Vol. 12, No. 2, Januari 2022
P-ISSN 2089-1474| E-ISSN 2685-1202






36

MOTIVASI KADER POSYANDU DESA KRAKITAN DALAM
MENINGKATKAN KEBERHASILAN POSYANDU DI MASA
PANDEMI
Anna Uswatun Qoyyimah
1, Wiwin Rohmawati
2, Piscolia Dynamurti Wintoro
3
123Program Studi D III Kebidanan, Universitas Muhammadiyah Klaten
Email: [email protected]
1*, [email protected]
2, [email protected]
3
Abstract
The motivation of a cadre is very important because it will affect the willingness of cadres to work hard in
completing their work and achieving high work productivity. Cadre motivation is a driving force that makes
cadres develop creativity and mobilize all their abilities to optimize posyandu services. This study aims to
determine the motivation of cadres in increasing the success of posyandu activities during the pandemic. This
research method is descriptive quantitative. The sample in this study was 30 cadres of Krakitan Bayat Klaten
Village. The sampling technique uses total sampling. The instrument used is a questionnaire. Data analysis
using univariate test. The results showed that most of the cadres in this study had good motivation as many as
22 respondents (73.3%) out of a total of 30 respondents. The conclusion of this study is that most of the
Posyandu cadres in Krakitan Village in increasing the success of activities during the pandemic have good
motivation.
Keyword: Cadre Motivation, Success Of Posyandu Activities, Pandemic Period

Abstrak
Motivasi seorang kader sangat penting karena akan mempengaruhi kemauan kader untuk bekerja keras
dalam menyelesaikan pekerjaannya dan mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi kader merupakan
motor penggerak yang membuat kader mengembangkan kreativitas dan mengerahkan segenap
kemampuannya untuk mengoptimalkan pelayanan posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
motivasi kader dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan posyandu di masa pandemi. Metode penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 kader Desa Krakitan Bayat Klaten. Teknik
pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket. Analisis data
menggunakan uji univariat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar kader dalam penelitian ini memiliki
motivasi yang baik yaitu sebanyak 22 responden (73,3%) dari total 30 responden. Kesimpulan penelitian ini
sebagian besar kader Posyandu di Desa Krakitan dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan pada masa
pandemi memiliki motivasi yang baik..
Kata Kunci: Motivasi Kader, Keberhasilan Posyandu, Masa Pandemi
1. Pendahuluan
Posyandu di Jawa Tengah mengalami peningkatan dari 48.897 pada tahun 2018 menjadi
49.410 pada tahun 2019. Posyandu mencapai strata mandiri 34.3 persen, lebih tinggi
dibandingkan tahun 2018 yaitu 30.5 persen. Pada tahun 2019, jumlah posyandu di provinsi jawa
tengah adalah sebanyak 49.410 poayandu dan sebanyak 36.237 atau sekitar 73,34% posyandu
merupakan posyandu aktif. Posyandu aktif adalah posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan
utamanya secara ruti setiap bulan (KIA: ibu hamil. Ibu nifas. Bayi. Balita. KB. Pencegahan dan
penanggulangan diare) dengan cakupan masing-masing minumal 50% dan melakukan kegiatan
tambahan [1].
Jumlah balita yang datang dan ditimbang ada 33.086% balita laki-laki dan anak 31.638%
balita perempuan, sedangkan jumlah semua balita di klaten ada 78.438% anak, sehingga tingkat
partisipasi masyarakat sebesar 82,5%. Jumlah balita di timbang merupakan gambaran dari
keterlibatan masyarakat dalam mendukung kegiatan pemantauan pertumbuhan di posyandu.
Kehadiran balita di posyandu merupakan hasil dari akumulasi peran serta ibu, keluarga, kader,
dan seluruh komponen masyarakat dalam mendorong mengajak, memfasilitasi, dan mendukung
balita agar ditimbang di posyandu untuk dipantau pertumbuhanya. Penyebab masih rendahnya
tingkat partisipai masyarakat yaitu ada beberapa balita yang ditimbang di PAUD/KB/Play gruop
dan TK yang mungkin tidak dilaporkan atau tidak tercatat di pencatatan puskesmas. Namun D/S

