MODEL PEMBELAJARAN PENDID IKAN JASMANI MODIFIKASI
PERMAINAN BOLA TANGAN MELALUI PENDEKATAN
LINGKUNGAN LUAR SEKOL AH PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI 02 BANARAN KECAMATAN GRABAG
KABUPATEN MAGELANG



SKRIPSI
Diajukan dalam rangka Penyelesaian Studi Strata 1
Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan


Oleh
YULI PURWANTO
NIM.6102909086

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

iii 
 
SARI

Yuli Purwanto 2011, Model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola
tangan melalui pendekatan lingkungan luar sekolah pada siswa kelas V SD Negeri
02 Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten Magelag Tahun pelajaran , 2010 /
2011. Skripsi Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing (1) Drs. Sutarji.Ms (2)
Drs Cahyo Yuwono.M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk
berupa model pembelajaran pendidikan jasmanii melalui pendekatan lingkungan
luar sekolah bagi siswa Sekolah Dasar dalam pembelajaran pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan.
Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu
pada model pengembangan dari Borg and Gall yangtelah dimodifikasi yaitu:
(1)Penelitian dan pengumpulan data meliputi. Pengukuran kebutuhan, studi
literaturdan observasi lapangan. (2) Menyusun Rencana Penelitian , Membuat Daf
awal Model pembelajaran drible, rumusan tujuan yang hendak dicapai, desain
langkah-langkahpenelitian. (3) Pengembangan draf produk awal dengan evaluasi
ahli dengan menggunakan satu ahli penjas dan dua orang ahli pembelajaran ,.4)Uji
coba lapangan awal atau uji coba sklala kecil melibatkan subyek 14 siswa, selama
uji coba dilakukan pengamatan oleh satu ahli dan dua orang ahli pembelajaran ,
setelah uji coba selesai siswa mengisi angket kuesioner. (5) revisi produk pertama
, revisi berdasarkan hasil dari evaluasi ahli dan uji coba skala kecil dengan
melibatkan 14 siswa. Revisi ini digunakan untuk perbaikan terhadap produk awal
yang dibuat oleh peneliti. (6) Uji lapangan Skala Besar dengan melibatkan 35
siswa. (7) Revisi produk akhir yang dilakukan berdasarkan hasil uji lapangan
skala besar, (8) hasil akhir model pembelajaran drible pada permainan sepakbola
melalui pendekatan lingkungan luar sekolah bagi siswa sekolah dasar yang
dihasilkan dari melalui revisi uji lapangan skala besar. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diperoleh dari evaluasi ahli(satu
ahli Penjas dan dua orangahli pembelajaran), uji coba skala kecil dengan 14 siswa
sedang uji skala besar dengan 35 siswa Sekolah Dasar Negeri 02 Banaran
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Data berupa hasil penilaian mengenahi
kualitas produk, saran untuk perbaikan produk, dan hasil pengisian kuesioner oleh
siswa. Tekhnik analisis yang digunakan adalah Deskriptif prosentase untuk
mengungkap aspek kognitif. Afektif dan psikomotorik siswa etelah menggunkana
produk.
Dari hasil uji coba diperoleh data evaluasi ahli yaitu ahli penjas 76 %,
(baik), ahli pembelajaran I 75%, (baik) dan ahli pembelajaran II 74 % (baik), Uji
coba kelompok kecil 91 % (sangat baik), dan uji lapangan skala besar 93 %
(sangat baik). Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan melalui
pendekatan lingkungan luar sekolah ini apat digunakan bagi siswa kelas V SD
Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, dan Sekolah Dasar
lain.

iv 
 
PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini hasil karya
sendiri.Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip
atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.



Semarang, 2011
Penulis

Yuli Purwanto
NIM:6102909086.


 
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Telah disetujui Pembimbing untuk dipertahankan dihadapkan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Pendidikan Jasmani dan Rekreasi
Universitas Negeri Semarang.

Hari :
Tanggal :


Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Drs. Cahyo Tuwono, M.Pd. Drs. Sutardji. MS
Nip: 196204251986 1 001 NIP : 19490210197503 1 002


Mengesahkan
Ketua Jurusan PJKR

Drs. Hermawan Pamot Rahrjo, M.Pd
NIP: 19650201199103 1 002

vi 
 

PENGESAHAN KELULUSAN

Sekripsi ini telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang.

Pada Hari : Kamis
Tanggal : 12 Agustus 2011

Ketua Sekretaris

Drs.H.Harry Pramono,M.Si Drs.Tri Rustiadi,M.Kes.
NIP: 19591019 198503 1 001 NIP: 19641023 199002 1 001

Dewan Penguji

1. Drs.H.Tri Nurharsono.M.Pd. ( Ketua ) ---------------------------
NIP: 19600429 198601 1 001

2.Drs.Cahyo Yuwono,M.Pd ( Anggota ) ------------------------
NIP: 19620425 198601 1 001

3.Drs.H.Sutardji,MS ( Anggota ) --------------------------
NIP: 19490210 197503 1 002

vii 
 

MOTTO


Kebijakan dan kebajikaan adalah perisai terbaik.
(Aspinal)
Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan /
diperbuatnya.
( Ali Bin Abi Thalib )
Pengalaman adalah guru yang terbaik tetapi buang lah pengalaman buruk yang
hanya merugikan.
(Penulis)
)
PERSEMBAHAN

Dengan rahmat Allah S.W.T.
Karya ini Kupersembahkan untuk:
1. Istri dan anak –anakku tercinta yang selalu
mendo’akan aku serta memberikan kasih
sayangnya yang tulus.
2. Kedua anakku tercinta Hendrawan dan Ferdy ,
Ingat pesanku , Tuntutlah ilmu setinggi mungkin
dan jangan lupa selalu belajar . Hadapi hidup
dengan semangat dan bertawakal.
3. Saudara – saudaraku yang selalu memberi
semangat . motivasi dan selalu mendo’akanku.
4. Teman-temanku seprofesi yang selalu memberi
dukungan dengan moral dan membantu dalam
segala hal.
5. Almamaterku.

viii 
 

KATA PENGANTAR


Puji syukur,Alhamdulillah,penulis panjatkan kehadirat Alloh S W T,
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah – Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Modifikasi Bolatangan Melalui Pendekatan Lingkungan Luar Sekolah Pada Siswa
V SD Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang” sebagai salah
satu syarat kelengkapan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas
Negeri Semarang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tersusunnya skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak.Oleh sebab itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Rector Universitas Negeri semarang yang telah memberikan keempatan
kepada peneliti menjadi mahasiswa UNNES.
2. Drs. H. Harry Pramono , M.Si selaku Dekan fakultas Ilmu Keolahragaan ,
Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin dan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. Hermawan Pamot Rahrjo, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Jasmnai kesehatan dan rekreasi, fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas
Negeri semarang yang telah memberikan dorongan dan semnagat serta
ijin penelitian untuk menyelesaikan skripsi ini
4. Drs. Sutardji, MS. selaku Pembimbng Utama yang telah memberikan
petunjuk, dorongan dan motivasi serta membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Drs. Cahyo Yuwono, M.Pd, selaku Pembimbing Pendamping yang telah
sabar dan teliti dalam memberikan petunjuk, dorongan, dan membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

ix 
 
6. Bambang Cahyono, S.Pd atas berkenannya sebagai ahli Penjas yang telah
sabar,dan teliti mendampingi serta memberikan petunjuk, dorongan ,
saran dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Zaenal Arifin,S.Pd atas berkenannya sebagai ahli Penjas yang telah sabar
dan teliti mendampingi serta memberikan petunjuk,dorongan,saran dan
semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Muh Ikhwan,S.Pd selaku kepala SD Negeri 02 Banaran Kecamatan
Grabag Kabupaten Magelang yang telah memberikan ijin penelitian.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi,Fakultas Ilmu Keolahragaan,Universitas Negeri Semarang yang
telah memberi bantuan ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu.
10. Para karyawan Administrasi Fakultas Ilmu Keolahragaan,Universitas
Negeri Semarang yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
11. Istri,anak-anakku serta keluarga tercinta yang selalu memberikan
dorongan moril maupun materiil serta do,a restu demi terselesainya
skripsi ini.
12. Sahabat-sahabatku senasib seperjuangan mahasiswa PKG,PJKR FIK
UNNES rombel satu yang senantiassa memberi dukungan,saling
membantu demi terselesainya skripsi ini.
13. Keluarga besar SD Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
14. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya dengan menyadari terbatasnya kemampuan yang ada pada diri
peneliti, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan.
Semoga hasil dari skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khusunya maupun
bagi para pembaca umumnya.
Semarang, 02 Agustus 2011


 

DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL ......................................................................................................... i
SARI ............................................................................................................. ii
PERNYATAAN ........................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. v
MOTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii-ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x-xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
BAB.I. PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
1.2 Permasalahan ....................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
1.5 Sumber Pemecahan Masalah ............................................................... 9
BAB.II. LANDASAN TEORI.
2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................... 10
2.1.1 Model Pengembangan Pembelajaran ................................................ 10

xi 
 
2.1.2 Pendidikan Jasmani ........................................................................... 12
2.1.3 Modifikasi ......................................................................................... 19
2.1.4 Permainan .......................................................................................... 26
2.1.5 Permainan Bola Tangan .................................................................... 28
2.1.6 Pendekatan Lingkungan Luar Sekolah.............................................. 46
2.1.7 Perbedaan Bola Tangan Asli Dengan Modifikasi ............................. 48
2.2 Kerangka Berfikir ................................................................................ 50
BAB.III. METODE PENELITIAN.
3.1 Model Pengembangan .......................................................................... 52
3.2 Prosedur Pengembangan ...................................................................... 53
3.3 Uji Coba Produk ................................................................................... 55
BAB.IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
4.1 Hasil Data Uji Coba ............................................................................. 62
4.2 Pembahasan .......................................................................................... 85
BAB.V. KAJIAN DAN SARAN.
5.1 Kajian ................................................................................................... 88
5.2 Saran ..................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 93

xii 
 
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Perbedaan Bola Tangan Asli Dengan Modifikasi ......................... 48
Tabel 2. Jumlah Koisioner .......................................................................... 59
Tabel 4. Skor Jawaban Koisioner................................................................ 59
Tabel 5. Faktor,Indikator dan Jumlah Koisioner ........................................ 60
Tabel 6. Prosentase Hasil Analisis .............................................................. 61

xiii 
 
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Lapangan Bola Tangan Out Door ............................................. 34
Gambar 2. Lapangan Bola Tangan In Door ................................................ 37
Gambar 3. Lapangan Bola Tangan Mini ..................................................... 39
Gambar 4. Menangkap Bola ....................................................................... 43
Gambar 5. Lempar Tangkap Bola( Passing ) .............................................. 44
Gambar 6. Menggiring Bola( Drible )......................................................... 45
Gambar 7. Menembak ( Shoting ) ............................................................... 46

xiv 
 
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Usul Pembimbing. ............................................................. 93
Lampiran 2. SK Penetapan Dosen Pembimbing ..................................... 94-95
Lampiran 3. Ijin Penelitian ...................................................................... 96-97
Lampiran 4. Lembar Evaluasi Ahli dan Guru Penjas ............................. 98-100
Lampiran 5. Hasil Pengisisan Koisioner Ahli dan Guru Penjas ............ 101-102
Lampiran 6. Saran Perbaikan Model Pembelajaran ................................ 103-104
Lampiran 7. Kuesioner Penelitian Untuk Siswa ..................................... 105-107
Lampiran 8. Daftar Skala Kecil Siswa Kelas V ...................................... 108
Lampiran 9. Jawaban Kuesioner Skala Kecil ......................................... 109-110
Lampiran 10. Hasil Rekapitulasi Skala Kecil ........................................... 111-112
Lampiran 11. Prosentase Hasil Uji Ukala Kecil ....................................... 113-115
Lampiran 12. Daftar Skala Besar Siswa Kelas V ..................................... 116
Lampiran 13. Jawaban Koesioner Skala Besar ......................................... 117-119
Lampiran 14. Hasil Rekapitulasi Skala Besar ........................................... 120-122
Lampiran 15. Prosentase Hasil Uji Skala Besar........................................ 123-125
Lampiran 16. Surat Keterangan Dari Kepala Sekolah .............................. 126-127
Lampiran 17. Surat Tugas Panitia Ujian Sarjana ...................................... 128
Lampiran 18. Foto-foto Hasil Penelitian ................................................... 129-133
Lampiran 19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................... 134-141
 
 
 


 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani olahraga merupakan bagian integral dari pendidikan
secara keseluruhan,bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
ketrampilan gerak, ketrampilan berpikir kritis, ketrampilan sosial, penalaran,
stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih
yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung
seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan
disekolah memiliki peranan sangat penting yaitu memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara
sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan belajar sepanjang hayat.(KTSP-SD/MI.2006)
Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan aktifitas fisik
sebagai media utama untuk mencapai tujuan.Bentuk-bentuk aktivitas fisik yang
digunakan oleh anak sekolah adalah bentuk gerak olahraga sehingga kurikulum
pendidikan jasmani disekolah memuat cabang-cabang olahraga.sesuai dengan hal


 
tersebut diatas,disekolah-sekolah seharusnya disediakan prasarana dan sarana
olahraga seluas-luasnya. Sungguh idial apabila setiap sekolah dilengkapi dengan
prasarana olahraga,minimal satu lapangan sepakbola mini saja.Tetapi kenyataan
sekarang cukup menyedihkan karena banyak lapangan olahraga(terutama di kota-
kota besar) yang sudah begitu efektif dipergunakan untuk aktifitas-aktifitas
olahraga dan pendidikan jasmani di sekolah, diubah menjadi tempat untuk
membangun gedung-gedung atau bangunan yang lain.Akibatnya prasarana untuk
kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani semakin sempit.Kurangnya lapangan
untuk penyelenggaraan pendidikan jasmani ini juga tidak ditunjang oleh
tersedianya peralatan yang cukup.Hal ini sering dikeluhkan oleh guru pendidikan
jasmani. Juga sering dijadikan alasan untuk menangkis kritik-kritik yang berkaitan
dengan kekurangan-kekurangan dalam penyelenggaraan pendidikan jasmani.
(Dr.Soepartono.2000:1)
Guru pendidikan jasmani seringkali mengeluh tidak dapat mengajar dengan
baik karena tidak memiliki peralatan olahraga yang cukup.Keluhan demikian
biasanya dilakukan oleh guru yang masih mengajar dengan cara tradisional,dan
peralatan yang dimaksud adalah peralatan olahraga standard yang biasa dipakai
bermain oleh orang-orang dewasa.Misalnya peralatan atletik seperti lembing,
cakram, peluru dan lain-lain;peralatan permainan seperti bola basket, bola voli,
net, bola sepak yang semuanya sama dengan yang dipakai oleh atlit elit. Pada hal
lapangan yang ada hanya halaman sekolah yang tidak terlalu luas. Mengajar
secara tradisional yang dimaksud adalah mengajar pendidikan jasmani dengan
materi yang mirip dengan pendidkan olahraga.Murid diperkenalkan kepada teknik


 
dasar standard untuk meningkatkan prestasi cabang olahraga tertentu.Dengan
pengajaran secara tradisional ini, banyak murid yang tidak mampu melaksanakan
tugas gerak yang diberikan oleh guru. Sebab disamping gerakannya sulit,biasanya
digunakan peralatan olahraga orang dewasa.(Dr.Soepartono.2000:31)
Salah satu permasalahan kurang berkembangnya proses pembelajaran
penjasorkes di sekolah adalah terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran
yang tersedia disekolah, baik terbatas secara kuantitas maupun kualitas.
Permasalahan tersebut semakin mendalam dan berpengaruh secara signifikan
terhadap pembelajaran penjasorkes, karena kurang didukung oleh tingkat
kemampuan, kreatifitas dan inovasi para guru penjasorkes selaku pelaksana
khususnya dalam pengembangan model pembelajaran.
Ditengerai bahwa guru penjasorkes dalam melaksanakan proses
pembelajaran bersifat konvensional yang cenderung monoton, tidak menarik dan
membosankan, sehingga peserta didik tidak memiliki semangat dan motivasi
dalam mengikuti pelajaran penjasorkes. Dampak dari itu secara tidak disadari
akan mempengarui terhadap tingkat kesegaran jasmani dan penguasaan
ketrampilan gerak seusianya. Dengan demikian potensi peserta didik akan tidak
berkembang secara optimal dan akhirnya kurang optimal pula dalam mendukung
dan memberi kontribusi bibit-bibit atlet potensi yang dapat dikembangkan pada
pembinaan prestasi olahraga kedepan.
Pengembangan model pembelajaran penjasorkes merupakan salah satu
upaya membantu penyelesaian permasalahan terbatasnya sarana dan prasarana
pembelajaran penjasorkes di sekolah. Dari hasil pengamatan selama ini,


 
pengembangan model pembelajaran penjasorkes yang dilakukan oleh guru
penjasorkes dapat membawa suasana pembelajaran yang inovatif, dengan
terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan dapat memotivasi peserta didik
untuk lebih berpeluang mengeksploitasi gerak secara luas dan bebas, sesuai
tingkat kemampuan yang dimiliki. Biarpun pengembangan model pembelajaran
yang ada masih terbatas dalam lingkup lingkungan fisik di dalam sekolah dan
belum dikembangkan pada pemanfaatan lingkungan fisik luar sekolah, yang
sebenarnya memiliki potensi sebagai sumber belajar yang efektif dan efisien.
Lingkungan fisik luar sekolah yang merupakan salah satu sumber belajar
yang efektif dan efisien, selama ini belum dapat dioptimalkan oleh para guru
penjasorkes dalam mengembangkan pembelajarannya. Guru penjasorkes masih
berkutat dalam lingkungan fisik dalam sekolah,biarpun dengan berbagai persoalan
dan keterbatasannya. Para guru lupa bahwa lingkungan fisik diluar sekolah ada
situasi dan kondisi yang menarik dialam bebas berupa lahan kosong, perkebunan,
hutan, perbukitan, sungai, pantai, perumahan dll, yang jika dimanfaatkan secara
optimal melalui pengembangan model pembelajaran akan dapat membantu para
guru dalam meningkatkan pembelajaran penjasorkes yang inovatif.
Dari permasalahan-permasalahan tersebut di atas, maka dipandang penting
adanya model pembelajaran penjasorkes dengan pendekatan atau memanfaatkan
lingkungan fisik di luar sekolah, sebagai wahana penciptaan pembelajaran
penjasorkes yang inovatif, untuk menjadikan pembelajaran yang lebih menarik
dan menyenangkan, yang sekaligus bermanfaat bagi perkembangan dan
pertumbuhan peserta didik.


 
Kesempatan anak untuk melatih potensi-potensi ialah pada waktu mereka
bermain. Bermain sebenarnya merupakan dorongan dari dalam anak, atau disebut
merupakan naluri. Semua naluri atau dorongan dari dalam ini harus diusahakan
untuk disalurkan secara baik dan terkontrol. Oleh karena itu bermain bagi anak
merupakan kebutuhan hidupnya, seperti kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti
makan, minum, tidur dan lain-lainnya. Orang dewasa yang melarang anak-anak
bermain, sebenarnya merupakan kejahatan, karena menghambat atau menghalang-
halangi perkembangan potensi anak. Bermain dalam kehidupan manusia
merupakan latihan-latihan yang dilakukan agar mereka menjadi manusia. Oleh
karena itu bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri.
(Soemitro.1992:1)
Sesuai dengan kurikulum yang dilaksanakan sekarang ini,bahwa di Sekolah
Dasar (SD) juga diberikan permainan bola tangan.Permainan bola tangan yang
ada atau tercantum didalam kurikulum untuk dilaksanakan di SD,adalah
permainan bola tangan yang umum dimainkan oleh orang dewasa.Dengan
permainan bola tangan yang biasa dimainkan oleh orang dewasa,nampaknya di
sekolah dasar mengalami beberapa kesulitan.Dengan adanya kesulitan yang
dialami masing-masing sekolah sesuai dengan kondisinya.Agar permainan bola
tangan itu dapat dilaksanakan di sekolah dasar,maka kemudian diwujutkan dalam
bentuk permainan bola tangan mini.Permainan bola tangan mini dianjurkan untuk
diberikan kepada anak-anak sekolah dasar kelas V dan kelas VI.Namun demikian
bukan berarti bahwa permainan bola tangan mini pasti dapat dilaksanakan di


 
semua sekolah dasar,yang jelas hal ini merupakan suatu upaya agar sedapat
mungkin dilaksanakan.(Drs.Bachtiar.dkk .2004:11.1-11.2).
Lingkungan fisik luar sekolah yang merupakan penyelenggaraan
pendidikan jasmani di Sekolah Dasar Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag
Kabupaten Magelang berorientasi pada berbagai macam kegiatan olahraga yang
sifatnya pada peningkatan kebugaran jasmani siswa, untuk mendukung
pertumbuhan siswa dimana anak usia Sekolah Dasar adalah masa mengalami
percepatan pertumbuhan baik segi fisik, mental, sosial maupun emosional. Namun
kenyataan di lapangan pendidikn jasmani selama ini belum dikelola sebagaimana
mestinya sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan siswa baik dari
unsur kognitif, afektif, maupun psikomotorik, karena terbentur berbagai masalah
sarana dan prasrana yang dimiliki.
Dalam Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan terdapat dalam kompetensi
dasar,mempraktikkan variasi gerak dasar kedalam modifikasi permainan bola
besar,serta nilai kerjasama,sportivitas dan kejujuran.Sesuai kompetensi dasar pada
KTSP tersebut diatas Sekolah Dasar Negeri 02 Banaran mengajarkan mata
pelajaran penjasorkes ,salah satu materi pembelajaran terebut adalah permainan
bola tangan , akan tetapi proses pembelajarannya belum dapat terlaksana secara
optimal karena terbentur permasalahan sarana dan prasarana yang dimiliki, SD
Negeri 02 Banaran belum memiliki fasilitas yag memadai dalam pelaksanaan
pembelajaran bola tangan, terutama peralatan bola dan lapangan , yang dapat
dijadikan sebagai pengembangan pembelajaran penjasorkes.


