102
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 5, No.2, 2022. Hal 102-111
Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/inteligensi
ISSN 2656-601X (online)
ISSN 2656-8675 (cetak)

Cara mengutip: Wahyuningtyas, R.S. (2022). Pengelolaan Laboratorium Dengan Model Project-Based Learning Di
Laboratorium Prodi Pendidikan Biologi. Inteligensi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 5(2), 102-111

Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/inteligensi/article/view/4544
PENGELOLAAN LABORATORIUM DENGAN MODEL PROJECT-
BASED LEARNING DI LABORATORIUM PRODI PENDIDIKAN
BIOLOGI
Riska Septia Wahyuningtyas
Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Kristen Indonesia
e-mail: [email protected]
ABSTRACT
This study aims to describe (1) planning (2) organizing (3) implementing (4) monitoring and
evaluation at the Biology Education Laboratory, Faculty of Teacher Training and Education,
Indonesian Christian University. The implementation of laboratory management was combined with
a project-based learning model which is integrated into laboratory management courses. Laboratory
management courses will assist in the description of implementation and supervision. This type of
research was a case study with a qualitative approach. The methods used to collect data were
observation, documentation, and questionnaires which were carried out to students who were taking
laboratory management courses in the even semester of the 2022/2023 school year as many as 20
students. The results of the research showed as follows. (1) laboratory management planning
including a 1-year work plan has not been implemented properly; (2) the organization of tools,
materials, and laboratory administration has been carried out properly; (3) the implementation of
the laboratory work program has been carried out properly; (4) supervision and evaluation carried
out in the laboratory is carried out by the head of study program and the head of the laboratory at
the end of each academic year; (5) the factors that influence laboratory management are the human
resources in the laboratory and the available materials.
Keywords: management; laboratory; biology
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan mengenai (1) perencanaan (2) pengorganisasian (3)
pelaksanaan (4) pengawasan dan evaluasi pada laboratorium Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia. Pelaksanaan pengelolaan laboratorium dipadukan
dengan model project-based learning yang diintegrasikan pada mata kuliah pengelolaan laboratorium.
Mata kuliah pengelolaan laboratorium akan membantu dalam deskripsi pelaksanaan dan pengawasan.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu observasi, dokumentasi, dan angket yang dilakukan kepada mahasiswa yang
sedang mengikuti mata kuliah penegelolaan laboratorium semester genap tahun ajaran 2022/2023
sebanyak 20 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. (1) perencanaan pengelolaan
laboratorium meliputi rencaba kerja 1 tahun belum dilaksanakan dengan baik; (2)
ppenataan/pengorganisasian alat, bahan, dan administrasi laboratorium telah terlaksana dengan baik;
(3) pelaksanaan program kerja laboratorium telah terlaksana dengan baik; (4) pengamanan,
pengawasan dan pemeliharaan yang dilakukan di laboratorium dilakukan oleh kaprodi dan kepala
laboratorium setiap akhir tahuan ajaran; (5) faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan
laboratorium adalah sumber daya manusia di laboratorium dan alat bahan yang ada.
Kata kunci: pengelolaan; laboratorium; biologi

103
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 5, No.2, 2022. Hal 102-111



