ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2896

Pendekatan Penelitian Pendidikan: Metode Penelitian Kualitatif,
Metode Penelitian Kuantitatif dan Metode Penelitian Kombinasi
(Mixed Method)

Marinu Waruwu

Magister Administrasi Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana

e-mail: [email protected]

Abstrak

Penelitian bertujuan menemukan masalah, memecahkan masalah dan mengembangkan
pengetahuan baru. Penelitian dapat mengungkap kebenaran secara ilmiah dengan metode
penelitian. Metode penelitian sebagai cara yang terencana, sistematis, ilmiah, dan rasional
untuk mengumpulkan fakta. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam
berbagai pendekatan dalam penelitian ilmiah. Objek pembahasan pene litian adalah
pendekatan metode kualitatif, kuantitatif dan kombinasi (mix method). Metode penelitian yang
dipilih oleh penulis adalah systematic literature review. Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji
secara mendalam konsep dan penerapan berbagai pendekatan penelitian dalam berbagai
penelitian ilmiah terdahulu. Bahan kajian penelitian adalah kajian teoritis dan hasil penelitian
terdahulu dari buku, jurnal nasional dan jurnal internasional. Penulis menggunakan analisa
data dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan metode dalam penelitian ilmiah telah mampu menemukan kebenaran dan
pengetahuan baru bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Penggunaan metode penelitian mendorong pemecahan masalah secara
komprehensif dan holistik.

Kata kunci: Pendekatan, Penelitian, Pendidikan, Kualitatif, Kuantitatif, Kombinasi

Abstract

Research aims to find problems, solve problems and develop new knowledge. Research can
reveal the truth scientifically with research methods. The research method is a planned,
systematic, scientific, and rational way to collect facts. This study aims to examine in depth the
various approaches in scientific research. The object of the research discussion is a qualitative,
quantitative, and combination-method approach (mixed method). The research method
chosen by the author is a systematic literature review. In this study, researchers examined in
depth the concepts and applications of various research approaches in various previous
scientific studies. Materials for research studies are theoretical studies and the results of
previous research from books, national journals, and international journals. The author uses
data analysis with a descriptive qualitative approach. The results of the research show that the
use of methods in scientific research has been able to discover new truths and knowledge for
the development of knowledge that is beneficial to human life. The use of research methods
encourages comprehensive and holistic problem-solving.

Keywords : Approach, Research, Education, Qualitative, Quantitative, Combination

PENDAHULUAN
Penelitian adalah proses penyelidikan atau proses penemuan untuk mendapatkan
kebenaran dan membuktikan suatu fenomena (Sakyi et al., 2020). Dalam proses penyelidikan
tersebut terdapat kegiatan intelektual yang berusaha mengungkap pengetahuan baru,

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2897

memperbaiki dan menghilangkan kesalahpahaman (Pandey & Pandey, 2015). Setiap
penelitian membutuhkan metode dalam pengambilan data. Metode penelitian sebagai teknik
yang digunakan untuk pengumpulan data dan menganalisis data. Penetapan metode
penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Penelitian yang bersifat hipotesis dilakukan
dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian yang bersifat natural, alami dan
mendalam menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian yang mengkolaborasi keduanya agar
data lebih komprehensif menggunakan penelitian kombinasi. Pemilihan metode penelitian
tergantung pada tujuan penelitian yang ditetapkan peneliti.
Metode penelitian adalah prosedur dan skema yang digunakan dalam penelitian.
Metode penelitian memungkinkan penelitian dilakukan secara terencana, ilmiah, netral dan
bernilai. Metode penelitian sebagai strategi mengumpulkan data, dan menemukan solusi suatu
masalah berdasarkan fakta (Gounder, 2012; Williams, 2017). Metode penelitian juga sebagai
suatu teknik yang digunakan untuk melakukan penelitian. Metode mengacu pada teknik yang
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian untuk menemukan solusi dari suatu
masalah (Kothari, 2004), dan kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis untuk
memecahkan masalah penelitian (Patel & Patel, 2019). Dengan demikian, metode penelitian
sebagai teknik pengumpulan data untuk memecahkan masalah, menemukan solusi, dan
teknik untuk membangun hubungan antara data dan metode dengan mengevaluasi hasil
penelitian secara akurat (Kothari, 2004).
Secara umum ada tiga metode penelitian yang umum digunakan dalam penelitian
ilmiah. Ketiga metode penelitian tersebut terdiri dari metode penelitian kuantitatif, metode
penelitian kualitatif, dan metode penelitian kombinasi (Strijker et al., 2020). Selain ketiga hal
tersebut metode penelitian dapat berupa penelitian deskriptif, penelitian eksploratif atau
penelitian penjelasan (Sakyi et al., 2020). Metode kuantitatif berkaitan dengan angka atau
nominal yang sering digunakan pada penelitian survei atau jajak pendapat. Metode kualitatif
berfokus pada peristiwa alami, nyata, subjektif, dan interaktif dengan partisipan. Metode
campuran adalah gabungan antara teknik kuantitatif dan kualitatif sehingga hasil yang
lengkap, bermanfaat, seimbang dan informatif (Barker et al., 2002; Popescul & Jitaru, 2017).
Dengan menggunakan metode penelitian, pelaksanaan penelitian dilakukan secara
sistematis dan akurat. Data penelitian dapat dibuktikan dan diuji kebenarannya secara ilmiah.
Dengan demikian, penelitian yang dilakukan menghasilkan pengetahuan baru yang
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji konsep dan praksis pendekatan metode penelitian kualitatif, kualitatif dan kombinasi
dalam penelitian pendidikan. Kajian ini diharapkan mampu menambah khazanah pemikiran
baru seputar pengembangan konsep dan implementasi metode penelitian ilmiah dalam bidang
pendidikan.

METODE
Penelitian ini menggunakan penelitian kajian pustaka (systematic literatur review).
Penelitian kajian literatur adalah suatu penelusuran dan penelitian kepustakaan dengan
membaca berbagai buku, jurnal, dan publikasi pustaka lain yang berkaitan dengan topik
penelitian, untuk menghasilkan satu tulisan berkenaan dengan satu topik atau isu tertentu
(Marzali, 2017). Pengumpulan data kajian literatur dilakukan melalui kajian pustaka dari
sumber-sumber rujukan yang relevan dari buku dan jurnal untuk dianalisis dan diklasifikasi.
Penelitian kajian literatur memiliki beberapa tahapan. Tahapan kajian literatur meliputi
pengumpulan artikel, reduksi artikel atau mengurangi jumlah artikel berdasarkan variabel-
variabel, display artikel atau penyusunan dan menata artikel-artikel terpilih, pengorganisasian
dan pembahasan, dan penarikan kesimpulan (Asbar & Witarsa, 2020). Berdasarkan pendapat
tersebut, peneliti menetapkan tahapan penelitian sebagai berikut: pemilihan fokus kajian,
mencari informasi yang relevan, mengkaji teori yang relevan, mencari landasan teori dari para
ahli maupun hasil penelitian terdahulu, menganalisis teori dan hasil penelitian yang relevan
dan penarikan kesimpulan. Adapun sumber rujukan penelitian adalah buku, jurnal nasional,
dan jurnal internasional yang menjadi fokus penelitian.

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2898

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Analisis
penelitian diarahkan untuk menemukan pengetahuan atau teori terhadap penelitian terdahulu
melalui buku, jurnal nasional maupun jurnal internasional. Data-data dianalisis dengan
mengklasifikasi, menemukan kesamaan dan perbedaan, memberikan pandangan dan
menggabungkan.

HASIL
Pendekatan Penelitian Kualitatif
a. Pengertian Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan analisis.
Deskriptif dalam penelitian kualitatif berarti menggambarkan dan menjabarkan peristiwa,
fenoma dan situasi sosial yang diteliti. Analisis berarti memaknai dan menginterpretasikan
serta membandingkan data hasil penelitian.
Beberapa definisi penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam
(Nugrahani, 2008) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. Kemudian Creswell dalam (Murdiyanto, 2020) mendefinisikan
penelitian kualitatif sebagai proses penyelidikan suatu fenomena sosial dan masalah
manusia. Penelitian kualitatif juga didefinisikan sebagai suatu strategi pencarian makna,
pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi tentang suatu
fenomena, fokus dan multimetode, bersifat alami dan holistik, mengutamakan kualitas,
menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif dalam penelitian ilmiah (Sidiq
& Choiri, 2019).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu
teknik penelitian yang menggunakan narasi atau kata-kata dalam menjelaskan dan
menjabarkan makna dari setiap fenomena, gejala, dan situasi sosial tertentu. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci untuk memaknai dan
menginterpretasikan setiap fenomena, gejala dan situasi sosial tertentu. Karena itu
peneliti perlu menguasai teori untuk menganalisis kesenjangan yang terjadi antara konsep
teoritis dengan fakta yang terjadi.
b. Karakteristik Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki beberapa karakteristik. Beberapa karakteristik yang
dapat disebutkan adalah peneliti memiliki derajat sama dengan subjek penelitian,
kesamaan dalam berinteraksi, deskripsi secara detail tentang kejadian, situasi, fenomena,
dan mengutamakan kualitas partisipan dari segi pengalaman. Hal ini memiliki kesamaan
dengan pendapat Woods (1999) yang mengatakan karakteristik utama penelitian kualitatif
tercermin pada situasi alamiah, menekankan pada pencarian makna, perpektif dan
pemahaman, penekanan pada proses, perhatian pada analisis induktif dan grounded
theory. Dengan demikian, penelitian kualitatif berusaha mengamati perilaku, membangun
abstraksi, konsep, hipotesis, atau membangun teori.
Penelitian kualitatif juga lebih mendalam karena didasarkan pada pengumpulan
data secara langsung, partisipan merupakan orang yang mengalami secara langsung
konteks sosial objek penelitian. Hal ini relevan dengan penjelasan (Mohajan, 2018) yang
menyebutkan karakteristik penelitian kualitatif adalah data dikumpulkan secara langsung,
data digunakan untuk mengembangkan konsep dan teori, teknik sampling dengan
keterwakilan subjek secara acak, pemahaman tentang pemikiran, sikap, dan perilaku
orang, terbuka untuk penjelasan alternatif, didasarkan pada pendapat, pengalaman, dan
perasaan individu, berakar dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang mengalami dan
memahami fenomena sosial, memerlukan informasi yang jelas dan analisis yang detail,
menggambarkan fenomena sosial secara alami, data memiliki keutamaan; kerangka
teoritis dapat diturunkan dari data, terjadi dalam kehidupan nyata dan pengaturan sehari-
hari, berfokus pada individu, dan interaksi orang ke orang, pengaturan penelitian dengan
para peserta, naratif, yaitu kata-kata dari individu yang berpartisipasi, menghindari

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2899

pengambilan keputusan penelitian secara prematur, terikat konteks, dan sensitif terhadap
konteks, membangun perspektif holistik situasi tertentu, fleksibilitas pada penemuan dan
pemahaman, peneliti bertanggung jawab untuk mendapatkan informasi yang benar dan
memastikan perlakuan etis dari partisipan, produknya sangat deskriptif, peneliti sebagai
bagian integral dari proses penelitian, menggunakan motivasi dan kepentingan pribadi
untuk merangsang kajian penelitian, pengumpulan data dan analisis data berjalan
bersama, temuan berupa tema, kategori, konsep atau hipotesis tentatif atau teori.
Kemudian para pakar bidang penelitian kualitatif lain juga mengungkapkan
beberapa karakteristik penelitian kualitatif. Karakteristik penelitian kualitatif tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut.
1. Naturals setting. Pengumpulan data dilakukan di lokasi tempat partisipan, setting
disesuaikan dengan lingkungan dan aktivitas partisipan, berbicara langsung,
bertindak secara alami.
2. Peneliti adalah key-instrument. Penelitian melalui observasi, dokumentasi, atau
wawancara langsung, tidak menggunakan instrument.
3. Teknik pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, interview,
analisis dokumen.
4. Inductive data analysis. Peneliti kualitatif membangun kategori, pola dan tema dari
bawah ke atas (induktif) atau dari data yang terpisah menjadi sebuah kesimpulan
yang lengkap.
5. The meaning of the participants (participant’s meaning. Peneliti harus fokus
mempelajari makna yang diperoleh dari partisipan tentang isu atau masalah
penelitian.
6. Design that develops (emergent design). Peneliti kualitatif selalu berkembang dan
dinamis, tahapan penelitian dapat berubah.
7. Theoretical perspective (theoritical lens). Peneliti menggunakan perspektif tertentu
dalam melakukan penelitian seperti etnografi, konsep budaya, perbedaan gender, ras
dan lain-lain.
8. Interpretive. Peneliti membuat interpretasi dari yang mereka lihat, didengar dan
dipahami. Biasanya terdapat perbedaan interpretasi antara peneliti dengan pembaca
dan partisipan.
9. A holistic account. Peneliti mencoba membuat gambaran yang kompleks tentang
suatu masalah, menggambarkan perspektif dan faktor-faktor yang terkait dengan
masalah secara keseluruhan.
Dari beberapa karakteristik penelitian kualitatif tersebut, karakteristik situasi
alami, peneliti sebagai instrumen, pemaknaan dan interpretasi merupakan
karakteristik utama yang harus dilakukan peneliti kualitatif. Dengan karakteristik
utama tersebut, peneliti memiliki peluang untuk mendapatkan data secara mendalam
perihal gejala, fenomena sosial atau peristiwa.
c. Masalah dan Fokus Penelitian Kualitatif
Masalah adalah kesenjangan antara teori dengan kenyataan, antara yang
seharusnya dengan fakta di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, masalah lebih
kompleks, dinamis, tidak terlihat, bersifat sementara, berkembang setelah peneliti
melakukan penelitian.
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah kualitatif
sebagaimana diungkapkan oleh (Saleh, 2017) sebagai berikut.
1. Teori dari dasar. Penelitian didasarkan pada upaya menemukan teori dari dasar dan
sebagai aturan utama. Hal ini berarti masalah berada di tengah-tengah kenyataan,
fakta atau fenomena.
2. Perumusan masalah mengalami perubahaan dan penyempurnaan berdasarkan
temuan di lapangan. Perumusan masalah bersifat luwes, longgar dan terbuka.
3. Hubungan faktor fokus atau masalah. Perumusan masalah didasarkan pada
pertimbangan: adanya dua atau lebih faktor, adanya hubungan antara setiap faktor,

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2900

pemecahan masalah dari setiap faktor.
Karena itu penentuan masalah dalam penelitian kualitatif menekankan pada fokus
masalah yang telah ditetapkan. Namun fokus masalah bersifat dinamis dan terus
mengalami perkembangan berdasarkan kebaharuan informasi dari situasi di lapangan.
Penelitian kualitatif dimulai dengan penyelidikan secara keseluruhan, identifikasi yang
terjadi atau sedang dialami, berfokus pada cara mengubah satu hal, rumusan masalah
terus disempurnakan dan dirumuskan kembali (Hancock et al., 2006).
d. Fungsi Teori dalam Penelitian Kualitatif
Teori memiliki peran penting pada metode penelitian apapun. Teori sebagai fondasi
untuk memahami fokus masalah penelitian. Teori sebagai konsep yang berguna untuk
menganalisis fenomena pada variabel penelitian, menjelaskan dan meramalkan akhir dari
masalah yang diteliti. Dengan demikian, teori memperjelas masalah, merumuskan fokus
permasalahan dan pedoman menyusun instrumen penelitian.
Posisi teori pada pendekatan kualitatif harus diletakkan sesuai dengan maksud
penelitian yang dikerjakan. Penelitian yang bertujuan menemukan teori dari dasar, fungsi
teori adalah merumuskan masalah, membangun kerangka berpikir, dan menyusun bahan
wawancara, bahan perbandingan, dan pengabsahan dari temuan baru. Penelitian ini juga
bertujuan memperluas teori yang sudah ada, fungsi teori sebagai sarana menginterpretasi
dan mendekati data, sarana untuk menyusun instrument, dan sarana untuk melihat
perbedaan dengan teori terdahulu (Madekhan, 2015).
e. Populasi dan Sample Penelitian Kualitatif
Populasi dan sampel adalah bagian penting pada penelitian. Keduanya saling
terkait satu sama lain. Populasi merupakan jumlah keseluruhan, totalitas dari subjek yang
mempunyai karakteristik tertentu. Sementara sampel adalah bagian dari populasi yang
memiliki karakteristik tertentu.
Dalam penelitian kualitatif, istilah populasi tidak digunakan. Penelitian kualitatif
bersumber dari fokus masalah atau situasi sosial tertentu. Sementara sampel dalam
penelitian kualitatif disesuaikan dengan pertimbangan tertentu. Istilah sampel dalam
penelitian kualitatif adalah narasumber, partisipan, dan informan.
Menurut Spradley, penelitian kualitatif menggunakan istilah social situation, yang
terdiri atas: place, actors, activity. Ketiga hal tersbeut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Place adalah lokasi tempat penelitian akan dilakukan. Actors adalah informan atau
partisipan yang dijadikan sumber informasi. Activity adalah perilaku atau kegiatan subjek
penelitian.
Maka penelitian kualitatif, tidak menggunakan populasi, berangkat dari kasus
tertentu, sampel bukan responden, tetapi narasumber/partisipan/informan, sampel bukan
statistik, melainkan sampel teoritis untuk menghasilkan teori, teknik sampling
menggunakan purposive sampling dan snowball sampling.
f. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berbeda pada penelitian kuantitatif. Pada penelitian kualitatif,
instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri. Dalam hal ini, manusia sebagai peneliti,
bertindak sebagai alat bantu itu sendiri untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam
penelitian. Manusia merupakan instrumen utama dalam penelitian kualitatif. Itu artinya
setiap temuan baru sangat tergantung pada peneliti itu sendiri. Data penelitian akan terus
berkembang sesuai situasi di lapangan. Maka setiap data yang terkumpul bersifat
sementara. Data terus berkembang seiring fakta-fakta yang ditemukan peneliti.
Bagaimana dengan instrumen penelitian seperti angket, pedoman wawancara,
observasi, dan dokumentasi? Instrumen tersebut dapat digunakan oleh peneliti namun
fungsinya terbatas untuk mendukung tugas peneliti sebagai instrumen utama. Karena itu,
peneliti mutlak berpartisipasi dan berinteraksi dalam penelitian (Alhamid & Anufia, 2019).
g. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian kualitatif memiliki beberapa teknik pengumpulan data yaitu teknik
observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Ketiga teknik pengambilan data tersebut

