Volume 2, Nomor 3, September 2021 ISSN : 2774-5848 (Online)
ISSN : 2774-0524 (Cetak)


JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 252

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HYGIENE
SANITASI LINGKUNGAN PASAR TRADISIONAL PADA
PETUGAS KEBERSIHAN PASAR DI KABUPATEN KAMPAR

Fika Angriana
1
, Ade Dita Puteri
2
, Zurrahmi
3
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Riau
[email protected]
1
, [email protected]
2

ABSTRAK
Kondisi sanitasi lingkungan pasar dipengaruhi oleh sanitasi lingkungan pada kios/los dan sanitasi
pada fasilitas pasar serta perilaku pedagang dan petugas kebersihan pasar yang kurang terhadap
hygiene sanitasi lingkungan pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa sajakah yang
berhubungan dengan hygiene sanitasi pasar tradisiona0l pada petugas kebersihan pasar di Kabupaten
Kampar. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Penelitian
dilakukan pada tanggal 23-30 Juni dengan jumlah sampel 36 petugas kebersihan pasar menggunakan
teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan
analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Sebagian besar tingkat pengetahuan petugas
kebersihan pasar dalam hygiene sanitasi lingkungan pasar diperoleh hasil bahwa 19 responden 52,8%
pengetahuannya rendah. Sedangkan responden dengan pengetahuan baik terhadap hygiene sanitasi
lingkungan pasar di peroleh hasil bahwa 17 reponden 47,2%, sikap negatif yaitu sebanyak 19
responden 52,8% dan yang memiliki sikap positif sebanyak 17 responden 47,2%, dan fasilitas yang
tidak memenuhi syarat sebanyak 66,7% yang memenuhi syarat sebanyak 33,3%. Berdasarkan uji
statistik menggunakan chi-square terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan
petugas kebersihan pasar dalam hygiene sanitasi lingkungan pasar (p value 0,03), terdapat hubungan
antara sikap dengan petugas kebersihan pasar dalam hygiene sanitasi lingkungan pasar (p value 0,01)
dan terdapat hubungan fasilitas dengan petugas kebersihan pasar dalam hygiene sanitasi lingkungan
pasar (p value 0,03). Diharapkan kepada petugas kesehatan agar lebih sadar untuk menggunakan alat
pelindung diri yang lengkap pada saat bekerja agar dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja dan
mengurangi risiko terkontaminasi penyakit dalam hygiene sanitasi lingkungan pasar.

Kata Kunci : Fasilitas, Pengetahuan, Sikap

ABSTRACT
Market environmental sanitation conditions are influenced by environmental sanitation at kiosks/los
and sanitation at market facilities as well as the behavior of traders and market cleaners who are
lacking in market environmental sanitation hygiene. The purpose of this study was to find out what is
related to traditional market sanitation hygiene at market janitors in Kampar Regency. This type of
research is a quantitative research with a cross sectional design. The study was conducted on June
23-30 with a sample of 36 market cleaners using a total sampling technique. Collecting data using a
questionnaire. Data analysis used univariate and bivariate analysis with chi-square test. Most of the
knowledge level of market janitors in market environmental sanitation hygiene showed that 19
respondents 52.8% had low knowledge. Meanwhile, respondents with good knowledge of market
environment sanitation hygiene obtained the results that 17 respondents 47.2%, negative attitudes
were 19 respondents 52.8% and those who had positive attitudes were 17 respondents 47.2%, and
facilities that did not meet the requirements. as many as 66.7% who meet the requirements as much as
33.3%. Based on statistical tests using chi-square, there is a significant relationship between
knowledge and market cleaners in market environmental sanitation hygiene (p value 0.03), there is a
relationship between attitudes and market cleaners in market environmental sanitation hygiene (p
value 0.01) and there is a relationship between facilities and market cleaners in market environmental
sanitation hygiene (p value 0.03). It is hoped that health workers will be more aware of using
complete personal protective equipment at work in order to reduce the risk of work accidents and

Volume 2, Nomor 3, September 2021 ISSN : 2774-5848 (Online)
ISSN : 2774-0524 (Cetak)


JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 253

reduce the risk of being contaminated with disease in the hygiene and sanitation of the market
environment.