PENDAHULUAN
Laboratorium di Program Studi
Pendidikan biologi meruapakan hal yang
sangat penting dan harus ada.
Laboratorium adalah bagian penunjang
pembelajaran untuk memperkuat kuliah
teori. Kuliah teori tidak akan lengkap jika
tanpa kuliah praktikum. Kuliah praktikum
selalu dilakukan di laboratorium.
Laboratorium dapat terlihat baik jika ada
pengelolaan laboratorium. Pengelolaan
laboratorium adalah suatu proses
pendayagunaan sumber daya secara efektif
dan efisien dengan memperhatikan
keberlanjutan fungsi sumber daya sehingga
harus dikelola dan dimanfaatkan dengan
baik sesuai dengan unsur-unsur dalam
pengelolaan (Susilowati, 2012).
Perkuliahan di program studi
Pendidikan biologi FKIP UKI memiliki 4
ruangan laboratorium yaitu laboratorium
sistematika hewan dan tumbuhan,
laboratorium anatomi dan fisiologi,
laboratorium green house, dan
laboratorium media pembelajaran biologi.
Sarana dan prasarana yang ada di 4
laboratorium tersebeut haruslah
mendapatkan perawatan dan pengelolaan
yang baik agar laboratorium dapat
bertahan lama dan awet digunakan untuk
melakukan mata kuliah praktikum.
Laboratorium ini digunakan untuk
mengembangkan keterampilan intelektual
melalui kegiatan pengamatan, pencatatan
gejala-gejala alam dan mengembangkan
keterampilan motorik siswa
(Nahdiyaturrahmah & Selamet, 2020).
Kegiatan kuliah praktikum akan sangat
berguna bagi ketrampilan mahasiswa
dalam menggunakan alat, menggunakan
bahan praktikum, dan bersikap ilmiah
dalam menghadapi persoalan-persoalan
ilmiah (Sari, 2020) yang ditunjukkan
dengan pandangan terbuka, berpikir kritis,
bebas dari penyimpangan, menghargai
pendapat orang lain mempertahankan
kejujuran, kesabaran, ketelitian,
kecermatan, dan kedisiplinan (Guswita,
2018). Sikap ilmiah akan terbentuk
maksimal jika laboratorium juga tertata
rapi. Untuk dapat mewujudkan semua itu
program studi Pendidikan biologi harus
senantiasa melakukan pengelolaan
laboratorium terhadap 4 laboratorium.
Pengelolaan laboratorium meliputi 4
hal yaitu perencanaan, penataan,
pengadministrasian, serta pengamanan,
perawatan, dan pengawasan. Perencanaan
meliputi kegiatan untuk merencanakan
program kerja yang akan dilakukan di
laboratorium. Penataan meliputi pentaan
alat dan bahan, penataan ruangan
laboratorium, dan penataan berkas berkas
administrasi yang ada di laboratorium.
Pengadministrasian laboratorium meliputi
pembuatan kartu administrasi laboratorium
format A sampai dengan F, pembuatan
SOP, dan pembuatan inventarisasi.
Kegiatan pengamanan, perawatan, dan
pengawasan dilakukan secara rutin oleh 3
pihak yaitu kepala laboratorium, laboran,
dan cleaning service. 3 SDM tersebut akan
turut serta merawat, mengawasi, dan
menjaga keamana laboratorium. Hasil
observasi, dokumentasi, dan wawancara
dengan laboran didapatkan data bahwa
dalam pengelolaan laboratorium bagian
perencanaan terutama dalam menyusun
program kerja laboratorium dengan baik
dan terdokumentasi dengan rapi. Selain itu
dalam penataan laboratorium seharusnya
ada 1 laboran tiap laboratorium namun
disini hanya ada 1 laboran untuk 4
laboratorium.
Dari penjelasan terkait perencanaan,
pengorganisasian, serta pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi kelemahan yang
didapatkan dari pengelolaan laboratorium
program studi Pendidikan Biologi jika
terdapat kekurangan maka akan dilengkapi
oleh proyek-proyek mahasiswa.
Mahasiswa akan melakukan perkuliahan
berbasis proyek di mata kuliah
pengelolaan laboratorium. Contohnya jika
SOP alat alat kurang lengkap, maka SOP
yang kurang lengkap akan dibuat oleh
mahasiswa dengan hasil studi literatur dan

104
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 5, No.2, 2022. Hal 102-111

praktikum penggunaan alatnya langsung,
kemudian SOP yang telah jadi akan di
koreksi oleh laboran untuk dapat disahkan
dan digunakan di laboratorium program
studi. Model pembelajaran project based
learning yang dipakai menggunakan
langkah–langkah yaitu menentukan
pertanyaan mendasar berdasarkan
permasalahan yang disajikan, mendesain
perencanaan proyek berdasarkan hasil
pemecahan masalah dari pertanyaan
mendasar, menyusun jadwal pembuatan
proyek, monitoring dan evaluasi peserta
didik dan perkembangan proyek yang
dijalankan yang dilakukan oleh dosen
pengampu mata kuliah pengelolaan
laboratorium, pengujian hasil dengan
presentasi di kelas, dan evaluasi
pengalaman dengan diskusi bersama dosen
dan rekan sejawat (Wahyuningtyas,
2019a). Dengan melakukan perkulihan
dengan model project-based learning
maka semua kekurangan dalam aspek
pengelolaan laboratorium dapat
terlengkapi semua. Semua administrasi
maupun kekurangan di evaluasi
pengelolaan laboratorium dapat dibantu
oleh mahasiswa melalui mata kuliah
pengelolaan laboratorium.
Dari hasil observasi, dokumentasi,
dan wawancara diatas maka akan
digunakan sebagai latar belakang untuk
dapat mendeskripsikan (1) perencanaan (2)
pengorganisasian (3) pelaksanaan (4)
pengawasan dan evaluasi pada
laboratorium Pendidikan Biologi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Kristen Indonesia. Penelitian
ini akan menguraikan hasil studi kasus
pengelolaan laboratorium yang didapatkan
dan akan memberikan evaluasi terhadap
hasil penelitian studi kasus yang
didapatkan di laboratorium Pendidikan
biologi FKIP UKI.

METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan adalah
studi kasus dengan pendekatan kualitatif.
Metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu observasi,
dokumentasi, dan angket yang dilakukan
kepada mahasiswa yang sedang mengikuti
mata kuliah penegelolaan laboratorium
semester genap tahun ajaran 2022/2023
sebanyak 20 mahasiswa. Metode
pengumpulan data dengan cara wawancara
dan angket juga didukung dan diperkuat
oleh hasil observasi dan dokumentasi foto
di 4 laboratorium Pendidikan biologi.
Observasi dan dokumentasi dilakukan
pada laboratorium sistematika tumbuhan
dan tumbuhan, laboratorium anatomi dan
fisiologi, laboratorium green house, serta
laboratorium media pembelajaran biologi.
Observasi dengan cara melihat kondisi
fisik laboratorium dan adanya dokumen-
dokuemen laboratorium. Dokumentasi
dilakukan dengan pengambilan foto dan
dokumentasi adminitrasi laboratorium.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengelolaan laboratorium yang
optimal harus memperhatikan
keberlanjutan fungsi sumber daya sehingga
harus dikelola dan dimanfaatkan dengan
baik (Narawati, 2014). Pengelolaan
laboratorium juga hendaknya dijalankan
berkaitan dengan unsur-unsur dalam
pengelolaan (Susilowati, 2012).
Pengelolaan laboratorium pada program
studi Pendidikan biologi FKIP UKI akan
dibahas dalam 4 aspek yaitu aspek pertama
perencanaan, aspek kedua penataan, aspek
ketiga pengadministrasian, aspek keempat
adalah pengamanan, perawatan, dan
pengawasan. Dalam artikel ini data
didapatkan dari hasil wawancara dan

105
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 5, No.2, 2022. Hal 102-111



pengisian angket yang diisi oleh
mahasiswa yang telah mengikuti mata
kuliah pengelolaan laboratorium sejumlah
20 mahasiswa. Angket dibagikan ketika
mahasiswa telah selesai mendapatkan
kuliah pengelolaan laboratorium dan
mereka telah melakukan observasi di
laboratorium Pendidikan biologi, sehingga
hasil penilaian mahasiswa akurat saat
mengisi angket terkait penilaian
pengelolaan laboratorium.
Rekapan data hasil survei
menggunakan angket yang diisi oleh
mahasiswa terkait pengelolaan
laboratorium di prodi Pendidikan biologi
FKIP UKI disajikan pada tabel1 berikut.

Tabel 1. Rekapitulasi Data Hasil Observasi
Tentang Pengelolaan Laboratorium di
Prodi Pendidikan Biologi FKIP UKI
No Indikator Presentase Kriteria
1 Perencanaan 71.83% Baik
2 Penataan 80.55% Baik
3 Pengadministrasian 76.83% Baik
4 Pengamanan 80.33% Baik
5 Perawatan 86.71% Baik
6 Pengawasan 81.42% Baik
Rata - Rata 79,61 Baik

Hasil survei ini kami dapat dengan
membagikan angket ke mahasiswa melalui
google form kemudian mahasiswa menilai
lewat angket sehingga didapatkan
presentasi diatas. Angket yang dibagikan
memuat semua aspek pengelolaan
laboratorium yaitu Perencanaan, Penataan,
Pengadministrasian, serta Pengamanan,
Perawatan, dan Pengawasan
Perencanaan di Laboratorium
Pendidikan Biologi
Perencanaan merupakan aspek
pertama dalam pengelolaan alboratorium.
Perencanaan menjadi pondasi penting jika
laboratorium mau berjalan baik. Indikator
kinerja dalam aspek perencanaan yang
harus ada pada pengelolaan laboratorium
Pendidikan biologi FKIP UKI meliputi
perencanaan pelayanan praktikum,
perencanaan pengadaan peralatan dan
bahan, serta perencanaan dana kegiatan
(Narawati, 2014). Perencanaan dalam
pengelolaan laboratorium akan dibahas
secara lengkap dibawah ini:
1) Perencanaan pelayanan praktikum
wajib menjadi indikator kinerja
perencanaan yang utama. Tujuan
adanya laboratorium adalah untuk
melayani sebuah praktikum. Maka
sebelum melakukan pelayanan tersebut
laboratorium harus telah membuat
rencana perencanaan yang
terdokumentasi dengan baik. Rencana
pelayanan praktikum meliputi rencana
jadwal praktikum, rencana dosen
pengampu praktikum, rencana waktu
praktikum, dan rencana kegiatan
praktikum. Perencanaan tersebut harus
terdokumentasi dengan baik agar dapat
dibaca oleh dosen dan mahasiswa.
Namun dalam perencanaan pelayanan
praktikum ini prodi Pendidikan biologi
belum mendokumentasikan dengan
dicetak atau dishare di web, sehingga
nilai bagian perencanaan masih
mendapat skor rendah yaitu 71,83%.
Pada perencanaan juga perlu terdapat
format perangkat administrasi atau
buku yang mencakup buku inventaris,
kartu stok, kartu permintaan, alat
peminjam dan bahan, notebook, format
label, dll (DepdikBud, 2004). Hal
tersebut diperlukan untuk
mempermudah laboran atau dosen jika
hendak mengusulkan barang untuk
praktikum.

