Perspektif: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Bahasa
Vol. 1 No.4 Desember 2023
e-ISSN : 2988-5914 dan p-ISSN : 3025-0641, Hal 154-167
DOI: https://doi.org/10.59059/perspektif.v1i4.694

Received September 23, 2023; Revised Oktober 23, 2023; Accepted November 23, 2023
* Khalisatun Husna, [email protected]



Transformasi Peran Guru Di Era Digital: Tantangan Dan Peluang

Khalisatun Husna
1
, Farras Fadhilah
2
, Ulfa Hayana Sari Harahap
3
,
Muhammad Arby Fahrezi
4
, Khalid Samahangga Manik
5
, M. Yasir Ardiansyah
6
,
Inom Nasution
7
1-7
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Alamat: Jl. Williem Iskandar Pasar V, Medan Estate
Korespondensi penulis: [email protected]


Abstract. This research aims to analyze the Transformation of Teacher Roles in the Digital Era. The method in
this research is a qualitative research method with a narrative approach. Interview data was transcribed and
reviewed using thematic content analysis. This study reports three important data themes which include teachers'
adaptability to the digital era, challenges faced by teachers in learning in the digital era, opportunities faced by
teachers in learning in the digital era and teachers' strategies in facing learning in the digital era. In this way,
researchers investigate how teachers can overcome these challenges and take advantage of these opportunities
to improve the quality of education in the digital era. By combining innovative approaches to teaching and
investment in teacher professional development, the transformation of the teacher's role in the digital era can be
a vehicle for creating more effective and inclusive learning experiences.

Keywords: Transformation, Digital Era, Challenges, Opportunities


Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Transformasi Peran Guru di Era Digital. Metode dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan naratif. Data wawancara ditranskripsi dan
ditelaah dengan menggunakan analisis konten tematik. Studi ini melaporkan tiga tema data penting yang
mencakup kemampuan adaptasi guru dengan era digital, tantangan yang dihadapi guru pada pembelajaran di era
digital, peluang yang dihadapi guru pada pembelajaran di era digital dan strategi guru dalam menghadapi
pembelajaran di era digital. Dengan begitu peneliti menyelidiki bagaimana guru dapat mengatasi tantangan ini
dan memanfaatkan peluang tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital. Dengan
menggabungkan pendekatan inovatif dalam pengajaran dan investasi dalam pengembangan profesional guru,
transformasi peran guru di era digital dapat menjadi kendaraan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang
lebih efektif dan inklusif.
Kata kunci: Transformasi, Era Digital, Tantangan, Peluang

Transformasi Peran Guru Di Era Digital: Tantangan Dan Peluang

155 Perspektif - Vol. 1 No.4 Desember 2023



LATAR BELAKANG
4 tahun terakhir perkembangan teknologi semakin maju pesat dan semakin canggih
(Adawiyah, 2022). Perkembangan teknologi terjadi secara terus menerus tanpa disadari,
Pesatnya teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai bidang kehidupan,
termasuk pendidikan (Agustin, 2021). Dengan berkembangnya teknologi tersebut, manajemen
dalam dunia pendidikan tidak lagi mengandalkan pola tradisional, namun kini dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik
secara maksimal.
Perubahan digital di sektor pendidikan Indonesia bukanlah isu baru, namun peraturan
yang ada mendukung upaya khusus untuk menerapkan perubahan digital di seluruh jenjang
pendidikan di Indonesia (Agustin, 2021). Hingga saat ini berbagai wacana, langkah dukungan,
dan kehumasan terkait era industri 4.0 belum membantu sektor pendidikan mencapai kemajuan
signifikan dalam transformasi digital pendidikan Indonesia. Covid-19 memang memberikan
dampak tersendiri dalam hal ini..
Dilihat dari berbagai aspek, terlihat jelas bahwa Covid-19 merupakan sebuah bencana
berupa pandemi yang memberikan dampak yang sangat negatif pada hampir seluruh aspek
kehidupan manusia. Khususnya dalam bidang pendidikan yang sedang kita jalani (Agustin,
2021). Namun di balik pandemi ini, tidak dapat dipungkiri telah membawa banyak dampak
positif, seperti kondisi alam yang lebih baik, dan di bidang pendidikan mendorong
transformasi digital dalam pendidikan. Seluruh sekolah telah menghentikan kegiatan belajar
mengajar secara tatap muka. Namun, tentu saja proses belajar mengajar tidak bisa dihentikan,
sekarang semua orang belajar secara online. Ujungnya, mau tidak mau, masyarakat yang
merasa buta teknologi atau tidak harus mengikuti perkembangan yang ada. Akibatnya,
keterampilan kini didominasi oleh guru, sementara sebagian besar siswa mulai menguasai
penggunaan berbagai perangkat dan media komputasi untuk mendukung pembelajaran online.
Sekalipun mungkin menemui berbagai kendala dan keterbatasan. Namun kemajuan itulah
yang patut diapresiasi dan dibiasakan memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.
Guru tidak hanya harus mempunyai kualifikasi keilmuan dan akademis, namun yang
terpenting harus mempunyai etika yang bagus (Hidayatullah, 2018). Tugas guru pada masa
pembelajaran dahulu kala adalah melaksanakan transformasi belajar, hingga pada masa
tersebut guru adalah tokoh utama di kelas. Proses pembelajaran seperti ini kemudian dikritik
(Sudjana, 2013). Pada masa selanjutnya, pembelajaran akan lebih terfokus pada proses yang
bersifat individual atau berpusat pada siswa. Sedangkan guru menjadi pembimbing. Namun,
di era media sosial, era digital, peran guru kembali terdistorsi. Karena kenyataannya generasi

