BAB I
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
Masih tingginya angka kematian ibu dan bayi baru lahir merupakan tantangan
besar kesehatan di Indonesia. SDKI tahun 2012 menunjukkan bahwa angka kematian
ibu per 100.000 kelahiran hidup di Indonesia sebesar 359,dan angka kematian
neonatal sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup.
Target atau goal SDGs di bidang kesehatan, angka kematian ibu turun menjadi 306
per 100.000 kelahiran hidup pada 2019 (70 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2030)
dan angka kematian neonatus menjadi 12 per 1000 kelahiran hidup pada 2030.
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 menunjukan bahwa 90% kematian
ibu terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan, dengan penyebab
utama kematian ibu adalah hipertensi dalam kehamilan (32%); komplikasi purperium
(31%); perdarahan post partum (20%); abortus (4%); perdarahan ante partum (3%);
partus lama / macet (1%); kelainan amnion (2%); lain–lain (7%). Berdasarkan data
rutin, 35% kematian ibu adalah perdarahan, 22% adalah karena hipertensi, 5% karena
partus lama, 5% karena infeksi dan 1% abortus.
Proporsi penyebab kematian bayi pada kelompok umur 0-6 hari menurut
Riskesdas 2007 adalah gangguan/ kelainan pernafasan 35,9%; prematuritas 32,4%;
sepsis 12%; hipotermi 6,3%; kelainan perdarahandan kuning 5,6%; postmatur 2,8%;
malformasi kongenitas 1,4% sedangkan pada usia 7-28 hari penyebab kematian
terbesar karena sepsis (20,5%); malformasi kongenital (18,1%); pneumonia (15,4%);
sindrom gawat pernafasan (12,8%) dan prematuritas (12,8%)
Perluupaya besar bersamadan segera darisemua pihak, baik pemerintah,
dinas kesehatan, organisasi profesi, institusi kesehatan, tenaga kesehatan dan
masyarakat untukmeningkatkan kesehatan masyarakat umumnya sehingga dapat
mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir pada khususnya, sehingga target
SDGs tahun 2019-2030 dapat tercapai.
PENATALAKSANAAN KASUS
EMERGENSI MATERNAL NEONATAL
BAGI DOKTER, BIDAN DAN PERAWAT
KURIKULUMPELATIHAN
LEMBAGA KESEHATAN
BUDI KEMULIAAN

Salah satu komponen yang mempengaruhikualitas pelayananmaternaldan
neonatalemergensiadalah kualitas sumber daya manusia yang memberikanlayanan
kesehatan, selain saranaprasaranadan dukungankebijakan stake holder setempatatau
nasional untuk mengawal kualitas pelayanan maternal neonatal.
Puskesmas dan Rumah Sakit merupakan penyedia layananpengelolaan emergensi
maternal dan neonatal, yang turut berkontribusi dalam penurunan AKI dan AKN, sehingga
tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan harus dapat dipastikan kompeten dalam
memberikan layanan, terutama dalam mengelola komplikasi padakehamilan , persalinan
dan Nifas..
Sebagian komplikasitersebutdapat dicegah dan ditangani bila : 1) ibu segera
mencari pertolongan ke tenaga kesehatan, 2) tenaga kesehatan bidan melakukan
prosedur penanganan yang sesuai, antara lain penggunaan partograf untuk memantau
perkembangan persalinan, dan pelaksanaan managemen aktif kala III (MAK III) untuk
mencegah perdarahan pasca-salin, 4) apabila komplikasi terjadi, tenaga kesehatan
dokter, bidan dan perawat dapat memberikan pertolongan pertama dan melakukan
tindakan stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan; 5) proses rujukan efektif; 6)
pelayanan di Rumah Sakit yang cepat dan tepat guna
Petugas yang kompeten dalam pengetahuan dan keterampilan serta mempunyai
sikap dan kepemimpinan yang sesuai (menjalankan patient safety dan patient centered)
diharapkan memberikan dampak langsung terhadap kualitas pelayanan
kegawatdaruratanmaternaldan neonatal.
Upaya meningkatkan kualitas tenaga kesehatan dapat dicapai melalui suatu
pelatihanteknisyang disebut penanganan emergensi maternal neonatal di
Puskesmas dan Rumah Sakit, magang klinis maupunsuatu kegiatan pendampingan
langsung (Mentoring) bagi tenaga kesehatan yang berkecimpung dalam pelayanan
maternal neonatal emergency pada suatu institusi/fasilitas kesehatan.Sehingga tenaga
kesehatan tersebut memiliki pengetahuan dan kemampuan klinis dalam melakukan
resusitasi, stabilisasi dan transportasi saat melakukan rujukan.
Budi Kemuliaan sejak tahun 2000 telah berkecimpung dalam upaya peningkatan
kualitas tenaga kesehatan di bidang reproduksi melalui kegiatan pelatihan,Salah satu
kegiatan yangbersinergi dengan upaya pemerintah menurunkan AKI dan AKN melalui
peningkatan kompetensi petugassaat iniadalahkegiatanpelatihan penatalaksanaan
emergensi maternal neonatalmelalui pendekatan tata kelola klinis yang baik.