106
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 5, No.2, 2022. Hal 102-111

2) Perencanaan pengadaan peralatan dan
bahan menjadi indikator yang sangat
penting. Jika alat dan bahan tidak
lengkap maka praktikum tidak akan
bisa berjalan dengan lancar.
Perencanaan pengadaan alat dan bahan
di laboratorium Pendidikan biologi ini
sudah terdokumentasi dengan baik
dalam bentuk proposal pengadaan alat
dan bahan tidak habis pakai. Proposal
tersebut akan diupload di sistem efast
untuk dapat diajukan pendanaannya.
Sistem efast akan menyimpan seluruh
dokumen proposal perencanaan
pengadaan alat bahan yang diusulkan
oleh masing–masing dosen pengampu.
Pengadaan alat dan bahan laboratorium
untuk menyelesaikan atau mengganti
bahan yang rusak, maupun hilang.
Pengadaan alat dan bahan yang telah
distujui untuk didanai maka akan
segera dibeilakn oleh laboran dibantu
kepala laboratorium dengan
bekerjasama dengan suatu perusahaan
pengadaan alat dan bahan
laboratorium. Prosedur pembelian dan
implementasi pembelaian beserta
laporan pertanggung jawaban akan
dibantu oleh perusahaan atau CV yang
mendapatkan tender Kerjasama dengan
laboratorium Pendidikan biologi.
3) Perencanaan dana kegiatan sangat
mendetail dan terkontrol. Pendanaan
akan selalu difasilitasi oleh universitas
jika sudah dianggarkan dalam
management activity (MA) program
studi. Perencanaan pendanaan semua
akan termuat di MA. Saat kita mau
mencairkan dana dari kegiatan
laboratorium yang telah kita rancang di
MA maka hal itu akan kita upload di
sistem efast untuk mendapatkan
persetujuan pimpinan agar kegiatan
tersebut dapat didanai.
4) Perencanaan selanjutanya diterapkan
dengan adanya dokumen program kerja
laboratorium namun hal tersebut masih
belum terdokumentasikan secara
terstruktur oleh prodi Pendidikan
biologi. Dokumen perencanaan masih
di buat terpisah pisah dan belum
disatukan menjadi dokumen program
kerja laboratorium.
Penataan di Laboratorium Pendidikan
Biologi
Penataan di laboratorium meliputi
penataan peralatan dan bahan, efektivitas
dan efisiensi penggunaan alat,
penjadwalan, tata tertib, prosedur
penggunaan alat, petunjuk praktikum dan
prosedur keselamatan kerja. Dalam
penataan laboratorium peran laboran dan
kepala laboratorium sangatlah penting.
Laboran bertugas untuk menata alat alat
dan bahan laboratorium, memastikan
kerusakan dan jumlah alat yang baik, serta
membantu dalam pelaksanaan praktikum.
Laboran dikoordinasi oleh kepala
laboratorium. Kepala laboratorium
bertugas untuk membuat tata tertib,
membuat SOP penggunaan alat,
memastikan setiap dosen pengampu
praktikum mengumpulkan lembar
petunjuk praktikum dan membuat prosedur
keselamatan kerja (Muna, 2016).
Laboran dibantu oleh cleaning
service dalam membersihkan laboratorium.
Cleaning service akan bertugas
membersihkan laboratorium tiap
praktikum selesai dilakukan. Jika
laboratorium tidak digunakan maka
petugas cleaning service kan melakukan
permbersihan laboratorium minimal 1
minggu sekali.

