Jurnal Pengabd ian Kepada Masyarakat (Abdimas)
I KIP Sil iwangi Volume 1 Nomor 1 , Januari 201 8
4

Menurut Gunadi (2008: M. Amini, 2008: 18) , ada 3 pera n utam a yang dapat
dilaku kan ayah - ibu dalam m engemb angkan karakter anak. Pertama , berkewajiban
menciptakan su asana yang hangat dan tentram. T anpa ketentraman, akan su kar bagi
anak untu k belajar apa pu n dan anak akan mengalami hambatan dalam per tumbuhan
jiwanya. Ketegangan dan ketakutan adalah wadah yang buru k bagi per kembangan
karakter anak. Kedua , menjadi panu tan yang positif bagi anak sebab a nak belajar
terbanya dari apa yang dilihatnya, bukan dari apa yang didengarnya. Kara kter orang tua
yang dierlihatkan melalui perilaku nyata merupakan b ahan pelajara n yang akan disera p
anak. K etiga , m endidi k anak arti nya m engajar kan karakter yang baik dan
m endisiplinkan anak agar berperilaku sesuai denga n apa yang telah diaj arkannya.
Peran orang tua yang sangat penting seperti itu perlu untu k dibina dan dikembangkan
sesuai dengan fitr ahnya agar dapat tu mbuh dan berkembang sesuai dengan harapan.
Karena proses tumbuh kembang anak itu berjalan seiring dengan waktu dan berjalan
secara gradual namu n tidak dapat diulang. Kare na itulah , pendidikan keayah bundaan
menjadi penting bila hal tersebut dapat menjadi salah satu pendorong dalam
pembinaan kehidu pan bermasyarak at, berbangsa dan bertanah air dalam u nit sosial
terkecil yaitu keluarga.
John W, Santro ck (2007: 163) mengemukakan bah wa pengasuhan ( paren ting )
membutuhkan sejumlah kemampuan inter personal dan mempunyai tuntu tan
interpersonal yang besar, tetapi sangat sed ikit dalam pendidi kan formal mengenai tugas
ini. Pola pengasuhan tergantu ng dari bagaimana suatu lingku ngan keluarga membentuk
aturan ( perilaku , norma dan nilai) yang harus dipatuhi oleh anggota keluarganya. Pola
pengasuhan ini dibentuk ol eh orangtua yang terdiri dari ayah dan i bu untu k
memberikan pendidi kan pada anaknya sehingga dapat membekas pada diri anak dan
menjadikan kara kteristik dan pribadi bagi diri anak. Di masing - masing keluarga
memiliki pola - pola pengasuhan yang berbeda, tergantung dari bagaima na pandangan
orangtua dalam m emberikan asuhan pada anak - anaknya.
C. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan program pengabdian kepada masyar akat Kegiatan pengabdian
ini dilaksanakan selam a 2 minggu yang terbagi dalam tiga tah ap yaitu: (1) tahap
perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi. Tahap pere ncanaan telah
ditetapkan h al - hal sebagai berikut: tempat/lo kasi kegiatan dipilih di Desa

Jurnal Pengabd ian Kepada Masyarakat (Abdimas)
I KIP Sil iwangi Volume 1 Nomor 1 , Januari 201 8
5

Karangpakuan, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang . Jenis kegiatan berupa
pelatihan dan seminar tentang pare nting yang diberi judul sekolah dan masayrakat .
Tahap pelaksanaan berupa penyajian materi secara teori selam a 1 hari di lanjutkan
dengan pendam pingan yang dibantu oleh mahasiswa STKIP Siliwangi yang terlibat
dalam program pengabdian kepada masyarakat .
Kegiatan pe ngabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metod e dalam bentu k
seminar melalui cer amah, demontrasi dan Tanya jawab dilaksanak selama 6 bulan.
Adapu n tah apan - tah apan dalam pelaksanaan kegiatannya : 1. Ceramah digunakan
untu k menyampaikan pengetah uan secara umum tentang program keayahbundaan dan
pendekatan yang dapat digunakan dalam pendidikan keluarga . 2. Demontrasi
digunakan u ntu k memberikan ketera mpilan langsung m engenai proses penanganan
yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh anak b aik dala m kehidupan
personal, inter presonal maupu n dalam kehidupan sosial di tengah masyara kat. 3. Tanya
jawab digunakan untuk m elengkapi hal - hal yang belum tera komodasi ol eh kedua
metode diatas. 4. Simulasi kegiatan di skusi dan konseling penanganan permasalahan
a nak dan orang tua yang ada di dalam keluarga masing - masing .
Khalayak sasaran yang s trategis untuk masalah ini adalah guru sekolah dasar, guru
sekolah menengah pertama , kader PKK Desa Karangpakuan, pendidik P AUD dan
kelompok m asyara kat yang tergabung dalam maj elis taklim. Total diiku ti oleh sekitar
40 orang peserta . Dipilihnya sasara n kegiatan pengabdian ini adalah karena pesert a
tersebut memiliki potensi untuk dapat mengembangkan program pendidikan
keayahbundaan secara pra ktis dan memiliki potensi untu k da pat dijadikan sebagai agen
pembaharu dalam pendekatan pendidikan orang tua terhadap anak dalam keluarg a
yang ada di Desa Kar angpakuan, Kecam atan Darmaraja, Kabupaten Sum edang.
Tingkat keb erhasilan pelatihan ini dilakukan melalui pengam atan langsung m elalui
penilaian ki nerja dan hasil simulasi pada pesert a dalam proses persiapan, pelaksanaan,
dan evaluasi dalam pendampingan dan konseli ng yang dilaku kan, sehingga dapat
memberikan gambaran mengenai capaian yang telah diperoleh oleh setiap peserta
terhadap pend idikan keluarga yang dijalankannya .
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil

Jurnal Pengabd ian Kepada Masyarakat (Abdimas)
I KIP Sil iwangi Volume 1 Nomor 1 , Januari 201 8
6

Program pengabdian kepada masyara kat dilaksanakan dengan mengiku tser takan
mahasiswa untuk menjadi salah satu observer dalam menilai perubah an yang terjadi
setelah adanya program seminar dan pen dam pingan yang dilaku kan. Pelibatan
mahasiswa dimaksudkan u ntu k m enumbuhkembangkan kesadaran pendidikan
keayahbundaan secara akademik, sekaligus memberikan kesempatan kepada
mahasiswa u ntuk dapat mengaplikasikan pendekatan konseling dalam proses
pemberdaya an masyar akat melalui sistem keluarga yang berbasis pendidikan
keayahbundaan.
Berdasarkan pengamatan/ observasi dan wawancara yang dilaku kan, maka
diperoleh bebera pa gambara n bahwa terdapat perubah an terhada ku alitas pengasuhan
yang ditu njukkan oleh orang tua. Terutama dalam penggunaan bah asa positif dalam
interaksi anak dan orang tua. Hal ini diharapkan akan memberikan dam pak positif
dalam penguatan karakter anak pada saat menj elang dewasa. Penggunaan bahasa
positif, misalnya dengan pengurangan kosakata n egatif, seperti tidak dan jangan, serta
lebih banyak memberikan solusi terhadap permas alah an anak dibandingkan dengan
memarahi anak dengan kata - kata yang tidak jelas dan kasar/ keras. Apalag i dengan
menggunakan tindakan fisik, seperti mencubit, m enjewer at au m emukul.
Selain itu, dalam proses observasi dan wawancar a ditemukan bah wa mo tivasi
belajar dan proses sosialisasi anak j au h berkembang setelah pendekatan pengasuhan
diperbaiki sesuai dengan pola program keayahbu ndaan yang diberikan pada saat
program pe ngabdian dilaku kan. Motivasi belajar ini diindikasikan oleh semakin
intensifnya kehadiran anak dalam pembelaj aran di sekolah, antusiasm e dalam
pembelaj aran, aktivitas di lingkungan masyarakat dan keluarga yang semakin baik,
kemampu an ber tanya yang juga ber tambah baik dan penguasaan bahas a untu k
mengkritisi kondisi lingku ngannya.
Perkembangan lainnya yang berh ubungan dengan peningkatan ku alitas
pengasuhan adalah dengan semakin b aiknya pol a tatalaksana program pem belajara n
pada satuan pendidikan informal, sep erti PAUD, Tempat Penitipan Anak dan
sebagainya. Hal ini diindikasikan deng an semaki n tertibnya administrasi pendukung,
catatan perkembangan anak, pola komunikasi antara orang tu a dan guru mengenai
tumbuh kembang anak sert a tugas perkembangannya dan kesada ran guru dalam

