Journal Binagogik
Volume 11, Number 2, 2024 pp. 1-7
P-ISSN 2355-3774 E-ISSN: 2579-4647
Open Access: https://ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/pgsd

P-ISSN: 2355-3774, E-ISSN: 2579-4647 | 1



PENGEMBANGAN COMPUTER BASED TEST (CBT) BERBASIS ANDROID DI
SMA NEGERI 8 SINJAI

Ahkamsyadid Yusmaputra Salim
1*, Farida Febriati
2, dan Nurhikmah H
3
1Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Makassar, Indonesia
2Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Makassar, Indonesia
3Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Makassar, Indonesia
* Corresponding Author: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi kebutuhan Computer
Based Test (CBT) berbasis Android di SMA Negeri 8 Sinjai. (2) Mendesain Computer Based Test
(CBT) berbasis Android di SMA Negeri 8 Sinjai.(3) Bagaimana tingkat validitas & kepraktisan
Computer Based Test (CBT) berbasis Android di SMA Negeri 8 Sinjai. Penelitian ini mengacu
pada langkah-langkah model pengembangan Alessi dan Trollip yang terdiri dari beberapa
tahap yaitu tahap perencanaan (Planning), tahap desain (design), dan tahap pengembangan
(development). Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 8 Sinjai dengan subjek penelitian
keseluruhan 30 siswa dan 1 guru Wali Kelas XII.uji coba produk didesain terdiri dari uji alpha
yang dilakukan oleh 2 ahli yaitu ahli media diperoleh skor rata-rata 85% yang berada pada
kualifikasi baik dan ahli media isi atau materi diperoleh skor rata-rata 91% berada pada
kualifikasi sangat baik sehingga Computer Based Test dapat diuji cobakan dilapangan untuk
mengetahui kepraktisan serta uji coba betha yang dilakukan melalui uji coba kelompok kecil
diperoleh skor rata-rata 90% berada pada kualifikasi sangat praktis sedangkan uji kelompok
besar diperoleh skor rata-rata 95% berada pada kualifikasi sangat praktis dan tanggapan guru
wali kelas XII hasilnya berada pada kualifikasi sangat praktis. Hal ini berarti dapat dinyatakan
bahwa Computer Based Test berbasis Android ini sangat praktis untuk digunakan dalam proses
evaluasi/ujian di SMA Negeri 8 Sinjai. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk
Computer Based Test (CBT) yang berupa aplikasi sudah layak untuk digunakan untuk proses
evaluasi pembelajaran di SMA Negeri 8 Sinjai.
Kata Kunci : Computer, Based, Test, Android

Abstract
This development research aims to: (1) identify the needs of Based on Computer Based Test (CBT) based
in Android in SMA Negeri 8 Sinjai. (2) Designing Computer Based Test (CBT) with Android based in
SMA Negeri 8 Sinjai. (3) How to Receive the Validity of Personality & Practicality Computer Based
Test (CBT) with Android based in SMA Negeri 8 Sinjai. This research refers to the steps of the
development of the Alessi and Trollip development consisting of several stages, the planning, design,
and development stage. The study was conducted at sinjai state high school with a combined study
subject of 30 students and 1 homeroom teacher of class XII. The product is designed to consist of an
alpha test carried out by 2 experts: media experts obtained an average 85% score on both qualifiers and
content or materials obtained an average score of 91% so that computer based test can be tested cobakan
over to see if small group trials are available, The big score scores an average of 95% on qualifications
are very practical and the response of XII homeroom teachers the results are on qualifications very
practical. This means it can be claimed that this android based test is very practical to use in the
evaluation/test process of SMA Negeri 8 Sinjai. This research development produces computer
computer bases (CBT) products in the form of apps already worth to be used for the process of learning
evaluation in SMA Negeri 8 Sinjai.