Keywords : Facilities, Knowledge, Attitude

PENDAHULUAN

Tempat umum merupakan tempat dimana orang banyak berkumpul untuk melakukan
berbagai kegiatan atau aktifitas. Banyaknya orang berdatangan pada tempat umum maka
adanya proses penyebaran sekaligus penularan penyakit. Pasar termasuk tempat umum yang
merupakan sarana di mana orang berkumpul dan mengadakan interaksi antar sesamanya. Jika
sanitasinya kurang baik dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan seperti menjadi
tempat perkembang biaknya vektor penyakit, sebagai tempat penularan penyakit antar
penjual dengan pembeli, dan dapat timbulnya kecelakaan di dalam pasar (Muhammad. Dkk,
2018).
Pasar tradisonal merupakan pasar yang selalu dikunjungi oleh semua orang yang akan
berbelanja kebutuhan sehari-hari maka karna itu pasar haruslah bersih dari segala penyakit
yang ditimbulkan oleh sampah dan kotoran yang ada disekitar pasar. Pasar sebagai salah satu
dari tempat umum daoat menimbulkan berbagai akibat atau gangguan penyakit apabila
kondisi lingkungannya tidak diperhatikan. Untuk mengantisipasi hal ini maka upaya
pengawasan perlu dilaksankan secara berkesinambungan agar pembeli, penjual dan karyawan
pasar serta masyarakat yang bermukiman dapat terhindar dari gangguan pemnyakit menular
(Depkes, 2007). Hygiene sanitasi lingkungan menjadi hal penting untuk diterapkan di tempat-
tempat umum termasuk salah satunya yaitu pasar. Masih banyak permasalahan hygiene
sanitasi lingkungan yang ditemukan di pasar, salah satunya banyak permasalahan sanitasi
yang belum baik seperti fasilitas pendungkung lainnya (Komang Artada, dkk 2013).
Pasar di Indonesia dikenal dengan fasilitas dan perilaku sanitasi warga pasarnya dan
petugas kebersihan pasarnya yang buruk, sebut saja perilaku para pedagang pasar dan
membiarkan sampah berceceran dan petugas kebersihan pasarnya kurang terhadap sanita
hygiene lingkungan pasar, kurangnya kepedulian masyarakat khususnya warga pasar untuk
menerapakan hygiene sanitasi yang benar. Ketidaktahuan tentang manfaat sanitasi dikalangan
masyarakat khususnya warga pasar menghasilkan masyarakat yang menyepelakan upaya
hidup bersih dan sehat. Sehingga akhirnya menghasilkan lingkungan pasar yang memiliki
gambaran pasar yang kumuh, menjijikkan, serta sampah sehingga dapat menimbulkan
penyakit (Masyhuda, 2017). Menurut Keputusan Menteri Keehatan Republik Indonesia
Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang pedoman penyelenggaraan pasar sehat
menyatakan bahwa untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran dan penularan penyakit
berpotensi wabah termasuk Avian Influenza, perlu dikembangkan program pasar sehat guna
mewujudkan pasar yang bersih, aman, nyaman, dan sehat, khususnya pasar tradisional. Selain
itu pasar memiliki posisi yang sangat penting dalam menyediakan pangan yang aman,
sehingga harus memenuhi criteria pasar sehat, yaitu kondisi pasar yang bersih, aman,
nyaman, dan sehat melalui kerjasama seluruh stakeholder terkait yaitu pemerintah pusat dan
setempat, pengelola pasar, pemasok, penjual, pekerja pasar, dan juga konsumen dalam
menyediakan dan memilih pangan yang aman dan bergizi bagi masyarakat (Menkes RI,
2008).
Terkait besarnya jumlah populasi nasional maupun peran pasar tradisional bagi
masyarakat dan kemungkinan pasar menjadi tempat wadah penyakit menular, maka penting
kiranya untuk memperhatikan aspek kesehatan dari pasar itu sendiri. Ada banyak pasar
tradisional di Indonesia beberapa diantaranya masih terlihat kotor dan kumuh, dan hygiene

