ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat
Vol.2, No.2 Maret 2024
e-ISSN: 3025-7492; p-ISSN: 3025-7506, Hal 10-21
DOI: https://doi.org/10.61132/aspirasi.v2i2.410
* Anna Permatasari Kamarudin, [email protected]




Meningkatkan Nilai Tambah Tomat Dengan Pelatihan Mengolah
Tomat Segar Menjadi Saus Tomat Di Desa Gunung Bahgie

Increasing The Added Value Of Tomatoes With Training On Processing
Fresh Tomatoes Into Tomato Sauce In Gunung Bahgie Village

Askura Nikmah
1
, Anna Permatasari Kamarudin
2
, Masri Ramadhan
3
,
Bambang Surahman
4
, Abdul Jalil
5
, Rahma Diana
6
,
Rizsky Wan Purnama
7
, Sabri
8

1-8
Universitas Gajah Putih
Korespondensi Penulis : [email protected]

Article History:
Received: Desember 31, 2023
Accepted: February 12 2024
Published: Maret 30 2024

Abstract: The people of Mpunt Bahgie have the majority of their
livehood as farmers, although tomatoes are not the dominant crop.
During the tomatoe harvest period, the price of tomatioes will
decrease. One way to ensure prices are stable is to process tehm into
other, more durable products. Processing fresh tomatoes into tomato
sauce is one way to use fresh tomatoes when prices are cheap.
Tomato sauce products are also a way for people to increase their
income and open new businesses. Tha aim of this community service
is to provide knowledge and skills about processing fresh tomatoes
into tomato sauce. The method used is by delivering material in the
fform of lectures, counseling and demonstrations. A total of 1
partners who are housewives have participated in this program. The
final results of the Pre Test and Post Test show that there has been a
significant increase in Partners, especially in the knowledge of
choosing ‘Know’ regarding processing, namely Partners know hoe
to overcome falling prices during harvest from 83 to 100%; partners
know that tomatoe sauce processing can be turned into business from
72% to 100%; partners know that tomato can be processed into
other products that are more durable from 55% to 100%; Partners
knows how to make tomatosauce ffrom 28% to 100%. Meanwhile,
the results of the assessment evaluation showed that 100% of
Partners stated ‘Strongly Agree’ with the agenda the program
implemented is useful; satisfied with the program implemented; and
are interested in taking part in the program iff it is held at the same
time another time. A series of core activities shows that training and
delivery of material can provide knowledge and be easily accepted
by Partners

Keywords: Value Added,
Tomatoes, Training, Processing,
Tomato Sauce
Abstrak
Masyarakat Gunung Bahgie mempunyai mata pencaharian mayoritas sebagai petani, walaupun tomat bukan
tanaman yang mendominasi. Pada masa panen tomat, harga tomat akan menurun. Untuk mengatasi agar harga
stabil salah satunya adalah dengan mengolahnya menjadi produk lainnya yang lebih awet. Pengolahan tomat segar
menjadi saus tomat adalah salah satu cara untuk memanfaatkan tomat segar saat harga murah. Produk saus tomat
juga menjadi salah satu cara bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dan membuka usaha baru. Tujuan
dari Pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang
pengolahan tomat segar menjadi saus tomat. Adapun metode yang digunakan adalah dengan penyampaian materi
berupa ceramah dan penyuluhan serta demonstrasi. Sebanyak 18 orang Mitra yang merupakan ibu rumah tangga
telah mengikuti program ini. Hasil akhir dari Pre Test dan Post Test, menunjukkan telah terjadi peningkatan yang
ketara pada Mitra terutama pada pengetahuan memilih ‘Tahu’ mengenai pengolaan adalah Mitra mengetahui
untuk mengatasi harga jatuh saat panen dari 83% menjadi 100%; Mitra mengetahui pengolahan saus tomat dapat
dijadikan usaha dari 72% menjadi 100%; Mitra mengetahui bahwa tomat dapat diolah menjadi produk lain yang
lebih awet dari 55% menjadi 100%; Mitra mengetahui cara membuat saus tomat dari 28% menjadi 100%” dan
Mitra mengetahui bahwa pengolahan saus tomat tidak rumit dari 39% menjadi 100%. Sementara hasil evaluasi
penilaian menunjukkan 100% Mitra menyatakan ‘Sangat Setuju’ pada susunan acara; program yang dilaksanakan
bermanfaat; puas terhadap program yang dilaksanakan; dan berminat untuk mengikuti program apabila diadakan

