ASPIRASI: Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat
Vol.2, No.2 Maret 2024
e-ISSN: 3025-7492; p-ISSN: 3025-7506, Hal 81-87
DOI: https://doi.org/10.61132/aspirasi.v2i2.466
*Didik Cahyono, [email protected]





Pendampingan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada
Kegiatan Kampus Mengajar

Assistance in the Implementation of Independent Learning Campus Independence
(MBKM) in Teaching Campus Activities

Didik Cahyono
1
, Gyta Krisdiana Cahyaningrum
2
, Muhammad Sukron Fauzi
3
,
Naheria Naheria
4
1,2,3,4
Program Studi Pendidikan Jasmani, Universitas Mulawarman
Korespondensi penulis: [email protected]
1

Article History:
Received: Januari 29, 2024;
Accepted: Februari 10, 2024;
Published: Maret 30, 2024






Abstract: The aim of providing assistance for the implementation
of independent campus learning in the Class 7 Teaching Campus
activities is to facilitate and create a discussion space for students
who are interested in taking part in the teaching campus program
to develop themselves and contribute to changes in the field of
education, provide insight and motivation, and train readiness and
equip students regarding the contributions that will be carried out
in the campus teaching program. The focus of this article is to
analyze the results of assistance in the implementation of
independent learning at the independent campus in the Class 7
Teaching Campus activities. The service location is at FKIP,
Mulawarman University, targeting students of the Physical
Education study program class of 2021. The implementation
method used is in stages including observation, interviews,
socialization and documentation. The implementation of
assistance for the implementation of independent independent
campus learning in Class 7 Teaching Campus activities was very
helpful in delivering the 15 students who passed and contributed
to the Class 7 Teaching Campus activities in 2024 according to
their placement at target schools that had been determined in the
Teaching Campus program.
Keywords: Mentoring,
Implementation, MBKM, Teaching
Campus


Abstrak
Tujuan dilaksanakannya pendampingan implementasi merdeka belajar kampus merdeka pada kegiatan
Kampus Mengajar angkatan 7 adalah memfasilitasi serta menciptakan ruang berdiskusi kepada mahasiswa yang
berminat mengikuti program kampus mengajar untuk mengembangkan diri dan turut serta berkonstribusi dalam
perubahan baik bidang pendidikan, memberikan gambaran serta motivasi, serta melatih kesiapan dan membekali
mahasiswa terkait konstribusi yang akan dilaksanakan dalam program kampus mengajar. Fokus dalam tulisan ini
adalah menganalisa terkait hasil pendampingan implementasi merdeka belajar kampus merdeka pada kegiatan
Kampus Mengajar Angkatan 7. Lokasi pengabdian di FKIP Universitas Mulawarman dengan sasaran mahasiswa
program studi Pendidikan Jasmani angkatan 2021. Metode palaksanaan yang dilakukan yaitu dengan tahapan
diantaranya observasi, wawancara, sosialisasi dan dokumentasi. pelaksanaan pendampingan implementasi
merdeka belajar kampus merdeka pada kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 7 sangat membantu dalam
menghantarkan 15 orang mahasiswa yang lolos serta turut berkonstribusi pada kegiatan Kampus Mengajar
Angkatan 7 tahun 2024 ini sesuai penempatan pada sekolah sasaran yang telah ditentukan pada program Kampus
Mengajar.

