Naning Dwi Sulystyaningsih dkk. Jurnal Agroqua
Efektifitas Rendaman Air Kelapa .... Volume 20 No. 2 Tahun 2022

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i.2683
320

EFEKTIVITAS RENDAMAN AIR KELAPA (Cocos nucifera)
TERHADAP MASKULINITAS IKAN GUPPY (Poecilia reticulata)
(The Effectiveness Of Coconut (Cocos nucifera) Soaking On The Masculinity Of Guppy
Fish (Poecilia reticulata))

Naning Dwi Sulystyaningsih
1*
, Turmuzi
1
, L. Achmad Tan Tilar WSK
2
, Nuri
Muahiddah
3
, Luh Gede Sumahiradewi
1
1
Program Studi Budidaya Perairan Universitas 45 Mataram
2
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Universitas 45 Mataram, Mataram
3
Jurusan Budidaya Perairan Universitas Mataram
Jl. Imam Bonjol No.45 Cakranegara Utara, Mataram, Indonesia
*Corresponding author, Email: [email protected]


ABSTRACT
Guppy fish (Poecilia reticulata) is an ornamental fish that is in great demand in the world
market. One way to produce male fish is by the process of sex reversal from female to male
(masculinity). This study aims to determine the effect of coconut water concentration on
guppy fish (Poecilia reticulata) masculinity. The experiment used a completely randomized
design (CRD), consisting of 4 treatments of coconut water concentration (P), namely 0%
coconut water concentration (P1), 67% coconut water concentration (P2), 100% coconut
water concentration (P3), and coconut water concentration 150% (P4). The study concluded
that soaking guppy fish larvae using coconut water had a significant effect on the male
genitalia of guppy fish. Guppy fish seeds soaked in coconut water with a concentration of
150% had the highest masculinity and survival rates, namely 91.1% and 97.7%. The water
quality during maintenance was 27 – 28 0C, pH 7.2, and DO 3 – 6.8 mg/L.
Keywords: coconut water, guppies, masculinity, sex reversal

ABSTRAK
Ikan guppy (Poecilia reticulata) merupakan ikan hias yang diminati pasar dunia. Salah satu
cara dalam memproduksi ikan jantan adalah dengan proses pembalikan kelamin (sex
reversal) dari betina ke jantan (maskulinitas). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh konsentrasi air kelapa terhadap maskulinitas ikan guppy (Poecilia reticulata).
Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan
konsentrasi air kelapa (P) yaitu konsentrasi air kelapa 0% (P1), konsentrasi air kelapa 67%
(P2), konsentrasi air 100% (P3), dan konsentrasi air kelapa air kelapa 150% (P4). Penelitian
menyimpulkan bahwa perendaman larva ikan guppy menggunakan air kelapa berpengaruh
nyata terhadap kelamin jantan ikan guppy. Benih ikan guppy yang direndam air kelapa
dengan konsentrasi 150 % memiliki tingkat maskulinitas dan sintasan tertinggi yaitu 91,1%
dan 97,7%. Kualitas air selama pemeliharaan adalah suhu 27 – 28
0
C, pH 7,2, dan DO 3 – 6,8
mg/L.
Kata kunci: air kelapa, Ikan guppy, maskulinitas, sex reversal

Naning Dwi Sulystyaningsih dkk. Jurnal Agroqua
Efektifitas Rendaman Air Kelapa .... Volume 20 No. 2 Tahun 2022