Meningkatkan Nilai Tambah Tomat Dengan Pelatihan Mengolah
Tomat Segar Menjadi Saus Tomat Di Desa Gunung Bahgie
11 ASPIRASI - VOLUME 2, NO. 2, MARET 2024


pada tepat yang sama di lain waktu. Serangkaian kegiatan inti menunjukkan bahwa, pelatihan dan penyampaian
materi dapat memberikan pengetahuan dan mudah diterima oleh Mitra.

Kata Kunci: Nilai Tambah, Tomat, Pelatihan, Mengolah, Saus Tomat

PENDAHULUAN
Desa Gunung Bahgie merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Aceh
Tengah. Tepatnya berada di Kecamatan Kebayakan. Ada beberapa desa di wilayah Aceh
Tengah yang menghasilkan tanaman tomat. Masalah utama prroduksi tomat adalah saat panen
mempunyai harga yang sangat rendah sehingga merugikan petani dan mengalami harga yang
sangat tinggi ketika belum memasuki masa panen. Sehingga harus dicari cara bagaimana agar
persediaan buah tomat tetap tersedia di pasaran dengan harga yang cukup terjangkau dan dapat
diatasi jumlah buah tomat yang berlebihan di masa panen.
Walaupun masyarakat di Desa Gunung Bahgie bukan petani tomat, namun tidak
menutup kemungkinan untuk memanfaatkan keadaan produksi tomat yang berlebihan dari desa
lainnya. Salah satu caranya adalah dengan mengolahnya menjadi saus tomat. Saus tomat biasa
dimanfaatkan dalam berbagai menu, seperti bakso, cireng, siomay, bakso bakar, mie rebus, mie
goreng dan beberapa menu lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Apabila
masyarakat atau mitra di Desa Gunung Bahgie dapat menjalani usaha pengolahan saus tomat
walaupun dengan cara sederhana maka dapat mengatasi masalah kelebihan produksi tomat
segar dan mengolahnya menjadi saus tomat. Sebagaimana yang dilaporkan Syahdan et al.,
(2022) buah tomat merupakan sayuran yang berupa buah dapat dimakan mentah dan dapat
digunakan sebagai bahan campuran dalam menu masakan. Buah tomat juga dapat dikonsumsi
dalam beraneka bentuk seperti saos, pasta, manisan, sari buah dan jus. Sementara itu
Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan Faridah et al., (2023) di Alahan Panjang adalah
dengan mengolah tomat menjadi selai, dodol tomat dan saos tomat.
Beberapa pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilaporkan adalah pelatihan
pembuatan saus tomat pada masyarakat di Gowa (Taufieq, 2022). Laporan Rochaeny (2022)
menyebutkan Tim Politeknik AKA Bogor memanfaatkan buah tomat yang terbuang dari
industri pembibitan tomat. Pembibitan ini menggunakan bahan baku tomat, namun yang
diambil hanyalah bijinya saja. Bijinya dimanfaatkan untuk industri pembibitan dan daging
buahnya belum ada yang memanfaatkan. Padahal daging buah tomat dapat diolah menjadi
saus tomat. Adapun pelatihan yang diberikan meliputi pelatihahan cara pengurusan izin usaha,
jaminan produk halal produk dan kewirausahaan. Hasil evaluasi menunjukkan bawa semua
mitra menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi.
Pelatihan pembuatan saus tomat juga pernah dilakukan di Kecamatan Lut Tawar dan

