Implementasinilai Keislaman Melalui Majlis Taklim

Maulidiya Umi Handayani
Email: [email protected]
IAIN Purwokerto

Abstract
With the current condition of society, it seems like it has lost the religious
character in the identity of Muslims. Today's Muslims are unable to fully express
themselves. In this global era, Muslims must have the mentality to be able to face
this era. Through majlis taklim, it is hoped that Muslims can become people with
Islamic nuances and be able to build better civilization. Majelis taklim have a
very important role, shaping the soul and personality of Muslims, improving
Islamic teachings and practicing Islamic values. Islamic values are not only
implemented but must be lived and applied in everyday life, especially social life.
With the practice of Islamic teachings, life in society will be prosperous. As a non-
formal education institution, the existence of the majlis taklim is not only for
recitation, but also as the organizer of preparing or religious recitation.
Therefore, majlis taklim as a means of preaching to improve the life of Muslims
according to religious teachings, improve the quality of society in this advanced
era.

Keywords: Majlis Taklim, Islamic Values, Society.
Abstrak
Dengan kondisi masyarakat sekarang seperti telah kehilangan sifat religius dalam
jati diri umat muslim. Umat muslim sekarang belum mampu mengekspresikan jati dirinya
secara maksimal. Pada zaman global sekarang ini umat muslim harus memiliki mental
untuk bisa menghadapi zaman ini. Melalui majlis taklim diharapkan umat muslim bisa
menjadi insan yang bernuansa islami serta mampu membangun perdaban yang lebih baik.
Majlis taklim memiliki peranan yang sangat penting khususnya membentuk jiwa dan
kepribadian muslim, meningkatkan ajaran Islam serta mengamalkan nilai keislaman.
Nilai keislaman tidak hanya dipahami saja namun harus dihayati dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari khususnya kehidupan bermasyarakat. Dengan pengamalan ajaran
Islam maka kehidupan dalam bermasyarakat menjadi sejahtera. Sebagai lembaga
pendidikan nonformal ini keberadaan majlis taklim tidak hanya sebagai pengajian saja,
akan tetap sebagai penyelengaraan pengajaran atau pengajian agama. Oleh karena itu,
majlis taklim sebagai sarana dakwah untuk peningkatan hidup umat Islam sesuai tuntutan
ajaran agama, khususnya peningkatan kualitas moral masyarakat dalam zaman yang
sudah maju ini.

Kata Kunci: Majlis Taklim, Nilai Keislaman, Masyarakat.

Implementasi Keislaman melalui Majelis Taklim ( Maulida...) 52


Pendahuluan
Islam adalah agama yang diturunkan Allah melalui nabi Muhammad SAW
untuk menjadi penerang bagi sekalian umat. Islam memiliki nilai-nilai yang baik
untuk diajarkan serta disebarluaskan oleh para pemeluknya kepada kalangan
masyarakat. Pada akhirnya banyak masyarakat yang menganut agama Islam.
Selanjutnya bahwa selain mempelajari ilmu agama maka sebagai personal harus
berkewajiban dituntut juga mempelajari ilmu-ilmu lain yang diminatinya, yang
masih memiliki keterkaitan dengan tujuan beribadah kepada Allah SWT.
1
Oleh
karena itu, pemeluknya harus mengamalkan amalan keagamaan karena itu sangat
penting untuk dikenal oleh masyarakat di seluruh lapisan masyarakat di dunia.
Pemeluk agama Islam merupakan komunitas umatyang terbanyak di dunia. Hal ini
disebabkan karenapengembangan dan penyiaran agama Islam termasukdinamis
dan cepat. Islam tidak hanya dikenal dan dianut oleh sekelompok orang dan
golongan masyarakat tertentu, tapi juga dikenal dan dianut oleh seluruh lapisan
masyarakat di dunia ini. Penyebarluasan nilai-nilai Islam dimaksud, tentu saja
tidak hanya terbatas pada pengertian kuantitatif, tapi juga dalam arti kualitatif.
Artinya, bukan hanya bagaimana Islam itu dikenal dan dianut oleh masyarakat
banyak, melainkan pula bagaimana nilai-nilai ajaran Islam itu terinternalisasikan:
dikenal, dipahami, dihayati dan diamalkan oleh masyarakat. Dengan demikian,
kelak Islam tidak hanya sebatas dipercayai, tapi juga benarbenar dipraktekan
dalam seluruh aspek kehidupan para pemeluknya.
2