Diharapkan peserta, tidak hanya menjadi kompeten dan profesien dalam mengelola
emergensi maternal neonatal, melainkan juga mampu memastikan, mempertahankan
dan mengevaluasi kualitas kinerja yang diberikan bersama dalam satu tim(dokter bidan
dan perawat)di tempat kerjanya masing masing.
B.Filosofi Pelatihan
Pelatihan Penatalaksanaan Emergensi Maternal Neonataldiselenggarakan dengan
memperhatikan :
1.PrinsipAndragogy, yaitu bahwa selama pelatihanpeserta berhak untuk:
a.Didengarkan dan dihargai pengalamannya mengenai penatalaksanaanemergensi
maternal neonatal
b.Dipertimbangkan setiap ide dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks
pelatihan.
c.Diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam setiap proses
pembelajaran.
2.Berorientasi kepada peserta, dimanapeserta berhak untuk:
a.Mendapatkan 1 paket bahan belajar tentang penatalaksanaan emergensi
maternal neonatal
b.Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai
metode, melakukan umpan balik dan menguasai materi penatalaksanaan
emergensi maternal neonatal
c.Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-masing tentang
penatalaksanaan emergensi maternal neonatal
d.Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
e.Melakukan evaluasi (bagi penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi
tingkatpemahaman dan kemampuannya dalampenatalaksanaan emergensi
maternal neonatal
3.Berbasis kompetensi, yang memungkinkan peserta untuk:
a.Mengembangkan ketrampilan langkah demi langkah dalam memperoleh
kompetensi yang diharapkan dalam menatalaksana emergensi maternal neonatal

b.Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan kompetensi yang
diharapkan pada akhir pelatihan.
4.Learning by doingyang memungkinkan peserta untuk:
a.Berkesempatan melakukan sendiri eksperimentasi berbagai kasus penilaian
menggunakan metode pembelajaran antara lain simulasi, studi kasus, penugasan
dan praktik baik secara individu maupun kelompok.
b.Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu.

BAB II
PERAN, FUNGSI DANKOMPETENSI
A.PERAN
Setelah mengikuti pelatihan, peserta(dokter umum,bidan dan perawat)berperansebagai
bagian dari timpenatalaksanakasus emergensi maternal neonatal di tempat kerjanya.
B.FUNGSI
Dalam melaksanakan perannya peserta mempunyai fungsisebagai berikut:
1.MenerapkanPrinciples of GoodCare
2.Melakukan penatalaksanaan umumkegawatdaruratan medik
3.Melakukan pengambilan keputusan klinik dalam persalinan dengan menggunakan
partograf
4.Melakukan penatalaksanaanperdarahanpaska persalinan
5.Melakukan penatalaksanaankasus preeklampsia dan eklampsia
6.Melakukan penatalaksanaan kasus infeksi pada kehamilan dan nifas
7.Melakukan penatalaksanaanbayi berat lahirrendah(BBLR)dengan penyulit
8.Melakukan resusitasi pada bayi baru lahir
9.Menggunakan Instrumen (Alat Bantu) Dalam Pengambilan Keputusan Klinik
10.Menerapkantata kelola kliniksesuai standar
C.KOMPETENSI
Untuk menjalankan fungsinya, makaseluruhpeserta memiliki kompetensidalam:
1.MenerapkanPrinciples of Good Care
2.Melakukan penatalaksanaan umumkegawatdaruratan medik
3.Melakukan pengambilan keputusan klinik dalam persalinan dengan menggunakan
partograf
4.Melakukan penatalaksanaan perdarahan paska persalinan
5.Melakukan penatalaksanaan kasus preeklampsia dan eklampsia
6.Melakukan penatalaksanaan kasus infeksi pada kehamilan dan nifas
7.Melakukan penatalaksanaan bayi berat lahirrendah(BBLR)dengan penyulit
8.Melakukan resusitasi pada bayi baru lahir
9.Menggunakan Instrumen (Alat Bantu) Dalam Pengambilan Keputusan Klinik
10.Menerapkan tata kelola kliniksesuai standar

Spesifikasi fungsi dan capaian kompetensi yang lebih mendalam pada 10 kompetensi diatas bagi
setiap tenaga kesehatan dijabarkan sebagai berikut :
1.Dokter Umum
-Kompeten dalam 10 target kompetensi pelatihan
-Berfungsi sebagai pimpinan dalam tim emergensi untuk pengambilan
keputusan klinik yang tepat.
-Berfungsi menentukan terapi definitif medis pada pengelolaan kasus
emergensi
2.Bidan
-Kompeten dalam 10 target kompetensi pelatihan
-Berfungsi sebagai anggota tim emergensi.
-Dapat berfungsi sebagai pimpinan tim emergensi apabila pada saat terjadif
kasus emergensi, dokter tidak berada di lokasi, dan melakukan kolaborasi
dengan dokter untuk terapi definitif medis.
3.Perawat
-Kompeten dalam 10 target kompetensi pelatihan
-Berfungsi sebagai anggota tim emergensi.
-Dapat berfungsi sebagai pimpinan tim emergensi kasus neonatal apabila
pada saat terjadi kasus emergensi, dokter tidak berada di lokasi, dan
melakukan kolaborasi dengan dokter untuk terapi definitif medis.

BAB III
TUJUAN PELATIHAN
A.TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampumelakukanpenatalaksanaankasus
emergensimaternal dan neonatalsesuai standarmelaluipenerapantata kelola klinik
yang baik di unit kerjanya
B.TUJUANKHUSUS
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1.MenerapkanPrinciples of Good Care
2.Melakukan penatalaksanaan umumkegawatdaruratan medik
3.Melakukan pengambilan keputusan klinik dalam persalinan dengan menggunakan
partograf
4.Melakukan penatalaksanaan perdarahan paska persalinan
5.Melakukan penatalaksanaan kasus preeklampsia dan eklampsia
6.Melakukan penatalaksanaan kasus infeksi pada kehamilan dan nifas
7.Melakukan penatalaksanaan bayi berat lahirrendah(BBLR)dengan penyulit
8.Melakukan resusitasi pada bayi baru lahir
9.Menggunakan Instrumen (Alat Bantu) Dalam Pengambilan Keputusan Klinik
10.Menerapkantata kelola kliniksesuai standar