Vol. 12, No. 2, Januari 2022
P-ISSN 2089-1474| E-ISSN 2685-1202






37

tahun 2019 terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 82,3% [2]. Desa Krakitan
memiliki 9 posyandu dengan posyandu pratam posyandu madya posyandu purnama posyandu
mandiri. berdasarkan Data posyandu Desa Krakitan tahun 2020 rata rata cakupan kunjungan
balita di setap posyandu sebesar 70%
Kader posyandu merupakan anggota yang berasal dari masyarakat didaerah tersebut serta
bersedia, mampu, dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan posyandu. Kader
posyandu sebagai penyelenggarakan posyandu dituntut untuk memenuhi kriteria yaitu anggota
masyarakat setempat, dapat membaca dan menulis huruf latin, memiliki minat dan besedia
menjadi kader, bekerja secara sukarela, dan memiliki kemampuan dan waktu luang [3].
Motivasi seorang kader sangat penting karena akan mempengaruhi kemauan kader untuk
bekerja keras dalam menyelesaikan pekerjaannya dan pencapaikan produktivitas kerja yang
tinggi. Motivasi kader sebagai daya pendorong yang membuat kader mengembangkan kreativitas
dan menggerakkan segala kemampuannya demi mengoptimalkan pelayanan posyandu [4].
Hal ini dikarenakan agar semua kader dapat menjelaskan tugas dan tanggung jawabnya
secara menyeluruh. Kader perlu melakukan usaha lain untuk menarik balita ke posyandu dengan
melakukan inovasi terhadap kegiatan posyandu. Selain itu petugas puskesmas harus terus
mendorong motivasi kerja kader untuk mempertahankan motivasi kerja yang sudah tinggi. Salah
satunya dengan memberikan insentif secara rutin. Pemberian pengakuan dan penghargaan yang
diberikan dapat berupa sertifikat menjadi kader posyandu [3].
Saat ini di dunia sedang mengalami pandemi covid termasuk Indonesia. Hal ini berpengaruh
pada pelaksanaan posyandu karena ada beberapa kekhawatiran dan kecemasan yang dirasakan
oleh ibu balita peserta posyandu, kekawatiran dan kecemasan terbesar adalah takut anak dan
dirinya tertular oleh Covid saat datang pada kunjungan posyandu. Namun kekhwatiran dan
kecemasan tersebut dapat teratasi dengan bantuan kader posyandu yang selalu memberikan
motivasi kepada ibu-ibu peserta posyandu dan meyakinkan bahwa pelaksanaan posyandu sudah
berdasarkan dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Berdasarkan hasil yang saya dapatkan setelah menemui bidan desa dan memberi kuisioner
dengan menggunakan googel form kepada 10 kader diketahui 7 dari 10 responden memiliki
motivasi rendah, kesimpulan yang dapat diambil dari permasalahan tersebut yaitu motivasi dari
kader untuk keberhasilan kegiatan posyandu pada pelaksanaan posyandu setiap bulan nya masih
kurang karena posyandu sempat tidak berjalan beberapa bulan dan program 5 meja posyandu
sudah dapat dilaksanakan namun pada meja pertama/pendaftaran, meja kedua penimbangan,
meja ketiga/pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat), meja keempat penyuluhan, meja kelima /
penyuluhan belum dapat dilaksanakan. Hal ini akan berpengaruh terhadap pelayanan posyandu
5 meja dan dari permasalahan yang peneliti temukan di posyandu tersebut maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Motivasi Kader Posyandu Desa Krakitan Dalam
Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Di Masa Pandemi ”.
2. Metode
Metode penelitian ini diskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Krakitan Bayat.
Penelitian dari penyusunan sampai dengan presentasi hasil telah dilaksanakan pada bulan
Januari - September 2021.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader desa krakitan bayat klaten dengan jumlah
30 kader. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden. Teknik pengambilan sampel
diambil secara total sampling.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner penelitian ini hasil adopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Intan (2018) berjudul
“Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Kader Posyandu Dalam Penimbangan Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Bandara Khalipah Kecamatan Percut”. Motivasi reponden diukur melalui 25
pertanyaan dengan skala likert. Uji validitas penelitian ini telah dilakukan oleh Intan (2018),
dengan hasil bahwa nilai Cronbach”s Alpa untuk 25 pertanyaan diperoleh 0.886 dan lebih besar
dari nilai r hitung 0.396 dinyatakan reliable [5].

