SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019

440

PENINGKATAN OLAHAN IKAN BANDENG MENUJU PRODUK
EKSPOR DI KABUPATEN PATI, JAWA TENGAH

Alan Prahutama
1
, Sugito
2
, Hasbi Yasin
3

1,2,3
Departemen Statistika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro, Semarang

Email: [email protected]


ABSTRAK

Bandeng merupakan salah satu komoditas unggulan kabupaten Pati Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan letak
kabupaten Pati yang terletak dipesisir utara pantai Jawa membuat budidaya ikan Bandeng di tambak
menjadi tergolong mudah. Melalui kemenristek Dikti, salah satu program untuk peningkatan usaha dan
memajukan UMKM di kbuapten tersebut adalah dengan pengabdian masyarakat melalui perguruan tinggi
yang menjadi fasiliatornya. Salah satu program pengabdian masyarakat adalah Ipteks bagi Produk Ekspor
(IbPE). Program IbPE ini bertujuan untuk menstimulus UMKM untuk membuat produk dengan kualitas
produk ekspor, walaupun memamng belum bisa benar-benar dilakukan ekspor, tapi setidaknya ada
peningkatan kualitas dari produk tersebut. Olahan ikan bandeng merupakan salah satu olahan makanan
yang dapat menjadi bahan fokus pengabdian untuk menjadikan kualitas olahan produk ekspor. UMKM
yang menjadi binaan pada program ini adalah UMKM Primadona, merupakan UMKM yang
mengembangkan olahan ikan bandeng cabut duri. Program yang telah dilakukan untuk menjadikan produk
UKM Primadona menjadi kualitas ekspor antara lain PIRT dan sertifikasi Halal.
Kata-kata Kunci: Kualitas Ekspor, Bandeng, UKM Primadona

PENDAHULUAN
Kabupaten Pati merupakan
kabupaten yang terletak dipesisir utara pulau
Jawa. Oleh karena itu salah satu mata
pencarian penduduk Pati disebelah utara
adalah nelayan dan petani tambak. Tambak-
tambak yang ada di kabupaten Pati
merupakan tambak ikan bandeng. Ikan
bandeng merupakan salah satu produk
unggulan kabupaten Pati. Kecamatan
Juwana merupakan kecamatan yang ada di
kabupaten Pati yang terkenal produk olahan
ikan bandeng. Ikan bandeng merupakan ikan
yang kaya akan protein, vitamin dan
mineral. Olahan ikan bandeng sangat banyak
antara lain bandeng presto, otak-otak ikan
bandeng serta nugget ikan bandeng
(Sudrajat, 2008). Oleh karena itu untuk
meningkatkan minat akan olahan ikan
bandeng, kabupaten Pati mendirikan pusat
oleh-oleh kabupaten Pati yaitu di Pragola.
Pengabdian kepada masyarakat
merupakan salah bentuk tri dharma
perguruan tinggi yang wajib dilaksanakan
bagi dosen di perguruan tinggi. Artikel
ilmiah ini merupakan bentuk luaran
pengabdian masyarakat yang didanai oleh
Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Riset
dan Pengabdian Masyarakat lewat skim
Ipteks Bagi Produk Ekspor (IbPE), sekarang
dengan nama pengembangan Peningkatan
Produk Ekspor (PPPE) yang didanai tahun
2016-2018 (3 tahun). Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) yang menjadi mitra
adalah UKM Primadona dan UKM Kembar
Sumber Rejeki. UKM Primadona
merupakan UKM di kecamatan Batangan
kab. Pati, sedangkan UKM Kembar Sumber
Rejeki merupakan UKM yang terletak di
kecamatan Juwana, kab. Pati. UKM
Primadona bergerak di olahan ikan bandeng
cabut duri, sedangkan UKM Kembar
Sumber Rejeki bergerak dibi olahan ikan
bandeng presto.
Metode yang diterapkan dalam
kegiatan pengabdian ini yang paling penting
adalah indepth interview dengan masing-
masing UKM. Mempelajari masing-masing
UKM terkait aspek produk, proses produksi,
manajemen, finansial, bahan baku, fasilitas,
dan tenaga kerja (SDM). Menkaji potensi-
potensi masing-masing UKM serta

SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019

441

mengkaji permasalahan-permasalahan
UKM (Saparianto, 2009).
Kegiatan pengabdian ini program
IbPE ini telah berjalan selama tiga tahun dan
telah menghasilkan beberapa luaran serta
signifikansi kemajuan UKM.