Keywords : Computer, Based, Test, Android

Ahkamsyadid Yusmaputra Salim, Pengembangan Computer Based Test

P-ISSN: 2355-3774, E-ISSN: 2579-4647 | 2


PENDAHULUAN
Pendidikan berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia,
sehingga perlu dilakukan upaya perbaikan dan peningkatan kualitas layanan dalam bidang
pendidikan tersebut, salah satunya adalah teknologi informasi dan komunikasi sangat
berpegaruh dalam perkembangan pendidikan sehingga pembelajaran berbasis teknologi
informasi sekarang ini merupakan keharusan (Aminuddin et al, 2021). Pendidikan adalah
sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus dari generasi ke generasi
dimanapun di dunia ini.
Computer Based Test (CBT) berbasis Android adalah tes yang dilakukan dengan
menggunakan Android yang berbantukan sistem komputer dimana para peserta ujian tidak
lagi direpotkan dengan komputer atau laptop yang memiliki harga cukup tinggi karna
dengan bermodalkan Android yang sudah pasti para peserta ujian memilikinya. Dengan
adanya sistem tersebut para peserta ujian menjadi lebih mudah dan ringan namun tetap
Android yang digunakan haruslah memiliki versi yang cukup memadai dengan sistem
komputer yang sedang berjalan. Tetapi setidaknya para peserta ujian tidak lagi memikirkan
hal-hal yang mungkin akan mengganggu fikiran mereka sehingga tidak fokus terhadap ujian
yang mereka hadapi.
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi disahkan Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 Agustus 2019. UU 11 tahun
2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mulai berlaku setelah
diundangkan Menkumham Yasonna H. Laoly pada tanggal 13 Agustus 2019 dan ditempatkan
pada Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 148. Penjelasan atas Undang-
Undang Nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
ditempatkan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6374, agar
seluruh masyarakat mengetahuinya. Dalam Undang-undang No. 11 tahun 2019 Pasal 1 ayat 1
berbunyi :
Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah pola hubungan yang
membentuk keterkaitan secara terencana, terarah, dan terukur, serta berkelanjutan
antarunsur kelembagaan dan sumber daya sehingga terbangun jaringan ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai satu kesatuan yang utuh dalam mendukung
penyelenggaraan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan ilmiah dalam
perumusan dan penetapan kebijakan pembangunan nasional.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik berfungsi untuk memantau belajar, memantau hasil
belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian. Penilaian ini
selalu dilaksanakan setiap tahunnya bahkan untuk setiap semesternya. Hal ini dikarnakan
penilaian menjadi salah satu hal pokok dalam sistem pendidikan yang menjadikan tolak ukur
perkembangan dalam diri peserta didik. Dalam melakukan penilaian haruslah melakukan
suatu pengukuran terlebih dahulu (Baskoro, 2017). Belajar merupakan ciri khas manusia yang
membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan manusia merupakan bagian
hidupnya dan berlangsung seumur hidup. Dalam belajar, pelajar yang lebih penting sebab
tanpa pelajar tidak ada proses belajar. Oleh karena itu tenaga pengajar perlu memahami
terlebih dahulu teori belajar Teori Beheviorisme merupakan teori yang mempelajari perilaku
manusia. Dalam penekanannya menjelaskan bahwa perspektif beheviorisme berfokus pada
peran dari belajar dalam menjelaskan tingkat laku manusia yang terjadi pada peran dari
belajar dalam menjelaskan tingkah laku dari manusia dan terjadi melalui stimulus yang
menimbulkan hubungan perilaku yang meresponsif hukum-hukum mekanik. Berdasarkan

