This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license
Hal | 423
JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
e-ISSN : 3031- 0059
Volume 1, No. 6, Tahun 2024
https://ejournal.jurnalpengabdiansosial.com/index.php/jps

Strategi Inovatif Meningkatkan Literasi Numerasi : Forum
Komunikasi dan Koordinasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di UPT
SD Negeri Menilo


Deeva Putri Salsabilla
1
, Rida Nanda Kirana
2
, Ilmi Irmawati³, Wita Ningsih⁴, Nur
Aini Dwi Arum⁵, Puji Rahayu⁶, Kosidah⁷, Dewi Kartika⁸
1
Universitas Negeri Surabaya, Indonesia

2
Universitas Negeri Malang, Indonesia
3,4,5
Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, Indonesia
6
Universitas PGRI Ronggolawe, Indonesia
7, 8
UPT SD Negeri Menilo, Indonesia

Corresponding Author
Nama Penulis: Rida Nanda Kirana
E-mail: [email protected]

Abstrak
Fokus kegiatan ini adalah mencapai tujuan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Mengajar) yang
diterapkan oleh Mendikbud Ristek. Tujuan kegiatan ini memberikan pemahaman yang mendalam mengenai
forum komunikasi dan koordinasi sekolah untuk memperkuat literasi dan numerasi di tingkat SD. Metode yang
digunakan dalam kegiatan ini adalah metode studi literaturMetode kegiatan yang dilakukan yaitu Forum
Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS) tim kampus mengajar UPT SD Negeri Menilo dilakukan bersama
Kepala Sekolah, Dosen Pembimbing Lapangan, dan Dewan Guru. Di dalam FKKS, mahasiswa
mempresentasikan Rencana Aksi Kolaborasi (RAK) yang akan dilaksanakan selama penugasan. Hasil dalam
pelaksanaan Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah Kampus Mengajar Angkatan 7 di UPT SD Negeri
Menilo adalah pengesahan Rencana Aksi Kolaborasi (RAK) dalam membantu untuk meningkatkan literasi dan
numerasi peserta didik di UPT SD Negeri Menilo. Penyusunan Rencana Aksi Kolaborasi (RAK) yang
disesuaikan dengan kondisi dari UPT SD Negeri Menilo menjadi bagian penting. Keterlibatan dari mahasiswa
Kampus Mengajar, Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala Sekolah, dan Guru Pamong adalah bentuk dari
keterlibatan dalam menyukseskanForum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah Kampus Mengajar Angkatan 7 di
UPT SD Negeri Menilo dan dalam pelaksanaan Rencana Aksi Kolaborasi (RAK)
Kata kunci - MBKM, Mendikbud Ristek, Kampus Mengajar, Rencana Aksi Kolaborasi

Abstract
The focus of this activity is to achieve the objectives of the MBKM (Merdeka Belajar Kampus Mengajar) program
implemented by the Minister of Education and Culture Ristek. The purpose of this activity is to provide an in-
depth understanding of the school communication and coordination forum to strengthen literacy and numeracy
at the elementary level. The method used in this activity is the literature study methodThe method of activities
carried out is the School Communication and Coordination Forum (FKKS) of the teaching campus team UPT SD
Negeri Menilo carried out with the Principal, Field Supervisors, and the Teacher Council. In FKKS, students
present the Collaboration Action Plan (RAK) that will be implemented during the assignment. The result of the
implementation of the Communication and Coordination Forum for Teaching Campus School Batch 7 at UPT
SD Negeri Menilo was the ratification of the Collaboration Action Plan (RAK) in helping to improve the literacy
and numeracy of students at UPT SD Negeri Menilo. The preparation of a Collaboration Action Plan (RAK) that

Deeva Putri Salsabilla et al, Strategi Inovatif Meningkatkan Literasi Numerasi : Forum Komunikasi dan
Koordinasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di UPT SD Negeri Menilo
This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license
Hal | 424
is tailored to the conditions of UPT SD Negeri Menilo is an important part. The involvement of Teaching Campus
students, Field Supervisors, Principals, and Pamong Teachers is a form of involvement in the success of the 7th
Generation Teaching Campus School Communication and Coordination Forum at UPT SD Negeri Menilo and
in the implementation of the Collaboration Action Plan (RAK).
Keyword - Minister of Education and Culture, Activity and Technology, Teaching Campus, Collaborative
Action Plan