Jurnal Pengabd ian Kepada Masyarakat (Abdimas)
I KIP Sil iwangi Volume 1 Nomor 1 , Januari 201 8
7

menggunakan pendekatan keayahbu ndaan di dalam proses pembelajar an yang
dilaksanakan di sekolah atau tempat pendidikan anak.
Sedangkan pihak pengelo la dan beberapa unsur pemerintah Desa Karangpakuan,
Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, menyebu tkan bah wa dengan adanya
seminar dan pendampingan dalam pengabdian kepada masyara kat diharapkan dapat
meningkatkan kualitas kehidu pan keluarga di tengah masyarakat. Sehing ga dapat
menjadi pendorong dalam pembentukan karakter masyara kat yang dapat ja uh lebih
berkembang dan dihara pkan memiliki kontribusi pula terh adap situasi dan kondisi
kehidupan yang nyata dan ada di tengah masyarakat.
Pembahasan
Berdasarkan hasil kegiatan P2M yang telah dip apar kan pada hasil, bahwa kegiat an
pengabdian ini mendapat respon yang positif dari para peser ta, guru - guru dan u nsur
pimpinan daerah , dimana para peserta sangat antusias m engikuti kegiatan, dan hasilnya
juga sangat baik, begitu juga dengan guru PAUD, SD, SMP dan SMA juga pihak pimpinan
desa yang dengan senang hat i membantu dalam proses awal sampai akhir. Disisi lain
masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan, misalnya menentu kan waktu,
kar e na seminar dan pendam pingan ini dijadwalkan h ari Senin hingga Kamis sehingga
banyak diantara peserta yang terkendala w aktu bersamaan dengan waktu kerja dan
banyak orang tu a yang bekerja dilu ar desa . Namu n demi kian, h al tersebut tidak
menyurutkan motivasi para orang tua, guru dan pihak des a untuk senantias a terlibat
dalam kegiatan yang dilaksanakan. Sehingga dapat dengan j elas terlihat perubahan yang
dirasakan dan ditunju kkan o leh par a peser ta seminar dan pendamping an yang
dilaku kan.
Perubahan tersebut sesuai dengan pendapat dari Elkind (dalam Palupi, 2013:3)
“Komunikasi dan negosiasi antara orang tua dan anak akan mampu menjembatani
keinginan dan kebutuhan masing-masing sehingga menjadi pendorong perkembangan
bagi keduanya.” Hal ini berarti bahwa anak akan menganggap pola asuh orang tua
mereka tepat dan sesuai bagi dirinya, serta akan mendukung perkembangan dirinya
untuk mencapai sebuah prestasi. Dengan demikian anak dan orang tua dapat bekerja
sama untuk membangun kesempatan saling membangun, sesuai dengan status dan
perannya masing-masing.

Jurnal Pengabd ian Kepada Masyarakat (Abdimas)
I KIP Sil iwangi Volume 1 Nomor 1 , Januari 201 8
8

E. KESIMPULAN
Berdasarkan pembah asan diatas, maka dapat dijelaskan bah wa dalam pr ogram
pengabdian yang dilaksanakan, dapat memberikan nilai tambah bagi proses pendekatan
dalam kehidu pan keayahbu ndaan yang dikembangkan di dalam keluarga. Keluarga
sebagai satuan sosial ter kecil dalam kehidu pan bermasyara kat, dihara pkan dapat
membantu membentu k kara kter yang l ebih baik bagi perkembangan sistem sosial di
tengah masyara kat. Program keayahb undaan menj adi salah satu indikator penting
dalam pening katan kapasitas keluarga terutama dalam skal mikro, karena saat ini
pengembangan kualitas kelu arga dih ar apkan dapat m enjadi salah satu pendorong
utama dalam peningkatan daya saing, di tengah gempuran bu daya asing dan semakin
masifnya penetrasi budaya asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Program pengabdian kepada masyar akat, terutama yang dilaksanak an oleh STKIP
Siliwangi menjadi pembuka jalan dalam memasyara katkan kapasitas kehidupan
berbangsa dan bern egara dalam bidang kehidupan keluarga yang sesuai dengan
tantangan dan kebu tuhan bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang. Hal
menuntut ad anya partisipasi yang lebih luas dan lebih jelas di dalam kehidupan
keluarga seb agai sistem dan satuan terkecil kehidupan manusia.
F. DAFTAR PUSTAKA
Amini , M . ( 2008 ) . Pengasuhan Ayah Ibu yang Patut, Kunci Sukses Mengem bangkan
Karakter Anak. Yogyakar ta: Tiara Wacana.
Djamarah , S. B . ( 2004 ) . Guru dan Anak Didik Dalam Intera ksi Edukatif. Jakart a: Rineka
Cipta.
Palupi, D.R. ( 2013 ) . Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Persepsi terh adap Pola
Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar Psikologi Angkatan 2010 Unive rsitas
Airlangga Surabaya. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Per kembangan, Volume 2
Nomor 1, 2013.
Santrock , J. W. (Alih Bah asa: Mila Rachmawati dan Anna Kuswanti). ( 2007 ) .
Perkembangan Anak (Child Development, eleventh edition). Jakart a: Erlangga.
Shochib , M . ( 1998 ) . Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Anak Me ngembangkan
Disiplin. Jakarta: Rineka Cipta.