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2901

dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Observasi
Teknik observasi dilakukan untuk mengamati perilaku dan aktivitas partisipan di
lokasi penelitian. Dalam pengamatan tersebut, peneliti melakukan aktivitas pencatatan
hal-hal yang diamati secara langsung. Aktivitas tersebut dapat dilakukan baik secara
terstruktur maupun secara tidak terstruktur. Dalam kegiatan tersebut, peneliti dapat
terlibat secara langsung, baik sebagai peserta maupun sebagai pengamat murni.
2. Wawancara
Teknik wawancara merupakan teknik penggalian informasi melalui percakapan
secara langsung antara peneliti dengan partisipan. Perkembangan teknologi dan
komunikasi telah memungkinkan wawancara dilakukan baik secara tatap muka
maupun melalui telepon, zoom, whatsapp, dan lain-lain. Wawancara dapat dilakukan
secara tertruktur dan tidak terstruktur dengan maksud menggali berbagai informasi
seputar fokus masalah penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan informasi melalui pencarian bukti yang
akurat sesuai fokus masalah penelitian. Dokumentasi dalam penelitian kualitatif dapat
berupa dokumen kebijakan, biografi, buku harian, surat kabar, majalah atau makalah.
Selain ketiga teknik tersebut, dokumentasi dapat dilengkapi dengan rekaman,
gambar, foto dan lukisan.
h. Teknik Analisa Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis dari hasil
wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi.
Pelaksanaan analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan dengan mencari dan
menyusun secara sistematis yang diperoleh dengan mengorganisasikan, menjabarkan,
mensintesiskan, menyusun pola, memilih mana yang penting, dan menarik kesimpulan
terhadap data lapangan (Saleh, 2017). Tujuan analisis data pada penelitian kualitatif
adalah menginterpretasikan data dan tema yang dihasilkan, memudahkan pemahaman,
mengidentifikasi dan mendeskripsikan hasil (Sargeant, 2012). Dalam
menginterpretasikan data tersebut, ada tiga tahapan yang dilalui yaitu:
Dekonstruksi adalah kegiatan memecah data menjadi bagian-bagian komponen
dengan membaca ulang hasil wawancara atau transkrip penelitian dan kemudian
memecah data ke dalam kategori atau kode.
Interpretasi adalah kegiatan mencari persamaan dan perbedaan diantara tema,
membandingkan temuan dengan studi lain, mengeksplorasi teori yang mungkin
menjelaskan hubungan antar tema, dan mengeksplorasi hasil penelitian.
Rekonstruksi adalah menciptakan kembali kode dan tema yang menonjol dengan
menunjukkan hubungan dan menjelaskannya secara lebih luas berdasarkan
pengetahuan dan perspektif teoretis.
i. Jenis Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki beberapa jenis. Menurut (Fadli, 2021) berikut ini jenis
penelitian kualitatif antara lain:
Fenomenologi. Penelitian yang berusaha mengungkap, mempelajari serta
memahami fenomena dan konteks yang khas dan unik yang dialami oleh individu hingga
tataran keyakinan individu yang bersangkutan.
Etnografi. Penelitian yang berusaha menggambarkan, menganalisis, dan
menafsirkan pola perilaku, kepercayaan, dan bahasa kelompok berbagai budaya.
Hermeneutik. Penelitian yang berusaha menginterpretasikan masalah tindakan
manusia, teks dan materi.
Grounded theory. Penelitian yang menggunakan suatu prosedur yang sistematik
untuk mengembangkan suatu teori secara induktif tentang suatu fenomena.
Naratif/historis. Penelitian yang membantu memahami identitas dan pandangan
dunia seseorang dengan mengacu pada cerita -cerita (narasi) yang

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2902

didengarkan/dituturkan.
Studi kasus. Penelitian yang berbasis pada pemahaman dan perilaku manusia
berdasarkan pada opini manusia.
j. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kualitatif
Kelebihan penelitian kualitatif adalah lebih detail dan mendalam dalam
menggambarkan realitas, lebih fleksibel sesuai keadaan di lapangan, interaksi dilakukan
dengan bahasa yang digunakan partisipan sehari-hari.
Selain itu, kelebihan penelitian kualitatif dapat dilihat dari penyelidikan yang luas
dan terbuka, partisipan mengalami langsung dan representative, analisis mendalam,
informasi yang kaya dan rinci, mengeksplorasi pandangan yang berbeda, lebih deskriptif
dan menemukan pengetahuan baru, proses yang dinamis, memungkinkan adanya bukti
baru, kaya tentang fenomena sosial dan kritis mendalam, interpretasi holistik, kemampuan
untuk menggali nilai-nilai, kepercayaan, dan asumsi, mendorong kreativitas dan kerangka
penjelasan yang inovatif, keterlibatan dalam pengumpulan data sekaligus analisis data,
dan mendorong partisipasi (Mohajan, 2018).
Di sisi lain, penelitian ini memiliki kekurangan. Kekurangan penelitian tercermin
pada terlalu menekankan pada subjektif yang mengurangi objektivitas, desain penelitian
terbatas pada lokasi tertentu, analisis beraneka ragam, tidak begitu mampu untuk
menggeneralisasikan hasil penelitian.
Kekurangan lain adalah ketelitian ilmiah kurang, peserta mengontrol lebih besar
atas isi data, data tidak dapat diverifikasi secara objektif, memakan waktu dan biaya mahal
karena pengumpulan data, analisis, dan interpretasi panjang, pewawancara harus
terampil, membutuhkan proses analisis padat karya, seperti, kategorisasi, pengodean
ulang, dll, isu penting dapat diabaikan dan tidak diperhatikan, standarisasi yang rendah
dan definisi kriteria bervariasi, konteks, dan situasi tidak dapat direplikasi ke mana pun,
sudut pandang peneliti dan peserta harus diidentifikasi, interpretasi peneliti terbatas,
penyelesaian penelitian seringkali bergantung pada satu individu, hasil tidak dapat
digeneralisasikan, temuan tidak dapat diuji, sulit untuk menerapkan standar reliabilitas
dan validitas konvensional (Mohajan, 2018).
Pendekatan Penelitian Kuantitatif
a. Pengertian Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif dipengaruhi oleh cara berpikir filsafat positivistik. Filsafat
positivistik berpendapat sesuatu dikatakan ber-ada apabila dapat diukur dan diuji secara
empirik (Mulyadi, 2013). Pengetahuan tentang yang benar bersumber dari ilmu alam yang
dapat diukur secara pasti, berdasarkan fakta dan kenyataan. Pemikiran ini menjadi
landasan pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ilmiah.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan pengukuran,
perhitungan, rumus dan kepastian data numerik dalam perencanaan, proses,
membangun hipotesis, teknik, analisis data dan menarik kesimpulan (Musianto, 2002).
Menurut (Moh Kasiram, 2009), penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data angka sebagai alat menganalisis data.
Dapat disimpulkan penelitian kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang
menggunakan data-data berupa angka dan ilmu pasti untuk menjawab hipotesis
penelitian.
b. Karakteristik Penelitian Kuantitatif
Karakteristik penelitian kuantitatif dipengaruhi oleh konsep positivistik yang dapat
diukur dan diuji secara empirik. Pendekatan kuantitatif juga memiliki karakteristik berupa
angka-angka, disajikan dalam bentuk tabel atau grafik, menggunakan hipotesis, dan
instrumen penelitian dapat diuji secara statistik.
Secara lebih spesifik, karakterisik pendekatan penelitian kuantitatif diungkapkan
oleh beberapa peneliti terdahulu. Menurut (Ardianto, 2011), penelitian kuantitatif memiliki
karakteristik berupa ilmu-ilmu keras, ringkas dan sempit, reduksionistik, penalaran logis
dan deduktif, hubungan sebab akibat, menguji teori, kontrol atas variabel, instrumen,

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2903

elemen dasar analisis adalah angka, analisis statistik data, dan generalisasi. Sementara
menurut (Djollong, 2014), karakteristik penelitian kuantitatif tercermin pada sarat dengan
angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Adapun menurut (Arikunto,
1998), karakteristik penelitian kuantitatif adalah kejelasan unsur seperti tujuan,
pendekatan, subjek, sampel, sumber data, langkah penelitian terencana dan tersusun,
adanya hipotesis, desain, data memungkinkan untuk diwakilkan, dan pelaksanaan
analisis data setelah data terkumpul.
Penelitian kuantitatif sedari awal dilakukan secara sistematis dan terusun, data
berupa angka-angka pasti, pengambilan data dengan instrumen, dan menekankan pada
analisis data secara statistik. Setiap data dijabarkan dengan angka-angka statistik yang
dapat diukur dan diuji secara empiris.
c. Masalah dan Rumusan Masalah Penelitian Kuantitatif
Masalah adalah kesenjangan yang terjadi antara harapan dengan kenyataan, dan
kesenjangan antara teori dengan fakta di lapangan. Dalam penelitian kuantitatif, masalah
penelitian menunjukkan adanya penyimpangan harapan dan kenyataan, rencana dan
pelaksanaan, dan idealisme dengan realitas.
Menurut (Priadana & Sunarsi, 2021), masalah pada penelitian kuantitatif harus
memenuhi karakteristik tertentu seperti aktual, menarik, bermanfaat dan berdampak
solutif, dan orisinal (novelity). Masalah penelitian merupakan langkah awal untuk
memberikan solusi terhadap permasalahan. Maka permasalahan perlu dirumuskan
dengan jelas, terukur dan mampu dipecahkan.
Rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif harus memenuhi syarat-syarat
seperti singkat dan bermakna, kalimat tanya, jelas dan konkrit, dirumuskan secara
spesifik, dan dibatasi sesuai variabel penelitian.
d. Variabel Penelitian
Penelitian kuantitatif memiliki variabel penelitian. Istilah ini berbeda dengan
penelitian kualitatif yang disebut sebagai fokus permasalahan. Variabel penelitian adalah
fokus perhatian yang memiliki nilai tertentu yang dapat mempengaruhi peristiwa tertentu.
Beberapa definisi tentang variabel penelitian. Menurut (Apuke, 2017), variabel
adalah karakteristik benda dan orang yang bervariasi dalam kualitas dan kuantitas.
Adapun (Ulfa, 2019) mendefinisikan variabel sebagai suatu objek, sifat, atau atribut atau
nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu
dengan lainnya yang ditetapkan oleh peneliti dengan tujuan untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan. Kesimpulannya adalah variabel sebagai nilai, sifat atau karakteristik suatu
benda atau orang untuk dipelajari dan disimpulkan oleh peneliti.
Berikut ini beberapa macam variabel dalam penelitian kuantitatif (Priadana &
Sunarsi, 2021) antara lain.
Pertama, Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat).
Kedua, Variabel dependen (Variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini
disebut juga sebagai variabel independen ke dua.
Variabel Intervening adalah variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel
independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi
berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan sehingga hubungan variabel
independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
e. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah dalam suatu penelitian
kuantitatif. Masalah tersebut masih bersifat praduga seorang peneliti yang perlu

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2904

dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.
Dalam penelitian ilmiah, hipotesis merupakan suatu penyataan yang sifatnya
sementara atau kesimpulan sementara atau dugaan yang bersifat logis tentang suatu
populasi (Heryana, 2020). Hipotesis dapat juga didefinisikan sebagai proposisi atau
dugaan yang belum terbukti yang secara tentatif menerangkan fakta-fakta atau fenomena
tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan
(Sugiyono, 2011). Dari beberapa konsep tersebut, dapat disimpulkan hipotesis sebagai
dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu populasi dan pertanyaan yang dibuktikan
kebenarannya melalui penelitian ilmiah.
Menurut (Sugiyono, 2011), hipotesis dalam penelitian kuantitatif dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu:
Hipotesis deskriptif. Hipotesis ini berkaitan jawaban sementara terhadap masalah
deskriptif yang berkenaan dengan variabel mandiri.
Hipotesis komparatif. Hipotesis ini berkaitan dengan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah komparatif di mana variabelnya sama tetapi populasi atau
sampelnya yang berbeda.
Hipotesis asosiatif. Hipotesis ini berkaitan dengan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah asosiatif, yang menanyakan antara dua variabel atau lebih.
f. Populasi dan Sampel
Populasi berkaitan dengan objek atau subjek, dan jumlah keseluruhan dalam suatu
penelitian berupa orang, benda, peristiwa, dan institusi. Dalam penelitian kuantitatif,
populasi ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.
Beberapa pendapat ahli tentang populasi. Menurut (Garaika & Darmanah, 2019),
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Definisi lain
mengungkapkan populasi bukan hanya orang, tetapi obyek dan benda-benda alam lain
dan keseluruhan karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek (Muhyi et al.,
2018). Dengan demikian, populasi sebagai objek penelitian yang memiliki karakteristik
atau sifat tertentu yang ditetapkan peneliti berdasarkan tujuan penelitian.
Jika subjek atau objek penelitian memiliki populasi besar, maka peneliti
menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Maka sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Garaika & Darmanah, 2019). Syarat
penentuan sampel adalah akurasi dan presisi. Akurasi artinya sampel semakin akurat
apabila semakin sedikit terjadi kekeliruan. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana
estimasi dengan karakteristik populasi (Sinaga, 2014).
g. Skala Pengukuran dan Instrumen
Pertama. Skala pengukuran. Skala pengukuran merupakan ciri khas penelitian
kuantitatif yang identik dengan data berupa angka, tabel dan grafik. Skala pengukuran
berkaitan dengan panjang pendeknya interval alat ukur dalam penelitian. Jika
didefinisikan, skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat
ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif
(Sugiyono, 2007). Ada beberapa jenis skala pengukuran yaitu skala nominal, skala
ordinal, skala interval, dan skala rasio.
Kedua. Instrumen. Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data dalam suatu penelitian (Muljono, 2019). Dalam penelitian kuantitatif, data yang
terkumpul digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan peneliti pada
awal penelitian. Strategi menyusun instrumen penelitian adalah dengan menentukan
variabel penelitian, memberikan definisi operasional setiap variabel penelitian,
menentukan indikator penelitian, indikator diuraikan dalam bentuk pertanyaan.
h. Validitas dan Realibilitas
Dalam penelitian ilmiah setiap data perlu diuji tingkat validitas dan realibilitasnya.
Valid adalah kesamaan antara data yang terkumpul dengan data pada objek penelitian.

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2905

Sementara reliabel adalah kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
Setiap intrumen perlu diuji tingkat validitasnya dan realibilitasnya. Validitas
instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data dinyatakan valid.
Sementara instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama, dan menghasilkan data yang sama.
i. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara atau metode yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan data penelitian dari responden. Setiap metode penelitian memiliki kekhasan
tersendiri dalam mendapatkan data. Penelitian kuantitatif memiliki ciri khas statistik
berupa angka-angka nominal. Karena berupa angka ataupun nominal, maka teknik
pengumpulan datanya adalah sebagai berikut.
Pertama. Angket merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kedua, Ujian atau Tes
merupakan pertanyaan berupa soal ujian atau tes. Ketiga, Dokumentasi merupakan
sejumlah pernyataan berupa daftar checklist atau tabel, Keempat. Wawancara
merupakan bentuk pertanyaan yang diajukan secara terstuktur dalam penelitian
kuantitatif.
j. Analisa Data
Analisis data adalah proses pengolahan data dalam penelitian kuantitatif yang dapat
dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan kesimpulan. Analisa data kuantitatif ada
beberapa jenis antara lain.
Pertama, statistik deskriptif. Analisis data kuantitatif yang mengambarkan data yang
telah terkumpul tanpa membuat kesimpulan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram.
Menurut (Muhson, 2018), teknik analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan berupa
tabel dan tabulasi, visual (histogram, poligon, dll), ukuran tendensi sentral (mean, median
modus), ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil) dan ukuran penyebaran (standar
deviasi, varians, range, dll).
Kedua, statistik inferensial. Analisis data sampel yang hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Dalam analisis ini, sampel diambil dari populasi dan hasil analisis digeneralisasi
terhadap populasi secara keseluruhan.
k. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan penelitian
kuantitatif adalah penelitian ini dapat digunakan untuk menduga, akurat karena berupa
angka, hubungan antara variabel lebih jelas, dan menyederhanakan permasalahan yang
kompleks.
Adapun kekurangan penelitian kuantitatif adalah karena didasarkan pada asumsi,
maka seringkali tidak sesuai dengan fakta, analisis data hanya untuk populasi dan sampel
yang sama, dan tidak dapat digunakan untuk analisis data yang sampel sedikit.

Pendekatan Penelitian Kombinasi (Mixed Method)
a. Pengertian Penelitian Kombinasi
Penelitian kombinasi merupakan penelitian yang menggabungkan penggunaan
pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam penelitian ilmiah. Contoh praksis
adalah penggunaan teknik wawancara terbuka sekaligus teknik angket atau kuisioner
untuk pengumpulan data penelitian.
Ada beberapa definisi penelitian kombinasi. Menurut (Parjaman & Akhmad, 2019),
penelitian kombinasi adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan
mengkombinasikan atau menggabungkan teknik, metode, cara pandang, konsep,
maupun bahasa pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian. Definisi
lain mengungkapkan penelitian kombinasi adalah jenis penelitian dari dua metode
penelitian yang digabungkan secara kuantitatif dan kualitatif yang diintegrasikan
sebagai temuan baru untuk ditarik kesimpulan (Subagyo, 2020). Dengan demikian,
penelitian kombinasi merupakan penelitian yang menggabungkan prosedur dan teknik

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2906

penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian secara bersamaan atau berurutan.
Metode ini menggabungkan dua pendekatan dalam satu penelitian.
b. Karakteristik Penelitian Kombinasi
Metode penelitian kombinasi dianggap lebih baik dibandingkan metode kuantitatif
dan kualitatif. Metode kombinasi memiliki data lebih lengkap dari kuanitatif dan kualitatif,
data yang didapatkan lebih fleksibel, dan menyediakan berbagai alternatif jawaban.
Karakteristik penelitian kombinasi juga tercermin pada aspek-aspek seperti rasional
yaitu identifikasi alasan penggabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif,
sekuens/waktu yaitu merujuk pada waktu yang akan digunakan, penggabungan data yaitu
penggunaan strategi berbeda dalam pengumpulan data (Masrizal, 2011). Untuk lebih
jelasnya, berikut ini beberapa karakteristik penelitian kombinasi sebagaimana
diungkapkan oleh (Vebrianto et al., 2020) sebagai berikut:
1. Memiliki beberapa tipe design dengan mempertimbangkan tujuan penelitian, sumber
data, prioritas dan waktu penelitian.
2. Melibatkan penggabungan, dengan menghubungkan data yang satu dengan yang
lainnya, membangun data yang baru dan menempatkan data yang baru.
3. Menggunakan dua sumber data yang berasal dari metode kualitatif dan kuantitatif dan
kemudian menggabungkan keduanya.
4. Mendapatkan informasi pelengkap yang lebih spesifik dan terperinci.
5. Memberikan perspektif alternatif dalam penelitian yang dilakukan.
c. Jenis Penelitian Kombinasi
Penelitian kombinasi memiliki beberapa pendekatan seperti pada penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan dalam penelitian kombinasi terdiri dari dua yaitu
model sequensial dan model concurrent.
Model sequensial adalah penggunaan metode kombinasi s ecara berurutan,
misalnya urutan pertama kuantitatif, dan urutan kedua kualitatif. Model sequensial dapat
dibagi sebagai berikut.
1. Sequential explanatory design. Model ini adalah pengumpulan dan analisis data pada
tahap pertama adalah data kuantitatif, dan pengumpulan dan analisis data tahap kedua
adalah data kualitatif.
2. Sequential exploratory design. Model ini adalah pengumpulan data diawali dengan
data kualitatif kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data kuantitatif.
3. Sequential transformative strategy. Model ini adalah tahap pertama bisa menggunakan
metode kuantitatif atau kualitatif dan dilanjutkan pada tahap berikutnya dengan metode
kualitatif atau kuantitatif.
Model concurrent adalah penggabungan metode penelitian antara data kuantitatif
dan kualitatif agar diperoleh analisis komprehensif guna menjawab masalah penelitian.
1. Triangulation strategy. Model ini dilakukan dengan data kuantitatif dan kualitatif
digunakan secara bersamaan.
2. Emberded strategy. Model ini dilakukan dengan data kuantitatif dan kualitatif digunakan
secara bersama-sama, namun bobot metodenya berbeda.
3. Transformative strategy. Model ini dilakukan dengan menggabungkan antara
triangulation dan emberded.
d. Langkah-Langkah Penelitian Kombinasi
Langkah-langkah dalam penelitian kombinasi memiliki kesamaan pada penelitian
kualitatif maupun kuantitatif. Penelitian diawali dengan identifikasi masalah, rumusan
masalah, pemilihan metode penelitian, pengumpulan data, sampai pada penarikan
kesimpulan. Johnson dan Onwuegbuzie dalam (Parjaman & Akhmad, 2019) secara
spesifik mengungkapkan delapan langkah dalam metode penelitian kombinasi antara lain:
menetapkan pertanyaan penelitian, memutuskan apakah metode penelitian kombinasi ini
dapat diterapkan untuk menjawab pertanyaan penelitian, memilih ragam atau model
penelitian kombinasi yang cocok, pengumpulan data lapangan, analisis data, interpretasi
data, menetapkan keabsahan data, membuat kesimpulan dan menyusun laporan

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2907

penelitian.
Secara umum, langkah-langkah penelitian kombinasi memiliki kesamaan dengan
dengan tahapan pada penelitian konvensional. Namun secara khusus, langkah-langkah
penelitian disesuaikan dengan model yang dipilih pada penelitian kombinasi yaitu model
sequensial dan model concurrent. Adapun analisis data pada penelitian ini dimulai dengan
reduksi data, display data, transformasi data, koreksi data, konsolidasi data, perbandingan
data, dan integrasi data.
e. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kombinasi
Penelitian kombinasi memiliki kelebihan baik secara teoritis maupun praktis
dibandingkan penelitian lainnya. Kelebihan penelitian ini adalah menyediakan berbagai
alternatif jawaban pertanyaan penelitian, kesimpulan lebih akurat karena dari berbagai
metode, dan data lebih komprehensif karena dari kuantitatif dan kualitatif. Kelebihan
penelitian ini diungkapkan lebih jelas oleh (Hermawan, 2019) antara lain: eksplorasi fakta
lebih komprehensif, jawaban lebih lengkap, terjadinya kolaborasi, kebebasan pandangan,
keluasaan metode, dan kesimpulan yang lebih kuat. Penelitian kombinasi menghasilkan
data dan kesimpulan lebih komprehensif dan akurat.
Di sisi lain, penelitian kombinasi memiliki kekurangan. Kekurangan penelitian ini
membutuhkan waktu dan biaya, perlu kehati-hatian, dan perlu ketajaman analisis peneliti
untuk memadukan dua pendekatan sekaligus. Secara khusus kekurangan penelitian ini
adalah ruang lingkup permasalahan lebih kompleks, perlu keterampilan peneliti
menggabungkan dua pendekatan, mahalnya biaya, dan waktu yang lama (Sarwono.,
2011).

PEMBAHASAN
Penelitian kualitatif menekankan pada peneliti sebagai instrumen, pemaknaan dan
interpretasi, pengumpulan data secara mendalam atas fenomena sosial atau peristiwa. Hal ini
diperkuat oleh pendapat (Merriam, 2009; Somantri, 2005), metode kualitatif menekankan pada
pencarian makna, peneliti merupakan instrumen utama, responsif terhadap perubahan situasi,
pemilihan subjek bersifat nonrandom (purposif), dan jumlah subjek biasanya sedikit, peneliti
menggunakan waktu yang cukup banyak, dan setting yang alamiah. Data yang dihasilkan lebih
lengkap. Namun penelitian ini memiliki kelemahan karena terlalu menekankan pada
subjektifitas peneliti. Interpretasi data akan berpengaruh pada perspektif pribadi peneliti.
Kualitas hasil penelitian kualitatif sangat tergantung pada kualitas peneliti (Afiatin, 1997).
Penelitian kuantitatif memiliki keunggulan yaitu dapat digunakan untuk menduga, lebih
akurat, variabel lebih jelas, dan menyederhanakan permasalahan yang kompleks. Hal yang
sama diungkapkan (Pramudyani, 2018) bahwa metode ini lebih spesifik, berupa angka, waktu
lebih singkat, hipotesis, analisis statistik, lebih ke produk, dan deduktif. Kemudian pada
metode ini tidak memerlukan hadirnya peneliti, serentak kepada responden, dapat dibuat
anonym sehingga responden bebas, jawaban lebih terukur dan terstandar (Djollong, 2014).
Kekurangan metode ini kadang tidak sesuai fakta karena asumsi, analisis data hanya untuk
populasi dan sampel yang sama, dan tidak dapat digunakan untuk analisis data yang sampel
sedikit.
Metode kombinasi memiliki keunggulan tersendiri karena eksplorasi fakta lebih
komprehensif, jawaban lebih kompleks, adanya kolaborasi, kebebasan pandangan,
keluasaan metode, dan kesimpulan yang lebih kuat. Namun metode ini memiliki kelemahan
pada kenyataannya yaitu dibutuhkan pengetahuan mendalam terkait dengan metode
kuantitatif dan kualitatif, diperlukan pengambilan banyak data dalam penelitiannya, dan
membutuhkan waktu dan tenaga dalam proses penelitiannya (Putra, 2017). Karena itu apabila
peneliti ingin menggunakan metode penelitian kombinasi ini, maka setiap peneliti harus
memiliki pengetahuan mendalam untuk konsep dan praktis metode kuantitatif dan kualitatif
(Vebrianto et al., 2020).

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2908

SIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,
kuantitatif dan kombinasi memiliki relevansi dalam menemukan permasalahan, memecahkan
masalah dan menemukan pengetahuan baru. Metode kualitatif menekankan pada peneliti
sebagai instrumen, pemaknaan dan interpretasi, pengumpulan data secara mendalam atas
fenomena sosial atau peristiwa. Metode kuantitatif menekankan pada hipotesis, spesifik,
berupa angka, analisis statistik, fokus pada hasil dan deduktif. Sementara metode kombinasi
menekankan pada penggabungan antara dua metode kualitatif dan kuantitatif sehingga lebih
komprehensif, kompleks, kolaborasi, bebas, luas dan argumen yang kuat. Setiap metode
penelitian memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun ketiganya mendorong pelaksanaan
penelitian dilakukan secara sistematis dan akurat. Hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan dan diuji kebenarannya secara ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA
Afiatin, T. (1997). Kontroversi Pendekatan Kuantitatif Vs Pendekatan Psikologi. Buletin
Psikologi, V(1), 36–49.
Alhamid, T., & Anufia, B. (2019). Resume Instrumen Pengumpulan Data. Ekonomi Islam, 1(1),
1–20.
Apuke, O. D. (2017). Quantitative Research Methods : A Synopsis Approach. Kuwait Chapter
of Arabian Journal of Business and Management Review , 6(11), 40–47.
https://doi.org/10.12816/0040336
Ardianto, E. (2011). Metode Penelitian Untuk Publik Relations Kuantitatif dan Kualitatif (Cet II).
Simbiosa Rekatan Media.
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,. PT. Rineka Cipta.
Asbar, R. F., & Witarsa, R. (2020). Kajian Literatur Tentang Penerapan Pembelajaran Terpadu
Di Sekolah Dasar. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran, 3(2), 225–236.
https://doi.org/10.31004/jrpp.v3i2.1220
Barker, C., Pistrang, N., & Elliot, R. (2002). Handbook of Research Methods in Clinical
Psychology, 2nd Edition. In Behaviour Research and Therapy (Vol. 40, Issue 4). John
Wiley & Sons, Inc. https://doi.org/10.1016/s0005-7967(01)00040-7
Djollong, A. F. (2014). Tehnik Pelaksanaan Penelitian Kuantitatif (Technique of Quantitative
Research). Istiqra’ : Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 2(1), 86–100.
https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/istiqra/article/view/224
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, 21(1), 33–54.
https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.38075
Garaika, & Darmanah. (2019). Metodologi penelitian (Pertama). CV Hira Tech.
Gounder, S. (2012). Chapter 3 - Research methodology and research questions. Research
Methodology and Research Method, March 2012, 84–193.
Hancock, B., Ockleford, E., & Windridge, K. (2006). An Introduction to Qualitative Research
Au t hors. In Qualitative Research (Vol. 4th). The NIHR RDS for the East Midlands /
Yorkshire & the Humber (Leicester) Department of Health Sciences University of
Leicester. https://doi.org/10.1109/TVCG.2007.70541
Hermawan, I. (2019). Metodologi penelitian pendidikan kuantitatif, kualitatif dan mixed
methode.
Heryana, A. (2020). Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif. Hipotesis Dalam Penelitian
Kuantitatif HIPOTESIS, 1–16.
Kothari, C. R. (2004). Research Methodology. New Age International Ltd Publisher.
Madekhan, M. (2015). Prinsip Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Untuk Optimalisasi Kinerja
Kebijakan Pendidikan. Jurnal Review Politik , 05, 175–194.
http://jurnalfuf.uinsby.ac.id/index.php/JRP/article/view/1460
Marzali, A.-. (2017). Menulis Kajian Literatur. ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia, 1(2), 27.
https://doi.org/10.31947/etnosia.v1i2.1613
Masrizal. (2011). Mixed Method Research. Jurnal Kesehatan, 6(1), 53–56.