e-ISSN: 3025-7492; p-ISSN: 3025-7506, Hal 10-21

Pegasing. Adanya pelatihan ini diharapkan terjadinya peningkatan keterampilan ibu-ibu rumah
tangga yang tergabung dalam Ibu-Ibu PKK di kedua kecamatan tersebut. Keunggulannya
adalah saus tomat ini tidak menggunakan bahan tambahan seperti pengawet dan pewarna. Cara
pembuatannya juga ternyata mudah menggunakan alat-alat sederhana yang biasa ada di rumah-
rumah tangga pada umumnya (Samran et al., 2021).
Hasil laporan Fadhilah, et al., (2022) memanfaatkan buah tomat pada saat panen yang
mempunyai harga rendah dan produksi melimpah dengan mengolahnya menjadi saus tomat.
Saus tomat yang dihasilkan tidak menggunakan tambahan bahan pengawet dan mempunyai
warna orange tua. Sementara itu hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan
Amrullah et al., (2023), menggunakan alat sterilisator UV-C untuk UMKM desa dalam
mengolah tomat menjadi saus tomat. Sehingga melakukan pelatihan membuat alat berupa alat
sterilsator untuk menghindari gas hasil dari aktivitas mikrobia yang tidak diinginkan pada saus
tomat yang dihasilkan.
Hasil pengabdian kepada masyarakat lainnya mengenai pembuatan saus tomat dengan
menggunakan pengawet alami, yaitu andaliman dilakukan Lubis, et al., (2019). Asnamawati et
al., (2021) melakukan pelatihan pengolahan tomat menjadi saus tomat, analisa penentuan
harga pokok dan penjualan (HPP), pelatihan Digital Marketing di Sosial Media. Sementara itu,
Mas’ud et al., (2022) mengolah tomat dan bawang menjadi saus tomat dan bawang goreng di
Enrekang.
Tujuan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan mengenai
pengolahan tomat menjadi saus tomat sehingga dapat meningkatkan nilai tambah tomat dan
meningkatkan pendapatan keluarga mitra secara umumnya.

METODE
Pelatihan mengenai pembuatan dan pengolahan saus tomat dilakukan pada Hari
Selasa, 19 September 2023 di Kantor Reje Desa Gunung Bahgie. Adapun Mitra yang hadir
kebanyakan berasal dari golongan ibu rumahtangga yang bersamaan dengan waktu mereka
untuk membawa anak-anak menjalani pemeriksaan ke Posyandu. Mitra sebanyak 18 orang.
Waktu pelaksanaan menjelang siang, Jam 11.00 hingga selesai. Adapun diagram tentang
Program Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah sebagai berikut:

Meningkatkan Nilai Tambah Tomat Dengan Pelatihan Mengolah
Tomat Segar Menjadi Saus Tomat Di Desa Gunung Bahgie
13 ASPIRASI - VOLUME 2, NO. 2, MARET 2024



Gambar 1. Diagram Pengabdian kepada Masyaraka
Metode pelaksanaan pada kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan
melalui beberapa tahapan seperti berikut:
a. Tahap Perencanaan, dilakukan 2 minggu sebelum hari pelaksanaan. Perencanaan
dilakukan antara Tim Pengabdi yang mengunjungi aparat desa di Kantor Reje (Kantor
Desa) Gunung Bahgie.
b. Tahap Wawancara, dilaksanakan Tim Pengabdi ketika mengunjungi desa seninggu
sebelum pelaksanaan. Tujuannya, untuk mengetahui situasi dan kondisi masyarakat Desa
Gunung Bahgie, baik budaya, mata pencaharian, kebiasaan, sosial dan ekonomi secara
umumnya, serta masalah yang ada.
c. Tahap Perkenalan dan Pre Test, merupakan bagian dari kegiatan dan pelaksanaan program
pengabdian pada hari H. Perkenalan antara Tim Pengabdi dengan masyarakat yang
merupakan mitra di Desa Gunung Bahgie. Pre Test dilakukan setelah sesi perkenalan,
untuk mengetahui tahap pengetahuan masyarakat terhadap apa yang ingin disampaikan
oleh Tim Pengabdi.
d. Tahap Ceramah Singkat, dilakukan dengan mengetengahkan kondisi pertanian terutama
ketika panen tomat. Tahap ini juga menjelaskan, segala sesuatu yang dapat dilakukan
untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di desa tersebut ataupun desa lain yang
dapat dimanfaatkan sebagai usaha rumahtangga.
e. Tahap Tanya Jawab, merupakan sesi yang memberikan kesempatan kepada Mitra untuk
menanyakan segala sesuatu terkait penyampaian materi yang masih belum dipahami
Mitra.
f. Tahap Demonstrasi adalah bagian inti dari program pengabdian ini. Dalam tahap ini Tim
Pengabdi menunjukkan cara mengolah tomat segar menjadi saus tomat dengan cara yang
sederhana.