PENDAHULUAN
Keterampilan literasi membaca dan numerasi sebagai prasyarat minimum kecakapan hidup
abad 21 yang ditumbuh kembangkan melalui pendidikan yang terintegrasi baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat agar siswa dapat belajar dengan baik (Muza Azhari et al., 2022).
Sebagai bagian kecakapan abad 21 siswa penting memiliki kemahiran dalam literasi dan numerasi.
Keterampilan literasi numerasi diperlukan untuk memecahkan masalah sehari-hari dengan
menggunakan pengetahuan matematis baik simbol maupun angka. Literasi numerik memerlukan
pemikiran logis sehingga memudahkan seseorang dalam memahami matematika, sehingga dengan
memiliki kemampuan numerik maka seseorang akan terbantu baik dalam memahami materi,
menganalisis masalah, dan memecahkan masalah (Putriana et al., 2021).
Sebagai keterampilan yang perlu dikuasai siswa, pada data dan faktanya kemampuan literasi
numerasi siswa di Indonesia sangat memprihatinkan dan jauh dari target minimal batas rata-rata.
Kesenjangan kemampuan literasi numerasi ditunjukan dari hasil PISA dan TIMSS. Hal ini
ditunjukan oleh hasil PISA (Programme for International Student Assessment) 2018 menunjukkan
bahwa kemampuan literasi siswa di Indonesia menempati urutan ke-6 dari bawah dengan skor rata-
rata 371. Sementara itu, kemampuan matematika berada di urutan ke-7 dari bawah dengan skor 379.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia masih berada di
bawah rata-rata dunia. Selain itu rendahnya literasi numerasi siswa khususnya Sekolah Dasar di
Indonesia juga dibuktikan dari hasil TIMSS, 2015 Indonesia mendapatkan nilai matematika 397 dari
nilai tertinggi yang diraih Singapore yaitu 618. Menurut Hidayat (2023) dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran di Indonesia, terutama pada kemampuan literasi dan numerasi siswa,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (KEMENDIKBUD RI) telah
memperkenalkan Program Kampus Mengajar sebagai bagian dari inisiatif Kampus Merdeka.
Kampus Mengajar yaitu aktivitas mengajar di sekolah dimana ini termasuk dari program
Kampus Merdeka yang diperuntukkan bagi mahasiswa dari berbagai jurusan dan perguruan tinggi di
seluruh Indonesia untuk turut serta, mengembangkan diri, sekaligus membuat perubahan (Shabrina,
2022). Siswa-siswa di Sekolah Dasar terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan).
Siswa dibantu oleh Mahasiswa Kampus Mengajar untuk merubah tantangan dan hambatan
menjadi sebuah harapan. Penyelenggaraan program Kampus Mengajar didukung oleh Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Mahasiswa dari berbagai Indonesia dalam program ini
seyogyanya dapat berkreasi, berkolaborasi, serta beraksi untuk menunjang peningkatan mutu
pembelajaran di Sekolah Dasar dengan berkolaborasi bersama pihak sekolah. Kegiatan
dilaksanakan untuk membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran khususnya melatih
keterampilan siswa dalam literasi dan numerasi. Singkatnya, fokus pengabdian ini mencakup upaya
pembentukan literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, bantuan dalam mengoptimalkan keterbatasan
sarana pembelajaran.
Sekolah yang terletak di Desa Menilo, Kabupaten Tuban ini termasuk sekolah dasar yang
tertinggal karena jumlah SDiM guru dan fasilitas sekolah yang terbatas. Kultur yang ada di
lingkungan sekolah pun menjadi penghambat, karena banyak masyarakat yang acuh tak acuh
terhadap pendidikan, bahkan pendidikan anaknya sendiri. Bangunan sekolah ini, selain
kurangnya fasilitas pendukung seperti perpustakaan untuk melaksanakan literasi, pun tidak

