaan Seminar Kespro Seri 1

Ekawati et al Seminar Kesehatan Refroduksi…


SASAMBO: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), Februari 2023. Vol 5, No.1. | |139

Seminar kesehatan reproduksi remaja ini bertemakan “Melek Kesehatan
Reproduksi untuk Remaja yang Selangkah Lebih Maju Beranjak dari Stigma
Tabu”. Tentunya masih banyak masyarakat yang menanggap tabu, maka
seminar ini hadir unruk mengatasi hal tersebut. Seminar seperti ini memang
sangat diperlukan demi meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang
kesehatan reproduksi. Edukasi mengenai kesehatan reproduksi tidak hanya
sebagai penangkal kenakalan remaja saat ini, namun juga dapat menjadi
manfaat terhadap seorang ibu. Berdasarkan materi yang dipaparkan oleh
salah satu narasumber bahwasanya tingkat Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi juga masih tinggi. Hal itu terjadi disebabkan oleh 4 terlalu dan
3 terlambat. Selain itu, pentingnya menjaga kebersihan diri baik pada organ
kewanitaan merupakan salah satu upaya penurunan kesakitan pada
reproduksi (Wekadigunawan et al., 2020). Tak jarang informasi mengenai
kesehatan reproduksi ini tersebar luas dimasyarakat, sehingga terkadang
informasi yang kurang benar pun menjadi acuan masyarakat. Pemberian
edukasi tentang reproduksi terbukti berhubungan dengan upaya pencegahan
permasalahan pada remaja seperti seks pra nikah (Amin et al., 2021;
Permatasari & Suprayitno, 2021). Selain itu, mitos yang beredarpun menjadi
salah satu tantangan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
mengenai kesehatan reproduksi (Anggini, 2019). Minimnya informasi yang
valid dan akurat serta masyarakat yang masih menganut sistem patriarki
yang kuat menjadi faktor penyebaran mitos di masyarakat. Kenali diri sendiri
akan membentuk sudut pandang. Mengenali lingkungan akan membantu
untuk mengumpulkan informasi. Menggali informasi ditempat yang tepat
serta ciptakan ruang aman untuk diskusi dan berbagai informasi yang valid
memudahkan un tuk mengatasi penyebaran mitos yang beredar luas di
masyarakat.
Pelaksanaan seminar kesehatan reproduksi seri kedua tidak kalah
menarik dan informatif. Seminar seri kedua ini berfokus mengenai masalah
medis yang terjadi pada remaja saat ini serta kegiatan positif apa yang harus
dilakukan remaja saat ini. Rendahnya kesadaran mengenai menjaga
kesehatan reproduksi dapat menyebab kan masalah medis yang terjadi di
kalangan remaja saat ini. Miris sekali bahwasanya permasalahan medis
terkait kesehatan reproduksi remaja saat ini diantara lain seperti Gonore,
Sifilis, Sankroid, HSV, HIV, dan masih banyak penyakit IMS lainnya. Hal
tersebut disebabkan karena remaja saat ini belum mengetahui cara menjaga
alat kesehatan reproduksinya sendiri. Bila organ reproduksi tidak dijaga
kebersihannya, maka organ reproduksi didalam tubuh bisa mengalami
kerusakan oleh penyakit menular seksual dan juga d apat menyebabkan
kemandulan .




Gambar 2 . Pelaksanaan Seminar Kespro Seri 2

Ekawati et al Seminar Kesehatan Refroduksi…


SASAMBO: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), Februari 2023. Vol 5, No.1. | |140

Kenakalan remaja saat ini masih banyak sehingga diperlukan edukasi
mengenai kegiatan positif yang harus dilakukan remaja saat ini (Karlina,
2020). Manfaat kegiatan positif remaja diantaranya adalah dapat
menumbuhkan sikap kerjasama, mengemb angkan bakat, meningkatkan
kemampuan bersosialisasi, serta berbagi ilmu pengalaman. Hadirnya
seminar kesehatan reproduksi remaja yang dilaksanakan oleh Jurusan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan ini tentunya merupakan
kegiatan positif dan bermanfaat yang bisa dilakukan oleh remaja saat ini.
Pandemi yang masih belum kunjung usai, tentunya harus dimanfaatkan
dengan kegiatan positif. Mengikuti seminar, berolahraga, berpikir yang
positif, serta masih banyak hal positif yang bisa dilakukan dimasa pandemi
saat ini
Sebagian besar peserta men yatakan tidak tabu untuk memb ahas
reproduksi sebesar 99,4% dan yang masih menggangg ap tabu sebesar 0,6%.
Selain itu peserta menganggap edukasi tentang reproduksi sangat penting
sebesar 91,3%, edukasi reproduksi penting sebesar 8,1%, dan edukasi cukup
penting sebesar 0,6%. Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja sudah bisa
menerima edukasi tentang reproduksi dengan baik. Remaja sudah
beranggapan bahwa dengan mengetahui tentang reproduksi d apat
memberikan efek positif untuk dirinya, sehingga remaja dapat memilih
kegiatan-kegiatan yang lebih positif.
Sebagian peserta sudah dapat menyebutkan penyebab -penyebab dari
kenakalan remaja dengan benar. Berdasarkan Gambar 3 menunjukkan
jawaban peserta tentang penyebab kenakalan remaja sebesar 39,4%
menjawab pengetahuan seksual rendah, penyebab ling kungan sebesar
31,9% dan penyebab akses pornografi lebih mudah sebesar 15%. Jawaban
lainnya yaitu kurang kasih sayang, keimanan kepada Tuhan kurang, rasa
penasaran, pembinaan kurang, dan kurang pengawasan. Jawaban peserta
menunjukkan pemahaman baik tentang penyebab kenakalan remaja.