107
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 5, No.2, 2022. Hal 102-111



Penataan alat laboratorium di
Pendidikan biologi haruslah mudah
dijangkau, rapi, dan mudah dilihat. Oleh
karena itu penataan alat bahan haruslah di
sebuah lemari kaca agar mudah mencari
jika hendak dipakai dalam sebuah
praktikum. Penggunaan alat dan bahan
juga harus efektif dan efisien. Hal ini
berarti jika alat digunakan sesuai dengan
fungsinya dalam praktikum. Bahan yang
dipakai juga harus sesuai dengan petunjuk
praktikum jumlah dan takarannya agar
tidak mudah habis dan hanya terbuang sia-
sia. Penataan laboratorium selain bentuk
fisik, waktu juga harus ditata. Dalam
menggunakan laboratorium haruslah diatur
waktunya, hal tersebut menghindari
tabrakan waktu jika tidak diatur dalam
jadwal. Laboratorium dalam sehari juga
maksimal dipakai 2 kali praktikum. Hal itu
dilakukan agar ada waktu untuk menata
alat dan membersihkan raungan setiap
praktikum selesai dilakukan (Gustini &
Wulandari, 2020).
Aktivitas yang ada di dalam
laboratorium harus diatur oleh aturan
aturan. Aturan berwujud tata tertib di
dalam laboratorium. Tata tertib yang
dibentuk oleh laboratorium Pendidikan
biologi akan selalu ditempel pada setiap
laboratorium. Hal itu agar mahasiswa
selalu membaca tata tertib dan
meminimalisir kecelakaan kerja ketika
praktikum. Tata tertib juga dibuat
hukuman jika tidak menjalankannya,
misalkan saja jika ada yang memasuki
laboratorium tanpa jas praktikum maka
hukumannya adalah mahasiswa yang
melanggar tata tertib tidak boleh mengikuti
praktikum. Aktivitas dilaboratorium
dalam penggunaan alat juga diatur dalam
sebuah SOP atau standar operasional
prosedur. SOP dibuat dalam suatu buku
atau ditempel di dekat alat agar mahasiswa
mudah mengikuti SOP ketika
menggunakan alat. SOP harus diikuti agar
alat awet dan tidak mudah rusak.

Pengadministrasian di Laboratorium
Pendidikan Biologi
Pengadministrasian merupakan suatu
proses perekaman atau inventarisasi
fasilitas dan kegiatan laboratorium.
Menurut Rumilah (2006) laboratorium
akan efektif dan efisien jika terdapat daftar
yang lengkap meliputi inventarisasi serta
daftar perawatan dan perbaikan alat.
Pengadministrasian yang telah ada di
laboratorium pendidikan biologi sudah
lengkap. Hal itu juga didukung dengan
hasil survei yang menyatakan bahwa
admistrasi laboratorium mendapatkan skor
rata rata 76% dan berada dalam kategori
baik.
Administrasi laboratorium seperti
inventarisasi setiap ruangan laboratorium
sudah ada dan lengkap. Kelengkapan
tersebut juga didukung dengan
inventarisasi yang ada pada masing masing
lemari penyimpanan. Inventarisasi yang
ada di lemari sangat membantu laboran
dan mahasiswa jika hendak mencari alat
atau bahan praktikum. Admistrasi lain
yang telah lengkap di laboratorium
Pendidikan biologi berupa buku SOP.
Buku SOP telah memuat berbagai SOP
penggunaan semua alat yang ada di
laboratorium, buku SOP juga memuat
bagaimana melakukan kegiatan didalam
maupun di luar laboratorium. Misalkan
jika kita ingin melakukan praktikum di
luar ruangan maka di buku SOP telah
diatur bagaimana prosedurnya. Selain itu
buku SOP juga mengatur bagaimana
meminjam alat, memakai laboratorium
sebagai tempat penelitian, dll.

108
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 5, No.2, 2022. Hal 102-111

