MAKALAH
SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Dosen Pengampu: Hasiolan Nasution, S.Q, M.Ag


SEMESTER VI

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 12
1. Abdul Hamid Ridwan
2. Agung Priono Jati



PROGRAM STUDI PENDIDIKA N AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NIDA EL-ADABI
Jl. Raya Kabasiran, Parungpanjang - Bogor

i


KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji dan
syukur bagi Allah SWT. yang dengan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami aturkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad saw dan untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia
mendampingi beliau. Terima kasih kepada teman-teman dan yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini yang dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan
lancar.
Dalam makalah ini, kami menguraikan tentang ” SISTEM EVALUASI
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB ” yang kami ambil dari berbagai sumber. Makalah ini
diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami
berharap makalah ini bisa dimafaatkan semaksimal mugkin.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Hasiolan Nasution, S.Q, M.Ag selaku Dosen
Pengampu dalam mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Arab. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyeleaikan makalah ini.
Tidak ada gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Parungpanjang, 10 Juni 2022

Penulis

ii


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 1
BAB II ........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
1. Kedudukan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab .................. 2
2. Objek Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab ....................................................................... 4
3. Prinsip-Prinsip Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab .................................. 5
4. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab Dalam Kurikulum 2013........................................... 7
BAB III ...................................................................................................................................... 9
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pendidikan di Indonesia terdapat sistem yang mengatur berjalannya belajar
mengajar dalam suatu lembaga pendidikan. Adapun sistem pendidikan yang ada yaitu
mencakup beberapa hal, yaitu tujuan, materi, pendidik, peserta didik, metode, media dan
evaluasi. Hal tersebut merupakan satu kesatuan dari sebuah sistem yang harus ada dalam
sebuah proses pendidikan.
Dalam sistem pendidikan tersebut terdapat evaluasi pendidikan yang kedudukannya
sangat urgent dalam pendidikan. Evaluasi merupakan hal yang dapat membawa pendidikan di
indonesia semakin maju. Evaluasi ini perlu dilakukan dalam setiap pembelajaran agar
pembelajaran yang kita lakukan dapat terkontrol dengan baik.
Sebuah pembelajaran penting sekali diakukannya sebuah evaluasi. Pembahasan dalam
makalah ini yaitu mengenai sistem evaluasi pembelajaran bahasa arab yang mana evaluai ini
lebih dikhususkan pada pembelajaran bahasa arab.
B. Rumusan Masalah
1) Menjelaskan Kedudukan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi Dalam Pembelajaran
Bahasa Arab
2) Menjelaskan Objek Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab
3) Menjelaskan Prinsip-Prinsip Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran Bahasa
Arab
4) Menjelaskan Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab Dalam Kurikulum 2013
C. Tujuan
1) Untuk Mengetahui Kedudukan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi Dalam
Pembelajaran Bahasa Arab
2) Untuk Mengetahui Objek Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab
3) Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
Bahasa Arab
4) Untuk Mengetahui Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab Dalam Kurikulum
2013

2

BAB II
PEMBAHASAN

1. Kedudukan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Dalam proses pembelajaran bahasa Arab, guru akan mengatur seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran bahasa Arab, mulai dari membuat desain pembelajaran bahasa Arab,
melaksanakan kegiatan pengajaran dan pembelajaran bahasa Arab, dan melakukan evaluasi
pembelajaran bahasa Arab termasuk proses dan hasil belajar yang berupa “dampak
pengajaran”.
Proses pembelajaran bahasa Arab dimaksudkan agar guru dapat mencapai tujuan
pembelajaran bahasa Arab dan peserta didik dapat menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan. Tujuan atau kompetensi tersebut biasanya sudah dirancang dalam perencanaan
pembelajaran bahasa Arab yang berbentuk tujuan pembelajaran bahasa Arab, standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran bahasa Arab atau menguasai kompetensi tertentu, maka guru
perlu melakukan tindakan evaluasi.
Sebelum melakukan evaluasi maka seorang guru bahasa Arab harus mamahami
terlebih dahulu tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Bila tidak, maka guru bahasa Arab akan
mengalami kesulitan merencanakan dan melaksanakan evaluasi.
Tujuan evaluasi ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Ada dua cara
yang dapat ditempuh guru bahasa Arab untuk merumuskan tujuan evaluasi yang bersifat
khusus. Pertama, melakukan perincian ruang lingkup evaluasi. Kedua, melakukan perincian
proses mental yang akan dievaluasi. Tujuan utama evaluasi dalam proses belajar mengajar
bahasa Arab adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai pencapaian prestasi
peserta didik sesuai dengan indikator yang dirumuskan. Tujuan evaluasi pembelajaran bahasa
Arab adalah untuk mengetahui keefektifan dan efesiensi sistem pembelajaran bahasa Arab,
baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan,
maupun sistem penilaian itu sendiri.

