MODUL PRAKTIKUM
PARASITOLOGI 1















UNTUK KALANGAN SENDIRI

PENYUSUN :
TIM PARASITOLOGI 1

Laboratorium Mikrobiologi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya
2018

MODUL PRAKTIKUM
PARASITOLOGI 1















UNTUK KALANGAN SENDIRI

PENYUSUN :
Anindita Riesti Retno A., S.Si., M.Si. (KETUA)
Dita Artanti, S.Si., M.Si. (ANGGOTA)
Laboratorium Mikrobiologi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya
2018

VISI
Menjadikan Prodi D-3 Analis Kesehatan yang menghasilkan Ahli Madya Analis
Kesehatan yang terampil dalam kompetensi Mikrobiologi medis dan kesehatan
berlandaskan pada moralitas, intelektualitas dan berjiwa entrepreneur pada
tahun 2021.

MISI
1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi D3 Analis Kesehatan dan pembelajaran
yang memiliki keterampilan di bidang mikrobiologi medis dan kesehatan serta
berjiwa entrepreneur.
2) Menyelenggarakan penelitian dan publikasi di bidang Analis Kesehatan.
3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada
penelitian di bidang Analis Kesehatan.
4) Berperan dalam menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan civitas
akademika yang dapat menjadi teladan serta berprinsip pada nilai Al Islam
dan Kemuhammadiyahan melalui dakwah Islam dengan menegakkan amar
makruf nahi munkar.
5) Menyelenggarakan pengelolaan program studi yang terencana, terorganisasi,
produktif dan berkelanjutan.

K E P U T U S A N D E K A N
Nomor: 166.6/KEP/II.3.AU/F/FIK/2018

TENTANG

PEDOMAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI 1
PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Semester Ganjil Tahun Akademik 2018-2019

Bismillahirrahmanirrahim,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, setelah:

Menimbang : a. Bahwa guna peningkatan kualitas pembelajaran dan pencapaian kompetensi praktek
mahasiswa D3 Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Ilmu Kesehatan dipandang perlu
adanya pedoman praktikum PARASITOLOGI 1.
b. Bahwa pedoman modul praktikum tersebut pada butir a sebagai pedoman atau acuan
selama proses belajar mengajar dan pencapaian kompetensi praktek dasar.
c. Bahwa pedoman praktikum sebagaimana dimaksud dalam butir a dan b perlu ditetapkan
dengan surat keputusan.

Mengingat : 1. UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. UU RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
4. Pedoman PP Muhammadiyah Nomor: 02/PED/I.0/B/2012 tentang Perguruan Tinggi
Muhammadiyah.
5. Ketentuan Majelis Dikti PP Muhammadiyah Nomor: 178/KET/I.3/D/2012 tentang
Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
6. Statuta Universitas Muhammadiyah Surabaya.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : Berlakunya Pedoman Praktikum PARASITOLOGI 1 Program Studi D3 Teknologi
Laboratorium Medis Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya
sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan ini.

Kedua : Pedoman Praktikum PARASITOLOGI 1 yang tersebut dalam diktum pertama keputusan
ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan ini.

Ketiga : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dibetulkan
sebagaimana mestinya.


Ditetapkan di : Surabaya
Pada tanggal : 03 September 2018
Dekan,



Dr. Mundakir, S.Kep.Ns., M.Kep
Tembusan Yth. :
1. Para Kaprodi
2. Ka. BAA dan BAK
3. Yang bersangkutan

Petunjuk Praktikum helmintologi
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi D-3 TLM FIK UMSurabaya
i


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat ﺃﷲ robbul ‘alamiin berkat
Limpahan Rahmat dan Hidayah-NYA, Petunjuk Praktikum Parasitologi 1 ini
dapat diselesaikan sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan mata kuliah Praktikum
Parasitologi 1 dilingkungan Prodi D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Ungkapan terima kasih yang mendalam kami sampaikan kepada berbagai
pihak yang telah membantu memberikan gagasan dan saran dalam penyusunan
modul praktikum ini.
Dengan disusunnya modul praktikum ini diharapkan dapat membantu
mahasiswa untuk memahami mata kuliah Praktikum Parasitologi 1, dan sebagai
salah satu upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan di bidang Parasitologi
sebagaimana yang diharapkan oleh Kurikulum Kesehatan dan tuntutan kebutuhan
pelayanan kesehatan.
Akhirnya diharapkan buku ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh
mahasiswa pada khususnya, dan para peserta didik dilingkungan Prodi D3 Analis
Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMSurabaya.
Untuk penyempurnaan penyusunan selanjutnya, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang berkompeten dalam
bidang ini.