Pelaksanaan di Laboratorium
Pendidikan Biologi
Pelaksanaan program kerja
laboratorium di sekolah ini menurut kepala
laboratorium sendiri baru berjalan 50%
dari perencanaan program kerja yang
sudah dibuat. Salah satu kendala dalam
pelaksanaannya yaitu keterbatasan alat dan
bahan dan juga jadwal yang berbenturan
dengan kelas yang lain, pembengkakan di
masing-masing kelas membuat
pelaksanaan praktikum tidak berjalan
dengan kondusif. Hal ini tidak sesuai
dengan pendapat Pertiwi (2019) bahwa
pelaksanaan dalam pengelolaan
laboratorium dapat dilihat dari ketertiban
penggunaan laboratorium, pemanfaatan
laboratorium untuk praktikum, serta proses
pelaksanaan praktikum. Pujani (2014) juga
menyatakan bahwa guru IPA harus mampu
mengembangkan dan memanfaatkan
perangkat praktikum untuk membimbing
siswa, namun harus di lengkapi dengan
penyediaan dan pengembalian alat bahan,
penyimpanan alat dan bahan, adanya tata
tertib laboratorium yang terpampang
dengan jelas, dan sosialisasi kepada siswa
mengenai keamanan dan keselamatan kerja
pada saat berada di ruang laboratorium.
Administrasi laboratorium yang ada juga
berupa buku kegiatan laboratorium. Buku
kegiatan tersebut berupa buku yang berisi
nama kegiatan, waktu kegiatan, siapa
pengguna laboratorium, dan keterangan
yang terjadi di laboratorium.
Adiministrasi laboratorium yang
telah di buat di laboratorium Pendidikan
biologi meliputi data ruangan
laboratorium, Kartu, daftar, penerimaan/
pengeluaran serta usulan/ permintaan
barang. Kartu, daftar, penerimaan/
pengeluaran serta usulan/ permintaan alat
dari acara praktikum dan dari tiap lab.
Kartu, daftar, penerimaan/ pengeluaran
serta usulan/ permintaan bahan dari acara
praktikum dan dari tiap lab. Data
ketenagaan dan Agenda kegiatan lab.

Pengamanan, Perawatan, dan
Pengawasan di Laboratorium
Pendidikan Biologi
Pengamanan dalam laboratorium
merupakan suatu hal yang sangat penting.
Pengamanan laboratorium merupakan
suatu usaha untuk mencegah dampak
buruk yang terjadi di laboratorium seperti
kebocoran bahan kimia berbahaya,
paparan organisme, penyakit, dan
kecelakaan kerja peralatan laboratorium
(Aziz, et al, 2019). Pengamanan
laboratorium di Prodi Pendidikan Biologi
telah baik, hal itu dapat dilihat dengan
penilaian angket yang mendapatkan nilai
80,33%. Pengamanan laboratorium di
Pendidikan Biologi FKIP UKI telah dibuat
menjadi suatu budaya jika ada di dalam
laboratirum. Cara yang selalu dipakai
adalah dengan membiasakan semua warga
laboratorium untuk mengutamakan
keselamatan kerja sesuai tata tertib dan
melakukan SOP jika sedang melakukan
praktikum. SOP yang telah ada di
laboratorium Pendidikan biologi meliputi:
1) SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) di Laboratorium
2) SOP Penggunaan Mikroskop
3) SOP Penggunaan Inkubator
4) SOP Rekrutmen Asisten Praktikum
5) SOP Mahasiswa Ulangan Praktikum
6) SOP Penggunaan Kulkas
7) SOP Penggunaan Centrifuge
8) SOP Praktikum di Laboratorium, SOP
Penggunaan Timbangan Analitik
9) SOP Penggunaan Laminar Air Flow
10) SOP Praktikum di Lapangan
11) SOP Penggunaan TV LED

109
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 5, No.2, 2022. Hal 102-111