e-ISSN : 2988-5914 dan p-ISSN : 3025-0641, Hal 154-167





milenial ingin belajar dengan cepat. Mereka sering mencari apa yang ingin mereka ketahui
melalui jejaring sosial, seperti Facebook atau YouTube.
Dalam keadaan demikian, guru tidak dapat berprestasi, karena jika hal ini terjadi maka
ia akan ditinggalkan oleh siswanya. Faktanya, literatur terkini menunjukkan bahwa teknologi
komunikasi dan media digital telah berdampak pada gaya belajar dan perilaku generasi muda
saat ini, yang lebih menyukai penyerapan informasi dengan cepat, memiliki kemampuan
memproses informasi dengan cepat, menikmati multitasking dan mengakses informasi yang
non-linear.
Menjadi guru di era digital bukanlah hal yang mudah tantangan terkait dengan
pengembangan peran dan keterampilan, kesenjangan teknologi dan akses, perubahan dalam
kurikulum dan pembelajaran, keamanan dan etika digital, perubahan ulasan dan penilaian
(Astini, 2018). Namun, guru yang profesional akan mampu menyelesaikannya tantangan ini
dengan mengasah keterampilan dan kemampuan mereka untuk menjadi seorang guru yang
mampu mengajar dan mendidik siswanya. Apalagi di era digital menciptakan peluang dan
kemudahan bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, Mengintegrasikan teknologi
ke dalam pembelajaran juga memungkinkan guru untuk memodelkan pembelajaran berbasis
proyek, kolaborasi, dan guru juga dapat mengembangkan keterampilan digital (Fitriyadi,
2013). Guru haruslah secara konsisten melakukan perubahan-perubahan dalam pembelajaran,
guru harus mempunyai kemampuan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dan
teknologi waktu. Guru juga harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada untuk
memudahkan proses pembelajaran.
Oleh karena itu, berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti menetapkan
permasalahan yaitu adaptasi yang dilakukan guru terhadap era digital, tantangan yang dihadapi
guru pada pembelajaran di era digital, peluang yang dihadapi guru pada pembelajaran di era
digital dan strategi guru dalam menghadapi pembelajaran di era digital
KAJIAN TEORITIS
A. Transformasi Peran Guru Di Era Digital
Di era digital, peran guru berubah secara signifikan untuk memenuhi kebutuhan
Perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat semakin kompleks. Guru sebagai
fasilitator pembelajaran, guru berperan sebagai pembimbing dan pendukung proses
Pembelajaran aktif, kolaboratif dan berpusat pada siswa. Mereka mendorong siswa
Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, menggunakan teknologi, sumber daya digital dan
banyak alat pembelajaran inovatif lainnya (Tarihoran, 2019). Guru adalah pembimbingnya