Surabaya, September 2018


Penyusun

Petunjuk Praktikum helmintologi
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi D-3 TLM FIK UMSurabaya
ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
TATA TERTIB LABORATORIUM MIKROBIOLOGI ...................... iii
Pengamatan Preparat Awetan Dari Klasifikasi Protozoa ....................... 1
Pengenalan Bentuk Normal Pada Bahan Pemeriksaan Tepung .............. 4
Pemeriksaan Feses Lengkap (FL) ......................................................... 6
Pengamatan Pada Kelas Sporozoa ……………………………………. 8
Pengamatan Preparat Awetan Cacing .................................................... 11
Metode Teknik NaCL jenuh .................................................................. 14
Metode Pengapungan ZnSO4 33% .......................................................... 17
Harada Mori Dan Harada Mori Di Modifikasi ...................................... 19
Metode Stoll ........................................................................................... 23

Petunjuk Praktikum helmintologi
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi D-3 TLM FIK UMSurabaya
iii

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN

A. IDENTITAS
Nama Program Studi D3 ANALIS
KESEHATAN
Tgl. Direvisi:
Nama Mata Kuliah (MK) PRAKTIKUM .
PARASITOLOGI 1
Kode/Bobot MK:
17WP05237/ 1 sks
Semester 1 (satu)
Dosen Pengampu 1. Anindita Riesti Retno Arimurti, S.Si., M.Si
2. Dita Artanti, S.Si., M.Si.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
No
Capaian Pembelajaran Lulusan
(CPL) Program Studi
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
1. Mampu melakukan
pengambilan sampel spesimen
darah, penanganan cairan dan
jaringan tubuh sesuai prosedur
standar, aman dan nyaman
untuk mendapatkan spesimen
yang representatif untuk
pemeriksaan laboratorium
Setelah mengikuti matakuliah Praktikum
Parasitologi 1, mahasiswa mampu memiliki
ketrampilan dan pengetahuan tentang parasit
yang erat kaitannya dengan kesehatan, serta
mampu menerapakan konsep-konsep tersebut
dalam melakukan diagnose
penyakit/pemeriksaan laboratorium
2 Mampu melakukan
pemeriksaan laboratorium
medik mulai tahap pra analitik,
analitik sampai pasca analitik
di bidang mikologi
menggunakan instrumen
sederhana dan otomatis secara
terampil sesuai standar
pemeriksaan untuk
menghasilkan informasi
diagnostik yang tepat.





C. KOMPETENSI MATA KULIAH

Capaian Pembelajaran Mata
Kuliah (CPMK)
Setelah mengikuti matakuliah Praktikum Parasitologi 1,
mahasiswa mampu memiliki ketrampilan dan pengetahuan
tentang parasit yang erat kaitannya dengan kesehatan, serta
mampu menerapakan konsep-konsep tersebut dalam
melakukan diagnose penyakit/pemeriksaan laboratorium
Kemampuan Akhir yang
diharapkan
(KA)/Kompetensi Dasar
No.
KA
Rumusan KA
1 Memiliki ketrampilan dan pengetahuan tentang

Mata Kuliah parasit yang erat kaitannya dengan
kesehatan………………………….
2 Mampu menerapkan konsep2 tersebuat dalam
melakukan diagnose penyakit atau pemeriksaan
laboratorium………………..
Deskripsi MK : ...................................................................
Sistem Pembelajaran
a. Model
b. Metode

: .Ceramah , Diskusi...................
: ....Praktek .....................
Media Pembelajaran Laptop, LCD, Alat – alat di lab
Penilaian  Tugas
 UTS
 Aktivitas/Partisipasi
 UAS
: 30%
: 20%
: 20%
: 30%
NILAI AKHIR = (3TUG + 2UTS + 2 AK + 3UAS) : 10
Pustaka Utama/Wajib:
1. ...Soedarto......................
2. ..... Entjang , FK UI..............................
Penunjang:
1. Peunutun Praktis Parasitologi Kedokteran Edisi 2
Disusun oleh Bariah Ideham dan Suhintam P……..
2. ………..

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
PROGRAM STUDI : D3 ANALIS KESEHATAN
MATAKULIAH : Praktikum Parasitologi 1
KODE MATAKULIAH : 15WP05237
SKS : 2 SKS
SEMESTER : 1 (SATU)
MATAKULIAH PRASYARAT : -
DOSEN PENGAMPU : Anindita Riesti Retno Arimurti, S.Si., M.Si.
Dita Artanti, S.Si., M.Si.
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Setelah mengikuti matakuliah Praktikum Parasitologi 1, mahasiswa mampu memiliki
ketrampilan dan pengetahuan tentang parasit yang erat kaitannya dengan kesehatan, serta
mampu menerapakan konsep-konsep tersebut dalam melakukan diagnose
penyakit/pemeriksaan laboratorium
Pertemuan
Ke
Kemampuan
Akhir yang
direncanakan
INDIKATOR MATERI POKOK
Bentuk
pembelajaran
(metode dan
pengalaman
belajar)
PENILAIAN
Referensi
Jenis Kriteria Bobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 KONTRAK
PERKULIAHAN
- - - - - - -
2 Mahasiswa mampu
memahami tentang
Preparat dari
golongan
Protozoologi
2.1. Mahasiswa
mampu menjelaskan
bentuk- bentuk
preparat dari
golongan Protozologi
berdasarkan genus
dan species
2.2. Mahasiswa
mampu membedakan
bentuk preparat dari
1. Bentuk-bentuk
preparat dari
golongan
Protozologi
berdasarkan genus
dan species
2. Bentuk –bentuk
preparat
berdasarkan Alat
gerak
Pemaparan
konsep
(ceramah),
praktek

Praktek
di lab
1. Pemahaman
bentuk- bentuk
preparat dari
golongan
Protozologi
berdasarkan
genus dan
species

