Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Februari 2019 (Hal 20 – 27)

Hasil Penelitian

20



PERTUMBUHAN DAN PROTEIN AYAM BROILER ( Gallus sp) YANG
MENDAPAT KOMBINASI EKSTRAK JAHE ( Zingiber officinale)
DAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia)


Maria Yasintha Koli
1
,

Vinsensius M. Ati
2
, Ike Septa F. M
2


1
Anggota Peneliti Prodi Biologi FST Undana Kupang
2
Staf Pengajar Prodi Biologi FST Undana Kupang


ABSTRAK

Penelitian telah dilakukan mengenai pertumbuhan dan kadar protein ayam broiler yang
mendapat kombinasi perlakuan ekstrak jahe dan jeruk nipis. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak jahe dan jeruk nipis terhadap pertambahan bobot
badan, konsumsi ransum, efisiensi pemanfaatan pakan dan protein daging ayam broiler.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial (RAL Faktorial)
meliputi 2 faktor dan 2 taraf sehingga diperoleh 4 kombinasi perlakuan dengan 4 ulangan.
Perlakuan yang diberikan adalah a1b1 = Ekstrak jahe 0,6 g + 0,2 g ekstrak jeruk nipis dalam
100 ml air, a1b2 = Ekstrak jahe 0,6 g + 0,4 g ekstrak jeruk nipis dalam 100 ml air, a2b1=
Ekstrak jahe 0,8 g + 0,2 g ekstrak jeruk nipis dalam 100 ml air, a2b2 = Ekstrak jahe 0,8 g +
0,4 g ekstrak jeruk nipis dalam 100 ml air. Hasil analisis statistic menunjukan bahwa
pemberian jahe dan jeruk nipis tidak memberikan pengaruh interaksi terhadap pertumbuhan
(P>0,05) tetapi memberikan pengaruh interaksi nyata terhadap protein daging (P = 0,00) pada
perlakuan a2b2 (Ekstrak jahe 0,8 g + 0,4 g ekstrak jeruk nipis) = 20,722%

Kata kunci : Ekstrak jahe, jeruk nipis, pertumbuhan, protein, ayam broiler

Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Februari 2019 (Hal 20 – 27)

Hasil Penelitian

21



Pemenuhan kebutuhan protein
hewani tidak terlepas dari peningkatan
populasi ternak yang berimbas pada
peningkatan jumlah dan kualitas produksi.
Peningkatan produksi ternak juga
tergantung pada pola dan kualitas pakan.
Ayam broiler merupakan jenis ternak yang
banyak dikembangkan sebagai sumber
pemenuhan kebutuhan protein hewani dan
memiliki sifat-sifat ekonomi yang
menguntungkan seperti ukuran badan
besar, bentuk dada lebar, padat, berisi dan
pertambahan bobot badan yang sangat
cepat. Ayam broiler memiliki kekurangan
seperti mudah mengalami stres akibat
panas dan mudah terserang penyakit
(Zulfanita dkk, 2016). Pada masa
pertumbuhan proses pembentukan jaringan
terjadi secara besar-besaran. Protein
sebagai zat pembangun merupakan bagian
yang sangat penting pada sebagian besar
jaringan tubuh (Winarno dalam Batubara,
2009). Kegunaan utama protein bagi tubuh
adalah sebagai zat pembangun tubuh,
pengatur, pengganti bagian tubuh yang
rusak, serta mempertahankan tubuh dari
serangan mikroba penyebab penyakit.
Tingginya kandungan protein daging erat
kaitannya dengan ransum, nutrisi dan
sistem pencernaan yang baik. Sistem
pencernaan yang baik akan memberikan
pengaruh yang baik pula terhadap
pertumbuhan dan perkembangan ayam.
Jahe (Zingiber officinale) mengandung
minyak atsiri yang memberikan aroma
khas sehingga dapat merangsang sistem
pencernaan menjadi lebih baik. Hermawati
(2016) menyatakan bahwa laju
pertumbuhan bobot dan tinggi badan
dijumpai pada kelompok ayam broiler
yang mendapat kombinasi perlakuan jahe.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
mengandung asam sitrat 7-7,6% (Deepa et
al., 2011). Penambahan asam sitrat mampu
meningkatkan konsumsi pakan,
pertambahan bobot badan dan
memperbaiki konversi pakan
(Nourmohammadi et al., 2011).
Penambahan sari jeruk nipis dalam ransum
berfungsi sebagai acidifier yaitu untuk
mempercepat kondisi asam pada
proventrikulus dan ventrikulus. Enzim
pencerna protein pada proventrikulus lebih
cepat aktif dalam proses pemecahan
protein, sehingga protein dapat bekerja
secara optimal. Hal ini menyebabkan
banyak protein yang dapat diserap dan
pada akhirnya dapat meningkatkan
kandungan protein daging (Magfirro et al.,
2012). Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh pemberian
kombinasi jahe dan jeruk nipis terhadap
pertumbuhan dan kadar protein daging
ayam broir.