Transformasi Peran Guru Di Era Digital: Tantangan Dan Peluang

157 Perspektif - Vol. 1 No.4 Desember 2023



pengetahuan dan keterampilan digital, guru mempunyai peran penting dalam pembangunan
pengetahuan dan keterampilan digital siswa. Mereka mengajari siswa cara menggunakannya
bijaksana dalam teknologi, etika digital, dan keamanan siber. Guru juga membantu siswa
memahami dan menggunakan alat digital yang relevan untuk mencari informasi,
berkomunikasi, berkolaborasi, dan menciptakan karya (Andriani, 2014).
Guru adalah motivator dan pendukung, guru berperan sebagai motivator menginspirasi
dan mendukung siswa saat mereka menghadapi tantangan zaman ini di era digital. Mereka
mendorong siswa untuk mengembangkan minat, motivasi intrinsik, dan Keyakinan untuk
menghadapi perubahan dan mengambil risiko dalam pembelajaran (Susanto, 2017). Guru juga
merupakan pembimbing karir, membantu siswa memahami dan Jelajahi berbagai pilihan karir
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi masyarakat di era digital.
Guru pun juga harus mendorong kreativitas dan inovasi siswa, guru berperan dalam
menginspirasi dan mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Mereka
memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi ide-ide baru, mengembangkan solusi
kreatif terhadap masalah, dan menciptakan karya yang orisinal menggunakan teknologi dan
sumber daya yang tersedia. Begitu juga halnya kolaborator dan jaringan pembelajaran, guru
berperan dalam membangun kolaborasi dan jaringan pembelajaran antara sesama guru, siswa,
dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya. Mereka bekerja sama dalam merancang
kurikulum yang relevan, berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta mengembangkan praktik
terbaik dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran (Fahroji, 2020).
Melalui peran-peran ini, guru menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan
pembelajaran yang responsif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat di
era digital. Mereka membantu siswa mengembangkan keterampilan yang relevan,
mempersiapkan mereka untuk masa depan yang kompleks, dan berkontribusi pada
pembentukan masyarakat yang berkelanjutan dan inovatif.
B. Tantangan Peran Guru Di Era Digital
Di era digital, para guru dihadapkan pada beberapa tantangan unik yang mempengaruhi
peran dan praktik mereka.
Pertama, perubahan peran dan keterampilan. Perkembangan teknologi dan perubahan
dalam paradigma pendidikan mempengaruhi peran tradisional guru. Guru harus mengadaptasi
diri menjadi fasilitator pembelajaran, pemandu, dan kolaborator yang mendorong siswa untuk
mengembangkan keterampilan kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Guru juga perlu

e-ISSN : 2988-5914 dan p-ISSN : 3025-0641, Hal 154-167





menguasai penggunaan teknologi dan memahami cara terbaik untuk mengintegrasikannya
dalam pembelajaran (Lase, 2022).
Kedua, kesenjangan teknologi dan aksesibilitas. Meskipun teknologi menjadi kunci di
era digital, tidak semua sekolah atau daerah memiliki akses yang sama terhadap infrastruktur
teknologi dan sumber daya yang dibutuhkan. Tantangan ini menghadirkan kesenjangan
teknologi antara siswa dan guru di berbagai lokasi. Guru perlu mencari solusi kreatif dan
inklusif untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang adil dalam
mengakses teknologi dan manfaatnya (Fitriyadi, 2013).
Ketiga, perubahan dalam kurikulum dan pembelajaran. Perkembangan teknologi dan
kebutuhan masyarakat di era digital menuntut adanya perubahan dalam kurikulum dan
pendekatan pembelajaran. Guru perlu terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan
mereka untuk memastikan bahwa mereka dapat mengajar dengan relevan dan efektif (Mahanal,
2014).
Keempat, keamanan dan etika digital. Dalam era digital, guru dihadapkan pada
tantangan keselamatan dan etika digital. Mereka wajib membimbing siswa dalam pemakaian
yang berkewajiban dan aman akan teknologi. Ini melibatkan pemahaman tentang privasi
online, perlindungan data pribadi, kejahatan siber, dan perilaku etis dalam penggunaan
teknologi. Guru perlu memberikan pedoman yang jelas dan membantu siswa memahami
dampak sosial dan etika dalam penggunaan teknologi (Zubaidah, 2020). Kelima, perubahan
dalam evaluasi dan penilaian. Perkembangan teknologi dan pendekatan pembelajaran yang
inovatif di era digital juga mempengaruhi cara guru mengevaluasi dan menilai kemajuan siswa.
Metode tradisional penilaian mungkin tidak lagi cukup relevan. Guru perlu mencari cara baru
untuk mengukur dan mengevaluasi keterampilan dan kemajuan siswa yang sesuai dengan
konteks dan tantangan masyarakat digital (Latif, 2020).
Menghadapi tantangan-tantangan ini, guru perlu berperan sebagai pembelajar seumur
hidup dan terus mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman mereka tentang
teknologi dan perubahan dalam pendidikan. Kolaborasi dengan sesama guru, pengembangan
profesional yang berkelanjutan, dan peningkatan kerja sama dengan pemangku kepentingan
pendidikan lainnya juga penting dalam mengatasi tantangan-tantangan ini.
C. Peluang Guru Di Era Digital
Di era digital, terdapat beragam peluang bagi para guru untuk memainkan peran yang
relevan dalam dunia pendidikan yang berkembang pesat. Peluang yang dapat dimanfaatkan
oleh para guru di era digital salah satunya mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran,