Volume 2, Nomor 3, September 2021 ISSN : 2774-5848 (Online)
ISSN : 2774-0524 (Cetak)


JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 254

sanitasi lingkungan pasar kurang memadai Beberapa penyakit berpotensi muncul bersumber
dari pasar adalah penyakit yang berhubungan dengan hygiene sanitasi yang buruk seperti
diare dan kolera (Abejegah, 2013). Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indnesia
Nomor: 519/Menkes/SK/VI/2008 pasar sangat penting untuk menyediakan pangan yang
aman dan sehat kepada masyarakat. Pasar tradisional dipengaruhi oleh keberadaan produsen
(penyedia bahan segar), penjual, pemasok, konsumen, manajer pasar, tokoh masyarakat dan
petugas kesehatan yang harus berpartisipasi aktif dan memiliki komitmen untuk
mengembangkan pasar. Sanitasi merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh
terhadap kesehatan manusia. Fasilitas sanitasi yang benar dan sesuai dengan syarat dan
kriteria yang telah dibuat oleh pemerintah maupun instansi swasta dapat memberikan dampak
kesehatan yang positif terhadap kita sebagai subjek yang menggunakan fasilitas sanitasi
tersebut.
Berdasarkan survey pendahulan permasalahan hygiene sanitasi lingkungan pasar
Kabupaten Kampar sebanyak 3 pasar yaitu pasar tradisional Air Tiris, Bangkinang Kota,
Kuok. Dari survei 3 pasar yang ada di Kabupaten Kampar, permasalahan 7 dari 10 petugas
kebersihan pasar dari masing-masing pasar kurangnya pengetahuan tentang hygiene sanitasi
lingkungan pasar seperti pengetahuan tentang penggunaan APD yang baik dan benar.
Kebersihan fasilitas hygiene sanitasi pasar, dan sikap petugas kebersihan pasar kurang
terhadap kebersihan sekitar lingkungan pasar dari segi tempat pembuangan sampah
sementara ada 2, yaitu tempat pembuangan sampah organik dan anorganik, tetapi tidak
dipakai sesuai kegunaannya karena masyarakat se sebaliknya, sampah anorganik dibuang ke
tempat sampah organik dikarenakan kurangnya pengetahuan petugas kebersihan pasar
tentang sampah organik dan anorganik. Tidak tersedia tempat sampah sementara di kios kios
sehingga sampah hanya dibuang didalam plastik, dan terlihat juga banyak sampah sisa
sayuran, plastik-plastik sisa yang berserahkan dilorong pasar. Hasil pengamatan yang
dilakukan toilet di pasar tersedia 1 toilet untuk laki laki dan 1 toilet untuk perempuan,
didalam toilet tersedia bak untuk menampung air tapi tidak bersih karena berlumut,dan
dinding toilet kotor dan jarang dibersihkan oleh petugas kebersihan pasar.

METODE

Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan
crosssectional yaitu jenis penelitian yang dilakukan yang menekankan waktu pengukuran
atau observasi data veriabel independen dan dependen hanya suatu kali pada satu saat (
Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan di tiga Pasar Tradisional di Kabupaten Kampar
yaitu, pasar Air Tiris, pasar Bangkinang, pasar Kuok. Penelitian ini di lakukan pada tanggal
23-30 Juni tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas kebersihan pasar
yang ada di Pasar Tradisional Bangkinang sebanyak 36 petugas kebersihan pasar.

HASIL
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23-30 Juni 2021 di tiga pasar tradisional di
Kabupaten Kampar yaitu, pasar Air Tiris, pasar Bangkinang, pasar Kuok. Responden dalam
penelitian ini berjumlah 36 responden. Data yang diambil dalam penelitian ini Pengetahuan
petugas pasar dalam hygiene sanitasi lingkungan pasar, sikap petugas pasar dalam hygiene
sanitasi lingkungan pasar, fasilitas hygiene sanitasi lingkungan pasar (variabel independen)
dan hygiene sanitasi pasar tradisional pada petugas kebersihan pasar di Kabupaten Kampar
(variabel dependen). Untuk lebih jelasnya dapat di lihat dalam bentukan analisa univariat dan
bivariat berikut :