BAB IV
STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka disusunlahmateri yang akan diberikan secara
rinci padastruktur programberikut:
NO MATERI
Alokasi WaktuJUM
LAHT P PL
A.MATERIDASAR
1 Kebijakan Program Kesehatan dan Sistim Rujukan
pada Ibu dan bayi baru lahir
1 0 0 1
TOTAL 1 0 0 1
B.MATERI INTI
1.Principlesof Good Care 1 2 0 3
2.PenatalaksanaanUmum Kegawatdaruratan Medik 2 4 2 8
3.
PengambilanKeputusan Klinik Dalam Persalinan
Dengan Menggunakan Partograf
2 2 2 6
4.
Penatalaksanaan Perdarahan Paska Persalinan
2 6 6 14
5.
Penatalaksanaan Preeklampsia dan Eklampsia 2 4 6 12
6.PenatalaksanaanKasusInfeksi Pada Kehamilan dan
Nifas
2 2 2 6
7.Penatalaksanaan Bayi Berat LahirRendah(BBLR)
Dengan Penyulit
4 4 4 12
8.
Resusitasi Pada Bayi Baru Lahir
2 6 6 14
9.PenggunaanInstrumen (Alat Bantu) Dalam
Pengambilan Keputusan KlinikKasus Emergensi
Maternal Neonatal
2 2 2 6
10.TataKelola Klinik
3 4 2 9
TOTAL
22363290
CMATERI PENUNJANG
1.MembangunKomitmen Belajar 0 2 0 2
2.Rencana Tindak Lanjut. 1 1 0 2
3.Anti Korupsi 2 0 0 2
TOTAL 3 3 0 6
JUMLAH 26393297
Keterangan:
T : Teori
P : Penugasan
PL : Praktik Lapangan

BAB V
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
PENATALAKSANAANKASUS EMERGENSIMATERNAL NEONATAL
A.NOMOR : Materi Dasar 1
MATERI :Kebijakan Program Kesehatan dan Sistim Rujukan pada Ibu dan bayi barulahir
WAKTU :1JPL(T=1, P=0, PL=0)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) : Setelah mengikutimateri ini, peserta mampumemahamiKebijakan Program
Kesehatan danSistim Rujukan pada Ibu dan bayi baru lahir
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
POKOK BAHASAN/ SUB POKOK
BAHASAN
METODE MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelahmengikuti materi ini,
peserta mampu :
1.Menjelaskankebijakan
programkesehatan ibu dan
bayi baru lahir
2.Menjelaskan prinsipevidence
based medicinepada
pelayanan kesehatan
maternal neonatal
1Kebijakanprogram
kesehatan ibu dan bayi baru
lahir
2PrinsipEvidence Based
MedicinePada Pelayanan
Kesehatan Maternal dan
Neonatal
Ceramah
Tanya
Jawab(CTJ)
Bahan tayang
(Slide power
point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul
Pelatihan
Keputusan Menteri
Kesehatan RI tentang
Rencana Strategis
Kemkes RI tahun 2015-
2019
Best Practices in
Maternal and Newborn
Care : JHPIEGO

B.NOMOR : Materiinti 1
MATERI :Principlesof Good Care
WAKTU :3JPL(T =1, P=2, PL = 0)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) : Setelah mengikutimateri ini, peserta mampumenerapkan
Principles of Good Care(POGC)
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
(TPK)
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikuti materi ini,
Peserta mampu :
1.MenjelaskanPrinciples of
Good Care(POGC)
2.MenerapkanPrinciples of
Good Care(POGC)
1.Principles of Good Care
(POGC):
1.1.Komunikasi
1.2.Dokumentasi
1.3.Pengorganisasian
Tempat Kerja
1.4.Pencegahan Infeksi
1.5.Privasi
2.PenerapanPrinciples of
Good Care(POGC)
Ceramah Tanya
Jawab (CTJ)
Diskusi
Bahan tayang (Slide
power point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul Pelatihan
Panduan Diskusi
Panduan POGC
Program EMAS
tahun 2016

C.NOMOR : Materi inti2
MATERI : PenatalaksanaanUmumKegawatdaruratanMedik
WAKTU :8JPL(T=2, P=4, PL=2)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) : Setelah mengikutimateri ini, pesertamampu melakukan penatalaksanaanumum
kegawatdaruratan medik
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
(TPK)
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE MEDIA DAN ALAT BANTU REFERENSI
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu:
1.Menjelaskan
kegawatdaruratan medik
2.Melakukan identifikasi
kondisi gawat darurat medik
3.Melakukan penatalaksanaan
kegawatdaruratan medik
1.Kegawatdaruratan Medik
2.IdentifikasiKondisi Gawat
Darurat Medik:
1.1.PenangananSyok
1.2.ResusitasiJantung
Paru
1.3.Tim Emergensi
3.Penatalaksanaan kondisi
gawat darurat medik
Ceramah tanya
jawab(CTJ)
Simulasi (TPK 2
danTPK 3)
Praktek Lapangan
(TPK 3)
Bahan tayang (Slide power
point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul Pelatihan
Panduan Simulasi
Phantom
Panduan Praktek
Lapangan
Form Checklist
Penatalaksanaan Syok
Form Check ListResusitasi
Cairan
Form Check ListResusitasi
Kardiopulmonal
Modul PONED
JNPK
Modul Gadar
Maternal
Neonatal
Kemenkes
IMPAC WHO
2017
Modul ACLS
PERKI

D.NOMOR : Materi Inti 3
MATERI :Pengambilan Keputusan KlinikDalam Persalinan Dengan MenggunakanPartograf
WAKTU :6JPL( T=2, P=2, PL=2)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) :Setelah mengikutimateri ini, peserta mampu melakukan pengambilan keputusan
klinikdalam persalinan denganmenggunakan partograf
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
(TPK)
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE
PELATIHAN
MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikutimateri ini, Peserta
mampu:
1.Menjelaskan partograf
2.Melakukan pengambilan keputusan
klinik dalam persalinan dengan
menggunakan partograf
1.Partograf :
1.1.Fungsi
1.2.Penggunaan Partograf
Dalam Persalinan
2.PengambilanKeputusan
Klinik Dalam Persalinan
Dengan Menggunakan
Partograf
1.Ceramah tanya
jawab (CTJ)
2.Studi Kasus :
Latihan
Menggunakan
Partograf (TPK 2)
3.Praktek Lapangan
(TPK 2)
Bahan tayang
(Slide power
point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul Pelatihan
Panduan Latihan
Lembar
Partograf (TPK 2)
Panduan Praktek
Lapangan (TPK
2)
Modul PONED JNPK
Modul Gadar
Maternal Neonatal
Kemenkes
IMPAC WHO 2017