Transformasi Peran Guru Di Era Digital: Tantangan Dan Peluang

159 Perspektif - Vol. 1 No.4 Desember 2023



teknologi memainkan peran sentral dalam era digital, dan ini memberikan peluang bagi para
guru untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan
alat-alat digital, platform pembelajaran online, aplikasi pendidikan, dan sumber daya digital
lainnya untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang menarik, interaktif, dan relevan
bagi siswa (Nurdyansyah, 2017). Guru pun bisa mengembangkan keterampilan digital, era
digital menuntut adanya pengembangan keterampilan digital yang kuat. Guru memiliki
peluang untuk menjadi pemimpin dalam mengembangkan keterampilan digital mereka sendiri
dan membantu siswa mengembangkan literasi digital, pemahaman teknologi, dan keahlian
dalam menggunakan alat-alat digital dengan bijak (Astini, 2018).
Guru juga bisa menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan kolaborasi, era
digital mendorong pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana siswa terlibat dalam
proyek kolaboratif dan memecahkan masalah nyata. Guru memiliki kesempatan untuk
mengadopsi pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang menantang siswa untuk bekerja
secara kolaboratif, mengembangkan keterampilan tim, berpikir kritis, dan kreativitas
(Mahanal, 2017). Dengan majunya teknologi guru mudah dalam mengakses sumber daya dan
informasi, dalam era digital akses terhadap sumber daya dan informasi menjadi lebih mudah
melalui teknologi.
Selain dari aspek siswa, guru juga harus melakukan pembelajaran yang berkelanjutan
terhadap dirinya sendiri, perkembangan teknologi dan tren dalam era digital menuntut para
guru untuk terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Guru dituntut untuk
mampu berinovasi karena pandemi mengubah pola pembelajaran (Zulhafizh, 2022). Guru
memiliki peluang untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru dalam teknologi,
metode pembelajaran inovatif, dan perkembangan di bidang pendidikan. Kolaborasi dan
jaringan profesional pun harus mampu dimanfaatkan oleh guru secara maksimal, era digital
memungkinkan guru untuk terhubung dan berkolaborasi dengan sesama guru, para ahli, dan
pemangku kepentingan pendidikan lainnya secara global. Melalui kolaborasi dan jaringan
profesional, guru dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik dalam
menggunakan teknologi dalam pembelajaran, serta memperluas wawasan mereka tentang
perkembangan pendidikan global.
Dengan memanfaatkan peluang-peluang ini, para guru dapat mengembangkan praktik
pembelajaran yang inovatif, relevan, dan berdampak di era digital. Mereka dapat
mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan, mengembangkan
keterampilan yang diperlukan, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendorong
kolaborasi, kreativitas, dan pemecahan masalah.

e-ISSN : 2988-5914 dan p-ISSN : 3025-0641, Hal 154-167





METODE PENELITIAN
Penelitian ini menghasilkan tiga tema temuan, antara lain (1) adaptasi guru dengan era
digital; (2) tantangan yang dihadapi guru pada pembelajaran di era digital; (3) peluang yang
dihadapi guru pada pembelajaran di era digital.
Konteks dan Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDIT Al Hijrah 2 Deli Serdang yang berada di Jl.
Perhubungan, Laut Dendang. Penelitian dilakukan di SD IT Al Hijrah 2 dengan pertimbangan
bahwa lokasi penelitian dekat jaraknya dengan kampus peneliti.
Desain penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan naratif.
Menurut Daiute & Lightfoot (2004) dalam Carswell (2007) penelitian naratif memiliki banyak
bentuk dan berakar pada berbagai ilmu humaniora dan sosial. Naratif dapat berupa tema yang
diberikan pada teks atau wacana tertentu, atau teks yang digunakan dalam konteks atau format
penyelidikan dalam penelitian kualitatif (Chase, 2005). Pendapat para ahli tentang penelitian
kualitatif dengan pendekatan naratif dapat bervariasi, tetapi umumnya mereka mengakui nilai
dan kegunaan pendekatan ini dalam memahami fenomena sosial dan pengalaman manusia.
Langkah-langkah dalam melakukan penelitian kualitatif naratif adalah sebagai berikut:
1. Menentukan masalah penelitian, Mengidentifikasi fenomena yang akan diteliti dan
rumuskan pertanyaan penelitian yang relevan.
2. Pemilihan partisipan, Memilih individu atau kelompok yang memiliki pengalaman yang
relevan dengan masalah penelitian.
3. Pengumpulan data, Menggunakan metode pengumpulan data yang sesuai, seperti
wawancara, observasi, atau analisis dokumen.
4. Analisis data, Identifikasi tema dan kategori dari informasi yang diperoleh melalui analisis
naratif.
5. Pembangunan narasi, Membangun narasi berdasarkan data yang dikumpulkan melalui
wawancara.
6. Penyajian hasil, Menyajikan hasil penelitian dalam bentuk laporan yang memenuhi
struktur dan kriteria evaluasi yang jelas dan fleksibel.
7. Refleksi dan interpretasi, Lakukan refleksi terhadap temuan penelitian dan interpretasikan
makna pengalaman-pengalaman yang ditemukan dari individu atau kelompok yang
diteliti.