2. Pemahaman
10% 1. Soedarto
2. Atlas Parasitologi

golongan Protozologi
berdasarkan alat – alat
gerak

bentuk- bentuk
preparat dari
golongan
Protozologi
berdasarkan Alat
gerak
3 Mahasiswa mampu
memahami
Pemeriksaan
bentuk-bentuk
normal dari
amilum yaitu dari
bahan tepung
terigu,
tapioca,Maizena,
biji kentang, beras,
maizena, dll
3.1. Mahasiswa
mampu
menjelaskan
struktur dan
morfologi dari
bentuk tepung yang
ada
3.2. Mahasiswa
mampu
membedakan
antara bentuk-
bentuk tepung yang
satu dengan tepung
yang lain
3.3. Mahasiswa
mampu
membedakan an
tara bentuk tepung
jika diberi reagen
yang berbeda al ;
Pz, Eosin2%,
Lugol 2%
1. Struktur dan
morfologi dari
tepung yg ada
2. Bentuk2 tepung
diberi reagen Pz

3. Bentuk2 tepung
diberi reagen
Eosin2%
4. Bentuk2 tepung
diberi lugol2%

Pemaparan
konsep,
ceramah,
diskusi, dan
praktek


Praktek
di lab
Pemahaman bentuk2
tepung diberi reagen yg
berbeda

10% 1. Soedarto

4 Mahasiswa mampu
memahami bentuk-
bentuk Feses
Lengkap (FL)
4.1. Mahasiswa
mampu mengetahui
bentuk2 feses normal
dan tidak normal
4.2 Meahasiswa
1. Bentuk-bentuk
feses normal dan
tidak normal
2. Membedakan
bentuk-bentuk feses
Pemaparan
konsep,
Ceramah,
diskusi dan
praktek
Praktek
di lab
Mahasiswa mampu
memahami bentuk2
feses lengkap
10% 1. Soedarto
2. Atlas Parasitologi

mampu mengetahui
bentuk-bentuk feses
yang diberi reagen
4.3. Mahasiswa
mampu membedakan
bentuk-bentuk feses
yang diberi reagen Pz,
Lugol2%, dan Eosin
2%
normal dan tidak
normal
3. Membedakan
bentuk2 jika ditetesi
raegen yg berbeda

5 Mahasiswa mampu
memahami bentuk-
dan struktur dari
genus Plasmodium
pada pemeriksaan
malaria
5.1. Mahasiswa
mampu menjelaskan
bentuk-bentuk dari
morfologi darah
5.2. Mahasiswa
mampu membedakan
dari tetes tebal dan
tipis
1. Bentu-bentuk darah
yaitu, eritrosit,lekosit
dan trombosit
2. Bentuk tetes tebal
dan teses titis

Pemaparan
konsep dan
praktek

Praktek
di lab
1. Mahasiswa
mampu
membuat
hapusan tetes
darah tebal dan
tipis
2. MAHASiswa
bisa
membedakan
bentuk-bentuk
darah normal
eritrosit, lekosit
dan trombosit
10% 1. Soedarto
2. AtlasParsitologia
6 Mahasiswa mampu
memahami
bentuk2 awetan
cacing atau
preparat
6.1. Mahasiswa
mampu menjelaskan
bentuk2 preparat dan
bisa menggolongkan
dari golongan
Helmintologi

1. Bentuk2
preparat
awetan cacing
2. Bentuk2
preparat
awetan cacing
basah
3. Golongan
Nematoda,
cestoda,
trematoda
Pemaparan
konsep dan
praktek

Praktek
di lab
Mahasiswa mampu
membedakan bentuk2
preparat awetan cacing
10% 1. Soedarto
2. Atlas Parasitologi

7

UJIAN TENGAH SEMESTER
8 Mahasiswa mampu
memahami
pemeriksaan feses
dengan Tehnik
metode
pengapungan NaCl
jenuh
8.1. Mahasiswa
mampu menjelaskan
Pemeriksaan Feses
dengan Tehnik
metode NaCl jenuh
1. Tujuan NaCl
jenuh
2. Prinsip
3. Prosedure
Pemaparan
konsep dan
praktek

Praktek
di lab
Mahasiswa mampu
memahami pemeriksaan
metode tehnik NaCl
jenuh
15% 1. Soedarto
2. Atlas Parasitologi
9 Mahasiswa mampu
memahami
Pemeriksaan feses
dengan Tehnik
metode
Pengapungan
ZnSO4 33%
9.1. Mahasiswa
mampu menjelaskan
Pemeriksaan feses
dengan Tehnik
metode ZnSO4 33%
1. Tujuan ZnSO4 33
%
2. Prinsip
3. Prosedure

Pemaparan
konsep dan
praktek

Praktek
di lab
Mahasiswa mampu
memahami metode
tehnik ZNSO4 33%
5% 1.Soedarto
2. Atlas Parasitologi
10 Mahasiswa mampu
memahami
Pemeriksaan feses
dengan Tehnik
Harada Mori
10.Mahasiswa mampu
menjelaskan
pemeriksaan feses
dengan Tehnik
Harada Mori

1. Tujuan
Harada Mori
2. Prinsip
3. Prosedure
Pemaparan
konsep dan
praktek

Praktek
di lab
Mahasiswa mampu
memahami metode
Harada Mori
5% 1. Soedarto
2. Atlas Parasitologi
11 Mahasiswa mampu
memahami
Pemeriksaan feses
dengan Tehnik
Harada Mori
dimodifikasi
Mahasiswa mampu
menjelaskan
pemeriksaan feses
dengan Tehnik
Harada Mori
Dimodifikasi
1. Tujuan Stoll
2. Prinsip
3. Prosedure
Pemaparan
konsep dan
praktek