Ahkamsyadid Yusmaputra Salim, Pengembangan Computer Based Test

P-ISSN: 2355-3774, E-ISSN: 2579-4647 | 3
hasil observasi yang dilakukan pada bulan Februari 2023 di SMA Negeri 8 Sinjai, evaluasi
hasil belajar siswa masih menggunakan cara lama yaitu ulangan harian atau ujian akhir
sekolah. Model ujian yang digunakan masih ujian konvensional atau masih menggunakan
media kertas dalam pelaksanaan ujian.
Hasil wawancara dengan kepala sekolah SMA Negeri 8 Sinjai pada bulan maret 2023,
untuk saat ini penerapan ujian berbasis komputer baru di tahap ujian nasional. Penerapan
ujian berbasis komputer masih menyesuaikan dengan perangkat komputer yang ada di
sekolah, Melihat perkembangan teknologi di kalangan peserta didik terutama dalam
penggunaan smartphone yang cukup tinggi, hanya saja pemanfaatannya dalam proses
pembelajaran atau pelaksanaan ujian belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh tenaga pendidik.
Masalah lain yang dihadapi guru adalah masalah koreksi jawaban siswa yang
dilakukan secara manual membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga penilaian siswa
tersebut tidak dapat langsung diketahui hasilnya. Koreksi jawaban siswa yang dilakukan
secara manual juga berpotensi terjadi human error. Melihat berbagai aspek dalam penerapan
ujian berbasis kertas (PBT) seperti efektifitas waktu, objektivitas penilaian, mengurangi
tindakan kecurangan, penskoran, dan meminimalkan pengeluaran/penggunaan kertas.
Peralatan bantu ujian untuk model pengujian PBT yaitu kertas dan pensil. Kertas digunakan
sebagai media untuk menampilkan butir soal dan pensil digunakan untuk memberikan
respon jawabannya. Berbeda dengan model pengujian CBT dibutuhkan hanya perangkat
smartphone yang terhubung dengan jaringan internet. Penggunaan Smartphone dalam proses
evaluasi hasil belajar belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh pendidik terkhusus dalam ujian
pada mata pelajaran matematika. Dengan menerapkan ujian berbasis Android diharapkan
menarik minat peserta didik dan mempermudah tenaga pendidikan dalam proses
pemeriksaan hasil ujian dengan memperoleh hasil yang akurat dari aplikasi ujian yang
digunakan, disisi lain penggunaan aplikasi ujian berbasis Android juga mengurangi
penggunaan kertas dalam proses ujian Paper Based Test (PBT).
Oleh karena itu, diperlukan alat bantu yang dapat melakukan koreksi jawaban siswa
melalui komputerisasi sehingga guru tidak perlu melakukan koreksi jawaban siswa secara
manual, sehingga nilai hasil belajar siswa dapat diketahui pada saat siswa selesai mengerjakan
keseluruhan soal pada tes penilaian hasil belajar tersebut. Kitchenham dalam Edi Ismanto
(2017a) berpendapat bahwa pemanfaatan smartphone dalam program pendidikan menjadikan
perangkat ini sebagai salah satu bentuk perangkat yang dapa digunakan sebagai alternatif
dalam pengembangan media. Penggunaan smartphone dalam pendidikan dikenal sebagai
teknologi mobile learning (m-Learning). Pemanfaatan m-Learning dinyatakan oleh Gonzalez
(2015:32) Selain itu, Laurillard dalam Edi Ismanto (2017b) berpendapat bahwa dengan
menggunakan smartphone dalam pendidikan, membuat teknologi ini memiliki peran yang
sentral untuk dapat digunakan sebagai sarana penyampai informasi kepada siswa melalui
teknologi perangkat mobile.
Melihat dari uraian di atas peneliti ingin menghasilkan aplikasi yang nantinya dapat
digunakan oleh peserta didik dalam ujian, dengan mengangkat judul “Pengembangan
Computer Based Test (CBT) berbasis Android di SMA Negeri 8 Sinjai”.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development
(R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan aplikasi CBT. Model pengembangan yang
digunakan dalam penelitian ini mengadopsi model pengembangan Stephen M. Alessi dan
Stanley R. Trollip, yakni melalui langkah- langkah perencanaan (planning), desain (design), dan
pengembangan (development) (Alessi & Trollip, 2001).
Model pengembangan Alessi dan Trollip memiliki komponen yang terdiri dari
langkah-langkah pengembangan (planning, design, & development) serta atribut yang selalu ada