Transformasi Peran Guru Di Era Digital: Tantangan Dan Peluang

161 Perspektif - Vol. 1 No.4 Desember 2023



Partisipan
Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh partisipan ini secara langsung. Peneliti sudah
mengenal baik dengan partisipan, dengan keakraban ini maka partisipan bersedia dengan ikhlas
dan sukarela mengikuti wawancara ini. Guru di sekolah itu terdiri dari 48 orang, dari 48 orang
itu yang bersedia menjadi partisipan hanya 1 orang yang mana partisipan ini perempuan.
Alasan partisipan bersedia untuk diwawancarai karena ingin sharing pemikiran dan
memberikan masukan untuk pendidikan era digital.
Partisipan dalam wawancara ini, diwawancarai selama 10 menit di ruang kelas.
Sebelum di wawancarai, peneliti meminta izin kepada partisipan untuk wawancaranya
direkam. Peneliti merekam wawancara dengan partisipan menggunakan audio digital.
Partisipan ini pernah bertugas sebagai administrasi sekolah di yayasan pendidikan Ikhwanul
Muslimin Tembung selama 5 bulan kemudian resign, dan sekarang bertugas sebagai asisten
wali kelas 4 di SD IT Al Hijrah 2 yang sudah berjalan selama 4 bulan. Partisipan kini berusia
24 tahun dan lulusan jurusan S1 Pendidikan Biologi di UIN Syarif Hidayatullah.
Teknik Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan wawancara yang dilakukan bersama partisipan
melalui komunikasi langsung melalui Tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan responden/ orang yang di wawancarai, di sekolah tersebut.
Teknis pelaksanaan wawancara dapat dilakukan secara sistematis atau terstruktur
dengan terlebih dahulu peneliti menyusun instrumen pedoman wawancara yang lengkap dan
rinci. Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa instrumen yang berupa
pertanyaan-pertanyaan yang ditunjukkan kepada guru. Sebelum peneliti melakukan
wawancara, peneliti menghubungi dan membuat janji dengan narasumber. Setelah itu peneliti
datang lebih awal ke tempat yang sudah disepakati untuk wawancara supaya narasumber tidak
menunggu peneliti. Sebelum memulai wawancara, peneliti mengucapkan salam dan terima
kasih atas kesediaan narasumber untuk di wawancarai dan peneliti masing-masing
memperkenalkan diri terlebih dahulu. Serta peneliti menyampaikan tujuan wawancara kepada
narasumber.
Selanjutnya, peneliti mengawali dengan pembicaraan ringan dengan menanyakan kabar
dan kondisi narasumber. Lalu peneliti meminta izin untuk merekam wawancara dan
mengambil dokumentasi gambar pada saat berlangsungnya wawancara serta setelah
wawancara berlangsung, untuk menjaga privasi narasumber dan identitas sekolah maka

e-ISSN : 2988-5914 dan p-ISSN : 3025-0641, Hal 154-167





peneliti menggunakan nama samaran tidak menggunakan nama asli. Kemudian peneliti
menyampaikan pertanyaan yang telah disusun secara urut dengan sopan kepada narasumber
selama 10 menit di ruang kelas. Wawancara direkam dengan audio visual agar pembicaraan
yang di rekam dianggap sebagai bukti jika bila terjadi kesalahpahaman. Selain merekam
pembicaraan dengan narasumber, peneliti juga mencatat pokok-pokok wawancara.
Setelah wawancara selesai, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada
partisipan atas waktu dan kesediaan untuk diwawancarai. Dan setelah itu data yang berhasil
dikumpulkan atau direkam selanjutnya di analisis untuk dapat memahami dan mendapatkan
kesimpulan. Dan peneliti memberikan penafsiran atas data yang diperoleh lewat wawancara.
Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data, data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dengan data
hasil wawancara diambil sesuai dari pertanyaan wawancara, Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif seperti menurut Lexy J. Moleong
bahwa analisis dalam penelitian dilakukan dengan cara menelaah seluruh data penelitian dan
alat-alatnya seperti catatan, dokumen, hasil tes, rekaman, dan lain-lain
Data hasil dari wawancara di transkrip, yang kemudian dibaca secara berulang-ulang
untuk menentukan tema. Kemudian tema-tema dalam setiap hasil dari wawancara itu
diinterpretasikan. Hasil analisis data diungkapkan dengan kata-kata berupa narasi sesuai kaidah
bahasa yang benar. Narasi yang diungkapkan berdasarkan hasil pengumpulan data dengan
teknik wawancara dan diskusi kelompok terfokus terhadap data yang dibutuhkan untuk
dideskripsikan dan dirangkum.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adaptasi Yang Dilakukan Guru Terhadap Era Digital
Di era digital yang terus berkembang, adaptasi guru terhadap teknologi menjadi suatu
keharusan yang mendesak. Adaptasi guru terhadap era digital adalah langkah kunci dalam
menjawab tuntutan zaman yang semakin canggih teknologi. Pendidikan adalah pondasi
pembentukan masa depan, dan dalam lingkungan di mana teknologi digital telah mengubah
hampir setiap aspek kehidupan kita, guru perlu berperan sebagai navigasi yang mahir dalam
dunia digital yang berubah dengan cepat. Seiring dengan kemajuan teknologi, peran guru telah
mengalami transformasi signifikan, bukan hanya sebagai penyampai pengetahuan, tetapi juga
sebagai fasilitator pembelajaran, inovator, pemimpin dalam mengarahkan siswa menuju
kesuksesan di era digital, dan juga harus menjadi pionir dalam mengintegrasikan teknologi ke