E.NOMOR : Materi inti4
MATERI :Penatalaksanaan Perdarahan Paska Persalinan
WAKTU :14JPL(T=2, P=6, PL=6)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) : Setelah mengikutimateri ini, peserta mampu melakukanpenatalaksanaan
perdarahan paska persalinan
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
(TPK)
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikuti mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1.Menjelaskan kasus kasus
perdarahan pasca persalinan
2.Melakukan penatalaksanaan
perdarahan paska persalinan
sesuai standar
1.PerdarahanPasca
Persalinan:
1.1.Atonia Uteri
1.2.Robekan Jalan Lahir
1.3.Retensio Plasenta
1.4.Sisa Plasenta
1.5.Inversio Uteri
2.Penatalaksanaan Perdarahan
PascaPersalinan
Ceramah tanya
jawab (CTJ)
Simulasi Pada
Phantom/Model
(TPK 2)
Praktek Lapangan
(TPK 2)
Bahan tayang (Slide
power point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul Pelatihan
Panduan Simulasi
Phantom
Panduan Praktek
Lapangan
ModulPONED
JNPK
Modul Gadar
Maternal
Neonatal
Kemenkes
IMPAC WHO
2017

F.NOMOR : Materi Inti5
MATERI :PenatalaksanaanKasus Pre Eklampsia Berat dan Eklampsia
WAKTU :12JPL(T=2, P=4, PL=6)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) :Setelah mengikutimateri ini,peserta mampumelakukanpenatalaksanaankasus
pre eklampsia berat daneklampsia
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS(TPK)
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikutimateri ini,
peserta mampu:
1.Menjelaskankasus pre
eklampsia dan eklampsia
2.Melakukan
penatalaksanaan kasus
preeklampsia dan
eklampsia
1.Kasus Preeklampsia dan Eklampsia
1.1.Klasifikasi Dan Diagnosis
Hipertensi Pada Kehamilan
1.2.Prediksi dan Pencegahan
1.3.Penatalaksanaan
1.4.Identifikasi Komplikasi
2.Penatalaksanaan Kasus Preeklampsia
dan Eklampsia
2.1.Penanganan Umum
2.2.Manajemen Ekspektatif atau
Aktif
2.3.Pemberian MgSO4 Untuk
Mencegah Kejang
2.4.Penggunaan Anti Hipertensi
Ceramah tanya
jawab (CTJ)
Studi Kasus
(TPK2)
Simulasi Pada
Phantom/Model
(TPK 2)
Praktek Lapangan
(TPK 2)
Bahan tayang
(Slide power
point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul Pelatihan
Lembar Kasus
Panduan
Simulasi
Phantom
Panduan Praktek
Lapangan
Modul PONED
JNPK
Modul Gadar
Maternal
Neonatal
Kemenkes
IMPAC WHO
2017

G.NOMOR : MateriInti6
MATERI :Penatalaksanaan KasusInfeksiPada Kehamilan danNifas
WAKTU : 6 JPL(T=2, P=2, PL=2)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) : Setelah mengikutimateri ini, pesertamampumelakukan penatalaksanaan kasus infeksi
pada kehamilan dannifas
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS(TPK)
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1.Menjelaskan kasus
infeksi pada
kehamilan
2.Menjelaskan kasus
infeksipadanifas
3.Melakukan
penatalaksanaan
infeksi pada
kehamilan dan nifas
1.Infeksi Pada Kehamilan :
1.1.Korioamnionitis
1.2.Ketuban Pecah Dini
2. Infeksi Nifas:
2.1.Metritis
2.2.Bendungan dan Infeksi Payudara
2.3.Infeksi Luka Perineal
2.4.Trombophlebitis
3.PenatalaksanaanInfeksi Pada
Kehamilan dan Nifas
3.1.Penatalaksanaan Infeksi Pada
Kehamilan
3.2.Penatalaksanaan Infeksi Pada
Nifas
Ceramah tanya
jawab(CTJ)
Studi Kasus
(TPK3)
Praktek Lapangan
(TPK 3)
Bahan tayang
(Slide power
point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul Pelatihan
Lembar Kasus
Panduan Praktek
Lapangan
Modul PONED
JNPK
Modul Gadar
Maternal
Neonatal
Kemenkes
IMPAC WHO 2017

H.NOMOR : Materi Inti7
MATERI :Penatalaksanaan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
WAKTU :12JPL(T=4, P=4, PL=4)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) : Setelah mengikutimateri ini, peserta mampumelakukan penatalaksanaan
bayi berat lahir rendah (BBLR)dengan penyulit
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS(TPK)
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:
1.Menjelaskan kasusbayi
beratlahirrendah(BBLR)
2.Melakukan
penatalaksanaan kasus Bayi
BeratLahirRendah(BBLR)
1.Kasus Berat Bayi Lahir
Rendah (BBLR)
1.1.Penyebab
1.2.Faktor Predisposisi
1.3.Identifikasi BBLR
Menurut Gestasi
2.Penatalaksanaan kasus
Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR)dengan penyulit:
2.1.Hipotermia
2.2.Hipoglikemia
2.3.IkterusNeonatorum
2.4.PermasalahanMinum
2.5.PerawatanMetode
Kanguru(PMK)
Ceramah tanya
jawab (CTJ)
Studi Kasus
(TPK2)
Simulasi Pada
Phantom/Model
(TPK 2)
Praktek Lapangan
(TPK 2)
Bahan tayang
(Slide power
point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul Pelatihan
Panduan Simulasi
Lembar Kasus
Phantom
Panduan Praktek
Lapangan
ModulPONED JNPK
Managing Newborn
problem JHPIEGO
Modul Gadar
Maternal Neonatal
Kemenkes
IMPAC WHO 2017