Volume 2, Nomor 3, September 2021 ISSN : 2774-5848 (Online)
ISSN : 2774-0524 (Cetak)


JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 255





Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari umur, pendidikan dan lama bekerja.
Dapat dilihat dari tabel berikut:
Umur
Tabel 1 : Distribusi Frekuensi Umur Petugas Kebersihan Pasar di
Kabupaten Kampar

No. Umur
(Tahun)
F %
1 29-35 4 11.1
2 36-42 11 30.6
3 43-49 16 44.4
4 50-53 5 13.9
Jumlah 81 100
Sumber : penyebarann kuesioner
Pada tabel 1 dapat kita lihat umur dari 36 responden sebagian berumur 43-49 tahun
dengan jumlah 16 orang (44,4%).
Pendidikan
Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Pendidikan Petugas Kebersihan Pasar di Kabupaten
Kampar
No. Pendidikan F %
1 Tidak Sekolah 1 2,8
2 SD 3 8,3
3 SMP 7 19,4
4 SMA 24 66,7
5 Perguruan Tinggi 1 2,8
Jumlah 36 100
Sumber : penyebarann kuesioner

Pada tabel 2 dapat kita lihat tingkat pendidikan dari 36 responden sebagian besar adalah SMA
dengan jumlah 24 orang (66,7%).
Lama Bekerja
Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Lama Bekerja Petugas Kebersihan Pasar di Kabupaten Kampar
No. Lama Bekerja
(Tahun)
F %
1 1-5 21 58,3
2 6-10 11 30,6
3 11-15 2 5,6
4 16-20 1 2,8
5 21-25 1 2,8
Jumlah 36 100
Sumber : penyebarann kuesioner
Pada tabel 3 dapat kita lihat lama bekerja dari 36 responden sebagian besar adalah 1-5 tahun
dengan jumlah (58,3%).

Volume 2, Nomor 3, September 2021 ISSN : 2774-5848 (Online)
ISSN : 2774-0524 (Cetak)


JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 256


Analisis Univariat
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Petugas Kebersihan
Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Petugas Kebersihan Terhadap Hygiene Sanitasi
Lingkungan Pasar Tradisional Di Kabupaten Kampar
Pengetahuan F %
Rendah 19 52,8
Tinggi 17 47,2
Jumlah 36 100
Sumber : penyebarann kuesioner
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat pengetahuan dari 36 petugas kebersihan dalam hygiene
sanitasi pasar Kabupaten Kampar sebagian besar berpengetahuan rendah yaitu sebanyak 19
orang (52,8%) dari pada yang berpengetahuan tinggi sebanyak 17 orang (42,2%).
Distribusi Frekuensi Sikap Petugas Kebersihan
Tabel 5 : Distribusi Frekuensi Sikap Petugas Kebersihan Terhadap Hygiene Sanitasi
Lingkungan Pasar Tradisional di Kabupaten Kampar
Sikap F %
Negatif 19 52,8
Positif 17 47,2
Jumlah 36 100
Sumber : penyebarann kuesioner
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat sikap dari 36 petugas kebersihan dalam hygiene sanitasi
lingkungan pasar di Kabupaten Kampar sebagian besar memiliki sikap negatif yaitu
sebanyak 19 orang (52,8%) dan yang memiliki sikap positif sebanyak 17 orang (47,2).
Distribusi Frekuensi Fasilitas Pendukung Petugas Kebersihan Pasar
Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Fasilitas Pendukung Petugas Kebersihan Pasar terhadap
Hygiene Sanitasi Lingkungan Pasar Tradisional di Kabupaten Kampar

Ketersediaan Sarana F %
Tidak Memenuhi Syarat 24 66,7
Memenuhi Syarat 12 33,3

Jumlah 36 100
Sumber : penyebarann kuesioner
Berdasar tabel 6 dapat dilihat ketersediaan fasilitas dari 36 petugas kebersihan dalam
hygiene sanitasi lingkungan pasar se Kabupaten Kampar sebagian besar tidak memenuhi
syarat sebanyak 24 orang (66,7%) sedangkan yang memenuhi syarat sebanyak 12 orang
(33,3%).
Distribusi Frekuensi Hygiene Sanitasi Lingkungan Pasar
Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Hygiene Sanitasi Lingkungan Pasar Tradisional di Kabupaten
Kampar
Hygiene Sanitasi F %
Baik 16 44,4
Buruk 20 55,6

Jumlah 36 100
Sumber : penyebarann kuesioner
Berdasarkan tabel 7 praktik dari 36 petugas kebersihan dalam hygiene sanitasi
lingkungan pasar di Kabupaten Kampar sebagian besar masih buruk sebanyak 20 orang
(55,6%) dan praktik baik sebanyak 16 orang (44,4%).