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i. 2683
321

PENDAHULUAN
Ikan guppy (Poecilia reticulata)
merupakan salah satu jenis ikan hias air
tawar yang dibudidayakan di Indonesia dan
memiliki harga jual tinggi dan termasuk
komoditas ekspor. Indonesian Guppy
Popularized Association (IGPA) sebagai
salah satu komunitas ikan guppy terbesar di
Indonesia optimistis Indonesia mampu
menjadi barometer produksi ikan guppy
dunia. Hal ini mengingat potensi kekayaan
lingkungan di Indonesia sangat mendukung
untuk pembudidayaan ikan guppy (KKP,
2021). Strategi potensi dan peluang usaha
budidaya ikan hias air tawar cukup menarik,
sehingga baik perseorangan maupun
perusahaan berlomba untuk mendapatkan
keuntungan dalam usaha tersebut. Bisnis
ikan hias ini merupakan salah satu peluang
usaha baru yang banyak dilirik oleh
masyarakat karena keuntungan yang besar
jika ditekuni.
Potensi ekspor ikan hias air tawar
cukup menjanjikan. Hal ini dapat terlihat dari
lalu lintas komoditas ikan yang didominasi
oleh benih-benih ikan hias air tawar. Ekspor
ikan hias air tawar meningkat terutama ke
negara-negara Eropa, Amerika Serikat,
Singapura, dan Timur Tengah. Nilai
keekonomian ikan guppy dunia dapat
dikatakan cukup tinggi. Nilai keekonomian
ikan guppy nasional mampu mencapai
Rp162 miliar hanya untuk 6 bulan (KKP,
2021).
Secara morfologi ikan guppy jantan
lebih diminati karena memiliki corak warna
yang lebih indah, tubuh lebih ramping dan
sirip ekor yang lebih panjang dan lebar
dibandingkan dengan ikan guppy betina.
Oleh karena itu budidaya ikan guppy lebih
difokuskan pada kegiatan produksi ikan
guppy jantan. Salah satu cara yang dapat
diterapkan untuk meningkatkan produksi
ikan guppy jantan yaitu dengan proses
retrogresi kelamin (sex reversal) dari betina
ke jantan (maskulinisasi) (Gusrina (2014).
Teknik sex reversal, adalah suatu
teknologi yang mengarahkan perkembangan
kelamin menjadi jantan atau betina semua
pada saat gonad ikan belum terdiferensiasi
(Utomo, 2008). Hormon steroid yang sering
digunakan dalam teknologi sex reversal
adalah hormon sintetik seperti hormon
17αmetiltestosteron, estradiol-17β dan
aromatase inhibitor (Ukhroy, 2008; Matheos
et al., 2013). Penggunaan hormon ini
mempunyai beberapa kelemahan, antara lain
dapat menimbulkan stress pada ikan,
harganya cukup tinggi, bahan pencemar
lingkungan dan bersifat karsinogenik pada
manusia (Ariyanto 2010; Tasdiq, 2005).
Sehingga penggunaan hormon ini sudah
dilarang dalam kegiatan akuakultur (KKP,
2014).
Maskulinisasi merupakan salah satu
metode untuk mengarahkan kelamin ikan
menjadi jantan pada masa diferensiasi
kelamin. Metode maskulinisasi yang biasa
dilakukan diantaranya memanipulasi faktor
lingkungan dengan pemberian hormone 17α-
metiltetosteron (Zairin, 2002). Oleh karena
itu, perlu adanya penggunaan bahan
alternatif sebagai pengganti bahan sintetik
berupa bahan alami dalam melakukan
maskulinisasi. Salah satu bahan alami
tersebut yaitu air kelapa (Cocos nucifera)
yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan
sebagai bahan pengganti hormon sintesis
(Yong et.al., 2009).
Air kelapa merupakan bahan
potensial yang dapat digunakan untuk
maskulinisasi walaupun tidak memiliki
hormon steroid. Hal ini dikarenakan air

Naning Dwi Sulystyaningsih dkk. Jurnal Agroqua
Efektifitas Rendaman Air Kelapa .... Volume 20 No. 2 Tahun 2022