 
Salah satu sumber belajar yang efektif dan efesien haruslah menjadi bagian
pendekatan dalam proses pembelajaran penjasorkes yang lebih menarik dan
inovatif serta berpotensi menumbuh kembangkan motifasi siswa yang selama ini
kurang diperhatikan.
Berdasarkan permasalahan diatas , pembelajaran yang akan dikaji, diteliti
serta dikembangkan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Model Pembelajaran
Pendidikan Jasmani Modifikasi Permainan Bola Tangan Melalui Pendekatan
Lingkungan Luar Sekolah ,selama ini anak terbiasa melakukan olahraga dengan
berbagai permainan terbatas hanya berada dilingkungan sekolah, sedangkan media
diluar sekolah juga sangat potensial untuk dapat memenuhi hasrat anak terutama
siswa sekolah dasar dimana mereka merasa senang akan berbagai aktifitas
permainan walaupun mereka belum menguasai bentuk permainan bahkan apa
tujuan mereka bermain. Berdasar latar belakang masalah tersebut diatas maka
penulis tertarik untuk memberanikan diri memodifisiasi serta mengembangkan
suatu proses pebelajaran dengan mengangkat judul :
“Model Pembelajaran Pendididkan Jasmani Modifikasi Permainan Bola Tangan
Melalui Pendekatan Lingkungan Luar Sekolah Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02
Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang”
1.2 Permasalahan
Dalam penelitian ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut
“Apakah dengan model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi permainan
bola tangan dengan pendekatan lingkungan luar sekolah dapat meningkatkan hasil


 
belajar permainan bola tangan pada siwa kelas V SD Negeri 02 Banaran
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011 ?”

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektifitas Modifikasi Permainan Bola Tangan dengan pendekatan lingkungan luar
sekolah pada siswa kelas V SD Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag kabupaten
Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi berbagai pihak
diantaranya:
1.4.1 Peneliti
Dapat dijadikan wahana untuk menerapkan ilmu khususnya pendidikan
jasmani yang telah diterima dibangku kuliah dan sebagai wawasan pengetahuan
bagi peneliti lain dalam melakukan penelitia pada masa yang akan datang.
1.4.2 Guru
Untuk meningkatkan kualitas mengajar dan mencoba menerapkan model
pembelajaran sebagai inovasi baru dalam proses pembelajaran.
1.4.3 Siswa
Dengan banyaknya model pembelajaran mereka mendapatkan banyak
variasi dalam pembelajaran.Selain itu siswa dapat belajar sambil bermain yang
lebih utamanya adalah peninkatan kesegaran jasmani siswa meningkat.

10 
 
1.4.4 Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk
mengembangkan model pembelajaran.

1.5 Sumber Pemecahan Masalah
Menjawab tantangan kurikulum KTSP dimana guru dituntut untuk mampu
melaksanakan pembelajaran yang kreatif, efektif dan inovatif,maka model
pembelajaran dalam bentuk modifikasi permainan sangatlah diperlukan.Apalagi
jika guru mengajar disekolah yang minim fasilitas.Dalam penelitian ini bentuk
model pembelajaran adalah modifikasi permainan bola besar khususnya materi
permainan bola tangan.
Modifikasi permainan bola tangan dilakukan agar permainan ini dapat
dimainkan disekolah-sekolah yang tidak memiliki lapangan bola tangan
Pemecahan permasalahan yang terkait pembelajaran bola tangan ini juga
diharapkan dapat meningkatlan motivasi guru untuk menciptakan solusi-solusi
pembelajaran melalui modifikasi permainan olahraga lainnya agar pembelajaran
yang diselenggarakan dapat lebih bervariasi dan tidak membosankan.

11 
 
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka sebagai acuan berfikir secara ilmiah dalam rangka
pemecahan permasalahan,pada kajian pustaka ini dimuat beberapa pendapat para
pakar. Selanjutnya secara garis besar akan diuraikan tentang model
pengembangan pembelajaran, definisi pendidikan jasmani,pengertian modifikasi,
pengertian permainan,macam-macam permainan bola tangan,serta pengertian
pendekatan lingkungan luar sekolah sebagai sumber belajar,dan perbedaan antara
permainan bola tangan yang asli dengan permainan bola tangan modifikasi.
2.1.1 Model Pengembangan Pembelajaran
2.1.1.1 Batasan penelitian pengembangan
Penelitian pendidikan dan pengembangan, yang lebih kita kenal dengan
istilah Research & Development (R & D ). Strategi untuk mengembangkan suatu
produk pendidikan oleh Borg & Gall (1983) disebut sebagai penelitian dan
pengembangan. Penelitian dan pengembangan ini kadang kala disebut juga suatu
pengembangan berbasis pada penelitian atau disebut juga Research-based
development. Dalam dunia pendidikan,penelitian pengembangan ini memang
hadir belakangnan dan merupakan tipe atau jenis penelitian yang relatif baru.
Yang jelas, setelah model rancangan pembelajaran Dick & Carey(1978,2001)
dikembangkan kemudian lahirlah penelitian-penelitian yang berkaitan dengan
rancangan pembelajaran dengan menggunakan model Dick & Carey ini.

12 
 
Penelitian pengembangan menurut (Seels & Richey,1994) didefinisikan
sebagai berikut:”Penelitian pengembangan sebagaimana dibedakan dengan
pengembangan yang sederhana, didefinisikan sebagai kajian secara sistematik
untuk merancang, mengembangkan dan mengevaluasi program-program,proses
dan hasil-hasil pembelajaran yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan
keefektifan secara internal,”(Developmental research,as opposed to simple
instruktional development,has been definet as”the systematic study of
designing,developing and evaluating instructional program,processes and
products that must meet the criteria of internal consistency and effectiveness).
Lebih jauh, menurut Seel dan Richey, dalam bentuk yang paling sederhana
penelitian pengembangan ini dapat berupa: (1)kajian tentang proses dan dampak
rancangan pengembangan dan upaya-upaya pengembangan tertentu atau khusus,
atau berupa (2) suatu situasi dimana seorang melakukan atau melaksanakan
rancangan,pengembangan pembelajaran,atau kegiatan-kegiatan evaluasi dan
mengkaji proses pada saat yang sama,atau berupa (3)kajian tentang
rancangan,pengembangan,dan proses evaluasi pembelajaran baik yang melibatkan
komponen proses secara menyeluruh atau tertentu saja.

2.1.1.2. Karakteristik penelitian pengembangan
Pemahaman kita tentang penelitian pengembangan sebenarnya sejalan
dengan era industri.Dalam bidang industri,produk-produk yang dihasilkan selalu
mengalami proses uji coba.Produk-produk yang dihasilkan itu disesuaikan dengan
kebutuhan para konsumen.Oleh sebab itu,sebelum produk diproduksi secara
besar-besaran selalu didasarkan pada analisis,yaitu analisis kebutuhan masyarakat

13 
 
sebagai konsumen.Berdasarkan analisis inilah diproduksi suatu produk
tertentu dalam bidang pendidikan,para teknolog atau perancang pembelajaran
yang ingin memproduksi misalnya bahan ajar tertentu didahului dengan analisis
kebutuhan. Untuk siapa bahan ajar tersebut diproduksi. Berdasarkan analisis
kebutuhan disusunlah draf bahan ajar untuk dilakukan uji coba lapangan,
divalidasi, direvisi atau disempurnakan, dan sampai pada tahap akhir.(
Prof.Dr.H.Punaji Setyosari.M.Ed.2010:194-197)
2.1.2. Pendidikan Jasmani
2.1.2.1 Pengertian Pendidikan Jasmani
Nixzon dan Cosens (1959) mengemukakan : Pendidikan Jasmani adalah
Phase dari proses Pendidikan keseluruhan yang berhubungan dengan aktivitas
berat mencakup system ,otot serta hasil belajar dari partisipasi dalam aktivitas
terebut.
Volter dan Eslinger (Bucher:1964) mengemukakan:”Pendidikan jasmani
adalah phase pendidikan melalui aktivitas fisik.
UNESCO yang tertera dalam International Charter of Physical
Education (1974) mengemukakan:Pendidikan jasmani adalah suatu proses
pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang
dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam
rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani,
pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.
Ateng (1993) mengemukakan: Pendidikan Jasmani merupakan bagian
intregal dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani

14 
 
yang bertujuan mengembangkan individu secara organik, neuromuskuler,
intelektual dan emosional.
Webster’s New Collegiate Dictionary (1980) menyatakan bahwa
pendidikan jasmani (Physical Education) adalah pengajaran yang memberikan
perhatian pada pengembangan fisik dari mulai latihan kalistenik, latihan untuk
kesehatan, senam serta performasi dan olah raga pertandingan.
Ensiklopedia Indonesia menyebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah
olahraga yang dilakukan tidak semata-mata untuk mencapai prestasi, terutama
dilakukan didalam ruangan dan di lapangan terbuka.
Menurut Menpora pendidkan jasmani adalah suatu proses pendidikan
seseorang sebagai perorangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara
sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh
peningkatan kemampuan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan
pembentukan watak (Menpora; 1984)
2.1.2.2. Tujuan Pendidikan dari Pendidikan Jasmani
Tujuan Pendidikan yang dapat diraih dari pendidikan jasmani adalah
sebagai berikut:
a) Pembentukan gerak
1) Memenuhi serta mempertahankan keinginan gerak
2) Penghayatan ruang dan bentuk serta pengembangan perasaan irama.
3) Mengenal kemungkinan gerak sendiri.
4) Memiliki keyakinan gerak dan mengembangkan perasaan sikap.

15 
 
5) Memperkaya dan memperluas kemampuan gerak dengan melakukan
pengalaman gerak.
b) Pembentukan prestasi
1) Mengembangkan kemampuan kerja optimal dengan mengajarkan
ketangkasan-ketangkasan.
2) Belajar mengarahkan diri pada pencapaian prestasi (kemauan, kosentrasi,
keuletan, kewaspadaan, kepercayaan pada diri sendiri).
3) Penguasaan emosi.
4) Belajar mengenal kemampuan dan keterbatasan diri.
5) Meningkatkan sikap tepat terhadap nilai yang nyata dari tingkat dan
bidang prestasi, dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat dan dalam
olahraga.
c) Pembentukan sosial
1) Pengakuan penerimaan peraturan–peraturan dan norma-norma bersama.
2) Mengikutsertakan dalam struktur kelompok fungsional belajar
bekerjasama, menerima pimpinan dan memberikan pimpinan.
3) Pengembangan perasaan kemasyarakatan dan pengakuan terhadap orang
lain sebagai pribadi-pribadi.
4) Belajar bertanggung jawab terhadap orang lain, memberi pertolongan,
memberi perlindungan dan berkorban.
5) Belajar mengenal dan mengalami bentuk-bentuk pelepas lelah secara
aktivitas untuk pengisian waktu senggang.

16 
 
d) Pertumbuhan badan
1) Peningkatan syaraf-syaraf yang diperlukan untuk dapat tumbuh, bersikap,
bergerak dengan baik untuk dapat berprestasi secara optimal, (kekuatan,
mobilitas, pelepasan ketegangan dan kesiap siagaan)
2) Meningkatkan keserasian jasmani dan rasa tanggung jawab terhadap
kesehatan diri dengan membiasakan cara-cara hidup sehat. (Drs.Aip
Syarifudin,M.Pd.,dkk.2004:1.16-1.24)
2.1.2.3. Pendidikan pengajaran perubahan tingkah laku.
Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan
perubahan tingkah laku yang diharapkan. Pendidikan membantu agar proses
situasi berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna. Hasil pendidikan yang
berupa perubahan tingkah laku meliputi bentuk kemampuan yang menurut
taksonomi Bloom dengan kawan-kawan diklasifikasikan dalam 3 domain:
Kognitif,Afektif.Psikomotor.
1. Kemampuan Kognitif
Yang termasuk kemampuan Kognitif yaitu kemampuan sebagai berikut:
a. Mengetahui Kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari
b. Memahami Kemampuan menangkap makna dari yang dipelajari
c. Mengetrapkan Kemampuan untuk menggunakan hal yang sudah
dipelajari itu kedalam situasi baru yang kongkrit.
d. Menganalisis Kemampuan untuk merinci hal yang dipelajari kedalam
unsur-unsurnya agar supaya struktur organisasinya data dimengerti

17 
 
e. Mensintasis Kemampuan untuk menentukan bagian-bagian untuk
membentuk suatu kesatuan yang baru.
f. Mengevaluasi Kemampuan untuk menentukan nilai sesuatu tertentu.


Kemampuan tersebut diatas bersifat hirarki,artinya kemampuan yang pertama
harus dikuasai terlebih dahulu sebelum menguasai yang kedua dan seterusnya.
2. Kemampuan Afektif
Yang termasuk kemampuan afektif adalah:
a. Menerima(Reciving) Kesediaan untuk memperhatikan
b. Menanggapi (Responding)
Aktif berpartisipasi
c. Menghargai(Valuing) Penghargaan kepada benda,gejala.
perbuatan tertentu.
d. Membentuk (Mengorganisasi)
Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan pertentangan dan membentuk system nilai yang bersifat konsisten dan internal.
e. Berpribadi Mempunyai sistem nilai yang mengendalikan
perbuatan untuk menumbuhkan”life style”
yang mantap.

18 
 
Kemampuan tersebut diatas bersifat hirarki,artinya kemampuan yang pertama
harus dikuasai terlebih dahulu sebelum menguasai yang kedua dan
seterusnya.
3. Kemampuan Psikomotor
Yang termasuk kemampuan psikomotor ialah kemampuan yang
menyangkut kegiatan otot dan kegiatan fisik. Jadi tekanan kemampuan yang
menyangkut kordinasi syaraf otot, jadi menyangkut penguasaan tubuh dan
gerak otot. Oleh Bloom kemampuan psikomotr belum diklasifikasikan sebagai
yang terdapat pada kemampuan kognitif maupun psikomotor. Kemampuan
psikomotor ini menyangkut kegiatan melempar, menekuk, mengangkat, berlari
dan sebagainya. Meskipun kita telah mengklasifikasikan kemampuan atas tiga
domain secara terpisah, namun dalam kenyataannya yakni didalam situasi
belajar mengajar yang sebenarnya antara domain koknitif, afektif dan
psikomotor tidaklah perpisahkan.

2.1.2.4. Dampak Psikologis dari Pendidikan Jasmani
Ada beberapa dampak yang diperkirakan muncul pada siswa sebagai
akibat dari pendidikan jasmani menurut (Drs.Rusli Ibrahim,M.A.2001:44) antara
lain adalah:
1) Adanya perubahan sikap dari negatif menjadi positif terhadap aktifitas
jasmani.
2) Adanya perbaikan dalam hal efisiensi ketrampilan hubungan sosial.
3) Adanya perbaikan dalam daya tanggap panca indra dan respon-respon yang
diberikan.

19 
 
4) Adanya perkembangan positif dalam hal perasaan sehat sejahtera dan
kesehatan psikplogis atau kesehatan mental.
5) Adanya peningkatan dalam hal relaksasi.
6) Memberikan kelegaan dan mengurangi gejala dalam aspek gangguan
psikosomatis.
7) Adanya peningkatan penguasaan ketrampilan gerak.

2.1.2.5. Karakteristik anak SD
Anak SD merupakan anak dengan katagori banyak mengalami
perubahan yang sangat drastis baik mental maupun fisik. Usia anak SD
yang berkisar antara 6 – 12 tahun menurut Seifert dan Haffung memiliki tiga
jenis perkembangan :
1. Perkembangan Fisik
Hal tersebut mencakup pertumbuhan biologis misalnya pertumbuhan otak,
otot dan tulang. Pada usia 10 tahun baik laki-laki maupun perempuan
tinggi dan berat badannya bertambah kurang lebih 3,5 kg. Namun setelah
usia remaja yaitu 12 -13 tahun anak perempuan berkembang lebig cepat dari
pada laki-laki, (Sumantri.dkk .2005).

2. Perkembangan Kognitif
Hal tersebut mencakup perubahan–perubahan dalam perkembangan pola
fikir. Perkembangan kognitif seperti dijelaskan oleh Jean Piaget dapat
dijelaskan berdasarkan tiga pendekatan perkembangan yaitu :
a. Tahapan Pra Oprasional
b. Tahapan Oprasional Konkrit

20 
 
c. Tahapan OprasionalFormal.
3. Perkembangan Psikososial
Hal tersebut berkaitan dengan perkembangan dan perubahan emosi individu.
Seperti dijelaskan oleh Robert J.Havighurst mengemukakan bahwa setiap
perkembangan individu harus sejalan dengan perkembangan aspek lain
seperti di antaranya adalah aspek psikis, moral dan sosial. Sejalan dengan R.
J.Havighurst di atas, Syaodih (2007) menjelaskan tahapan perkembangan
dipandang dari aspek psikis, moral dan sosial adalah: ketiga jenis
perkembangan tersebut berjalan tergantung dari perkembangan masing-
masing jenis seperti tersebut di atas yang berbeda. Hal tersebut tergantung
dari variabel stimulan yang mendorong.
Apabila rangsangan fisik yang sering diberikan maka faktor fisik anak
yang berkembangan demikian juga halnya dengan faktor kognitif dan
psikososial.
http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/20/karakteristik-
perkembangan anak-usia-kelas-awal-sd-serta-pembelajaran-tematik-10-7-11,
19:12

2.1.3 Modifikasi  
Modifikasi adalah cara merubah bentuk sebuah barang dari yang
kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya,
serta menampilkan bentuk yang lebih bagus dari aslinya.

21 
 

2.1.3.1. Konsep modifikas
Modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh
para guru agar proses pembelajaran dapat mencerminkan DAP.Esensi
modifikasiadalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran
dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial
sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan
untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya tidak
bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil.Cara-cara
guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari aktivitas pembelajarannya
yang diberikan guru mulai awal hingga akhir pelajaran. Selanjutnya guru - guru
pendidikan jasmani juga harus mengetahui apa saja yang bisa dan harus
dimodifikasi serta tahu bagaimana cara memodifikasinya.
a. Tujuan dimodifikasi
Beberapa aspek analisis modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan guru
tentang tujuan, karakteristik materi, kondisi lingkungan, dan evaluasinya.
Disamping pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang tujuan, karakteristik,
materi, kondisi lingkungan, dan evaluasi, keadaan sarana, prasarana dan media
pengajaran pendidikan jasmani yang dimiliki oleh sekolah akan mewarnai
kegiatan pembelajaran itu sendiri. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari yang
paling dirasakan oleh para guru pendidikan jasmani adalah hal-hal yang berkaitan
dengan sarana serta prasarana pendidikan jasmani yang merupakan media
pembelajaran pendidikan jasmani sangat diperlukan.