Praktek
di lab
Mahaasiswa mampu
memahami metode
Harada mori yang
dimodifikasi
5% 1. Soedarto
2. Atlas Parasitologi
12 Mahasiswa mampu
memahami
Pemeriksaan feses
dengan Tehnik
Stoll
12. Mahasiswa
mampu menjelaskan
pemeriksaan feses
dengan Tehnik Stoll
1. Tujuan Stoll
2. Prinsip
3. Prosedure
Pemaparan
konsep dan
praktek

Praktek
di lab
Mahasiswa mampu
mengoperasionalkan
5 % 1. Soedarto
2. Atlas Parasitologi

13 Mahasiswa mampu
memahami materi
awal sampai akhir
13. Mahasiswa
mampu menjelaskan
materi awal sampai
akhir
1. Tujuan Stoll
2. Prinsip
3. Prosedure
Pemaparan
konsep dan
Praktek
Praktek
di Lab
Mahasiswa mampu
memahami materi dari
awal sampai akhir
5% 1. Soedarto
2. Atlas Parasitologi
14 UJIAN AKHIR SEMESTER


Mengetahui, Surabaya, September 2018
Ketua Program Studi, Dosen PJMK,




Fitrotin Azizah, S.ST., M.Si. Anindita Riesti, S.Si., M.Si.

Petunjuk Praktikum Helmintologi
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi D-3 Analis Kesehatan FIK UMSurabaya


iii

TATA TERTIB PRAKTIKUM PARASITOLOGI

1. Para praktikan harus sudah siap di depan ruang praktikum lima menit
sebelum waktu praktikum dimulai.
2. Sebelum praktikum, eksperimen yang akan dikerjakan harus sudah
dipersiapkan, dibuat rencana skema kerja dan pembagian waktunya, serta
latar belakang teorinya harus sudah dikuasai.
3. Praktikan yang oleh dosen/instruktur dinilai tidak siap, tidak
diperbolehkan mengikuti praktikum.
4. Segala pengamatan ditulis dalam buku catatan lab, dan pada lembar
laporan dalam buku penuntun praktikum, jika ada.
5. Setiap kelompok diharuskan membuat satu laporan sementara untuk setiap
eksperimen.
6. Praktikan hanya diperbolehkan menggunakan lab pada waktu
praktikumnya sendiri, kecuali jika mendapat izin dari penanggung jawab
praktikum.
7. Di dalam lab, praktikan diharuskan memakai baju praktikum (Jas Lab) dan
alat pelindung dari (APD).
8. Inventarisasi alat – alat dilakukan pada waktu – waktu yang ditetapkan
sebelum dan sesudah masa praktikum. Alat – alat yang diterima menjadi
tanggung jawab kelompok. Jika ada alat yang pecah atau hilang, kelompok
harus sudah menggantinya sebelum ujian akhir praktikum.
9. Selama praktikum harus dijaga ketenangan dan kebersihan.
10. Selama kegiatan praktikum tidak boleh makan, minum atau merokok di
dalam lab.
11. Pelanggaran tata tertib ini akan mengakibatkan sangsi akademis.

Petunjuk Praktikum Helmintologi
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi D-3 Analis Kesehatan FIK UMSurabaya


iv


PETUNJUK KERJA DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

A. PERSIAPAN
1. Buatlah konsep tentang laporan dan ringkasan kerja meliputi : reagen dan
jumlahnya yang akan digunakan, cara mereaksikannya dan cara
perlakuannya yang lain.
2. Buatlah skema pembagian waktu kerja meliputi : urutan kerja yang
dilakukan, apa yang akan dikerjakan lebih dulu, mana yang dapat
dikerjakan bersama – sama, dll.
3. Alat – alat yang akan digunakan diatur rapi di meja praktikum, juga buku
catatan, daftar – daftar, lap, korek api dan sebagainya.
4. Sebelum bekerja hal – hal yang belum jelas sebaiknya ditanyakan kepada
dosen/instruktur.

B. SELAMA PRAKTIKUM
1. Bekerjalah dengan tenang, rapi, hati – hati, teliti, bersih dan hemat, tetapi
juga cepat dan lebih teliti dari yang diperlukan menurut keadaannya.
2. Ingat kepentingan teman – teman sepraktikum. Kembalikan botol yang
digunakan segera ke tempatnya supaya mudah dicari; jangan merebut
botol yang sedang diperlukan orang lain. Sebaliknya, jangan terlalu lambat
bekerja sehingga terpaksa orang menunggu lama, sabar menunggu giliran
menggunakan sesuatu yang diperlukan bersama. Jangan membahayakan
orang lain karena api, cara pemanasan larutan dan sebagainya.
3. Berbicara seperlunya dan tidak terlalu keras.
4. Jika meragukan sesuatu, bertanyalah pada dosen/instruktur.
5. Dalam mengerjakan sesuatu tidak boleh dengan perhatian setengah –
setengah. Jangan sambil memperhatikan hal – hal lain, berbicara, bergurau
dan sebagainya.

Petunjuk Praktikum Helmintologi
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi D-3 Analis Kesehatan FIK UMSurabaya


v
6. Jika mengambil reagen, tutup botol harus segera dipasang kembali untuk
menghindari kekeliruan yang dapat merusak kemurnian isi botol
(kontaminasi).

