75
Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
http://journal.lldikti9.id/CER/index
Vol 1, No, 2, Oktober 2019, pp 75-83
p-ISSN:2656-7938 dan e-ISSN: 2657-1870



Iptek Bagi Pendidikan T.K. Pkk Paropo, Kelurahan Paropo, Kecamatan
Panakukkang, Kota Makassar

Andi Sugiati
1, Intisari
2, Muhajir
3, Rismawati
4
1Ilmu Hukum, Universitas Muhammadiyah Makassar
Email: [email protected]
2 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Universitas Muhammadiyah Makassar
3 Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn), Universitas Muhammadiyah Makassar
4 Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn), Universitas Muhammadiyah Makassar

Artikel info

Artikel history:
Received;September-2019
Revised: September-2019
Accepted;Oktober-2019
Publish: Oktober-2019
Abstract. Early childhood education (PAUD) is the main basis in
the personal development of children, both character, physical
abilities, cognitive, language, art, social, emotional, spiritual, self-
discipline, self-concept, and independence. Therefore, in providing
educational services, it is necessary to understand the
characteristics of growth and the way children learn. Kindergarten
(T.K) Paropo needs to be managed well in order to provide optimal
services in accordance with the characteristics and growth. The
purpose of implementing this program is to provide additional
knowledge and understanding to teachers about the management
of education management and teaching methods. The method used
is mentoring or management training and teaching methods.
Things done to achieve these objectives are through development
models, namely (1) Situation Analysis, (2) Formulation of Problems,
(3) Hypotheses for Action, (4) Action Planning, (5) Implementation
of Actions and monitoring, (6) Evaluation and (7) Reflections for
further development. After this training, it is hoped that teachers in
PKK Paropo Kindergarten can implement it, so as to create a
learning atmosphere that is more attractive to students.

Abstract. Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan peletak
dasar pertama dan utama dalam pengembangan pribadi anak,
baik berkaitan denga karakter, kemapuan fisik, kognetif, bahasa,
seni, sosial, emosional, spritual, disiplin diri, konsep diri, maupun
kemandirian. Oleh karena itu, dalam memberikan layanan
pendidikan, perlu di fahami karakteristik perkembangan serta
cara-cara anak belajar. Taman Kanak-Kanak (T.K) Paropo perlu
dikelolah dengan baik agar bisa memberikan layanan yang
optimal sesuai dengan karakteristik dan perkembangannya.
Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah memberikan
tambahan pengetahuan dan pemahaman kepada guru tentang
pengelolaan manajemen pendidikan dan metode pengajaran.
metode yang di lakukan adalah melalui pendampingan atau
pelatihan manajemen dan metode pengajaran Pendekatan yang
ditawarkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui model

76| Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

pengembangan (1) Analisis Situasi, (2) Perumuan Masalah, (3)
Hipotesis Tindakan, (4) Perencanaan Tindakan, (5) Inplementasi
Tindakan dan memonitoring, (6) Evaluasi dan (7) Refleksi untuk
pengembangan selanjutnya. setelah pelatihan ini, diharapkan
guru-guru yang ada di TK PKK Paropo bisa menerapkannya agar
menciptakan suasana belajar yang lebih menarik minat peserta
didik, dan anak tidak salah konsep dalam pembelajaran.
Keywords:
Iptek; T.K;
Pendampingan;
Pelatihan; (5).
Coresponden author:
Alamat : Jl. Abdullah Daeng Sirua, Btn. Paropo Indah, Blok K4,
Kecamatan Panakukkang, Keluarahan Paropo, Kota Makassar
Email: [email protected]

artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi CC BY -4.0



PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan peletak dasar pertama dan utama dalam
pengembangan pribadi anak, baik berkaitan denga karakter, kemapuan fisik, kognetif, bahasa,
seni, sosial, emosional, spritual, disiplin diri, konsep diri, maupun kemandirian. Oleh karena itu,
dalam memberikan layanan pendidikan, perlu di fahami karakteristik perkembangan serta cara-
cara anak belajar.
Taman Kanak-kanak (T.K), kampung Paropo berdiri sejak tahun 1986, yang diprakarsai
oleh masyarakat kampung Paropo, yaitu ibu-ibu anggota PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga dan masyarakat yang ada dikampung Paropo), dan pemerintahan setempat untuk
mewadahi anak-anak usia dini yang ingin bersekolah yang ada di kampung tersebut, dengan
prakarsaa tersebut maka T.K.Kampung Paropo di beri nama T.K. PKK Paropo..
Kondisi Sekolah Taman Kanak-kanak kampong Paropo (T.K. PKK Paropo), menempati
gedung milik salah satu warga kampung tersebut, yang dengan secara sukarela memberikan
untuk ditempati sementara dalam menunjang proses pembelajaran. T.K Paropo tidak sama
seperti kondisi T.K yang ada di T.K. lainnya, sebab perhatian pemerintah juga berpengaruh
terhadap perkembangan sekolah T.K. Keberadaan T.K. Pembina yang ada di tingkat Provinsi dan
Kota belum dapat menjadi contoh. Oleh karena itu banyak T.K Swasta yang mendominasi di
Kelurahan Paropo, Taman Kanak-kanak Kampung Paropo (T.K. PKK Paropo), juga menjadi
bagian dari tanggung jawab Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Jumlah murid yang ada di TK PKK Paropo adalah sebanyak:
Murid TK PKK Paropo Jumlah
Laki-laki 9 orang
Perempuan 8 orang
Sumber data TK PKK Paropo

Iptek Bagi Pendidikan T.K Pkk Paropo (Sugiati
1
, Intisari
2
, Muhajir
3
, Rismawati
2
) | 77


Jumlah Guru/tenaga pengajara adalah:
Jumlah Gur/Tenaga
Pengajar
Jenis Kelamin Jabatan
1 orang Perempuan Kepala Sekolah
2 orang Perempuan Guru dan Tenaga Pengajar
Sumber data TK PKK Paropo
Di T.K PKK Paropo, tidak sama dengan Sekolah T.K lainnya yang dilengkapi dengan
sarana dan prasarana yang mamadai yang menunjang proses belajar dan mengajar. Di T.K.PKK
Paropo memiliki ruang kelas akan tetapi tidak memiliki ruang untuk bermain, demikian pula
dalam pengelolaan manajemennya, tidak terkelolah dengan baik, masih perlu pengembangan
dari segi manajemen dan metode pembelajaran guna menunjang kualitas pembelajaran pada T.K
tersebut.
Permasalahan yang ditemukan di lapangan berdasarkan observasi yang dilakukan
adalah, masih kurang pengelolaan manajemen seperti administrasi dan pembukuan, serta
organisasi dan manajemen pembelajarannya, bahan ajar yang belum baik, dan metode
pembelajaran yang diberikan guru, sehingga masih banyak anak yang tidak berkonsentrasi
penuh terhadap pembelajaran yang diberikan guru, dikarenakan metode pembelajaran yang
diberikan guru kurang menarik minat anak untuk memperhatikan pembelajaran, guru lebih
banyak yang berperan aktif, kurang dalam pengembangan kreativitas dan proses-proses
intelektual lainnya, misalnya memberikan karya nyata, eksprimen dan lain sebagainya. Ini yang
kurang dilakukan sehingga cepat menimbulkan rasa jenuh atau bosan dalam belajar, padahal
melalui suatu karya nyata, setiap anak akan menggunakan imajinasinya untuk membentuk suatu
bangunan atau benda tertentu sesuai dengan khayalannya.
Dalam menciptakan karya nyata bukan hanya kreativitas yang akan berkembang
dengan baik, tetapi juga kemampuan kognetif anak. Strategi ini akan mendorong anak
menggunakan imajinasinya untuk mencoba sesuatu yang baru bagi dirinya baik berupa benda
atau bangunan tertentu. Ketika anak menciptakan suatu karya nyata terjadi proses internalisasi
antara imajinasi dan kemampuan kreatifnya. Karya nyata anak dapat berupa sesuatu yang baru
bagi dirinya atau merupakan inovasi dari karya-karya yang sudah ada, dan setiap anak akan
menunjukkan bentuk karya yang berbeda-beda sesuai dengan kemapuan dan daya imajinasinya.
Strategi pengembangan kreativitas melalui suatu karya nyata ini memberikan kesempatan pada
setiap anak untuk menciptakan benda buatan sendiri yang belum pernah ditemuinya. Mereka
juga bisa memodifikasi sesuatu dari benda yang telah ada sebelumnya. Oleh karena itu
diperlukan upaya yang mampu menfasilitasi anak dalam masa tumbuh kembangnya berupa
kegiatan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan usia, kebutuhan dan minat anak, sebab
saat paling baik seorang anak untuk memperoleh pendidikan yang tepat adalah pada usia dini,
sebab anak pada masa ini biasa meniru atau mengikuti nilai perilaku yang ada di sekitarnya.
Lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitarnya. Penanaman pendidikan perlu diberikan
sejak usia dini, karena di usia inilah anak memasuki masa keemasan (golden age) yang hanya
terjadi sekali dalam hidupnya. Usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk
mengembangkan kecerdasan anak. Pentingnya pendidikan pada anak usia dini, diharapkan agar
terbentuk manusia yang cerdas. PAUD merupakan basis pembentukan karakter manusia,
sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar
selanjutnya dapat menjadi warga negara yang baik sesuai harapan. Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), bertujuan adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan
untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Solusi yang ditawarkan pada permasalahan tersebut yaitu Melakukan Pendampingan
dan pelatihan manajemen pengelolaan administrasi Pendidikan, dan Memberikan pelatihan
bagaimana mendesain metode/media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia

78| Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Taman Kanak-kanak yaitu antara lain, bermain sambil belajar, karyawisata, bercerita,
demonstrasi, proyek dan pemberian tugas.
Melihat hal tersebut melalui Pendikan T.K. ini diharapkan semua pihak dapat
mendukung upaya mewujudkan T.K yang dapat meningkatkan potensi dan kemampuan anak
bangsa yang cerdas dan kreatif, melalui pengelolaan manajemen pendidikan yang tepat agar
nantinya bisa membetuk karakter-karakter bangsa yang cerdas dan bermoral, sesuai apa yang
dicita-citakan bangsa Indonesia.

Metode
1) Mengurus permohonan izin kepada mitra/pihak yang terkait
2) Analisis Situasi untuk mengetahui lokasi penelitian dan situasi yang ada pada lokasi
penelitian agar memudahkan dalam melakukan tindakan.
3) Perumusan dan Klarifikasi Permasalahan. Pelaksanaan ini dilakukan untuk mengetahui
tentang permasalahan yang ada pada objek penelitian
4) Analisis Masalah. Setelah mengindentifikasi masalah, dilakukan analisis masalah guna
mencari solusi dari permasalahan yang ada, dan diselesaikan berdasarkan tingkatan
masalah yang ditemukan
5) Perencanaan Tindakan. Setelah menganalisis masalah, pelaksanaaan membuat rencana
tindakan atau rencana kerja atau kegiatan yang akan diterapkan.
6) Inplementasi tindakan dan Memonitoringnya. Setelah menganalisissi masalah, merumuskan
masalah dan membuat rencana tindakan maka yang dilakukan adalah melakukan
inplementasi tentang permasalahan tersebut yaitu melakukan Pelatihan dan Pendampingan,
khususnya dalam perbaikan administrasi serta pengembangan metode pembelajaran yang
sesuai dengan karakter anak usia Taman Kanak-kanak dan memonitoring pelaksanaan
kegiatan tersebut.
7) Evaluasi hasil tindakan untuk semua program kegiatan dan mengevaluasi sesuai target
luaran.
8) Refleksi dan pengambilan keputusan untuk pengembangan selanjutnya

Hasil Dan Pembahasan
Workshop dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2019, pada jam 8.30-17.30 wita, yang
pelaksanaannya dilaksanakan di SMA MADANI, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakukang, Kota
Makassar yang di ikuti oleh guru dan tenaga pengajar TK PKK Paropo, serta mahasiswa yang
magang ditempat tersebut. Peserta workshop berjumlah 15 orang. Pembawa materi yaitu
Assesor dari PAUD.