Kata Kunci: Pendampingan, Implementasi, MBKM, Kampus Mengajar

Pendampingan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Kegiatan Kampus Mengajar
82 ASPIRASI - VOLUME 2, NO. 2, MARET 2024



PENDAHULUAN
Kampus Mengajar atau disingkat dengan (KM) merupakan bagian dari Kebijakan
Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai kebijakan yang diselenggarakan
langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemenristekdikti). Tujuan Program Kampus Mengajar adalah memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk melaksanakan Program Kampus Mengajar untuk menunjang proses
pendidikan di sekolah sekitar desa/kota tempat tinggalnya mulai dari jenjang sekolah dasar,
sekolah menegah pertama, hingga sekolah menengah kejuruan (Widiansyah & Fitriansyah,
2022). Adanya perubahan kebijakan kurikulum pada akhirnya akan mengarah pada proses
pembelajaran jangka panjang, maka pemerintah akan memberikan kesempatan kepada
pendidik dan satuan pendidikan untuk menerapkan kurikulum merdeka sesuai kesiapannya
masing-masing. Tentu saja kebijakan ini tidak mudah untuk diterapkan, khususnya pada satuan
pendidikan di daerah tertentu. Penerapan kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi peserta didik
saja, namun pendidik dan satuan pendidikan juga harus mempersiapkan pembelajaran dengan
menerapkan kurikulum merdeka sesuai kesiapannya, berdasarkan sarana dan prasarana yang
ada dan sumber daya manusia yang kompeten didukung sumber data, diharapkan akan semakin
membaik seiring berjalannya waktu. MBKM menjadi harapan untuk menciptakan
pembelajaran yang mandiri, fleksibel, dan berkualitas (Rahmadani, Syariful, Restavia, 2022).
Kampus Mengajar merupakan kanal pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester guna melatih
kemampuan menyelesaikan permasalahan yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk
berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif,
inovatif, dan menyenangkan (Kemdikbudristek, 2023). Melalui kegiatan kampus mengajar ini
diharapkan pengalaman dan wawasan mahasiswa semakin dapat diperkaya, dapat
mengembangkan kreativitas, keterampilan interpersonal, menumbuhkan sikap kepemimpinan
mahasiswa, serta berkontribusi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di satuan
pendidikan sesuai penempatan sekolah penugasan. Program ini juga berdampak pada
kemampuan ataupun soft skill mahasiswa yang menjadi bagian penting pada keterampilan yang
perlu dimiliki mahasiswa sebagai persiapan memasuki dunia kerja. Soft skill dapat dilatih
melalui berbagai kegiatan akademik seperti Program Kampus Mengajar. Program ini terbukti
dapat melatih ataupun mengasah kemampuan enam aspek pada soft skill, antara lain: percaya
diri, inisiatif, kreativitas dan inovasi, komunikasi, kerjasama, disiplin (Hikmawati, 2022).
Kampus mengajar merupakan program kegiatan pembelajaran di sekolah yang dapat
diikuti oleh mahasiswa dari seluruh program studi dan mendukung program kampus merdeka
pada perguruan tinggi di Indonesia yang bertujuan untuk melibatkan mahasiswa dalam
pengembangan selanjutnya. Adapun lingkup dari pembelajaran pada kampus mengajar adalah
semua pembelajaran yang berfokus pada literasi dan numerasi, lalu adaptasi teknologi dengan
mendukung pembelajaran berbasis teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan
media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi desain (Hijrathaen, 2023). Kebijakan
MBKM pada program kampus mengajar ini dapat membekali mahasiswa untuk mengikuti
perubahan sosial budaya dan kemajuan teknologi di dunia kerja, serta terhubung dengan dunia
industri dan dunia kerja yang berkembang pesat.
Tujuan Program Kampus Mengajar adalah melibatkan mahasiswa dalam
pengembangan pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
membantu proses pendidikan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama hingga sekolah
menengah kejuruan di sekitar daerahnya. Secara khusus tujuan program Kampus Mengajar
angkatan 7 adalah: (1) Memaksimalkan proses pembelajaran siswa melalui media dan metode
yan lebih kreatif dan menyenangkan, (2) Mendukung adaptasi teknologi dalam proses
pembelajaran dan manajemen, (3) Membantu dan menjadi mitra guru dalam berkolaborasi
melaksanakan pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah, khususnya pada mata pelajaran

e-ISSN: 3025-7492; p-ISSN: 3025-7506, Hal 81-87
yang berkaitan dengan aspek membaca, menulis, dan berhitung. Berdasarkan uraian tersebut,
maka fokus penulis dalam artikel ini adalah melakukan kegiatan analisis terkait terlaksananya
program “Pendampingan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka Pada Kegiatan
Kampus Mengajar Angkatan 7.”