3


Tujuan penilaian hasil belajar bahasa Arab adalah untuk mengetahui tingkat
penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah diberikan, mengetahui kecakapan,
motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran bahasa Arab,
mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar bahasa Arab oleh peserta didik
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan, mendiagnosis
keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran bahasa
Arab, menentukan peserta didik yang sesuai dengan jenis pendidikan tertentu, menentukan
kenaikan kelas, menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya (Arifin,
2013: 15).
Adapun beberapa macam evaluasi pembelajaran bahasa Arab, yaitu evaluasi
perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-
ekonomis, dan evaluasi program komprehensif.
Fungsi evaluasi pembelajaran bahasa Arab adalah: Pertama, untuk perbaikan dan
pengembangan sistem pembelajaran bahasa Arab. Sebagaimana kita ketahui bahwa
pembelajaran bahasa Arab sebagai suatu sistem memiliki berbagai komponen, seperti tujuan,
materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan, guru, dan peserta didik. Kedua, untuk
akreditasi. Dalam UU No.20/2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 22 dijelaskan bahwa akreditasi adalah
kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan. Salah satu komponen akreditasi adalah pembelajaran. Fungsi evaluasi dapat
dilaksanakan jika hasil evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga
pendidikan (Arifin, 2013).
Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka kegiatan evaluasi harus
bertitik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut:
1) kontinuitas, yaitu evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental karena
pembelajaran bahasa Arab itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Hasil evaluasi yang
diperoleh pada suatu waktu harus dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya.
2) komprehensif, yaitu dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus
mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi.
3) adil dan objektif, yaitu guru harus berlaku adil dan tidak pilih kasih dalam
melaksanakan evaluasi. Guru hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan
kemampuan peserta didik.

4


4) kooperatif, yaitu dalam kegiatan evaluasi hendaknya guru bekerja sama dengan
semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan
peserta didik itu sendiri.
5) praktis, yaitu alat evaluasi yang digunakan hendaknya alat yang mudah digunakan
baik oleh guru itu sendiri maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut (Arifin,
2013: 31)
2. Objek Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab
Objek adalah sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilaian
menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Objek evaluasi untuk unsur- unsurnya
meliputi:
1) input, seperti kemampuan, kepribadian, sikap, dan intelegensi,
2) tranformasi, seperti kurikulum/materi, metode dan cara penilaian, media, dan
sistem administrasi,
3) output, yaitu penilaian alumni sekolah yang dilakukan untuk mengetahui seberapa
jauh tingkat pencapaian prestasi belajar mereka selama mengikuti program.
Berdasarkan asumsi bahwa pembelajaran bahasa Arab merupakan sistem yang terdiri
atas beberapa unsur, yaitu masukan, proses, dan hasil, maka objek atau sasaran evaluasi
program pembelajaran bahasa Arab dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: evaluasi masukan,
proses, dan hasil pembelajaran bahasa Arab. Evaluasi masukan pembelajaran bahasa Arab
menekankan pada penilaian karakteristik peserta didik, kelengkapan sarana dan prasarana
pembelajaran bahasa Arab, karakteristik dan kesiapan guru, kurikulum, metode, dan materi
pembelajaran bahasa Arab, serta lingkungan dimana pembelajaran bahasa Arab berlangsung.
Evaluasi proses sering disebut dengan evaluasi implementasi kurikulum. Istilah proses
digunakan untuk memperkuat pengertian kurikulum sebagai suatu proses, sesuatu yang
terjadi di sekolah. Asumsi evaluasi proses adalah suatu proses banyak menentukan
keberhasilan kurikulum. Jenis evaluasi ini lebih banyak mencurahkan perhatiannya terhadap
dimensi kurikulum sebagai kegiatan termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti
kepala sekolah, guru, lingkungan, dan lain sebagainya. Evaluasi hasil merupakan evaluasi
kurikulum yang berhubungan dengan hasil belajar dalam pengertian pengetahuan (Arifin,
2013)