Gambar 3. Jawaban Peserta tentang Penyebab Kenakalan Remaja

Ekawati et al Seminar Kesehatan Refroduksi…


SASAMBO: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), Februari 2023. Vol 5, No.1. | |141

KESIMPULAN
Pelaksanaan seminar kesehatan reproduksi remaja ini, dapat diketahui
bahwa kegiatan ini dapat digunakan sebagai langkah alternatif peningkatan
kesadaran tentang kesehatan reproduksi remaja. Kenakalan remaja tentang
kesehatan reproduksi ini disebabkan karena kurang pahamnya serta masih
banyak beredar mitos yang dipercayai oleh masyarakat. Seminar ini terbukti
mampu memberikan pengetahuan dan kesa daran akan pentingnya menjaga
dan mengetahui terkait kesehatan reproduksi.

REKOMENDASI
Kegiatan pemberian informasi khususnya yang membahas Kesehatan
reproduksi remaja perlu dilakukan secara berkala melalui pendekatan lebih
personal. Kegiatan yang berhubungan dengan informasi reproduksi masih
dipandang tabu atau tidak pantas untuk diketahui oleh remaja.
ACKNOWLEDGMENT
Terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang yang memberikan dukungan
dana dalam pengabdian ini.
REFERENCES
Amin, N. A. S., Wardani, H. E., & Ekawati, R. (2021). Relationship of Self-
control and Media Exposure with Premarital Sexual Behaviour in Senior
High School Students. ISMoPHS 2020 The 2nd International Scientific
Meeting on Public Health and Sports, 2021.
Anggini, E. A. (2019). Hubungan Antara Persepsi Kesehatan Reproduksi
Dengan Perilaku Seksual Siswa Smp Di Indramayu Serta Gagasan
Pembelajarannya [Universitas Pend idikan Indonesia].
http://repository.upi.edu/47606/
Ekawati, R. (2019). Pengantar Kesehatan Reproduksi. Wineka Media.
Fatkhiyah, N., Masturoh, M., & Atmoko, D. (2020). Edukasi Kesehatan
Reproduksi Remaja. Jurnal Abdimas Mahakam , 4(1), 84–89.
https://doi.org/10.24903/jam.v4i1.776
Karlina, L. (2020). Fenomena Terjadinya Kenakalan Remaja. Edukasi
Nonformal, 1(2), 147 –158. https://ummaspul.e -
journal.id/JENFOL/article/view/434
Permatasari, D., & Suprayitno, E. (2021). Pendidikan Kesehatan Reproduksi
pada Remaja. Jurnal Empathy , 2(1), 1 –5.
https://doi.org/10.37341/jurnalempathy.v2i1.46
Senja, A. O., Widiastuti, Y. P., & Istioningsih. (2020). The Level of Knowledge
Adolescent About Reproductive Health. Jurnal Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, 12(1), 85–92.
Syurinda, D. R., Wardani, H. E., & Ekawati, R. (2021). Pengaruh Penyuluhan
Kesehatan Reproduksi Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang
Seksual Pranikah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Lingsar Kabupaten
Lombok Barat. Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2021.
Ulia, A. (2019). Hubungan Sikap Remaja Dan Tingkat Pengetahuan Tentang
Kesehatan Reproduksi Terhadap Kejadian Seks Bebas Pada Remaja Di
Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sungai Penuh. Jurnal Penelitian Dan

Ekawati et al Seminar Kesehatan Refroduksi…


SASAMBO: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service), Februari 2023. Vol 5, No.1. | |142

Kajian Ilmiah Menara Ilmu Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat ,
XIII(5), 124.
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/view/1397
Wekadigunawan, C. S. P., Angelina, D., & Sanaji, N. (2020). Kepercayaan Dan
Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Di Kalangan Mahasiswi Di
Perkotaan. Prosiding Forum Ilmiah Tahunan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan
Masyarakat Indonesia) , 25 –26.
http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI/article/view/58