BAHAN DAN METODE
Metode yang digunakan untuk
mengkaji kedua UKM ini melalui Indept
interview melalui masing-masing UKM.
Aspek-aspek yang akan dikaji dalam
program pengabdian ini meliputi perijinan,
produk, proses produksi, pemasaran, dan
manajemen.Salah satu jaminan mutu suatu
produk adalah perijinan dari UKM. Produk
menjadi bahan kajian didalam permasalahan
UKM, karena produk merupakan dari
strategi bauran pemasaran. Sebagus apapun
produk, jika konsumen tidak membutuhkan
produk itu, tentunya hal ini akan menjadi
permasalahan. Selain itu yang menjadi fokus
adalah proses produksi, untuk meningkatkan
kuantitas serta kualitas produk proses
produksi menjadi sangat penting. Proses
produksi merupakan bagian dari produk.
Harapan bagi UKM adalah proses produksi
meningkat, baik dari segi kuantitas maupun
kualitas, disertai dengan peningkatan
penjualan. Pemasaran produk perlu
diperhatika, dikarenakan pemasaran
merupakan bagian dari bauran pemasaran
yang meliputi produk, place (distrbusi),
price, dan promotion (Kotler, 2008).
Manajemen merupakan bagian penting
dalam menjalankan usaha hal ini tentunya
terkait dengan bahan baku, SDM,
penyaluran distribusi dan keuangan.
Banyak artikel0artikel ilmiah yang
berkaitan dengan pengabdian masyarakat
ataupun penelitian mengenai olahan ikan
bandeng. Antara lain Hafiludin (2015) yang
meneliti tentang kandungan olahan ikan
bandeng. Berdasarkan penelitian tersebut
disimpulkan bahwa ikan bandeng kaya
dengan protein, asam amino, asam lemak,
vitamin dan mineral. Agustini dan
Swastawati (2003) mengkaji mengenai
pemanfaatan hasil perikanan sebagai produk
nilai tambah dalam hal keanekaragaman
pangan. Dalam artikel tersebut dijelaskan
bahwa pemanfaatan hasil perikanan diolah
jadi berbagai macam jening pangan
sehingga bisa meningkatkan income dari
UKM. Darmawangsah dkk (2016) meneili
bahwa kandungan tulang ikan bandeng kaya
akan kalsium. Oleh Karen aitu tulang ikan
bandneg sering diolah menjadi obat atau
kapsul yang aman dan mudah untuk
dikonsumsi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil indept interview dengan
UKM Kembar Sumber Rejeki didapatkan
identifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Perijinan PIRT dan Halal belum ada
2. Proses produksi masih sederhana, tidak
melibatkan tenaga mesin.
3. Tenaga kerja hanya mengandalkan
tetangga disekitar. Tidak pernah ada
pelatihan untuk tenaga kerja. Tidak ada
SOP yang jelas untuk tenaga kerja
dalam bekerja
4. Dilihat dari segi produk, packaging
kurang menarik. Belum ada diversifikasi
produk
5. Pemasaran masih sederhana, hanya
mengandalkan darimulut ke mulut.
Tidak memanfaatkan media sosial
ataupun iklan ataupun plabk jalan.
Sedangkan hasil indept interview
dengan UKM Primadona didapatkan hasil
sebagai berikut:
1. Perijinan Halal akna segara habis dan
harus segera diperpanjang.
2. Proses produksi sudah semi manual
,karena memanfaatkan tenaga mesin.
Akan tetapi masih kekurangan mesin,
hal ini dikarenakan produk dari UKM
Primadona cukup banyak
3. Tenaga kerja hanya mengandalkan
tetangga disekitar. Tidak pernah ada
pelatihan untuk tenaga kerja. Tidak ada
SOP yang jelas untuk tenaga kerja
dalam bekerja.
4. Produk dari UKM ini sangat banyak ada
sekitar 32 buah jenis produk. Hal ini
tentunya sangat tidak efektif karena
tidak ditangani dengan baik.
5. Pemasaran yang dilakukan sudah
menggunakan web, namun tidak
terupdate
Solusi dan Metode Pelaksanaan
yang diterapkan untuk kedua UKM ini
adalah sebagai berikut
Melakukan pelatihan dan pendampingan
kegiatan berbagai jenis dimulai dari
produksi. pengemasan. hingga pemasaran
keluar daerah. Cara yang dilakukan untuk

SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019

442

melaksanakan kegiatan ini adalah
pendampingan UKM antara lain:
1. Pertumbuhan pasar (perluasan daerah
pasar) sehingga produk olahan bandeng
dari UKM Bandeng Kembar Sumber
Rejeki dan UKM Bandeng Tanpa Duri
Primadona dapat dikenal di berbagai
daerah.
2. Target konsumen yang awalnya hanya
warga daerah Kabupaten Pati khususnya
kecamatan Batangan dan Juwana.
sekarang diperluas untuk warga
dikabupaten-kabupaten lainnya.
3. Memperbaiki kualitas produk dengan
quality kontrol
4. Pemasaran dan promosi menggunakan
kecanggihan IT
5. Pelaporan keuangan yang didukung oleh
IT
6. Pengemasan produk yang lebih menarik
serta menjaga kualitas mutu baik dari
segi komposisi bahan ataupun sertifikasi
makanan.
Adapun Luaran Tahun Pertama (2017)
untuk kedua UKM ini adalah sebagai
berikut:
1. Pelatihan pembuatan SOP (Standar
Operasional Prosedure) tentang proses
produksi untuk masing-masing produk.
Indikator keberhasilannya adalah, kedua
UKM telah membuat SOP proses
produksi untuk masing-masing produk
sehingga kualitasnya konsisten dan
terjamin.
2. Pelatihan diversifikasi produk. Untuk
UKM Kembar Sumber Rejeki setelah
mengikuti pelatihan ini, mampu
menghasilkan diversifikasi produk
antara lain sempolan ikan bandeng dan
petis ikan bandeng, Untuk UKM
Primadona, telah banyak melakukan
diversifikasi produk, tetapi lebih
difokuskan ke beberapa produk. Hal ini
bertujuan diversifikasi produk yang
berlebih akan mengalami penurunan
peminatan produk
3. Untuk teknologi tepat guna yang
diterapkan guna meningkatkan
produksi, UKM Kembar Sumber REjeki
mendapatkan vacum sealer. Vacum
sealer digunakan untuk mengemas ikan
bandeng, kedalma plastik vacum yang
kedap udara, sehingga produk lebih
tahan lama. Sedangkan untuk UKM
Primdona mendapatkan penggiling
daging dan mixer (penghalus) daging.
UKM ini membutuhkan alat tersebut
untuk menggiing bandeng cabut duri.
Produk gilingan daging ikan bandeng
cukup banyak antara lain, otak-otak ikan
bandeng, bakso ikan bandeng, nugget
ikan bandeng, sempolan, kaki naga.
4. Sedangkan untuk meningkatkan
penjualan, kedua UKM ini diberikan
etalase untuk penyimpanan produk
penjualan.
Sedangkan Luaran Tahun kedua (2017)
untuk kedua UKM ini adalah sebagai
berikut:
1. Pelatihan manajemen terkait
accounting, pemasaran, akuntansi dan
auditing. Luaran dari pelatihan ini
adalah kedua UKM mampu memahami
terkait accounting, pemasaran,
akuntansi dan auditing.
2. Peningkatan pemasaran dilakukan
dengan pembuatan kartu nama,
backdrop dan leaflet untuk kedua UKM
tersebut.
3. Untuk perijinan yang telah didampingi
lewat program ini adalah untuk UKM
Kembar Sumber Rejeki, pengurusan
terkait PIRT.
4. Alat produksi yang digunakan untuk
meningkatkan produksi yang diberikan
melalui program ini untuk UKM
Kembar Sumber Rejeki antara lain panci
presto, serta bahan bangunan (sharing
mitra). Bahan bangunan digunakan
untuk membangun tempat produksi,
karena masih beralaskan tanah. Hal ini
bertujuan nantinya untuk pengajuan
Halal dan MD akan mudah dan lancar.
Sedangkan untuk UKM Primadona alat
yang diberikan berupa freezer untuk
penyimpanan bahan baku, kemudian
panci presto, penggoreng abon dan
blender bumbu.