Analisi Bivariat

Volume 2, Nomor 3, September 2021 ISSN : 2774-5848 (Online)
ISSN : 2774-0524 (Cetak)


JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 257

Analisa Bivariat ini memberi gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan hygiene
sanitasi lingkungan pasar tradisional pada petuga kebersihan pasar di Kabuapaten Kampar.
Analisa Bivariat ini menggunakan uji chi-square, sehingga dapat dilihat hubungan antara
kedua variabel tersebut.
Hubungan Pengetahuan Petugas Kebersihan Pasar terhadap Hygiene Sanitasi Lingkungan
Pasar Tradisional di Kabupaten Kampar, peneliti sajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:
Tabel 8 : Hubungan Pengetahuan Petugas Kebersihan Pasar terhadap Hygiene Sanitasi
Lingkungan Pasar Tradisonal di Kabupaten Kampar

Pengetahuan Hygiene Sanitasi Lingkungan Pasar

Kurang Baik Total OR(CI95%) p value
n % n % N %

Rendah 17 77,3 52 2,7 22 100 0,03
12,467
(2.46 62,987)
Tinggi 3 22,4 11 78,6 14 100
Jumlah 20 55,6 16 44,4 36 100
Sumber : Hasil penelitian
Dari tabel di atas hasil dari analisis hubungan antara pengetahuan petugas kebersihan
dengan hygiene sanitasi lingkungan pasar di Kabupaten Kampar di peroleh bahwa dari 22
responden pengetahuannya rendah terdapat 52 yang hygiene sanitasi pasarnya baik 17 kurang
dari 14 responden tinggi ada 3 hygiene sanitasi lingkungan pasar kurang dari 11 yang baik.
Hasil uji statistik di peroleh p value 0,03 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara
petugas kebersihan yang memiliki pengetahuan rendah dengan petugas kebersihan yang
memiliki pengetahuan tinggi (ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan
praktik petugas kebersihan dalam hygiene sanitasi lingkungan pasar). Artinya, semakin tinggi
pengetahuan petugas kebersihan maka semakin baik pula praktik petugas kebersihan dalam
hygiene sanitasi lingkungan pasar di Kabupaten Kampar. Besarnya estimasi risiko
pengetahuan petugas kebersihan pasar terhadap hygiene sanitasi lingkungan pasar yaitu OR =
12,467 (95%CI : 2.467- 62,987). Hubungan Sikap Petugas Kebersihan Pasar terhadap Hygiene
Sanitasi Lingkungan pada Petugas Kebersihan Pasar Tradisional di Kabupaten Kampar,
peneliti sajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:
Tabel 9 : Hubungan Sikap Petugas Kebersihan Pasar terhadap Hygiene Sanitasi Lingkungan
Pasar Tradisional di Kabupaten Kampar
Sikap Hygiene Sanitasi Lingkungan Pasar
Kurang Baik Total OR(CI 95%) p value
n % n % N %

Negatif 16 84,2 3 15,8 19 100 0,01
17,333
(3,275-91,734)
Positif 4 20,0 13 76,0 17 100
Jumlah 20 55,6 16 44,4 36 100
Sumber : Hasil penelitian
Dari tabel di atas hasil dari analisis hubungan antara sikap petugas kebersihan dengan
hygiene sanitasi lingkungan pasar di Kabupaten Kampar di peroleh bahwa dari 19 responden
negatif terdapat 3 yang hygiene sanitasi pasarnya baik 16 kurang dari 17 responden positif
ada 13 hygiene sanitasi lingkungan pasar kurang dari 4 yang baik.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p value 0,01 maka dapat disimpulkan ada hubungan