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i. 2683
322

kelapa memiliki kandungan kalium yang
dominan sehingga berperan dalam merubah
seksualitas ikan dari betina ke jantan. Kalium
berperan dalam sintesis pregnenolon dimana
pregnenolon tersebut merupakan prekusor
hormon steroid sehingga semakin tinggi
kalium maka produksi pregnenolon semakin
tinggi dan begitu juga produksi steroid
(Superyadi, 2017).
Berdasarkan penelitian (Ismala, et al.,
2017) penggunaan air kelapa pada
perendaman larva ikan cupang dengan dosis
50% mampu menghasilkan 93,33% ikan
cupang jantan. Hasil penelitian (Sukrillah et
al., 2014) menunjukkan bahwa perendaman
induk ikan guppy menggunakan air kelapa
mampu menghasilkan anakan guppy sebesar
82,5% berjenis kelamin jantan. Namun,
belum diketahui apakah perbedaan
konsentrasi atau dosis rendaman air kelapa
dapat digunakan untuk meningkatkan
maskulinitas benih ikan guppy. Dengan
demikian, perlu dilakukan penelitian terkait
efektivitas rendaman air kelapa terhadap
maskulinitas benih ikan Guppy sebagai salah
satu bentuk usaha meningkatkan potensi
ekonomi budidaya ikan hias terutama ikan
guppy di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan presentase ikan guppy jantan
serta memberikan informasi kepada para
pembudidaya ikan guppy bahwa air kelapa
dapat digunakan sebagai bahan alami untuk
meningkatkan produksi ikan jantan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi kepada instansi dan
dapat diteruskan kepada masyarakat umum
yang bergerak dalam bidang perikanan.
Informasi dan pengetahuan yang
disampaikan tentang Pengaruh Air Kelapa
(Cocos nucifera) Terhadap Maskulinisasi
Ikan Guppy (Poecilia reticulata) Dengan
Konsentrasi Berbeda. Salinitas yang sesuai
diharapkan dapat menjadi acuan bagi
masyarakat, pihak instansi yang bergerak
dibidang perikanan khususnya daerah pesisir
pantai.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 13 Agustus – 27 September 2021 di
Lahan Praktik SMK PP Negeri Mataram,
Desa Sigerongan Kecamatan Lingsar
Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Bahan yang digunakan ada
ikan guppy umur 2 hari, air kelapa, pakan
alami,air bersih, sedangkan peralatan
toplesm kertas lakmus, O2 tester,
thermometer, blower HB 60, gelas ukur.
Percobaan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4
perlakuan yaitu konsentrasi larutan air kelapa
pada perendaman larva ikan guppy (P)
dengan 3 kali ulangan.
P1 = Tanpa pemberian air kelapa
P2 = Konsentrasi larutan air kelapa 400 ml,
air 600 ml = 67 % air kelapa
P3 = Konsentrasi larutan air kelapa 500 ml ,
air 500 ml = 100 % air kelapa
P4 = Konsentrasi larutan air kelapa 600 ml,
air 400 ml = 150% air kelapa
Data yang diperoleh dianalisis secara
statistik menggunakan Analisis Varian
(ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95%.
Apabila data menunjukkan berpengaruh
nyata maka dilakukan uji lanjut beda nyata
terkecil (BNT). Data kualitas air dianalisis
secara deskriptif.
Parameter yang diamati:
1. Persentase Ikan Guppy Jantan
Persentase ikan guppy jantan
dihitung menurut Zairin (2002) rumus :
x

Naning Dwi Sulystyaningsih dkk. Jurnal Agroqua
Efektifitas Rendaman Air Kelapa .... Volume 20 No. 2 Tahun 2022