Gambar 1: Tim Memberikan Materi dalam Pelatihan Iptek

Pada tahap pelatihan dan pendampingan ini tim peneliti pertama-tama memberikan materi
kepada peserta pelatihan tentang:
1. Pentingnya Pengelolaan Manajemen dan Administrasi yang baik

Iptek Bagi Pendidikan T.K Pkk Paropo (Sugiati
1
, Intisari
2
, Muhajir
3
, Rismawati
2
) | 79


Pentingnya tatakelolah manajemen dan administrasi pendidikan dikelolah dengan baik
karena salah satu unsur penting dalam sebuah organisasi adalah manajemen, karena dengan
adanya manajemen segala program kegiatan organisasi akan berjalan lebih baik. Hal ini juga
berlaku dalam organisasi pendidikan, setiap kegiatan dalam pendidikan hendaklah diatur
dengan sebuah manajemen yang baik, mulai dari perencanaan, proses, bahkan evaluasinya
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan manajemen yang baik, semua perangkat
pendidikan akan dapat bersinergi dengan baik sehingga kegiatan yang diselenggarakan dapat
berjalan dengan baik pula. Konsep dan prinsip-prinsip manajemen yang diterapkan dengan baik
dan benar akan berdampak pada efektifitas pelaksanaan program, meningkatkan kualitas, dan
produktivitas pendidikan yang pada akhirnya akan menjadikan lembaga tersebut bermutu.
Pengelolaan Manajemen dalam pelaksanaan program pendidikan bukanlah tujuan, melainkan
sebuah alat atau metode untuk mencapai mutu dan meningkatkan performance yang
diharapkan.
2. Memberikan Pelatihan Pembelajaran yang menarik.
Pemateri memaparkan bagaimana mempersiapkan anak didik sebelum proses
pembelajaran dimulai, seperti media pembelajarannya. Metode pembelajaran yang menarik
siswa dengan menampilkan berbagai variasi media pembelajaran dan diharapkan peserta didik
tidak bosan selama proses pembelajaran berlangsung, dan lebih kreatif dalam menciptakan
suasana yang menyenangkan pada saat proses pembelajaran berlangsung, misalnya pada saat
bermain sambil bernyanyi, guru dapat menampilkan gambar lewat video, gambar, foto yang
berkenaan dengan materi serta dengan tujuan anak bisa melakukan aktivitas yang
mempraktekkan kemampuan dan keterampilan dalam kegiatan tersebut, serta anak-anak lebih
terarah dan merasakan ketertarikan belajar mandiri.

Gambar 2: Pemateri dan Peserta Workshop Mendesain Media Pembelajaran









Gambar 3: Pemateri memberikan contoh Gambar 4: Guru mempraktekkan
metode pengajaran melaui gambar metode pengajaran melalui gambar yang
didesain pada saat pendampingan

80| Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat


Pada pelatihan ini pemateri memaparkan beberapa cara dalam menginplementasikan
penggunaan bermain sebagai media pembelajaran anak

Gambar 5: Pemateri memberikan contoh Gambar 6: Murid mempraktekkan
metode pembelajaran belajar sambil belajar sambil bermain
bermain







Gambar 8: Pemateri memberikan salah satu contoh Pembelajaran
Berbasis Perkembangan Anak

Pada pelatihan ini pemateri memaparkan beberapa manfaat bermain sambil belajar.
1) Bermain dapat mengembangkan otot-otot di saat anak terlibat dalam aktivitas-aktivitas
yang menuntut pikirannya
2) Bermain dapat mengembangkan keterampilan intelektual disaat anak terlibat dalam
aktivitas-aktivitas yang menuntut pikirannya
3) Bermain dapat mengembangkan ketrampilan sosial di saat sejumlah anak terlibat aktif
dalam suatu interaksi dengan orang lain
4) Bermain dapat mengemangkan aspek emosi bodi saat anak belajar mengendalikan emosinya
Peran pendidik sangatlah berpengaruh sebagai fasilitator yang penuh perhatian
terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan anak untuk menfasilitasi aktivitas bermain anak.
Para pendidik perlu melakukan aktifitas sebagai berikut:
1) Menyediakan dan mendesain lingkungan dan perlengkapan bermain yang kaya dan aman.
2) Menyediakan waktu atau mengatur jadwal untuk aktivitas bermain yang fleksibel dan sesuai
dengan kebutuhan.
3) Mengamati aktivitas anak saat bermain.