e-ISSN: 3025-7492; p-ISSN: 3025-7506, Hal 10-21

g. Tahap Organoleptik, tahapan di mana mitra yang hadir merasakan saus tomat yang
dihasilkan secara oraganoleptik (uji sensori).
h. Tahap Post Test, dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana Mitra mendapatkan
pengetahuan dan informasi yang telah disampaikan selama penyampaian materi berupa
ceramah.
i. Tahap Evaluasi dan Kesimpulan, merupakan tahap akhir dan keseluruhan program. Tahap
Evaluasi, dilakukan oleh Mitra, menilai semua program yang dilaksanakan pada hari itu.
j. Tahap Penyelesaian, dilakukan oleh Tim Pengabdi, menganalisa hasil Pre Test, Post Test,
dan Evaluasi. Sekaligus membuat laporan, membuat artikel untuk diterbitkan pada Jurnal
PkM.

Gambar 2. Diagram Alir Metode Pengolahan Tomat Segar menjadi Saus Tomat

HASIL
Mitra yang mengadiri program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan ibu-ibu
rumah tangga yang pada hari yang sama di awal paginya menghadiri acara Posyandu. Jumlah
Mitra adalah sebanyak 1 orang. Setelah dilakukan Pre Test yang dilakukan setelah awal
perkenalan dengan Tim. Secara umumnya mereka mengetahui saus tomat, namun cara
pembuatan saus tomat tidak mereka ketahui secara pasti. Hasil Pre Test yang dilakukan pada
Mitra ditunjukkan pada Tabel di Gambar 3.
Hasil Pre Test menunjukkan bahwa Mitra kebanyakannya, sebanyak 83% menyatakan
tidak mengetahui cara mengatasi harga tomat yang jatuh atau sangat rendah saat panen tomat.
Sementara sisanya, 17% menyatakan ‘Ragu-ragu’. Sementara itu pertanyaan No. 2, mengenai

Meningkatkan Nilai Tambah Tomat Dengan Pelatihan Mengolah
Tomat Segar Menjadi Saus Tomat Di Desa Gunung Bahgie
15 ASPIRASI - VOLUME 2, NO. 2, MARET 2024


harga yang jatuh dapat dimanfaatkan menjadi keuntungan, No. 6, pernahkah terpikir mengubah
tomat segar menjadi produk lainnya yang lebih awet dan No. 10, saus tomat yang dihasilkan
dapat dihasilkan dengan berbagai macam varian mendapatkan nilai yang sama, yaitu masing-
masing 55% untuk jawaban ‘Tahu’.