Volume 2, Nomor 3, September 2021 ISSN : 2774-5848 (Online)
ISSN : 2774-0524 (Cetak)


JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 258

yang bermakna antara petugas kebersihan yang memiliki sikap negatif dengan petugas
kebersihan yang memiliki sikap positif (ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan
praktik petugas kebersihan dalam hygiene sanitasi lingkungan pasar). Artinya, semakin
positif sikap petugas kebersihan maka semakin baik pula praktik petugas kebersihan dalam
hygiene sanitasi lingkungan pasar di Kabupaten Kampar. Besarnya estimasi risiko sikap
petugas kebersihan pasar terhadap hygiene sanitasi lingkungan pasar yaitu OR =17,333 (95%
CI : 3,275-91,734). Hubungan Fasilitas Pendukung pada Petugas Kebersihan Pasar terhadap
Hygiene Sanitasi Lingkungan Pasar Tradisional di Kabupaten Kampar, peneliti sajikan dalam
bentuk tabel dibawah ini:
Tabel 10 : Hubungan Fasilitas Pendukung pada Petugas Kebersihan Pasar terhadap Hygiene
Sanitasi Lingkungan Pasar Tradisional di Kabupaten Kampar

Hygiene Sanitasi Lingkungan Pasar
Kurang Baik Total OR (CI 95%) p value
n % n % N %

Tidak
Memenuhi
Syarat 18 75,0 6 25,0 24 100 0,03
15,000
(2,573-88,701)
Memenuhi
Syarat 2 16,7 10 83,3 12 100
Jumlah 20 55,6 16 44,4 36 100
Sumber : Hasil penelitian
Dari tabel di atas hasil dari analisis hubungan antara fasilitas petugas kebersihan dengan
hygiene sanitasi lingkungan pasar di Kabupaten Kampar di peroleh bahwa dari 24 responden
fasilitas yang tidak memenuhi syarat yang hygiene sanitasi pasarnya baik 6 kurang dari 12
fasilitas yang memenuhi syarat yang hygiene sanitasi pasarnya baik 10 hygiene sanitasi
lingkungan pasar kurang sebanyak 2.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p value 0,03 maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara ketersediaan fasilitas dengan praktik kerja petugas kebersihan dalam
hygiene sanitasi lingkungan pasar. Artinya semakin memenuihi syarat fasilitas maka semakin
baik pula praktik kerja petugas kebersihan pasar dalam hygiene sanitasi lingkungan pasar di
Kabupaten Kampar. Besarnya estimasi risiko fasilitas petugas kebersihan pasar terhadap
hygiene sanitasi lingkungan pasar yaitu OR =15,000 (95% CI : 2,573-88,701).

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti tentang hubungan pengetahuan,
sikap, fasilitas petugas kebersihan pasar terhadap hygiene sanitasi lingkungan pasar
tradisional di Kabupeten Kampar setelah dilakukan penyebaran kuesioner, data tersebut
dianalisis secara univariat dan bivariat, maka diperoleh hasil sebagai berikut hasil penelitian
diketahui tingkat pengetahuan petugas kebersihan pasar dalam hygiene sanitasi lingkungan
di Kabupaten Kampar di peroleh hasil bahwa dari 19 responden 52,8% dan yang memiliki
sikap positif sebanyak 17 responden 47,2%. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara
dengan petugas kebersihan pasar dengan menggunakan instrumen kuesioner. Petugas
kebersihan pasar menganggap bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab dalam hygiene
sanitasi lingkungan pasar di Kabupaten Kampar. Petugas kebersihan hanya melakukan tugas
penyapuan, pengumpulan dan pengangkutan sampah pasar. Menurut mereka yang

Volume 2, Nomor 3, September 2021 ISSN : 2774-5848 (Online)
ISSN : 2774-0524 (Cetak)


JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 259

bertanggung jawab adalah Dinas Perdagangan selaku pengelola Pasar .
Hasil penelitian diketahui tingkat sikap petugas kebersihan pasar dalam hygiene sanitasi
lingkungan di Kabupaten Kampar di peroleh hasil bahwa dari 19 responden 52,8% dan yang
memiliki sikap positif sebanyak 17 responden 47,2%. Hal ini dapat dilihat dari hasil
wawancara dengan petugas kebersihan pasar dengan menggunakan instrumen kuesioner.
Petugas kebersihan pasar menganggap bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab dalam
hygiene sanitasi lingkungan pasar di Kabupaten Kampar. Petugas kebersihan hanya
melakukan tugas penyapuan, pengumpulan dan pengangkutan sampah pasar. Menurut
mereka yang bertanggung jawab adalah Dinas Perdagangan selaku pengelola Pasar .
Hasil penelitian diketahui tingkat fasilitas kebersihan pasar dalam hygiene sanitasi
lingkungan di Kabupaten Kampar di peroleh hasil bahwa pengetahuannya rendah yaitu
66,7% dan yang memenuhi syarat sebanyak 33,3%. Dilihat dari Fasilitas alat pelindung diri
(APD) atau kelengkapan seragam bagi petugas kebersihan masih belum memenuhi syarat.
Berdasarkan hasil uji Chi Square antara pengetahuan dengan praktik petugas kebersihan
dalam hygiene sanitasi lingkungan pasar dimana p value 0,03 sehingga menunjukkan adanya
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan praktik petugas kebersihan pasar dalam
hygiene sanitasi lingkungan pasar di Kabupaten Kampar.
Dari uraian di atas terdapat hubungan antara pengetahuan petugas kebersihan dalam
hygiene sanitasi lingkungan pasar di Kabupaten Kampar. Hal ini juga menunjukkan bahwa
pengetahuan yang rendah pada petugas kebersihan karena memang kurangnya proses
sosialisasi dan edukasi yang dilakukan oleh dinas pengelola pasar tentang hygiene sanitasi
lingkungan pasar. Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan merupakan hasil "tahu" dan ini
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Selain itu
pengetahuan juga diperoleh melalui pendidikan formal maupun informal. Melalui
pendidikan, maka terjadilah proses belajar yang akan membuahkan hasil yang baik apabila
ditunjang dengan sarana yang memadai. Salah satu hal penting yang menjadi sarana
pembelajaran adalah sumber informasi dan media.
Hasil penelitian Herminza (2008) menunjukkan pedagangyang berpengetahuan kurang
tentang pewadahan sampah sebesar (75,8%), berpengetahuan baik tentang pewadahan
sampah (42,2%), dan pedagangyang bersikap kurang terhadap pewadahan sampah (63,7%),
bersikap baik terhadap pewadahan sampah (36,3%). Sebesar 49% respoden mempunyai
kategori pewadahan sampah baik. Hasil analisa Chi Square diperoleh ada hubungan
pengetahuan pedagang dengan praktik pewadahan samapah dengan nilai p= 0,0001 ; ada
hubungan sikap pedagang dengan praktik pewadahan sampah dengan nilai p=0,024. Bagi
masyarakat khususnya para pedagangagar merubah perilaku mereka dengan cara
meningkatkan pengetahuan dan sikap karena perilakuyang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng.
Berdasarkan hasil uji Chi Square antara sikap dengan praktik petugas kebersihan dalam
hygiene sanitasi lingkungan pasar di Kabupaten Kampar dimana p value 0,01 sehingga
menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara sikap dengan praktik petugas
kebersihan dalam hygiene sanitasi pasar di Kabupaten Kampar. Petugas kebersihan pasar
menganggap bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab dalam hygiene sanitasi
lingkungan pasar di Kabupaten Kampar. Petugas kebersihan hanya melakukan tugas
penyapuan, pengumpulan dan pengangkutan sampah pasar. Menurut mereka yang
bertanggung jawab adalah Dinas Perdagangan selaku pengelola Pasar .
Menurut Paul dan Olson menyatakan bahwa sikap adalah evaluasi konsep secara
menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang. Evaluasi dapat diciptakan oleh sistem afektif
maupun kognitif. Sistem pengaruh secara otomatis memproduksi tanggapan afektif, termasuk
emosi, perasaan, suasana hati, dan evaluasi terhadap sikap yang merupakan tanggapan segera