I.NOMOR : Materi Inti8
MATERI :ResusitasiBayiBaruLahir
WAKTU :14JPL(T=2, P=6, PL=6)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) : Setelah mengikutimateri ini, peserta mampu melakukanlangkah-langkah
resusitasipadabayi baru lahir
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS(TPK)
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikutimateri ini,
peserta mampu:
1.Menjelaskanlangkah-
langkahresusitasipada bayi
baru lahir
2.Melakukanresusitasi pada
bayi baru lahir
1.Langkah-langkahResusitasi
Bayi Baru Lahir :
1.1.Penilaian Bayi Baru Lahir
1.2.Langkah Awal Resusitasi
1.3.Ventilasi Tekanan Positif
1.4.Terapi Obat Obatan
1.5.Pemasangan C-PAP
1.6.Pemasangan Pipa
Endotrakheal (Dokter)
1.7.Waktu Menghentikan
Resusitasi
2.Resusitasi pada bayi baru
lahir
Ceramah tanya
jawab(CTJ)
SimulasiPada
Phantom/Model
(TPK 2)
Praktek Lapangan
(TPK 2)
Bahan tayang (Slide
power point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul Pelatihan
Panduan Simulasi
Phantom
Panduan Praktek
Lapangan
Algoritma Resusitasi
Neonatus (Bayi Baru
Lahir)
ModulPONED
Managing
Newborn problem
JHPIEGO
Resusitasi
Neonatus IDAI
Modul Gadar
Maternal Neonatal
Kemenkes

J.NOMOR : Materi Inti9
MATERI :Penggunaan Instrumen (Alat Bantu) Dalam Pengambilan Keputusan KlinikKasus
Emergensi Maternal Neonatal
WAKTU :6 JPL(T=2, P=2, PL=2)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) : Setelah mengikutimateri ini, peserta mampu menggunakan instrumen(alat bantu)
dalampengambilan keputusan klinikkasusemergensimaternal neonatal
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu :
1.Menjelaskan instrumen
dalampengambilan
keputusan klinikkasus
emergensi maternal
neonatal
2.Menggunakan instrumen
dalampengambilan
keputusan klinik kasus
emergensi maternal
neonatal
1.InstrumenDalam
Pengambilan Keputusan
KlinikKasus Emergensi
Maternal Neonatal :
1.1.IsiInstrumen
1.2.Fungsi Instrumen
1.3.Cara Penggunaaan
2.Penggunaan Instrumen
Dalam Pengambilan
Keputusan Klinik Kasus
Emergensi Neonatal
Ceramah tanya
jawab (CTJ)
Studi Kasus :
Latihan
Penggunaan
Instrumen (TPK
2)
Praktek Lapangan
(TPK 2)
Bahan tayang
(Slide power
point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul Pelatihan
Lembar Kasus
Instrumen
Pengambilan
Keputusan Klinik
(DST)
ModulPelatihan
StabilisasiKasus
Emergensi Maternal
Neonatal
Panduan DST
program EMAS2016

K.NOMOR :Materi Inti10
MATERI :Tata Kelola Klinik
WAKTU :9JPL(T=3, P=4, PL=2)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) :Setelah mengikutimateri ini,peserta mampumenerapkan
tata kelola klinisksesuai standar
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS(TPK)
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu:
1.Menjelaskankonsep
patient safety
2.Melakukan audit kasus
nearmissdan kematian
1.KonsepPatient Safety
1.1.PentingnyaPatient
Safety
1.2.Swiss Cheese Theory
1.3.Budaya Keselamatan
Pasien
1.4.Enam (6) Sasaran
Keselamatan Pasien
2.Audit Kasus Nearmiss dan
Kematian
2.1.Definisi KasusNearmiss
2.2.Kriteria KasusNearmiss
2.3.Identifikasi Kasus
Nearmiss
2.4.Kajian KasusNearmiss
dan Kematia
Ceramah tanya jawab
(CTJ)
Studi Kasus (TPK1)
LatihanPenyusunan
Dashboard(TPK 3)
Praktek Lapangan (TPK 2)
Bahan tayang
(Slide power
point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul
Pelatihan
Lembar Kasus
Lembar
Dashboard
Panduan
Praktek
Lapangan
ModulPatient
SafetyWHO
Modul
Nearmiss
Modul
Dashboard
Definisi
operasional
Dashboard
Klinis RS Budi
Kemuliaan

TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS (TPK)
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu:
3.Melakukan penyusunan
dashboardklinis
3.PenyusunanDashboard
Klinis
3.1.Definisi
3.2.Fungsi
3.3.Penggunaan Dalam
Pelayanan Klinis
3.4.Langkah Penyusunan
Ceramah tanya jawab
(CTJ)
Latihan Penyusunan
Dashboard(TPK 3)
Bahan tayang
(Slide power
point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul
Pelatihan
Lembar
Dashboard
ModulPatient
SafetyWHO
Modul
Nearmiss
Modul
Dashboard
Definisi
operasional
Dashboard
Klinis RSBudi
Kemuliaan

L.NOMOR : Materi Penunjang 1
MATERI : Membangun Komitmen Belajar atauBuilding Learning Commitment (BLC)
WAKTU :2JPL(T=0, P=2, PL=0)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) :Setelah mengikuti materi, peserta mampu membangun komitmen belajar dalam
rangka menciptakan suasana belajar yang kondusif
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
(TPK)
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu:
1.Mengenal sesama peserta, pelatih
dan penyelenggara
2.Mengidentifikasi harapan,
kekhawatiran dan komitmen
terhadap proses selama pelatihan
3.Membuat kesepakatan nilai, norma
dan kontrol kolektif
4.Membuat kesepakatan organisasi
dalam kelas
1.Proses Perkenalan:
a.Sesama Peserta, Pelatihdan
Penyelenggaa
b.Proses Pencairan(Ice Breaking)
diantara Peserta
2.Harapan, Kekhawatirandan
Komitmenterhadap Proses Selama
Pelatihan
3.Nilai, Norma dan Kontrol Kolektif
4.Kesepakatan Organisasi Kelas
Curah
pendapat
Permainan
(Games)
Papan dan
kertasflipchart
Spidol
Alat bantu
games
Lembaga Administrasi
Negara, 2003, Building
Learning Commitment,
Jakarta.
Pusdiklat SDM
Kesehatan, 2007,
Modul TPPK, Jakarta.