12) SOP Penggunaan AC
13) SOP Penggunaan Water Bath
14) SOP Peminjaman Alat dan Bahan
Untuk Praktikum
15) SOP Penggunaan Stetoscop
16) SOP Penggunaan magnetic stirrer
17) SOP Penggunaan Kamera SLR
18) SOP Penelitian di Laboratorium
19) SOP Penggunaan Oven
20) SOP Penelitian di Luar Jam Kerja
21) SOP Peminjaman Alat dan Bahan
Untuk Penelitian
22) SOP Surat Keterangan Bebas
Laboratorium
23) SOP Surat Keterangan Penelitian
24) SOP Penggunaan alat berbahan kaca
25) SOP Kegiatan di Laboratorium Dalam
Masa Pandemi Covid-19
Staff laboratorium juga akan
menyediakan semua kebutuhan
pengamanan laboratorium seperti APAR
(alat pemadam kebakaran portable), kotak
P3K, lemari penyimpan alat bahan yang
sesuai standart, serta menyiapkan
bangunan laboratorium sesuai dengan
minimal standar ruangan yang aman.
Mahasiswa yang ada di laboratorium harus
sesuai dengan SOP (Standart operasional
prosedur) jika bekerja di laboratorium.
Dosen pengampu praktikuk membuat
pentunjuk praktikum dan memastikan
seluruh mahasiswa bekerja aman sesuai
buku petunjuk praktikum (Syaifulloh &
Basuki, 2016).
Perawatan dan pengawasan di
laboratorium Pendidikan biologi dilakukan
oleh kepala laboratorium, laboran, dan
pihak cleaning service. Kekurangan yang
masih terlihat di pengawasan laboratorium
ini adalah laboran belum banyak memiliki
sertifikat pelatihan terkait manajemen
laboratorium. Hal tersebut kurang sesuai
teori kemendiknas Ditjen PMPTK
Dittendik (2010) yaitu kurangnya
pengetahuan dan pengalaman dari personil
laboratorium sering menjadi penghambat
dalam pengelolaan laboratorium.
Pengawasan juga selalu dilakukan
terutama pada alat dan bahan yang layak
digunakan dan ketersediannya. Jika alat
sudah tidak layak harus diganti, alat sudah
tidak tersedia harus diadakan yang baru.
Bahan yang sudah habis atau kadaluarsa
harus diganti dan diadakan yang baru.
Menurut Rokhim et al (2020) pengawasan
ketersediaan alat dan bahan harus
dilaksanakan dengan maksimal, sehingga
nantinya pelaksanaan praktikum maupun
dalam pengelolaannya dapat berjalan
dengan baik. Perawatan laboratorium
dilakukan oleh cleaning service. Cleaning
service membersihkan 4 laboratorium
Pendidikan biologi minimal 1 minggu
sekali jika keadaannya tidak pernah
dipakai. Namun jika laboratorium dipakai,
maka setiap selesai kegiatan praktikum
dilaboratorium, cleaning service langsung
akan membersihkan. Untuk alat
laboratorium jika alat non elektronik akan
langsung dicuci dan dikeringkan oleh
mahasiswa di rak yang tersedia (Darby et
al, 2019).
Perawatan laboratorium selain
membersihkan ruangan dan alat, prodi
Pendidikan biologi juga melakukan
pengecekan alat setiap 1 tahun sekali. Alat
alat elektronik akan selalu di cek dan
diservis yang dikoordinir oleh laboran.
Laboran yang mengkoordinir akan dibantu
oleh pihak UPSI dan KOK Universitas jika
ada kerusakan alat dan perlu adanya
perbaikan. UPSI dan KOK adalah bagian
yang menjalankan pendataan dan
perawatan seluruh sarana dan prasaranana
di lingkungan universitas.

110
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 5, No.2, 2022. Hal 102-111

Implementasi Project-Based Learning
Pada Pengelolaan Laboratorium
PBL memiliki sintaks menentukan
pertanyaan mendasar, mendesain proyek,
menyusun jadwal pembuatan proyek,
meminitor perkembangan pembuatan
proyek dan menguji hasil proyek. Pada
mata kuliah pengelolaan laboratorium,
model ini selalu digunakan dosen untuk
dapat membantu pengelolaan
laboratorium. Pada tahap pelaksanaan
pengelolaan laboratorium, model
pembelajaran project-based learning ini
akan sangat membantu terutama dalam hal
inventarisasi dan pembuatan administrasi
laboratorium. Mahasiswa yang mengambil
mata kuliah pengelolaan laboratorium akan
berperan serta secara aktif untuk terlibat
dalam fase–fase pengelolaan laboratorium
terutama pelaksanaan (Wahyuningtyas,
2019b). Hal – hal yang dilakukan oleh
mahasiswa dalam pengelolaan
laboratorium adalah: (1) mahasiswa
menentukan pertanyaan terkait bagaimana
cara mengelola laboratorium; (2)
mahasiswa merancang desain produk
dalam pengelolaan laboratorium seperti
SOP, inventarisasi laboratorium, pelabelan
alat dan bahan, Pembuatan buku kegiatan
di laboratorium, Pembuatan administrasi
laboratorium dan pengsisian dari format A
sampai F; (3) melakukan pembuatan
proyek dengan jadwal disesuaikan pada
setiap perkuliahan dengan topik yang
berbeda beda sesuai RPS Pengelolaan
Laboratorium; (4) melakukan penyusunan
pembuatan proyek; (5) melakukan
presentasi hasil di akhir semester ketika
pertemuan ke 14 – 16 sebagai project yang
dimasukan ke dalam nilai UAS.
Pembelajaran dengan berbasis project juga
dapat meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi pada ranah belajar kognitif
ranah C4, C5, dan C6.
SIMPULAN
Pengelolaan laboratorium meliputi 4
aspek yaitu perencanaan, penataan/
pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengamanan, pengawasan, dan
pemeliharaan. (1) Perencanaan dalam
pengelolaan laboratorium meliputi rencana
kerja 1 tahun belum dilaksanakan dengan
baik; (2) pengorganisasian alat, bahan, dan
administrasi laboratorium telah terlaksana
dengan baik; (3) pelaksanaan program
kerja laboratorium telah terlaksana dengan
baik; (4) pengamanan, pengawasan dan
perawatan yang dilakukan di laboratorium
dilakukan oleh kaprodi dan kepala
laboratorium setiap akhir tahuan ajaran; (5)
faktor-faktor yang mempengaruhi
pengelolaan laboratorium adalah sumber
daya manusia di laboratorium dan alat
bahan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, A. A., Pratiwi, A. C., & Yusuf, Y.
(2019). Optimasi management lab
bagi guru IPA di Kabupaten
Enrekang. In Seminar Nasional
Pengabdian Kepada Masyarakat
(Vol. 2019, No. 8).
Darby-white, T., Wicker, S., & Diack, M.
(2019). Evaluating the Effectiveness
of Virtual Chemistry Laboratory (
VCL ) in Enhancing Conceptual
Understanding: Using VCL as Pre-
Laboratory Assignment. Journal of
Computers in Mathematics and
Science Teaching, 38(1), 31–48
Depdikbud. (2004). Cara Menata Alat dan
Bahan di Laboratorium Kimia
Jakarta: Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Direktorat Pendidikan Menengah
Umum.