Volume 2, Nomor 3, September 2021 ISSN : 2774-5848 (Online)
ISSN : 2774-0524 (Cetak)


JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 260

dan langsung pada rangsangan tertentu. Penelitian Asmoro (2007) mengenai hubungan
hygiene dan sanitasi tempat penjualan dengan jumlah kumanpada daging ayam dengan
populasi seluruh penjual daging ayam di Pasar PeteronganSemarang menunjukkan hasil
adanya hubungan antara hygiene dan sanitasi dengan jumlah kuman, sanitasi tempat
penjualan kurang pada nilai p= 0,000. Bila hygiene dan sanitas di tempat penjualan pedagang
baik maka jumlah kuman semakin sedikit dan bila hygiene dan sanitasi tempat penjualan
pedagang kurang maka jumlah kuman semakin banyak.
Berdasarkan hasil uji Chi Square antara ketersediaan fasilitas dengan petugas kebersihan
dalam hygiene sanitasi lingkung dan pasar di Kabupaten Kampar dimana p value 0,03
sehingga menunjukkan adanya hubungan antara ketersediaan fasilitas dengan praktik petugas
kebersihan pasar hygiene sanitasi lingkungan pasar di Kabupaten Kampar. Menurut
pengakuan langsung dari petugas memang ada dialokasikan dana untuk pengadaan alat
pelindung diri (APD) dari Dinas Perdagangan namun tidak keluar secara berkala. Oleh
karena itu terkadang masih ada terlihat petugas yang tidak menggunakan APD lengkap
karena faktor sudah rusak atau tidak layak pakai lagi. Ketersediaan fasilitas dalam hygiene
sanitasi pasar di sini adalah berupa masker, sarung tangan, karung plastik, keranjang sampah,
sapu lidi, kontainer, TPS dan mobil truk sampah. Namun dalam observasi yang dilakukan
dapat dikatakan memenuhi syarat apabila tersedianya tempat sampah basah dan kering di
kios-kios pedagang, bagi petugas kebersihan APD masih kurang memadai seperti sepatu bot,
topi dan TPS masih tidak memadai.

KESIMPULAN

Hasil penelitian yang dilakukan mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan
hygiene sanitasi lingkungan pasar tradisional pada petugas kebersihan pasar di Kabupaten
Kampar dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan,sikap
dan fasilitas pada petugas kebersihan pasar dalam hygiene sanitasi lingkungan pasar.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diajukan adalah diharapkan petugas kebersihan
pasar meningkatkan kinerja dala melakukan pekerjaan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai, para dosen pembimbing, serta teman- teman yang telah banyak membantu dan
membimbing dalam proses penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat berguna dan menjadi
ilmu yang bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
Abejegah. (2013). Market Sanitation : a Case Study of oregbeni marke, Beni city.

Keputusan Menteri Kesehatan Republic Indonesia No.519 tahun (2008) tentang pedoman
penyelenggaraan pasar sehat.

Masyhuda, R. H. dan R. R. (2017). Survei Kepadatan Lalat di Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Jatibarang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4).
Retrieved from http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm diunduh pada tanggal 5
Januari 2019.

Muhammad F S, dkk. 2018. “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana

Volume 2, Nomor 3, September 2021 ISSN : 2774-5848 (Online)
ISSN : 2774-0524 (Cetak)


JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 261

Alokasi Khusus Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Dengan Alokasi Belanja Modal
Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Riau Periode 2011-
2015)”. Jurnal Akuntansi, 6 (2) : 190-203. ISSN : 2337-4314.

Nursalam. (2013). Tentang Metode Penelelitian ilmu keperawatan.

Komang dkk. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha ilmu.

Suparlan. (2012). Pengantar Pengawasan Hygiene Sanitasi Tempat-Tempat Umum Wisata
dan Usaha-Usaha Untuk Umum. Surabaya: Perc Duatujuh.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian, Cetakan ke 25. Bandung : Alfabeta.

Undang-undang Nomor 11 Tahun (1962). (Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2475);

Wawan, A, dan Dewi. M. (2011). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta : Nuha Medika.