METODE PELAKSANAAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 13
November 2023 di ruang kelas Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP Universitas
Mulawarman. Kegiatan pendampingan yang dilakukan berfokus pada mahasiswa Program
Studi Pendidikan Jasmani angkatan 2021 yang terdiri dari 40 orang mahasiswa. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bagian dari aktivitas pendampingan sebagai
bentuk implementasi dalam mendukung program kampus mengajar angkatan 7 tahun 2024.
Pengadaan Program Kampus Mengajar Angkatan 7 ini berdasarkan surat edaran pemberitahuan
penyelenggaraan KM 7 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi;
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi tahun 2023.
Adapun narasumber pada kegiatan pendampingan implementasi Merdeka Belajar
Kampus Merdeka Pada Kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 7 ini adalah 2 orang dosen
pembimbing lapangan (DPL) dan 3 orang mahasiswa alumni program kampus mengajar pada
angkatan sebelumnya. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara
pendampingan, serta dokumentasi. Observasi awal dan pelaksanaan kegiatan berlangsung
selama 2 minggu pada bulan November 2023. Data yang dikumpulkan dalam bentuk analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
termasuk kegiatan pendampingan dilakukan mulai dari pembuatan akun, persiapan dokumen,
kesesuaian domisili, pemilihan sekolah sasaran hingga proses verifikasi serta registrasi selesai,
dan memantau serta mendampingi mahasiswa yang dinyatakan lolos berikutnya hingga
mengikuti pembekalan. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan
kesimpulan dan verifikasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada kegiatan pendampingan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka
(MBKM) yang mendukung program Kampus Mengajar (KM) angkatan 7 ini yaitu mahasiswa
Program Studi Pendidikan Jasmani Universitas Mulawarman dengan latar belakang yang
berbeda-beda, baik dari daerah suku serta domisili yang ada di Provinsi Kalimantan Timur.
Pada pelaksanaan kegiatan pendampingan, DPL dan mahasiswa alumni program kampus
mengajar angkatan sebelumnya menyampaikan materi terkait tujuan dan kebermanfaatan
diselenggarakannya program kampus mengajar angkatan 7. Dalam hal ini pemateri juga
memaparkan terkait pengalaman dan kebermanfaatan ilmu serta kegiatan yang diperoleh baik
secara pribadi, akademik maupun kehidupan sosial pada saat berkonstribusi mendukung
program kampus mengajar pada angkatan sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan memberikan
ruang diskusi ataupun sharing session serta memfasilitasi mahasiswa yang memiliki niat
mengikuti program kampus mengajar untuk mengembangkan diri dan turut serta berkonstribusi
dalam dunia pendidikan, sehingga dapat memberikan gambaran serta motivasi pada mahasiwa
yang mengikuti kegiatan program pendampingan ini, serta memberikan kesiapan dan
perbekalan kepada mahasiswa terkait penugasan dan konstribusi yang akan dilaksanakan
dalam program kampus mengajar.

Pendampingan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Kegiatan Kampus Mengajar
84 ASPIRASI - VOLUME 2, NO. 2, MARET 2024











Gambar 1. Pemberian materi pendampingan implementasi MBKM pada kegiatan
Kampus Mengajar Angkatan 7