Umat Islam pada saat ini sudah mengetahui nilai-nilai keislaman.
Kemudian upaya penyebaran nilai-nilai ajaran Islam ini selalu berkembang. pada
umumnya menyeru atau mengajak umat manusia untuk mengamalakan dan
mengimani ajaran Islam disebut dengan dakwah.Dengan dakwah yang dilakukan
diberbagai kalangan maka nila-nilai keislaman akan tersampaikan dan akan di
amalkan oeh para pemeluknya.
Disetiap daerah, muslim ternyata bentuknya beragam, hal ini dikarenakan
perbedaan tradisi dan kearifan lokal yang sudah ada sebelumnya pada setiap

1
Fahri Hidayat, Pengembangan Paradigma Integrasi Ilmu: Harmonisasi Islam dan Sains
dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam. Vol.04 No.2.2015.
2
Ahmad Subandi, Ilmu Dakwah:Pengantar Ke Arah Metodologi, (Bandung:
Syahida.2014),hlm 1

53 HIKMAH, Vol. 15 No. 1 Juni 2020, 51-64



daerah. Kemudian, cara penyebaran nilai keislaman juga berbeda, khususnya di
daerah Karangdawa. Di daerah tersebut penyebarluasan keislaman melalui
beragam cara baik secara formal dan informal, jika formal biasanya dilakukan
dilembaga pendidikan Islam, seperti disekolah melalui berbagai kalangan
kelompok siswa dan guru yang mengadakan kajian Islami, organisasi-organisasi
keislaman. Jika pada Informal melaui pengajian yang diadakan di acara tertentu,
seperti acara halal bilala, khitanan, pernikahan atau acara masyarakat lainnya,
yang biasanya dikenal dengan “Kumpulan Majlis Taklim Warga Karangdawa”.
Beragam cara ini memiliki tujuan yang relatif sama, yakni memberikan
pengajaran dan bimbingan tentang agama Islam.
Oleh karena itu, proses pengajian disetiap daerah biasanya dilakukan di
Majlis taklim. Kegiatan ini dilakukan oleh berbagai kelompok untuk melakukan
aktivitas kajian agama Islam. Sehingga mereka menyadari akan pentingnya
pembinaan agama Islam di kalangan Masyarakat. Tujuan utama terbentuknya
kegiatan ini yaitu menyebarluaskan dakwah Islam. Mulai dari Remaja hingga para
orang tua yang mengikuti kegiatan majlis taklim tersebut. Sehingga dengan
dakwah Islam maka upaya penyebarluasa ajaran Islam bisa berkembang dan
sampai pada kalangan masyarakat.

Pengertian Majlis Taklim
Menurut bahasa Majlis taklim berasal dari kata majlis dan ta’lim.Majlis
yang berarti tempat, dan ta’lim yang berarti mengajar.
3
Sedangkan menurut istilah
majlis taklim yaitu sebuah lembaga pendidikan nonformal yang dipandu oleh
ustadz atau ustadzah, yang memiliki jamaah untuk mendalami ajaran Islam, serta
kegiatan-kegiatan lainnya dengan tempat yang telah ditentukan.
4
Hal ini juga
berkaitan dengan dakwah, maksudnya bahwa mengajak orang pada kebaikan.
Sementara itu, kemenag menjelaskan bahwa majlis taklim yaitu suatu
lembaga yang menyelenggarakan pendidikan nonformal di bidang agama Islam

3
Amatul Jadidah dan dan Mufarrohah. 2016. Paradigma Pendidikan Alternatif : Majelis
Taklim Sebagai Wadah Pendidikan Masyarakat. Vol 07. No.27-42. Jurnal Pusaka.
ejournal.alqolam.ac.id
4
Amatul Jadidah dan dan Mufarrohah. 2016. Paradigma Pendidikan Alternatif : Majelis
Taklim Sebagai Wadah Pendidikan Masyarakat. Vol 07. No.27-42. Jurnal Pusaka.
ejournal.alqolam.ac.id

