92 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto
































































URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA
DI SEKOLAH

Kholifatus Sa’diyah
1
, Sunarto
2

Institut Kariman Wirayudha Sumenep
Email:
1
[email protected],
2
[email protected]


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengurai tentang urgensi bimbingan dan
konseling di sekolah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi kepustakaan (library research). Proses penelitian kepustakaan pada
penelitian ini digunakan untuk mengembangkan konsep dan masalah layanan
konseling di sekolah, khususnya tentang urgensi bimbingan dan konseling di
sekolah. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral yang tak dapat
terpisahkan dari dunia pendidikan. Bimbingan dan konseling adalah bantuan
konselor kepada klien untuk menemukan solusi atas masalah yang dihadapi klien
dengan cara mengembangkan potensi yang dimiliki klien. Bimbingan konseling
membantu siswa (klien), baik individu ataupun kelompok mengatasi masalah agar
tercipta siswa yang mandiri yang dapat berkembang ke arah yang lebih baik.
Selain itu, layanan bimbingan dan konseling tidak hanya mengembangkan potensi
kemampuan siswa menuju kemandirian, melainkan juga sebagai pembentukan
karakter siswa.
Kata Kunci: Bimbingan dan Konseling, Klien (Siswa)

Abstract
This research aims to analyze the urgency of guidance and counseling in schools.
The research method used in this research is library research. The library research
process in this study was used to develop concepts and problems of counseling
services in schools, particularly regarding the urgency of guidance and counseling
in schools. Guidance and counseling is an integral part that cannot be separated
from the world of education. Guidance and counseling is a counselor's assistance
to clients to find solutions to problems faced by clients by developing the potential
of the client. Counseling guidance helps students (clients), both individually and
in groups to overcome problems in order to create independent students who can
develop in a better direction. In addition, guidance and counseling services not
only develop students' potential abilities towards independence, but also form the
character of students.
Keywords: Guidance and Conseling, Student

93 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

A. PENDAHULUAN
Salah satu bagian penting yang
tak terpisahkan dalam dunia
pendidikan adalah layanan dan
bimbingan konseling. Bimbingan
dan konseling atau yang disingkat
dengan BK sangat penting
peranannya dalam dunia
pendidikan. Keberadaan BK
berfungsi sebagai layanan yang
dapat membantu peserta didik
memaksimalkan potensinya. Serta
BK dapat juga berfungsi sebagai
penyalur bakat minat peserta didik
(siswa).
Bimbingan konseling adalah
bagian terpadu dalam proses
pendidikan yang memiliki peran
penting dalam meningkatkan
potensi sumber daya manusia,
keperibadian, bakat dan minat,
serta prestasi siswa. Kegiatan
bimbingan dan konseling yang
dilakukan oleh konselor maupun
guru bimbingan dan konseling
bertugas memberikan fasilitas
kepada peserta didik (siswa) dalam
mengembangkan diri peserta didik
baik jasmani maupun rohani.
Beragamnya masalah yang ada
pada peserta didik (siswa)-
berkaitan dengan proses
pembelajaran, terjadinya bullying,
pelecehan, maupun m asalah
masalah lain yang berdampak pada
kurang fokus pada pendidikan
siswa- memerlukan perhatian
khsusus dari sekolah. Guru BK
sebagai konselor dengan
pengetahuan dan keterampilannya
berupaya memberikan bantuan
untuk keluar dari masalah- masalah
tersebut. Dengan demikian siswa
dapat fokus lagi belajar dan
mengikuti proses pembelajaran di
sekolah. Dari itu, dapat diuraikan
rumusan tentang urgensi bimbingan
dan konseling di sekolah.

B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah studi kepustakaan (library
research). Studi kepustakaan ini
mengkaji berbagai referensi seperti
buku-buku dan beberapa temuan
penelitian sejenis yang dapat
membantu dalam menjelaskan
permasalahan yang diteliti
1
. Proses
penelitian kepustakaan digunakan

1
Sugiyono, S. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung:
Alfabeta), 11

94 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

untuk mengembangkan konsep dan
masalah layanan konseling di
sekolah.
Tahapan penelitian kepustakaan
adalah (1) mengenai ide umum
tentang topik penelitian; (2)
menemukan informasi pendukung
topik; (3) pertegas fokus penelitian;
(4) meneliti dan menemukan bahan
bacaan yang diperlukan; (5)
membaca serta membuat catatan
bacaan; (6) mereview dan
memperkaya lagi sumber bacaan;
(7) mengklasifikasikan lagi sumber
bacaan dan mulai menulis
2
. Sumber
data yaitu berupa hasil penelitian
berupa artikel yang diterbitkan
pada lima tahun terakhir mengenai
permasalahan penelitian yaitu
masalah layanan bimbingan di
sekolah. Teknik analisis data yang
dipakai yaitu analisis isi (content
analysis), dalam analisis isi hal yang
dilakukan adalah memilih,
membandingkan, menggabungkan,
dan menyusun makna yang tidak
sama (berbeda) sampai ditemukan
makna yang sesuai
3
. Tujuan dari

2
Zed, M. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan.
(Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia), 11
3
Sabarguna, B. S. 2005. Analisis Data pada
Penelitian Kualitatif. (Jakarta: UI-Press), 23
proses ini adalah untuk menjaga
integritas proses evaluasi dan untuk
dan memperbaiki informasi yang
hilang, sehingga dilakukan
pemeriksaan silang dan
proofreading dokumen serta
memperhatikan komentar ahli.