7. Bahan-bahan yang pekat jangan langsung dibuang ke saluran atau bak,
tetapi diencerkan dulu dengan air kran. Setelah membuangnya, bukalah
kran secukupnya untuk menghilangkan daya bahan – bahan pekat tersebut.
8. Kertas saring dan benda padat lain harus dibuang ke tempat sampah atau
tempat yang disediakan. Meja yang menjadi basah/kotor harus
dibersihkan.
9. Hematlah terhadap penggunaan api, air dan reagen. Api tidak dipasang
lebih besar dari yang diperlukan, air kran dan air destilat serta reagen
untuk reaksi
atau pembilas dipakai seperlunya saja (reaksi kerap kali gagal karena
kelebihan reagen).
10. Jika suatu reagen diperlukan oleh banyak orang, carilah pekerjaan lain
sehingga waktu tidak terbuang untuk menunggu (dalam hal ini perlu
dibuat rencana pembagian waktu yang fleksibel dan harus diketahui betul
– betul bahan yang akan dipakai).
11. Catatan – catatan pengamatan harus singkat, tegas tetapi jelas dan lengkap.
Catatan yang panjang lebar dapat menghilangkan gambaran tentang isi
keseluruhan.
12. Gunakan waktu yang luang untuk menyusun laporan praktikum (menyalin
dari konsep laporan, perhitungan – perhitungan, dan sebagainya).

C. SELESAI PRAKTIKUM
1. Bersihkan alat – alat, meja dan lain sebagainya.
2. Aturlah botol – botol, tempat duduk, alat-alat gelas, dan lain-lainnya.
3. Periksa apakah tidak ada kerusakan, jika ada segera laporkan pada
asisten hal tersebut.
4. Tunggulah ditempat masing – masing, asisten akan mengumpulkan buku
jurnal dan memeriksa keperluan alat-alat dan meja praktikum.

Petunjuk Praktikum Helmintologi
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi D-3 Analis Kesehatan FIK UMSurabaya


vi

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

1

PENGAMATAN PREPARAT AWETAN DARI KLASIFIKASI
PROTOZOA

PENDAHULUAN
Protozoa adalah : organisme satu sel atau hewan bersel satu yang hidup
sendiri atau dalam bentuk koloni. (Proto (1) = pertama; zoon = hewan). Tiap
protozoa merupakan kesatuan lengkap yang sanggup melakukan semua fungsi
kehidupan yang pada jasad lebih besar dilakukan oleh sel-sel khusus. Sebagian
besar protozoa hidup bebas dialam, tetapi beberapa jenis hidup sebagai parasit
pada manusia dan binatang. Pembagian dalam kelas PROTOZOOLOGI
berdasarkan alat gerak antara lain :
1. Rizopoda atau Amoeba : contoh E-histolitika, E-coli
2. Ciliophora atau Ciliata : contoh Balantidium coli
3. Mastigopora atau Flagelata : contoh Giardia lamblia, Genus Tricomonas
contoh Tricomonas vaginalis .
4. Sporozoa : contoh Genus Plasmodium (Plasmodium malariae, Plasmodium
falsifarum, Plasmodium vivax, Plasmodiumovale) dan Toxooplasma gondii

TUJUAN :
Untuk mengetahui atau melihat bentuk atau morfologi dari preparat awetan
yaiti Entamoeba colli, Entamoeba histolitica, Toxoplasma gondii, Giardia lamblia dan
lain-lain.


ALAT :
1. Mikroskop Monokuler
2. Mikroskop Binokuler

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

2

BAHAN :
1. Minyak imersi
2. Preparat Awetan dari golongan Protozoa (Entamoeba colli,
Entamoeba histolitica, Balantidium colli, Toxoplasma gondii (dll)

PROSEDUR :
1. Diambil salah satu preparat awetan dari golongan protozoa.
2. Diletakkan salah satu preparat awetan diatas meja mikroskop
monokuler atau mikroskop binokuler.
3. Ditetesi minyak imersi.
4. Dilihat dengan pembesaran lensa obyektif 100 x dengan menggunakan
minyak imersi.
5. Diamati dan digambar setiap bentuk preparat yang telah dilihat.

HASIL PENGAMATAN :
Contoh :
1. Gambar Giardia lamblia ..........
Ciri – ciri ...............
Keterangan gambar ................

2. Gambar Entamoeba histolitica....
Ciri – ciri ................
Keterangan gambar ................

3. Dan seterusnya.

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

3


KESIMPULAN :

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

4


PENGENALAN BENTUK NORMAL PADA BAHAN

PEMERIKSAAN TEPUNG

TUJUAN :
Untuk mengetahui struktur dan morfologi dari tepung.

ALAT :
a. Obyek gelas
b. Cover glass
c. Lidi
d. Tisue
e. Pipet pasteur
f. Mikroskop binokuler atau monokuler

BAHAN :
a. Tepung terigu
b. Tepung maizena
c. Tepung beras
d. Tepung kanji
e. Hongkwee
f. Kentang

REAGEN :
a. Eosin 2%
b. Lugol 2%
c. NaCl 0,85% atau Pz

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

5

PROSEDURE :
a. Disiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan.
b. Disiapkan 3 obyek glass untuk masing-masing tepung.
c. Dibersihkan obyek glass dengan alkohol 70 % atau dengan cara fiksai
agak lemaknya hilang.
d. Diambil 1 lidi dan mengambil 1 tetes tepu ng diletakkan pada obyek
glass masing-masing 1 tetes tepung diberi 1 tetes reagen misalnya lugol
kemudian diaduk rata lalu ditutup dengan cover glass (jangan sampai
ada gelembung).
e. Diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa obyektif 10 x
atau 45 x.