Gambar 3. Diagram Hasil Pre Test Mitra Pengolahan Saus Tomat
Sementara itu untuk pertanyaan No. 5, usaha pengolahan saus tomat dapat dijadikan
sebagai usaha rumahtangga, Mitra yang menjawab ‘Tahu’ sebanyak 72%, menjawab ‘Ragu-
Ragu’ sebanyak 17% dan menjawab ‘Tidak Tahu’ sebanyak 11%.

e-ISSN: 3025-7492; p-ISSN: 3025-7506, Hal 10-21


Gambar 4. Diagram Hasil Post Test Mitra Pengolahan Saus Tomat
Hasil Post Test menunjukkan bahwa secara umumnya telah terjadi peningkatan
pengetahuan Mitra terhadap pelatihan pengolahan tomat segar menjadi saus tomat. Bahkan
terdapat 5 pertanyaan yang menunjukkan bahwa Mitra telah mengetahui mengenai pengolahan
tomat segar menjadi saus dan segala sesuatu yang terkait dengannya dengan menjawab ‘Tahu’
sebanyak 100%, yaitu pada pertanyaan No. 1, 5, 6, 7, dan 9. Selain peningkatan pengetahuan
diharapkan terjadi juga peningkatan keterampilan. Namun dalam pelaksanaan pengabdian ini,
Mitra tidak melakukan latihan secara langsung, sebab Tim Pengabdi hanya memberikan
demonstrasi kepada Mitra, sekaligus memberi kesempatan Mitra untuk bertanya saat
demonstrasi dilakukan.

Gambar 5. Mitra ketika sesi Demonstrasi
Untuk mempersingkat waktu, maka Tim telah menyediakan tomat segar yang sudah
direbus dan diblender sehingga mempermudah dan mempercepat pelaksanaan demonstrasi

Meningkatkan Nilai Tambah Tomat Dengan Pelatihan Mengolah
Tomat Segar Menjadi Saus Tomat Di Desa Gunung Bahgie
17 ASPIRASI - VOLUME 2, NO. 2, MARET 2024


pengolahan saus tomat. Namun Tim, menjelaskan hal ini kepada Mitra sehingga Mitra paham.
Hal ini juga diperjelas dengan pemberian catatan berupa kertas yang berisikan materi singkat
dan metode pengolahan Saus Tomat berupa Resep yang berisikan Alat dan Bahan serta Cara
Pembuatan.

Gambar 6. Buah Tomat direbus sehingga kulitnya terkelupas
Setelah tomat dihaluskan dan ditambah dengan bahan-bahan lainnya, bubur tomat
tersebut dimasak. Gula dan Garam ditambahkan sehingga diperoleh rasa yang sesuai.
Penambahan tepung meizena yang sudah dicairkan dengan sedikit air dilakukan untuk
memberikan kepekatan atau konsistensi pada saus tomat. Apabila saus tomat sudah mendidih,
api dapat dimatikan. Biarkan saus tomat tidak panas lagi maka dapat disimpan pada wadah
bertutup yang bersih atau wadah yang seharusnya, seperti botol.

Gambar 7 Pengolahan Saus Tomat Dimasak hingga Mendidih
Namun pada pelaksanaan ini, produk yang dihasilkan belum dilakukan pengemasan
yang sesuai seperti ke botol atau pengemas lainnya. Mitra diberi kesempatan untuk melakukan
uji organoletik (uji rasa) mengenai rasa saus tomat yang dihasilkan. Saus tomat dibubuhkan
atau dituangkan pada mie kuning sebagaimana yang terliat pada Gambar 8. di bawah ini.
Tujuannya adalah agar Mitra dapat mengetahui secara umum ciri-ciri secara fisik saus tomat
yang dihasilkan. Jadi semua Mitra mendapatkan sampel mie kuning dengan saus tomat untuk
dirasakan.

e-ISSN: 3025-7492; p-ISSN: 3025-7506, Hal 10-21


Gambar 8. Saus Tomat yang Dihidangkan sebagai toping pada mie kuning
Setelah Mitra melakukan uji rasa, dilanjutkan dengan Penilaian Evaluasi. Penilaian
evaluasi dinyatakan pada borang yang diberikan kepada semua Mitra. Tujuannya adalah untuk
mengetahui sejauh mana Mitra menilai aktivitas Tim Pengabdi ketika melakukan program
Pengabdian kepada Masyarakat ini. Adapun hasil dari Penilaian Evaluasi dinyatakan sebagai
berikut:

Gambar 9. Diagram Hasil Penilaian Evaluasi Pengolahan Saus Tomat
Secara umumnya penilaian yang dilakukan Mitra terhadap Tim menunjukkan
penilaian yang positif. Mitra banyak memberikan jawaban sangat setuju hampir pada kesemua
pertanyaan yang diberikan di dalam borang penilaian. Terutamanya pada pertanyaan
mengenai: Susunan acara yang sesuai; Program sangat bermanfaat; Mitra puas terhadap
program; dan Mitra berminat apabila diadakan program yang sama di masa yang akan datang.