MATERI DAN METODE

Penelitian ini telah dilakukan pada
bulan Agustus–Desember 2017 di Desa
Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten
Kupang. Bahan yang digunakan dalam
penelitian yaitu DOC 80 ekor ayam broiler
(Gallus sp) strain Wonokoyo, Ekstrak jahe
dan jeruk nipis menggunakan metode
maserasi dengan perbandingan (1 g tepung
: 4 ml etanol 95%). Kandang yang
digunakan dengan ukuran setiap petak
berukuran 75 cm X 75 cm X 75 cm. Tiap
petak dilengkapi dengan tempat makan dan
minum. Pemberian kombinasi ekstrak
diberikan mealui air minum dengan
kombinasi perlakuan,

Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Februari 2019 (Hal 20 – 27)

Hasil Penelitian

22



a1b1 = Ekstrak jahe 0,6 g + 0,2
g ekstrak jeruk nipis dalam 100
ml air
a1b2 = Ekstrak jahe 0,6 g +
0,4 g ekstrak jeruk nipis dalam
100 ml air
a2b1 = Ekstrak jahe 0,8 g +
0,2 g ekstrak jeruk nipis dalam
100 ml air
a2b2 = Ekstrak jahe 0,8 g +
0,4 g ekstrak jeruk nipis dalam
100 ml air

Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap pola Faktorial meliputi 2 faktor
Sehingga diperoleh 4 kombinasi
Kombinasi perlakuan Setiap Kombinasi
perlakuan diulangi sebanyak 5 kali
sehingga diperoleh 20 satuan percobaan.
Setiap satuan percobaan ditempatkan 4
ekor ayam broiler. Setiap Kombinasi
perlakuan diulangi sebanyak 5 kali
sehingga diperoleh 20 satuan percobaan.
Setiap satuan percobaan ditempatkan 4
ekor ayam broiler. Peubah yang diamati
pertambahan bobot badan, konsumsi
ransum, efisiensi pemamfaatan pakan, dan
pengujian kadar protein daging dengan
mengunakan metode kejdhal.
Data yang diperoleh dianalisis secara
statistik dengan menggunakan sidik ragam
(ANOVA) dan jika manunjukan pengaruh
yang nyata maka dilanjutkan dengan uji
Jarak Berganda Duncan (Steel dan Torrie,
1991).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan ayam broiler
Pertumbuhan ayam diamati
berdasaran pertambahan bobot badan,
konsumsi ransum dan efisiensi
pemanfaatan pakan.
Tabel 1. pertambahan bobot badan,
konsumsi ransum dan efisiensi
pemanfaatan pakan dengan pemberian
kombinasi perlakuan ekstrak jahe dan jeruk
nipis.

Tabel 1. Variabel dan Kombinasi Perlakuan
Variabel Kombinasi Perlakuan
A1b1 A1b2 A2b1 A2b2
Pertambahan Bobot Badan PBB
(g/ekor/minggu)
A1b1 A1b2 A2b1 A2b2
Konsumsi Rasum (g/ekor/hari) 1015,8334
a
1011,67
a
995,833
a
1027,5
a

Efisiensi Pemanfaatan Pakan EPP (%) 1584,373
a
1677,7
a
1709,266
a
1729
a

Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Februari 2019 (Hal 20 – 27)