Ahkamsyadid Yusmaputra Salim, Pengembangan Computer Based Test

P-ISSN: 2355-3774, E-ISSN: 2579-4647 | 4
dalam setiap tahap.Komponen atribut tersebut mencakup standar (standards), evaluasi
berkelanjutan (ongoing evaluation), dan manajemen proyek (project management) yang menjadi
pelengkap dan bahan pertimbangan dalam mengembangkan produk. Alasan pemilihan
model pengembangan Alessi dan Trollip dikarenakan model pengembangan ini terdiri dari
tahap yang relatif sederhana (3 tahap) namun didalamnya memiliki sub komponen yang
dijelaskan secara lebih detail. Sub komponen model dijelaskan secara eksplisit untuk
membimbing pengembang menghasilkan produk yang efektif. Atribut yang digunakan
dalam model Alessi dan Trollip juga dapat membantu pengembangan produk untuk cepat
selesai namun tetap dalam standar manajemen dan kualitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Pemilihan mata pelajaran dalam pengembangan Computer Based Test (CBT) yaitu
dengan mempertimbangkan beberapa hasil dari wawancara dengan kepala sekolah dan
guru Wali Kelas XII di SMA Negeri 8 Sinjai. Hasil wawancara diperoleh beberapa
informasi yang mendukung pemilihan matapelajaran yang akan dikembangkan dalam
Computer Based Test (CBT) ini. Berdasarkan hasil wawancara peneliti mengangkat mata
pelajaran matematika sebagai materi yang akan dikembangakan dalam ujian berbasis
komputer atau Computer Based Test (CBT). Menurut guru wali kelas XII menyatakan
bahwa penerepan smartphone khususnya Android belum sepenuhnya dimanfaatkan di
sisi lain tingkat penggunaan smatrphone dikalangan siswa sangat tinggi. Adapun
identifikasi kebutuhan peserta didik Skala yang digunakan pada angket ini yaitu skala
gutman yang bertujuan untuk mendapatkan data dari responden yang bersifat jelas
dengan keterangan pada angket yaitu ya = 2, kadang-kadang = 1, dan tidak = 0. Hasil
penilaian angket identifikasi kebutuhan 4.1 data dilihat diatas. Berdasarkan hasil
analisis kebutuhan jawaban YA dengan skor 188, jawaban KADANG-KADANG dengan
skor 71, dan jawaban TIDAK dengan skor 41. Dari hasil analisis kebutuhan bahwa siswa
di SMAN 8 Sinjai membutuhkan pengembangan Computer Based Test (CBT). Sehingga
hasil ini menjadi pedoman penliti dalam pembuatan Computer Based Test (CBT) yang
dikembangkan. Sedangkan hasil identifikasi guru wali kelas XII Skala yang digunakan
pada angket ini yaitu skala gutman yang bertujuan untuk mendapatkan data dari
responden yang bersifat jelas dengan keterangan pada angket yaitu ya = 2, kadang-
kadang = 1, dan tidak = 0. Hasil penilaian angket identifikasi kebutuhan 4.2 data dilihat
diatas. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan jawaban YA dengan skor 9, jawaban
KADANG-KADANG dengan skor 1, dan jawaban TIDAK dengan skor 0. Dari hasil
analisis kebutuhan guru bahwa guru membutuhkan pengembangan Computer Based Test
(CBT) untuk evaluasi proses pembelajaran di SMA Negeri 8 Sinjai. Sehingga hasil ini
menjadi pedoman penliti dalam pembuatan Computer Based Test (CBT) yang
dikembangkan.
2. Tahap Desain
Pada tahap ini, adapun beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya
mengembangkan ide, melakukan analisis konsep dan tugas, membuat deskripsi
program awal, dan membuat flowchart dan storyboards. semua ide dikembangkan. Ide
tersebut mengenai tampilan, pemrograman dan bentuk Computer Based Test (CBT) yang
dapat menyajikan konten teks dan gambar. Computer Based Test (CBT) yang dapat
memuat konten tersebut berbentuk aplikasi yang dapat digunakan pada perangkat
smartphone khususnya Android. menganalisis materi, latihan soal dan contoh soal yang
diperoleh dari guru sesuai dengan tujuan pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran.
Tahap selanjutnya menyusun cakupan soal berdasarkan materi sesuai dengan tujuan