Deeva Putri Salsabilla et al, Strategi Inovatif Meningkatkan Literasi Numerasi : Forum Komunikasi dan
Koordinasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di UPT SD Negeri Menilo
This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license
Hal | 425
memiliki ruangan laboratorium yang membuat banyak siswanya kurang memiliki kemampuan
adaptasi teknologi. Terdapat beberapa siswa yang belum bisa membaca di kelas rendah dan
kurang fasih di kelas tinggi. Tingkat konsentrasi siswa saat pembelajaran berlangsung pun kurang
baik, sehingga saat pembelajaran berlangsung ruangan kelas terasa bising karena siswa tidak
memperhatikan guru berbicara didepan dan hanya bermain atau mengganggu temannya.
Khususnya pada kelas III yang merupakan kelas rendah, setengah dari jumlah siswanya termasuk
siswa yang belum memiliki keterampilan membaca dan berhitung, bahkan ada pula siswa yang
tidak mengenal huruf dan angka.
Hal tersebut seharusnya menjadi perhatian bersama antara guru dan orang tua siswa,
namun realita nya orang tua siswa tidak membimbing anak ataupun kurang memperhatikan
kemampuan anaknya dirumah, sehingga saat di sekolah siswa merasa malas belajar dan hanya ingin
bermain, dikarenakan tidak ada motivasi internal maupun eksternal. Berdasarkan analisis
kebutuhan di atas maka diperlukan suatu inovasi dari mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan
literasi dan numerasi siswa dengan keadaan dan fasilitas yang ada.
Fokus kegiatan ini adalah mencapai tujuan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus
Mengajar) yang diterapkan oleh Mendikbud Ristek (Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi). Tujuan kegiatan ini memberikan pemahaman yang mendalam mengenai forum
komunikasi dan koordinasi sekolah untuk memperkuat literasi dan numerasi di tingkat Sekolah Dasar
(SD). Selain kegiatan ini akan menjelaskan bagaimana kolaborasi yang efektif digunakan untuk
memperkuat kemampuan numerasi siswa yang dijalin antara sekolah dengan pihak mahasiswa
Kampus Mengajar. Poin terakhir adalah memahami peran yang dimainkan oleh Kampus Mengajar
Angkatan 7 dalam memfasilitasi penggunaan fasilitas pendukung literasi dan numerasi dalam
pembelajaran di SD. Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, kegiatan ini akan memberikan wawasan yang
mendalam tentang bagaimana teknologi dapat meningkatkan literasi dan numerasi di Sekolah Dasar,
serta peran penting Kampus Mengajar dalam menggerakkan perubahan ini.

METODE
Metode kegiatan yang dilakukan yaitu Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS) tim
kampus mengajar UPT SD Negeri Menilo dilakukan bersama Kepala Sekolah, Dosen Pembimbing
Lapangan, dan Dewan Guru. Di dalam FKKS, mahasiswa mempresentasikan Rencana Aksi Kolaborasi
(RAK) yang akan dilaksanakan selama penugasan. Selain itu, Mahasiswa juga meminta saran dan
pendapat dari guru pamong, dewan guru serta DPL mengenai RAK yang dirancang.

HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Program Literasi dan Numerasi Kampus Mengajar
Kampus mengajar muncul karena urgensi pendidikan di Indonesia dimana jelas tampak pada
penurunan kemampuan literasi, dan numerasi peserta didik di berbagai jenjang pendidikan, salah
satunya pada jenjang sekolah dasar. Terbatas dalam membaca dan salah dalam berhitung sering
dijumpai dalam kehidupan sehari hari terutama peserta didik sekolah dasar. Kementerian Pendidikan
Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Direktorat Sekolah Dasar berupaya untuk melakukan
peningkatan kapasitas dan kompetensi warga sekolah dengan tujuan kecakapan literasi dan numerasi
dasar warga sekolah, terutama peserta didik akan meningkat.
Adapun literasi didefinisikan sebagai kemampuan melakukan kegiatan baca, tulis, berhitung,
dan bicara, serta kemampuan mencari informasi dan menggunakannya. Kegiatan sosial yang dalam
penerapannya dipengaruhi oleh berbagai kondisi kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat
kegiatan membaca, menulis, menghitung yang digunakan untuk memikirkan, menyelidiki,
menanyakan dan mengkritik semua hal yang telah dipelajari dan penggunaan bacaan yang memiliki
variasi dalam hal subjek, aliran, dan tingkat kerumitan bahasa.