Vol. 12, No. 2, Januari 2022
P-ISSN 2089-1474| E-ISSN 2685-1202






38

Analisis data yang di gunakan adalah uji univariat yang manahasilnya ditunjukkan dalam
bentuk prosentase.
3. Hasil dan Pembahasan
Tabel 1 Karakteristik Usia Kader Posyandu
di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten
Nilai Frekuensi Frekuensi %
1 <20 tahun 0 0
2 20-35 tahun 13 43,3
3 >35 tahun 17 56,7
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel diketahui sebagian besar responden dalam penelitian ini berusia >35
tahun sebanyak 17 responden (56,7%) dari total 30 responden.
Kartika (2017), dalam jurnalnya menyebutkan bahwa karakteristik seorang responden
berdasarkan usia sangat berpengaruh terhadap kinerja dalam praktik kerespondenan, dimana
semakin tua usia responden maka dalam menerima sebuah pekerjaan akan semakin bertanggung
jawab dan berpengalaman. Usia yang semakin meningkat akan meningkat pula kebijaksanaan
kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan, berpikir rasional, mengendalikan emosi,
dan bertoleransi terhadap pandangan orang lain, sehingga berpengaruh terhadap peningkatan
kinerjanya [7].
Tabel 2 Karakteristik Pendidikan Kader Posyandu di Desa Krakitan
Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten
Nilai Pendidikan Frekuensi %
1 SD 0 0
2 SMP 4 13,3
3 SMA 22 73,4
4 PT 4 13,3
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel diketahui sebagian besar responden berpendidikan SMA/SMK sebanyak
22 responden (73,4%) dari total 30 responden.
Tabel 3 Karakteristik Pekerjaan Kader Posyandu di Desa Krakitan
Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten
No. Pekerjaan Frekuensi %
1
2
3
IRT
Buruh
Wiraswasta
18
9
3
60
30
10
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel diketahui sebagian besar responden adalah IRT sebanyak 18 responden
(60,0%) dari total 30 responden.
Hasil pelitian ini sebanding dengan jurnal penelitian Fatmawati (2012), dengan judul
“Hubungan motivasi kaderdengan pelaksanaan peran kader posyandu di kelurahan sumbersari
kecamatan sumbersari kabupaten jember” yang menyebutkan bahwa pekerjaan responden
dalam penelitiannya sebagian besar adalah IRT sebanyak 64 responden (92,8%) dari 69
responden yang menjadi sampel [8]. Mediatrix (2019), dengan judul “ Hubungan pengetahuan
dan motivasi dengan keaktifan kader posyandu” menyebutkan pekerjaan sangat berpengaruh
terhadap motivasi kerja kader posyandu. Meskipun kader adalah adalah anggota masyarakat yang
bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara
sukarela, namun sangalah penting untuk diberikan penghargaan, imbalan, maupun bentuk
lainnya yang bisa memotivasi kader untuk aktif menjalankan perannya di Posyandu. Hal ini
dikarenakan mereka yang menjadi kader belum tentu mempunyai penghasilan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi anggota keluarganya [9].