Iptek Bagi Pendidikan T.K Pkk Paropo (Sugiati
1
, Intisari
2
, Muhajir
3
, Rismawati
2
) | 81


4) Memberikan petunjuk yang diperlukan khususnya untuk melakukan suatu permainan.
5) Menciptakan suasana yang kondusif untuk bermain.
Hasil workshop ini sangat bermanfaat bagi sekolah karena proses mengajar akan lebih
menarik dan tidak monoton dengan menggunakan iptek pada saat proses pembelajaran,
disamping itu dengan adanya pelatihan pengembangan media pembelajaran ini akan menambah
keterampilan guru dalam menyiapkan media atau alat peraga pada saat pembelajaran
berlangsung.
3. Membentuk Membentuk MGMP yaitu perkumpulan untuk guru-guru PAUD guna
mempermudah informasi pelatihan-pelatihan seperti workshop dll.
Simpulan Dan Saran
Terselenggaranya program PKM Pengabdian Masyarakat, iptek bagi TK PKK Paropo
sebagai upaya meningkatkan keterampilan guru-guru yang ada di TK PKK Paropo dalam
pengelolaan manajemen pendidikan dan pembelajarannya program tersebut terlaksana melalui
dari beberapa rangkaian kegiatan maupun persiapan yang bertujuan untuk mengoptimalkan
kegiatan tersebut. Guru sebagai agen pembelajaran perlu mengusai dan menerapkan teknologi
informasi dalam pembelajaran dan untuk meningkatkan kemapuan penggunaan iptek bagi guru-
guru untuk kegiatan pembelajaran, serta adanya penyedia media yang menunjang proses belajar
mendorong anak untuk lebih termotivasi untuk belajar serta anak-anak tidak mudah jenuh
dalam menerima materi dari gurunya. Selain itu untuk berkelanjutan program ini, maka
dibentuklah sebuah komunita MGMP Yaitu perkumpulan untuk guru-guru PAUD guna untuk
mempermudah memperoleh informasi pelatihan-pelatihan, seperti workshop dan lain-lain.
Adanya komunitas ini dapat mewadahi dan mempermudah untuk mendapatkan informasi agar
tidak ketinggalan guna untuk kepentingan PAUD berkemajuan. Adapun saran dalam penelitian
ini ialah : Untuk Sekolah; Bagi lembaga TK khususnya disarankan untuk meningkatkan kualitas
TK dengan memberi kesempatan kepada para pendidiknya melakukan penelitian lebih lanjut,
khususnya Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan perkembangan anak sebagai dasar
pendidikan anak yang akan berguna untuk masa depannya. Sehingga TK semakin dipercaya
masyarakat dapat meningkatkan perkembangan anak dari berbagai aspek perkembangan
khususnya perkembangan keterampilan berbicara. Untuk Guru Guru; Hendaknya dalam
pelaksanaan pembelajaran sebaiknya menggunakan berbagai metode-metode yang bervariasi
agar anak tidak mudah jenuh dalam belajar. Untuk Pemerintah; Hendaknya pemerintah
memberikan perhatian terhadap PAUD terutama sarana dan prasaranya. Guna menunjang
proses belajar mengajar guru.

Daftar Rujukan
Aisyah, S., dkk. (2007). Perkembangan Dan Konsep Dasar Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:
Universitas Terbuka

Baharuddin., & Wahyuni, E.N. (2007). Teori Belajar Dan PErkembangan. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media
Conny, S. (2002). Belajar dan Pembelajaran dalam Taraf Usia Dini. Jakarta: PT Ikrar Mandiri
Abadi.

Masitoh, dkk. (2005). Strategi Pembelajaran TK Jakarta. Jakarta: Universitas Terbuka
Nurani, S.Y. (2011). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.

Sofia, H. (2005). Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional

82| Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat


Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta 76.
Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sujiono, Y.N. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Indeks

Suyanto. (2005). Konsep Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Trianto. (2011). Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Edisi Ke-4. Jakarta: Kencana.

Trianto. (2011). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi Dan Implementasinya Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.