Implementasi Keislaman melalui Majelis Taklim ( Maulida...) 54


bagi orang dewasa, biasanya secara berkala, sekali dalam seminggu yang
diadakan di majelis-majelis atau balai pertemuan. Akan tetapi, pada umumnya
dilakukan oleh orang dewasa, namun ada juga yang menyelenggarakan secara
campuran, malah ada yang secara khusus ditujukan bagi anak-anak atau remaja.
Kemudian terkait kemasyarakatan bahwa majlis taklim merupakan sebuah
komunitas yang ada di masyarakat. Komunitas itu adalah satu kesatuan
masyarakat dengan lingkup kecil, yang mempunyai hubungan dan keterkaitan
yang kua, serta memiliki kepentingan dan kesadaran secara sosial.
5
Dalam sebuah
komunitas muslim majlis taklim memiliki peran yang penting. peran tersebut
sebagai lembaga pendidikan nonformal di masa sekarang yang memiliki
kedudukan untuk mengatur pelaksanaan pendidikan agama dalam rangka dakwah
Islamiyah yang merupakan salah satu alat bagi pelaksanaan pendidikan seumur
hidup.
6

Dari pengertian di atas, bahwa majlis taklim ini termasuk dalam kategori
nonformal yang memiliki ciri-ciri:
1. Diketahui bahwa kegiatannya dilaksanakan di lembaga khusus seperti
masjid, mushola, atau rumah-rumah bahkan di gedung atau tempat
penginapan seperti hotel.
2. Dalam majlis taklim tidak adanya kurikulum seperti pendidikan di
sekolah. Serta tidak memiliki aturan yang ketat dimana jamaah harus
disiplin terhadap aturan yang ada. Akan tetapi sifatnya suka rela akan
menghadiri atau tidak. Materi yang disampaikan juga mengenai segala
aspek agama Islam.
3. Kegiatan ini Memiliki tujuan selain menyebarluaskan agama Islam
juga mengkaji, mendalami serta mengamalkan ajaran Islam.
4. Aktivitas antara guru atau dai atau ustadz bisa berkomunikasi secara
langsung dengan jamaah. Sehingga materi yang dibahas menjadi lebih
jelas.

5
Paulus Wirutomo, Sosiologi Untuk Jakarta: Menuju Pembangunan Sosial-Budaya,
(Jakarta: Lembaga Pemberdaya Masyarakat Jakarta,2012). Hlm.31-32
6
Nyanyu Khodijah.. Internalisasi Nilai Keislaman Melalui Majelis Taklim. Jurnal
Ri’yah. Vol 05. No.16. 2018.

55 HIKMAH, Vol. 15 No. 1 Juni 2020, 51-64



Jadi dapat disimpulkan bahwa majlis taklim yaitu sebagai wadah untuk
membentuk jiwa dan kepribadian sesuai ajaran Islam. oleh karena itu, kegiatan ini
selayaknya mendapat perhatian dan dukungan dari masyarakat. Yang akan
menciptakan manusia bernuansa islami dan memiliki mental untuk menghadapi
perubahan zaman yang semakin maju. Oleh karena itu, melalui majlis taklim
maka implementasi nilai keislaman pada masyarakat semakin meningkat. Hal
inilah yang menjadikan bahwa majlis taklim memiliki nilai karaktersitik tersendiri
dibanding lembaga-lembaga keagamaan lainnya.

Dasar Hukum Majlis Taklim
Agama merupakan seperangkat aturan yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan, lingkungan dan manusia lainnya.
7
Selanjutnya aturan ini juga
terkait dengan kegiatan majlis taklim yang merupakan lembaga pendidikan
nonformal yang keberadaannya diakui dan di atur dalam:
1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 26.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Keputusan MA No.3 Tahun 2006 tentang Struktur Departemen Agama.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, terutama Pasal 100,101,102, dan 106.
8

Peraturan perundang-undangan di atas merupakan peraturan majlis taklim,
sehingga keberadaan majlis taklim sudah di akui dalam hukum dan negar