Hasil Penelitian

23



Meskipun terdapat variasi antar
perlakuan, hasil analisis statistik
manunjukan bahwa tidak ada interaksi
kombinasi jeruk nipis dan jahe terhadap
pertambahan bobot badan, konsumsi
ransum dan efisiensi pemanfaatan pakan.
Hal ini berarti kombinasi jahe dan jeruk
nipis pada penelitian ini tidak cukup
efektif untuk meningkatkan pertambahan
bobot badan, konsumsi ransum dan
efisiensi pemanfaatan pakan, namun pada
perlkuan a2b2 terlihat adanya
kecenderunagn penigkatan pada
pertambahan bobot badan dan konsumsi
ransum hal ini dikarenakan jahe bersifat
sebagai digestan dimana minyak pada jahe
dapat melancarkan pencernaan dengan
merangsang selaput lendir usus yang akan
membantu dalam proses
penyerapan.Selain itu jahe bersifat sebagai
stimulan atau peransang karena jahe
memiliki fungsi merangsang kantong
empedu yang mengeluarkan cairan
empedu dan merangsang keluarnya getah
pankreas.Jeruk nipis berfungsi sebagai
acidifer yaitu untuk mempercepat kondisi
asam pada proventriculus. Jahe dan jeruk
nipis mengandung senyawa kimia seperti
minyak atsiri dan asam sitrat. Penambahan
asam sitrat dan minyak atsirimampu
menurunkan pH saluran pencernaan dan
meningkatkan kerja ensim pepsin dalam
proventrikulus. Pada saat makanan
memasuki proventriculusmaka sel G akan
memicu pelepasan gastrin dalam darah
yang akan merangsang sel parietal untuk
memproduksi asam lambung dimana HCL
yang dihasilkan akan bereaksi dengan
pepsinogen (enzim tidak aktif) menjadi
pepsin untuk memecah protein menjadi
senyawa yang lebih sederhana yakni
proteosa dan pepton, Enzim tripsin dan
kimotripsin akan memecah molekul protein
menjadi peptide. Selanjutnya
peptidase/erepsin akan memecah peptida
menjadi asam-asam amino. Proses
penyerapan nutrisi dalam usus dapat
berjalan secara optimal yang dibantu oleh
gerak peristaltik usus.
Peningkatan gerak peristaltik akan
membantu penyerapan nutrisi secara
optimal yang digunakan untuk proses
pembentukan daging yang berdampak pada
peningkatan bobot badan. Menurut
Rukmana (2005) dalam Yahya (2017),
menyatakan bahwa zat˗zat aktif berupa
minyak atsiri mempengaruhi saluran
pencernaandengan menimbulkan
keseimbangan antara peristaltik usus
dengan aktivitas absorbsi nutrisi, serta
meningkatkan kemampuan metabolisme
tubuh ayam sehingga dapat mempengaruhi
peningkatan pertumbuhan. Selain itu aroma
khas dari jahe mampu merangsang indra
penciuman pada ayam yang berhubungan
dengan peningkatan palatabilitas.
Palatabilitas adalah faktor eksternal yang
mempengaruhi konsumsi ransum. Selain
itu jeruk nipis mengandung asam sitrat
yang dapat merangsang sistem pencernaan
menjadi lebih baik dalam proses
pemecahan protein sementara katabolisme
protein yang banyak menghasilkan panas
akan dikurangi, sehingga menimbulkan
rasa lapar. Rangsangan rasa lapar dimulai
dari kondisi tembolok yang kosongakan
disampaikan ke reseptor dalam
intereseptor, rangsangan yang dibawa oleh
reseptor akan diteruskan ke sistem saraf
pusat oleh neuron sensori selanjutnya
tanggapan akan disampaikan oleh neuron
motor ke efektor (misalnya otot dan
kelenjar).

Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Februari 2019 (Hal 20 – 27)

Hasil Penelitian

24



Pengosongan tembolok yang cepat akan
meningkatkan konsumsi ransum.
Kandungan asam sitrat dan minyak atsiri
mampu menurunkan pH saluran
pencernaan dan menghambat pertumbuhan
bakteri. Bakteri patogen mampu bertahan
hidup pada pH (4-8), sehingga dengan
penambahan asam sitrat mendukung
aktifitas saluran pencernaan dengan
menurunkan pH saluran pencernaan yang
akan menghambat pertumbuhan bakteri
patogen. Keberadaan bakteri patogen akan
menurunkan performa ayam selain itu
berkurangnya bakteri patogen dalam
saluran pencernaan akan meningkatkan
bakteri BAL (Bakteri Asam Laktat) yang
mempunyai kemampuan untuk mencerna
protein sehingga proses penyerapan nutrisi
dalam sistem pencernaan berjalan secara
optimal dan dapatmeningkatkan konsumsi
ransum. Sudarsono (1996) dalam Lodo
dkk., (2015) menyatakan pemberian
ekstrak jahe yang ditambahkan dalam air
minum dapat meningkatkan nafsu makan,
meningkatan kerja enzim pencernaan,
ternak menjadi lebih sehat (tidak mudah
terserang penyakit), pertumbuhan dan
produktivitasnya optimal, kandang tidak
menimbulkan bau yang menyengat dan
meningkatkan konsumsi ransum.


