Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat
https://journal-center.litpam.com/index.php/linov
Juni 2023 Vol. 8, No. 2
e-ISSN: 2541-626X
pp. 224-231


Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Juni 2023 Vol. 8, No. 2 | |224

Pengembangan Teknologi Pengolahan Pakan untuk Meningkatkan
Produktivitas Ternak Sapi Potong pada Kelompok Ternak di Desa
Sawojajar Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara

*1
Woki Bilyaro, Dian Lestari, Boby Arya Putra, Agus Indra Mahardika, Alfahri,
Program Studi Nutrisi dan Teknologi Pakan Ternak, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas
Muhammadiyah Kotabumi, Jl. Hasan Kepala Ratu No.1052, Sindang Sari, Kec. Kotabumi, Kabupaten
Lampung Utara, Lampung, Indonesia, 34517.
*Corresponding Author e-mail: [email protected]

Received: April 2023; Revised: Mei 2023; Published: Juni 2023

Abstrak
Pengabdian ini bertujuan untuk membantu kelompok ternak dalam mengatasi kendala terkait pengolahan pakan
yang kurang baik menjadi lebih tepat dan efisien. Pendekatan yang digunakan dalam pengabdian ini meliputi
sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan kepada anggota kelompok ternak. Sosialisasi dilakukan untuk
menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya pengolahan pakan yang baik dan teknologi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan produktivitas sapi potong. Pelatihan dilakukan untuk memberikan pengetahuan
dan keterampilan praktis kepada anggota kelompok ternak mengenai pengolahan pakan yang optimal. Selain itu,
pendampingan dilakukan secara berkesinambungan untuk memastikan penerapan teknologi pengolahan pakan
yang tepat dan memantau perkembangan produktivitas sapi potong. Dalam pengabdian ini, diharapkan terjadi
peningkatan pengetahuan dan pemahaman anggota kelompok ternak mengenai pentingnya pengolahan pakan
yang baik dan teknologi yang dapat digunakan. Dengan penerapan teknologi pengolahan pakan yang tepat,
diharapkan kelompok ternak dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pakan ternak, yang pada akhirnya akan
meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas sapi potong. Selain itu, penggunaan teknologi pengolahan pakan
yang efisien juga diharapkan dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan bagi kelompok ternak.
Melalui kegiatan pengabdian ini, berhasil dicapai hasil yaitu, Peningkatan Pengetahuan peternakan tentang
teknologi pakan, Penerapan Teknologi Pengolahan Pakan, Peningkatan Kualitas P akan, Peningkatan
Produktivitas Ternak, dan Pengurangan Biaya Produksi dan Peningkatan Keuntungan. Kegiatan pengabdian
kepada masyarakat ini memberikan manfaat nyata bagi kelompok ternak di Desa Sawojajar. Peningkatan
produktivitas ternak sapi potong berkontribusi pada kesejahteraan peternak, pembangunan ekonomi lokal, dan
peningkatan sektor peternakan secara keseluruhan. Pada kegiatan selanjutnya diharapkan untuk dapat melakukan
pengabdian dengan menggunakan jenis teknologi pakan ternak lainnya, seperti pengawetan dan peningkatan
kualitas pakan melalui pembuatan pakan silase.

Kata Kunci: Pengolahan Pakan, Amoniasi JERAMI, Sapi Potong, Kelompok Ternak, Lampung Utara.

The Development of Feed Processing Technology to Improve The
Productivities of Beef Cattle in Farmer Groups In Sawojajar Village,
Kotabumi Utara Sub-District, North Lampung District.
Abstract
In an agribusiness-oriented livestock development program, resources, facilities and infrastructure must be
mobilized together and synergistically towards efficient and resilient farming. To obtain optimal cattle production,
farmers have to understand the proper feed management. Feed management consists of the ingredients of the
feed, the substances contained in the feed ingredients, the ration formula, and the preparation of the ration
composition. This service activity consists of three stages, i.e. planning, implementation and supervision. Feed
processing is one of the solutions for sustainable or continuous feed availability. One of the most practiced feed
processing is feed processing with ammoniation and fermentation techniques. After the manufacturing process,
ammoniated feed will be stored and will be opened after fermentation which is 14-21 days. After passing that
period, the ammoniated feed was opened and seen whether the process of making ammoniated feed was
successful or not. After the ammoniation was opened, the results of the training in the previous 3 weeks were
opened and the results were as expected. Then the ammoniated feed was tested on cattle owned by farmers or
activity partners. Farmers gave a very good response, this was evidenced by the level of enthusiasm of farmers to
participate in each activity session. During the activities, the target partners were very enthusiastic in paying
attention to the feed processing training. In addition, partners also feel very helpful in solving the problem of