22 
 
Minimnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah-
sekolah,menuntut seorang guru pendidikan jasmani untuk lebih kreatif dalam
memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang
ada. Seorang guru pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu menciptakan
sesuatu yang baru, atau memodifikasi yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara
yang semenarik mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang mengikuti
pelajaran penjas yang diberikan. Banyak hal-hal sederhana yang dapat dilakukan
oleh guru pendidikan jasmani untuk kelancaran jalannya pendidikan jasmani.
Guru pendidikan jasmani di lapangan tahu dan sadar akan kemampuannya.
Namun apakah mereka memiliki keberanian untuk melakukan perubahan atau
pengembangan-pengembangan kearah itu dengan melakukan modifikasi? Seperti
halnya halaman sekolah, aman, ruangan kosong,parit,selokan dan sebagainya
yang ada dilingkungan sekolah, sebenarnya dapat direkayasa dan dimanfaatkan
untuk kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani.
Dengan melakukan modifikasi sarana maupun prasarana, tidak akan
mengurangi aktivitas siswa dalam melaksanakan pelajaran pendidikan
jasmani.Bahkan sebaliknya,karena siswa bisa difasilitasi untuk lebih banyak
bergerak,melalui pendekatan bermain dalam suasana riang gembira. Jangan lupa
bahwa kata kunci pendidikan jasmani adalah “Bermain – bergerak – ceria”.

b. Tujuan modifikasi pembelajaran
Lutan (1988) menyatakan:modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani diperlukan dengan tujuan agar:
1) Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran

23 
 
2) Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi
3) Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
4) Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada dalam
kurikulum dapat disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan
kognitif, afektif dan psikomotorik anak.
Menurut Aussie(1996),pengembangan modifikasi di Australia dilakukan
dengan pertimbangan :
a) Anak-anak belum memiliki kematangan fisik dan emosional seperti
orang dewasa.
b) Berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi akan
mengurangi cedera pada anak.
c) Olahraga yang dimodifikasi akan mampu mengembangkan keterampilan
anak lebih cepat dibanding dengan peralatan standar untuk orang dewasa.
d) Olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan
pada anak-anak dalam situasi kompetitif.
Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa pendekatan modifikasi
dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran pendidikan
jasmani, oleh karenanya pendekatan ini mempertimbangkan tahap–tahap
perkembangan dan karakteristik anak, sehingga anak akan mengikuti pelajaran
pendidikan jasmani dengan senang dan gembira.
http://pojokpenjas.blogspot.com/2008/12/modifikasi-pembelajaran
pendidikan.html 10-7-11,18:35

24 
 
2.1.3.2. Kriteria Modifikasi
Pada hakekatnya permainan suatu cabang olahraga dirancang dengan
menggunakan pendekatan “permasalahan yang perlu dipecahkan”. Sebagai
contoh, dalam permainan bola voli salah satu masalah dasar yang harus
dipecahkan adalah bagaimana caranya memukul bola agar dapat melalui net yang
membentang di tengah lapangan dengan ketinggian tertentu. Beberapa peraturan
utama di dalam permainan dibuat untuk mengatur bagaimana cara memecahkan
“berbagai permasalahan dasar” dalam permainan tersebut. Bila aturan utama
diubah, maka permainan juga akan berubah atau tidak sesuai lagi dengan hakikat
dari permainan tersebut. Berbeda halnya bila yang diubah adalah peraturan yang
“secondary” atau peraturan yang bukan merupakan aturan utama (Siedentop,
Hastie & van der Mars, 2004). Misalnya permainan kasti, hakikat permainan ini
adalah ‘lempar-tangkap bola’ atau aturan utamanya adalah melempar bola ke arah
teman satu regu dan/atau menangkap bola yang dilempar teman seregu dalam
rangka ‘mendekatkan’ bola sedekat mungkin ke arah lawan yang sedang berlari
agar dapat dimatikan. Bila aturan utama ‘lempar-tangkap’ ini diubah menjadi
‘tendang bola’, maka nama permainan tersebut bukan lagi kasti. Tetapi bila yang
diubah atau yang dimodifikasi adalah peraturan yang secondary seperti ukuran
lapangan, jenis bola yang digunakan, sasaran atau bagian tubuh yang boleh
dilempar untuk mematikan lawan, maka permainan tersebut tetap dapat disebut
sebagai kasti.
Modifikasi permainan cabang olahraga, tidak ditujukan untuk mengubah
hakikat cabang olahraga tersebut, tetapi untuk menyesuaikan situasi dan kondisi

25 
 
permainan agar dapat dimainkan dan dinikmati oleh kelompok pemain tertentu,
yang dalam hal ini adalah anak-anak usia sekolah dasar. Modifikasi dilakukan
semata untuk mengurangi ‘tingkat tantangan’ dari permainan tersebut agar sesuai
untuk dimainkan anak-anak dalam kelas pendidikan jasmani. Dan modifikasi
hendaknya memang diarahkan pada aturan-aturan yang secondary agar hakikat
atau ciri khas dari permainan tersebut tidak hilang. Beberapa peraturan
secondary yang dapat dimodifikasi, di antaranya adalah:
a. Ukuran, berat, bahan atau bentuk peralatan yang digunakan
b. Area atau tempat permainan serta ukuran lapangan
c. Lamanya waktu bermain
d. Jumlah pemain dalam satu regu
e. Peraturan dalam bermain
f. Besarnya gawang/keranjang, tinggi net atau rintangan
g. Rotasi atau posisi pemain
h. Cara memperoleh nilai
i. Dan lain sebagainya

2.1.3.3. Strategi untuk memodifikasi permainan
1) Buat agar skor/nilai mudah diperoleh.
Jika sedang bermain, anak-anak sangat senang bila dapat memperoleh
skor.Skor merupakan salah satu hal yang penting dan strategis untuk
memberikan ukuran‘keberhasilan’ bagi anak-anak. Skor juga dapat
digunakan sebagai penguatan atau umpan untuk membuat anak-anak
mau belajar, mengulang dan mempraktekkan teknik dan taktik secara

26 
 
benar. Bila skor sulit untuk dihasilkan, anak-anak akan cepat bosan
dan menjadi frustasi.
2) Perlambat gerak bola atau objek lain yang bergerak dalam permainan.
Tidak mudah bagi anak-anak untuk melakukan suatu teknik gerak
dengan benar jika mereka tidak dalam posisi untuk dapat
melakukannya secara tepat. Dalam permainan yang menggunakan
objek bergerak, seperti bola atau kok dan mengharuskan pemainnya
untuk selalu bergerak, anak-anak yang bermain dihadapkan pada
situasi yang mengharuskannya mengantisipasi datangnya objek yang
bergerak,baik berupa bola, lawan atau teman satu regu. Situasi ini
bukan merupakan hal mudah untuk diadaptasi dalam waktu singkat
oleh anak-anak. Oleh sebab itu, disarankan untuk memodifikasi
peraturan sedemikian rupa agar pergerakan yang terjadi di dalam
permainan tidak terlalu cepat sehingga semua pemain memiliki
kesempatan untuk melakukan antisipasi.
3) Perbesar peluang bagi anak–anak untuk mempraktekkan teknik dan
taktik yang diajarkan.
Cara yang paling tepat untuk mempraktekkan strategi ini adalah
memperkecil jumlah pemain, dengan demikian anak-anak/pemain
memperoleh kesempatan yang lebih banyak untuk menampilkan atau
mempraktekkan teknik gerak dan taktik permainan yang diajarkan.
http://ahmesabe.wordpress.com/2008/11/04/pedoman-modifikasi-
permainan-bagi-anak-anak-usia-sekolah-dasar 10-7-11,19:00

27 
 
2.1.4 Permainan
2.1.4.1 Pengertian Permainan
Beberapa pendidik mengatakan bahwa bermain adalah belajar
menyesuaikan diri dengan keadaan. Anak-anak bermain didalam daerah
lingkunganya serta benda-benda yang terdapat didaerah itu. Dengan bermain
mereka akan mengenal ciri-ciri dan sifat-sifat setiap benda yang dimainkan. Bayi
pada tahap permulaan bermain dengan bagian badanya sendiri. Kemudian akan
berkembang akan bermain dengan benda yang dijumpainya. Akhirnya anak akan
terbiasa dengan bentuk,berat dan sifat-sifat yang lain dari benda itu.
W.R.Smit seorang psikolog mengatakan bahwa bermain adalah dorongan
langsung dari dalam setiap individu, yang bagi anak-anak merupakan
pekerjaan,sedang bagi orang dewasa lebih dirasakan sebagai kegemaran.Anak-
anak yang berumur 6 tahun bila bila ia sedang bermain,jalan pikiran serta seluruh
jiwanya lepas dari lingkungan hidupnya. Ia merasa bertugas atau membagi-bagi
tugas dalam dunia permainnanya. Ia tidak sadar bahwa sekelilingnya ada dunia
yang nyata,yang lain dengan yang ia alami pada saat itu. Makin tambah usia si
pemain,makin baik kesadaranya, bahwa ternyata ada dua dunia, yaitu dunia nyata
dan dunia permainan. Orang dewasa yang sedang main sandiwara, menyadari
sepenuhnya bahwa apa yang diperbuat adalah fantasi belaka.(Soemitro.1992:3).
2.1.4.2. Fungsi Permainan
Permainan memiliki beberapa fungsi bagi anak-anak,yakni:
1. Nilai-1nilai mental
a. Kebutuhan anak akan pengalaman baru.

28 
 
b. Kebutuhan anak akan rasa aman.
c. Kebutuhan anak untuk pengakuan.
d. Kebutuhan anak untuk berpartisipasi.
e. Kebutuhan anak akan rasa senang.
2. Nilai Fisik (Kesehatan)
Gerakan-gerakan yang dilakukan anak sangat berguna bagi
perkembangan dan pertumbuhan baik dari fungsi fisik, mental, sosial,
dan emosionalnya. Bergerak yang dilakukan dalam bermain tentu saja
disertai kegembiraan. Suasana gembira mempunyai pengaruh terhadap
keluarnya hormon-hormon yang merangsang pertumbuhan badan.
Oleh karena itu, semua penyajian bahan-bahan pendidikan jasmani
baik berupa permainan ataupun latihan yang lain,agar duusahakan
dalam suasana yang menggembirakan.
3. Nilai Sosial
Anak-anak yang sedang bermain dengan gembira.suasana
kejiwaan juga bebas atau lepas dari segala yang merintanginya. Sifat-
sifat yang selalu ditutupi selama ini akan nampak mencuat keatas
karena kebebasan itu. Dengan demikian pendidik akan mudah
mengetahui sifat-sifat anak pada waktu bermain.
Oleh sebab itu, sportivitas hendaknya diutamakan dalam setiap
permainan. Kemenangan bukan tujuan utama. Sportivitas akan
menimbulkan situasi pertandingan yang menggembirakan dan
berakhir dengan kepuasan.Selain itu,sportivitas juga akan mendorong

29 
 
timbulnya rasa persatuan, rasa kebersamaan,rasa tanggung jawab baik
pada kelompok maupun pada anggotanya,kerjasama,dan rasa sikap
mendahulukan keperluan kelompok dari pada keperluan kelompok
dari pada keperluan pribadi. Apabila hal tersebut dilakukan,maka inti
dari kependidikan jasmani tidak semata-mata mengembangkan aspek
kesehatan, kebugaran jasmani. Pendidikan jasmani juga
mengembangakan ketrampilan berpikir kritis, stabilitas emosional,
ketrampilan sosial, penalaran dan tidakan moral akan tercapai.
(Soemitro .1992:4-8).

2.1.5 Permainan Bola Tangan.
Permainan bola tangan dapat dimainkan dalam beberapa versi yaitu versi
bola tangan outdoor, versi bola tangan indoor, bola tangan mini (untuk anak SD).
Untuk melatih ketrampilan anak perlu memahami karakteristik gerak dasar bola
tangan dan ketrampilan dasar permainan bola tangan.
2.1.5.1 Bola Tangan versi Out door.
Peraturan Permainan Bola tangan (11 Pemain)
1. Lapangan permainan
1) Lapangan permainan berbetuk empat persegi panjang berukuran
panjang antara 90-110 meter dan lebar antara 55-65 meter.
Lapangan dibatasi oleh garis batas. Batas tepi panjang lapangan
disebut garis gawang. Ukuran lapangan harus senantiasa
sebanding, misalnya : 90x55;100x60;110x65 meter.

30 
 
2) Gawang harus berada tepat ditengah–tengah garis gawang,
sebuah gawang terdiri dari 2 buah tiang tegak lurus yang
dipancangkan ketanah dengan kuat dan dihubungkan dengan
mistar gawang yang horisontal. Jarak antara tiang gawang adalah
7.32 meter/diukur dari bagian dalam tiang, sedangkan tinggi
mistar gawang adalah 2.44 meter, diukur dari tanah sampai
dengan sisi bawah mistar.
3) Dibagian depan gawang dibuat tanda garis yang berbentuk
setengah lingkaran dengan jari-jari 13 meter yang diukur dari
titik tengah gawang. Bagian lapangan yang berbentuk setengah
lingkaran tersebut disebut daerah gawang.
4) Diluar daerah gawang dibuat tanda garis yang terputus putus,
juga dalam bentuk setengah lingkaran dengan jarak 6 meter dari
garis daerah gawang (19 meter dari titik tengah gawang). Garis
yang terputus-purus ini disebut garis lemparan bebas (=Garis 19
meter).
5) Lapangan dibagi menjadi 3 bagian oleh 2 garis yang sejajar
dengan garis gawang. Garis tersebut berjarak 35 meter diukur dari
garis gawang. Perpotongan dengan garis-garis tepi ditandai
dengan bendera. Bagian yang berbatasan dengan daerah gawang
disebut daerah off-side dan yang berada diantara daerah off side
disebut dareah tengah lapangan.

31 
 
6) Didepan garis gawang pada jarak 14 meter diukur dan titik
tengah garis gawang dibuat tanda garis yang panjangnya1meter
sejajar dengan gawang disebut garis penalti (garis tembakan
hukuman).
7) Titik tengah kedua garis tepi/samping dihubungkan dengan
sebuah garis. Garis ini disebut garis tengah.
8) Ditengah lapangan di buat suatu lingkaran yang berjari-jari 6
meter. Titik pusat lingkaran ini berada dititik tengah garis tengah
disebut lingkaran lemparan permulaan.
9) Semua garis-garis batas didalam lapangan permainan, harus jelas
kelihatan dan lebar garis 8 centimeter (kecuali 1:10).
10) Lebar garis gawang berada diantara kedua tiang gawang harus
berukuran sama dengan tebalnya tiang gawang (12,5 cm).
11) Disetiap sudut lapangan permainan harus diberi tanda dengan
bendera sudut.
2. Bola
a) Bola harus bulat dan bagian luar terbuat dari kulit sedangkan
bagian dalamnya dari gelembung karet. Bola harus berwarna
tunggal(satu warna) dan dipompa tidak terlalu keras.
b) Persyaratan bola untuk permainan:
1) Untuk pria senior dan yunior:
Berat bola antara 425-475 gram
Lingkaran bola antara 58-66 centimeter

32 
 
2) Untuk wanita senior dan yunior,putra dan putri remaja:
Berat bola antara 325-400 gram
Lingkaran bola antara 54-56 centimeter
c) Pada setiap pertandingan berlangsung, bola tidak boleh diganti,
kecuali dalam keadaan terpaksa.
3. Pemain
a) Satu regu beranggotakan 13 orang pemain ( 11 pemain lapangan
dan 2 penjaga gawang). Jumlah pemain masing-masing regu
dalam permainan maksimal 11 pemain (10 pemain lapangan dan 1
penjaga gawang).
b) Penjaga gawang tidak boleh menggantikan seorang pemain
lapangan. Tapi sebaliknya seorang pemain lapangan tidak boleh
menggantikan penjaga gawang.
c) Pertandingan dapat dimulai minimal 8 pemain setiap regu.
Jumlah pemain didalam lapangan dapat dilengkapi hingga 11
orang pemain Jumlah pemain mejadi berkurang dari 8 orang,
maka pertandinga tetap dilanjutkan.
d) Seorang pemain yang meninggalkan lapangan permainan dan
melakukan tindakan yang tidak sportif, tidak diperkenankan
memasuki lapangan kembali sampai akhir pertandingan.
e) Jika seorang pemain pada saat permainan sedang berlangsung
meninggalkan lapangan sesaat segera masuk kembali, hal ini
tidak dianggap meninggalkan lapangan permainan.

33 
 
f) Pemain yang telah dikeluarkan dari lapangan permainan tidak
boleh diganti.
4. Lama permainan
Lama permainan ditentukan menurut kategori pemain:
a) Pria senior; 2x30 menit dengan istirahat 10 menit, dalam
pertandingan biasa 2 x 15 tanpa istirahat.
b) Pria yunior; 2 x 25 menit dengan istirahat 10 menit, dalam
pertandingan biasa 2x 15 menit tanpa istirahat.
c) Untuk kategori lain; 2 x 10 menit, dengan istirahat 10 menit,
dalam pertandingan biasa 2 x 10 menit tanpa istirahat.
5. Memainkan bola
a) Pemain diperbolehkan:
Menghentikan, menangkap, melempar, memantulkan, memukul,
merampas bola dari berbagai arah, dengan menggunakan tangan
(dengan tangan terbuka ataupun mengepal).
b) Diperkenankan memegang bola maximum selama 3 dtk.
c) Diperkenankan melangkah maximum 3 langkah pada waktu
memegang bola.
d) Diperbolehkan memantulkan bola dan menangkap kembali dengan
satu atau dua tangan,baik ditempat maupun sambil berjalan.
e) Diperkenankan memindahkan bola dari tangan yang satu ketangan
yang lain (ada saat bola melayang).

34 
 
f) Diperkenankan menghentikan/menahan bola dengan satu atau dua
tangan kemudian segera menangkap bola tersebut.
g) Diperkenankan memainkan bola dalam sikap berlutut, duduk atau
terbaring.
h) Dilarang menyentuh bola lebih dari satu kali sebelum bola
menyentuh tanah atau perlengkapan permainan seperti tongkat,
bendera atau tiang gawang, jika pemain berusaha menangkap bola
tetapi kemudian ia tidak dapat menguasai bola, hal ini tidak perlu
dihukum.
i) Dilarang menyentuh bola dengan tungkai kaki bagian bawah.
j) Dilarang melompat dan menjatuhkan diri kearah bola yang
berada ditanah atau sedang menggelundung, kecuali bagi penjaga
gawang.
k) Dilarang memainkan bola dengan sengaja melewati garis tepi
atau garis gawang bagian luar daerah gawang. (Drs.Agus
Mahendra.2000:101-116)

35 
 

Gambar :1 lapangan bola tangan out door
2.1.5.2. Bola Tangan Fersi In door
Drs.Bachtiar dkk (2004:12.3) Suatu permainan dalam olah raga, baik
olah raga perorangan ataupun beregu selalu dihasilkan oleh peraturan. Dimana
peraturan itu sendiri selalu berkembang. Dalam cabang-cabang olahraga peraturan
permainan harus selalu ditaati oleh para pemain. Peraturan itu sendiri adalah suatu
difinisi didalam melancarkan pelaksanaan permainan itu sendiri. Peraturan ini
dimulai (Sekolah Dasar) dapat dicontohkan dengan peraturan yang mudah agar
mereka dapat menangkap isi dari pada peraturan itu sendiri. Perkembangan demi
perkembangan akhirnya peraturan itu harus menjurus kedalam perkembangan
yang logis, praktis disesuaikan dengan kondisi dan situasi semua pelatih, ofisial
atlet dan petugas diharapkan dapat mengerti,atau paling tidak pernah membaca.
Lebih-lebih bagi pelatih dan atau atlet, guru dan murid, dosen dan mahasiswa,
semua ini bertujuan agar permainan itu dapat berjalan dengan lancar sesuai
dengan tujuan.

36 
 
1) Lapangan permainan Bola tangan in door.
a. Lapangan terbagi atas dua bagian yang sama, berbentuk empat persegi
panjang dengan panjang 40 meter,yang selanjutnya disebut dengan garis
tepi dan lebar 20 meter yang selanjutnya disebut garis gawang.
b. Lapangan harus bebas dari segala rintangan sepanjang 1 meter dari garis
tepi dan 2 meter di belakang garis gawang. Garis tepi adalah garis batas
sepanjang 40 meter, disamping kanan/kiri sedangkan garis gawang adalah
garis sepanjang 20 meter sebagai batas panjang lapangan.
2) Gawang permainan bola tangan In Door.
a. Gawang harus diletakkan tepat di tengah masing-masing garis gawang.
Tiang terdiri dari 2 buah tiang tegak lurus yang dipancangkan
ketanah dengan kuat dan dihubungkan dengan sebuah mistar
horisontal.Lebar gawang adalah 3 meter dan tinggi gawang 2 meter
dengan pemasangan tepiluar bagian belakang tiang/gawang harus tepat pada
tepi luar gawang pula.
b. Tiang dan mistar harus berbentuk persegi empat, dengan ukuran 8 x 8 cm
terbuat dari kayu, logam ringan atau bahan sintetis lainnya. Pada pertemuan
antara kedua tiang dengan mistar harus di cat dengan warna yang sama
dan segi yang diberi warna itu panjangnya masing-masing 20 cm.Gawang
harus dibatasi dengan net (jaring) untuk menahan bola apabila terjadi
lemparan bola ke gawang agar tidak bisa kembali/memantul dengan cepat.

37 
 
3) Daerah gawang permainan bola tangan In Door.
Daerah gawang masing-masing dibuat tanda garis yang panjangnya 3 meter
pada jarak 6 meter dari gawang dan sejajar dengan garis gawang dan ujungnya
dihubungkan dengan garis gawang melalui seperangkat lingkaran dengan
ridius 6 meter yang diukur dari sudut bagian gawang,garis ini disebut daerah
gawang.
a) Pada jarak 4 meter dari garis gawang dibuat garis sepanjang 15 cm, sejajar
dengan garis gawang ,didepan garis gawang dibuat garis putus-putus
sejajar dengan garis gawang sepanjang 3 meter dengan jarak 9 meter dari
garis gawang.
b) Pada jarak 7 meter didepan garis gawang di buat garis sepanjang 1 meter
dan sejajar dengan garis gawang. Garis ini disebut garis pinalty.
c) Titik tengah kedua garis samping dihubungkan dengan sebuah garis yang
disebut garis tengah.
d) Pada jarak 45 meter dari garis tengah lapangan, diberi tanda pada garis
samping yang panjangnya masing-masing 15 cm, garis ini sebagai batas
tempat cadangan. Semua garis yang membentuk lapangan permainan harus
jelas kelihatan dan lebar garis–garis tersebut dibuat 5 cm (kecuali garis
gawang diantara kedua tiang gawang).
4) Bola
a) Bola harus bulat dan terbuat dari kulit yang sewarna atau bahan yang
sintetis lainnya didalamnya terbuat dari karet. Bagian luar tidak boleh
mengkilat atau licin dan bola tidak boleh dipompa terlalu keras.

38 
 
b) Pada permulaan permainan bola untuk laki-laki dan pemuda harus
mempunyai berat antara 425– 475 gram. Keliling bola antara 54-60 cm.
Sedangkan untuk wanita 325-400 gram, dan keliling 34-56 cm.
c) Pada setiap pertandingan harus ada paling sedikit 2 buah bola yang sesuai
ukurannya.
d) Selama pertandingan berlangsung bola tidak boleh diganti, kecuali bila ada
alasan yang terpaksa atau alasan yang tepat.
5) Lama permainan
a) Untuk putra 2 x 30 menit dengan istirahat 10 menit. Dalam pertandingan
resmi 2 x 15 menit tanpa istirahat.
b) Untuk putri 2 x 25 menit dengan istirahat 10 menit. Dalam pertandingan
resmi 2 x 10 menit tanpa istirahat.