Kadar Protein Daging
Tabel 2. Pengaruh kombinasi perlakuan ekstrak jahe dan jeruk nipis terhadap kandungan
protein daging

Variabel
Kombinasi perlakuan
a1b1 a1b2 a2b1 a2b2
Kadar protein (%) 19,058
b
17,644
a
18,154
a
20,722
c




Hasil analisis statistik membuktikan
bahwa pemberian kombinasi jahe dan
jeruk nipis memberikan pengaruh interaksi
sangat nyata (P= 0,00), sehingga
dilanjutkan dengan uji pengaruh sederhana
duncan. Faktor jeruk nipis 0,2% maka
pengaruh pemberian jahe taraf 0,6%
menjadi 0,8% secara nyata menurunkan
kadar protein otot dada, sedangkan pada
faktor jeruk nipis 0,4% maka pengaruh
pemberian jahe dari taraf 0,6% dan 0,8%
secara nyata meningkatkan kadar protein
daging. Faktor jahe 0,6% maka pengaruh
pemberian jeruk nipis 0,2% dan 0,4%
secara nyata menurunkan kadar protein
otot dada, sedangkan faktor jahe 0,8%
maka pengaruh pemberian jeruk nipis 0,2%
dan 0,4% secara nyata meningkatkan kadar
protein otot dada. Pengaruh pemberian
ekstrak jahe 0,8% dan jeruk nipis 0,4%
mampu meningkatkan kandungan protein
daging tertinggi yakni(a2b2) 20,722%. Hal
ini diduga karena kandungan fitokimia
yang terdapat pada jahe dan jeruk nipis
berpengaruh dalam menghambat kerja
bakteri patogen, sehingga proses
pemecahan protein dalam sistem
pencernaan dan penyerapan protein dalam
usus dapat berjalan maksimal sehingga
meningkatkan pertumbuhan.

Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Februari 2019 (Hal 20 – 27)

Hasil Penelitian

25



Selain itu jahe juga mengandung Niasin
berfungsi sebagai koenzim yang
dimanfaatkan dalam reaksi oksidasi dan
reduksi, vitamin A berfungsi untuk
pembentukan glikprotein sedangkan asam
amino dan protein berfungsi dalam
pembentukan daging, sehingga persentase
daging yang dihasilkan lebih tinggi.
Rosyidi (2015) menyatakan bahwa
jahe dan jeruk nipis mengandung fitokimia
berupa senyawa golongan alkaloid,
flavonoid, saponin. Dalcon Bioteknik Ltd
(2001) dalam Rosyidi (2015) menyatakan
bahwa saponin selain sebagai penghambat
perkembangan bakteri patogen, juga dapat
menghambat enzim urease. Penghambatan
perkembangan bakteri patogen dan
aktivitas enzim urease menyebabkan
semakin sedikit protein atau asam amino
yang dirombak menjadi ammonia dan air,
sehingga protein atau asam amino dapat
dimanfaatkan lebih baik untuk
peningkatan protein daging dan
pertumbuhan.
Jahe dan jeruk nipis diduga
mengandung minyak atsiri dan senyawa
metabolit sekunder. Sulistioningsih (2014)
minyak atsiri berperan meningkatkan kerja
organ pencernaan merangsang dinding
empedu mengeluarkan cairan empedu dan
merangsang keluarnya getah pankreas
yang mengandung protease untuk
meningkatkan pencernaan protein.
Protease disebut juga peptidase atau
proteinase, merupakan enzim golongan
hidrolase yang akan memecah protein
menjadi molekul yang lebih sederhana,
seperti menjadi oligopeptida pendek atau
asam amino, dengan reaksi hidrolisis pada
ikatan peptida.

Hermawati (2011) dalam Farid dkk.,
(2013) menyatakan bahwa
kandungan zingibian dan proteinase yang
terdapat pada jahe, keduanya mempunyai
potensi sebagai enzim proteolitik yang
dapat meningkatkan penyerapan protein
dalam usus. Proses penyerapan protein
yang baik dalam usus ini mampu
meningkatkan kandungan protein daging.