Peran dan fungsi Majlis Taklim
Majlis taklim merupakan salah satu media dakwah untuk melaksanakan
kegiatan yang bernuansa amar ma’ruf nahi mungkar. Dimana kegiatan ini selalu
mengajak kebaikan dan menghindari dari kejahatan. Hal ini sangat penting untuk

7
Nur Syam, Tantangan Multikulturalisme Indonesia: Dari Radikalisme Menuju
Kebangsaan, (Yogyakarta: KANISIUS,2009) Hlm. 134
8
Herlmawati. Pendidikan Nasional dan Optimalisasi Majelis taklim (Jakarta: PT Rineka
Cipta,2013)

Implementasi Keislaman melalui Majelis Taklim ( Maulida...) 56


manusia agar bisa hidup rukun, bahagia dan tenang. Kegiatan ini merupakan
bimbingan untuk meningkatkan pemahaman agama Islam, pengetahuan, serta
moral yang baik.
Majlis taklim memiliki fungsi:
1. Menumbuhkan kesadaran beragama dengan keimanan
2. Mengisi kepribadian muslim dengan akhlak islami
3. Meningkatkan ilmu baca tulis Al-Qur’an serta pemahamannya
4. Membimbing ke arah pandangan hidup yang islami.
9

Majlis taklim juga memiliki tujuan yaitu:
1. Sebagai wadah untuk kegiatan belajar mengajar untuk umat Islam, baik
laki-laki maupun perempuan dalam meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, dan penerapan nilai keislaman.
2. Sebagai lembaga pendidikan dan ketrampilan khususnya sangat penting
untuk orang tua dalam menjalani kehidupan rumah tangganya seta
membina anak-anaknya.
3. Sebagai wadah berkegiatan dan berkreativitas. Kegiatan ini antara lain
berorganisasi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ini juga sangat
penting untuk menjadi orang agar bisa membimbing dan mengarahkan
masyarakat menuju ke arah positif.
4. Sebagai jaringan komunikasi, ukhuwah, dan silaturahim antar sesama
muslim agar bisa menjalin hubungan dengan baik.
Selain keuntungan di atas kita juga akan mendapat banyak pahala, karena
untuk kyai atau mereka yang menyampaikan materi sama halnya berdakwah
dimana mengajak kebaikan, karena “Barangsiapa yang menunjukkan kepada suatu
kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya. Oleh karena
itu kita harus saling mengajak kebaikan teutama dalam majlis taklim ini.
Kemudian kegiatan majlis taklim biasnya langsung bersentuhan dengan
masyarakat, untuk melakukan pembinaan dan pengemabangan ajaran Islam.
Kegiatan ini juga sebagai wadah bagi masyarakat dalam berorganisasi,
bermasyarakat, kekreativan, yang nantinya akan menjadikan kerukunan antar

9
Ahmad Sarbini. Internalisasi Nilai Keislaman Melalui Majelis Taklim. Jurnal Ilmu
Dakwah. Vol.05. No.16. 2010

57 HIKMAH, Vol. 15 No. 1 Juni 2020, 51-64



masyarakat sehingga silaturahmi ini terbentuk.Melalui proses ini ajaran Islam di
kembangkan dan di amalkan. Jadi majlis taklim ini bertujuan menyampaikan
ajaran-ajaran islam kemudian diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan misi Islam dan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Perkembangan Majlis Taklim
Sebenarnya majlis taklim ini sudah dilaksanakan sejak zaman Nabi
Muhammad SAW. Walaupun saat itu tidak disebut majlis taklim, akan tetapi
pengajian Nabi Muhammad SAW yang saat itu berlangsung secara sembunyi-
sembunyi di rumah Arqam bin Abil Arqam. Kemudian dalam konteks pengertian
zaman sekarang kegiatan memberi dan menerima ilmu Islamyang bersifat terbuka
dan suka rela disebut majlis taklim.
Di Indonesia, perkembangan kegiatan majlis-majlis taklim ini memiliki
akar sejarah yang kuat, kegiatan-kegiatan pembinaan agama Islam seperti yang
dilakukan pada kegiatan pengajian di majlis-majlis taklim ini berkembang sejak
masuknya agama Islam ke Nusantara ini. Diketahui perkembangan Islam di
Indonesia disebarkan oleh para wali melalui gerakan dakwah dalam bentuk
pengajian-pengajian terbatas yang diadakan di masjid-masjid, mushola-mushola,
madrasah-madrasah, ataupun di rumah-rumah. Kegiatan pembinaan Islam ini
berlangsung sangat sederhana, tanpa organisasi formal, tanpa kurikulum resmi,
dan tanpa aturan-aturan lainnya. Kegiatannya berlangsung mengikuti panduan
seorang guru sebagai figur sentral komunitas itu. Bila kemudian keadaan ini
dikaitkan konsep pendidikan modern, barangkali bentuk pendidikan seperti ini
yang kemudian disebut sebagai pendidikan non-formal. Oleh karena itu, kegiatan
majlis taklim ini sebagai lemabaga pendidikan agama Islam tertua.
10