Gambar:2 lapangan Bola Tangan Indoor.

39 
 
2.1.5.3. Bola tangan mini (untuk anak SD)
Permainan bola tangan mini pada dasarnya juga permainan bola tangan
seperti yang dimainkan oleh orang dewasa pada umumnya.Jika istilah permainan
bola tangan di tambah istilah mini,maka hal ini di maksutkan sebagai permainan
bola tangan yang lebih sederhana. Istilah yang lebih sederhana menyangkut
ukuran lapangan lebih kecil,peraturan yang tidak terlalu rumit,perlengkapan lebih
disederhanakan agar mudah dimengerti oleh anak, sehingga anak dapat
melaksanakan dengan baik.
a) Lapangan permainan
1. Lapangan terbagi 2 bagian yang sama.
2. Berbentuk empat persegi panjang dengan Panjang:2 meter,Lebar:10 meter.
3. Garis yang membatasi lebar lapangan disebut sebagai garis tepi/samping,
selanjutnya garis yang membatasi panjang lapangan disebut garis gawang.
4. Dibatasi oleh garis tengah yang melintang di tengah lapangan dan diberi
sebuah titik sebagai pusat lapangan sebagai tempat memulainya.
b) Bola
1. Bola dengan bahan luar yang tidak licin dan terbuat dari kulit/bahan sintetis
lainnya.
2. Ukuran bola no:3 atau ukuran lingkar bola 54-56 cm,berat 325 400 gram.
c) Pemain
Terdiri 7 orang pemain yaitu 6 orang pemain lapangan dan 1 orang penjaga
gawang.

40 
 
d) Lama dan mulainya permainan
Permainan dilangsungkan selama 2 x 15 menit untuk putra maupun putri
dengan istirahat 5 menit dengan pergantian tempat.
Permainan bola tangan mini adalah suatu permainan yang menggunakan
Bola sebagai alat pokoknya dan menggunakan tangan untuk memainkan.
(Drs.Bachtiar.dkk.2004:11.2-11.23).




Gambar:3 lapangan bola tangan mini.

2.1.5.4. Karakterisrik gerak dasar bola tangan Ketrampilan bola tangan selalu dibangun diatas ketrampilan dasar
lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.

41 
 
a) Lokomotor
Lokomotor juga disebut traveling, diartikan sebagai gerak berpindah
tempat, seperti jalan, lari, dan lompat. Ketiga ketrampilan ini dianggap sebagai
ketrampilan paling dasar dari lokomotor, karena merupakan ketrampilan yang
berkembang bersama perkembangan dan lebih bersifat fungsional.
b) Nonlokomotor
Ketrampilan nonlokomotor adalah gerak yang tidak berpindah tempat,
contohnya adalah gerakan seperti melenting,memilin, meliuk, membengkok,
dsb. Kertampilan ini biasanya melibatkan kelompok otot besar dari tubuh.
Untuk bisa melenting atau meliuk, tubuh mengkontraksikan otot-otot bagian
yang sesuai dengan arah gerakan (protagonis) dan melemaskan otot yang
berlawanan (antagonis).
Memperbanyak gerakan-gerakan nonlokomotor bisa membantu dalam
meningkatkan otot-otot yang berguna untuk menunjang gerak manipulatif.
Gerak melempar misalnya,walaupun menggunakan otot lengan dan tangan,
tetap ditunjang oleh kerja otot besar tubuh. Dengan begitu,melatih gerak
lokomotor sekaligus juga meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
lokomotor dan manipulatif. Untuk mengambil manfaat yang optimal dari
gerak-gerak nonlokomotor ini, pelajaran bola tangan perlu memanfaatkan
untuk melatih atau mengembangkan kelentukan dan keseimbangan. Bahkan
latihan kekuatan seperti sit-up,push-up atau back-up,pada hakekatnya
menggunakan gerakan nonlokomotor.

42 
 
c) Manipulatif
Kegiatan yang digunakan untuk mengotrol benda lain di luar tubuh kita
sendiri disebut manipulatif.Jika kita sudah terampil dalam ketrampilan ini,kita
hampir-hampir tidak memikirkan bahwa kita sedang melakukan suatu tugas
yang berat. Tetapi pada awalnya,bahkan untuk menangkap bola saja kita sering
kesulitan. Dalam kegiatan olahraga,terutama pelajaran pendidikan jasmani,
banyak sekali ketrampilan manipulatif yang harus dipelajari dari mulai cara
memegang raket, melempar, dan menangkap bola, hingga menguasai bola
dalam bentuk menggiring dan memukulnya dengan alat tambahan lain.Masih
dalam kontek olahraga ketrampilan manipulatif dikategorikan kedalam tiga
kelompok,yaitu:
1. Menjauhkan obyek
2. Menerima obyek
3. Berpindah tempat bersama obyek.
Ketiga kelompok ketrampilan ini pada kenyataannya busa diperluas lagi
disesuaikan dengan cabang olahraganya.Kelompok menjauhkan obyek,
misalnya bisa dibedakan lagi menjadi, melempar, menendang, memukul tanpa
alat,memukul dengan memakai alat dsb. Berbagai permainan yang
menggunakan alat tentu didasari oleh ketrampilan manipulatif ini,termasuk
permainan bola tangan. Dalam bola tangan sendiri, ketrampilan manipulatif
yang berperan adalah: melempar, menangkap dan menggiring, dengan berbagai
variasi teknik dasar disesuaikan dengan tujuannya masing-masing. (Drs.Agus
Mahendra,MA.2000:10-12)

43 
 
2.1.5.5. Ketrampilan Dasar Permainan Bola Tangan
Menurut (Drs.Agus Mahendra,MA .2000:56-64). Pada umumnya
permainan bola tangan berjalan dengan tempo yang cepat. Oleh karena itu
seseorang pemain bola tangan harus memiliki ketrampilan yang baik. Pemain
harus dapat berlari dengan cepat,memiliki kelincahan, dapat menangkap bola
dengan mantap, melempar(mengoper) bola dengan tepat ke sasaran.Selain itu juga
pemain harus memiliki koordinasi tubuh yang baik serta menguasai beberapa cara
menembak bola ke gawang lawan.
Dalam garis besarnya,ketrampilan dasar permainan bola tangan terdiri
dari beberapa teknik dasar,yaitu:
1. Menangkap Bola
a. Bola setinggi dada
b. Bola tinggi
c. Bola disamping kiri/kanan badan
d. Bola rendah (setinggi lutut)
e. Bola yang menggelundung
Berbagai ketrampilan menangkap bola memerlukan sikap tubuh yang
tertentu pula. Pada dasarnya, posisi tubuh untuk menangkap harus
memungkinkan agar bola datang langsung kearah penangkap, agar dicapai
sikap menangkap yang benar-benar memungkinkan. Disamping itu, yang tidak
kalah pentingnya adalah prinsip menyerap (absorb) gaya yang dibawa bola,
agar impacct dari bola dapat tersalur dan dipatahkan sebesar mungkin.

44 
 
Caranya, ikuti arah bola dengan kedua lengan dan salurkan daya penahan
sedikit demi sedikit terhadap bola.

.





Gambar:4 menangkap bola
2. Mengoper Bola (passing)
a. Dengan dua tangan
1. Chest pass
2. Overhead pass
3. Underhand pass
Operan dengan dua tangan diperlukan terutama untuk operan jarak
dekat,namun perlu dilakukan secara cepat.Untuk itu pemakaian teknik
mana yang harus dipilih tergantung dari posisi pemain seregu dan pemain
lawan yang menghadang.Mengoper bola dengan dua tangan pada
prinsipnya harus dilakukan dengan pengerahan tenaga tubuh yang
disalurkan kebola,bukan hanya tenaga lengan.Tergantung dari jarak yang
diperlukan.maka besaran tenaga juga harus berbeda-beda.Tenaga yang
diperlukan untuk mengoper bola dihasilkan dari gerakan tubuh yang

45 
 
bergerak kedepan,yang kemudian disalurkan dan digabung dengan
tenaga lengan,tangan dan pergelangan tangan.
b. Dengan satu tangan
1. Javelin pass/baseball pass
2. Side pass
3. Reverse pass
Operan dengan satu tangan, dilihat dari jenisnya, dapat dibedakan
berdasarkan dua tujuan,yaitu pertama, untuk mengoper pada teman
seregu yang bergerak jauh, dan yang kedua, mengoper untuk mengecoh
lawan. Khususnya untuk javelin pas,pelaksanaan lemparannya harus
dilakukan dengan mengikuti prinsip maximum time-distance. dalam arti
bahwa lemparan itu harus dilakukan dalam waktu yang maximum
(secepat-cepatnya) dan jarak sikap lempar (power position) yang
maximum juga. Gabungan antara dua faktor yang maximum tadi, akan
menjamin jauhnya lemparan.
 






Gambar:5 lempar tangkap bola (passing).

 

46 
 
3. Menggiring Bola (Dribbling)
Menggiring bola merupakan ketrampilan yang cukup sulit karena
memerlukan koordinasi mata dan tangan yang tinggi. Lagi pula, dalam bola
tangan dengan 11 pemain yang biasanya dimainkan di lapangan terbuka,
permukaan lapangan yang tidak rata menambah tingkat kesulitan pelaksanaan
dribling tersebut. Perlu diingat bahwa arah pantulan bola akan tergantung pada
arah datang dari bola itu ketanah. Dengan demikian, pelaksanaan pantulan
antara dribling ditempat dan dribling sambil bergerak memerlukan
pennyesuaian gaya dan sikap tubuh.





Gambar:6 menggiring bola(drible)
4. Menembak (Shooting)
a. The standing throw shot
b. The jump shot
c. The dive shot
d. The fall shot
e. The side shot
f. The flying shot
g. The reverse shot

47 
 
Menembak adalah bentuk gerakan lemparan yang ditujukan untuk
memasukkan bola kegawang. Agar berhasil, lemparan yang dilakukan harus
eksplosif,dengan mengerahkan seluruh kecepatan dan kekuatan dalam waktu
yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju bola yang cepat. Yang
paling menarik adalah pelaksanaan tembakan flying shot yang memerlukan
irama 3 langkah. Tembakan ini dianggap sebagai tembakan paling bertenaga
karena dilakukan dengan momentum yang sangat besar.




Gambar:7 menembak bola(shoting)
2.1.6. Pendekatan Lingkungan Luar Sekolah
2.1.6.1. Arti penting lingkungan sebagai sumber belajar.
Lingkungan tidak akan ada nilainya bagi subyek belajar,bila tanpa dicoba
mempersoalkan rahasia-rahasia di dalamnya dari kenyataan-kenyataan biologi
yang terdapat didalamnya.Dari sinilah terlihat betapa perlunya diciptakan bentuk-
bentuk organisasi instruksional yang dapat memberikan kemungkinan bagi siswa
untuk mempersoalkan dan sekaligus memecahkan permasalahan biologi yang
ditemukan di lingkungan sekolah.Penggunaan lingkungan sekolah sebagai sumber
dan media belajar siswa dalam proses belajar mengajar dapat memungkinkan
untuk:
a) Meningkat produktifitas pengajaran.
 

48 
 
b) Memberikan kemungkinan kegiatan yang bersifat individual.
c) Memberi dasar yang lebih ilmiah terhadap proses pengajaran.
d) Memberi informasi atau data yang lebih kongkret.
e) Meningkatkan gairah belajar siswa.
f) Memberi kesempatan yang luas untuk terbentuknya kerjasama antara
siswa dengan guru.
2.1.6.2. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan
lingkungan sebagi sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan
pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik jika apa yang dipelajari
diangkat dari lingkungan,sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan
kehidupan dan berfaidah bagi lingkungannya.
2.1.6.3 Belajar dengan pendekatan lingkungan
Peserta didik mendapat pengetahuan dan pemahaman dengan cara
mengamati sendiri apa-apa yang ada dilingkungan sekitar,baik dilingkungan
rumah maupun lingkungan luar sekolah.Dalam pada itu,peserta didik dapat
menanyakan sesuatu yang ingin diketahui kepada orang lain dilingkungan mereka
yang dianggap tahu tentang masalah yang dihadapi.Pembelajaran dengan
pendekatan lingkungan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1) Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran, haL
ini bisa dilakukan dengan metode karyawisata,metode pemberian tugas dan
lain- lain.

49 
 
2) Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah ( kelas )
Untuk kepentingan pembelajaran, sumber tersebut bisa sumber asli, seperti
nara sumber, bisa juga sumber tiruan,seperti model dan gambar.
     http://www.infodiknas.com/010-pendekatan-pendekatan-dalam-pendidikan-
luar-sekolah/ 15-07-2-11.21.06
2.1.7. Perbedaan antara Permainan Bola Tangan yang Asli dengan
Modifikasi Permainan Bola Tangan.
Hasil modifikasi materi permainan bola bangan memiliki perbedaan
dengan bentuk permainan bola tangan yang sesungguhnya. Adapun perbedaan
antara permainan bola tangan yang sesungguhnya dengan model permainan
”Modifikasi Bola Tangan ” adalah sebagai berikut:
Tabel 1.Perbedaan Modifikasi Bola Tangan
ITEM
PERMAINAN
BOLATANGAN
STANDAR IHF
PERMAINAN
BOLATANGAN
MODIFIKASI 1.Fasilitas dan
perlengkapan:
a.Lapangan 1. Out door 2. In door
3.Bola tangan
Mini



Panjang 90 s.d 110 m
Lebar 55 s.d 65 m
Panjang 40 m
Lebar 20 m
Panjang 20 m
Lebar 10 m



Panjang 16 m
Lebar 8 m
Daerah terlarang 3 m

50 
 

b.Bola


c.Gawang

Terbuat dari kulit,tidak licin.

Dengan gawang

Terbuat dari bahan
yang lunak dan lentur.

Menggunakan kaki
2.Peraturan Permainan 2.1.Jumlah Pemain


2.2. Waktu
Permainan.








2.3 Angka



-Outdoor: 11 orang
-Indoor : 7 orang
-Bola tangan mini:7 orang
*Outdoor:
-Putra 2 x 30 menit
-Putri 2 x 25 menit

*Indoor : 2 x 30 menit
Versi keduanya waktu
Istirahat 10 menit.

*Bola tangan mini 2x15
menit,istirahat 5 menit.

Memasukkan ke gawang
nilainya 1.


6 orang terdiri dari 5
pemain lapangan dan 1
sebagai gawang.

2 x 10 menit tanpa
waktu isti rahat.

Permainan ini
dilakukan 2
babak dan pergantian
babak juga diikuti
perpindahan tempat.


Menyentuhkan bola ke
kaki kiper lawan,

51 
 

2.4 Penentuan
pemenang

Yang terbanyak memasuk
kan bola ke gawang lawan
nilainya 1
Yang terbanyak
menyentuhkan bola ke
kaki kiper lawan.

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa perbedaan antara permainan
bola tangan standart dengan permainan bola tangan modifikasi terletak pada
hampir semua struktur permainan.Namun perbedaan mendasar yang tampak dari
permainan bola tangan modifikasi dibanding permainan bola tangan standart
adalah gawang yang digunakan.Dalam permainan bola tangan standar,gawang
yang digunakan adalah gawang standar.Sedangkan pada permainan bola tangan
modifikasi gawang yang digunakan adalah kaki.Pemilihan kaki sebagai gawang
alternatif selain agar permainan lebih menarik dan menyenangkan juga untuk
mensiasati ketiadaan fasilitas yang digunakan dalam permainan bola tangan.
2.2. Kerangka Berfikir
Modifikasi merupakan salah satu solusi alternatif atas permasalahan
kekurangan fasilitas,baik saran maupun prasarana yang menjadi masalah klasik
bagi sekolah-sekolah di Indonesia.Melalui modifikasi,kekurangan fasilitas bukan
bukan menjadi hambatan dalam proses pembelajaran.Dengan menggunakan
modifikasi,permainan yang sangat sederhana menjadi sangat menyenangkan.
Hal itu pula yang menjadi polemik dalam sekolah.Kekurangan sarana
olahraga,baik lapangan yang kurang memenuhi standar,ketiadaan gawang maupun
alat olahraga ( bola ) membuat peneliti berfikir untuk memodifikasi permainan

52 
 
sesuai dengan fasilitas yang ada.Maka tercetuslah ide membuat permainan bola
tangan modifikasi.
Dalam permainan bola tangan modifikasi,guru (peneliti) akan berusaha
menerapkan konsep permainan bola tangan dengan beberapa modifikasi sesuai
dengan fasilitas yang tersedia.Melalui bola tangan modifikasi,siswa akan tetap
mampu bermain bola tangan dengan lebih menyenangkan.Dikatakan lebih
menyenangkan sebab dalam permainan bola tangan modifikasi,gawang yang
digunakan adalah kaki siswa.Siswa yang ingin mendapat nilai harus berjuang
menembakkan/shoting bola pada kaki lawannya.Sedangkan kaki siswa yang
menjadi gawang akan bergerak kesana kemari.Hal tersebut akan menjadi
tantangan tersendiri bagi siswa.

53 
 
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Model Pengembangan
Penelitian dan pengembangan atau Researc and Development (R&D)
, adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk
baru atau menyempurnakan produk yang telah ada (Prof.Dr. Nana Syaodih
Sukmadinata.2010 : 164)
Pengertian Penelitian Pengembangan menurut Borg & Gall (1983) adalah
suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan mevalidasi produk
pendidikan.
Langkah–langkah Penelitian dan Pengembangan secara lengkap menurut
Borg dan Gall (1989) ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian
pengembangan, yaitu :
1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information)
2. Perencanaan (planning) .
3. Pengembangan Draf Produk
4. Uji coba lapangan awal (Uji coba skala kecil)
Uji coba di lapangan dengan menggunakan 10–15 subyek uji coba, dua orang
Guru ahli pendidikan jasmani. Selama uji coba diadakan pengamatan,
wawancara, dan pengedaran angket atau kuisener bagi ahli pendidikan jasmani
maupun subyek.

54 
 
5. Revisi Uji coba skala kecil
Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba .
6. Uji coba lapangan skala besar
Dalam uji coba ini melakukan uji coba dengan subyek yang lebih luas atau
banyak, pada penelitian ini menggunakan 30 sampai 40 subyek uji coba.
Pengujian dilakukan melalui angket,wawancara, dan observasi dan analisis
hasilnya.
7. Penyempurnaan produk akhir (final produk revesion).
Penyempurnan didasarkan masukan dari uji pelakasanaan lapangan
8. Implementasi (Implementasion ).
Melapokan hasilnya dalam bentuk pengolahan data kuisener atau angket


3.2. Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi
permainan bola tangan melalui pendekatan lingkungan luar sekolah ini ,
dilakukan dengan beberapa tahap. Penelitian dan pengumpulan data (research and
infomation). Pengukuran atau analisis kebutuhan, studi literature, penelitian
skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

55 
 
Prosedur Pengembangan Model Pembelajaran Modifikasi Bola tangan.




Pembuatan Produk awal










3.2.1. Perencanaan (Planing)
Menyusun rencana,meliputi tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian
tersebut, desain langkah-langkah penelitian, pengujian dalam lingkup terbatas.
3.2.2. Pengembangan Draf Produk awal.
Pengembangan pembelajaran, proses pembelajaran dan menentukan
instrument evaluasi.

Analisi Kebutuhan
Observasi & Kajian Pustaka
Tinjauan Ahli Penjas dan
AhliPembelajaran
Uji coba kelompok
kecil, 14 siswa SDN
Revisi Produk pertama
Revisi produk akhir Uji coba lapangan skala
besar 35 , Siswa Kls V SD
Produk Modifikasi bola
tangan

56 
 
3.2.3. Uji coba lapangan skala kecil.
Uji coba dilapangan menggunakan 14 subyek, dan dua orang guru ahli
Pendidikan jasmani. Selama Uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan
pengedaran angket atau kuisener.
3.2.4. Merevisi uji coba skala kescil.
Memperbaiki atau menyempurnakan produk awal.
3.2.5. Uji pelaksanaan lapangan (Uji coba skala besar)
Pada Uji coba ini melibatkan 35 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri
02 Banaran Kecamatan Grabag, kabupaten Magelang Pengujian dilakukan
melalui angket, wawancara, observasi dan analisis hasilnya.
3.2.6. Penyempurnaan produk akhir ( revisi produk akhir)
Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan skala
besar.
3.2.7. Implementasi
Melaporkan hasil dalam bentuk skripsi dan pengolahan instrument data.