PENUTUP

Simpulan
Pemberian kombinasi ekstrak jahe
(Zingiber officinale) pada taraf (0,6% dan
0,8%) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
pada taraf (0,2% dan 0,4%) melalui air
minum tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ayam broiler (Gallus sp)
namun memberikan pengaruh interksi
nyata terhadap kadar protein daging ayam
broir

DAFTAR PUSTAKA

Batubara. 2009. Analisis Protein, Kalsium
dan Lemak Pada Ikan Pora-Pora.
Skripsi. Universitas Sumatra Utara.
Medan
Deepa, C., Jeyanthi. G. P.,
Chandrasekaran. D. 2011.Effect Of
Phytase And Citric Acid
Supplementation On The Growth
Performance, Phosphorus, Calcium
And Nitrogen Retention On Broiler
Chicks Fed With Low Level Of
Available Phosphorus. Asian J Poult
Sci. 5:28-34. Herenda DC. Franco
DA. 1996. Poultry disease and meat

Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Februari 2019 (Hal 20 – 27)

Hasil Penelitian

26



Farid, A. E., Suprijatna., D. Sunarti.
2013.Pengaruh Penambahan
Tepung Jahe Merah (Zingiber
officinalevar Rubrum) dalam
Ransum Terhadap Performans
Pubertas Ayam Kampung. Fakultas
Peternakan dan Pertanian.
Universitas Diponegoro.
Semarang.Animal Agriculture
Journal 2(3):1-13.
Faot,A.2016.Kecernaan Pakan Ayam
Broiler (Gallus Sp) Fase Grower
Yang Disuplementasi Kombinasi
Sari Kunyit (Curcuma Domesilca
Pahi) Dan Jahe (Zingiber
Officinale). Skripsi. Fakultas Sains
dan Teknik. Universitas Nusa
Cendana. Kupang
Hermawati. 2016. The Effect Of Feeding
Red Ginger (Zingiber Officinalem
Rosc) Phytobiotik On Broiner
Slaughter Weight And Meat
Quality.Int.J.poult.Sci. 10(12):983-
985
Hermawati.2006. Pengaruh Pemberian
Fitibiotik Jahe Merah (Zingiber
Officinale) Terhadap Poduksi Dan
Profil Daging Ayam Broiler.Fakultas
Peternakan. Universitas
Muhamadyah. Purworejo. Jurnal
Ilmu PeternakanVol. 14 No. 2.
Lodo, R.S., Diayah L. D., Waluyo E. S.
Pengaruh Penggunaan Ekstrak
Kunyit Dan Jahe Sebagai Aditife
Pakan Terhadap Konsumsi Pakan,
Pertambahan Bobot Badan, Dan
Konversi Pakan Ayam Pedaging.
Fakultas Peternakan. Universitas
Kanjuruan. Malang

Maghfiroh, I. Mangisah., V. D. Y. B.
Ismadi. 2012. Pengaruh penambahan
sari jeruk nipis ( citrus
aurantifolia)dalam ransum terhadap
kecernaan protein kasar danretensi
nitrogen pada itik magelang jantan.
Fakultas Peternakan dan Pertanian.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Animal Agriculture
Journal,1(1):669-683
Nourmuhmmadi, R. H., Saraee. H., Arab.
A.,Arefini. 2011. Effect of dietary aci
dification on som e blood parameter
andweekly performance of broiler
chiken. J Amin adv. 924: 3092-3097
Rosyidi, D., Mu’addimah., Imam. T.2015.
PengaruhKosentrasi Sari
KunyitPutih (Curcuma Zediaria)
Terhadap Kualitas Telur Asin
Ditinjau Dari Aktivitas Antioksi dan,
Total Fenol, Kadar Protein Dan
Kadar Garam. Fakultas Peternakan
Universitas Diponegoro. Semarang.
Jurnal Ilmudan Teknologi Hasil
Ternak, 1(10): 46-53. ISSN : 1978 -
0303
Stell, R. G. D. And J. W. Torrie. 1993.
Prinsip Dan Prosedur Statistika
Suatu Pendekatan Biometrik.
Terjemahan : B. Sumanti. PT
gramedia pustaka utama. Jakarta
Sulistyoningsih, M. 2014. Oplementasi
Produk Broiler Melalui Suplementasi
Herbal Terhadap Prentase Karkas
Dan Kadar Trigliserida Darah.
Program Studi Pendidikan Biologi.
FPMIPA PGRI. Semarang. Bioma,
Vol. 3, No. 1

Jurnal Biotropikal Sains Vol. 16, No. 1, Februari 2019 (Hal 20 – 27)

Hasil Penelitian

27



Zulfanita, Roisu., Eny. M., Dyah. P.
Utami. 2016. Pembatasan Ransum
Berpengaruh Terhadap
Pertambahan Bobot Badan Ayam
Broiler Pada Periode Pertumbuhan.
Fakultas Pertanian. Universitas
Muhammadiyah. Purwerejo. 1(7):59
– 67