HASIL PENGAMATAN :
a. Bentuk : kotak/ bulat / lonjong
b. Tepi : halus / bergerigi
c. Struktur didalamnya :
a. Berserat b. Lonjong c. Berlapis-lapis
d. Sifat terhadap cat : menyerap lemah / menyerap kuat / tidak menyerap

KESIMPULAN :

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

6


PEMERIKSAAN FESES LENGKAP (FL)


PENDAHULUAN :
Pemeriksaan feses lengkap ada dua cara, yaitu :
1. Direct (langsung) : feses lengkap
a. Makroskopis : Identitas (nama, umur, jenis kelamin), warna (kuning,
hijau), bau (menyengat atau khas), konsistensi (cair, lembek,padat),
berlendir, darah.
b. Mikroskopis : Untuk bentuk-bentuk normal : Serat tumbuhan, serat
otot, amilum, lemak, sedangkan untuk bentuk-bentuk tidak normal,
telur, larva, eritrosit dan leukosit .
Untuk contoh bentuk parasit yang lain : Entamoeba coli, Entamoeba
histolitica.
2. Indirect (tidak langsung)
a.Flotasi : pengapungan NaCl jenuh dan ZnSO4 33%.
b.Sedimentasi
c.Harada mori : perkembangbiakan larva
d.Stoll : menghitung jumlah telur

TUJUAN
Untuk memeriksa feses secara lengkap dan mengetahui bentuk atau
morfologi (normal atau tidak normal) yang ada didalam feses.

ALAT :
a. Obyek gelas
b. Cover glass
c. Lidi
d. Mikroskop binokuler atau monokuler

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

7

BAHAN :
a. Feses normal atau feses patogen
b. Larutan NaCl 0,85% atau Pz
c. Eosin 2%
d. Lugol 2%

PROSEDUR :
a. Disiapkan obyek glass dan cover glass yang bersih dan bebas lemak.
b. Diambil sedikit feses dengan menggunakan lidi lalu diletakkan diatas
obyek glass.
c. Diambil sedikit larutan NaCl 0,85% kemudian diaduk rata sampai
homogen (tidak boleh ada gelembung), demikian juga untuk eosin 2%
dan lugol 2%.
d. Ditutup dengan cover glass.
e. Diperiksa dibawah mikroskop pembesaran lensa obyektif 10x atau 40x.

HASIL PENGAMATAN :
a. Gambar pengamatan
b. Keterangan dari gambar pengamatan


KESIMPULAN :

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

8

PENGAMATAN PADA SPOROZOA

PENDAHULUAN :
Genus Plasmodium adalah penyebab penyakit Malaria, yang
mempunyai keunikan, karena terdapat 2 macam tuan rumah, yakni Manusia
yang dapat disebut “host intermediate” dan Nyamuk Anopheles yang disebut
juga “host definitife”.
Genus Plasmodium mempunyai spesies yang penting dalam ilmu
kedokteran yaitu :
1. Plasmodium falcifarum, penyebab malaria tropika, yang sering enyakit
malaria yang berat atau malaria otak dengan kematian.
2. Plasmodium vivax, penyebab malaria tertina.
3. Plasmodium malaria, penyebab malaria quartana.
4. Plasmodium ovale, jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di
Afrika dan Pasifik Barat.

TUJUAN : Untuk mengetahui bentuk dan struktur dari genus
plasmodium pada pemeriksaan malaria.

ALAT : 1. Object glass
2. Cover glass
3. Pengaduk plastik
4. Pipet pasteur
5. Mikroskop
6. Botol penampung darah
7. Spuit, kapas dan torniquet

BAHAN : Darah vena atau Darah kapiler

REAGEN : a. Methanol
b. Buffer pH 7,2

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

9

c. Cat giemsa
d. Cat giemsa siap pakai
e. Minyak imersi

PROSEDUR :
A. PEMBUATAN PREPARAT TETES TEBAL :
1. Disediakan darah yang dimungkinkan terdapat parasit.
2. Disiapkan object glass yang bersih dan bebas lemak.
3. Ditetesi 1 tetes darah pada bagian tengah object glass.
4. Diratakan dengan pengaduk plastik, jangan terlalu tebal atau terlalu
tipis, lalu dikeringkan.
5. Dicat giemsa pakai selama 30 – 45 menit sampai kering.
6. Dicuci dengan air yang mengalir (aquades).
7. Dikeringkan tanpa menggunakan tissue.
8. Diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa obyektif
100 x dan diberi minyak imersi.

B. PEMBUATAN PREPARAT PAPARAN TIPIS :
1. Diteteskan sedikit darah pada ¾ bagian object glass.
2. Segera sebarkan paparan tipis memakai pemapar yang tepinya halus
dan rata. Biarkan kering.
3. Dilakukan fiksasi dengan menggenangi paparan dengan methanol
selama 1 – 2 menit. Kemudian dicat giemsa siap pakai.

C. CARA PENGECATAN :
1. Sebelum digunakan, cat giemsa diencerkan dahulu dengan buffer pH
dengan perbandingan 3 : 1 (3 tetes giemsa dengan 1 cc air buffer).
2. Menempatkan object glass pada jembatan pengecatan.