Vol. 12, No. 2, Januari 2022
P-ISSN 2089-1474| E-ISSN 2685-1202






39

Tabel 4 Lama Menjadi Kader Dalam Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Posyandu
pada Masa Pandemi di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten
No. Lama Frekuensi %
1
2
3
1-5 tahun
6-10 tahun
11-15 tahun
3
18
9
10
60
30
Jumlah 30 100
Pada tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden lama menjadi kader adalah 6-
10 tahun sebanyak 18 orang (60%).
Tabel 5 Motivasi Kader Posyandu Dalam Meningkatkan Keberhasilan Kegiatan Posyandu
pada Masa Pandemi di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten
No. Motivasi Frekuensi %
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
22
8
0
73,3
26,7
0
Jumlah 30 100
Hasil penelitian ini didapatkan motivasi kader posyandu dalam meningkatkan keberhasilan
kegiatan posyandu pada masa pandemi di Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten
mayoritas adalah baik sebanyak 22 responden (73,3%). Hasil yang ditunjukkan dalam kuesioner
bahwa motivasi responden yang tinggi untuk meningkatkan keberhasilan posyandu diantaranya
adalah responden ingin menjadi kader karena keinginannya sendiri untuk mengabdi kepada
masyarakat. Keberhasilan kegiatan posyandu juga tidak lepas dari keikutsertaan tokoh
masyarakat untuk menggerakkan ibu balita agar hadir pada hari penimbangan balita. Disamping
itu tokoh masyarakat (RT/RW) juga siap membantu secara materil (dana, tempat pelaksanaan
penimbangan balita, perlengkapan penduduk) dalam kegiatan penimbangan balita. Ismawati
(2010), menjelaskan bahwa seorang kader adalah tenaga sukarelawan yang berjiwa sosial dan
mau bekerja secara relawan. Terselenggaranya pelayanan posyandu juga melibatkan banyak
pihak, termasuk tokoh masyarakat setempat [10].
Motivasi kuat pada kader menunjukkan bahwa kader telah mengerti tentang posyandu
mencakup definisi, tujuan dan tugas serta tanggung jawab kader posyandu. Pemahaman tentang
posyandu dapat menimbulkan motivasi. Pengetahuan tentang kegiatan posyandu yang dimiliki
seorang kader akan menentukan keberhasilan kegiatan posyandu dan keberhasilan tersebut
muncul karena adanya motivasi yang kuat dari kader (Maqbul, 2007). Siregar (2019), dengan
judul “hubungan pengetahuan dan motivasi kader posyandu dengan keaktifan kader dalam
kegiatan posyandu di puskesmas rasau torgamba labuhanbatu selatan” menyebutkan seorang
kader yang memiliki pengetahuan baik maka motivasi kader dalam dalam kegiatan posyandu juga
akan menjadi baik [11].
Motivasi dapat timbul dari dalam individu atau datang dari lingkungan. Penelitian ini
menyebutkan bahwa motivasi kader timbul dari dalam diri sendiri karena menjadi kader adalah
keinginan sendiri dari responden tanpa dipaksa oleh pihak manapun. Depkes (2006),
menjelaskan motivasi yang terbaik adalah motivasi yang datang dari dalam diri sendiri, bukan
pengaruh dari lingkungan. Motivasi baik dari dalam diri kader sendiri (intrinsik) yaitu kemauan
kader dalam melakukan pelayanan berdasarkan kesadaran diri untuk meningkatkan kesehatan
ataupun dari pihak luar seperti pengetahuan. Dimana dukungan dan motivasi yang positif akan
menimbulkan kerja yang kuat bagi seorang kader dalam melakukan pelayanan di posyandu.
Motivasi dapat dipengaruhi oleh pengalaman masa lampau, taraf intelegensi, kemampuan fisik,
lingkungan dan sebagainya. Makin tinggi intelegensi dan tingkat pendidikan seseorang akan
semakin aktif dalam berbagai kegiatan posyandu dan secara sadar pula dalam melakukan
perbuatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan sebaliknya makin rendah intelegensi dan
tingkat pendidikan seseorang akan kurang aktif pula dalam kegiatan posyandu.