Transformasi Peran Guru Di Era Digital: Tantangan Dan Peluang

163 Perspektif - Vol. 1 No.4 Desember 2023



dalam proses pembelajaran. Hal ini diungkapkan partisipan dalam data wawancara sebagai
berikut.
Mungkin kalau selama jadi guru memang perkembangan zaman ini terus berkembang
dan berkembang di era digital, apalagi sekarang industri 5.0. Jadi memang kalau kita cara
mengembangkan kita dengan mengikuti pelatihan kemudian kita belajar secara otodidak atau
secara diri sendiri. Artinya kita sebagai guru sampai sekarang di era zaman ini kita harus tahu
mengembangkan bakat sendiri jangan sampai kita kalah dengan anak-anak dengan generasi
Z sekarang. Kalau kami kan sekarang generasi Y istilahnya sudah lama ya tahun 80an gitu.
Jadi artinya kita yang harus mengikuti perkembangan zaman jangan sampai ketinggalan
dengan anak-anak caranya dengan kita harus mengembangkan diri dengan cara mengikuti
pelatihan-pelatihan yang ada saat ini.
Partisipan mengatakan bahwa guru dituntut untuk memiliki beragam keterampilan dan
pengetahuan baru yang relevan dengan teknologi. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran
telah membuka pintu untuk pengembangan pendidikan yang lebih dinamis dan responsif, dan
karenanya, penting bagi guru untuk mengembangkan keterampilan mereka melalui pelatihan
yang sesuai dengan kebutuhan adaptasi di era digital. Seperti menurut Allan Odden dia
menyoroti pentingnya sistem dukungan yang kuat bagi guru, termasuk pelatihan yang tepat dan
kontinu. Dia juga menekankan pentingnya kepemimpinan sekolah yang efektif dalam
mendukung pelatihan guru. Pelatihan membantu guru untuk mendapatkan pemahaman yang
mendalam tentang teknologi pendidikan dan berbagai strategi pembelajaran digital yang
sesuai. Partisipan memaparkan hal tersebut dalam data wawancara berikut.
Dalam pembelajaran pastinya kita ada membuat media pembelajaran, media
pembelajaran biasanya kita cari pasti di internet-internet kemudian kita kembangkanlah
dengan sinkronisasi pelajaran kita dibuku jadi jangan sampai terlepas dari kurikulum
kemudian jangan sampai terlepas dari buku yang kita pelajari. Artinya kita memang memakai
infokus itu untuk pembelajaran, jadi jangan sampai kita ketinggalan zaman, anak-anak juga
harus sudah tahu sekarang zamannya seperti apa. Jadi guru bisa memanfaatkan apa pun yang
ada sehingga anak murid tidak ketinggalan juga dengan sekolah lain.
Berdasarkan data wawancara di atas, diketahui bahwa pentingnya penggunaan media
pembelajaran digital dan integrasinya dengan kurikulum serta kesadaran akan perubahan
fundamental dalam cara pendidikan dilakukan di era digital. Pernyataan ini menggambarkan
sikap yang progresif terhadap pendidikan di era digital. Ini menunjukkan tekad untuk
beradaptasi dengan perubahan dan menjadikannya sebagai peluang untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. kesadaran akan perubahan dalam pendekatan pengajaran yang dibawa