Kegiatan majlis taklim ini terus berkembang hingga sekarang. Apalagi
dengan tekhnologi yang sudah canggih seperti ini, memudahkan kita untuk
mendapatkan informasi tentang kegiatan ini, Misalkan dalam media sosial ada
pengumuman akan diadakan pengajian dengan waktu dan tempat yang lengkap
telah ditulis. Lalu orang akan berbondong-bondong untuk mengikuti pengajian

10
Ahmad Sarbini. Internalisasi Nilai Keislaman Melalui Majelis Taklim. Jurnal Ilmu
Dakwah. Vol.05. No.16. 2010

Implementasi Keislaman melalui Majelis Taklim ( Maulida...) 58


tersebut tanpa harus bertanya-bertanya dulu atau mengikuti komunitas yang ada.
Perkembangan ini juga mengarah pada kampus kampus yang sekarang mahasiswa
bisa melakukan pendekatan agama Islam dengan mengikuti majlis taklim yang
diadakan di kampus. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa yang hendak
memperdalam ajaran Islam. Sehingga mahasiswa akan memperoleh ilmu tentang
agama dengan baik.
Selanjutnya di masa pandemi sekarang ini, kegiatan majlis taklim masih
tetap dilaksanakan. Biasanya ruang lingkupnya meliputi kajian webinar yang
diadakan melalui virtual yaitu berupa aplikasi video call. Serta dilakukan di group
whatsApp dimana pemateri akan tetap menyampaikan materinya lewat virtual,
kemudian peserta atau jamaah bisa bergabung melalui link yang telah disediakan
panitia. Cara ini sangat efektik untuk melakukan kajian di zaman pandemi
sekarang ini. Sehingga kita bisa terus belajar ilmu agama walaupun di masa
pandemi ini. Kemudian nilai keislaman akan muncul dalam jati diri manusia
mengenai kesabaran dalam kondisi ini.

Penerapan Nilai Keislaman Melalui Majlis Taklim
Ilmu agama menjadi acuan bagi pemeluknya untuk mengekspresikan diri.
Oleh sebab itu, sebagai acuan Islam bertindak sebagai kesadaran moral, yang
memiliki tujuan-tujuan ideal Islam dalam menjadi pedoman bagi pengikutnya.
Sehingga nilai keislaman menjadi landasan utama dalam identitas seorang
muslim. Seorang muslim yang baik maka akan berusaha memperdalam ajaran
Islam sehingga bisa mencerminkan akhlak yang mulia. Melalui pengajian yang
isinya tentang kebaikan serta menceritakan ketauladanan nabi Muhammad
SAW.
11
Maka masyarakat akan menerapkan nilai-nilai keislaman tersebut sesuai
keteladanan nabi Muhammad. Penerapan ini sangat baik dilakukan dalam
kehidupan untuk mencapai kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di
akhirat.
Nilai keislaman dari majlis taklim ini dilakukan dengan metode melalui
kegiatan ceramah agama, kegiatan beribadah secara berjamaah, kegiatan wirid,