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i. 2683
323

2. Kelangsungan Hidup
Persentase kelangsungan hidup
saat perendaman dihitung menurut
Effendie (2003) rumus:

SR : Survival rate / kelangsungan hidup
(%)
Nt : Jumlah ikan pada akhir pemeliharaan
(ekor)
No : Jumlah ikan pada awal pemeliharaan
(ekor)
3. Analisis Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diukur
selama penelitian meliputi: Suhu, pH Air
(derajat keasaman), DO (oksigen terlarut).
Tahapan penelitian
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan dalam penelitian.
Alat yang akan digunakan terlebih
dahulu disterilisasi dengan
menggunakan air bersih yang mengalir.
Hal ini dilakukan untuk menjaga alat-
alat yang digunakan terhindar dari
parasit yang menempel pada alat yang
akan digunakan
2. Mempersiapkan tata letak toples
Toples yang telah disterilisasi di buat
sketsa dan tata letak untuk
mempermudah dalam penelitian dengan
acuan rancangan acak lengkap, toples
yang digunakan sebanyak 12 buah yang
diletakan didalam ruangan tertutup atau
indoor (hetcray) untuk menjaga suhu
tetap stabil.
3. Pembuatan saluran aerator sebagai
sirkulasi pada setiap unit percobaan
Saluran aerator berfungsi sebagai
oksigen buatan, agar larva ikan guppy
yang akan dipelihara dalam media uji
tetap mendapatkan oksigen yang cukup.
4. Pengisian air kelapa dan air bersih pada
setiap toples sebagai unit percobaan
Air kelapa yang digunakan untuk
penelitian yaitu air kelapa hijau yang
masih muda dipetik langsung dari lahan
praktik. Air kelapa yang digunakan pada
toples yaitu sebanyak 400 ml air 600 ml
(67 % air kelapa), 500 ml air 500 ml
(100 % air kelapa), 600 ml air 400 ml
(150 % air kelapa) pada setiap perlakuan
yang sudah ditentukan.
5. Setelah pengisian air kelapa pada
masing-masing perlakuan yang sudah
ditentukan dosisnya kemudian larva ikan
guppy yang berumur 2 hari dimasukan
ke toples dengan jumlah 15 ekor dan
direndam selama 24 jam.
6. Setelah perendaman selama 24 jam
kemudian diangkat larva ikan guppy
yang sudah direndam lalu dipindahkan
ke masing-masing toples yang berisi 5
liter air (Malik et.al., 2019).
7. Pengukuran kualitas air
Kualitas air perlu dilakukan pengukuran
agar kualitas air tetap stabil, kualitas air
yang perlu dilakukan pengukuran yaitu
meliputi suhu, pH (keasaman air), dan
DO (oksigen terlarut).
8. Pemeliharaan Larva
Media pemeliharaan larva ikan guppy
sebelum digunakan dilakukan
pembersihan untuk menghilangkan
kotoran hasil dari perendaman.
Pemeliharaan larva ikan guppy
dilakukan selama 45 hari dan selama
pemeliharaan larva ikan guppy diberikan
pakan alami yaitu kutu air, cacing
tubifex.
9. Penyiponan
Penyiponan dilakukan selama 2 minggu
sekali untuk menghilangkan sisa
makanan dan kotoran yang ada ditoples

Naning Dwi Sulystyaningsih dkk. Jurnal Agroqua
Efektifitas Rendaman Air Kelapa .... Volume 20 No. 2 Tahun 2022

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i. 2683
324

10. Setelah pemeliharaan larva ikan guppy
selama 45 hari, kemudian dilakukan
perhitungan jantan dan betinanya
HASIL DAN PEMBAHASAN
Efektivitas rendaman air kelapa terhadap
tingkat maskulinitas benih ikan
guppy
Persentase jenis kelamin ikan guppy
jantan yang diperoleh setelah direndam
dalam larutan air kelapa hibrida dengan
konsentrasi berbeda yaitu P1 (0%), P2
(67%), P3 (100%), P4 (150%) disajikan pada
gambar 1.

Gambar 1. Pengaruh konsentrasi air kelapa terhadap persentase ikan Guppy jantan
Setelah selama 45 hari pemeliharaan,
persentase larva ikan guppy jantan tertinggi
terdapat pada perlakuan P4 yaitu 91,10%,
sedangkan untuk persentase larva guppy
jantan terendah pada perlakuan P1 yaitu
sebesar 39.92%. Konsentrasi larutan air
kelapa pada perendaman larva ikan guppy
menunjukkan berpengaruh nyata terhadap
persentase jumlah larva ikan guppy jantan.
Jumlah persentase larva ikan guppy jantan
meningkat seiring dengan penambahan
konsentrasi air kelapa. Semakin tinggi
konsentrasi larutan air kelapa yang
digunakan maka akan semakin tinggi pula
persentase larva ikan guppy jantan yang
terbentuk.
Menurut Heriyati, (2012) kandungan
kalium berperan mengatur perubahan
kolesterol yang terdapat dalam semua
jaringan larva menjadi pregnenelon yang
merupakan biosintesis hormon steroid oleh
adrenal. Steroid membantu pembentukan
hormon androgen yaitu testosteron yang
akan mempengaruhi perkembangan dari
genital jantan pada proses sex reversal. Hasil
penelitian Superyadi (2017) bahwa
kandungan air kelapa mampu meningkatkan
nisbah kelamin jantan pada ikan cupang.
Pemberian konsentrasi air kelapa 30 ppm
menghasilkan 93,33% anakan ikan cupang
jantan. Penelitian Ismala, et al (2017)
menyebutkan pemberian konsentrasi air
kelapa 30 ppm pada ikan nila menghasilkan
ikan jantan 88%, sedangkan pemberian
konsentrasi 30 ppm air kelapa pada ikan
platy pedang mampu meningkatkan
persentase jantan 76,2%. Selanjutnya
penelitian Masprawidinatra et al., (2015)
pada ikan nila menghasilkan persentase
jantan sebesar 85% dengan air kelapa 30
ppm.
Persentase nisbah kelamin jantan
pada penelitian ini menunjukan hasil yang
lebih baik dibandingkan dengan penelitian
yang menggunakan bahan alami lain seperti
ekstrak testis sapi (Lutfiyah et al. 2016),
39,92
84,44
88,88
91,1
0
20
40
60
80
100
P1 P2 P3 P4
PRESENTASE IKAN
GUPPY JANTAN