e-ISSN : 2988-5914 dan p-ISSN : 3025-0641, Hal 154-167





oleh teknologi dan perannya dalam membantu guru dan siswa tetap relevan dalam dunia yang
terus berubah. Ini menunjukkan komitmen untuk mengadopsi teknologi dengan bijak dan
memastikan bahwa pendidikan tetap mengikuti perkembangan zaman. Susanto dan akmal
mengatakan bahwa teknologi digital sebagai media sangat bermanfaat sebagai sarana
menyampaikan informasi pembelajaran dan mempermudah penyampaian materi pembelajaran,
serta anak akan senang dalam mengikuti proses pembelajaran.
Tantangan Yang Dihadapi Guru Pada Pembelajaran di Era Digital
Di era digital yang bergerak cepat, perubahan dalam dunia pendidikan adalah sebuah
kenyataan. Pembelajaran di era digital telah membuka pintu menuju transformasi pendidikan
yang luar biasa. Guru-guru modern dihadapkan pada sejumlah tantangan unik yang belum
pernah terjadi sebelumnya, seiring dengan integrasi teknologi yang semakin dalam ke dalam
proses pembelajaran untuk memberikan pendidikan yang relevan dan efektif. Tantangan-
tantangan ini menuntut guru untuk mengejar perkembangan teknologi, menyesuaikan metode
pengajaran mereka, dan menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan penggunaan
teknologi dalam pembelajaran. Hal ini dipaparkan oleh partisipan dalam data berikut.
Tantangannya yang pasti pertama sumber daya manusianya, yang pasti guru harus
memiliki kemampuan itu, kemampuan untuk berkembang dalam teknologi kan guru juga harus
belajar lagi, harus ada pelatihan-pelatihan lagi. Terutama apalagi guru-guru yang sudah tua,
kalau yang sudah tua-tua kan seperti belum melek digital/teknologi, bahkan mereka untuk WA
aja kadang masih belum terlalu bisa. Terus tantangan selanjutnya dalam pembelajaran yaitu
fasilitasnya. Karena, kalau seperti sekolah-sekolah yang sudah maju itu pasti fasilitasnya
mumpuni ada seperti proyektornya dll. Sedangkan kalau untuk orang-orang yang misalnya di
pedalaman atau diperdesaan belum mumpuni dan itu tidak merata.
Data wawancara di atas menunjukkan bahwa kemampuan dan pelatihan guru dalam
mengadopsi teknologi perlu memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai dalam
penggunaan teknologi pendidikan. Tantangan ini lebih berat bagi guru-guru yang mungkin
kurang akrab dengan teknologi, terutama mereka yang sudah tua. Ini menekankan perlunya
pelatihan yang berkelanjutan untuk guru agar mereka dapat mengikuti perkembangan teknologi
pendidikan. Guru dan siswa yang tinggal di daerah terpencil atau dengan sumber daya terbatas
mungkin tidak memiliki akses yang sama dengan mereka yang tinggal di pusat perkotaan. Hal
ini menciptakan ketidakmerataan dalam kesempatan belajar, di mana siswa yang tinggal di
daerah dengan fasilitas yang terbatas mungkin memiliki akses terbatas terhadap teknologi.
Seperti pernyataan dari Iskandar bahwa penerapan teknologi baru oleh guru terus menghadapi

Transformasi Peran Guru Di Era Digital: Tantangan Dan Peluang

165 Perspektif - Vol. 1 No.4 Desember 2023



tantangan, termasuk kurangnya keterampilan digital, kurangnya akses terhadap perangkat
atau koneksi internet yang stabil, dan ketidakpastian mengenai efektivitas penggunaan
teknologi dalam proses pembelajaran.
Peluang Yang Dihadapi Guru Pada Pembelajaran di Era Digital
Era digital telah membawa transformasi signifikan dalam dunia pendidikan. Ketika
teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, guru-guru saat ini
dihadapkan pada peluang luar biasa dalam mengembangkan dan memperkaya metode
pembelajaran mereka. Teknologi dapat digunakan untuk menyajikan materi pembelajaran
secara lebih interaktif, dinamis, dan menarik. Ini memungkinkan guru untuk menciptakan
pengalaman belajar yang lebih menarik dan relevan bagi siswa. Berikut kutipan wawancara
yang disampaikan oleh partisipan
Dengan pelatihan-pelatihan seperti media teknologi yang banyak seperti canva, nah
canva itu bisa membuat video pembelajaran bisa buat ppt. Atau seperti prezi itu banyak media
pembelajarannya. Jadi sebelum ke murid yang pasti gurunya harus kreatif. Makanya tuntutan
untuk menjadi guru itu seterusnya bakal tetap banyak, guru itu harus bisa buat video-video
kalau nanti murid ada kegiatan guru harus dokumentasi terus pembelajarannya harus yang
berbasis teknologi juga. Yang pasti strateginya dari kita sendiri dari guru-gurunya karena
kalau gurunya tidak kreatif gimana muridnya mau kreatif. Jadi strateginya kita sebagai guru
harus belajar sama guru-guru lain dan biasanya banyak pelatihan-pelatihan dari guru yang
difasilitasi dari sekolah
Berdasarkan data wawancara di atas, diketahui bahwa guru perlu memanfaatkan
berbagai alat dan platform teknologi, seperti Canva dan Prezi, untuk menciptakan konten
pembelajaran yang menarik. Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Dengan alat-alat ini, guru dapat membuat presentasi yang lebih interaktif dan
visual, serta video pembelajaran yang lebih menarik. Guru perlu memastikan bahwa
penggunaan teknologi ini tidak hanya sebatas alat bantu, tetapi juga dapat meningkatkan
interaksi, pemahaman, dan penerapan konsep oleh siswa. Ini dapat menciptakan pengalaman
belajar yang lebih menyenangkan dan efektif. Sulistyarini & Fatonah menegaskan bahwa
meningkatkan kualitas keterampilan profesional guru di era digital dapat berdampak pada
peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran.