5


Berdasarkan beberapa asumsi dan pendapat di atas, secara ringkas dapat disimpulkan
bahwa objek evaluasi program pembelajaran bahasa Arab yang pokok harus mencakup dua
hal, yaitu:
1) aspek manajerial, yaitu implementasi rancangan pembelajaran yang telah disusun oleh
guru dalam bentuk proses pembelajaran bahasa Arab atau disebut juga dengan evaluasi
kualitas proses pembelajaran bahasa Arab.
2) aspek substansial, yaitu hasil belajar siswa setelah mengikuti serangkaian proses
pembelajaran bahasa Arab yang dirancang oleh guru, atau disebut juga dengan penilaian hasil
belajar siswa, baik menggunakan tes maupun non tes.
3. Prinsip-Prinsip Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab
Ada beberapa prinsip penilaian yang penting untuk diketahui, yaitu kepraktisan
(practicality), keterandalan (reliability), validitas (validity), dan keotentikan (authenticity).
Sebuah tes dikatakan praktis apabila tes itu tidak menghabiskan biaya yang banyak, tidak
menyita waktu terlalu lama, mudah dilaksanakan, dan proses penyekoran tidak membutuhkan
waktu yang terlalu lama. Tes merupakan alat ukur dalam proses evaluasi. Ruang lingkup tes
bahasa dikategorikan menjadi dua, yaitu tes komponen/unsur-unsur bahasa dan tes
keterampilan bahasa.
Adapun tes unsur-unsur bahasa adalah sebagai berikut:
1) Tes ashwat bahasa Arab,
2) Tes Mufradat bahasa Arab,
3) Tes tarkib/ qawa’id (tata bahasa).
Sedangkan tes keterampilan bahasa adalah sebagai berikut:
1) Tes keterampilan istima’(mendengar/ menyimak),
2) Tes keterampilan kalam (berbicara),
3) Tes keterampilan qira’ah (membaca),
4) Tes keterampilan kitabah (menulis)..
Dalam pembelajaran bahasa Arab, evaluasi tes dan non-tes dapat digunakan. Adapun
tes yang dapat digunakan dalam evaluasi pembelajaran bahasa Arab, yaitu tes tulis dan tes
lisan. Tes tulis digunakan untuk kemahiran istima’ (menyimak), kemahiran qira’ah

6


(membaca) dan kemahiran kitabah (menulis), tes tulis ini bertujuan untuk mengukur tingkat
kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang telah diajarkan. Tes lisan digunakan
untuk kemahiran kalam (berbicara), tes lisan ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana
peserta didik dapat berbicara bahasa Arab sehingga diharapkan agar para peserta didik
mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab yang baik dan benar.
Adapun beberapa bentuk tes kemahiran tersebut adalah sebagai berikut. Tes untuk
kemahiran menyimak (istima’) berupa menulis apa yang telah didengar, mencocokkan kata
yang telah didengar dengan tulisan yang telah disesuaikan, mengambil kesimpulan dari teks
yang telah didengar, dan lain sebagainya. Tes untuk kemahiran membaca (qira’ah) berupa
menentukan arti kosa kata dalam konteks kalimat tertentu, menentukan ide pokok dalam
paragraf, menyimpulkan ide pokok bacaan, dan lain sebagainya. Tes untuk kemahiran
menulis (kitabah) adalah mengurutkan kata menjadi kalimat, menyusun kalimat berdasarkan
gambar, mengurutkan kalimat menjadi paragraf, dan lain sebagainya. Tes untuk kemahiran
berbicara (kalam) adalah memperkenalkan diri, wawancara dan berbicara sederhana tentang
sesuatu yang berkaitan dengan tema, dan lain sebagainya.
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan beberapa cara. Yang pertama
menggunakan teknik belah dua (split-half method), tes paralel, dan pengetesan ulang. Dalam
teknik belah dua guru memiliki satu set alat tes, misalnya berisi 50 butir soal pilihan ganda.
Guru memisahkan butir genap dan butir ganjil, kemudian keduanya dianggap sebagai dua
perangkat tes yang pararel dan kedua belahan tersebut dikorelasikan dengan menggunakan
Pearson Product Moment. Bila hasil korelasi signifikan, maka tes tersebut reliable. Teknik tes
pararel dilakukan bila guru mempunyai dua set soal yang bertujuan untuk mengukur hasil
belajar yang sama. Setelah diujicobakan, skor kedua set soal tersebut dikorelasikan dan bila
hasilnya signifikan, kedua set soal itu reliable. Teknik terakhir dilakukan bila guru hanya
mempunyai satu set soal yang diujicobakan sebanyak dua kali kepada dua kelompok yang
tingkat kemampuannya dianggap sama. Bila hasil korelasinya signifikan, maka tes tersebut
reliable.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan reliabilitas soal. Pertama, guru harus
membuat soal yang mampu membedakan siswa yang kurang pandai dan yang pandai.
Artinya, guru harus membuat soal yang kemungkinan bisa dijawab dengan benar oleh siswa
pandai, tetapi tidak oleh siswa yang kurang pandai. Cara kedua adalah dengan tidak terlalu
banyak memberi kebebasan kepada peserta tes.