C. HASIL
Definisi Bimbingan dan Konseling
Bimbingan konseling berasal dari
dua kata, yaitu bimbingan dan
konseling. Bimbingan dalam KBBI,
petunjuk (penjelasan) cara
mengerjakan sesuatu; tuntunan;
pimpinan, dan konseling adalah
pemberian bimbingan oleh yang ahli
kepada seseorang dengan
menggunakan metode psikologis
dan sebagainya; pengarahan
4
. Secara
etemologis bimbingan dan
konseling berasal dari kata guide
yang berarti menunjukkan jalan
(showing the way), memimpin (leading),
menuntun (conducting), memberikan
petunjuk (giving advice)
5
.
Secara istilah bimbingan adalah
proses pemberian bantuan oleh ahli

4
https://kbbi.web.id/konseling diakses
pada senin, 10 Juli 2023.
5
Zainal Aqib, 2012. Bimbingan dan Konseling
di Sekolah, (Bandung: Yrama Widya), 27.

95 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

kepada individu maupun kelompok,
baik anak- anak, remaja maupun
dewasa. Menurut Winkel
bimbingan diartikan sebagai proses
bantuan oleh konselor kepada
individu maupun kelompok secara
terus menerus agar individu
maupun kelompok menjadi
mandiri
6
. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bimbingan adalah
proses bantuan oleh konselor
kepada klien baik individu maupun
kelompok- pria maupun wanita-
untuk mengembangkan kegiatan-
kegiatannya sendiri secara mandiri.
Konseling adalah upaya bantuan
oleh konselor kepada klien atau
konseli yang dilakukan secara tatap
muka empat mata untuk dalam
rangka menyelesaikan suatu
masalah yang terjadi pada klien.
Sukardi mengatakan bahwa
konseling adalah sebuah upaya
bantuan yang dilakukan oleh
konselor kepada konseli untuk
memperoleh konsep dan
kepercayaan diri klien dalam rangka

6
Winkel, W.S, 2009. Bimbingan dan Konseling
di Institusi Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia),
27.
memperbaiki tingkah lakunya saat
ini, dan yang akan datang
7
.
Bimbingan dan konseling adalah
bantuan konselor kepada klien
(konseli) untuk menemukan solusi
masalah yang dihadapi konseli
dengan cara mengembangkan
potensi yang dimiliki konseli.
Prayitno dalam bukunya “Seri
Pemandu Umum Pelaksanaan
Bimbingan dan Konseling di
Sekolah” mengatakan bimbingan
dan konseling adalah upaya bantuan
yang dilakukan oleh tenaga
professional konselor kepada
konseli atau peserta didik atau
anggota masyarakat lainnya, dalam
rangka mengembangkan
potensinya, mengenali diri, dan
mengatasi masalahnya sendiri
sehingga klien dapat menentukan
arah jalan hidupnya sendiri tanpa
ketergantungan terhadap orang
lain
8
.
Senada dengan pendapat di atas,
Kartini Kartono menjelaskan
bimbingan dan konseling adalah
bantuan yang diberikan seseorang

7
Dewa Ketut Sukardi, 2020. Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta), 39.
8
Prayitno, 2007. Seri Pemandu Umurn
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah,
(Jakarta: Depdikbud), 55.

96 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

kepada orang lai n yang
membutuhkan bantuan dengan
maksud membantu orang tersebut
untuk mencapai kehidupan yang
layak dan bahagia di masyarakat
9
.
Dengan demikian bimbingan dan
konseling adalah upaya bantuan
yang diberikan oleh tenaga
professional bimbingan dan
konseling dalam rangka
mengembangkan potensinya secara
maksimal baik individu maupun
kelompok sehingga tercapai hidup
yang mandiri.
Dalam bimbingan dan konseling,
selanjutnya yang menjadi perhatian
khusus adalah konseli. Seorang
konseli adalah individu yang
mendapat perhatian khusus dari
konselor. Konseli berada dalam
proses berkembang untuk menjadi
(on becoming), yaitu berkembang
menuju kematangan dan
kemandirian, tetapi seorang konseli
untuk menuju kematangan dan
kemandirian membutuhkan orang
lain yang disebutkan konselor
untuk membimbingnya. Sehingga
pemahaman tentang dirinya dan