11
Hidayat, Fahri. Islamic Building Kontruksi Dasar dalam Bangunan Studi Islam.
Yogyakarta: Pustaka Senja (2018). Hlm 10

59 HIKMAH, Vol. 15 No. 1 Juni 2020, 51-64



dzikir, dan doa bersama. Melalui metode ini maka manusia akan memiliki
karakter yang mulia. Aktivitas ini juga berkaitan dengan penyiapan keluarga
Muslim dan penarbiyahan seluruh anggota keluarga sesuai dengan manhaj dan
sistem Islam agar masyarakat tumbuh menjadi unsur pembangun dan penggerak
dalam hal kebaikan.
12

Melalui pembinaan ini juga bisa membuat masyarakat saling bekerjasama
sehingga akan memiliki kehidupan yang rukun saling menghargai. Berbagai
kegiatan, aktivitas berorganisasi laluakan munculbanyak kekreativan yang
menjadikan nuansa bermasyarakat dalam Islam menjadi harmonis. Pengenalan
Islam lewat majlis taklim ini sangat penting dilakukan dan harus tetap
dikembangkan. Agar nilai keislaman yang hidup pada manusia tidak manusia.
Serta manusia senantiasa hidup sejahtera dan bahagia.
Melalui ritual Majlis taklim ini, mampu memberikan sebuah pendekatan
antara Allah SWT dan manusia.
13
Umat muslim akan memahami terhadap kajian
yang sedang dipelajari. Dari proses itu maka mereka akan muncul rasa kesadaran
bahwa pentingnya nilai keislaman harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga ini menimbulkan dampak positif untuk seluruh masyarakat. Mereka
akan sadar bahwa mengekspresikan ilmu keislaman dalam bermasyarakat menjadi
landasan utama untuk hidup sebagaimana ajaran dalam Islam. Kemudian kualitas
moral dalam jati diri seorang muslim akan semakin baik. mereka akan hidup
sejahtera sesuai tuntunan Islam.
Implementasi nilai keislaman melalui majlis taklim ini memiliki peranan
yang sangat penting khususnya untuk membina manusia baik dalam ruang lingkup
kecil maupun besar (dalam bermasyarakat). Dengan demikian, adanya majlis
taklim ini sebagai usaha khusus memasyarakatan Islam. Menjadi muslim yang
hidup bermasyarakat harus memiliki aturan dan akhlak yang baik. sehingga hal ini
bisa menjadikan masyarakat yang stuktur, dan terarah. Pengajaran ini sebaiknya
dilakukan setiap hari guna memecahkan suatu persoalan dalam masyarakat

12
Ali Abdul Halim Mahmud, Jalan Dakwah Muslimah, (Solo: PT. Era Adicitra
Intermedia.2019). hlm. 13
13
Fahri Hidayat. Perspektif Peneliti Outsider Terhadap Perilaku Keagamaan Masyarakat
Muslim (Kajian pada Pemikiran Frederick M. Denny). Cakrawala: Jurnal Studi Islam. Vol.14
No.2. 2019

Implementasi Keislaman melalui Majelis Taklim ( Maulida...) 60


maupun dalam keluarga. Sehingga dalam mengatasi masalaha akan berjalan
damai karena sesuai tuntunan syariat Islam. Islam adalah agama yang memuliakan
semua makhluk termasuk manusia. Jadi hal ini dipahami bahwa majlis taklim
akan akan mendorong pengalaman ajaran agama sebagai jalinan silaturahmi antar
masyarakat dalam meningkatkan kerukunan di masyarakat

Aktivitas Majlis Taklim
Secara konseptual, Majelis Taklim dapat diartikan sebagai tempat untuk
melaksanakan kegiatan ceramah umum atau pengajian Islam. Kegiatan ini banyak
dilakukan di Mesjid, di halaman Masjid atau juga di kantor-kantor, baik kantor
pemerintah maupun swasta dan di tempat lain yang dikhususkan untuk itu.
14

Bagan 1. Aktivitas Majlis Taklim

Ceramah Menerima

mengamalkan





Kegiatan majlis taklim ini dilaksanakan di suatu tempat, biasanya di
masjid. Acara ini dilakukan oleh guru atau dai dan jamaah. Guru akan
memberikan ceramah mengenai agama Islam kepada para jamaahnya. Pada
tahapan ceramah ini biasanya guru memberikan materi dan nasihatnya secara
detail. Tema yang di isi biasanya mengenai hari-hari besar umat Islam sesuai
dengan kegiatan masyarakat dalam memperingati hari besar keagaamaan.
Aspek metode yang dilakukan dalam majlis taklim melalui metode
ceramah, halaqah, mudzakarah, dan metode campuran. Dari berbagai metode
tersebut, biasanya yang dilakukan dalam kegiatan masyarakat melalui metode
ceramah. Metode ini terdiri dari dua kategori yaitu metode ceramah umum dan