M.NOMOR : Materi Penunjang 2
MATERI :Anti Korupsi
JUMLAH JAM :2 JPL(T=2, P=0, PL=0)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) :Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampumemahami anti korupsi
di lingkungankerjanya
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu menjelaskan :
1. konsep anti korupsi
2.upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi
1.Konsep Korupsi
1.1.pengertian korupsi
1.2.pengertian anti korupsi
1.3.nilai-nilai anti korupsi
1.4.prinsip-prinsip anti korupsi
1.5.dasar hukum
2.Upaya Pencegahan Dan
Pemberantasan Korupsi :
2.1.upaya pencegahan
korupsi
2.2.upaya pemberantasan
korupsi
2.3.strategi komunikasi
pemberantasankorupsi
Ceramah
tanya
jawab(CTJ)
Curah
pendapat
Bahan tayang (Slide
power point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul Pelatihan
UU No 20 Tahun 2001
tentang Perubahan
Atas UU No 31 Tahun
1999 tentang
Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi
Inpres No 1 Tahun
2013
Kepmenkes No
232/Menkes/SK/VI/20
13 tentang Strategi
Komunikasi Pekerjaan
dan Budaya Anti
Korupsi

TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
POKOK BAHASAN/
SUB POKOK BAHASAN
METODE MEDIA DAN
ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampumenjelaskan:
3.Tata cara pelaporan
dugaan pelanggaran
tindakan pidana korupsi
4.Gratifikasi
3.Tata Cara Pelaporan
Dugaan Pelanggaran
Tindakan Pidana Korupsi
3.1.Laporan
3.2.Pengaduan
3.3.Tata Cara
Penyampaian
Pengaduan
4.Gratifikasi
2.1.Pengertian Gratifikasi
2.2.Landasan Hukum
2.3.Gratifkasidan
Tindakan Pidana
Korupsi
Ceramah
tanya
jawab(CTJ)
Curah
pendapat
Bahan tayang (Slide
power point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol(ATK)
Modul Pelatihan
UU No 20 Tahun 2001
tentang Perubahan
Atas UU No 31 Tahun
1999 tentang
Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi
Inpres No 1 Tahun
2013
Kepmenkes No
232/Menkes/SK/VI/20
13 tentang Strategi
Komunikasi Pekerjaan
dan Budaya Anti
Korupsi

N.NOMOR : Materi Penunjang 3
MATERI :Rencana Tindak Lanjut
JUMLAH JAM :2 Jpl (T=1, P=1, PL=0)
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU):Setelah mengikutimateri ini, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut(RTL)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
POKOK BAHASAN/ SUB POKOK
BAHASAN
METODE ALAT BANTU
PELATIHAN/MEDIA
REFERENSI
Setelah mengikuti materi ini
peserta mampu :
1.Menyebutkan pengertian
RTL
2.Menyebutkan manfaat
adanya RTL
3.Menyebutkan sistematika
penyusunanRTL
4.Mengidentifikasikan
program dankegiatan RTL
5.Menentukan program dan
kegiatan
6.MenyusunRTL
diselenggarakan di instansi
masing-masing
1.Pengertian RTL
2.Manfaat RTL
3.Sistematika Penyusunan RTL
4.Identifikasi program dan
kegiatan RTL
5.Penentuan program dan
kegiatan
6.Penyusunan RTL
6.1RTL peserta
6.2RTL fasilitas
Ceramahtanya
jawab(CTJ)
Diskusi
kelompok
Pleno
Bahan tayang (Slide
power point)
Laptop
LCD/In Focus
Flipchart
Whiteboard
Spidol (ATK)
Modul Pelatihan
Buku Dinamika
Kelompok
BukuTeam
Building

BAB VI.
ALUR PROSES PELATIHAN
Proses pembelajaran dalam pelatihan dapat digambarkan sebagai berikut:
Wawasan
Materi Dasar
Kebijakan Program
Kesehatan dan Sistim
Rujukan pada Ibu dan bayi
baru lahir
Metode:
Ceramah tanya jawab,
Pengetahuan dan Keterampilan
Materi Inti :
1.Principles of Good Care
2.Penatalaksanaan UmumKegawatdaruratan
Medik
3.Pengambilan Keputusan Klinik Dalam
Persalinan Dengan Menggunakan Partograf
4.Penatalaksanaan PerdarahanPaska
Persalinan
5.Penatalaksanaan Kasus Preeklampsia Berat
dan Eklampsia
6.PenatalaksanaanKasus Infeksi Pada
Kehamilan dan Nifas
7.Penatalaksanaan Bayi Berat LahirRendah
(BBLR)
8.Resusitasi Bayi Baru Lahir
9.Penggunaan Instrumen (Alat Bantu) Dalam
Pengambilan Keputusan Klinik Kasus
Emergensi Maternal Neonatal
10.Tata Kelola Klinik
Metode:
Ceramah Tanya Jawab(CTJ), Curah
Pendapat,DiskusiKelompok, Simulasi,
Latihan,PraktekLapangan
Pre Test
E
V
A
L
U
A
S
I
Pembukaan
Building Learning Commitment (BLC)
Rencana Tindak Lanjut
PRAKTIK
Post Test,Evaluasi Materi,
Evaluasi Penyelenggaraan
Penutupan