9
Kartini Kartono, 2008. Bimbingan Belajar di
SMA dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: Bina Aksara),
115.
lingkungan, serta pengalaman
menentukan arah jalan hidup dapat
tercapai secara maksimal.
Perkembangan selanjutnya,
konseli tidak lepas dari lingkungan
meliputi fisik, psikis, maupun sosial.
Apabila sifat yang melekat pada
lingkungan adalah perubahan, maka
perubahan- perubahan tersebut
akan mempengaruhi gaya hidup (life
style) konseli. Demikian juga
sebaliknya, apabila sulit diprediksi
terjadinya perubahan pada
lingkungan, maka akan terjadi
kesenjangan- stagnasi
perkembangan konseli.
a. Macam- macam Bimbingan
Dalam bimbingan dan konseling
terdapat 6 jenis bimbingan, yaitu
sebagai berikut:
1. Bimbingan keagamaan
Bimbingan keagamaan yaitu
bimbingan dan konseling dalam
rangka membantu konseli atau
terbimbing mempunyai
pedoman keagamaan dalam
memecahkan sebuah masalah
(religious reference). Dengan
demikian bimbingan dan
konseling jenis keagamaan ini
diharapkan dapat membentuk

97 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

karakter konseli menjadi
manusia bermoral, akhlakul
karimah.
2. Bimbingan akademik
Bimbingan akademik adalah
bimbingan yang dimaksudkan
memberi bantuan kepada
invidu, kelompok, maupun
lembaga bidang akademik,
meliputi kurikulum, pilihan
jurusan, konsentrasi, metode
belajar, dan lainya yang
berkaitan dengan pendidikan.
3. Bimbingan karir
Bimbingan jenis ini yaitu
pemberian bantuan berkaitan
dengan dunia kerja, meliputi;
lapangan kerja dan jabatan.
Bimbingan jenis ini dilakukan
dalam rangka menyiapkan
konseli terhadap pekerjaan
yang akan dipilih nanti, serta
membekali konseli tentang hal-
hal yang berkaitan dengan
dunia kerja.
4. Bimbingan sosial pribadi
Adapun jenis bimbingan sosial
pribadi adalah bimbingan yang
dilakukan dalam rangka
membantu konseli
memecahkan masalah- masalah
sosial pribadinya. Bimbingan
jenis ini dimaksudkan
berkaitan dengan masalah-
masalah yang berkaitan dengan
tuhannya dan hubungannya
dengan manusia
10
.
Dalam bimbingan ini individu
dibantu menyelesaikan
masalah- masalah sosial
pribadinya, yakni hubungannya
dengan teman, rekan kerja,
atasan, dosen, dan lain- lain.
Pada bimbingan ini konselor
mengarahkan konseli dalam
mengembangkan
kemampuannya untuk
memecahkan masalah- masalah
dirinya.
5. Bimbingan karakter
Bimbingan ini dilakukan
kepada individu ataupun
kelompok berkaitan dengan
perilaku sosial pribadi yang
menyimpang, tujuannya
menciptakan individu- individu
bermental spiritual yang baik
dan berkarakter.
6. Bimbingan keluarga

10
Ismaya, Bambang, 2015. Bimbingan dan
Konseling (Bandung: Refika Abditama), 8

98 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

Bimbingan keluarga adalah
sebuah bantuan yang diberikan
kepada seorang individu
sebagai pimpinan atau anggota
keluarga agar tercipta suasana
keluarga yang harmonis dan
produktif. Bimbingan ini
diharapkan individu dapat
berperan aktif dalam mencapai
kebahagiaan keluarga.
Asas-Asas Bimbingan dan
Konseling
Dalam bimbingan dan konseling
terdapat asas- asas yaitu:
1. Asas kerahasiaan
Asas kerahasiaan adalah
berkaitan dengan semua data dan
keterangan tentang konseli
dalam layanan harus
dirahasiakan dan tidak boleh
disebarkan ke umum. Data dan
keterangan yang berkaitan
dengan konseli menjadi tanggung
jawab konselor. Dalam hal ini
guru pembimbing mempunyai
kewajiban menjaga penuh data
dan keterangan layanan terhadap
konseli tersebut.
2. Asas kesukarelaan
Dalam bimbingan dan
konseling proses layanannya
didasarkan atas kesukarelaan,
baik dari pihak konselor maupun
konseli. Dalam hal ini konseli
(siswa) dengan suka rela dan
tanpa paksaan menyampaikan
keluhan masalah- masalahnya
kepada konselor.
3. Asas keterbukaan
Asas keterbukaan yaitu
bimbingan konseling yang
diharapkan konseli yang menjadi
sasaran layanan bersifat terbuka,
baik dalam menerima maupun
memberi keterangan yang
berguna tentang dirinya. Dalam
hal ini guru bimbingan dan
konseling mempunyai kewajiban
untuk mengembangkan sifat
keterbukaan tentang konseli.
4. Asas kekinian
Layanan bimbingan dan
konseling berorientasi pada
masalah yang dihadapi klien saat
ini. Masalah- masalah yang
ditangani dalam proses
bimbingan dan konseling adalah
masalah baru yang sedang
dihadapi saat ini, bukan masalah
yang lampau atau masalah yang
akan datang.
5. Asas kemandirian