Ahkamsyadid Yusmaputra Salim, Pengembangan Computer Based Test

P-ISSN: 2355-3774, E-ISSN: 2579-4647 | 5
atau hasil yang akan dicapai. pembuatan desain perencanaan program berupa flowchart
dan storyboard. Flowchart merupakan alur pengembangan Computer Based Test (CBT)
yang akan dikembangkan. Selanjutnya penyusunan flowchart ini dijadikan dasar dalam
pembuatan storyboard. Storyboard yang dibuat untuk menyusun rancangan rancangan
produk baik itu tampilan, warna, tombol, teks, dan lain-lain.
3. Tahap Pengembangan
Proses dalam tahap pengembangan ini meliputi pengembangan konten- konten yang
terdapat dalam Computer Based Test (CBT) yang terdiri dari teks, gambar, latihan soal,
dan lain-lain agar mudah dibaca di Android atau berbentuk aplikasi agar mudah dibaca
di Android. Komponen Computer Based Test (CBT) yang dikembangkan sama seperti
komponen ujian berbasis komputer pada umumnya yang terdiri dari: halaman login,
halaman dashboard, halaman daftar pengguna, halaman daftar ujian, halaman hasil ujian,
halaman daftar soal (bank soal), halaman ubah data pengguna, dan halaman hasil ujian
siswa. Ujian yang disajikan berupa mata pelajaran maematika dengan materi perkalian,
pembagian, dan pecahan. Jenis ujian yang diberkan berupa jenis ujian pilihan ganda
dengan estimasi waktu dan standar kelulusan yang telah ditentukan oleh aplikasi.
Tahap pengembangan merupakan tahap terakhir yang dilakukan peneliti. Tahap
pengembangan ini merupakan implementasi dari rancangan media yang telah dibuat. Dalam
pengembangan Computer Based Test (CBT) diperoleh beberapa data diantaranya yaitu data
validasi (uji alpha) dari ahli materi dan ahli media, data uji beta/uji coba kelompok besar. Ahli
materi mengevaluasi materi hasil pengembangan aspek pembelajaran dan aspek materi. Ahli
media mengevaluasi aplikasi Computer Based Test (CBT) hasil pengembangan dari aspek
media. Hasil evaluasi dari ahli materi dan ahli media digunakan untuk merevisi Computer
Based Test (CBT) dan mengukur tingkat validitas CBT yang dikembangkan tersebut untuk
diujicobakan di lapangan.
a. Tingkat Validitas
Salah satu kriteria utama untuk menentukan apakah sebuah media pembelajaran
layak dipakai atau tidak adalah hasil validasi. Validasi ahli melibatkan dua orang
validator ahli yaitu validator ahli materi, dan ahli media. Adapun hasil dari Validasi
ahli matei terhadap produk Computer Based Test (CBT) Setelah di konversi dengan tabel
konversi, hasil presentase sebanyak 91% berada pada kualifikasi sangat baik dengan
catatan uji coba dengan revisi sesuai dengan masukan saran dan komentar ahli materi
yang berkenaan dengan Computer Based Test (CBT) sehingga produk pengembangan
yang dihasilkan lebih baik. Sedangkan hasil dari Validasi ahli media terhadap produk
Computer Based Test (CBT) Setelah di konversi dengan tabel konversi, hasil presentase
sebanyak 85% berada pada kualifikasi baik dengan catatan layak uji coba dengan revisi
sesuai dengan masukan saran dan komentar ahli media yang berkenaan dengan
Computer Based Test (CBT) sehingga produk pengembangan yang dihasilkan lebih baik.
b. Tingkat Kepraktisan
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil yang diperoleh dari kedua validator
selanjutnya dilakukan uji coba pada guru dan subjek untuk memperoleh data tentang
penilaian terhadap pengembangan CBT berbasis Android. Pada tahap ini dilibatkan 1
orang guru wali kelas XII yang mengajar di SMA Negeri 8 Sinjai dan 30 orang siswa
yang terdiri dari 12 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 18 siswa berjenis kelamin
perempuan pada kelas XII SMA Negeri 8 Sinjai. Adapun tingkat kepraktisan memiliki
tiga uji coba yaitu uji coba kelompok kecil, uji coba kelompok besar, dan tanggapan
guru. Uji coba kelompok kecil dilakukan pada hari selasa tanggal 20 Februari 2024
kepada 15 orang siswa yang diminta untuk menilai produk Computer Based Test (CBT)
tersebut yang terdiri dari 3 kelompok. Uji coba kelompok kecil ini dimaksudkan untuk
menilai kelayakan produk Computer Based Test (CBT). Adapun hasil dari uji coba