Sedangkan ditahun ketiga (2018), luaran
yang telah dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan pengurusan ijin MD. MD
merupakan salah satu bentuk pelatihan
perijinan produk yang dilakukan oleh
BPPOM. Pengurusan ijin MD, belum
bisa dilakukan leh kedua UKM ini hal
ini dikarenakan tempat produksi harus
terpisah dengan rumah tangga.
2. Pembuatan dan pengelolaan website.
Pada tahun ketiga ini, web yang

SENADIMAS UNISRI ISBN: 978-602-73158-5-3
September 2019

443

dihasilkan terdiri dari dua bahasa yaitu
bahasa Indonesia ataupun bahasa
inggris. UKM juga dilatih untuk
mengelola website tersebut
3. Untuk peningkatan produksi, UKM
Primadona diberi bantuan induction
Sealing dan continuous sealer.
Sedangkan untuk UKM Kembar
Sumber Rejeki diberi bantuan
Continuous sealer dan oven pengering.
4. Jaminan mutu produk, kami
mendampingi UKM untuk
menguruskan jaminan sertifikasi Halal.
Untuk perijinan halal, UKM harus
mengikuti pelatihan halal dulu, yang
diselenggarakan oleh MUI. setelah
mengikuti pelatihan, UKM akan
mengisi beberapa berkas, kemudian dari
MUI akan melakukan croscek ke
lapangan taua tempat usaha UKM.
Pengajuan sertikasi Halal ini.
5. Pembahruan packaging produk. Untuk
UKM Kembar Sumber Rejeki dan UKM
Primadona, ada pembahruan terkait
dengan packaging produk.

KESIMPULAN
Pada program pengabdian kepada
masyarakat ini hal yang menjadi prioritas
utama adalah mengetahui permasalahan
mitra. Permasalahan mitra dapat
diidentifikasi melalui pengamatan langsung,
indept interview dengan UKM. Setelah
mengidentifiasi permasalahan mitra,
dilakukan analisis dan diskusi mengenai
metode pelaksanaan dan solusi general
untuk mengatasi masalah UKM tersebut.
Metode pelaksanaan dan solusi ini,
dijabarkan satu per satu langkah-langkah
kegiatan yang akan dilakukan dan luaran
yang akan dihasilkan dari kegiatan tersebut.
Setiap kegiatan ada proses persiapan,
pelaksanaan dan evluasi, dimana ketiga
tahap ini harus didiskusikan mendalam
dengan UKM.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristek Dikti) melalui Direktorat
Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM)
untuk pendanaannya selama tiga tahun
terakhir (2016-2018) melalui program Ipteks
bagi Produk Ekspor (IbPE). terima kasih
juga kepada UKM Mitra yaitu UKM
Primadona dan UKM Kembar Sumber
Rejeki atas kerjasamanya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, T.W. dan Swastawati, F, 2003,
Pemanfaat hasil perikanan sebagai
produk bernilai tambah (value added)
dalam upaya penganekaragaman
pangan, Jurnal teknologi dan Industri
Pangan Vol. 15, No.1, hal: 74-81.
Darmawangsyah, Jamaluddin, dan
Kadirman, 2016, Fortifikasi Tepung
Tulang ikan bandeng dalam
Pembuatan Kue kering, Jurnal
pendidikan teknologi pertanian, Vol.
2, hal:149-156.
Hafiludin, 2015, Analisis Kandungan Gizi
pada ikan bandeng yang berasal dari
habitat yang berbeda, Jurnal
Kelautan, Vol 8, No.1 April, hal: 37-
43.
Kottler P, 2008, Manajemen Pemasaran
Edisi 12 Jilid 2, Jakarta: Indeks.
Sudrajat, C,. 2008, Bandeng Duri Lunak,
Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
Saparianto C,. 2009, Bandeng Tanpa Duri
dan Cara Pengolahannya: Penerbit:
Dahara Prize, Semarang.