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

10

3. Menuang larutan cat giemsa yang telah disiapkan diatas object glass
sehingga menutupi seluruh permukaan sediaan. Dibiarkan selama 30
– 45 menit.
4. Mencuci sediaan dengan aquades yang mengalir, dibiarkan kering
tidak menggunakan tisue, kemudian dilihat dibawah mikroskop
dengan pembesaran 100 x, dengan minyak imersi.

Yang Diamati :
1. Spesies Plasmodium
2. Stadium perkembangan parasit
3. Densitas parasit

Misal :
Hasil : (+)
Spesies : Plasmodium malariae
Stadium : Tropozoit
Densitas : 4 perlapangan pandang

HASIL PENGAMATAN :
Pada Pengamatan dibawah Mikroskop, didapatkan hasil :
Hasil :
Spesies :
Stadium :
Densitas :

KESIMPULAN :

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

11


PENGAMATAN PREPARAT AWETAN CACING


TUJUAN :
Untuk mengetahui morfologi dari berbagai macam cacing
ALAT :
1. Mikroskop binokuler
2. Mikroskop monokuler
BAHAN :
Berbagai macam golongan cacing dalam bentuk awetan
preparat

PROSEDUR :
1. Mengambil salah satu preparat awetan.
2. Meletakkan preparat awetan diatas meja mikroskop, kemudian lihat
dengan jumlah perbesaran 100 x, lensa okuler 10 x dan lensa obyektif
10 x (kondensor diturunkan penuh, nyalakan lampuhalogen,
diafragma ditutup penuh, putar dan pilih lensa obyektif 10 x,
dekatkan lensa obyektif dengan preparat, putar makrometer dan
mikrometer hingga ketemu lapang pandang).
3. Setelah dilihat dengan jumlah perbesaran 100 x diganti dengan
jumlah perbesaran 1000 X, Lensa okuler = 10 x dan lensa obyektif 100
x (kondensor dinaikkan penuh, nyalakan lampu halogen, diafrgama
dibuka penuh, tetesi preparat dengan minyak imersi (1 tetes), putar
dan pilih lensa obyektif 100 x, dekatkan lensa obyektif dengan
preparat, putar makrometer dan mikrometer hingga ketemu hasil
pengamatan).
4. Amati dan gambar setiap bentuk preparat yang dilihat.

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

12

HASIL PENGAMATAN :
a. Ascaris lumbricoides
b. Trichuris trichiura
c. Ancylostoma duodenale
d. Fasciola gigantica
e. Ancylostoma sp
f. Toxocara canis
g. Dipylidium caninum
h. Tricuris sp

HASIL PENGAMATAN :
NO Gambar preparat Keterangan

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

13








KESIMPULAN :

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

14



METODE TEKNIK NaCl JEN UH

PENDAHULUAN :
Pemutusan parasit yang sering kali disebut disebut Tehnik
memperkaya memungkinkan untuk :
1. Memeriksa lebih banyak parasit dalam sedikit tinja.
2. Mendeteksi parasit yang terdapat dalam jumlah sangat sedikt.
Pemeriksaan tinja secara mikroskopik langsung harus selalu
dilakukan sebelum dilakukan periksaan dengan metode Konsentrasi,
karena bentukan parasit yang motil tidak akan ditemukan pada
sediaan konsentrasi.
Terdapat 3 (tiga) macam cara yang dapat dilakukan :
1. Cara apung
2. Cara endap
3. Cara biakkan

TUJUAN :
Untuk menemukan morfologi dan bentuk-bentuk dari parasit
terutama dari golongan Helmintes.
PRINSIP :
Dengan menggunakan perbandingan berat jenis dimana
berat jenis parasit lebih kecil dari berat jenis medium
sehingga parasit akan mengapung diatas permukaan
medium.

REAGENSIA : a. NaCl jenuh
b. Lugol 2%

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

15


BAHAN : Feses

ALAT-ALAT :
1. Tabung Venoject
2. Lidi pengaduk
3. Rak tabung
4. Pipet tetes
5. Cover Glass
6. Obyek glass
7. Mikroskop

PROSEDURE :
1. Tabung Venoject diisi dengan feses secukupnya ± 5 gram.
2. Ditambahkan NaCl jenuh sambil terus diaduk sampai homogen,
ditambahkan lagi sampai permukaan cembung ( jangan sampai
tumpah ). Dan diusahakan jng ada gelembung.
3. Ditutup dengan cover glass, biarkan selama 10-15 menit.
4. Setelah 15 menit, diatas obyek glass diteteskan 1-2 tetes lugol.
5. Cover glass diambil lalu diletakkan pada obyek glass tadi.
6. Diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x dan 45x

HASIL PENGAMATAN :

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

16


KESIMPULAN :

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

17



METODE PENGAPUNGAN ZnSO 4


TUJUAN :
Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan morfologi dari
parasit terutama dari golongan helminthes.

ALAT :
1. Tabung venoject
2. Sentrifuse (2500 rpm selama 6 menit)
3. Objek glass + cover glass
4. Lidi / stik
5. Kain kasa
6. Mikroskop

BAHAN :
a. Feses kurang lebih 5 gram
b. Air hangat

REAGENT : ZnSO4 33 %

PROSEDUR
1. Diambil feses kurang lebih 5 gram, masukkan dalam tabung venoject.
2. Lalu diberi air hangat kemudian diaduk.
3. Bila terdapat serat, saring dengan kain kasa pada tabung lainnya
4. Disentrifuse selama 5 menit dengan 2500 rpm
5. Setelah terjadi endapan, air dibuang ditambah lagi dengan air
hangat, disentrifuse lagi dan dibuang kembali, dan disentrifuse lagi,
sampai jernih (disentrifuse sebanyak 3 kali).