Naning Dwi Sulystyaningsih dkk. Jurnal Agroqua
Efektifitas Rendaman Air Kelapa .... Volume 20 No. 2 Tahun 2022

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i. 2683
325

ekstrak cabe jawa 2 mg/L yang
mengahasilkan presentase jantan 60,67%
(Yusrina, 2015), madu 60% dengan
presentase 66,68% (Utomo, 2008), dan air
kelapa 30 mg/L mengasilkan 90%
(Superyadi, 2017).
Keberhasilan dalam melakukan
maskulinitas dipengaruhi oleh ketepatan
konsentrasi penggunaan dari bahan dan lama
waktu perendaman. Zairin, et al., (2002),
menyatakan bahwa kecenderungan
perendaman dengan waktu yang relatif
singkat menyebabkan proses dalam sex
reversal berlangsung kurang sempurna.
Pemberian dosis hormon steroid yang tepat
akan menghambat pembentukan ovari dan
sebaliknya pembentukan gonad jantan
semakin cepat, sehingga gonad akan
berkembang menjadi testis.
Kelangsungan Hidup Larva Ikan
Data kelangsungan hidup larva ikan
guppy selama perendaman dapat dilihat pada
gambar 2. Hasil penelitian menunjukan
bahwa persentase kelangsungan hidup larva
ikan guppy tertinggi pada perlakuan P4 yaitu
sebesar 97,77% sedangkan persentase
kelangsungan hidup pada larva ikan guppy
terendah pada perlakuan P1 (tanpa
pemberian air kelapa) yaitu sebesar 84,44%.
Meskipun demikian, penggunaan larutan air
kelapa dengan konsentrasi 100-150% pada
saat perendaman larva ikan guppy
menghasilkan kelangsungan hidup lebih baik
dari penelitian dari (Saputra, et al., 2013)

Gambar 2. Pengaruh konsentrasi air kelapa terhadap persentase kelangsungan hidup larva
Penggunaan larutan air kelapa dengan
konsentrasi 150 % yang direndamkan pada
larva berumur 2 hari masih dikatagorikan
aman, dimana persentase kelangsungan
hidupnya setelah perendaman selama 24 jam
yaitu 97.77%. Kematian larva ikan guppy
yang berumur 2 hari pada saat perendaman
diduga disebabkan oleh ketidakmampuan
dari larva ikan untuk beradaptasi dengan
kondisi lingkungan perairan yang kurang
optimal serta pengaruh penurunan pH yang
di bawah kisaran optimal.
Parameter Kualitas Air
Kisaran data kualitas air selama
pemeliharaan ikan guppy pada penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 1. Faktor kualitas air
juga berperan penting dalam mendukung
kegiatan budidaya serta cara pemeliharaan
larva ikan guppy. Faktor penting yang harus
diperhatikan betul dalam pemeliharaan atau
perawatan larva ikan guppy adalah cara
pemberian pakan alami yang sesuai dengan
bukaan mulut larva, ketersediaan pakan
alami seperti kutu air, dapnia sp. dan tubifex
sp., serta dapat menjaga kualitas air media.