Deeva Putri Salsabilla et al, Strategi Inovatif Meningkatkan Literasi Numerasi : Forum Komunikasi dan
Koordinasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di UPT SD Negeri Menilo
This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license
Hal | 426
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai macam
bilangan dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam
berbagai konteks kehidupan sehari-hari; serta menganalisis informasi yang ditampilkan di dalam
berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan lain sebagainya) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis
tersebut untuk memprediksi dan mengambil kesimpulan dan keputusan. Secara sederhana, numerasi
dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan
operasi hitung di dalam kehidupan sehari- hari. Literasi numerasi juga mencakup kemampuan untuk
menerjemahkan informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita. Singkatnya, literasi numerasi
adalah kemampuan atau kecakapan dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
menggunakan matematika dengan percaya diri di seluruh aspek kehidupan. Literasi numerasi
meliputi pengetahuan, keterampilan, perilaku,
2. Strategi Inovatif dalam Peningkatan Literasi dan Numerasi di UPT SD Negeri Menilo
Sesuai rencana program Kampus Mengajar yakni meningkatkan motivasi dan minat belajar
siswa dari pemahaman literasi, numerasi, dan adaptasi teknologi, mahasiswa berupaya mengajak
peserta didik untuk belajar dengan asyik dan menyenangkan. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat
disimpulkan daftar prioritas kebutuhan sekolah yang akan dirancang sebagai program, yakni
peningkatan literasi dan numerasi, serta adaptasi teknologi.
Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah (FKKS) tim kampus mengajar UPT SD Negeri
Menilo dilakukan bersama Kepala Sekolah, Dosen Pembimbing Lapangan, dan Dewan Guru. Di
dalam FKKS, mahasiswa mempresentasikan Rencana Aksi Kolaborasi (RAK) yang akan dilaksanakan
selama penugasan. Selain itu, Mahasiswa juga meminta saran dan pendapat dari guru pamong, dewan
guru serta DPL mengenai RAK yang dirancang. Rencana Aksi Kolaborasi yang dirancang oleh tim
mahasiswa kampus mengajar tentunya berbasis strategi inovatif yang bertujuan peningkatan literasi,
numerasi dan adaptasi teknologi. RAK literasi meliputi open donasi buku, kunjungan perpustakaan
daerah, pembiasaan literasi pagi 15 menit, slogan literasi, sudut baca, pop-up book, minibook literasi,
serta literasi camp. Sedangkan rencana aksi kolaborasi sub numerasi yang dirancang tim mahasiswa
kampus mengajar meliputi quiz before & after school dan media-media pembelajaran interaktif
diantaranya ular tangga numerasi, berburu ubur-ubur, tangga pintar, serta papan numerasi.
Selain itu untuk meningkatkan kreativitas dan kesadaran lingkungan, tim kampus mengajar
juga merancang pembuatan totebag ecoprint dan pembuatan tempat sampah. Tempat sampah ini
nantinya dibuat 3 warna sesuai jenisnya, yaitu organik (hijau), anorganik (kuning), dan bahan
berbahaya (merah). Sehingga peserta didik dapat membuang sampah berdasarkan jenisnya dan
diharapkan dengan adanya tempat sampah ini dapat meningkatkan kesadaran lingkungan warga
sekolah, khususnya peserta didik. Disamping itu untuk memanfaatkan sampah plastik, tim kampus
mengajar juga menyusun program pembuatan ecobrick. Pelaksanaan ecobrick ini dapat membantu
mengurangi sampah plastik serta mendaur ulangnya dengan media botol plastik bekas untuk
dijadikan sesuatu yang berguna bahkan memiliki daya jual tinggi.
Dalam upaya membangun karakter yang positif sejak dini, tim kampus mengajar mengadakan
pembiasaan 5S (salam, senyum, sapa, sopan, dan santun). Hal ini sangat bermanfaat bagi peserta didik
dalam interaksi kehidupan sehari-hari. Tim kampus mengajar UPT SDN Menilo juga mengadakan
bioskop mini untuk mengisi pondok ramadhan. Adapun film yang ditonton adalah kisah Nabi
Muhammad SAW. tujuannya tidak jauh berbeda yakni agar peserta didik dapat meneladani kisah Nabi
Muhammad sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupannya.
Dunia pendidikan harus mampu beradaptasi dengan digitalisasi pendidikan. Sesuai tujuan
program kampus mengajar, yakni selain peningkatan literasi dan numerasi juga adaptasi teknologi.
Program adaptasi teknologi tim kampus mengajar UPT SD Negeri Menilo diantaranya ialah
penggunaan canva, powtoon, dan wordwall. Adapun sasaran dalam pelaksanaan program ini ialah
dewan guru. Program ini bertujuan memberikan pengalaman yang lebih luas terhadap Bapak/Ibu

Deeva Putri Salsabilla et al, Strategi Inovatif Meningkatkan Literasi Numerasi : Forum Komunikasi dan
Koordinasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di UPT SD Negeri Menilo
This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license
Hal | 427
Guru, sehingga dapat memunculkan inovasi-inovasi pembelajaran berbasis teknologi dan dapat
menghadirkan suasana pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan bagi peserta didik.