3.3. Uji Coba Produk
Uji coba produk ini bertujuan untuk memperoleh efektitifitas, efesiensi dan
kemanfaatan dari produk. Langkah–langkah yang akan ditempuh dalam
pelaksanaan uji coba produk model pembelajaran ini adalah :
3.3.1. Desain Uji Coba
Desain uji coba bertujuan untuk megetahui tingkat keefektifitasan dari
produk yang dikembangkan. Desain uji coba yang dilaksanakan terdiri dari :

57 
 
3.3.1.1. Evaluasi Ahli
Sebelum produk pembelajaran dikembangkan dan diujicobakan kepada
subyek, produk yang dibuat evaluasi (validasi) terlebih dahulu oleh satu ahli
Penjas Yaitu: (Drs.Cahy Yuwono.M.Pd dan Drs.Sutarji.MS ), dan dua ahli
pendidikan jasmani (ZaenalArifin,S.Pd dan Bambang Cahyono, S.Pd), dengan
kualifikasi; 1. Drs. Cahyo Yuwono, dosen FIK UNNES 2. Zaenal Arifin,S.Pd,
guru pendidikan jasmani SDN Ngasinan II Grabag Magelang, 3. Bambang
Cahyono,S.Pd Adalah guru pendidikan Jasmani SD Negeri Ngrancah, Kecamatan
Grabag, Kabupaten Magelang Variabel yang dievaluasi oleh ahli meliputi fasilitas
dan peralatan, jumlah subyek, waktu penyajian pembelajaran, aturan permainan,
Model Pembelajaran (Modifikasi produk), motivasi siswa,ketertarikan siswa
terhadap produk, kesesuaianbahan pelajaran dengan kurikulum, Efektifitas metode
pembelajaran. Untuk menghimpun data dari apara ahli dilakukan dengan cara
pemberian draf model awal, kuisener atau lembar evaluasi dari para ahli yang
berupa penilaian, saran produk yang telah dibuat ,dipergunakan sebagai acuan
dasar pengembangan produk
3.3.1.2. Uji coba produk skala kecil
Pada tahap ini produk yang telah direvisi oleh para ahli dan ahli penjas
diuji cobakan kepada siswa kelas V SD Negeri Banaran 02 Kecamatan Grabag,
Kabupaten Magelang. Pada Uji coba ini melibatkan subyek sebanyak 14 orang
siswa. Pengambilan siswa putra dan putri Kelas V sebagai subyek dilakukan
dengan menggunakan sample secara random sampling.

58 
 
Langkah awal anak diberi penjelasan aturan dan cara bermainnya pada
modifikasi bola tangan. Setelah uji coba dilaksanakan siswa mengisi mengisi
kuisener tentang latihan yang baru saja dilaksanakan. Tujuan uji skala kecil ini
adalah untuk mengetahui tanggapan awal dari produk yang dikembangkan.
3.3.1.3. Revisi Produk awal
Hasil data dari evaluasi satu ahli penjas dan dua ahli pembelajaran ,serta
uji cob kelompok kecil terebut dianalisis. Selanjutnya dijadikan acuan untuk
merevisi produk yang telah dibuat.
3.3.1.4. Uji Coba Lapangan Skala Besar
Hasil analisis uji coba skala kecil serta revisi produk awal selanjutnya
dilakukan uji coba lapangan, ini dilakukan pada kelas V Sekolah Dasar Negeri 02
Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang yang berjumlah 35 siswa.
Pertama-tama siswa diberikan penjelasan teknik dasar bola tangan ,
kemudian diberikan penjelasan peraturan permainanya, serta ukuran lapangan
yang digunakan. Kemudian siswa melakukan uji coba latihan teknik dasar bola
tangan dan peraturan permainan modifikasi bola tangan melalui aktifitas di luar
sekolah. Setelah siswa seleai melakukan uji coba siswa mengisi kuisener tentang
permainan modifikasi bola tangan yang telah dilakukan.
3.3.2. Subyek Uji Coba
Subyek uji coba pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Evaluasi ahli yang terdiri dari satu ahli Penjas dan dua ahli pembelajaran.
2) Uji Coba kelompok kecil terdiri dari14 siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri
02 Banaran, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

59 
 
3) Uji coba lapangan skala besar yang terdiri dari seluruh siswa kelas V Sekolah
Dasar Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, yang
terdiri dari 35 siswa putra dan putri.

3.3.3. Jenis Data
Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang berupa
alasan memilih jawaban dan saran- saran.
3.3.4. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berbentuk
lembar evaluasi dan kuisener. Lembar evaluasi digunakan untuk menghimpun
data dari para ahli penjas dan dua ahli pembelajaran. Kuisener digunakan untuk
mengumpulkan data dari evaluasi ahli dan uji coba. Alasan memilih jawaban
kuisener adalah subyek yang relative banyak sehingga data dapat diambil secara
serentak dan singkat. Kepada ahli dan siswa diberikan kuisener yang berbeda.
Kuisener ahli dititik bertkan pada produk pertama yang dibuat, sedangkan
kuisener sisa dititk beratkan pada kenyamanan produk yaitu, Motivasi siswa
dalam melakukan produk, tingkat kesenangan siswa terhadap produk.
Kuisener yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus
dinilai kelayakanya. Faktor yang digunakan dalam kuisener berupa tingkat
kesesuaian produk dengan kompetensi dasar yang ada pada Kurikulum KTSP
Sekolah Dasar, Ketepatan memilih bahan ajar, kesesuaian fasilitas yang
digunakan, Ketepatan model dengan tingkat karakterisrtik siswa usia Sekolah
Dasar, model pengembangan pembelajaran modifikasi bola tangan melalui
pendekatan lingkungan luar sekolah, serta komentar dan saran umum jika ada.

60 
 
Rentangan evaluasi mulai dari “tidak baik” sampai dengan “ sangat baik” dengan
cara memberi tanda “√” pada kolom yang tersedia.
1. Tidak baik
2. Kurang baik
3. Cukup baik
4. Baik
5. Sangat baik
Berikut adalah faktor, indikator dan jumlah kuisener yang akan digunakan
pada kuisener ahli :
Tabel 2 Jumlah Kuesioner
No Faktor Indikator Jumlah
1 Kulaitas
Model
Kulaitas produk terhadap standar
kompetensi, Motifasi siswa, keaktifan
siswa, efektitifitas metode pembelajaran
dan kelayakan untuk diajarkan pada
siswa sekolah dasar
14

Kuesioner yang digunakan siswa berupa sejumlah pertanyaan yang harus
dijawab oleh siswa dengan alternative jawaban “ Ya” dan “ Tidak”. Faktor yang
digunakan dalam kuesioner meliputi aspek Kognitif, Afektif, dn Psikomotor. Cara
pemberian skor pada alternative jawaban sebagai berikut :
Tabel 3 Skor Jawaban Kuesioner “Ya” dan “ Tidak”.
Alternatif Jawaban Positif Negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1

61 
 
Berikut adalah faktor-faktor, indikator, dan jumlah kuesiner yang akan
digunakan pada siswa.
Tabel 4 Faktor, Indikator dan Jumlah Kueioner.
No Faktor Indikator Jumlah
1 Kognitif
Kemampuan siswa memahami
pengetahuan, unsur-unsur tekhnik dasar
bola tangan, dan manfaat latihan
modifikasi permainan bola tangan.
10
2 Afektif
Menampilkan sikap keaktifan dan motifasi
gerak dalam modifikasi permainan bola
tangan serta nilai kerjasama dan
sportifitas, dan kejujuran.
10
3 Psikomotor
Kemampuan siswa mempraktekkan gerak pada latihan teknik dasar bola tangan
dalam permainan modifikasi bola tangan.
10

3.3.5. Analisis Data
Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan
ini adalah menggunakan tekhnik analisis deskriptip, berbentuk prosentase.
Sedangkan data yang berupa saran dan alasan memilih jawaban dianalisis
menggunakan analisis kualitatif.
Dalam pengolahan data, prosentase diperoleh dengan rumus dari
(Sukirman, dkk.2003:8.79)
ƒ = ƒ × 100 %
N

62 
 
Keterangan :
f = Frekuensi relative /angka prosentase
f = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
N = Jumlah seluruh data
100 %= Kostanta
Untuk menentukan penafsiran terhadap hasil analisis persentase tingkat
kemenarikan anak terhadap produk, motifasi siswa terhadap produk
pengembangan digunakan klasifikasi persentase Guikford (dalam : faqih,
1996; 58) maka ditetapkan sebagai berkit :
Tabel 5 Prosentase Hasil Analisis
No Prosentase Klasifikasi Makna
1 0 % - 20 % Tidak Baik Dibuang
2 21% - 40 % Kurang Baik Diperbaiki
3 41% – 70 % Cukup Digunakan
4 70, 1 % - 90 % Baik Digunakan
5 90,1 % - 100 % Sangat Baik Digunakan

63 
 
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Data Uji Coba
4.1.1. Data Analisis Kebutuhan
Untuk mengetahui permasalahan–permaslahan pembelajaran yang terjadi
dilapangan terutama berkaitan dengan proses pembelajaran yang terjadi di
lapangan yang berkaitan dengan proses pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan, serta bentuk pemecahan dari permasalahan tersebut, maka perlu
diadakan analisi kebutuhan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menganalisis
proses pembelajaran yang terjadi sesungguhnya di lapangan, melakukan observasi
pembelajaran dan melakukan studi pustaka / kajian literature.
Sesuai dengan kompetensi dasar pada materi modifikasi bola tangan bagi
kelas V Sekolah Dasar yang tertera dalam Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan
disebutkan, Siswa dapat mempraktikkan tekhnik dasar permainan bola besar
dengan peraturan yang dimodifikasi untuk memupuk kerjasama, sportifitas dan
kejujuran sesuai dengan kemampuan. Kenyataan yang ada dalam proses
pembelajaran permainan bola besar, khususnya permainan bola tangan di SD
Negeri Banaran 02 Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang masih jauh dari yang
diharapkan.
Pada proses pembelajaran permainan bola tangan ditemui beberapa hal
antara lain, alat dan fasilitas yang digunakan kurang sepadan dengan jumlah
siswa, proses pembelajaran belum sesuai dengan karakteristik anak usia Sekolah

64 
 
Dasar, Proses KBM belum dapat memenuhi hasrat gerak anak, Anak kurang
termotifasi dan proses KBM kurang membuat siswa merasa gembira dengan
bahan ajar tersebut.ketika proses KBM berlangsung masih ditemui anak yang
kurang aktif, latihan teknik dasar permainan bola tangan yang diberikan oleh guru
masih belum dikemas dalam bentuk modifikasi. Hal yang mendasar yang perlu
mendapat perhatian dari seorang guru bahwa permainan bola tangan ini adalah
sangat digemari olek anak laki-laki dan perempuan. Hal tersebut perlu mendapat
perhatian khusus bagi seorang guru pendidikan jasmani di sekolah dasar untuk
menyajikan proses pembelajaran bola tangan yang cukup menarik, anak merasa
gembira, dan hasrat gerak anak terpenuhi dengan tetap memperhatikan tujuan dan
indikator pada kompetensi dasar yang ada, dan dapat melibatkan seluruh siswa
baik laki-laki maupun siswa perempuan.
Berdasar uraian di atas, maka peneliti memutuskan untuk mengembangkan
model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan melalui
pendekatan lingkungan diluar sekolah yang sesuai dengan karakteristik siswa usia
Sekolah Dasar. Peneliti berharap produk yang dihasilkan nanti dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran bola tangan yang dapat membuat anak
merasa senang, siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran, siswa termotifasi
untuk berlatih, sehingga akhirnya anak dapat meningkatkan kebugaran jasmani.
Produk yang dihasilkan juga diharapkan dapat membantu guru pejsorkes dalam
memberikan pembelajaran bola tangan lebih bervariasi dengan menggunakan
produk yang dihasilkan.

65 
 
4.1.2. Diskripsi Draf Produk Awal
Setelah menentukan produk yang akan dikembangkan berupa model
pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan melalui pendekatan
lingkungan luar sekolah. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah membuat
produk dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Analisis tujuan dan karakteristik modifikasi bola tangan di Sekolah Dasar.
2. Analisis Karakteristik siswa Sekolah Dasar.
3. Mengkaji literature tentang prinsip-prinsip atau cara membuat atau
mengembangkan model permainan modifikasi bola tangan .
4. Menetapkan prinsip untuk mengembangkan model modifikasi bola tangan
yang lebih efektif.
5. Menetapkan tujuan, isi dan strategi pengelolaan pembelajaran.
6. Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.
7. Menyusun produk awal model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi
bola tangan melalui pendekatan luar sekolah.
Berdasarkan uji literatur tentang permainan bola tangan, karakteristik siswa
SD, prinsip-prinsip pengembangan model pembelajaran permainan bagi usia
pemula, maka tersusunlah draf pengembangan model pembelajaran pendidikan
jasmani modifikasi bola tangan dilingkunga luar sekolah sebagai berikut:
DRAF PRODUK AWAL MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
JASMANI MODIFIKASI BOLA TANGAN MELALUI PENDEKATAN
LINGKUNGA LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH
DASAR NEGERI BANARAN 02 KECMATAN GRABAG KABUPATEN
MAGELANG.

66 
 
SKALA KECIL


I. Pra Pembelajaran.
Gerakan pemanasan ( 15 menit).
1. Siswa berganti pekaian
2. Siswa dibariskan 2 bersaf dan mengecek kehadiran siswa.
G
x x x x x x
x x x x x x
3. Berdoa.
Siswa berlari satu persatu mengelilingi lapangan dengan veriasi sambil
berlari melakukan gerakan tangan dan kaki.
a. Dilanjutkan gerakan pemanasan sambil bermain yaitu lomba berburu
dengan menggunakan lapangan empat persegi panjang dengan ukuran
kurang lebih Panjang 10 meter .Lebar 5 meter lapangan dibagi menjadi 2
petak yaitu petak A dan petak B.Bagi anak menjadi 2 regu masing-
masing regu berjumlah 7 siswa. Yaitu regu A dan regu B. Regu A masuk
petak A dan regu B masuk petak B,satu orang pemain regu A berjaga
digaris belakang petak B dan satu orang pemain regu B berjaga
dibelakang garis petak A.
b. Aturan permainan yaitu semua pemein boleh melakukan perburuan
dengan menembakkan bola keregu lawan, seorang dinyatakan tertembak
apabila bola mengenai badan langsung, tanpa terlebih dahulu menyentuh

67 
 
tanah dan yang boleh diburu yaitu pemain yang berada didalam petak,
pemain yang berada diluar petak boleh melakukan tembakan/perburuan
dibelakang garis lapangan. Seorang pemain yang terkena tembakan
harus segera keluar petak dan membantu rekannya melakukan perburuan.
Bila regu dinyatakan kalah apabila semua perburuan sudah terkena
tembakan, regu dinyatakan menang apabila bisa menghabiskan
perburuan terlebih dahulu. Setelah selesai permainan bisa diulangai
dengan bertukar tempat.


c. Setelah selesai anak dibariskan menjadi dua bersaf untuk persiapan melakukan latihan inti yaitu modifikasi bola tangan.
II. Latihan Inti ( 45 menit )
Setelah melakukan pemanasan anak dibariskan menjadi 2 besaf. A. Teknik dasar drible.
Tujuan : meningkatkan ketrampilan, kelincahan menggiring bola. 1. Drible ditempat.
Anak dibariskan menjadi 2 bersaf dan saling berpasangan, ambil
jarak masing-masing saf kurang lebih 5 meter dan saling berhadapan,

68 
 
siswa yang berada disebelah kanan guru memegang bola dengan salah
satu kaki berada didepan, lakukan drible dengan memantul-mantulkan
bola ditempat 10 kali pentulan kemudian dioper pada teman yang
berada didepan kemudian kembali ketempat semula, yang menerima
bola melakukan dribel ditempat 10 kali kemudian dioperkan pada
pasangannya yang berada didepan dan kembali ketempat semula
lakukan sampai ada aba-aba berhenti dari guru.

2. Dribel sambil berjalan.
Barisan tetap seperti semula hanya jaraknya diperpanjang menjadi
8 meter, lakukan drible sambil berjalan 3 langkang kemudian dioper
pada pasangannya yang menerima bola kemudian melakukan drible
sambil berjalan 3 langkah kemudian dioper pada pasangannya, lakukan
seterusnya sampai ada aba-aba berhenti dari guru.



B. Teknik dasar lempar tangkap bola.
Tujuan : meningkatkan ketrampilan kelincahan menangkap bola.

69 
 
Barisan tetap seperti semula yaitu 2 bersaf dan saling berpasangan, jarak
untuk pasangan yang berada di depannya 5 meter, bola semua berada pada
barisan sebelah kanan guru, lakukan lemparan dengan dipegang dengan
kedua tangan, kemudian pasangannya menangkap lakukan lemparan yang
sama,setelah dirasa cukup kemudian lakukan lemparan dengan salah satu
tangan keteman pasangannya, lakukan yang sama melempar dengan dua
tangan sampai perintah berhenti dari guru.


C. Teknik dasar menembak/shoting.
Tujuan :meningkatkan kelincahan dan akurasi tembakan.
Barisan tetap dibariskan menjadi dua saf dengan jarak 5 meter, lakukan
lemparan dengan tangan kanan, pegang bola dengan satu tangan dan
angkat bola setinggi diatas kepala salah satu kaki berada didepan lakukan
lemparan yang cukup keras dengan memgayun tangan yang memegang
bola, ayunan dimulai dari belakang kemudian ayun kuat- kuat usahakan
larinya bola mendatar keras kearah depan pas pada pasangannya, tangkap
dengan benar lemparan dari pasangannya lakukan hal yang sama tidak
perlu tergesa-gesa supaya lemparan akurat pas pada pasangannya,lakuan
sampai ada aba-aba berhenti dari guru.

70 
 
D. Bermain modifikasi bola tangan.
Tujuan : melatih koordinasi gerakan dasar bola tangan dan memupuk kerja
sama dengan teman.
1. Siswa dibagi menjadi dua regu untuk melakukan permainan
modifikasi bola tangan, satu regu berjumlah 7 orang yang
pembagianya yaitu satu penjagagawang dan 6 orang sebagai pemain
lapangan, siapkan lapangan dengan ukuran panjang 16 meter lebar 8
meter jelaskan aturan bermain modifikasi bola tangan
2. Inti permainan adalah menciptakan gol dengan cara melakukan dribel
maksimal 3 langkah harus sudah dioper kepada teman atau dengan
melakukan pasing pada teman terdekat kemudian lakukan shoting
untuk menciptakan gol, hal yang tidak boleh dilakukan yaitu merebut
bola yang masih dipegang lawan baik dari depan atau dari belakang,
menabrak lawan yang memegang bola, menendang bola dengan
sengaja maupun tidak disengaja utamakan kerja sama untuk mencetak
gol.

71 
 
III. Penenangan ( 10 menit )
1. Setelah selesai melakukan permainan anak dikumpulkan sambil duduk-
duduk dengan rilek/santai.
2. Lakukan perbaikan kesalahan selama anak memainkan permainan
modifikasi bola tangan.
3. Anak kembali dibariskan menjadi dua bersaf untuk melakukan
peregangan.
4. Setelah selesai anak disiapkan kemudian pembelajaran diakhiri berdoa
anak kemudian dibubarkan untuk berganti pakaian dan masuk kelas untuk
mengerjakan Qoesioner yang telah disiapkan guru.
4.1.3. Validasi ahli
 
4.1.3.1. Validasi Draf produk awal
Produk awal pengembangnan model pembelajaran modifikasi bola
tangan melalui pendekatan lingkungan luar sekolah pada siswa Sekolah Dasar ini
sebelum di uji coba skala kecil perlu dilakukan validasi oleh para ahli yang sesuai
dengan tema produk pengembangan ini. Untuk memvalidasi produk yang
dihasilkan peneliti melibatkan 1 Orang ahli berasal dari dosen yaitu Drs.Cahyo
Yuwono, dan 2 orang guru Penjas Sekolah Dasar yaitu: Bambang Cahyono,S.Pd
dan Zaenal Arifin,S.Pd.
Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf awal model
pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan melalui pendekatan
lingkungan luar sekolah dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli dan guru
penjas sekolah dasar. Lembar evaluasi berupa kuisioner yang berisi aspek kualitas

72 
 
pengembangan model pembelajaran modifikasi bola tangan, saran serta komentar
dari ahli penjas dan guru penjas. Hasil evaluasi berupa nilai dari aspek kualitas
model pembelajaran dengan menggunakan instrumen pengukuran skala Liker 1
sampai 5. Caranya dengan menyontreng salah satu angka yang tersedia pada
lembar evaluasi.Lembar evaluasi terlampir pada lampiran 4.

4.1.3.2. Deskripsi Data Validasi Ahli
Data yang diperoleh dari pengisian koisioner oleh para ahli,merupakan
pedoman untuk menyatakan apakah produk model pembelajaran modifikasi bola
tangan ini dapat digunakan untuk uji coba skala kecil maupun skala besar.Berikut
adalah hasil pengisisan kuesioner dari para ahli dan dua orang guru penjas
Sekolah Dasar.
Table: 6 Hasil rata-rata Skor Penelitian Ahli
No Ahli Hasil rata-rata Skor Penilaian
1 Ahli Penjas 82%
2 Ahli Pembelajaran I 89%
3 Ahli Pembelajaran II 88%
RATA-RATA 86%

Berdasar hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh ahli dan guru
penjas tersebut diperoleh rata-rata 86% atau masuk kategori baik oleh karena itu
disimpulkan bahwa model pembelajaran modifikasi bola tangan melalui
pendekatan lingkungan luar sekolah tersebut dapat digunakan sebagai uji coba
skala kecil. Hasil evaluasi ahli dan guru penjas dapat dilihat pada lampiran 5

73 
 
masukan berupa saran dan komentar pada produk pengembangan model
pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan melalui pendekatan
lingkungan luar sekolah sangat diperlukan perbaikan terhadap model
pembelajaran. Saran perbaikan model pembelajaran pendidikan jasmani
modifikasi bola tangan dapat dilihat pada lampiran 6.