Bilyaro et al Pengembangan Teknologi Pengolahan…


Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Juni 2023 Vol. 8, No. 2 | |225

unutilized harvest waste that can be used as feed ingredients for cattle. In the next activity, feed that has undergone
processing should be tested for the quality and feasibility of feed for consumption by livestock, so that this activity
can give farmers more confidence in processed feed from ammoniated straw.

Keywords: Feed Processing, Straw Ammoniation, Beef Cattle, Farmer group, North Lampung.
How to Cite: Bilyaro, W., Lestari, D., Putra, B. A., Mahardika, A. I., & Alfahri, A. (2023). Pengembangan Teknologi Pengolahan
Pakan untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Sapi Potong pada Kelompok Ternak di Desa Sawojajar Kecamatan Kotabumi
Utara Kabupaten Lampung Utara. Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyaraka t, 8(2), 224–231.
https://doi.org/10.36312/linov.v8i2.1171

https://doi.org/10.36312/linov.v8i2.1171
Copyright© 2023, Bilyaro et al
This is an open-access article under the CC-BY-SA License.

PENDAHULUAN
Dewasa ini porsi rata-rata konsumsi protein hewani penduduk Indonesia baru
mencapai 4,19 gr/kapita/hari. Hal ini berarti tingkat konsumsi protein hewani baru
tercapai 69,8% dari normal gizi minimal sebesar 6 gram/kapita/hari (Soeprapto, 2010).
Upaya memenuhi kebutuhan protein hewani ini, diperlukan ketersediaannya yang
cukup dan kontinyu di masyarakat. Sementara dilema yang dihadapi bangsa
Indonesia adalah produk daging dalam negeri belum mampu mencukupi kebutuhan
daging masyarakat. Program pengembangan peternakan yang berorientasi agribisnis,
maka aspek sumber daya, sarana, dan prasarana harus digerakkan secara bersama-
sama dan sinergis menuju peternakan yang efisien dan Tangguh (Astiti, 2018).
Perkembangan sumberdaya manusia (kelembagaan petani ternak), yaitu petani
ternak yang terhimpun dalam wadah kelompok tani ternak dimaksudkan untuk
meningkatkan ketrampilan dalam penyerapan inovasi teknis dan sosial, serta
kemampuan memperoleh pendapatan yang layak, mampu menghadapi resiko usaha,
mampu memanfaatkan sekala ekonomi secara perorangan maupun antar petani, dan
mandiri, baik secara perorangan maupun kerjasama antar petani.
Sebagai masyarakat dengan tingkat penghasilan rendah, peternak harusnya
mendapat perhatian khusus baik dari pemerintah maupun perguruan setempat. Salah
satu peran dari perguruan tinggi adalah menghasilkan ilmu pengetahun dan teknologi
yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat. Program
peningkatan ketahanan pangan asal ternak di Desa Sawojajar dilakukan melalui
upaya peningkatan kualitas dan kuantitas populasi ternak dan produksi hasil ternak,
serta menjalin kerjasama kemitraan yang saling menguntungkan yang didukung
dengan penguasaan dan pemanfaatan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan.
Untuk memperoleh produksi ternak yang optimal, maka peternak mesti mengetahui
manajemen pakan yang baik dan benar. Manajemen pakan mencakup jenis bahan
pakan, zat yang terkandung pada bahan pakan, formula ransum, dan penyusunan
komposisi ransum. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi tingkat produksi hewan
ternak (Fikar & Ruhyadi, 2010). Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa produksi
hewan ternak merupakan faktor dari lingkungan. Faktor lingkungan fisik, kimiawi, dan
sosial budaya perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan usaha peternakan. Ciri khas
usaha peternakan modern adalah terdapatnya tindakan manajemen untuk
mempertahankan dan meningkatkan hasil usaha peternakan.
Sebagian besar kempompok tani yang terdapat desa sawojajar merupakan
kelompok tani yang tergolong baru, sehingga minim akan pengalaman dalam hal
manajemen ternak yang baik, termasuk manajemen pakan. Selain itu, peternak sapi
didesa ini juga masih mengandal ngarit untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak

Bilyaro et al Pengembangan Teknologi Pengolahan…


Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Juni 2023 Vol. 8, No. 2 | |226

serta belum menggunakan teknologi Pengolahan pakan yang baik, dikarenkan
kurangnya pemahaman terhadap teknologi tersebut. Berdasarkan analisis situasi
tersebut, tim pelaksana bermaksud mengadakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat di Desa Sawojajar demi mencapainya peternakan sapi potong yang
produktif dengan judul kegiatan “Pengembangan teknologi pengolahan pakan dan
agribisnis peternakan untuk peningkatan produktivitas sapi potong di desa sawojajar
Kecamatan Kotabumi Utara Kabupaten Lampung Utara”.
Berdasarkan analisis situasi diatas maka tim pelaksana merumuskan
permasalahan mitra adalah sebagai berikut, (1) Kurangnya pengetahuan dan
pemahaman peternak tentang pentingnya peran manajemen perencanaan dan
pengelolaan peternakan. (2) Kurangnya kepemilikan lahan dan hijauan makanan
ternak, serta pemahaman tentang manajemen penanaman dan pemberian pakan
masih sangat rendah. (3) Kurangnya pemahaman teknologi pengolahan pakan yang
baik untuk pengembangan produktivitas ternak sapi potong
Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan serta
penerapan teknologi pengolahan pakan bagi masyarakat khususnya peternak,
meningkatkan kualitas pakan ternak, meningkatkan produktivitas ternak, dan yang
terpenting dapat meningkatkan pendapatan dan tingkat kesejahteraan peternak

METODE PELAKSANAAN
Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Desa Sawojajar,
Kecamatan kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara. Kegiatan ini dilakukan
disalah satu rumah warga dan juga merupakan peternak peserta kegiatan.

Khalayak sasaran dan Partisipasi Mitra
Khalayak sasaran untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah
masyarakat petani ternak sapi potong yang ada di Desa Sawojajar dan pemuka
masyarakat yang berjumlah 53 orang. Peserta ini diharapkan juga mampu
mengembangkan informasi ini kepada petani peternak yang lain atau masyarakat lain
yang berminat.

Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Permasalahan yang muncul pada mitra perlu dilakukan solusi terbaik. Suatu
metode pelaksanaan pengabdian dirancang secara khusus untuk memecahkan
masalah tersebut. Metode pelaksanaan pengabdian yang ditawarkan menggunakan
pendekatan sebagai berikut, (1) Edukasi dan pelatihan manajemen perencanaan dan
pengelolaan peternakan.
Metode kegiatan yang digunakan, yaitu kaji tindak langsung, ceramah, dan
diskusi. Materi yang disampaikan meliputi Penerapan teknologi pengolahan pakan
yang baik untuk pengembangan ternak sapi potong. Metode kegiatan yang
digunakan, yaitu teknik sampling inokulan fermentasi kepada kelompok tani ternak
setempat khususnya dalam bidang teknik fermentasi HMT bermutu rendah seperti
Jerami padi, manajemen perencanaan yang efisien dan produktif, bioteknologi
probiotik, bioteknologi penyimpanan pakan dengan silase, dan manajemen pemberian
pakan dengan mengkombinasikan antara rumput, legum, dan pohon.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini akan dilaksanakan dalam tiga tahapan,
yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

Tahap Perencanaan

Bilyaro et al Pengembangan Teknologi Pengolahan…


Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Juni 2023 Vol. 8, No. 2 | |227

Pada tahap ini, tim pengusul melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut, (1)
Melakukan Kerjasama, Tim pengusul melakukan survey dan kerjasama dengan mitra.
(2) Melakukan studi pendahuluan, Tim melakukan wawancara kepada ketua
kelompok ternak (mitra) terkait masalah yang dihadapi, solusi yang diharapkan
kelompok ternak kemudian tim menawarkan beberapa solusi untuk menyelesaikan
beberapa masalah yang dapat dijangkau oleh program pengabdian ke pada
masyarakat ini. (3) Menyusun Konsep dalam proposal PkM: berdasarkan hasil
wawancara dengan ketua kelompok ternak, tim pengusul menyusun rencana kegiatan
ke dalam proposal kegiatan pengabdian kepada Masyarakat. (4) Memaparkan
proposal yang disusun kepada ketua kelompok ternak. (5) Melakukan koordinasi
terkait teknis pelaksanaan kegiatan: pada kegiatan ini akan dilakukan setelah
pengumuman pendanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan dinyatakan
lulus untuk didanai. Rencana kegiatan ini dilakukan pada tanggal 14 Mei 2022.
Koordinasi teknis kegiatan yang akan dilakukan terkait dengan: penetapan tempat dan
fasilitas yang dibutuhkan serta penetapan jumah peserta.

Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yaitu tahap meaksanakan kegiatan inti dalam pengabdian ini
sebagaimana yang disampaikan pada pendekatan metode pelaksanaan (Tabel 1)
yaitu, Penerapan teknologi pengolahan pakan yang baik untuk pengembangan ternak
sapi potong.

HASIL DAN DISKUSI
Kegiatan ini dilakukan pada bulan Juli 2022. Adapun kegiatan ini lakukan pada
desa Sawojajar, Kec. Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara. Pakan merupakan
salah satu faktor yang paling penting dalam menentukan keberhasilan dalam sebuah
usaha peternakan. Ketersediaan pakan menjadi kunci utama keberlanjutan budidaya
ternak. Dari total biaya produksi, pakan memberikan pengaruh sekitar 60% apabila
dibandigkan dengan biaya produksi lainya.
Pemberian hijauan pada proses pemeliharaan ternak ruminansia sangat penting
dilakukan. Hal ini disebabkan karena hijauan merupakan sumber serat yang akan
dirubah menjadi energi di dalam saluran pencernaan (Haryanto, 2012). Hijauan dapat
berupa rumput, leguminosa dan hasil samping (by product) dari produk pertanian.
Hasil samping dari pertanian bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah
ketersediaan hijauan pakan ternak.
Jerami padi adalah sisa dari tanaman padi yang berupa batang yang dipotong
dan sudah diambil bulir padinya. Siklus tanam padi yang rutin dalam satu tahunnya
akan menghasilkan jumlah jerami padi segar dari satu hektar tanaman padi sebesar
11,89 ton/ha/panen, jerami padi kering 6,73 ton/ha/panen, dan bahan kering jerami
padi 5,94 ton/ha/panen (Rauf & Rasbawati, 2015). Produksi jerami padi yang
melimpah tersebut sangat potensial sebagai pakan ternak ruminansia karena tersedia
secara rutin setiap tahun (Suningsih et al., 2019).
Kelemahan dari jerami padi terlihat dari kandungan protein kasar yang rendah.
Menurut Amin et al. (2015) yaitu jerami padi mengandung protein kasar 8,26%, serat
kasar 31,99%, NDF 77,00%, ADF 57,91%, selulosa 23,05%, hemiselulosa 19,09%,
dan lignin 22,93%. Sejauh ini bioteknologi pakan yang sering digunakan untuk
meningkatkan kandungan protein kasar jerami padi adalah fermentasi.
Limbah pertanian seperti Jerami padi adalah salah satu sumber bahan pakan
ternak yang sangat banyak tersedia bahkan terbuang pada saat setelah musim panen.

Bilyaro et al Pengembangan Teknologi Pengolahan…


Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Juni 2023 Vol. 8, No. 2 | |228