99 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

Asas kemandirian adalah asas
yang hendak dicapai dalam
proses bimbingan dan konseling.
Klien (siswa) yang telah
mendapatkan bimbingan
diharapkan tidak tergantung
pada orang lain (mandiri).
6. Asas kegiatan
Dalam bimbingan dan
konseling, keinginan dan
kemauan itu tidak cukup, maka
harus dilakukan. Layanan
bimbingan dan konseling tidak
akan mungkin tercapai jika klien
tidak mau melakukan sendiri.
Dalam asas ini konselor
memberikan dukungan
(support) dalam rangka
membangkitkan semangat klien,
sehingga klien dapat
melaksanakan segala jenis
kegiatan untuk menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi.
7. Asas kedinamisan
Dalam layanan bimbingan dan
konseling menghendaksi asas
dinamis, yaitu menghendaki
perubahan ke arah yang lebih
baik setelah mendapatkan
bimbingan. Perubahan menuju
pembaruan atau sesuatu yang
lebih maju.
8. Asas keterpaduan
Dalam bimbingan konseling
harus memerhatikan
keterpaduan berbagai aspek
kepribadian klien. Keterpaduan
dimaksudkan tidak hanya pada
aspek kepribadian klien,
melainkan juga pada isi layanan
yang diberikan konselor kepada
klien.
9. Asas kenormatifan
Layanan bimbingan konseling
harus memerhatikan norma-
norma yang ada. Dalam layanan
ini tidak boleh bertentangan
dengan norma agama, suku, adat,
hukum negara, maupun ilmu.
10. Asas keahlian
Layanan bimbingan dan
konseling hendaknya dilakukan
oleh tenaga professional di
bidangnya. Pekerjaan ini
dilakukan oleh tenaga khsusus
atau professional mengacu pada
kualifikasi konselor.
11. Asas alih tangan
Dalam bimbingan konseling
konselor tidak boleh melebih
kewenangannya sebagai

100 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

pembimbing. Pendeknya
konselor yang tidak mampu
menangani masalah klien setelah
mengerahkan segala bentuk
tenaga dan kemampuannya
untuk memecahkan suatu
masalah, maka konselor harus
memindahkan tanggung jawab
bimbingan tersebut kepada
konselor lain.
12. Asas tutwuri handayani
Asas ini menghendaki
terciptanya rasa sebelum dan
sesudah mendapatkan layanan
bimbingan konseling dari
konselor. Dalam hal ini siswa
sebagai klien dan guru BK
sebagai konselor dapat dirasakan
mamfaatnya oleh siswa (klien)
saat mengalami masalah, bahkan
setelahnya.
Tujuan Bimbingan dan Konseling
Adapun tujuan dalam bimbingan
dan konseling dapat dibedakan
dalam beberapa aspek tujuan.
Tujuan bimbingan dan konseling
dalam islam sebagai berikut
11
:
1. Untuk tujuan menghasilkan
perubahan, perbaikan kesehatan

11
Tohirin, 2008. Bimbingan Konseling di Sekolah
dan Madrasah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada)
37-38.
jiwa raga dan mental. Jiwa
menjadi tenang dan damai, serta
lapang.
2. Untuk tujuan menghasilkan
perubahan perbaikan tingkah
laku, sehingga bermamfaat untuk
diri sendiri, keluarga, dan
lingkungan.
3. Untuk menghasilkan perbaikan
kecerdasan rasa (emosi) bagi
individu, sehingga dapat tumbuh
dan berkembang rasa tolerasi,
tolong menolong, setiakawan,
dan kasih sayang.
4. Untuk menghasilkan kecerdasan
spiritual pada individu, sehingga
tumbuh dan berkembang sikap
untuk berbuat baik dan taat
mematuhi segala bentuh
perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
5. Untuk menghasilkan potensi
ilahiyah, sehingga individu dapat
memenuhi tugasnya sebagi
khalifah di bumi dengan baik dan
benar.
Sedangkan menurut Ahmad
Sudrajat tujuan bimbingan dan
konseling dapat dibedakan ke
dalam beberapa aspek, meliputi
pribadi- sosial dan akademik, yaitu:

101 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

1. Tujuan bimbingan dan konseling
dari aspek pribadi sosial, yaitu
sebagai berikut;
▪ Memiliki komitmen kuat
untuk mengamalkan nilai-
nilai keimanan dan
ketaqwaan kepada tuhan
yang maha esa.
▪ Memiliki sikap tolerasi
terhadap keragaman umat
beragama.
▪ Respek terhadap diri sendiri
dan orang lain.
▪ Bertanggung jawab dan
komitmen atas tugas dan
kewajiban
▪ Memiliki kemampuan
interaksi social
▪ Memiliki kemampuan untuk
memberi keputusan
terhadap suatu persoalan
secara efektif.
2. Tujuan bimbingan dan konseling
dari aspek akademis, yaitu
sebagai berikut;
▪ Sadar terhadap potensi diri
dalam belajar
▪ Memiliki sikap dan
kebiasaan yang positif dalam
belajar
▪ Komitmen yang tinggi untuk
belajar sepanjang hayat
▪ Terampil dalam menentukan
perencanaan pendidikan
▪ Memiliki kesiapan mental
dalam menghadapi ujian
Jenis-jenis layanan bimbingan dan
konseling
Dalam bimbingan konseling yang
dilakukan terdapat beberapa jenis
layanan, yaitu sebagai berikut;
1. Layanan orientasi
Layanan orientasi ini dilakukan
dalam rangka memberikan
pemahaman siswa terhadap
lingkungan sekolah. Dengan
demikian, adanya layanan
orientasi bertujuan
memberikan pemahaman
terhadap lingkungan sekolah
sehingga siswa dapat
melakukan penyesuaian diri
terhadap lingkungan.
2. Layanan informasi
Layanan informasi ini bertujuan
memberikan informasi terhadap
siswa tentang sekolah, jurusan
dan prospek kerja di lapangan.
Layanan informasi juga
diberikan meliputi; cara belajar
yang efisien, cara bergaul

102 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

dengan baik, pemamfaatan
waktu kosong, informasi
tentang pekerjaan,
perkembangan moral dan
kepribadian, serta informasi
tentang kultur sosial.
3. Layanan penempatan dan
penyaluran
Layanan ini berorientasi
membantu siswa dalam
menyalurkan bakat minat,
potensi dan kondisi pribadinya.
Layanan ini juga memberikan
layanan seperti penempatan,
jurusan maupun kegiatan
ektrakurikuler.

4. Layanan pembelajaran
Layanan yang berkaitan dengan
proses pembelajaran, meliputi:
kebiasaan belajar, masalah
kesulitan dalam belajar, serta
ragam kesulitan lainnya yang
berkaitan dengan pembelajaran.
Dalam layanan pembelajaran
materinya adalah sebagai
berikut;
12


12
Prayitno, 1999. Panduan Kegiatan Pengawasan
Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta:
Rineka Cipta), 86.
a) Pengenalan siswa tentang
motivasi, kemampuan, sikap,
dan kebiasaan belajar.
b) Pengembangan bidang
motivasi, sikap dan
kebiasaan dalam belajar.
c) Program pengembagaan
keterampilan membaca,
menulis, bertanya, dan
menjawab pertanyaan.
d) Program pengajaran
perbaikan.
e) Program pengaayaan.
5. Layanan konseling perorangan
Konseling yang dilakukan
perorangan, yaitu terhadap
siswa dengan tujuan membahas
belajar siswa, sehingga dalam
layanan ini siswa dapat
mengungkapkan masalah yang
dihadapi dalam belajar tanpa
ragu- ragu.
6. Layanan bimbingan kelompok
Layanan bimbingan terhadap
kelompok, yakni layanan
terhadap sejumlah peserta didik
yang dilakukan secara bersama-
sama. Dengan layanan ini dapat
diperoleh berbagai bahan dari
narasumber untuk menjelaskan

103 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

topik tertentu guna menunjang
bagi kehidupan sehari- hari.
7. Layananan konseling kelompok
Layanan konseling kelompok
adalah layanan dilakukan
terhadap kelompok belajar
untuk membahas masalah yang
timbul dalam kelompok
sehingga masalah tersebut
dapat teratasi dengan baik.
Dalam layanan bimbingan dan
konseling di sekolah misalnya,
tidak hanya menjadi tanggung
jawab guru bimbingan dan
konseling, melainkan juga
menjadi tanggung jawab guru,
yakni melibatkan semua guru
yang ada, baik guru bidang
studi, wali kelas, maupun
tenaga kependidikan.
Sekolah
Pendidikan adalah salah satu
faktor penting dalam rangka
membentuk karakter seseorang.
Pendidikan merupakan salah satu
faktor penentu maju tidaknya suatu
bangsa. Pendidikan menjadi faktor
penting untuk menentukan kualitas
sumber daya manusia di sebuah
negara, termasuk di negara
Indonesia.
Sekolah adalah suatu wadah
pendidikan yang berperan aktif
guna menyiapkan generasi bangsa
untuk menghadapi masa depan.
Sekolah sebagai lembaga
pendidikan berupaya
mengembangkan potensi siswa
secara maksimal.
Dikutip dalam Nurfirdaus &
Hodijah, 2018 menurut Tu’u sekolah
adalah media dalam kegiatan
pendidikan yang dilaksanakan,
yaitu sekolah menyelenggarakan
kegiatan pendidikan, pembelajaran,
dan latihan. Selain itu, sekolah juga
berperan aktif dalam pembelajaran
dan sosialisasi pendidikan yang
mengacu pada empat pilar, yaitu:
Belajar untuk mengetahui (Learning
to know), Belajar untuk melakukan
(Learning to do), Belajar menjadi diri
sendiri (Learning to be), Belajar untuk
hidup bersama (Learning to live
together).