111
Inteligensi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 5, No.2, 2022. Hal 102-111



Gustini, N. & Wulandari. (2020).
Manajemen Laboratorium Sains
Untuk Meningkatkan Mutu
Pembelajaran. Jurnal ISEMA:
Islamic Educational Management,
vol. 5 No.2 2020.
Guswita, S. (2018). Analisis Keterampilan
Proses Sains dan Sikap Ilmiah bagi
Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran
Biologi di SMA Al-Azhar 3 Bandar
Lampung. Bandar Lampung: UIN
Raden Intan Lampung
Muna, I. A. (2016). Analisis Pelaksanaan
Kegiatan Praktikum IPA di Prodi
Pendidikan Guru MI Jurusan
Tarbiyah STAIN Ponorogo.
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam,
10(1), 109–131.
Nahdiyaturrahmah, Pujani, N. M., &
Selamet, K. (2020). Pengelolaan
Laboratorium Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) SMP Negeri 2 Singaraja.
Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Sains Indonesia
(JPPSI), 3(2), 118–129.
Narawati, A. P. (2014) „Pengelolaan
Laboratorium Biologi Di Program
Studi Pendidikan Biologi FKIP
UMS‟, Naskah Publikasi, 1, pp. 1–
10.
Pertiwi, F. N. (2019). Sistem Pengelolaan
(Perencanaan, Pelaksanaan, evaluasi)
Laboratorium IPA SMP Negeri Di
Ponorogo. Jurnal Penelitian Islam.
Vol.13. No.1
Pujani, N. M. (2017). Pengembangan
Perangkat Praktikum Untuk
Meningkatkan Keterampilan
Laboratorium Calon Guru Fisika.
Seminar Nasional Riset Inovatif II.
ISSN : 2339-1553
Rokhim, D. A., Asrori, M. R., & Widarti,
H. R. (2020). Pengembangan Virtual
Laboratory Pada Praktikum
Pemisahan Kimia Terintegrasi
Telefon Pintar. Jurnal Kajian
Teknologi Pendidikan, 3(2), 216-226
Rumilah. (2006). Kefektifan Manajemen
Laboratorium IPA SMP Negeri di
Kabupaten Bantul. Yogyakarta: PPs
UNY
Sari, C. E. (2020). Identifikasi Sikap
Ilmiah Dalam Melakukan Praktikum
Fisika Pada Peserta Didik Sman 12
Makassar. Jurnal Sains Dan
Pendidikan Fisika, 16(1), 27.
https://doi.org/10.35580/jspf.v16i1.1
5281
Susilowati. 2012. Makalah Administrasi
dan pengelolaan laboratorium IPA.
Yogyakarta: UNY.
Syaifulloh, M., & Basuki W., S. (2016).
Pemanfaatan Laboratorium Sejarah
Sebagai Sumber Belajar Sejarah
(Studi Kasus Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Sejarah Semester
III STKIP PGRI Pontianak). Sosial
Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial,
1(1), 59-72.
Wahyuningtyas, R. S. (2019a). Pengaruh
Model Project Based Learning
Dengan Live Aquarium. Jurnal Pro-
Life, 6(3).
Wahyuningtyas, R. S., Studi, P., Biologi,
P., & Indonesia, U. K. (2019b).
Mahasiswa Pada Materi
Bioteknologi Melalui Model
Cooperative Learning Dipadu
Dengan Group Project. 99–112.