7


4. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab Dalam Kurikulum 2013
Buku pedoman pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 menyebutkan bahwa ada
tiga kegiatan yang perlu didefinisikan dalam kaitan dengan konsep penilaian (asesmen),
yaitu: pengukuran, penilaian, dan evaluasi.
Istilah pengukuran, penilaian dan evaluasi memiliki makna yang berbeda, tetapi saling
terkait. Pengukuran adalah kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria
atau ukuran. Penilaian adalah proses pengumpulan informasi/bukti melalui pengukuran,
menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran. Evaluasi
kan hasil-hasil penilaian.
Kompetensi kelulusan dalam Kurikulum 2013 mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Pengetahuan memiliki tiga bagian, yaitu isi, proses, dan penilaian. Menurut
Kurikulum 2013, evaluasi dilakukan melalui penilaian. Penilaian mencakup Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar yang tercantum dalam kurikulum tersebut. Di dalam Kurikulum 2013,
Kompetensi Inti (KI) dirumuskan menjadi 4 bagian yaitu:
(1) kompetensi inti sikap spiritual
(2) kompetensi inti sikap sosial
(3) kompetensi inti pengetahuan
(4) kompetensi inti keterampilan
Pada suatu materi pokok tertentu akan terdapat rumusan Kompetensi Dasar (KD)
untuk masing-masing aspek KI. Jadi, pada suatu materi pokok tertentu, akan selalu muncul 4
KD sebagai berikut:
(1) aspek sikap spiritual (untuk matapelajaran tertentu bersifat generik, artinya
berlaku untuk seluruh materi pokok),
(2) aspek sikap sosial (untuk matapelajaran tertentu bersifat relatif generik, namun
beberapa materi pokok tertentu terdapat KD pada KI-3 yang berbeda dengan KD lain pada
KI-2),
(3) aspek pengetahuan bahasa Arab
(4) aspek keterampilan berbahasa Arab.