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2909

Merriam, S. B. (2009). Qualitative Research : A Guide to Design and Implementation. John
Wiley & Sons, Inc.
Moh Kasiram. (2009). Metodologi Penelitian KualitatifKuantitatif (Cet II). UIN Maliki Press.
Mohajan, H. K. (2018). Qualitative Research Methodology in Social Sciences and Related
Subjects. Journal of Economic Development, Environment and People, 7(1), 23.
https://doi.org/10.26458/jedep.v7i1.571
Muhson, A. (2018). Teknik Analisis Kualtitatif. Teknik Analisis, 1–7.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132232818/pendidikan/Analisis+Kuantitatif.pdf
Muhyi, M., Hartono, Budiyono, S. C., Satianingsih, R., Sumardi, Rifai, I., Zaman, A. Q., Astutik,
E. P., & Fitriatien, S. R. (2018). Metodologi Penelitian. In L. Nugraheni (Ed.), Adi Buana
University Press (Pertama). Adi Buana University Press. www.unipasby.ac.id
Muljono, P. (2019). Penyusunan dan Pengembangan Instrumen Penelitian. Lokakarya
Peningkatan Suasana Akademik Jurusan Ekonomi, 1(1), 1–27.
Mulyadi, M. (2013). Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media , 15(1), 128.
https://doi.org/10.31445/jskm.2011.150106
Murdiyanto, E. (2020). Metode Penelitian Kualitatif (Sistematika Penelitian Kualitatif). In
Bandung: Rosda Karya .
http://www.academia.edu/download/35360663/METODE_PENELITIAN_KUALITAIF.d
ocx
Musianto, L. S. (2002). Perbedaan Pendekatan Kuantitatif Dengan Pendekatan Kualitatif
Dalam Metode Penelitian. Jurnal Manajemen Dan Wirausaha, 4(2), 123–136.
https://doi.org/10.9744/jmk.4.2.pp.123-136
Nugrahani, F. (2008). Metode Penelitian Kualitatif (Vol. 1, Issue 1). http://e-
journal.usd.ac.id/index.php
Pandey, P., & Pandey, M. M. (2015). Research Methodology: Tools And Techniques. In Bridge
Center (Firt Publi, Vol. 6). https://doi.org/10.1007/978-3-319-06599-1_5
Parjaman, T., & Akhmad, D. (2019). Pendekatan Penelitian Kombinasi: Sebagai Jalan Tengah
Atas Dikotomi Kuant itaif-Kualitatif. Jurnal Moderat, 5(4), 530–548.
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/moderat
Patel, M., & Patel, N. (2019). Exploring Research Methodology. International Journal of
Research and Review, 6(3), 48–55.
Popescul, L. F., & Jitaru, L. (2017). Research methods used in sttudies on management and
international affairs. Journal of Public Administration, Finance and Law, 11, 156–161.
Pramudyani, A. V. R. (2018). Penelitian Pendidikan (Cetakan Pe, Vol. 1, Issue 1). Penerbit
Suryacahya.
Priadana, S., & Sunarsi, D. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif (Cetakan Pe). Pascal Books.
Putra, M. F. P. (2017). Mixed Methods: Pengantar Dalam Penelitian Olahraga. Jurnal
Pembelajaran Olahraga, 3(1), 16–2017. http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pjk/index
Sakyi, K. A., Musona, D., & Mweshi, G. (2020). The Research: Methods and Methodology.
Advances in Social Sciences Research Journal , 7(3), 13–40.
https://doi.org/10.1007/978-3-030-39811-8_2
Saleh, S. (2017). Analisis Data Kualitatif. In H. Upu (Ed.), Pustaka Ramadhan (Pertama).
Pustaka Ramadhan. https://core.ac.uk/download/pdf/228075212.pdf
Sargeant, J. (2012). Qualitative Research Part II: Participants, Analysis, and Quality
Assurance. Journal of Graduate Medical Education , 4(1), 1–3.
https://doi.org/10.4300/jgme-d-11-00307.1
Sarwono. (2011). Mixed Methods Cara Menggabung Riset Kuantitatif dan Riset Kulitatif
Secara Benar. Elex Media Komputindo.
Sidiq, U., & Choiri, M. (2019). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan. In CV Nata
Karya (Vol. 53, Issue 9). Nat a Karya.
http://repository.iainponorogo.ac.id/484/1/METODE PENELITIAN KUALITATIF DI
BIDANG PENDIDIKAN.pdf

ISSN: 2614-6754 (print)
ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 2896-2910
Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023



Jurnal Pendidikan Tambusai 2910

Sinaga, D. (2014). Buku Ajar Statistik Dasar. UKI Press.
Somantri, G. R. (2005). Memahami Metode Kualitatif. Makara, Sosial Humaniora, 9(2), 57–65.
https://media.neliti.com/media/publications/4388-ID-memahami-metode-kualitatif.pdf
Strijker, D., Bosworth, G., & Bouter, G. (2020). Research methods in rural studies: Qualitative,
quantitative and mixed methods. Journal of Rural Studies, 78, 262–270.
https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2020.06.007
Subagyo, A. (2020). Aplikasi metode riset: praktik penelitian kualitatif, kuantitatif & Mix
methods. Inteligensia Media.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV Afabeta.
Ulfa, R. (2019). Variabel Dalam Penelitian Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Keislaman,
6115(1), 196–215. https://doi.org/10.32550/teknodik.v0i0.554
Vebrianto, R., Thahir, M., Putriani, Z., Mahartika, I., Ilhami, A., & Diniya. (2020). Mixed Methods
Research: Trends and Issues in Research Methodology. Bedelau: Journal of Education
and Learning, 1(2), 63–73. https://doi.org/10.55748/bjel.v1i2.35
Williams, C. (2017). Research Methods. Environmental Science and Engineering, 5(3), 81–
82. https://doi.org/10.1007/978-3-319-10906-0_5