4.1.3.3. Revisi Draf Awal sebelum Uji Coba Skala Kecil.
Berdasarkan saran ahli dan komentar dari guru penjas Sekolah Dasar
pada produk pengembangan model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi
bola tangan seperti yang telah terurai diatas, maka dapat segera dilaksanakan
revisi produk berdasarkan saran dari ahli dan guru penjas sebagai berikut:
1) Revisi produk pengembangan model pembelajaran pendidikan jasmani.
Modifikasi bola tangan ini adalah memilih alternatif tempat, sesuai dengan
tema minimnya sarana dan prasarana olahraga disekola dengan
memanfaatkan lingkungan luar sekolah sebagai tempat kegiatan proses
pembelajaran. Ciptakan situasi pembelajaran kembali ke naturalisme.
2) Alternatif peralatan yang digunakan,disesuaikan dengan materi pokok dan
benar-benar menunjang terselenggaranya proses kegiatan belajar mengajar.
3) Metode pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa usia sekolah
dasar dimana masa anak usia sekolah dasar adalah seorang peniru yang ulung,
kopetitip, aktif bergerak, dan suka mendapat penghargaan baik berupa saran,
komentar, pujian dari guru atau oran yang lebih dewasa.
4) Tuangkan perencanaan pembelajaran pada sebuah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran berupa (RPP)

74 
 
5) Sesuai karakteristi siswa usia sekolah dasar diciptakan suasana riang selama
proses pembelajaran berlangsung,libatkan siswa aktif bergerak selama
kegiatan pembelajaran, hindari penjelasan yang menyulitkan anak dan sulit
di mengerti dan sulit dipahami.
6) Gunakan waktu yang tersedia seefektif dan seefisien mungkin, sesuaikan materi
dengan waktu yang tersedia.

4.1.4. Data Uji Coba Skala Kecil
Setelah pruduk pengembangan model pembelajaran pendidikan jasmani
modifikasi bola tangan divalidasi oleh ahli dan dua orang guru penjas sekolah
dasar serta direvisi, maka pada tanggal 15 Juni 2010 draf produk diujicobakan
kepada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banaran 02 Kecamatan
Grabag,Kabupaten Magelang yang berjumlah 14 anak. Pengambilan sample
dengan menggunakan sample secara random.
Uji coba skala kecil ini untuk mengetahui dan mengidentifikasi
permasalahan yang dihadapi anak selama proses pembelajaran modifikasi bola
tangan berlangsung seperti: kualitas produk, ketertarikan anak terhadap produk,
tingkat kesenangan, motifikasi siswa, kesulitan maupun keefektifan produk saat
digunakan oleh siswa.
Uji coba skala kecil ini juga bertujuan untuk mengetahui tanggapan awal
dari produk yang dikembangkan,data uji coba ini dihimpun dengan menggunakan
Kuesioner yang dapat dilihat pada lampiran 7.
Berdasarkan data pada lampiran 11 didapat rata-rata prosentase pilihan
jawaban yang sesuai 91%. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan maka model

75 
 
pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan tersebut memenuhi
kriteria sangat baik sehinggga dapat digunakan sebagai acuan dalam proses
pembelajaran pada kelas V SD Negeri Banaran 02 Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang.
Keseluruhan data yang diperoleh dari evaluasi ahli dan dua orang guru
penjas sekolah dasar dan uji coba skala kecil ini digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki kualitas produk dalam memasuki uji coba skala besar (uji coba
lapangan). Permasalahan dan kendala yang muncul ketika produk model
pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan diujicobakan dalam
skala kecil perlu dicari pemecahannya,hal itu sangat diperlukan sebagai perbaikan
terhadap model pembelajaran tersebut,berikut adalah berbagai permasalahan
setelah uji coba skala kecil diujicobakan.
a. Sarana dan prasarana
1. Lapangan permainan
Sesuai dengan tema minimnya sarana prasarana, lapangan atau tempat
proses pembelajaran hendaknya memanfaatkan lingkungan yang ada
disekitar sekolah, lapangan yang dipakai diberi batas yang jelas, alternatif
tempat yang dipilih harus nyaman dan tidak membahayakan anak. Bawalah
proses pembelajaran kedalam bentuk naturalisme, penyajian lebih
bervariatif, libatkan semua anak aktif bergerak, ciptakan pembelajaran
yang kopetitif supaya menambah motifasi anak dalam dalam melakukan
setiap tugas yang diberikan.

76 
 
2. Bola
Usahakan media yang ada disekitar lingkungan berlangsungnya
proses pembelajaran dimanfaatkan sebagai media pembelajaran sekiranya
memungkinkan misalnya bola dibuat dari dedaunan kemudian didesain
menjadi sebuah bola.
3. Proses pembelajaran.
Bawalah proses pembelajaran kedalam bentuk naturalisme,penyajian
lebih bervariatif, libatkan semua anak aktif bergerak, ciptakan suasana riang
selama proses pembelajaran, ciptakan suasana pembelajaran yang kompetitif
supaya menambah motifasi anak dalam melakukan setiap tugas yang
diberikan.
4. Saran pada penyajian pelaksanaan pembelajaran.
a. Sebelum pembelajaran dimulai usahakan berikan penjelasan tugas yang
harus dilakukan siswa beserta manfaat dari latihan tersebut.
b. Berikan koreksi pada setiap kesalahan gerak yang dilakukan siswa.
c. Pada pemanasan lomba berburu dengan bola, periasai kepalacukup
membahayakan dan krang merangsang anak untuk lebih berani.
d. Untuk siswa 14 anak ukuran lapangan terlalu sempit sehingga sulit
membedakan anak yang aktif dan tidak aktif.

4.1.4.1. Revisi Produk setelah uji Coba skala kecil
Berdasarkan saran dari ahli dan dua orang guru pendidikan jasmnai
sekolah dasar pada produk atau model yang telah diujicobakan kedalam uji coba
skala kecil, maka dapat segera dilaksanakan revisi produk. Proses revisi produk

77 
 
berdasarkan revisi dan saran ahli dan dua orang guru pendidikan jasmani sekolah
dasar terhadap produk yang telah diuji cobakan adalah sebagai berikut:
a. Sarana Prasarana Penelitian
Tempat disesuaikan dengan tema minimnya sarana dan prasarana di
sekolah dasar yaitu kebun,ladang,sawah yang memungkinkan bisa digunakan
untuk mengembangkan model pembelajaran drible/menggiring bola
passing/lempar tangkap,shoting/menembak
b. Bola
Bola disesuaikan dengan karakteristik siswa, ringan, tidak menyakitkan,
dan mudah didapat tidak membuat anak takut untuk memainkannya.
c. Gerak pemanasan
Sesuaikan gerkan pemanasan dengan materi latihan Inti.
d. Proses pembelajaran
Dalam melaksanakan proses pemebelajaran ciptakan permainan yang
menarik dan efesien, mudah dilakukan, membuat anak merasa gembira.
Sesuai dengan karakteristik siswa sebagai peniru yang ulung dan kompetitif,
ciptakan sikap kompetitif siswa saat melakukan tugas pembelajaran, serta
melibatkan siswa supaya aktif bergerak.

DRAF PRODUK MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
MODIFIKASI BOLA TANGAN MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN
LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI
BANARAN 02 KECMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG.

78 
 
SKALA BESAR

I. Pra Pembelajaran.
Gerakan pemanasan ( 15 menit).
1. Siswa berganti pekaian kemudian menuju tempat berolah raga.
2. Siswa dibariskan 4 bersaf dan mengecek kehadiran siswa.
G
x x x x x x
x x x x x x
x x x x x x
x x x x x x

3. Berdoa.
Siswa berbaris 4 bersaf untuk melakukan pemanasan ditempat,kemudian
ambil antara untuk mengatur barisan, selanjutnya anak melakukan
pemanasan dipimpin oleh guru mulai gerakan kepala, lengan, bahu,
badan dan kaki.
Dilanjutkan gerakan pemanasan sambil bermain yaitu lomba berburu
dengan menggunakan bola.
a. Siapkan lapangan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran
kurang lebih Panjang 10 meter. Lebar 5 meter, lapangan dibagi menjadi
2 petak yaitu petak A dan petak B. Bagi anak sejumlah 35 siswa menjadi
2 regu masing-masing regu berjumlah 17 siswa dan 18 siswa. Yaitu regu
A dan regu B. Regu A masuk petak A dan regu B masuk petak B satu

79 
 
orang pemain regu A berjaga digaris belakang petak B dan satu orang
pemain regu B berjaga dibelakang garis petak A.
b. Aturan permainan yaitu semua pemain boleh melakukan perburuan
dengan menembakkan bola keregu lawan, seorang dinyatakan
tertembak bola mengenai badan langsung, mengenai badan tanpa terlebih
dahulu menyentuh tanah dan yang boleh diburu yaitu pemain yang
berada didalam dipetak, pemain yang berada diluar petak boleh
melakukan tembakan/perburuan dibelakang garis lapangan. Seorang
pemain yang terkena tembakan harus segera keluar petak dan membantu
rekannya melakukan perburuan. Bila regu dinyatakan kalah apabila
semua perburuan sudah terkenal tembakan regu dinyatakan menang
apabila bisa menghabiskan perburuan terlebih dahulu. Setelah selesai
permainan bisa diulangai dengan bertukar tempat.





c. Setelah selesai anak dibariskan menjadi 4 bersaf untuk persiapan
melakukan latihan inti yaitu teknik dasar bola tangan.

80 
 
II. Latihan Inti ( 45 menit )
Setelah melakukan pemanasan anak dibariskan menjadi 4 besaf untuk
melakukan teknik dasar bola tangan.
A. Teknik dasar drible
Tujuan : meningkatkan ketrampilan kelincahan menggiring bola.
1. Drible ditempat.
Anak dibariskan menjadi 5 bersaf/regu yang tiap regunya berjumlah
7 siswa masing regu berbaris urut nomer 1 sampai nomer 7, siswa nomer
urut 1 maju kurang lebih 5 meter kedepan berhadapan dengan baris
nomer 2, nomer urut 2 lakukan drible ditempat kurang lebih 5 kali
kemudian operkan bola ke depan nomer urut 1, lari kedepan dibelakang
nomer 1, nomer 1 menangkap dan lakukan drible ditempat 5 kali operkan
yang berada didepannya kemudian lari kedepan berada dibelakang baris
nomer 1, lakukan sampai semua melakukan dan berhenti setelah ada
perintah dari guru.

2. Dribel sambil berjalan.
Anak dibariskan menjadi 5 bersaf/regu yang tiap regunya berjumlah
7 siswa, masing–masing regu berbaris urut nomer 1 sampai nomer 7,
siswa nomer urut 1 maju kurang lebih 5 meter kedepan berhadapat,

81 
 
nomer urut melakukan drible sambil berjalan 3 langkah kemudian
operkan bola ke depan nomer urut 1, lari kedepan dibelakang nomer
1, nomer 1 menangkap dan melakukan drible sambil berjalan kemudian
operkan yang berada didepannya kemudian lari kedepan berada
dibelakang baris nomer 1, lakukan sampai semua melakukan dan
berhenti setelah ada perintah dari guru.




B. Teknik dasar lempar tangkap bola.
Tujuan : meningkatkan ketrampilan kelincahan menangkap bola.
Anak dibariskan menjadi 5 regu yang tiap regunya berjumlah 7 siswa
masing-masing regu berbaris urut nomer 1 sampai nomer 7, siswa nomer
urut 1 maju kurang lebih 5 meter kedepan berhadapan dengan baris nomer
2, nomer urut 2 lakukan pasing/lemparan kedepan kemudian lari kedepan
dan baris dibelakang nomer 1, nomer 1 menangkap operan bola dari nomer
1 kemudian pasing/lemparan kedepan dan lari kedepan baris dibelakang
nomer 7, lakukan sampai semua melakukan dan berhenti setelah ada
perintah dari guru.

82 
 

C. Teknik dasar menembak/shoting.
Tujuan : meningkatkan kelincahan dan akurasi tembakan.
Anak dibariskan menjadi 5 bersaf/regu yang tiap regunya berjumlah 7 siswa
masing regu berbaris urut nomer 1 sampai nomer 7, siswa nomer urut 1
maju kurang lebih 5 meter kedepan berhadapan dengan baris nomer 2,
nomer urut 2 lakukan shooting kearah pasangan yang berada didepan,
usahakan tepat pada sasaran, lari kedepan berbaris dibelakang nomer 1,
nomer 1 menangkap dan lakukan shoting kearah depan kemudian lari
kedepan berada dibelakang nomer 7, lakukan sampai semua melakukan dan
berhenti kalau ada perintah dari guru.

83 
 
D. Bermain modifikasi bola tangan.
Tujuan: melatih koordinasi gerakan dasar bola tangan dan memupuk kerja
sama dengan teman.
Siswa dibagi menjadi 6 regu untuk melakukan permainan
modifikasi bola tangan, satu regu berjumlah 6 orang yang pembagianya
yaitu 1 penjaga gawang dan 5 orang sebagai pemain lapangan, siapkan
lapangan dengan ukuran panjang 16 meter lebar 8 meter jelaskan aturan
bermain modifikasi bola tangan.
Inti permainannya adalah menciptakan gol dengan cara melakukan
drible maksimal 3 langkah harus sudah dioper kepada teman atau dengan
melakukan pasing pada teman terdekat kemudian lakukan shoting untuk
menciptakan gol, hal yang tidak boleh dilakukan yaitu merebut bola yang
masih dipegang lawan baik dari depan atau dari belakang, menabrak lawan
yang memegang bola, menendang bola dengan sengaja maupun tidak
disengaja. Utamakan kerja sama untuk mencetak gol. Permainan dilakukan
bergantian sampai semua regu bermain.

84 
 
III. Penenangan ( 10 menit )
1. Setelah selesai melakukan permainan anak dikumpulkan sambil duduk-
duduk dengan rilek/santai.
2. Lakukan perbaikan kesalahan selama anak memainkan permainan
modifikasi bola tangan.
3. Anak kembali dibariskan menjadi 4 bersaf untuk melakukan peregangan.
4. Setelah selesai anak disiapkan kemudian pembelajaran diakhiri berdoa
anak kemudian dibubarkan untuk berganti pakaian dan masuk kelas untuk
mengerjakan Qoesioner yang telah disiapkan guru.
4.1.5. Data Uji coba lapangan skala besar
Uji coba lapangan besar dilakukan setelah dilakukan validasi dan evaluasi
oleh ahli dan saran ari dua orang guru pendidikan Jasmani sekolah dasar pada uji
coba skala kecil. Uji coba lapangan besar ini bertujuan untuk mengetahui
keefektifan perubahan yang telah dilakukan pada uji coba sebelumnya, apakah
metode dan model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan
melalui pendekatan lingkungan luar sekolah ini dapat digunakan dalam
lingkungan yang sebenarnya. Uji coba lapanga skala besar ini dilakukan oleh
siswa kelas V SD Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang
yang berjumlah 35 siswa putra dan putri. Data uji coba lapangan skala besar
dihimpun dengan menggunakan kuesioner ahli dan siswa.
Berdasarkan data pada lampiran 11 Diperoleh data dengan rata–rata
prosentase jawaban yang sesuai 91%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
maka model pembelajaran drible dengan modifikasi permainan melalui

85 
 
pendekatan lngkungan luar sekolah ini telah memnuhi criteria sangat baik,
sehingga dapat digunakan untuk acuan pembelajaran pada siswa kelas V Sekolah
Dasar Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.

4.1.6. Analisa Data
4.1.6.1. Analisis Data Uji Coba Skala Kecil
Pada Lampiran 11 disajikan data hasil uji coba skala kecil. Berdasarkan
table analisis data tersebut hasil uji coba skala kecil yang diperoleh rata-rata
prosentase 91%, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka model
pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan melalui pendekatan
lingkungan luar sekolah memenuhi kriteria sangat baik, sehingga dapat digunakan
untuk siswa Sekolah Dasar Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang.

4.1.6.2. Analisis Data Uji Coba Skala Besar ( Uji Coba Lapangan)
Pada lampiran 15 disajikan data uji lapangan/uji coba skala besar pada
pengembangan model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan
melalui pendekatan lingkungan luar sekolah. Berdasarkan data tersebut diperoleh
rata–rata prosentase jawaban yang sesuai 93%, Berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan maka model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan
melalui aktifitas lingkungan luar sekolah memenuhi kriteria sangat baik, sehingga
dapat digunakan untuk siswa Sekoalah Dasar Negeri 02 Banaran Kecamatan
Grabag Kabupaten Magelang.

86 
 
4.2. Pembahasan
Hasil Analisis data evaluasi ahli penjas,didapat rata-rata prosentase 82%,
berdasasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka produk pengembangan model
pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan ini telah memenuhi
kriteria baik sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas V SD Negeri 02
Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Faktor yang menjadikan model
ini dapat diterima adalah penilaian kualitas model pembelajaran pendidikan
jasmani modifikasi bola tangan yang dilakukan oleh ahli Penjas pada aspek 1 dan
2 yaitu mendapat poin 5. Selain kedua aspek tersebut ada 18 aspek penilaiain
kualitas model pembelajaran yaitu aspek 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20 yang telah memenuhi kriteria baik karena masing-masing aspek
mendapatkan point 4.
Hasil Analisis data evaluasi ahli Pembelajaran I, didapat rata-rata
prosentase 89%, berdasasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka produk
pengembangan model pembelajaran drible ini telah memenuhi kriteria baik
sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas V SD Negeri 02 Banaran Kecamatan
Grabag Kabupaten Magelang. Faktor yang menjadikan model ini dapat diterima
adalah penilaian kualitas model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola
tangan yang dilakukan oleh ahli Pembelajaran I pada aspek 1, 5, 6, 7, 8, 9, 13, 19,
20 kesembilan aspek tersebut telah memenuhi kriteria sangat baik yaitu mendapat
poin 5. Selain kesembilan aspek tersebut, ada 10 aspek penilaian kualitas model
permainan, yaitu aspek 2, 3, 4, 10, 12, 14, 15, 16, 17, 18, yaitu yang telah
memenuhi kriteria baik karena masing-masing aspek mendapat point 4.

87 
 
Hasil Analisis data evaluasi ahli Pembelajaran II, didapat rata-rata
prosentase 88%, Berdasasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka produk
pengembangan model pembelajaran drible ini telah memenuhi kriteria baik
sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas V SDN 02 Banaran Kecamatan
Grabag Kabupaten Magelang. Faktor yang menjadikan model ini dapat diterima
adalah penilaian kualitas model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola
tangan yang dilakukan oleh ahli Pembelajaran II pada aspek 1, 2, 11, 12, 16, 17,
19, 20 kedelapan aspek tersebut telah memenuhi kriteria sangat baik yaitu
mendapat poin 5. Selain kesembilan aspek tersebut, ada 12 aspek penilaian
kualitas model permainan, yaitu aspek 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 18, yang
telah memenuhi kriteria baik karena masing-masing aspek mendapat point 4.
Hasil Analisis data uji coba kelompok kecil, didapat rata-rata prosentase
91%, Berdasasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka produk pengembangan
model pembelajaran drible ini telah memenuhi kriteria baik sehingga dapat
digunakan untuk siswa kelas V SD Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag
Kabupaten Magelang. Faktor yang menjadikan model ini dapat diterima adalah
dari semua aspek uji coba diperoleh hasil siswa menyatakan senang terhadap
model didapat prosentase 93%, model pembelajaran menarik bagi siswa didapat
prosentase 93%,model pembelajaran tidak membosankan didapat prosentase
100%,model pembelajaran menambah motifasi siswa untuk berlatih didapat
prosentase 100 %. sehingga dari uji coba skala kecil model ini dapat digunakan
untuk siswa kelas V SD Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten
Magelang.

88 
 
Hasil Analisis data uji coba kelompok lapangan (skala besar), didapat
rata-rata prosentase 93%, Berdasasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
produk pengembangan model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola
tangan ini telah memenuhi kriteria baik sehingga dapat digunakan untuk siswa
kelas V SD Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Faktor
yang menjadikan model ini dapat diterima adalah dari semua aspek uji coba
lapangan (skala besar) diperoleh hasil 94% siswa menyatakan senang terhadap
model, model pembelajaran menarik bagi siswa 97%,model pembelajaran tidak
membosankan diperoleh data 100%,model pembelajaran menarik untuk dilakukan
bagi siswa didapat prosentase 97%. berdasarkan jawaban positif siswa pada uji
coba skala besar tersebut diperoleh rata-rata 93%, sehingga model pemebelajaran
pendidikan jasmani modifikasi bola tangan melalui pendekatan lingkungan luar
sekolah ini memenuhi kriteria sangat baik sehingga dapat digunakan untuk siswa
kelas V SD Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.

89 
 
BAB V
KAJIAN DAN SARAN

5.1. Kajian
Hasil akhir dari model pengembangan ini adalah berupa produk model
pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan melalui pendekatan
linkungan luar sekolah dengan modifikasi bola tangan yang telah diuji cobakan
pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag
Kabupaten Magelang. Uji coba tersebut dilakukan dua kali, pertama uji coba skala
kecil dengan subyek uji coba berjumlah 14 siswa, sedang pada uji coba kedua atau
uji coba skala besar dengan subyek uji coba berjumlah 35 siswa. Dalam penelitian
tersebut peneliti didampingi oleh dua orang ahli dan dua orang guru penjas
sekolah dasar yang selalu memberikan validasi saran terhadap draf produk yang
diuji cobakan terhadap subyek.
Berdasarkan hasil uji coba dan pengamatan selama penelitian maka
diadakan revisi produk meliputi:
1. Sarana dan Prasarana
Lingkungan sebagai tempat pelaksanaan uji coba produk karena
menggunakan fasilitas lingkungan luar sekolah hendaknya dicarikan
alternative lapangan yang tidak membahayakan anak, tidak merusak
lingkungan, dapat memfasilitasi siswa selalu aktif bergerak, menarik,
menyenangkan dan membuat siswa nyaman selama proses kegiatan
pembelajaran berlangsung.