Vol. 12, No. 2, Januari 2022
P-ISSN 2089-1474| E-ISSN 2685-1202






40

Motivasi kader posyandu yang baik, tidak terlepas dari beberapa faktor seperti umur,
pendidikan dan pekerjaan dari kader posyandu itu sendiri. Penelitian ini diperoleh bahwa
motivasi baik pada kader dikarenakan mayoritas usia kader telah matang yaitu berusia >35 tahun,
berpendidikan SMA/SMK dan pekerjaannya adalah IRT. Hal ini didukung oleh Saydam dalam
Kadarisman (2012:296) menyebutkan bahwa motivasi kerja seseorang dalam melaksanakan
pekerjaannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari proses
psikologis dalam diri seseorang, dan faktor eksternal berasal dari luar diri (environmment
factors). Faktor internal yaitu kematangan pribadi, tingkat pendidikan, usia, kelelahan dan
kebosanan serta kepuasan kerja sedangkan faktor eksternal yaitu pekerjaan dan lingkungan
pekerjaan serta kompensasi yang memadai.
Motivasi seorang kader sangat penting karena akan mempengaruhi kemauan kader untuk
bekerja keras dalam menyelesaikan pekerjaannya dan pencapaikan produktivitas kerja yang
tinggi. Motivasi kader sebagai daya pendorong yang membuat kader mengembangkan kreativitas
dan menggerakkan segala kemampuannya demi mengoptimalkan pelayanan posyandu [4].
Posyandu merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mendukung perbaikan perilaku;
mendukung perilaku hidup bersih dan sehat ; mencegah penyakit yang berbasis lingkungan dan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi; mendukung pelayanan keluarga berencana;
mendukung pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam penake ragaman pangan melalui
pemanfaatan pekarangan [3]. Pada masa pandemi kegiatan Posyandu cukup menurun, hal ini
dikarenakan kekhawatiran dan kecemasan yang dirasakan oleh ibu balita peserta posyandu,
kekawatiran dan kecemasan terbesar adalah takut anak dan dirinya tertular oleh Covid saat
datang pada kunjungan posyandu. Namun hal ini dapat teratasi dengan adanya motivasi kader
posyandu, dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa motivasi kader
posyandu mayoritas adalah baik.
Hasil ini didukung oleh penelitian Husniyawati (2016), yang menunjukkan bahwa motivasi
kader mayoritas adalah tinggi sebanyak 57 responden (74,0%). Demikian pula dengan penelitian
Siregar (2019), motivasi kader dalam kegiatan posyandu dalam kategori baik mencapai 30% [12].
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan yang diambil dari penelitian ini
yaitu sebagian besar kader posyandu Desa Krakitan dalam meningkatkan keberhasilan kegiatan
di masa pandemi memiliki motivasi baik.
5. Daftar Pustaka
[1] Depkes. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia; 2019.
[2] Dinkes Klaten. profil kesehatan kabupaten klaten. Klaten: Dinas Kesehatan Kabupaten; 2019.
[3] Kemenkes RI. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia; 2011.
[4] Zulaicha. Pengaruh Produk dan Harga 2016.
[5] Intan. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Kader Posyandu Dalam Penimbangan Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas Bandara Khalipah Kecamatan Percut 2018.
[6] Kartika. Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Kader dengan Kegiatan Pelayanan Posyandu di Desa
Sidorejo Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta. Univ Aisyiyah Yogyakarta 2017:13.
[7] Kartika. Hubungan pengetahuan dan motivasi kader dengan kegiatan pelayanan posyandu di desa
sidorejo kecamatan godean kabupaten sleman yogyakarta 2017:13.
[8] Fatmawati NL. Hubungan Motivasi Kader dengan Pelaksanaan Peran Kader Posyandu di Kelurahan
Sumbersari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Univ Jemebr 2012.
[9] Janwarin LMY. Mollucas health journal. Mollucas Heal J 2019;1:66–73.
[10] Ismawati. Posyandu dan Desa Siaga. Yogyakarta: Mulia Medika; 2010.
[11] Siregar DS. Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Kader Posyandu dengan Keaktifan Kader dalam
Kegiatan Posyandu di Puskesmas Rasau Torgamba Labuhanbatu Selatan. Inst Kesehat Helv Medan
2019.
[12] Husniyawati YR. Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen dan Faktor Organisasi terhadap Kinerja
Kader Posyandu. Univ Airlangga 2016;18:22280.