Prosespembelajaran dalamPelatihanPenatalaksanaan Emergensi Maternal Neonatal Bagi
Dokter, Bidan dan Perawatinidapatdijelaskansebagaiberikut:
A.Pembukaan
Dalam proses pembukaan diharapkan peserta mendapatkan informasi tentang latar
belakang perlunya pelatihan.
B.Pre Test
Sebelum acara pembukaan, dilakukanpre testterhadap peserta.Pre testbertujuan untuk
mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan dan kemampuan peserta dalam
melaksanakan kegiatanpelayananPenatalaksanaan EmergensiMaternal Neonatal.
C.Membangun Komitmen BelajaratauBuilding Learning Commitment(BLC)
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan.
Kegiatannya antara lain:
1.Penjelasan olehfasilitatortentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan dalam materi BLC.
2.Perkenalan antara pesertadengan para fasilitator danpanitiapenyelenggara
pelatihan, dan juga perkenalanantarsesamapeserta.Kegiatan perkenalan dilakukan
dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara aktif.
3.Mengemukakan harapan, kekhawatiran dan komitmen masing-masing peserta selama
pelatihan.
4.Kesepakatan antara parafasilitator, penyelenggara pelatihan dan peserta dalam
berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas,
kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.
D.Pemberian Wawasan
Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi sebagai dasar
pengetahuan/ wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini. Materi
tersebut yaituPerkembangan terkini pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Pada
sesi ini juga akan disampaikan tentang mapping pelatihan ini dibanding pelatihan yang

lain. Selain itu, peserta juga akan mendapat materi tentang anti korupsi sebagai
penambahan wawasan peserta latih.
E.PembekalanPengetahuan Dan Keterampilan (Di Kelas dan Lapangan Saat di Tempat
Pelatihan)
Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan berlangsung selama12hari dari proses
pelatihan mengarah pada keterampilan spesifik yang berhubungan dengan tugas dan
fungsinya.Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang
melibatkan semua pesertauntuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi
tersebut, yaituceramah tanyajawab (CTJ), curah pendapat, diskusi,simulasi,danlatihan.
Pembekalan pengetahuan dan keterampilan meliputi materi :
1.Principlesof Good Care
2.PenatalaksanaanUmumKegawatdaruratan Medik
3.Pengambilan Keputusan Klinik Dalam Persalinan Dengan Menggunakan Partograf
4.PenatalaksanaanPerdarahan Paska Persalinan
5.PenatalaksanaanKasus Pre Eklampsia BeratDan Eklampsia
6.PenatalaksanaanKasus Infeksi Pada Kehamilan Dan Nifas
7.PenatalaksanaanBayi Berat LahirRendah(BBLR)
8.ResusitasiPada Bayi Baru Lahir
9.Penggunaan Instrumen (Alat Bantu) DalalamPengambilan Keputusan Klinik
10.Tata Kelola Klinik
Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai, fasilitator melakukan kegiatan refleksi
dengan tujuan untuk menyamakan persepsi tentang materi yang sebelumnya diterima
sebagai bahan evaluasi untuk proses pembelajaran berikutnya.
F.PraktikKerjaLapangan
Praktik kerja lapangan dilakukan di fasilitaspelayanankesehatantempat pelatihanmulai
hari ke-4pelatihan dengan didampingi oleh pelatih. Praktik kerja lapangan dilakukan
langsung kepada pasien. Peserta diperbolehkan untuk melakukan praktek kerja lapangan
bila penilaian menggunakan daftar tilik oleh pelatih saat praktik di kelas sudah mencapai
80. Praktek kerja lapangan ini adalah bagian terakhir dari pelatihan sebelum peserta
turun ke lapangan di fasilitasnya masing-masing untuk melakukan magang.

G.Rencana Tindak Lanjut(RTL)
Rencana tindak lanjut ini tidak hanya merupakan rencana tindak lanjut dari peserta
pelatihan, namun berdasarkan data latihan yang didapat saat latihan monitoring dan
evaluasi, yang merupakan cerminan data dari fasilitas pelayanan kesehatan, diharapkan
peserta mampu melakukan identifikasi masalah berdasarkan data, dan berlatih untuk
membuat rencana tindak lanjut dan rekomendasi yang tajam, yang nantinya pengalaman
peserta ini dapat diterapkan bersama manajemen fasilitas di tempat mereka bekerja,
sehingga kualitas dari pelayanangawat darurat maternal neonatalbisa tetap berkualitas
dengan sistem yang berjalan dengan baik.
H.Post Test
Setelah keseluruhan materi dan praktik lapangan dilaksanakan, dilakukan post test. Post
test bertujuan untuk melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta
setelah mengikuti pelatihan.
I.Evaluasi Pembelajaran
1.Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap hari
(refleksi)sertaevaluasiterhadap pelatih/fasilitatior.Evaluasi tiap hari(refleksi)
dilakukan dengan cara me-reviewkegiatan proses pembelajaran yang sudah
berlangsung, sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses pembelajaran
selanjutnya.
2.Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta pada saat fasilitator telah
mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan
form evaluasi terhadap fasilitator.
3.Evaluasi penyelenggaraandilakukanuntuk mendapatkan masukan dari peserta
tentang penyelenggaraan pelatihantersebutdan akan digunakan untuk
penyempurnaan penyelenggaraanpelatihanberikutnya.
J.Penutupan
Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan dari
peserta ke penyelenggara dan fasilitator untuk perbaikan pelatihan yang akan datang.

BABVII
PESERTA,PELATIHDAN NARASUMBER
A.Peserta
1.Kriteria Peserta
PesertapadaPelatihanPenatalaksanaanEmergensi Maternal Neonatal Bagi
Dokter, Bidan, dan Perawatadalahdokter, perawat danbidan dengan kriteria
sebagaiberikut :
-Saat ini bertugasatau akanditugaskan pada unitpelayanangawatdarurat
fasilitas kesehatan
-Peserta memberikan pelayanan gawat darurat maternal neonatal di tempat
kerjanya
2.Jumlah peserta
Jumlah pesertadalam satu kelas pada pelatihan ini adalah15orang
B.Pelatih/Fasilitator/Instruktur
1.Jenis Pelatih/Fasilitator/Instruktur
Pelatih pada Pelatihan Penatalaksanaan Emergensi Maternal Neonatal terdiri
dari :
a.Advanced Trainer
b.Clinical Trainermeliputi Mentor atau Supervisor yang akan mendampingi
peserta ketika melakukan magang atau praktek lapangan
2.Kriteria Pelatih/Fasilitator/Instruktur
Kriteria Pelatih/Fasilitator/Instruktur padaPelatihan Penatalaksanaan Emergensi
Maternal Neonatal Bagi Dokter, Bidan dan Perawat sebagai berikut :
a.Menguasai metodologi dan teknologi diklat sertamemiliki kemampuan
kediklatan (telah mengikutiTraining of Trainer(TOT)Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Kementrian Kesehatan RI.