90 
 
2. Bola yang digunakan bisa didesain sendiri dengan bahan yang mudah didapat,
dan memanfaatkan media lingkungan pembelajaran yang ada disekitar
sekolah, dedaunan, buah dan lain sebagainya.
Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini
maka dapat disimpulkan sebagai beriut:
1. Produk model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan
melalui pendekatan lingkungan luar sekolah sudah dapat dipraktikkan kepada
subyek uji coba. hal ini berdasarkan hasil analisis data dari evaluasi ahli
Penjas didapat rata–rata prosentase 82%, hasil analisis dari ahli pembelajaran
I didapat rata–rata prosentase 89%, sedang hasil rata–rata dari ahli penjas II
didapat rata–rata prosentase 88%. Beradasarkan kriteria yang telah ditetapkan
maka produk model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan
melalui pendekatan lingkungan luar sekolah ini telah memenuhi kriteria baik
sehingga dapat digunakan untuk acuan pembelajaran pada Sekolah Dasar
Negeri 02 Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang
2. Produk model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan dapat
digunakan bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Banaran Kecamatan
Grabag Kabupaten Magelang. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil
analisis data uji coba kelompok kecil didapat rata–rata prosentase pilihan
jawaban yang sesuai 91%, sedang berdasarkan hasil analisis data uji coba
skala besar didapat rata–rata prosentase pilihan jawaban yang sesuai 93%.
Beradasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka produk model pembelajaran
pendidikan jasmani modifikasi bola tangan melalui pendekatan lingkungan

91 
 
luar sekolah ini telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga dapat
digunakan untuk acuan pembelajaran pada Sekolah Dasar Negeri 02 Banaran
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang
3. Faktor yang menjadikan model pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi
bola tangan melalui pendekatan lingkungan luar sekolah ini dapat diterima
oleh siswa SDN 02 Banaran adalah semua aspek uji coba yang ada dan telah
dilakukan mencapai prosentase, siswa dapat melakukan dengan senang 94%,
siswa tertarik 97%, siswa aktif bergerak 100%, permainan modifikasi bola
tangan menjadikan siswa malas untuk bermain yang lainnya 97%, terlebih
produk ini dapat dilakukan oleh siswa baik laki-laki maupun perempuan
disamping itu sebagai jawaban tuntutan kurikulum bahwa minimya sarana
dan prasarana olahraga tidak menyurutkan anak untuk tetap dapat
melaksanakan kegiatan belajar pendidikan jasmani Secara keseluruhan model
pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan melalui pendekatan
lingkungan luar sekolah dapat diterima dengan baik, sehingga baik uji coba
skala kecil maupun uji coba skala besar model ini dapat digunakan sebagai
acuan pembelajaran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan melalui
pendekatan lingkungan luar sekolah pada anak kelas V Sekolah Dasar Negeri
02 Banaran Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.

5.2. Saran
1. Produk model pembelajran pendidikan jasmani modifikasi bola tangan melalui
pendekatan lingkungan luar sekolah yang telah dihasilkan dapat digunakan
sebagai acuan proses pembelajaran di sekolah dasar pada umumnya , sekaligus

92 
 
untuk menjawab bahwa minimnya sarana dan prasarana olahraga tidak
menghalangi terlaksananya proses pembelajaran pendidikan jasmani disekolah
dasar.
2. Penggunaan model ini dilaksanakan sesuai seperti apa yang telah dilaksanan
namun tidak menutup kemungkinan bahwa produk ini masih dapat
disempurnakan atau dikembangkan sesuai dengan sarana dan prasarana yang
ada disekolah masing-masing.
3. Bagi guru–guru pendidikan jasmani sekolah dasar diharapkan dapat
mempunyai keberanian dan mempunyai kreatifitas untuk memanfaatkan
media lingkungan luar sekolah sebagai media dalam proses pembelajaran
sehari–hari, sehingga anak tidak bosan, siswa lebih tertarik, termotifasi selama
proses pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung.
4. Dalam memanfaatkan fasilitas lingkungan luar sekolah sebagai media
pembelajaran faktor keselamatan dan kenyamanan siswa lebih diutamakan.

93 
 
DAFTAR PUSTAKA

Agus Mahendra,1999/2000 Bola Tangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Departemen Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah,Bagian Proyek
Penataran Guru SLTP Setara D-III
Aip Syarifudin, dkk .2004. Azas dan Falsafah Penjaskes.Jakarta:Pusat
Penerbitan Universitas terbuka.Departemen Pendidikan Nasional.
Bachtiar, dkk.2004 . Permainan Besar II Bola Voli dan Bola Tangan. Jakarta:
Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan Nasional.
Nana Syaodih Sukmadinata.2010. Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke
6 Februari 2010.PT Remaja Resdakarya BANDUNG.
Punaji Setyosari.2010.Metode Penelitian Pendidikan.Edisi Pertama,Cetakan ke
1.Kencana Prenada Media Group.JAKARTA.
Rusli Ibrahim,2001.Landasan Psikologisn Pendidikan Jasmani di Sekolah
Dasar.Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional. Direkktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah Bekerjasama dengan Direktorat
Jendral Olahraga.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP-SD/MI) 2006.
________Pendekatan - pendekatan dalam pendidikanluar sekolah .http
//WWW .infodiknas.com/010(Diunduh tanggal 15 juli 2011)
________Modifikasi pembelajaran pendidikan. http// pojok penjas. blogspot.
com/2008/12 (Diunduh tanggal 10 juli 2011)
________Perkembangan anak usia awal kelas SD .http//wordpress.
com(Diunduh tanggal 10 juli 2011)
________Pedoman modifikasi permainan bagi anak – anak usia
sekolahdasar. http//ahmesabe, wordpress. com/2008/11/04 (Diunduh
tanggal 10 juli 2011.
Sukirman dkk,2003.Matematika.Jakarta:UniversitasTerbuka
Soepartono.1999/2000.Sarana dan Prasarana Olah raga .Departemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru
SLTP Setara DIII.

94 
 
Lampiran :1 Usulan Pembimbing

95 
 
Lampiran :2 SK Penetapan Dosen Pembimbing

96 
 
SK Penetapan Dosen Pembimbing

97 
 
Lampiran : 3 Ijin Penelitian Dari UNNES.

98 
 
Ijin Penelitian Dari UPT Kecamatan Grabag.

99 
 
Lampiran :4
LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI DAN GURU PENJAS

MODEl PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI MODIFIKASI
PERMAINAN BOLA TANGAN MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN
LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02
BANARAN KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani
Materi Pokok : Modifikasi Permainan BolaTangan.
Sasaran Program : Siswa Kelas V SDN 02 Banaran Kecamatan
Grabag Kabupaten Magelang
Evaluator Ahli : 1.Drs.Cahyo Yuwono.M.Pd. 2.Drs.Sutardji.MS
Evaluator Guru Penjas : 1.Bambang CH.S.Pd. 2. Zaenal Arifin.S.Pd

Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu
, sebagai ahli pendidikan jasmani terhadap model pembelajaran modifikasi
permainan bola tangan bagi siswa Sekolah Dasar yang sesuai dengan
karakterisitik siswa Sekolah Dasar yang suka bermain dan bergerak, sehubungan
dengan maksuid tersebut diatas kami berharap kesedian Bapak/Ibu untuk
memberikan respon pada setiap pertanyaan sesuai dengan petunjuk dibawah ini.
Lembar Evaluasi ini diisi oleh ahli penjas..Evaluasi mencakup aspek
bentuk/model permainan dan saran umum , serta kesimpulan .
Rentangan evaluasi ini mulai dari “ Tidak baik “ sampai dengan” Sangat
baik” dengan cara memberi tanda “√” pada kolom yang tersedia.
Keterangan
1. Tidak baik
2. Kurang baik
3. Cukup Baik
4. Baik
5. Sangat baik

Komentar, kritik dan saran mohon dituliskan pada kolom yang telah disediakan
dan apabila tidak mencukupi mohon ditulis pada lembar tambahan yang telah
tersedia.

100 
 
KUESIONER AHLI DAN GURU PENJAS
Kualitas Model Pembelajaran dan Efektifitas program pembelajaran
No Aspek yang dinilai
Skala Penilaian Kome
ntar
1 2 3 4 5
1
Kesusaian materi dengan Kompetensi
Dasar pada Kurikulum KTSP

2
Ketepatan memilih bentuk / model permainan bagi siswa

3
Kesesuain alat dan fasilitas yang
digunakan

4
Kesesuian bentuk / model permainan untuk di mainkan siswa

5
Kesesuaian bentuk / model permainan
dengan karakteristik siswa Sekolah
Dasar

6
Mendorong perkembangan aspek fisik / jasmani siswa

7
Mendorong perkembangan aspek
psikomotor siswa

8
Mendorong perkembangan aspek afektif
siswa

9
Membantu perkembangan aspek Kognitif Siswa

10
Dapat dimainkan oleh siswa yang terampil dan tidak terampil


No Aspek yang dinilai
Skala Penilaian Kome
ntar 1 2 3 4 5
11
Kejelasan petunjuk latihan dengan modifikasi permainan

12
Dapat dimainkan siswa putra dan putri
13
Meningkatkan motivasi siswa dalam
berpartisipasi dalam pembelajaran
modifikasi bola tangan

14
Menarik dilakukan bagi siswa sekolah dasar

15
Efektif dan efesien metode pembelajaran modifikasi bola tangan

16
Aman dan dapat diterapkan pada
pembelajaran modifikasi bola tangan

17
Model pembelajaran dapat

101 
 
menumbuhkan kreatifitas guru
penjasorkes dalam mengajar
18
Menumbuhkan kreatifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran

19
Mendorong siswa aktif untuk bergerak
20
Menghilangkan rasa canggung bagi
siswa yang kurang terampil / kurang
menguasai materi pembelajaran

102 
 
Lampiran :5
HASIL PENGISIAN KUESIONER AHLI DAN GURU PENJAS

No Aspek Penilaian
Skor Penilaiain Ahli
dan Guru A G I G 2
1
Kesesuaian materi dengan Kompetensi Dasar pada Kurikulum (KTSP) 5 5 5
2
Ketepatan memilih bentuk / model latihan
gerak bagi siswa 5 4 5
3
Kesesuaian alat dan fasilitas yang
digunakan 4 4 4
4
Kesesuian bentuk / model latihan untuk di lakukan siswa 4 4 4
5
Kesesuaian bentuk / model latihan dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar 4 5 4
6
Mendorong perkembangan aspek fisik /
jasmani siswa 4 5 4
7
Mendorong perkembangan aspek
psikomotor siswa 4 5 4
8
Mendorong perkembangan aspek afektif siswa 4 5 4
9
Mendorong perkembangan aspek kognitif
Siswa
4 5 4
10
Dapat dimainkan oleh siswa yang terampil
dan tidak terampil 4 4 4

No Aspek Penilaian
Skor Penilaiain Ahli
dan Guru
A G I G 2
11
Kejelasan petunjuk latihan dengan
modifikasi gerakan kelincahan 4 4 5
12 Dapat dimainkan siswa putra dan putri 4 4 5
13
Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
pembelajaran permainan bola
besar(modifikasi bola tangan) 4 5 4
14
Menarik dilakukan bagi siswa Sekolah
Dasar 4 4 4
15
Efektif dan efesien metode pembelajaran
modifikasi bola tangan 4 4 4

103 
 
16
Aman dan dapat diterapkan pada
pembelajaran permainan bola besar(bola
tangan) 4 4 5
17
Model dapat menumbuhkan kreatfitas guru penjasorkes dalam mengajar 4 4 5
18
Menumbuhkan kreatifitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran 4 4 4
19 Mendorong siswa aktif untuk bergerak 4 5 5
20
Menghilangkan rasa canggung bagi siswa yang kurang terampil / kurang menguasai
materi pembelajaran 4 5 5
Jumlah Skor diperoleh 82 89 88
Rata- rata 4.1 4.45 4.4
Prosentase 82% 89% 88%

104 
 
Lampiran: 6
Saran Perbaikan Model Pembelajaran Modifikasi Bola Tangan

NO Responden Ahli Saran
1
Ahli Penjas
(Drs.Cahyo
Yuwono,M.Pd)
¾ Manfaatkan media lingkungan luar sekolah
yang ada sebagai media pembelajaran.
¾ Media pembelajaran kurang kelihatan
naturalnya.
¾ Anak kurang kompetitif.

2
Guru Penjas. I
(Bambang
Cahyono,S.Pd)
¾ Untuk siswa 14 anak ukuran lapangan
terlalu sempit.
¾ Sulut membedakan anak yang aktif dan
tidak aktif.
¾ Dalam pemanasan berburu menggunakan
bola perisai kepala cukup membahayakan
dan kurang merangsang anak lebih berani.
¾ Masih ada anak yang kurang bergerak
terutama penjaga gawang.
3
Guru Penjas. II
(Zaenal
Arifin,S.Pd)
¾ Setiap melakukan kegiatan sebaiknya materi
yang akan diberikan dijelaskan sampai anak
paham.
¾ Belum semua anak aktif melakukan gerak.

105 
 
Saran Umum
NO Responden Ahli Saran
1
Ahli Penjas
(Drs.Cahyo
Yuwono,M.Pd)
¾ Manfaatkan media lingkungan luar sekolah
sebagai media pembelajaran.
¾ Buat model pembelajaran yang mudah dan
menarik sehingga dapat dilaksanakan
disekolah lain.
2
Guru Penjas I
(Bambang
Cahyono,S.Pd)
¾ Diharapkan model pembelajaran modifikasi
bola tangan dapat digunakan sebagai
alternatif guru dalam mengatasi minimnya
sarana dan prasarana di Sekolah Dasar.
¾ Diharapkan model pembelajaran Modifikasi
bola tangan ini dapat sebagai acuan
pembelajaran permainan bola besar di
Sekolah Dasar.
3
Guru Penjas II
Aenal
Arifin,S.Pd)
¾ Model permainan modifikasi bola tangan ini
secara umum sudah baik dan dapat
dilaksanakan di Sekolah Dasar lain dalam
proses pembelajaran.

106 
 
Lampiran: 7
KUESIONER PENELITIAN UNTUK SISWA

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI MODIFIKASI
PERMAINAN BOLA TANGAN MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN
LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 BANARAN
KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG


PETUNJUK PENGISISAN KUESIONER
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sebenar-benarnya dan sejujurnya
2. Jawablah secara urut dan jelas.
3. Jawablah pertanyaan tersebut dengan membri tanda “ X“ pada jawaban a
atau b pada jawaban yang di anggap benar.
4. Jawablah menurut pendapatmu masing-masing
5. Selamat mengisi dan terima kasih


IDENTIAS RESPONDEN
a. Nama Sekolah : ______________________________________
b. Nama Siswa : ______________________________________
c. Kelas : ______________________________________
d. Jenis Kelamin : ______________________________________


PERTANYAAN UN SUR KOGNITIF
NO BUTIR SOAL PERTANYAAN
JAWABAN
a.Ya b.Tidak
1
Apakah dalam permainan modifikasi bola tangan kamu mudah melakukan lemparan?
a.Ya b.Tidak
2
Apakah dalam permainan modifikasi bola tangan
kamu mudah untuk menangkap bola?
a.Ya b.Tidak
3
Apakah dalam permainan modifikasi bola tangan
kamu mudah untuk membawa/menggiring bola?
a.Ya b.Tidak
4
Apakah dalam permainan modifikasi bola tangan kamu mudah untuk mencetak gol?
a.Ya b.Tidak
5
Apakah menurut kamu permainan,modifikasi bola
tangan merupakan permainan yang sulit untuk
dilakukan?
a.Ya b.Tidak
6
Apakah kamu bersungguh-sungguh atau serius ketika bermain modifikasi bola tangan ?
a.Ya b.Tidak
7
Apakah dalam bermain modifikasi permainan bola
tangan dibutuhkan kerjasama untuk memenangkan
a.Ya b.Tidak

107 
 
pertandingan?
8
Apakah kamu menghargai kemampuan yang dimiliki
oleh teman dalam satu tim/regu ketika bermain
modifikasi bola tangan?
a.Ya b.Tidak
9
Apakah modifikasi permainan modifikasi bola tangan
yang diajarkan oleh Bapak guru bertujuan agar kamu
melakukan gerak?
a.Ya b.Tidak
10
Apakah kamu bersedia lagi bermain modifikasi permainan bola tangan ?
a.Ya b.Tidak


PERTANYAAN UNSUR AFEKTIF (SIKAP)
NO BUTIR SOAL PERTANYAAN
JAWABAN a.Ya b.Tidak
1
Menurut kamu permainan modifikasi permainan bola
tangan merupakan permainan yang sangat
membosankan,
a.Ya b.Tidak
2
Menurut kamu permainan modifikasi bola tangan
mendorong kamu untuk selalu bergerak.
a.Ya b.Tidak
3
Apakah permainan modifikasi bola tangan sulit
untuk dilakukan?
a.Ya b.Tidak

4
Menurut kamu apakah permainan modifikasi bola tangan menarik untuk dilakukan.
a.Ya b.Tidak
5
Menurut kamu apakah permainan modifikasi bola tangan merupakan model bermain menyenangkan?
a.Ya b.Tidak
6
Apakah kamu pernah melakukan permainan
modifikasi bola tangan pada waktu olahraga
sebelumnya?
a.Ya b.Tidak
7
Menurut kamu apakah permainan modifikasi bola tangan mendorong kamu untuk ingin selalu
bermain?
a.Ya b.Tidak
8
Menurut kamu apakah permainan modifikasi
permainan bola tangan membutuhkan kerjasama
dengan teman lainnya?
a.Ya b.Tidak
9
Menurut kamu apakah permainan modifikasi
permainan bola tangan sangat mudah dilakukan?
a.Ya b.Tidak
10
Menurut kamu apakah permainan modifikasi bola
tangan merupakan permainan yang menakutkan?
a.Ya b.Tidak

108 
 
PERTANYAAN UNSUR PSIKOMOTOR
NO BUTIR SOAL PERTANYAAN
JAWABAN a.Ya b.Tidak
1
Menurut kamu apakah dengan bermain modifikasi
bola tangan membuat kamu selalu bergerak ?
a.Ya b.Tidak
2
Menurut kamu apakah bermain modifikasi bola tangan , kamu harus bergerak kekanan, kekiri, dan
selalu berpindah tempat?
a.Ya b.Tidak
3
Apakah dalam bermain modifikasi bola tangan
kamu cukup berdiam diri ditempat?
a.Ya b.Tidak
4
Apakah kamu pernah melakukan permainan modifikasi bola tangan sebelumnya?
a.Ya b.Tidak
5
Menurut kamu apakah permainan modifikasi bola
tangan dapat meningkatkan kebugaran jasmani
kamu?
a.Ya b.Tidak
6
Apakah kamu dalam melakukan permainan modifikasi bola tangan harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh?
a.Ya b.Tidak
7
Menurut kamu apakah dengan bermain modifikasi
bola tangan denyut nadi kamu meningkat?
a.Ya b.Tidak
8
Menurut kamu apakah dengan bermain modifikasi bola tangan dapat untuk melatih kelincahan tubuh?
a.Ya b.Tidak
9
Menurut kamu apakah permainan modifikasi bola
tangan merupakan permainan yang bisa dimainkan
oleh siswa laki-laki dan perempuan?
a.Ya b.Tidak
10
Menurut kamu apakah permainan modifikasi bola tangan menjadikan kamu malas untuk bermain
permainan yang lainnya?
a.Ya b.Tidak










Lampiran: 8

109 
 
DAFTAR SISWA SKALA KECIL KELAS V

SD NEGERI 02 BANARAN GRABAG MAGELANG.