14
Nyanyu Khodijah.. Majelis Taklim Asy-Syifa:Potret Majelis Taklim Dalam Komunitas
Muslim Muallaf di Bali. Jurnal Ri’ayah. Vol.03. No.02.2018.
Audience
atau
jama’ah
Guru atau Dai
Dai dan Jamaah akan hidup
dalam masyarakat sehingga akan
mencerminkan nilai keislaman
dengan amalanyang baik dan
akhlak yang mulia sesuai dengan
ajaran Islam

61 HIKMAH, Vol. 15 No. 1 Juni 2020, 51-64



ceramah khusus (terbatas). Metode ceramah umum dimana dai atau kyai sebagai
pelaku aktif memberikan ceramah atau menyampaikan pelajaran, sedangkan
peserta atau jamaah bersifat pasif mereka hanya mendengarkan atau menerima
pelajaran dari kyai atau dai. Kemudian ceramah terbatas ini adalah kesempatan
jamaah atau peserta untuk bertanya jawab. Kemudian metode halaqah biasanya
jamaah hanya mendengarkan dengan menyimak kitab. Selanjutnya metode
mudzakarah, metode ini biasanya dilakukan dengan diskusi atau tukar menukar
pemikiran dengan topik yang akan dibahas. Yang terakhir yaitu metode campuran,
metode ini kegiatan majlis taklim tidak hanya menggunakan satu metode saja
akan tetapi nanti bergantian atau berselang seling dengan menggunakan metode
lainnya.
15

Pada metode ceramah akan terjadi dialog dimulai saling menyapa antar
jamaah hingga pada sesi terakhir, biasanya dilakukan sesi tanya jawab. Jamaah
akan diberi kesempatan untuk bertanya mengenai permasalahan hidup yang
berhubungan dengan keislaman. Kemudian guru atau dai akan menyampaikan
jawaban terkait pertanyaan yang jamaah sampaikan. Hal ini memiliki banyak
keuntungan bagi jamaah maupun dai atau guru. Bagi guru atau dai bisa langsung
berbagi ilmunya kepada masyarakat. Guru juga akan mengetahui berbagai
masalah yang sedang dihadapi oleh kebanyakan umat muslim.
Selanjutnya bagi jamaah yang menghadiri majlis taklim memiliki manfaat
sebagai berikut:

1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
2. Memperoleh pahala
3. Mendapatkan ketenangan dalam hidup
4. Mempererat tali silahturahmi dengan sesama muslim
5. Memperoleh banyak ilmu tentang agama Islam
6. Mengharapkan ampunan, dan rezeki dari Allah SWT
Itulah manfaat yang bisa kita dapat dalam menghadiri majlis taklim. Hal
itu bisa memberikan kita hidup yang tenang dan khusnul khotimah baik di dunia
maupun di akhirat. Maka ikutilah kegiatan majlis taklim sebagai ajang

15
Helmawati, Pendidikan Nasional dan Optimalisasi Majelis taklim,...hlm.93

Implementasi Keislaman melalui Majelis Taklim ( Maulida...) 62


mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mengikuti majlis taklim juga harus
didasarkan niat yang ikhlas. Majlis taklim merupakan kegiatan yang positif. Dai
akan menyampaikan banyak nasihat yang bisa kita amalkan dalam kehidupan
bermasyarakat. Sehingga kita bisa hidup dengan tentram dengan akhlak yang baik
dan sesuai dengan ajaran Islam.

