PERTEMUAN 4 – SBD 2
PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

Perancangan Basis Data.
Tujuan Perancangan Basis Data.
Aplikasi Basis Data dalam Life Cycle.
Proses Perancangan Basis Data :
•Fase 1 - Pengumpulan Data dan Analisis.
•Fase 2 – Perancangan Basis Data Secara Konseptual.
•Fase 3 – Pemilihan DBMS.
•Fase 4 – Perancangan Basis Data Secara Logika.

Perancangan Basis Data
Perancangan basis data yang digunakan oleh single user atau hanya
beberapa user saja tidak memerlukan proses yang sulit dan
panjang.
Jika basis data sudah digunakan untuk ratusan user dan masuk
dalam kategori skala sedang atau besar akan mempengaruhi proses
perancangan basis data karena berisi jutaan bytes informasi dan
melibatkan ratusan query dan program-program aplikasi.
Para user mengharapkan penggunaan basis data yang sedemikian
rupa sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
seluruh user tersebut.
Sistem basis data telah menjadi bagian dalam sistem informasi
suatu organisasi karena kebutuhan menyimpan data dalam jumlah
besar semakin mendesak.
Semakin kompleks data dan aplikasi yang digunakan, maka
relationship antar data harus dimodelkan dan dibutuhkannya
kemandirian data.

Tujuan Perancangan Basis Data

Aplikasi Basis Data dalam Life Cycle

Aplikasi Basis Data dalam Life Cycle
(lanjt..)

Aplikasi Basis Data dalam Life Cycle
(lanjt..)
Hal yang penting adalah mengetahui bahwa langkah-langkah
siklus hidup aplikasi database dapat tidak berurutan,tetapi
melibatkan beberapa langkah pengulangan yang biasanya
disebut sebagai feedback loop. Sebagai contoh :
•Masalah-masalah yang ditemui selama perancangan
database mungkin harus mengumpulkan dan
menganalisiskebutuhan-kebutuhan tambahan. Seperti yang
digambarkan terdapat feedback loop diantara langkah-
langkah yang sering terjadi.

Aplikasi Basis Data dalam Life Cycle (lanjt..)
Aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan basis data sebagai micro
life cycle dan termasuk fase-fasenya sebagai berikut :

Database Planning, aktifitas ini akan disusun bagaimana langkah-
langkah siklus hidup dapat direalisasikan secara lebih efisien dan
efektif.

Pendefinisian Sistem, definisi ruang lingkup basis data (contoh : para
pemakai, aplikasi-aplikasinya, dsb).

Desain, pada bagian dari fase ini perancangan sistem basis data secara
konseptual, logikal dan fisik dilaksanakan.

Implementasi, pemrosesan dari penulisan definisi basis data secara
konseptual, eksternal dan internal, pembuatan file-file basis data yang
kosong dan implementasi aplikasi perangkat lunak.

Aplikasi Basis Data dalam Life Cycle (lanjt..)
Konversi Data, basis data ditempatkan baik secara memanggil data
secara langsung ataupun merubah file-file yang ada ke dalam format
sistem basis data dan memangggilnya kembali.

Konversi Aplikasi, beberapa aplikasi perangkat lunak dari suatu sistem
sebelumnya dikonversikan ke suatu sistem yang baru.

Uji Coba dan Validasi, sistem yang baru ditest dan diuji
kebenarannya.

Pengoperasian, operasi-operasi pada sistem basis data dan aplikasi-
aplikasinya.

Monitoring dan Pemeliharaan, selama fase operasi, sistem secara
konstan memonitor dan memelihara basis data. Pertambahan dan
pengembangan data dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak dapat terjadi.
Modifikasi dan pengaturan kembali basis data mungkin diperlukan dari
waktu ke waktu.

Proses Perancangan Basis Data
Secara khusus proses perancangan berisikan 2 aktifitas paralel.
Aktifitas yang pertama melibatkan perancangan dari isi data
dan struktur basis data, sedangkan aktifitas kedua mengenai
perancangan pemrosesan basis data dan aplikasi-aplikasi
perangkat lunak.

Proses perancangan basis data sebagai berikut :

Fase 1 - Pengumpulan Data dan Analisis.
Fase 2 - Perancangan Basis Data Secara Konseptual.
Fase 3 - Pemilihan DBMS.
Fase 4 - Perancangan Basis Data Secara Logika.
Fase 5 - Perancangan Basis Data Secara Fisik.
Fase 6 - Implementasi Sistem Basis Data.

Proses Perancangan Basis Data (Lanjt..)
•Fase 1 merupakan kumpulan informasi yang
berhubungan dengan penggunaan database.

•Fase 6 merupakan implementasi databasenya.

•Fase 1 dan 6 kadang-kadang bukan merupakan bagian
dari perancangan database, tetapi merupakan bagian
dari siklus kehidupan sistem informasi secara umum.

•Inti dari proses perancangan database adalah fase 2,
3, 4, 5.

Fase 1 - Pengumpulan Data dan Analisis
Proses identifikasi dan analisis kebutuhan-kebutuhan data
disebut pengumpulan data dan analisis.
Penentuan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem basis data
harus mengenal bagian-bagian lain dari sistem informasi
yang akan berinteraksi dengan sistem basis data,
termasuk para pemakai yang ada dan para pemakai yang
baru serta aplikasi-aplikasinya.
Kebutuhan-kebutuhan dari para pemakai dan aplikasi inilah
yang kemudian dikumpulkan dan dianalisis.
Pengembangan standarisasi dari pengumpulan data, format
data, proses perancangan dan implementasi.
Penentuan kelayakan secara teknologi, operasional dan
ekonomi.