Hal ini dikarenakan Jerami merupakan bahan pakan yang memiliki serat kasar yang
cukup tinggi sehingga diperlukan perlakuan khusus untuk menjadikan limbah Jerami
padi ini bisa dikonsumsi oleh ternak terutama ternak ruminansia.
Tabel 1. Komposisi kimia jerami padi sebelum dan setelah di amoniasi
Komposisi Komposisi kimia
Sebelum di amoniasi
(%)
Komposisi kimia
Setelah di amoniasi (%)
Protein Kasar (%) 3,45 6,66
Lemak (%) 1,20 1,21
Serat kasar (%) 33,02 35,19
BETN 37,27 31,76
Abu 25,06 25,18
Kandungan Dinding
Sel NDF (%)
37.1 75,09
Energi Bruto (GE)
(Kcal/kg)
3539,48 3927,36
Sumber: (Rahadi, 2018)
Pengolahan pakan merupakan salah satu solusi untuk ketersediaan pakan
secara berkelanjutan atau kontinyu. Salah satu pengolahan pakan yang paling
dilakukan adalah pengolahan pakan dengan Teknik amoniasi dan fermentasi.
Fermentasi merupakan suatu teknik pengolahan dengan tujuan untuk
pengawetan pakan dengan menambahkan mikroorganisme anaerob dan dilakukan
dengan proses kedap udara. Selain itu, fermentasi adalah suatu cara untuk memecah
karbohidrat dan asam amino yang dilakukan secara anaerobik (kedap atau tidak ada
oksigen). Karbohidrat merupakan senyawa yang paling utama dipecah pada proses
fermentasi, sementara itu senyawa asam amino hanya bisa dilakukan oleh bakteri
dengan jenis tertentu (Rahayu & Nurwitri, 2019). Fermentasi jerami yang umum
dilakukan adalah fermentasi dengan menambahkan starbio probiotik serta juga
fermentasi dengan cara penambahan urea atau biasa disebut dengan amoniasi.
Penggunaan starbio probiotik dapat mengoptimalkan tingkat nilai protein kasar pada
proses fermentasi jerami padi (Sarungu et al., 2020) serta dapat menurunkan kadar
serat kasarnya (Alimuddin et al., 2018).
Amoniasi adalah salah satu teknologi atau Teknik pengolahan pakan yang bisa
dimanfaatkan untuk mengolah bahan pakan dengan kandungan serat kasar yang
cukup tinggi untuk diolah struktur kimianya sehingga akan memecah serat dan akan
mudah dicerna oleh system pencernaan ternak. Amoniasi merupakan Teknik
pengolahan pakan secara kimia yang memanfaatkan bahan kimia sumber nitogen
untuk menghasilkan kandungan amoniak didalam bahan pakan yang akan diolah.
Amoniak yang dihasilkan akan bekerja dengan cara memecahkan struktur penyusun
serat kasar seperti lignin, selulosa, hemiselulosa dan lainya, dengan tujuan agar
pakan mudah untuk dicerna oleh pencernaan ternak. Amoniasi Jerami merupakan
salah satu teknologi pengolahan pakan solutif dalam membantu petani untuk
mengurangi limbah hasil panen, sementara bagi peternak, ini dapat dijadikan sumber
bahan pakan ternak asal limbah pertanian. Dalam pelaksanaan kegiatan, pada tahap
proses pengolahan pakan amoniasi jerami padi, para peserta melakukannya secara
mandiri dan sesuai dengan arahan dari pemateri pelatihan. Hal ini dimaksudkan
supaya peternak nantinya dapat memahami setiap proses pembuatannya.

Bilyaro et al Pengembangan Teknologi Pengolahan…


Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Juni 2023 Vol. 8, No. 2 | |229











Gambar 1 dan 2. Proses pembuatan amoniasi jerami padi.
Pada saat kegiatan dilaksanakan mitra sasaran terlihat sangat antusias dalam
memperhatikan pelatihan pembuatan amoniasi Jerami ini. Selain itu, mitra juga
merasa sangat terbantu dalam menyelesaikan masalah limbah hasil panen yang tidak
termanfaatkan bisa dijadikan bahan pakan bagi ternak (Mulijanti et al., 2014).
Setelah melakukan proses pembuatannya, pakan amoniasi akan disimpan dan
akan dibuka setelah fermentasi berlangsung yakni 14-21 hari. Setelah meleawati
masa itu, pakan amoniasi dibuka dan dilihat apakah proses pembuatan pakan secara
amoniasi ini berhasil atau tidak. Setelah dibuka amoniasi hasil pelatihan pada 3
minggu sebelumnya dibuka dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, seperti
peningkatan pengetahuan peternak tentang teknologi pengolahan pakan,
peningkatan produktivitas ternak dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteran
peternak. Kemudian dilakukan pengujian pakan hasil amoniasi ke ternak sapi yang
dimiliki oleh peternak atau mitra kegiatan. Dari hasil pengujian yang dilakukan dengan
cara memberikan ke ternak untuk dikonsumsi, ternak menyukai jenis olahan pakan
yang telah dibuat oleh para peserta kegiatan.









Gambar 3. Pemberian pakan olahan amoniasi Jerami ke ternak sapi.