Adapun tujuan dalam proses pendampingan ini untuk mempersiapkan hingga
membekali mahasiswa dengan memperkuat jiwa kepemimpinan dan memperluas sistem dalam
kerjasama yang diterapkan dalam menjalankan tugas, mengembangkan dan menciptakan
strategi untuk memastikan rencana dan tujuan yang diharapkan dapat berjalan lancar dan
mencapai target yang sesuai, menguatkan peran personal dalam tugas individu dan kerjasama
tim serta membentuk kemampuan komunikasi dan bersosialisasi yang sangat dibutuhkan dalam
penugasan program kampus mengajar di sekolah sasaran. Manfaat lain dari program kampus
mengajar adalah dukungan finansial yang diberikan kepada mahasiswa berupa intensif bulanan
selama program berlangsung, selain itu mahasiswa dapat menerima potongan biaya semester
kuliah atau UKT hingga konversi 20 SKS pada mata kuliah yang diambil pada semester sesuai
masa penugasan kampus mengajar. Dalam hal ini turut serta disampaikan untuk mengurangi
kekhawatiran mahasiswa dalam menjalankan proses pembelajaran semester yang sedang
ditempuh, sehingga dapat menjalankan peran dan tugasnya dengan maksimal sesuai tujuan
yang ingin dicapai. Adapun slogan pada program kampus mengajar yaitu “belajar sambil
berdampak”. Sehingga dalam kesempatan ini mahasiswa memperoleh akses melakukan proses
belajar diluar kampus hingga menjadi agen perubahan yang turut berkonstribusi bagi
pendidikan Indonesia. Adapun hasil pelaksanaan dari kegiatan pendampingan implementasi
MBKM pada kegiatan Kampus Mengajar angkatan 7, sebagai berikut:
a) Dari 40 orang mahasiswa yang mengikuti kegiatan pendampingan implementasi
Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 7
terdapat 15 orang mahasiswa yang berhasil lolos dan melanjutkan penugasan sesuai
penempatan yang telah ditentukan pada program tersebut.
b) Mahasiswa yang telah lolos dan menerima penugasan di masing-masing sekolah yang
telah ditentukan, menunjukkan sikap lebih percaya diri, inisiatif, kreatif, disiplin dan
bertanggungjawab.
c) Mahasiswa mampu berkolaborasi dan ikut berkonstribusi dalam hal kerjasama tim dan
menjalin komunikasi yang baik dengan tetap memperhatikan etika dan sikap saling
menghormati antar sesama.
d) Mahasiswa merasa berbangga hati karena memiliki kesempatan menjadi bagian dari
program kampus mengajar tentunya dalam turut serta menjadi agen perubahan dunia
pendidikan Indonesia, serta lebih mengupayakan untuk melakukan hal baik dalam
memanfaatkan setiap waktu yang ada, serta memberikan konstribusi terbaik pada
sekolah sasaran yang menjadi tempat penugasan saat ini.

e-ISSN: 3025-7492; p-ISSN: 3025-7506, Hal 81-87
















Grafik 1. Jumlah mahasiswa pendampingan implementasi MBKM pada kegiatan
kampus mengajar angkatan 7