Fase 1 - Pengumpulan Data dan Analisis
(Lanjt..)
Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisis sebagai berikut :

Menentukan Kelompok Pemakai dan Bidang-Bidang Aplikasinya,
Menentukan aplikasi utama dan kelompok user yang akan menggunakan
basis data.

Peninjauan Dokumentasi yang Ada, dokumen yang ada yang
berhubungan dengan aplikasi-aplikasi dipelajari dan dianalisis.

Analisis Lingkungan Operasi dan Pemrosesan Data, informasi yang
sekarang dan yang akan datang dipelajari termasuk juga analisis
jenisjenis transaksi dan frekuensi-frekuensi transaksinya.

Daftar Pertanyaan dan Wawancara, tuliskan tanggapan-tanggapan
dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dikumpulkan dari para pemakai
basis data yang berpotensi.

Fase 2 – Perancangan Basis Data
Secara Konseptual
Tujuan dari fase ini adalah menghasilkan skema konseptual
untuk basis data yang tergantung pada sebuah DBMS.
Sering menggunakan sebuah high-level data model seperti
ER/EER model selama fase ini.
Pada skema konseptual, kita harus merinci aplikasi-aplikasi
basis data yang diketahui dan transaksi-transaksi yang
mungkin terjadi.

Fase 2 – Perancangan Basis Data
Secara Konseptual (Lanjt..)
Perancangan Skema Konseptual

Menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu basis data yang
merupakan hasil dari fase 1.
Menghasilkan sebuah skema konseptual basis data pada DBMS
independent high-level data model seperti ER/EER.
Skema ini dapat dihasilkan dengan menggabungkan bermacam-
macam kebutuhan pengguna dan secara langsung membuat skema
basis data.
Selain menggabungkan berbagai macam kebutuhan pengguna,
skema ini merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan
tiap-tiap pengguna dan kemudian menggabungkan skema-skema
tersebut.
Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual
adalah DBMS-independent, dan langkah selanjutnya adalah
memilih sebuah DBMS untuk melaksanakan rancangan tersebut.

Fase 2 – Perancangan Basis Data
Secara Konseptual (Lanjt..)
Perancangan Transaksi

Menguji aplikasi-aplikasi basis data dimana kebutuhan-
kebutuhannya telah dianalisis pada fase 1.
Menghasilkan perincian transaksi-transaksi aplikasi basis
data.
Fungsi fase ini yang diproses secara paralel bersama fase
perancangan skema konseptual adalah untuk merancang
karakteristik dari transaksitransaksi basis data yang telah
diketahui pada suatu DBMS-independent.
Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan
memanipulasi basis data dimana suatu saat basis data
tersebut dilaksanakan.

Fase 3 - Pemilihan DBMS
Pemilihan basis data di tentukan oleh beberapa faktor seperti faktor
teknik, ekonomi dan Faktor organisasi.

Faktor Teknik, keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti
jenis-jenis DBMS, struktur penyimpanan, jalur akses yang mendukung
DBMS, pemakai, dll.

Faktor Ekonomi, Biaya personalia, biaya hardware software, biaya
pemeliharaan, biaya pelatihan, biaya pembuatan database.

Faktor Organisasi
Struktur Data, jika data yang disimpan dalam basis data mengikuti
struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
Personal yang Terbiasa dengan Sistem, jika staf programmer dalam
suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini
dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar .
Tersedianya Layanan Penjual, keberadaan fasilitas pelayanan penjual
sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa masalah
sistem.

Fase 4 – Perancangan Basis Data Secara
Logika
Fase selanjutnya dari perancangan basis data adalah
membuat sebuah skema konseptual dan skema
eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih.

Fase ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan
skema eksternal yang dihasilkan pada fase 2.

Pada fase ini, skema konseptual ditransformasikan dari
model data tingkat tinggi yang digunakan pada fase 2
ke dalam model data dari DBMS yang dipilih pada fase
3.

Fase 4 – Perancangan Basis Data
Secara Logika (Lanjt..)
Pemetaan pada fase 4 ini dapat diproses dalam 2
tingkat, yaitu :

Pemetaan System-independent, pemetaan ke dalam
model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan
karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku
pada implementasi DBMS dari model data tersebut.

Penyesuaian Skema ke DBMS yang Spesifik,
mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk
disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa
yang akan datang dari suatu model data yang digunakan
pada DBMS yang dipilih.

Fase 4 – Perancangan Basis Data
Secara Logika (Lanjt..)
Hasil dari fase ini memakai perintah-perintah DDL dalam
bahasa DBMS yang dipilih yang menentukan tingkat skema
konseptual dan eksternal dari sistem basis data.
Pada beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan
parameter-parameter rancangan fisik sehingga DDL yang
lengkap harus menunggu sampai fase perancangan basis data
secara fisik telah lengkap.
Fase ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah
implementasi model data sambil menunggu DBMS yang
spesifik yang akan dipilih.
Sebagai contoh jika pengguna memutuskan untuk
menggunakan beberapa relasional DBMS tetapi belum
memutuskan suatu relasi yang utama.
Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang
spesifik seringkali sudah selesai selama proses ini.