Bilyaro et al Pengembangan Teknologi Pengolahan…


Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Juni 2023 Vol. 8, No. 2 | |230

KESIMPULAN
kecamatan Kotabumi Utara dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pemanfaatan
limbah sisa produksi pertanian seperti Jerami padi sebagai sumber bahan pakan
ternak ruminansia, yang sebelumnya hanya dibuang dan dibakar saja. 2. Berpeluang
untuk meningkatkan potensi produktifitas peternak melalui penggunaan sumber
bahan yang murah, mudah dan terjangkau bagi peternak. 3. Peternak memberikan
respon yang sangat baik, hal ini dibuktikan dengan tingkat antusiatisme peternak
untuk mengikuti setiap sesi kegiatan. Pada kegiatan selanjutnya pakan yang telah
mengalami proses pengolahan ada baiknya dilakukan pengujian kualitas dan
kelayakan pakan untuk dikonsumsi oelh ternak, sehingga kegiatan ini lebih bisa
memberikan tingkat kepercayaan peternak terhadap pakan hasil olahan amoniasi
Jerami.

REKOMENDASI
Perlu ditindaklanjuti dengan pelatihan Pengolahan pakan oleh semua stakeholder
terkait mulai dari dinas pertanian lampung utara, pihak akademisi dan pihak lainnya.
Sehingga pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan pakan ternak dapat
dimanfaat dengan sebaik-baiknya.

ACKNOWLEDGMENT
Penulis menghaturkan ucapakan terima kasih kepada rekan-rekan dosen, mahasiswa
dan seluruh anggota tim yang terlibat pada kegiatan pengabdian kepada masyakat
yang dilaksnakan oleh Program Studi Nutrisi dan Teknologi Pakan Pakan Ternak,
Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Muhammadiyah Kotabumi. Juga
tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada masyarakat peternak desa sawojajar,
kecamatan Kotabumi Utara yang telah bersedia dan sangat antusias untuk mengikuti
setiap sesi dari kegiatan pengabdian ini serta menjalin Kerjasama yang baik antara
akademik dengan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Alimuddin, A., Wajo, M. J., & Lekitoo, M. N. (2018). Kinerja Sapi Bali Jantan yang
diberikan pakan Rumput Gajah (Punnisetum purpureum) subtitusi fermentasi
Jerami Padi. Cassowary, 1(1), 55–62.
Astiti, N. M. A. G. R. (2018). Sapi Bali dan Pemasarannya. Jayapangus Press Books,
i–106.
Fikar, S., & Ruhyadi, D. (2010). Beternak & Bisnis Sapi Potong. AgroMedia.
Haryanto, B. (2012). Perkembangan penelitian nutrisi ruminansia. Wartazoa, 22(4),
169–177.
Mulijanti, S. L., Tedy, S., & Nurnayetti, N. (2014). Pemanfaatan Dedak Padi dan
Jerami Fermentasi pada Usaha Penggemukan Sapi Potong di Jawa Barat. Jurnal
Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science), 16(3), 179–187.
Rahadi, S. (2018). Teknik Pembuatan Amoniasi Urea Jerami Padi Sebagai Pakan
Ternak. Makalah PENERAPAN IPTEK Pemanfaatan Limbah Jerami Padi Melalui
Teknologi Amoniasi Untuk Mengatasi Kekurangan Pakan Di Musim Kemarau, Di
Desa Montong Are Kec. Kediri Kab. Lombok Barat, 24.
Rahayu, W. P., & Nurwitri, C. C. (2019). Mikrobiologi pangan. PT Penerbit IPB Press.
Rauf, J., & Rasbawati, R. (2015). Kajian Potensi Limbah Pertanian Sebagai Pakan
Ternak Sapi Potong di Kota Pare-Pare. Jurnal Galung Tropika, 4(3), 173–178.
Sarungu, Y. T., Ngatin, A., & Sihombing, R. P. (2020). Fermentasi Jerami sebagai

Bilyaro et al Pengembangan Teknologi Pengolahan…


Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Juni 2023 Vol. 8, No. 2 | |231

Pakan Tambahan Ternak Ruminansia. Fluida, 13(1), 24–29.
Soeprapto, I. H. (2010). Cara tepat penggemukan sapi potong. AgroMedia.
Suningsih, N., Ibrahim, W., Liandris, O., & Yulianti, R. (2019). Kualitas fisik dan nutrisi
jerami padi fermentasi pada berbagai penambahan starter. Jurnal Sain
Peternakan Indonesia, 14(2), 191–200.