D. DISKUSI
Pentingnya Bimbingan dan
Konseling di Sekolah
Pada dasarnya penyelenggaraan
bimbingan dan konseling di
sekolah, bukan semata- mata

104 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

memenuhi landasan perundang-
undangan, melainkan menyangkut
fasilitasi peserta didik dalam
mengembangkan potensi diri agar
dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Perkembangan
tersebut menyangkut aspek, fisik,
emosi, intelektual, sosial dan moral
spiritual.
Konselor adalah orang yang
bertugas melakukan bimbingan dan
konseling, sedangkan konseli adalah
orang yang mendapatkan layanan
bimbingan dan konseling. Dalam hal
ini yang dimaksud konseli adalah
siswa yang berada di sekolah.
Konseli adalah individu- individu
yang mendapatkan bimbingan
dalam proses berkembang ke arah
kematangan dan kemandirian.
Untuk mencapai kematangan dan
kemandirian tersebut konseli tidak
bisa sendiri, konseli membutuhkan
bimbingan tentang pemahaman dan
wawasan mengenai dirinya dan
lingkungannya.
Bimbingan dan konseling dalam
pendidikan merupakan bagian
integral yang tak dapat terpisahkan
dari dunia pendidikan. Pendidikan
adalah suatu upaya menjadikan
manusia yang mulia sesuai
fitrahnya. Dalam UU Sisdiknas
menyebutkan pendidikan adalah
usaha sadar dalam rangka
menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan latihan yang bermamfaat untuk
masa yang akan datang.
Usaha-usaha untuk
mengembangkan potensi siswa di
sekolah dapat dilakukan dengan
cara memberikan layanan- layanan
khusus yang mengarah pada
kematangan dan kemandirian siswa.
Usaha- usaha tersebut salah satunya
adalah adanya layanan bimbingan
dan konseling. Bimbingan dan
konseling adalah bagian penting
kesuksesan pendidikan di sekolah.
Sekolah mempunyai tanggung
jawab membantu siswa, sebagai
individu maupun sebagai anggota
masyarakat mendidik sekaligus
menyiapkan siswa, sehingga mereka
mampu menyesuaikan diri di
masyarakat, berkompetensi,
mandiri, serta mampu
menyelesaikan berbagai masalah
yang dihadapi.
Tujuan utama pendidikan adalah
perkembangan kepribadian peserta

105 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

didik (siswa), secara akademik
maupun kehidupan sosial
bermasyarakat serta perkembangan
peserta didik sebagai individu.
Dengan demikian peran bimbingan
konseling di sekolah-sekolah itu
sangat penting guna tercapainya
program pendidikan secara umum,
membantu kelangsungan kegiatan
belajar-mengajar di sekolah-sekolah.
Sekolah adalah tempat
bertemunya siswa dengan latar
belakang yang berbeda- beda.
Perbedaan latar dan asal tentu akan
muncul persoalan- persoalan,
misalnya siswa mengalami kesulitan
dalam bergaul dengan temannya,
nilainya jelek, perilakunya
menyimpang, bullying dan
sejenisnya. Dari itu bimbingan
konseling hadir di sekolah sebagai
jawaban atas permasalahan-
permasalahan tersebut. Bimbingan
konseling hadir untuk membantu
peserta didik (siswa), baik individu
ataupun kelompok mengatasi
permasalahan tersebut agar tercipta
peserta didik yang mandiri sehingga
peserta didik dapat berkembang ke
arah yang lebih baik.
Ruang lingkup bimbingan dan
konseling dalam kegiatan
pendidikan dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu:
a. Bidang Instruksional dan
Kurikulum
Bidang intruksional dan
kurikulum ini bertanggung
jawab atas pengajaran dengan
tujuan memberi bekal wawasan
pengetahuan, terampil dan
sikap terhadap peserta didik.
Secara umum bidang ini adalah
pusat kegiatan pendidikan dan
menjadi tanggung jawab utama
staf pengajaran.
b. Bidang Administrasi dan
Kepemimpinan
Pada bidang ini kegiatannya
menyangkut masalah-masalah
administrasi dan
kepemimpinan yaitu masalah
yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan secara
efisien. Pada bidang ini terletak
tanggung jawab dan otoritas
pendidikan secara umum
mencakup kegiatan- kegiatan
meliputi perencanaan
organisasi, pembiayaan, tupoksi
tugas staf. Secara umum bidang