84,44
93,33
95,55
97,77
75
80
85
90
95
100
P1 P2 P3 P4
KELANGSUNGAN HIDUP
(%)

Naning Dwi Sulystyaningsih dkk. Jurnal Agroqua
Efektifitas Rendaman Air Kelapa .... Volume 20 No. 2 Tahun 2022

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i. 2683
326

Tabel 1. Parameter kualitas air
Parameter Hasil
Pengamatan
Standar
Kualitas
Refrensi
Suhu (
o
C) 27 - 28
o
C 27-30
o
C (Arfah,at al 2015)
pH (Unit) 7,2 6,8-8 (Kordi dan Tancung, 2017)
DO (mg/L) 3 – 6,8 mg/L >3 (Utomo ,2008)

Suhu air merupakan salah satu faktor
penting yang mempengaruhi kelangsungan
hidup dan nafsu makan, pertumbuhan serta
metabolisme ikan. Berdasarkan hasil
pengukuran kualitas air, suhu air penelitian
ini berkisar antara 27 – 28
o
C. Keadaan ini
cukup mendukung bagi pertumbuhan ikan
guppy. Menurut Arfah, et al., (2005), suhu
merupakan faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap proporsi ikan guppy.
Proporsi betina meningkat secara gradual
seiring dengan penurunan suhu pada 27
o
C
dan proporsi jantan meningkat seiring
dengan meningkatnya suhu lingkungan pada
kisaran 30
o
C. Kisaran suhu untuk
pemeliharaan ikan guppy adalah 27-30℃
Sisa pakan yang tidak termanfaatkan
menyebabkan anakkan dari ikan guppy
abnormal. Nilai pH selama pemeliharaan
cukup baik yaitu 7,2. Menurut Kordi dan
Tancung (2007) kisaran ini baik dalam
menunjang kehidupan guppy. Sementara itu
DO berkisar antara 3–6,8 mg/L merupakan
kisaran yang dapat ditolerir bagi ikan.
Menurut Utomo (2008) apabilah kadar
oksigen terlarut kurang dari 3 mg/L
menimbulkan efek yang negatif seperti
stress, hypoxia, mudah terserang penyakit
dan parasit bahkan dapat menyebabkan
kematian massal.
KESIMPULAN
Penelitian ini menyimpulkan bahwa
perendaman larva ikan guppy menggunakan
air kelapa berpengaruh nyata terhadap
kelamin ikan guppy menjadi jantan. Benih
ikan guppy yang direndam air kelapa dengan
konsentrasi 150 % memiliki tingkat
maskulinitas dan sintasan tertinggi yaitu
91,1% dan 97,7%. Kualitas air selama
pemeliharaan adalah suhu 27 – 28
0
C, pH
7,2, dan DO 3 – 6,8 mg/L.
DAFTAR PUSTAKA
Arfah, H., Alimuddin, S. K., & Ekasari, J.
(2002). Seks reversal pada ikan Tetra
Kongo stadia larva. Jurnal Akuakultur
Indonesia, 1(2), 69-74.
Gusrina, I. (2014). Genetika dan Reproduksi
Ikan. Deepublish.
Malik, T., Syaifudin, M., & Amin, M.
(2019). Maskulinisasi ikan guppy
(Poecilia reticulata) melalui
penggunaan air kelapa (Cocos
nucifera) dengan konsentrasi
berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa
Indonesia, 7(1), 13-24.
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
(2014). Keputusan Mentri Kelautan
dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 52/Kepmen-KP/2014 Tentang
Klasifikasi obat ikan. Jakarta.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2021.
https://kkp.go.id/bkipm/artikel/11606-
ikan-guppy-potensi-besar-ekspor-ikan-
hias-air-tawar. Sekilas Tentang Ikan

Naning Dwi Sulystyaningsih dkk. Jurnal Agroqua
Efektifitas Rendaman Air Kelapa .... Volume 20 No. 2 Tahun 2022