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

18

6. Endapan ditambah ZnSO4 33 % sampai permukaannya cembung, lalu
biarkan selama 15 menit, lalu ditutup dengan cover glass kemudian
dilihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 45 kali.

HASIL PENGAMATAN :












KESIMPULAN :

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

19



HARADA MORI DAN HARADA MORI DIMODIFIKASI

TUJUAN :
Untuk membiakkan larva cacing, dan larva yang paling sering
ditemukan adalah larva Strongyloides, kadang kadang ditemukan
juga larva Ancylostoma .
Untuk : 1. Larva Strongyloides baik pada tinja segar maupun
tinja lama.
2. Larva Ancylostoma, hanya pada tinja lama (24 -
48) jam.

PRINSIP :
Selama 5-7 hari dengan proses perambatan atau larva pada faeces
atau tinja bergerak melawan aliran air kapiler yang naik dalam
kertas saring (yang sebagian terendam dalam tabung uji), dan
larvanya akan berkumpul didasar tabung.

ALAT :
1. Gelas objek
2. Cover glass
3. Lidi
4. Kapas / tisu
5. Mikroskop
6. Petridik
7. Stik atau supit
8. Pipet pastur
9. Tabung reaksi bertutup

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

20

10. Kertas saring
11. Plastik Es Ganevo
12. Penjepit / penjepit baju

BAHAN : Faeses atau tinja

PROSEDUR :

A.Untuk cara tabung dan es ganevo.
1. Menyiiapkan tabung reaksi bertutup dan lancipkan ujung plastik es
ganevo.
2. Mengisi air matang atau air saring secukupnya kurang dari 1/3
tabung atau 1/3 plastik es.
3. Dengan spatula ambil sedikit contoh tinja dan ratakan pada 1/3
bagian tengah kertas saring.
4. Memasukan kertas saring yang sudah dioles atau diberi feses
kedalam tabung yang sudah diisi air matang atau air saring setinggi 3
cm, usahakan bagian bawah kertas saring tidak menyentuh dasar
tabung. dan lakukan hal yang sama pada plastik es.
5. Ukuran atau Panjang kertas saring.sepanjang tabung atau sepanjang
plastic es.
6 Menutup tabung dengan kapas, beri label, letakkan di rak dan
biarkan pada suhu kamar.
7 Lalu diamkan selama 4 – 7 hari.
8 Setelah 7 hari diperiksa dan disiapkan objek glas 1 dan 2 cover glas.
9 Air dalam tabung dipipet dulu sebanyak 0,075 ml sebanyak 2X lalu
diletakkan pada objek glas lalu tutup dengan cover glas.
10 Memeriksa adanya larva yang terkumpul pada dasar tabung.
11 Melihat di bawah mikroskop dengan pembesaran lensa obyektif 10X
dan 40X.

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

21

B.Untuk Cara Filter paper atau slant culture technique.
1. Pada tengah-tengah kertas saring oleskan 1-2 gram tinja, sehingga
didapat olesan tipis.
2. Menempatkan kertas saring ini diatas gelas benda yang berada pada
piring petri dalam keadaan miring).
3. Menempatkan air kedalam piring petrdisk, sehingga bagian dasar
gelas benda terendam dalam air.
4. Menutup piring petri dan simpan ditemperatur kamar.
5. Membiarkan selama 5-7 hari.

HASIL PENGAMATAN :
A. Pengamatan secara Makroskopis
- Warna
- Bau
- Lendir
- Darah
- Bentuk

B. Pengamatan secara Mikroskopis
- Ada tidaknya larva
- Ada tidaknya telur, Dll

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

22

KESIMPULAN :

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

23



METODE STOLL

( Menghitung telur cacing pada feses penderita )

TUJUAN:
Untuk menghitung telur cacing dan cacing dewasa pada feses
penderita .

ALAT:
1. Botol coklat
2. Gelas Mutiara (Parel)
3. Pipet
4. Obyek glass
5. Cover glass
6. Mikroskop

BAHAT:
1. Feses
2. Aquadest

REAGENT : NaOH 0,1 N

PROSEDUR :
1. Botol coklat diberi tanda 56 cc dan 60 cc.
2. Isi botol coklat dengan larutan NaOH 0,1 N sampai tanda 56 cc.
3. Masukkan feses sampai tanda 60 cc .
4. Masukkan gelas mutiara dalam botol, lalu tutup rapat.
5. Kocok sampai feses hancur dan biarkan selama 24 jam.

Praktikum Parasitologi I
Laboratorium Mikrobiologi
Prodi DIII TLM FIK UMSurabaya

24

6. Setelah 24 jam, disiapkan obyek glass dan cover glass 2 buah.
7. Dipipet isi botol dengan ukuran @ 0.075 cc sebanyak 2 kali dan di
Letakkan pada obyek glass.
8. Kemudian ditutup dengan cover glass.
9. Dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 10 kali dan 40 kali.

HASIL PENGAMATAN :










KESIMPULAN :