DISKUSI
Mitra yang berada di Desa Gunung Bahgie menyatakan bahwa program Pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan ini merupakan program yang pertama kali dilakukan.
Sebelum ini belum ada satupun instansi atau lembaga yang melakukannya. Oleh karena itu,
terlihat bahwa Mitra mengikuti kegiatan ini dengan antusias.

Meningkatkan Nilai Tambah Tomat Dengan Pelatihan Mengolah
Tomat Segar Menjadi Saus Tomat Di Desa Gunung Bahgie
19 ASPIRASI - VOLUME 2, NO. 2, MARET 2024


Bagaimanapun juga, program Pengabdian kepada Masyarakat yang mengangkat buah
tomat segar menjadi saus tomat ini bukanlah pertama kalinya. Hasil laporan dari beberapa Tim
Pengabdian dari seluruh Indonesia menunjukkan telah terdapat program yang mengetengahkan
tentang pengolahan tomat menjadi saus tomat, seperti yang dilakukan Suryati (2022)
melakukan pelatihan pembuatan saus tomat. Hal ini dilakukan karena tanaman tomat sangat
mendominasi di desa tersebut. Adapun produk yang dihasilkan adalah saus tomat dan manisan
tomat.
Pengolahan tomat segar menjadi saus tomat merupakan salah satu cara agar harga
tomat tetap stabil saat panen dan menunggu musim panen berikutnya, meningkatkan nilai
tambah tomat dan memberikan keterampilan kepada masyarakat tentang pengolahan saus
tomat sehingga buah tomat dapat dimanfaatkan dalam bentuk produk yang berbeda (Agustina
et al., 2019).
Sementara itu hasil Pre Test yang dilakukan menunjukkan bahwa pada umumnya
Mitra ‘Tidak tahu’ cara untuk mengantisipasi harga tomat segar saat musim panen, sebanyak
83%. Jawaban yang sama ‘Tidak tahu’ dan mencapai persentse yang tinggi adalah pada
pertanyaan usaha pengolahan tomat dapat dijadikan sumber penghasilan yaitu, 72%. Hal ini
menandakan bahwa Mitra mempunyai pengetahuan yang kurang tentang hal-hal terkait dengan
nilai tambah dan pengolahan.
Persentase dengan jawaban Mitra ‘Tidak tahu’ terbesar lainnya adalah 55%, yaitu
pada pertanyaan No. 2 Situasi harga tomat yang jatuh dapat memberikan keuntungan ketika
mengolah tomat, pertanyaan No. 3 tentang pengolahan yang dilakukan terhadap tomat dapat
menjadikan tomat lebih awet dan pertanyaan No. 10 bahwa saus tomat dapat dibuat dengan
berbagai varian. Hal ini menunjukkan bahwa Mitra belum banyak mendapatkan berbagai
informasi mengenai pengolahan tomat. Padahal selain diolah menjadi saus tomat biasa atau
original, buah tomat segar juga dapat diolah menjadi saus tomat dengan tambahan andaliman
(Lubis, et al., 2019), tomat -kurma (Laga et al., 2018), manisan tomat (Suryati, 2022) atau
manisan tomat kering (Molina, et al., 2022).
Namun jawaban Mitra pada Post Test menunjukkan bahwa Mitra telah mengalami
peningkatan pengetahuan dan pemahaman. Hal ini terlihat pada hasil Post Test. Beberapa
pertanyaan pada Post Test telah dijawab Mitra ‘Tahu’ yaitu dengan persentase 100% pada
pertanyaan No. 1, 5, 6, 7 dan 9. Berarti Mitra telah mengetahui bahwa pengolahan tomat segar
menjadi produk saus dapat mengatasi masalah harga anjlok saat panen. Mitra juga telah
mengetahui bahwa pengolahan saus tomat ini dapat dijadikan usaha rumah tangga, menjadikan
tomat lebih awet. Mitra juga kemudian mengetahui tentang pengolahan tomat segar menjadi