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i. 2683
327

Guppy. diakses tanggal 25 Juli 2021.
Jogjakarta
Malik, T., Syaifudin, M., & Amin, M.
(2019). Maskulinisasi ikan guppy
(Poecilia reticulata) melalui
penggunaan air kelapa (Cocos
nucifera) dengan konsentrasi
berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa
Indonesia, 7(1), 13-24.
Ukhroy, N. U. (2008). Efektivitas Propolis
Terhadap Nisbah Kelamin Ikan Guppy
Poecilia reticulata.
Utomo, B. (2008). Efektivitas Penggunaan
Aromatase Inhibitor Dan Madu
Terhadap Nisbah Kelamin Ikan Gapi
(Poecilia reticulata Peters). Skripsi.
Program Studi Teknologi dan
Manajemen Akuakultur Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Masprawidinatra, D., Helmizuryani, H., &
Elfachmi, E. (2015). Pengaruh
penggunaan air kelapa dengan lama
perendaman yang berbeda terhadap
maskulinisasi ikan nila (Oreochromis
niloticus). Fiseries, 4(1), 13-16.
Saputra A., Nurjana L., Nurkhasana A.,
Yusrina, W. dan Rahayu, P.D., (2013).
Coco Reverse: Aplikasi Air Kelapa
dalam Produksi Populasi Monoseks
Jantan Ikan Nila Merah. Laporan
PKM-P. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Sukrillah, M., Sukendi, S., & Nuraini, N.
(2013). Briefing Gender Male Guppy
Fish (Poecilia reticulata) Through
Immersion Parent in Coconut Water
Solution with Different Doses and
Time. Doctoral dissertation. Riau
University.
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif,kualitatif, dan R&D.
Bandung :Alfabeta
Suwanda, S., & Rasmin, P. (2011). Desain
Eksperimen untuk Penelitian
Ilmiah. Bandung: Alfabeta.
Sarida, M., Putra, D. D., & Marsewi, H. S.
Y. (2011). Produksi monoseks guppy
(Poecilia reticulata) jantan dengan
perendaman induk bunting dan larva
dalam propolis berbagai aras
dosis. Zoo Indonesia, 20(2).
Sharma, E., Künstner, A., Fraser, B. A.,
Zipprich, G., Kottler, V. A., Henz, S.
R., ... & Dreyer, C. (2014).
Transcriptome assemblies for studying
sex-biased gene expression in the
guppy, Poecilia reticulata. BMC
genomics, 15(1), 1-21.
Sukrillah, M., Sukendi, S., & Nuraini, N.
(2013). Briefing Gender Male Guppy
Fish (Poecilia reticulata) Through
Immersion Parent in Coconut Water
Solution with Different Doses and
Time. Doctoral dissertation. Riau
University.
Syaifudin, M., & Superyadi, S.
(2017). Penggunaan Air Kelapa (Cocos
nucifera) dengan Konsentrasi Berbeda
untuk Maskulinisasi Ikan Cupang
(Betta splendens) . Doctoral
dissertation. Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya.
Tasdiq, M. (2005). Pengaruh Pemberian
Aromatase Inhibitor Melalui Artemia
(Artemia sp.) terhadap Keberhasilan
Sex Reversal pada Ikan Nila Merah
(Oreochromis sp.). Skripsi.
Departemen Budidaya Perairan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Institut Pertanian Bogor.
Yusrina, W. (2015). Maskulinisasi Ikan
Guppy (Poecilia Reticulata) Dengan
Ekstrak Cabe Jawa ( Piper
Retrofractum) Melalui Perendaman
Induk Bunting.
Yong, J. W., Ge, L., Ng, Y. F., & Tan, S. N.
(2009). The chemical composition and

Naning Dwi Sulystyaningsih dkk. Jurnal Agroqua
Efektifitas Rendaman Air Kelapa .... Volume 20 No. 2 Tahun 2022

DOI: 10.32663/ja.v%vi%i. 2683
328

biological properties of coconut (Cocos
nucifera L.) water. Molecules, 14(12),
5144-5164.
Zairin Jr, M. (2002). Sex Reversal:
Memproduksi Benih Ikan Jantan Atau
Betina. Penebar Swadaya. Jakarta, 113.