Contoh Majelis Ta’lim
Majelis ta’lim Mushola Al-Muttaqin Merupakan majelis ta’lim yang
dibentuk oleh ibu ibu di desa Karangdawa, kecamatan Margasari, Tegal, Jawa
Tengah. Dalam majelis ta’lim ini menjelaskan pembelajaran bagaimana untuk
menyeimbangkan hubungan antara Allah dengan manusia lalu hubungan sesama
manusia yakni melalui dzikir kepada Allah SWT, bersedekah, serta cara agar salat
bisa diterima disisi Allah SWT. Majelis ta’lim ini dilaksanakan setiap hari jum’at
dengan jamaahnya ibu-ibu. Kemudian untuk bisa mengikuti kajian ini jamaah
harus menjadi anggota jamiah mushola al-muttaqin terlebih dahulu. Karena majlis
ini lahir dari jamiah ibu-ibu mushola al-muttaqin.

PENUTUP
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa majlis taklim sebagai
wadah bagi umat muslim untuk belajar dan mengajar mengenai ajaran Islam.
Antara jamaah dan kyai akan saling berinteraksi secara langsung mengenai
masalah yang dibahas yang telah disepakati. Dari kegiatan tersebut maka
selayaknya umat muslim harus mengimplementasikan nilai keislaman dalam
kehidupan sehari hari, baik di dalam keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Hal ini bertujuan mengarahkan umat muslim ke hal-hal yang positif.
Sehingga kerukunan antar masyarakat akan semakin meningkat, serta moral
masyarakat akan semakin baik. Aktivitas yang dilakukan bersifat terbuka dan suka
rela karena termasuk dalam lembaga pendidikan nonformal, kemudian materi
yang dibahas juga sesuai kesepakatan yang telah disepakati bersama. Kegiatan ini
sangat penting bagi kebutuhan dan hasrat anggota masyarakat akan nilai
keislaman. Hal ini sebagai usaha memecahkan masalah-masalah menuju
kehidupan yang bahagia.

63 HIKMAH, Vol. 15 No. 1 Juni 2020, 51-64



DAFTAR PUSTAKA
Herlmawati. 2013.Pendidikan Nasional dan Optimalisasi Majelis taklim.Jakarta:
PT Rineka Cipta
Hidayat, Fahri. 2018. Islamic Building Kontruksi Dasar dalam Bangunan Studi
Islam. Yogyakarta: Pustaka Senja.
Hidayat, Fahri. 2015. Pengembangan Paradigma Integrasi Ilmu: Harmonisasi
Islam dan Sains dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam 04(2), 299-
318.
Hidayat, Fahri. 2019. Perspektif Peneliti Outsider Terhadap Perilaku Keagamaan
Masyarakat Muslim (Kajian pada Pemikiran Frederick M. Denny).
Cakrawala: Jurnal Studi Islam. 14(2), 102-112.
Khodijah, Nyanyu. 2018. Majelis Taklim Asy-Syifa:Potret Majelis Taklim Dalam
Komunitas Muslim Muallaf di Bali. Jurnal Ri’ayah. 03(2), 84-98.
Mahmud Halim, Abdul Ali. 2019. Jalan Dakwah Muslimah. Solo: PT. Era
Adicitra Intermedia
Mufarroh, dan Jadidah, Amatul. 2016. Paradigma Pendidikan Alternatif : Majelis
Taklim Sebagai Wadah Pendidikan Masyarakat.Jurnal Pusaka. 07, 27-
42.
Sarbini, Ahmad. 2010. Internalisasi Nilai Keislaman Melalui Majelis Taklim.
Jurnal Ilmu Dakwah. 05, 16
Subandi, Ahmad. 2014. Ilmu Dakwah:Pengantar Ke Arah Metodologi, Bandung:
Syahida.
Syam, Nur. 2009. Tantangan Multikulturalisme Indonesia: Dari Radikalisme
Menuju Kebangsaan. Yogyakarta: KANISIUS.
Wirutomo, Paulus. 2012. Sosiologi Untuk Jakarta: Menuju Pembangunan Sosial-
Budaya. Jakarta: Lembaga Pemberdaya Masyarakat Jakarta.

Implementasi Keislaman melalui Majelis Taklim ( Maulida...) 64




Penulis Berikutnya:

Hikmah Volume 15 Nomor 1 2021
Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam

Imam Sadili
Yang berjudul “Konsep Ar-Rahmah Al-Muhammadiyah serta Terapannya pada
Dakwah Moderat”