Ahkamsyadid Yusmaputra Salim, Pengembangan Computer Based Test

P-ISSN: 2355-3774, E-ISSN: 2579-4647 | 6
kelompok kecil yaitu dengan presentase 90% berada pada kualifikasi sangat praktis
artinya produk Computer Based Test (CBT) tidak perlu direvisi. uji coba kelompok besar
yang dilaksanakan pada hari kamis, 22 Februari 2024 untuk mengetahui kepraktisan
aplikasi yang dikembangkan, uji coba dilakukan kepada 30 orang siswa kelas XII.
Dalam uji coba ini peneliti membagikan angket yang telah dibuat kemudian siswa
memberikan penilain atau tanggapan terhadap Computer Based Test (CBT) yang telah
dikembangkan. Adapun hasil dari uji kelompok besar yaitu dengan presentase 95%
berada pada kualifikasi sangat praktis artinya produk Computer Based Test (CBT) tidak
perlu direvisi. Uji coba tanggapan guru melibatkan satu orang guru mata pelajaran
Matematika untuk memberikan tanggapan mengenai pengembangan Computer Based
Test (CBT) Berbasis Android. Adapun hasil dari tanggapan guru yaitu dengan
presentase 97% dengan kualifikasi yang diberikan oleh Musdalifah, S.Pd. maka dapat
disimpulkan produk Computer Based Test (CBT) berada pada kualifikasi sangat praktis
dan tidak perlu direvisi.
B. Pembahasan
Hasil penelitian dan pengembangan ini adalah mengembangkan sebuah model
Computer Based Test (CBT) berbasis Android. Prosedur pengembangan CBT diawali
tahap studi pendahuluan dengan melakukan analisis kabutuhan dan kajian lapangan
pada pelaksanaan tes atau ujian. Setelah melakukan pengamatan lapangan, maka
peneliti menentukan sebuah model aplikasi sebagai media latihan Computer Based Test
(CBT). Fokus penelitian ini adalah menghasilkan sebuah aplikasi Computer Based Test
(CBT) berbasis Android di SMA Negeri 8 Sinjai. Model Computer Based Test (CBT)
berbasis Android merupakan sebuah model tes berbantuan Android yang
dikembangkan untuk dapat digunakan dalam evaluasi atau ujian terutama sebagai
media latihan bagi para peserta didik untuk mengenal dan membiasakan diri
mengerjakan soal-soal tes berbasis Android atau komputer. Model Computer Based Test
(CBT) ini dirancang dengan sederhana praktis dan valid sehingga dapat digunakan
oleh para peserta didik. Hasil penelitian meliputi pengembangan model Computer
Based Test (CBT), validasi ahli instrumen, ahli media, dan ahli media terhadap model
Computer Based Test (CBT), hasil uji coba lapangan, serta analisis kepraktisan dan
keefektifan model Computer Based Test (CBT) yang dikembangkan.

SIMPULAN DAN SARAN
Proses pengembangan Computer Based Test (CBT) berbasis Android dimulai dari tahap
perencanaan yang diawali dengan pemilihan mata pelajaran yang akan dikembangakan
dalam CBT, yang dimana penelititi memilih semua matapelajaran yang ada di SMA
Negeri 8 Sinjai. Selanjutnya identifikasi karateristik peserta didik sebagai pengguna,
menyiapkan naskah materi atau soal yang akan dimasukkan kedalam Computer Based Test
(CBT), menyiapkan software pendukung dan sarana pendukung dalam pembuatan
Computer Based Test (CBT) serta sumber-sumber lain yang mendukung dalam
pengembangan Computer Based Test (CBT).
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan Computer Based Test
(CBT) berbasis Android dengan cakupan materi atau mata pelajaran yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin, H., Nurhikmah, Haling, A., & Rosihan. (2021). “Pengembangan Bahan Ajar Digital
pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMA Negeri 12 Makassar”. Patria artha tekconological
journal, Vol.5.No.1.
Alessi & Trollip. (2001). Multimedia for learning: Methods and development. Massachusetts: A
Pearson Education.

Ahkamsyadid Yusmaputra Salim, Pengembangan Computer Based Test

P-ISSN: 2355-3774, E-ISSN: 2579-4647 | 7
Baskoro, E. P. (2017). Evaluasi Pembelajaran. (M. Yasin & G. N. Badwi, Eds.) (I). Bandung: CV.
Confident.
Edi Ismanto*, Melly Novalia, Pratama Benny Herlandy, 2017. Pemanfaatan Smartphone Android
Sebagai Media Pembelajaran Bagi Guru Sma Negeri 2 Kota Pekanbaru. JURNAL Untuk Mu
Negeri VOL. 1, NO.1
Hartati, E., & Mardiana. (2018). Evaluasi Penerapan Computer Based Test (CBT) Sebagai
Upaya Perbaikan Sistem Pada Ujian Nasional untuk Sekolah Terpencil Di Sumatera
Selatan. Matrik, 18, 58–64.
Nasir, M., Tananda, O., Milana, R Muslim. (2023). Comparison Between Computer Based Test
Systems and Paper Based Tests on Learning Ckitcomes of PMKR Subjects at SMKN 1
West Sumatra. JTP FJ: liltl,oiiesinii. |oiiriinl o{ Technology sms