e-ISSN: 3025-7492; p-ISSN: 3025-7506, Hal 10-21

saus tomat dan pengolahan saus tomat ini tidak rumit (mudah).
Hal yang sama juga telah dilakukan oleh Yuniastri, et al., (2023), bahwa dengan
dilakukannya pelatihan dan demonstrasi menunjukkan pengetahuan dan keterampilan Mitra
akan meningkat berbanding sebelum diberikan pelatihan. Mitra pada Pengabdian yang
dilakukan tersebut merupakan SMK.
Hasil Penilaian Evaluasi menunjukkan bahwa terdapat 4 pernyataan yang
menunjukkan sebanyak 100% Mitra menyatakan ‘Sangat setuju’. Pernyataan yang dimaksud
adalah tentang susunan acara sesuai, program sangat bermanfaat, Mitra puas terhadap program
dan Mitra akan mengikuti program serupa apabila dilakukan di tempat yang sama.
Kemudian disusul dengan 4 pernyataan lainnya, pernyataan Mitra yang memilih
‘Sangat setuju’ masing-masing sebanyak 87%, yaitu pada pernyaatan narasumber sesuai,
materi jelas, lengkap dan detail, materi sesuai tema dan materi runtut. Secara umumnya,
program Pengabdian kepada Masyarakat ini mendapatkan cukup perhatian dan bermanfaat
bagi Mitra.

DAFTAR REFERENSI
Amrullah, S., Mikhratunnisa dan Pathiassana, M. T. “Peningkatan Produksi dan Kualitas Saus
Tomat dan Sambal serta Perancangan sterilisator UV-C untuk UMKM Desa
Sukadana, Lombok Timur.” Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 5,
No. 2 (2023): 189-197.
Agustina, L., Gendrosari, S., Susi dan Udantoro. “Diversifikasi Produk Olahan Berbasis Tomat
Pada Kelompok Wanita Tani Kambang Tanjung Desa Parigi Kacil Kabupaten Tapin.”
Al-Ikhlas 5, No. 1 (Oktober 2019): 47-55.
Asnamawati, L., Rasoki, T., Novrianda, H., Kristanti, D., Nurmalia, A. “Pengenalan Nilai
Tambah melalui Pengolana dan Pemasaran Saos Tomat di SMK Agribisnis Dangau
Datuk Bengkulu.” Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 5, No. 2 (25
April 2021): 488-493.
Fadhilah, N., Irmawanty, Nurdiyanti, Wajdi, M. dan Thahir, R. “Pemanfaatan Sumberdaya
Lokal Berupa Pengolahan Tomat menjadi Saos Tomat di Desa Tompobulu Kecamatan
Rumbia.” Jurnal Abdimas Patikala 1, No. 4 (28 Mei 2022): 272-276.
Faridah, A., Syamwil., Aimon, H., dan Rosel, R., 2023. “Peningkatan Usaha melalui Hilirisasi
Produk Berbasis Tomat pada Masyarakat.” Abdi: Jurnal Pengabdian dan
Pemberdayaan Masyarakat 5, No. 1 (Januari 2023): 23-28.
Hasriani, Arwati, S., Asih, R. Y. dan Alamsyah, M. A. “Introduksi Pasca Panen dan Pemasaran
pada kelompok Tani Penghasil Buah Tomat di Kecamatan Bontolempangan
Kabupaten Gowa.” Madaniya 4, No. 3 (Agustus 2023): 871-881.
Laga, A., Langkong, J, Muhpidah, Fitri dan Wakiah, N. “Pengembangan Olahan Tomat
Enrekang dalam Bnetuk Kurma Tomat (Karakteristik Kurma Tomat).” Jurnal
Dinamika Pengabdian 4, No. K (November 2018): 72-78.