106 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

ini adalah tanggung jawab
pimpinan dan para petugas
administrasi lainnya.
c. Bidang Pembinaan Pribadi
Dalam bidang ini bertugas
memberikan pelayanan
terhadap peserta didik agar
peserta didik mendapat
kesejahteraan lahir dan batin
dalam proses pendidikan yang
sedang dijalaninya, sehingga
tercapai tujuan yang
diharapkan.
Pelaksanaan kegiatan pendidikan
yang baik sekurang- kurangnya
harus mencakup ketiga bidang
tersebut di atas. Dengan ketiga
bidang tersebut akan akan lahir
individu- invidu yang mempunyai
kemampuan wawasan dan
pengetahuan dan memahmi potensi
diri. Begitu pun sebaliknya, jika
tidak ada maka sekolah hanya akan
melahirkan individu- individu
pintar tetapi tidak terampil.
Dalam kondisi yang demikian,
bimbingan konseling sangat
dibutuhkan peranannya di sekolah.
Dengan adanya bimbingan dan
konseling peserta didik dapat fokus
terhadap pendidikan di tempuh
sehingga mereka berhasil mencapai
cita- cita yang diidamkan. Melalui
bimbingan dan konseling
diharapkan peserta didik dapat
mengembangkan potensi diri secara
optimal.
Seluruh kegiatan pendidikan
khususnya tatanan sekolah, layanan
bimbingan dan konseling
mempunyai posisi dan peran sangat
penting dan strategis. Bimbingan
dan konseling berperan dalam
memberikan layanan kepada siswa
supaya dapat berkembang secara
optimal dengan proses
pembelajaran secara efektif.

Peranan Bimbingan dan Konseling
sebagai Pembentukan karakter
Penyelengaraan layanan
bimbingan dan konseling tidak
hanya mengembangkan potensi
kemampuan siswa (peserta didik)
menuju kemandirian, melain juga
peranan penting bimbingan dan
konseling sebagai pembentukan
karakter siswa. Indikator siswa
yang berkarakter dapat dilihat dari
tingkat pemahaman dan kepedulian
pada etika dasar dan tindakan nilai.

107 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

Pembentukan pribadi siswa
dalam kaitannya dengan pendidikan
karakter tercantum dalam amanat
UU tentang pendidikan nasional
yaitu, beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang
demokratis serta tanggung jawab.
Dengan demikian, siswa menjadi
manusia yang berkarater.
Pendidikan karakter dalam
bimbingan dan konseling dapat
dilihat dari beberapa poin tujuan
dan orientasi kegiatannya, yaitu:
1. Bimbingan konseling adalah
bagian integral sistem
pendidikan nasional, maka
orientasi, tujuan dan
penyelenggaraan bimbingan
konseling berorientasi, tujuan
penyelenggaraan pendidikan
karakter.
2. Program bimbingan konseling
di sekolah adalah bagian utama
pendidikan karakter yang
dilakukan melalui berbagai
strategi layanan dalam rangka
mengembangkan potensi siswa
menuju kemandirian, dengan
adanya karakter yang
dibutuhkan saat ini dan yang
akan datang (masa depan).
3. Pekerjaan bimbingan konseling
merupakan pekerjaan berbasis
nilai, pelayanan etis normatif,
tetapi bukan bebas nilai.
Seorang konselor harus paham
betul hakekat manusia dan
perkembangannya sebagai
makhluk sadar nilai menuju ke
arah normatif-etis. Seorang
konselor harus paham tentang
perkembangan nilai, tetapi
tidak boleh memaksakan nilai
kepada konseli (siswa), serta
memfasilitasi konseli
menemukan makna nilai dalam
kehidupannya
13
.
Guru bimbingan dan konseling
adalah orang tua siswa, yaitu orang
tua kedua sekaligus pendidik
setelah orang tua di rumah.
Kewenangan guru bimbingan dan
konseling memiliki peran penting
untuk pendidikan ramah anak
dalam membentuk karakter anak.
Tindakan yang dilakukan guru
bimbingan konseling yaitu, mulai

13
Suroso, A. S., & Salehudin, M, 2021.
Optimalisasi Peran Guru Bimbingan Dan Konseling
Dalam Pembentukan Karakter Siswa. Risalah,
Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 7(1), 44–
55.

108 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

dari menjelaskan dan melakukan
sosialisasi tentang pendidikan
ramah anak dan pembentukan
karakter anak.
Bimbingan dan konseling adalah
bagian penting dari pendidikan,
mulai dari pendidikan anak usia
dini hingga anak di sekolah.
Komponen lainnya adalah
pengajaran dan latihan. Kedudukan
bimbingan konseling di sekolah
setara pengajaran dan latihan.
Tenaga pelaksana pendidikan
(konselor) di sekolah disebut guru
pembimbing atau guru bimbingan
dan konseling.
Dikutip oleh Belkin, 1981
(Lundquist dan Chamely)
menyatakan, kehadiran konselor di
sekolah dapat meringangkan tugas
guru dalam beberapa hal, yaitu:
1. Mengembangkan dan
memperluas pemahaman guru
kaitannya dengan masalah
efektif yang berhubungan erat
dengan profesinya sebagai guru
2. Mengembangkan pengetahuan
wawasan guru, yaitu keadaan
emosional akan berpengaruh
pada proses belajar mengajar.
3. Mengembangkan sikap positif
agar siswa dalam proses belajar
lebih efektif
4. Memecahkan masalah yang
ditemukan guru saat
melaksanakan tugas.
Konselor atau yang disebut guru
bimbingan konseling dan guru mata
pelajaran merupakan suatu tim
sangat penting peranannya dalam
pendidikan. Keduanya saling
berhubungan yang menunjang
terhadap tercapainya proses belajar
dan mengajar yang efektif. Demikian
juga dengan pelaksanaan bimbingan
dan konseling di sekolah
merupakan bagian penting yang tak
dapat dipisahkan dari pendidikan.

E. KESIMPULAN
Bimbingan dan konseling dalam
pendidikan merupakan bagian
integral yang tak dapat terpisahkan
dari dunia pendidikan. Pendidikan
adalah suatu upaya menjadikan
manusia yang mulia sesuai
fitrahnya. UU Sisdiknas
menyebutkan pendidikan adalah
usaha sadar dalam rangka
menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran,

109 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

dan latihan yang bermamfaat untuk
masa yang akan datang. Dalam
bimbingan konseling terdapat
usaha-usaha untuk
mengembangkan potensi siswa di
sekolah yang mengarah pada
kematangan dan kemandirian siswa,
sehingga tercapai masa depan yang
cerah.
Penyelengaraan layanan
bimbingan dan konseling tidak
hanya mengembangkan potensi
kemampuan siswa (peserta didik)
menuju kemandirian, melainkan
juga peranan penting bimbingan
dan konseling sebagai pembentukan
karakter siswa. Pembentukan
pribadi siswa dalam kaitannya
dengan pendidikan karakter
tercantum dalam amanat UU
tentang pendidikan nasional yaitu,
beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang
demokratis serta tanggung jawab.
Seluruh kegiatan pendidikan
khususnya tatanan sekolah, layanan
bimbingan dan konseling
mempunyai posisi dan peran sangat
penting dan strategis. Bimbingan
dan konseling berperan dalam
memberikan layanan kepada siswa
supaya dapat berkembang secara
optimal dengan proses
pembelajaran secara efektif.

DAFTAR PUSTAKA
Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, (Jakarta:
Rineka Cipta), 2020.
Ismaya, Bambang, Bimbingan dan
Konseling (Bandung: Refika
Abditama), 2015.
Kartini Kartono, Bimbingan Belajar di
SMA dan Perguruan Tinggi, (Jakarta:
Bina Aksara), 2008.
Prayitno, Panduan Kegiatan Pengawasan
Bimbingan dan Konseling di Sekolah,
(Jakarta: Rineka Cipta), 1999.
Prayitno, Seri Pemandu Umurn
Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
di Sekolah, (Jakarta: Depdikbud),
hal. 2007.
Sugiyono, S, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. (Bandung:
Alfabeta), 2012.
Sabarguna, B. S, Analisis Data pada
Penelitian Kualitatif. (Jakarta: UI-
Press), 2005.
Suroso, A. S., & Salehudin, M,
Optimalisasi Peran Guru Bimbingan
Dan Konseling Dalam Pembentukan
Karakter Siswa. Risalah, Jurnal
Pendidikan Dan Studi Islam, 7(1),
44–55. 2021

110 | URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SISWA DI SEKOLAH
Kholifatus Sa’diyah, Sunarto

Tohirin, Bimbingan Konseling di Sekolah
dan Madrasah, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada), 2008.
Winkel, W.S, Bimbingan dan Konseling di
Institusi Pendidikan, (Jakarta: PT
Gramedia), 2009.
Zainal Aqib, Bimbingan dan Konseling di
Sekolah, (Bandung: Yrama
Widya), 2012.
Zed, M, Metode Penelitian Kepustakaan.
(Yogyakarta: Yayasan Obor
Indonesia), 2004.
https://kbbi.web.id/konseling