Program Kampus Mengajar sebagai salah satu dari implementasi Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM), memberikan dukungan pembelajaran dan memberdayakan
mahasiswa untuk berpartisipasi proses pembelajaran dan membantu adaptasi teknologi serta
manajemen di sekolah sasaran. Mahasiswa dapat melatih empati dan sensitifitas sosial pada
permasalahan yang ada. Guru dan mahasiswa menjadi mitra membangun bekerja sama dalam
mengembangkan keterampilan berpikir dan merencanakan serta melaksanakan pembelajaran.
Selain itu mahasiswa ikut serta dalam membantu sekolah mengadaptasi teknologi untuk
mendukung operasional sekolah, mahasiswa kemudian dapat menggunakan program ini untuk
membantu kebutuhan akademik yang berfokus pada literasi dan numerasi, serta kebutuhan
non-akademik lainnya di luar kelas, akomodasi teknologi, dan administrasi sekolah (Jannah &
Mahardhani, 2022). Melalui program ini, mahasiswa mempunyai kesempatan untuk
mengembangkan diri melalui kegiatan pembelajaran ataupun aktivitas kolaborasi dengan
sekolah, khususnya dalam melatih serta menuangkan kreativitas, kepemimpinan, dan
keterampilan interpersonal lainnya (Suwanti, dkk., 2022). Keterkaitan tujuan dan manfaat
tersebut tidak lepas untuk membantu mengembangkan wawasan, karakter, kemampuan hard
skill dan soft skill mahasiswa, guru hingga peserta didik, serta memperkuat peran dan
konstribusi nyata universitas dan mahasiswa terhadap pembangunan negara di bidang
pendidikan.
Pentingnya soft skill pada mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri untuk bersaing
secara global dan siap menghadapi perkembangan yang semakin pesat. Soft skill pada diri
seseorang menurut Achmadi, dkk., (2020) dapat dikategorikan dalam tiga kriteria yaitu
keterampilan berpikir, keterampilan sosial, dan kepribadian (personal skill). Dalam kriteria
tersebut, terdapat 22 indikator soft skill yang perlu dimiliki seseorang. 1) Keterampilan berpikir
terdiri dari: kreativitas dan inovasi, berpikir kritis dan logis, fleksibilitas, pemecahan solusi
terhadap masalah. Secara analitik, literasi komunikasi, kolaborasi, dan keterampilan
interdisipliner. 2) Keterampilan sosial terdiri dari: kerjasama tim, untuk menempatkan
perspektif, kehormatan profesional, toleransi, keyakinan, keterampilan antarpribadi, dan
keterampilan antar budaya. 3) Kepribadian yang terdiri dari tanggung jawab dan sikap
akuntabel, pembelajaran, panduan, kecerdasan emosional, negosiasi dan kewirausahaan.
Mayoritas mahasiswa dapat memahami pedoman MBKM pada program kampus
mengajar (Meke, dkk., 2022). Hal ini sesuai dengan pendampingan yang telah dilakukan untuk
0
5
10
15
20
25
Jumlah
mahasiswa
pendampingan
Mahasiswa Pendampingan
LolosTidak Lolos

Pendampingan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Kegiatan Kampus Mengajar
86 ASPIRASI - VOLUME 2, NO. 2, MARET 2024



menyampaikan pemahaman materi yang dibawakan dan dapat memahami hak belajarnya di
luar program studi perguruan tinggi (terkait jumlah SKS dan angka kredit maksimal) yang
ditempuh pada masa penugasan sesuai semester saat ini. Mahasiswa program studi pendidikan
jasmani juga meyakini bahwa interaksi dalam pendampingan yang dilakukan secara offline
ataupun online, merupakan media informasi yang efektif untuk meningkatkan pemahaman
terhadap pedoman MBKM pada program kampus mengajar angkatan 7 ini. Serta mahasiswa
juga menyatakan kesediaannya untuk mengikuti kegiatan MBKM pada program kampus
mengajar angkatan 7 dan berpendapat bahwa kegiatan tersebut tidak mempengaruhi lamanya
masa studi, serta mahasiswa termotivasi untuk mengikuti program ini karena meyakini dapat
membantu melatih kemampuan dan keterampilan serta menyatakan siap berkonstribusi dengan
mengembangkan pembelajaran dalam pendidikan dengan berbagai permasalahan yang di
sekolah sasaran. Selain itu, program kampus mengjar angkatn 7 juga dapat membantu
mengembangkan tambahan kompetensi dan dinilai relevan dengan kebutuhan lulusan masa
mendatang.

KESIMPULAN
Kegiatan pendampingan pada pengabdian kepada masyarakat ini sebagai bentuk
implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang mendukung program
Kampus Mengajar (KM) Angkatan 7. Hasil dari kegiatan ini yaitu dapat menghantarkan 15
orang mahasiswa yang lolos serta turut berkonstribusi pada kegiatan Kampus Mengajar
Angkatan 7 tahun 2024 ini sesuai penempatan pada sekolah sasaran yang telah ditentukan pada
program Kampus Mengajar. Mahasiswa yang telah lolos, menunjukkan sikap lebih percaya
diri, inisiatif, kreatif, disiplin dan bertanggungjawab, aktif dalam kerjasama tim dan menjalin
komunikasi yang baik, serta merasa bangga karena memiliki kesempatan menjadi bagian dari
program kampus mengajar tentunya menjadi bagian dari agen perubahan dunia pendidikan
Indonesia.

UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak terkhusus Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia melalui program Kampus
Mengajar yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa kami untuk turut
berkonstribusi dan menjadi bagian dari agen yang mendukung bidang pendidikan, kepada
pejabat beserta jajarannya di Universitas Mulawarman dan FKIP yang mendukung program ini
dengan sangat baik, serta kepada Kepala Sekolah, guru pamong, seluruh dewan guru serta staf
yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa kami untuk belajar tentang seluruh
aktivitas di sekolah selama menjalankan penugasan program kampus mengajar ini.

DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, T., Anggoro, A. B., Irmayanti, I., Ragmatin, L., & Anggriyani, D. (2020). Analisis
10 Tingkat Soft Skills Yang Dibutuhkan Mahasiswa di Abad 21. Jurnal Teknologi
Busana Dan Boga, 8(2), 145–151.
Hikmawati. (2022). Melatih Soft Skills Mahasiswa Melalui Program Kampus Mengajar
Angkatan 3 Tahun 2022 di SDN 10 Ampenan. Unram Journal of Community Service,
UJCS, 3(2): 30-37. DOI: 10.29303/ujcs.v3i2.190.
Hijrathaen, C., Permatasari, G., Firmasari, T., Maysuroh, S. (2023). Implementasi Program
Kerja Kampus Mengajar Dalam Media Pembelajaran Game Ular Tangga Guna
Meningkatkan Keterlibatan Dan Pemahaman Numerasi Peserta Didik. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia, 5(2): 93-98. DOI: 10.29303/jpmsi.v5i2.260

e-ISSN: 3025-7492; p-ISSN: 3025-7506, Hal 81-87
Jannah, F. K., & Mahardhani, A. J. 2022. Implementasi Program Kampus Mengajar Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan di SDN 45 Gresik. DIAJAR: Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran, 1(3): 204-210. DOI: 10.54259/diajar.v1i3.806.
Kemdikbudristek. (2023). Sosialisasi Program Kampus Mengajar Angkatan 7 Tahun 2024.
Kampus Mengajar Official. https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/.
Meke, K. D. P., Astro, R. B., Bagenda, C., Sulaiman, S., Seda, P., Djou, A. M. G. (2022).
Persepsi Mahasiswa Terhadap Desain Implementasi Merdeka Belajar Kampus
Merdeka: Survei pada Program Studi Ilmu Hukum Universitas Flores. Edukatif: Jurnal
Ilmu Pendidikan, 4(1): 934-943. DOI: https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.2060.
Rahmadani, A., Syariful, & Restavia, O. (2022). Dampak Program Kampus Mengajar Terhadap
Keterampilan Pemberian Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar: Studi
Kualitatif pada Mahasiswa BKI Universitas Al-azhar Indonesia. Jurnal Al-Azhar
Indonesia Seri Humaniora, 7 (1): 66 -72. DOI :
http://dx.doi.org/10.36722/sh.v%vi%i.996.
Suwanti, V., Suastika, I. K., Ferdiani, R. D., Harianto, W. (2022). Analisis Dampak
Implementasi Program MBKM Kampus Mengajar Pada Persepsi Mahasiswa. Jurnal
PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 6 (3): 814-822. DOI:
http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v6i3.8773.
Widiansyah, A., & Fitriansyah, F. (2022). Implementasi Kampus Mengajar Melalui Program
Literasi Numerasi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar. Seminar
Nasional Penelitian LPPM UMJ. 1-8.