NO Nama L/P
1 Yusna wisnu aji L
2 Mohamad Rizki L
3 Chanif Andi Setiawan L
4 Arif Setiawan L
5 Anggit Maelani P
6 Nur Anita P
7 Rini Widiastuti P
8 Andi Setiawan L
9 Rofiq L
10 Agung Imam Rosidi L
11 Ahmad Yusuf L
12 Zaenal Musafak L
13 Darwanto L
14 Siti Hanifah P
Jumlah 14













Lampiran: 9

110 
 
JAWABAN KUESIONER SKALA KECIL ASPEK KOGNITIF SISWA
No
Nama Siswa
Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Yusnan. W A A B A B A A A A A
2. M. Rizki A A B A B A A A A A
3. Chanif A A A B B A A A A A A
4. Arif S B A B A B A A A A A
5. Anggit M A A A A B A A A A A
6. Nur Anita B A B A B A A A B A
7. Rini W A B B A B A A A A A
8. Andi S A A B A B A A A A A
9. Rofiq A B B B B A A A B A
10. Agung I A A A A B A A A A A
11. A Yusuf A A B B B A A A B A
12. Zaenal M A A B B B A A A A A
13. Darwanto A A B A B A A A A A
14. S Hanifah A A A A B A A A A A

JAWABAN KUESIONER SKALA KECIL ASPEK AFEKTIF SISWA
No
Nama Siswa
Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Yusnan. W B A B A A A A A A B
2. M. Rizki B A B A A B A A B B
3. Chanif A B A A A A B A A A B
4. Arif S B A B A A B A A B B
5. Anggit M B B B A A B A A A A
6. Nur Anita B B B A A B A A A B
7. Rini W B A B A B B B A A B
8. Andi S B A B A A A A A A B
9. Rofiq B A B A A B A A B B
10. Agung I B A B A A B A A A B
11. A Yusuf B A B A A B A A A A
12. Zaenal M B A B B A B A B A B
13. Darwanto B A B A A A A A A B
14. S Hanifah B A B A A B A A B A


JAWABAN KUESIONER SKALA KECIL ASPEK PSIKOMOTOR SISWA

111 
 
No
Nama Siswa
Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Yusnan. W A A B B B A A A B B
2. M. Rizki A A B B B A A A B B
3. Chanif A A A B B A A A A B B
4. Arif S A A B B A A A A B B
5. Anggit M A A B B A A B A B B
6. Nur Anita A B A B A A A A B B
7. Rini W A A A B A A A A B B
8. Andi S A A A B B A A A B B
9. Rofiq A A A B A A A A B B
10. Agung I A A A B A A A A B B
11. A Yusuf A A A B A A A A B B
12. Zaenal M A A A B A A A A B B
13. Darwanto A A A B B A A A B B
14. S Hanifah A A A B A A A A B B











Lampiran: 10

112 
 
HASIL REKAPITULASI SKALA KECIL ASPEK KOGNITIF
No
Nama Siswa
Butir Soal Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Yusnan. W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
2. M. Rizki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
3. Chanif A 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
4. Arif S 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
5. Anggit M 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
6. Nur Anita 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8
7. Rini W 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
8. Andi S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
9. Rofiq 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7
10. Agung I 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
11. A Yusuf 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
12. Zaenal M 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
13. Darwanto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
14. S Hanifah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9

HASIL REKAPITULASI SKALA KECIL ASPEK AFEKTIF
No
Nama Siswa
Butir Soal Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Yusnan. W 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
2. M. Rizki 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
3. Chanif A 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
4. Arif S 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
5. Anggit M 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8
6. Nur Anita 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
7. Rini W 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8
8. Andi S 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
9. Rofiq 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
10. Agung I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
11. A Yusuf 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
12. Zaenal M 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8
13. Darwanto 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
14. S Hanifah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9

113 
 
HASIL REKAPITULASI SKALA KECIL ASPEK PSIKOMOTOR

No Nama Siswa
Butir Soal Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Yusnan. W 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
2. M. Rizki 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 9
3. Chanif A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
4. Arif S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
5. Anggit M 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
6. Nur Anita 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
7. Rini W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
8. Andi S 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
9. Rofiq 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
10. Agung I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
11. A Yusuf 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
12. Zaenal M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
13. Darwanto 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
14. S Hanifah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

114 
 
Lampiran: 11
PROSENTASE HASIL UJI COBA KELOMPOK KECIL ( N=14)
No Aspek Jawaban Prosentase
1
Apakah dalam modifikasi permainan bola
tangan gawang kaki,kamu mudah melakukan
lemparan?
A 86 %
2
Apakah dalam modifikasi permainan bola
tangan gawang kaki kamu mudah untuk
menangkap bola?
A 86 %
3
Apakah dalam modifikasi permainan bola
tangan gawang kaki kamu mudah untuk
membawa/menggiring bola?
B 79 %
4
Apakah dalam modifikasi permainan bola
tangan gawang kaki kamu mudah untuk
mencetak gol?
A 79 %
5
Apakah menurut kamu,modifikasi permainan bolat tangan gawang kaki merupakan
permainan yang sulit untuk dilakukan?
B 93 %
6
Apakah kamu bersungguh-sungguh atau
serius ketika bermain modifikasi bola tangan
gawang kaki?
A 100 %
7
Apakah dalam bermain modifikasi permainan
bola tangan gawang kaki dibutuhkan
kerjasama untuk memenangkan pertandingan?
A 100 %
8
Apakah kamu menghargai kemampuan yang dimiliki oleh teman dalam satu tim/regu
ketika bermain modifikasi bola tangan
gawang kaki?
A 100 %
9
Apakah modifikasi permainan bola tangan
gawang kaki yang diajarkan oleh Bapak guru
bertujuan agar kamu melakukan gerak?
A 79 %
10
Apakah kamu bersedia lagi bermain modifikasi permainan bola tangan gawang
kaki?
A 100 %
11
Menurut kamu modifikasi permainan bola tangan gawang kaki merupakan permainan
yang sangat membosankan,
A 100 %
12
Menurut kamu modifikasi permainan bola
tangan gawang kaki mendorong kamu untuk
selalu bergerak.
A 86 %
13
Apakah modifikasi permainan bola tangan
gawang kaki sulit untuk dilakukan?
B 93 %
14 Menurut kamu apakah modifikasi permainan A 93 %

115 
 
bola tangan gawang kaki menarik untuk
dilakukan.
15
Menurut kamu apakah modifikasi permainan
bola tangan gawang kaki merupakan model
bermain menyenangkan?
A 93 %
16
Apakah kamu pernah melakukan modifikasi permainan bola tangan gawang kaki pada
waktu olahraga sebelumnya?
B 79 %
17
Menurut kamu apakah modifikasi permainan bola tangan gawang kaki mendorong kamu
untuk ingin selalu bermain?
A 93 %
18
Menurut kamu apakah modifikasi permainan
bola tangan gawang kaki membutuhkan
kerjasama dengan teman lainnya?
A 93 %
19
Menurut kamu apakah modifikasi permainan bola tangan gawang kaki sangat mudah
dilakukan?
A 79 %
20
Menurut kamu apakah modifikasi permainan
bola tangan gawang kaki merupakan
permainan yang menakutkan?
B 79 %
21
Menurut kamu apakah dengan bermain
modifikasi bola tangan gawang kaki membuat
kamu selalu bergerak ?
A 100 %
22
Menurut kamu apakah bermain modifikasi bola tangan gawang kaki , kamu harus
bergerak kekanan kiri, dan selalu berpindah
tempat?
A 93 %
23
Apakah dalam bermain modifikasi bola
tangan gawang kaki kamu cukup berdiam
diri ditempat?
B 93 %
24
Apakah kamu pernah melakukan permainan
modifikasi bola tangan gawang kaki
sebelumnya?
B 100 %
25
Menurut kamu apakah permainan modifikasi
bola tangan gawang kaki dapat meningkatkan
kebugaran jasmani kamu?
A 71 %
26
Apakah kamu dalam melakukan permainan modifikasi bola tangan gawang kaki
dilakukan dengan sungguh-sungguh?
A 100 %
27
Menurut kamu apakah dengan bermain
modifikasi bola tangan gawang kaki denyut
nadi kamu meningkat?
A 93 %
28
Menurut kamu apakah dengan bermain
modifikasi bola tangan gawang kaki dapat
untuk melatih kelincahan tubuh?
A 100 %
29 Menurut kamu apakah permainan modifikasi B 93 %

116 
 
bola tangan gawang kaki merupakan
permainan yang sulit dilakukan?
30
Menurut kamu apakah permainan modifikasi bola tangan gawang kaki menjadikan kamu
malas untuk bermain permainan yang
lainnya?
B 100 %
RATA-RATA 91 %

117 
 
Lampiran: 12
DAFTAR SISWA SKALA BESAR SISWA KELAS V
SD NEGERI 02 BANARAN GRABAG MAGELANG
No
Nama L/P
1. Umi Anifa P
2. Friska Rindi Saputri P
3. Nur Wahyudin L
4. Wafin L
5. Deni Yulianto L
6. Ayuk Adeliani P
7. Arif Setiawan L
8. Nur Anita P
9. Rini Widiastuti P
10. Anggit Maelani P
11. Zaenal Musafak L
12. Restu Kinasih P
13. Agung Imam Rosidi L
14. Siti Hanifah P
15. Darwanto L
16. Andi Setiawan L
17. Laelatul Muna P
18. Riska Ayu Wulandari P
19. Zusnan Wisnu Aji L
20. Abdul Rojab L
21. Achmad Nur Fauzi L
22. Slamet Eri L
23. Chanif Andi Hermawan L
24. Mohamad Rizki L
25. Agus Tomi L
26. Dwi Antoro L
27. Khua Faurosidin L
28. Ahmad Yusuf L
29. Ulfiyati P
30. Anwar L
31. Ishad Abi Mas’ud L
32. Angger Wijayanto L
33. Danu Argi Saputra L
34. Miftah Alfarisi L
35. Ari Fatul Laeni P
Jumlah 35

118 
 
Lampiran :13
JAWABAN KUESIONER SKALA BESAR ASPEK KOGNITIF SISWA
No
Nama Siswa
Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Umi. A A B B A A A A A A A
2. Friska.R.S A B B B B A A A A A
3. Nurwahyudin A A B B B A A A B A
4. Wafin A A B A A A A A A A
5. Deni.Y A A A B B A A A B A
6. Ayuk.A B A B A B A A A A A
7. Arif. S B A B A B A A A A A
8. N.Anita B A B A B A A A B A
9. Rini. W A B B A B A A A A A
10. Anggit. M A A A A B A A A A A
11. Zaenal. M A A B B B A A A A A
12. Restu. K A B B A A A A A A A
13. Agung I.R A A B A B A A A A A
14. S. Hanifah A A A A B A A A A A
15. Darwanto A A B A B A A A A A
16. Andi. S A A B A B A A A A A
17. Laelatul. M A A B A B B A A A A
18. Riska. A.W A A B A A A A A A A
19. Zusnan. W.A A A B A B A A A A A
20. A.Rojab A A B A B A A A A A
21. A.Fauzi A A B A B A A A A A
22. S.Eri A A B A B A A A A A
23. Chanif. A.H A A A A B A A A A A
24. M.Riski B A B A B A A A A A
25. Agus. T A A B A B A A A A A
26. Dwi. A A A B A B A A A A A
27. Khula. F A A A A B A A A A A
28. A. Yusuf A A A A B A A A A A
29. Ulfiyati A B B A B B A A A A
30. Anwar A A B B B A A A A A
31. Ishad. M A A B A B A A A A A
32. Angger. W A B B A B A A A A A
33. Danu. A.S A A B A B A A A B A
34. Miftah. A A A B A B A A A B A
35. Arifatul. L B A B A B A A A B A

119 
 
JAWABAN KUESIONER SKALA BE SAR ASPEK AFEKTIF SISWA
No
Nama Siswa
Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Umi. A B A B A B B A A B B
2. Friska.R.S B A B A A A A A A B
3. Nurwahyudin B A B A A B A A B B
4. Wafin B A A A A A A A A B
5. Deni.Y B A B A A A A A A A
6. Ayuk.A B A B A A A A A A B
7. Arif. S B A B A A B A A A B
8. N.Anita B B B A A B A A B B
9. Rini. W B A B A B B B A B B
10. Anggit. M B B B A A B A A A A
11. Zaenal. M B A B B A B A A A B
12. Restu. K B A B A A B B A A B
13. Agung I.R B A B A A B A A A B
14. S. Hanifah B A B A A B A A A A
15. Darwanto B A B A A A A A A B
16. Andi. S B A B A A A A A A B
17. Laelatul. M B A B A A B A A A B
18. Riska. A.W B A B A A B B A A B
19. Zusnan. W.A B A B A A B A A A B
20. A.Rojab B A B A A B A A B B
21. A.Fauzi B A B A A B A A A B
22. S.Eri B A B A A A A A A B
23. Chanif. A.H B A B A A B A A B B
24. M.Riski B A B A A B A A A B
25. Agus. T B A B A A A A A A B
26. Dwi. A B A B A A B A A A B
27. Khula. F B A B A A B A A A B
28. A. Yusuf B A B A A B A A B B
29. Ulfiyati B A A A A B A A A B
30. Anwar B A B A A A A A A B
31. Ishad B B B A A B A A A B
32. Angger. W B A B A A B B A A B
33. Danu. A.S B B B A A B A A A B
34. Miftah. A B A B A A B A A B B
35. Arifatul. L B A B A A A A A A B

120 
 
JAWABAN KUESIONER SKALA BESAR ASPEK PSIKOMOTOR SISWA
No
Nama Siswa
Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Umi. A A B B B A A A A B B
2. Friska.R.S A B B A A A A A B B
3. Nurwahyudin A A B B A A A A B B
4. Wafin A A B B A A A A B B
5. Deni.Y A A B B A A A A B B
6. Ayuk.A A A B B A B A A B B
7. Arif. S A A B B A A A A B B
8. N.Anita A B A B A A A A B B
9. Rini. W A A B B A A A A B B
10. Anggit. M A A B B A A B A B B
11. Zaenal. M A A B B A A A A B B
12. Restu. K A A B B A A A A A B
13. Agung I.R A A B B A A A A B B
14. S. Hanifah A A B B A A A A B B
15. Darwanto A A B B B A A A B B
16. Andi. S A A B B B A A A B B
17. Laelatul. M A B B B A A B A B B
18. Riska. A.W A A A B A A A A A B
19. Zusnan. W.A A A B B A A A A B B
20. A.Rojab A A B B B A A A A B
21. A.Fauzi A A B B B A A A A B
22. S.Eri A A B B A A A A B B
23. Chanif. A.H A A B B A A A A B B
24. M.Riski A A B B A A A A B A
25. Agus. T A A B B B A A A B B
26. Dwi. A A A B B B A A A B B
27. Khula. F A A B B A A A A B B
28. A. Yusuf A A B B A A A A B B
29. Ulfiyati A A B B A A A A A B
30. Anwar A A B B A A A A B B
31. Ishad A A B B A A B A B B
32. Angger. W A A B B A A A A B B
33. Danu. A.S A B A B A A A A B B
34. Miftah. A A A B B A A A A B B
35. Arifatul. L A A B B A B A A B B

121 
 
Lampiran : 14
HASIL REKAPITULASI SKALA BESAR ANGKET ASPEK KOGNITIF
No
Nama Siswa
Butir Soal
Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Umi. A 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8
2. Friska.R.S 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8
3. Nurwahyudin 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
4. Wafin 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
5. Deni.Y 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 7
6. Ayuk.A 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
7. Arif. S 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
8. N.Anita 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8
9. Rini. W 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
10. Anggit. M 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
11. Zaenal. M 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
12. Restu. K 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8
13. Agung I.R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
14. S. Hanifah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
15. Darwanto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
16. Andi. S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
17. Laelatul. M 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
18. Riska. A.W 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
19. Zusnan. W.A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
20. A.Rojab 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
21. A.Fauzi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
22. S.Eri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
23. Chanif. A.H 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
24. M.Riski 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
25. Agus. T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
26. Dwi. A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
27. Khula. F 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
28. A. Yusuf 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
29. Ulfiyati 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
30. Anwar 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
31. Ishad 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
32. Angger. W 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
33. Danu. A.S 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
34. Miftah. A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
35. Arifatul. L 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9

122 
 
HASIL REKAPITULASI SKALA BESAR ANGKET ASPEK AFEKTIF
No
Nama Siswa
Butir Soal
Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Umi. A 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8
2. Friska.R.S 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
3. Nurwahyudin 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
4. Wafin 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8
5. Deni.Y 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8
6. Ayuk.A 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
7. Arif. S 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
8. N.Anita 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
9. Rini. W 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7
10. Anggit. M 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8
11. Zaenal. M 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9
12. Restu. K 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
13. Agung I.R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
14. S. Hanifah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
15. Darwanto 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
16. Andi. S 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
17. Laelatul. M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
18. Riska. A.W 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
19. Zusnan. W.A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
20. A.Rojab 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
21. A.Fauzi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
22. S.Eri 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
23. Chanif. A.H 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
24. M.Riski 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
25. Agus. T 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
26. Dwi. A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
27. Khula. F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
28. A. Yusuf 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
29. Ulfiyati 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
30. Anwar 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
31. Ishad 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
32. Angger. W 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8
33. Danu. A.S 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
34. Miftah. A 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
35. Arifatul. L 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9

123 
 
HASIL REKAPITULASI SKALA BESAR ANGKET ASPEK PSIKOMOTOR
No
Nama Siswa
Butir Soal
Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Umi. A 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
2. Friska.R.S 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8
3. Nurwahyudin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
4. Wafin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
5. Deni.Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
6. Ayuk.A 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
7. Arif. S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
8. N.Anita 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
9. Rini. W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
10. Anggit. M 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
11. Zaenal. M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
12. Restu. K 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
13. Agung I.R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
14. S. Hanifah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
15. Darwanto 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
16. Andi. S 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
17. Laelatul. M 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8
18. Riska. A.W 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8
19. Zusnan. W.A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
20. A.Rojab 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
21. A.Fauzi 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8
22. S.Eri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
23. Chanif. A.H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
24. M.Riski 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
25. Agus. T 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
26. Dwi. A 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
27. Khula. F 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
28. A. Yusuf 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
29. Ulfiyati 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
30. Anwar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
31. Ishad 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
32. Angger. W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
33. Danu. A.S 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
34. Miftah. A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
35. Arifatul. L 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9

124 
 
Lampiran: 15
PROSENTASE HASIL UJI COBA SKALA BESAR ( N=35)
No Aspek Jawaban Prosentase
1
Apakah dalam modifikasi permainan bola tangan gawang kaki,kamu mudah
melakukan lemparan?
A 86 %
2
Apakah dalam modifikasi permainan bola
tangan gawang kaki kamu mudah untuk
menangkap bola?
A 83 %
3
Apakah dalam modifikasi permainan bola tangan gawang kaki kamu mudah untuk
membawa/menggiring bola?
B 80 %
4
Apakah dalam modifikasi permainan bola
tangan gawang kaki kamu mudah untuk
mencetak gol?
A 86 %
5
Apakah menurut kamu,modifikasi
permainan bolat tangan gawang kaki
merupakan permainan yang sulit untuk
dilakukan?
B 89 %
6
Apakah kamu bersungguh-sungguh atau
serius ketika bermain modifikasi bola
tangan gawang kaki?
A 94 %
7
Apakah dalam bermain modifikasi permainan bola tangan gawang kaki
dibutuhkan kerjasama untuk memenangkan
pertandingan?
A 100 %
8
Apakah kamu menghargai kemampuan yang dimiliki oleh teman dalam satu
tim/regu ketika bermain modifikasi bola
tangan gawang kaki?
A 100 %
9
Apakah modifikasi permainan bola tangan
gawang kaki yang diajarkan oleh Bapak
guru bertujuan agar kamu melakukan
gerak?
A 89 %
10
Apakah kamu bersedia lagi bermain
modifikasi permainan bola tangan gawang
kaki?
A 100 %
11
Menurut kamu modifikasi permainan bola tangan gawang kaki merupakan permainan
yang sangat membosankan,
B 100 %
12
Menurut kamu modifikasi permainan bola
tangan gawang kaki mendorong kamu
untuk selalu bergerak.
A 89 %
13
Apakah modifikasi permainan bola tangan
gawang kaki sulit untuk dilakukan?
B 94 %

125 
 
14
Menurut kamu apakah modifikasi
permainan bola tangan gawang kaki
menarik untuk dilakukan.
A 97 %
15
Menurut kamu apakah modifikasi permainan bola tangan gawang kaki
merupakan model bermain
menyenangkan?
A 94 %
16
Apakah kamu pernah melakukan
modifikasi permainan bola tangan gawang
kaki pada waktu olahraga sebelumnya?
B 71 %
17
Menurut kamu apakah modifikasi
permainan bola tangan gawang kaki
mendorong kamu untuk ingin selalu
bermain?
A 89 %
18
Menurut kamu apakah modifikasi
permainan bola tangan gawang kaki
membutuhkan kerjasama dengan teman
lainnya?
A 100 %
19
Menurut kamu apakah modifikasi
permainan bola tangan gawang kaki sangat
mudah dilakukan?
A 74 %
20
Menurut kamu apakah modifikasi permainan bola tangan gawang kaki
merupakan permainan yang menakutkan?
B 91 %
21
Menurut kamu apakah dengan bermain
modifikasi bola tangan gawang kaki
membuat kamu selalu bergerak ?
A 100 %
22
Menurut kamu apakah bermain modifikasi
bola tangan gawang kaki , kamu harus
bergerak kekanan kiri, dan selalu
berpindah tempat?
A 86 %
23
Apakah dalam bermain modifikasi bola tangan gawang kaki kamu cukup
berdiam diri ditempat?
B 91 %
24
Apakah kamu pernah melakukan
permainan modifikasi bola tangan gawang
kaki sebelumnya?
B 97 %
25
Menurut kamu apakah permainan modifikasi bola tangan gawang kaki dapat
meningkatkan kebugaran jasmani kamu?
A 86 %
26
Apakah kamu dalam melakukan permainan
modifikasi bola tangan gawang kaki
dilakukan dengan sungguh-sungguh?
A 94 %
27
Menurut kamu apakah dengan bermain
modifikasi bola tangan gawang kaki
denyut nadi kamu meningkat?
A 91 %

126 
 
28
Menurut kamu apakah dengan bermain
modifikasi bola tangan gawang kaki dapat
untuk melatih kelincahan tubuh?
A 100 %
29
Menurut kamu apakah permainan modifikasi bola tangan gawang kaki
merupakan permainan yang sulit
dilakukan?
B 86 %
30
Menurut kamu apakah permainan
modifikasi bola tangan gawang kaki
menjadikan kamu malas untuk bermain
permainan yang lainnya?
B 97 %
RATA-RATA 93 %

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

127 
 
 
 
 

128 
 
 

129 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 

130 
 
 
 
 

131 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

132 
 
 
  
 

133