Meningkatkan Nilai Tambah Tomat Dengan Pelatihan Mengolah
Tomat Segar Menjadi Saus Tomat Di Desa Gunung Bahgie
21 ASPIRASI - VOLUME 2, NO. 2, MARET 2024


Lubis, M. S., Syahputra, R. A., Ritonga, G. “PKM Pembuatan Saus Menggunakan Buah
Andaliman sebagai pengawet Alami.” Prosiding Seminar nasional Hasil Pengabdian
(1 Februari 2019): 505-509.
Mas’ud, F., Indriati, S., Pabbenteng, Irawati, L., Pratiwi, S., dan Apriyanto. “Pengolahan Buah
Tomat dan Bawang Merah di Kabupaten Enrekang.” Proseding 6 Seminar Nasional
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (2022):128-133.
Molina, R., Rohaya, S., dan Haryani, S. “Kajian Literatur Pembuatan Produk Manisan Tomat
Kering.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 7, No. 2 (Mei 2022): 381-385.
Rochaeny, H., Budikania, T. S., Wibowo, S., Rowiningtyas, S., Damayanti, L., dan Elfrida, N.
R., 2022. “Pelatihan Pembuatan Saus Tomat untuk Memanfaatkan Limbah Dagung
Buah Tomat dari kelompok Tani Pondok Menteng, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Kabupaten Bogor.” Jurnal Pengabdian Masyarakat AKA 2, No. 1 (13 Juni 2022):1-5.
Saloko, S., Handito, D., Rahayu N., Rahman, S., dan Dwiani, A. “Pengolahan Tomat menjadi
Saos Tomat.” Jurnal Pendidikan dan Pengabdian kepada Masyarakat 2, No. 2 (27
Maret 2019): 204-208.
Samran, Suprianto, Sumardi, Oktima, E., Suhada, A. Gunawan, M., Fitrainia, E., Herliana dan
Andriani, S. “Pelatihan Produksi Saos Tomat Inu PKK Lut Tawar dan Pegasing-Aceh
Tengah-Nanggroe Aceh Darussalam.” Mejuajua: Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat 1, No. 2, (20 Desember 2021): 16-22.
Suyarti, S. “Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Olahan Tomat sebagai Peluang Bisnis
pada Kelompok Wanita Rani (KWT) Desa Gunung Pasir Jaya Lampung Timur.”
NEAR: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2, No. 1 (8 November 2022):75- 80.
Syahdan, M. Karim, H. A., dan Innanengsih, I., 2022. Peningkatan Produktivitas Tanaman
Tomat (Lycopersicon esculentum mill) Dengan pemberian berbagai pupuk Kompos
dan Komposisi NPK. Jurnal Agroterpadu 1, No. 1 (1 Juli 2022): 29-34.
Syahfitri, J., Nopreyeni, Hidayat, T., & Fitriani, A. (2022). Pengolahan Tomat (Solanum
lycopersicum) Menjadi Saos dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di
Desa Pekik Nyaring. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Royal 5, No. 3
(September 2022) 347-354.
Taufieq, N. A. S., Ratnawati, T., Ahmad, I. A., dan Pertiwi, N., 2022. PKM Pelatihan
Pembuatan Saos Tomat pada Ibu-Ibu Rumah Tangga. Jurnal Dedikasi 24, No. 1
(2022): 6-8.
Yuniastri, R., Hanafi, I., Putri, R. D., dan Santosa, R., 2023. Peningkatan Kompetensi
Keterampilan Siswa SMK melalui Pelatihan Pengolahan Produk Berbasis Komoditas
Lokal. J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2, No. 8 (Januari
2023):5801-5807.