b.Memahami kurikulumPelatihan Penatalaksanaan Emergensi Maternal
Neonatal Bagi Dokter, Bidan dan Perawat
c.Menguasaimateri yang disampaikan sesuai dengan Garis-garis Besar Program
Pembelajaran (GBPP) yang ditetapkan dalam kurikulum pelatihan.
d.Untuk mentor/supervisor pelatihan adalah Dokter Spesialis Kebidanan dan
Kandungan (Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi), Dokter Spesialis Anak
dan Kepala Ruangan yang akan berperan sebagai Instruktur Klinik atauClinical
Instructure(CI)
C.Narasumber
Narasumber pada Pelatihan Penatalaksanaan Emergensi Maternal Neonatal Bagi
Dokter, Bidan dan Perawat berasal dari kalangan profesional meliputiDokter
Spesialis Kebidanan dan Kandungan (Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi),
Dokter Spesialis Anakdan Dokter UmumdiRS Budi Kemuliaan yang telah secara
rutin menjadi narasumber pelatihan terkait peningkatan kualitaspelayanan maternal
neonatal.

BAB VIII
PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN
A.Penyelenggara
PenyelenggaraPelatihan Penatalaksanaan Emergensi Maternal Neonatal Bagi
Dokter, Bidan dan Perawatadalah Institusi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan, dengan ketentuan:
-MempunyaiTenagaPengendali Pelatihan atau seseorang yang ditunjuk sebagai
Pengendali Proses Pembelajaran yang menguasai materi pelatihan (Tercantum
dalam SK Penyelenggaraan Pelatihan)
-Mempunyai minimal 1 orang tenagapengelola pelatihan.
-Bekerja sama dengan BalaiBesarPelatihanKesehatanJakarta sebagai institusi
pengampu pelatihan yang telah terakreditasi.
B.TempatPenyelenggaraan
Tempat penyelenggaraanPenatalaksanaan Emergensi Maternal Neonatal Bagi
Dokter, Bidan dan PerawatadalahLembaga Kesehatan Budi Kemuliaan, dengan
lahan praktek klinik pada Rumah SakitBudi Kemuliaan, Jakarta.
Lahan praktek peserta pada pelatihan ini meliputi :
-Unit Gawat Darurat (UGD)
-Ruang Rawat Maternal dan PMK
-Kamar Bersalin
-RuangRawat Bayi (RuangPerinatal)

BABIX
EVALUASI PELATIHAN
Evaluasi pada Pelatihan Penatalaksanaan Emergensi MaternalNeonatalBagi Dokter,
Bidan dan Perawat ini dilakukan terhadap peserta, pelatih/fasilitator/instruktur serta
penyelenggara pelatihan.Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui kemajuan
pengetahuan dan keterampilan yang dicapai peserta, penilaian proses pembelajaran
dan penyelenggaraanpada pelatihan tersebut. Hasil ini dapat digunakan untuk menilai
efektifitas pelatihan dan memperbaiki pelaksanaan berikutnya.
A.EvaluasiPeserta
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari peserta.Evaluasi
terhadap peserta dilakukan melalui:
-Penjajagan awal melalui evaluasi awal/pre test
-Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima sebelum
mempraktikkan pada klien melalui evaluasi tengah(mid evaluation)
-Evaluasi keterampilan klinik di phantommenggunakan ceklistketerampilan
(skill checklist).
-Pengamatan dan penilaian menggunakan metodacoachingsaat praktikpada
klien menggunakan ceklis keterampilan(skill checklist).
-Pengamatan dan penilaian terhadap kemampuan pengambilan keputusan
klinik melalui presentasi kasus
-Pengamatan dan penilaian terhadap hasil/output pelatihan menggunakan
metode evaluasi lanjutan/buku log/kunjungan paska latih
B.Evaluasi Pelatih/Fasilitator/Instruktur:
Evaluasi terhadap pelatih/instruktur ini dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa jauhpenilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta
terhadap kemampuan pelatih/fasilitator/instruktur dalam menyampaikan
materi pembelajaran (pengetahuan dan keterampilan) kepada peserta dengan
baik, dapat dipahami dan diserap peserta, meliputi:
-Penguasaan materi

-Ketepatan waktu
-Sistematika penyajian
-Penggunaan metode dan alat bantupelatihan
-Empati, gaya dan sikap kepada peserta
-Pencapaian Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
-Kesempatan tanya jawab
-Kemampuan menyajikan
-Kerjasama antar tim pelatih/fasilitator/instruktur
C.EvaluasiPenyelenggara
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan diklat. Obyek evaluasi
adalah pelaksanaan administrasi dan akademis yang meliputi:
-Tujuan diklat
-Relevansi program diklat dengan tugas
-Manfaat setiap mata sajian bagipelaksanaan tugas
-Pelayanan sekretariat terhadap peserta
-Pelayanan akomodasi
-Pelayanan konsumsi
-Pelayanan perpustakaan
-Pelayanan informasi dan komunikasi

BABX
SERTIFIKASI
1.Sertifikat akan diberikan kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan dan
memenuhi ketentuan yang berlaku yaitu :
Mengikuti pelatihan sekurang-kurangnya selama 90% dari alokasi waktu
pelatihan
Dinyatakan berhasil sesuai evaluasi belajar
2.Berdasarkan Keputusan Menteri PAN nomor : 41/Kep/.PAN/4/2003, setiap
peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran akan diberikan sertifikat
pelatihan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan ANGKA
KREDIT 2 (dua) dan ditandatangani oleh kepala Pusat Pelatihan SDM kesehatan