e-ISSN : 2988-5914 dan p-ISSN : 3025-0641, Hal 154-167





KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi transformasi peran guru di era digital.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun teknologi terus berkembang begitu pesat
dan semakin canggih, guru tetap harus terus belajar dan belajar dengan berbagai pelatihan
terhadap teknologi, jadi guru di era zaman sekarang harus banyak belajar mengembangkan diri
sendiri sehingga guru tidak ketinggalan zaman dengan anak generasi sekarang yang sudah
semakin canggih. Peran guru di era digital telah berubah secara substansial. Tidak hanya
menyampaikan informasi, tetapi juga mendukung pembelajaran aktif siswa, mengintegrasikan
teknologi, dan memfasilitasi pertukaran ide dengan sesama guru. Guru di era digital harus
memiliki keterampilan teknologi, kreativitas, dan kemampuan untuk berkolaborasi.
Transformasi peran guru ini merupakan bagian integral dari upaya untuk menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih inklusif, inovatif, dan relevan dengan tuntutan zaman.
DAFTAR REFERENSI
Adawiyah, Rabiatul. (2022). Peran Literasi Digital Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadits.
Pekalongan: Nasya Expanding Management.
Agustin, Nella dkk. (2021). Peran Guru Dalam Membentuk Karakter Siswa. Yogyakarta: UAD
Press.
Andriani. (2015). T. SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI. Jurnal Sosial Budaya. 12 (1).
Astini, N. K. S. (2018). Pentingnya Literasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi Bagi Guru
Sekolah Dasar Untuk Menyiapkan Generasi Milenial. Jakarta: Prosiding Seminar
Nasional Dharma Acarya.
Fahroji, O. (2020). Implementasi Pendidikan Karakter. Qathrunâ, 7(1).
Fitriyadi, H. (2013). “Integrasi Teknologi Informasi Komunikasi Dalam Pendidikan: Potensi
Manfaat, Masyarakat Berbasis Pengetahuan, Pendidikan Nilai, Strategi Implementasi
Dan Pengembangan Profesional”. Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 21 (3).
Hidayatullah, Ach. (2018). Digital Learning. Surabaya: UM Surabaya Publishing.
Lase, D., Waruwu, E., & Waruwu, S. (2022). Integrasi TIK dan Pengembangan Kompetensi
Digital Guru Prajabatan di Perguruan Tinggi. LAURU: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Ekonomi. 1(1).
Latif, A. (2020). Tantangan Guru dan Masalah Sosial Di Era Digital. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial
Dan Pendidikan), 4(3).
Mahanal, S. (2017). Peran Guru Dalam Melahirkan Generasi Emas Dengan Keterampilan
Abad 21. Seminar Nasional Pendidikan HMPS Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Halu Oleo, 1.

Transformasi Peran Guru Di Era Digital: Tantangan Dan Peluang

167 Perspektif - Vol. 1 No.4 Desember 2023



Nurdyansyah. (2017). Sumber Daya dalam Teknologi Pendidikan. Sumber Daya Dalam
Teknologi Pendidikan, 1–22.
Rahayu, Puji RRahay. (2019). Pengaruh Era Digital terhadap Perkembangan Bahasa Anak.
dalam Jurnal Al-Fathin: Jurnal Bahasa dan Sastra Anak. 2 (1).
Sudjana, Nana dan Rivai. (2013). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Susanto, A. B. (2017). PERAN GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT
MUHAMMADIYAH GUNUNG TERANG KECAMATAN LANGKAPURA
BANDAR LAMPUNG.
Tarihoran, E. (2019). Guru Dalam Pengajaran Abad 21. SAPA - Jurnal Kateketik Dan
Pastoral, 4(1).
Zubaidah, S. 2020. Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan yang Diajarkan Melalui
Pembelajaran Online.
Zulhafizh, Z. (2022). Manajemen Informasi sebagai Penguatan Pemahaman Belajar di Era
Pandemi Covid 19. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(3), 2022.