Gambar 1
Pelaksanaan FKKS mahasiswa kampus mengajar UPT SD Negeri Menilo bersama Kepala Sekolah,
Dosen Pembimbing Lapangan, dan Dewan Guru.


KESIMPULAN
Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah Kampus Mengajar Angkatan 7 merupakan salah
satu bentuk kegiatan yang pelaksanaannya sangat penting dan bermanfaat. Hal ini bertujuan sebagai
bentuk membangun kerjasama yang efektif dan baik antara mahasiswa dan pihak sekolah dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan dalam bidang literasi dan numerasi. Hasil dalam pelaksanaan
Forum Komunikasi dan Koordinasi Sekolah Kampus Mengajar Angkatan 7 di UPT SD Negeri Menilo
adalah pengesahan Rencana Aksi Kolaborasi (RAK) dalam membantu untuk meningkatkan literasi dan
numerasi peserta didik di UPT SD Negeri Menilo. Penyusunan Rencana Aksi Kolaborasi (RAK) yang
disesuaikan dengan kondisi dari UPT SD Negeri Menilo menjadi bagian penting. Tentunya dengan
kerjasama dan koordinasi antar pihak sekolah dan mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 7 yang
baik akan membantu dalam menyukseskan Rencana Aksi Kolaborasi (RAK) yang sudah disusun.
Keterlibatan dari mahasiswa Kampus Mengajar, Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala Sekolah, dan
Guru Pamong adalah bentuk dari keterlibatan dalam menyukseskan Forum Komunikasi dan
Koordinasi Sekolah Kampus Mengajar Angkatan 7 di UPT SD Negeri Menilo dan dalam pelaksanaan
Rencana Aksi Kolaborasi (RAK).

UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, kami dapat menyelesaikan karya tulis untuk pengabdian sosial ini secara lancar. Kami ucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses pengabdian dan penulisan ini.
Kami harap penulisan yang kami lakukan ini dapat memberikan manfaat dan dampak yang baik untuk
kedepannya bagi seluruh pihak.

Deeva Putri Salsabilla et al, Strategi Inovatif Meningkatkan Literasi Numerasi : Forum Komunikasi dan
Koordinasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di UPT SD Negeri Menilo
This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license
Hal | 428
DAFTAR PUSTAKA
Danial, E., & Warsiah. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan
Kewarganegaraan.
Hidayat, M. N. F., & Fawaid, A. (2023). PkM Peningkatan Literasi, Numerasi dan Adaptasi Teknologi
melalui Program Kampus Mengajar di SMP Negeri 3 Pakuniran Satu Atap. GUYUB: Journal of
Community Engagement, 4(1), 34-65.
Musa Azhari, B., Alifia Puteri, H., Azizah, I., Kamila, N., Azifatun Nazwa, H., & Andriatna, R. (2022).
Upaya Meningkatkan Kemampuan Literasi Membaca dan Numerasi Anak Usia Sekolah Dasar
di Desa Jeron melalui Lembar Kerja Komik Berbasis STEAM dan MIKiR. To Maega : Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 5(2), 250. https://doi.org/10.35914/tomaega.v5i2.1058
Patriana, W. D., Sutama, S., & Wulandari, M. D. (2021). Pembudayaan literasi numerasi untuk asesmen
kompetensi minimum dalam kegiatan kurikuler pada sekolah dasar muhammadiyah. Jurnal
Basicedu, 5(5), 3413-3430.
Shabrina, L. M. (2022). Kegiatan kampus mengajar dalam meningkatkan keterampilan literasi dan
numerasi siswa sekolah dasar. Jurnal Basicedu, 6(1), 916-924.
Sari, D. A. K., & Setiawan, E. P. (2023). Literas Baca Siswa Indonesia Menurut Jenis Kelamin, Growth
Mindset, dan Jenjang Pendidikan: Survei PISA. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 8(1), 1–
16. https://doi.org/10.24832/jpnk.v8i1.3873.