8


Adapun aspek penilaian dalam Kurikulum 2013 mencakup authentic, mengukur
tingkat berpikir dari rendah hingga tinggi, mengukur proses kerja siswa, tes dan portofolio.
Bermacam-macam metode dan instrumen baik dalam bentuk formal maupun non
formal dipergunakan pada kegiatan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi.
Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) dan setelah
pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk).
Penilaian dalam Kurikulum 2013 dibagi menjadi dua, yaitu, penilaian non formal dan
penilaian formal. Penilaian non formal bisa berupa komentar-komentar guru yang diberikan/
diucapkan selama proses pembelajaran. Saat seorang peserta didik menjawab pertanyaan
guru, pada waktu siswa atau beberapa siswa mengajukan pertanyaan kepada guru atau
temannya, atau saat seorang siswa memberikan komentar terhadap jawaban guru atau siswa
lainnya, dengan demikian berarti guru telah melakukan penilaian non formal/informal
terhadap performansi siswa tersebut.
Penilaian proses formal adalah kebalikan dari penilaian informal. Penilaian formal
adalah teknik pengumpulan informasi yang didesain untuk mengidentifikasi dan merekam
pengetahuan dan keterampilan siswa. Tidak sama dengan penilaian proses informal, penilaian
proses formal merupakan kegiatan yang disusun dan dilakukan secara sistematis dengan
tujuan untuk membuat suatu simpulan tentang kemajuan siswa. Penilaian bahasa Arab dalam
kurikulum 2013 berbasis proses dan output dengan teknik tes dan non tes (portofolio).
Penilaian dalam Kurikulum 2013 berbasis tes dan non tes (portofolio), menilai proses
dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif
tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecakapan.
Dalam Kurikulum 2013 input merupakan pengetahuan siswa, berangkat dari input
tersebut maka siswa akan menghasilkan output berupa keterampilan dan bermuara pada
pembentukan sikap siswa sebagai outcome pembelajaran.
Penilaian capaian pebelajaran secara bertahap merupakan bagian dari penilaian dalam
Kurikulum 2013 yang dimulai dari review (ulasan), exercise (latihan), problem (pemecahan
masalah), challenge (tantangan yang membutuhkan pemikiran mendalam), dan project
(kegiatan bersama dalam memecahkan permasalahan yang membutuhkan dukungan sumber
lainnya).

9

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi merupakan komponen peting dalam pembelajaran, khusunya dalam
pembelajaran bahasa Arab. Evaluasi adalah suatu proses yang terus menerus, sebelum,
sewaktu dan sesudah proses belajar mengajar bahasa Arab. Evaluasi pembelajaran bahasa
Arab dapat dilaksanakan melalui tes.
Objek evaluasi program pembelajaran yang pokok harus mencakup dua hal, yaitu:
a) Aspek manajerial, yaitu evaluasi kualitas proses pembelajaran,
b) Aspek substansial, yaitu hasil belajar siswa atau disebut juga dengan penilaian hasil
belajar siswa.
Dengan penilaian, guru bahasa Arab akan mengetahui perkembangan hasil belajar,
intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta
didik.

10

DAFTAR PUSTAKA

Afunah, S. dkk. 2014. Taqwimu Tajribati Jami’ah an-Najah al-Wathaniyyah fi Taudzifi
Nidzami Idarati at-Ta’allumi al-Iliktruniyyi (al-Muwaddal) fi Barnamiji Ta’hili al-
Mu’allimin Atsna’a al-Khidmati. Tanpa Kota Penerbit: Universitas an-Najah al-
Wathaniyyah.
Arifin, Z. 2013. Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, Prosedur). Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Faiq, M. 2013. Konsep Penilaian Hasil Belajar Menurut Kurikulum 2013. (Online).
(http://penelitiantindakankelas.blogspot.co.id). Diakses pada 06 Oktober 2015.
Hidayat, Y. 2008. Studi Prinsip Dasar Metode Pengajaran Bahasa Arab. (Online).
(http://arabicforall.or.id/metode/studi-prinsip-dasar-metode-pengajaran- bahasa-arab/).
Diakses pada 06 Oktober 2015.
Imawati. 2012. Desain Evaluasi Bahasa Arab. (Online).
(https://iemawati.wordpress.com/2012/12/19/desain-evaluasi-bahasa-arab/).
Diakses pada 06 Oktober 2015.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Implementasi Kurikulum 2013.
(Online). Diakses pada 06 Oktober 2015).
Ningsih, N. 2012. Jurnal Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pelaksanaan
Evaluasi Pembelajaran di SMAN 1 Sanden. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
Ozkan, S & Koseler, R. 2009. Multi-Dimensional Students’ Evaluation Of e-Learning
System In The Higher Education Context: An Empirical Investigation. Turkey: Middle
East Technical University.
Setemen, K. 2010. Pengembangan Evaluasi Pembelajaran Online. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha.
Syihatah, S. A. 2012. Ususu Taqyimi Adai al-Muta’allim wa Qiyasu Fi’aliyyah al-
Muassasah at-Ta’limiyyah (Madkhal Taqyimi al-Qimah al-Mudhafah). Mesir:
Universitas Ainu Syamsi.
Widodo, S. 2010. Jurnal Evaluasi dalam Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar.
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Widoyoko, S. 2013. Jurnal Optimalisasi Peran Guru dalam Evaluasi Program
Pembelajaran. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo