eISSN 2775-1368
© 2021 Penulis. Dibawah lisensi CC BY-SA 4.0. Ini adalah artikel Akses Terbuka yang didistribusikan di bawah
ketentuan Creative Commons Attribution (CC BY), yang mengizinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi
tanpa batas dalam media apa pun, selama penulis dan sumber aslinya disebutkan. Tidak diperlukan izin dari
penulis atau penerbit.
Journal of Experimental dan Clinical Pharmacy (JECP)
Doi: 10.52365/jecp.v4i2.1043
http://jurnal.poltekkesgorontalo.ac.id/index.php/JECP/
2024, 4(2), 82-94
Research Article




















Daun bidara Arab (Ziziphus spina-christi L.) mengandung senyawa kimia berupa
saponin, alkaloid, tanin dan flavonoid yang berkhasiat sebagai antibakteri. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun bidara Arab dapat
diformulasikan dalam bentuk sediaan paper soap dan melihat serta mengukur aktivitas
antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Desain
penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium dengan evaluasi uji
mutu fisik yang melalui Cycling Test serta pengujian aktivitas antibakteri dengan
metode difusi teknik paper disk dengan menggunakan 3 konsentrasi yaitu 5%, 10%,
15% dan dua kontrol pendukung yaitu kontrol negatif dimana sediaan tanpa ekstrak
juga kontrol positif yaitu paper soap. Hasil penelitian uji mutu fisik sediaan paper soap
menunjukkan bahwa sediaan memenuhi syarat standar sediaan sabun dan memiliki
aktivitas antibakteri dengan konsentrasi paling efektif yaitu konsentrasi 15% dengan
diameter zona hambat yang terbentuk 6,9 mm termasuk kategori sedang.
Kata kunci: Bidara Arab; paper soap; Staphylococcus epidermis
Ziziphus spina-christi L. contain chemical compounds such as saponins, alkaloids, tannins, and
flavonoids that have antibacterial properties. This study aims to determine whether extracts
from Ziziphus spina-christi L. leaf can be formulated into paper soap preparations and to assess
whether these preparations exhibit antibacterial activity against the growth of Staphylococcus
epidermidis. The design of this research is a laboratory experimental study, evaluating physical
quality tests through the Cycling Test and testing antibacterial activity using the paper disk
diffusion method with three concentrations: 5%, 10%, and 15%, as well as two control groups:
a negative control (preparation without extract) and a positive control (paper soap). The results
of the physical quality test of the paper soap preparation indicate that it meets the standard
criteria for soap preparations and exhibits antibacterial activity, with the most effective
concentration being 15%, which formed an inhibition zone diameter of 6.9 mm, classified as
moderate.
Key words: Ziziphus spina-christi; paper soap; Staphylococcus epidermis
ABSTRAK

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap
Ekstrak Etanol Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi L.)
Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis
Nurfitria Junita
1*
, Nurhikma Awaluddin
1
, Mirfaidah Nadjamuddin
2
, Hilmiati Wahid
1
,
Nurfauziah
1

1Program Studi Sarjana Farmasi, Universitas Megarezky, Sulawesi Selatan, Indonesia
2Program Studi D3 Farmasi, Universitas Megarezky, Sulawesi Selatan, Indonesia
INFO ARTIKEL
Submit : 08.Mar.2024
Revisi : 25.Jul.2024
Diterima : 19.Agu.2024











*Corresponding Author:
Nurfitria Junita,
Program Studi Sarjana
Farmasi Universitas
Megarezky Makassar,
Indonesia,
Email: nurfitriajunita@
gmail.com

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap Daun Bidara Arab


83

Journal of Experimental dan Clinical Pharmacy (JECP) 2024, Volume 4 Issue 2
PENDAHULUAN
Kulit melapisi permukaan tubuh dan berfungsi terutama sebagai pelindung
dari berbagai gangguan dan rangsangan eksternal. Sebagai garis pertahanan
pertama terhadap bakteri, kulit yang rusak menjadi sangat rentan terhadap
infeksi. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, protozoa, jamur, serta
beberapa kelompok mikroorganisme lainnya (Lestari, Suciati, dan Herlina 2020).
Memelihara kebersihan adalah kewajiban setiap individu untuk mencegah
berbagai penyakit. Tangan sebagai salah satu bagian tubuh yang sering
bersentuhan dan berinteraksi dengan berbagai benda di sekitarnya, sangat rentan
terhadap penularan bakteri berbahaya (Asy’syifa, Darusman, dan Dewi 2020).
Tangan adalah anggota tubuh yang memi liki peran utama dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari. Tangan sering terkontaminasi dengan kotoran
dan bibit penyakit. Kuman dapat mencemari tangan kita saat berjabat tangan atau
menggenggam sesuatu. Ketika kita tidak mencuci tangan saat akan makan atau
memegang makanan, telur cacing, bakteri, virus, dan parasit akan menginfeksi
tubuh kita. Memegang pintu, memegang uang, memegang telepon umum,
memegang mainan, dan memegang fasilitas umum lainnya (Natsir 2018).
Sabun merupakan sediaan farmasi yang terdiri dari senyawa natrium atau
kalium yang berinteraksi dengan minyak nabati dari asam lemak atau lemak
hewani. Produk ini tersedia dalam bentuk padat, cair, atau lunak dan
menghasilkan busa melalui proses saponifikasi (Sukeksi, Sianturi, dan Setiawan
2018). Secara kimia, sabun terbentuk dari reaksi antara asam lemak dan basa kuat,
yang memberikan kemampuan untuk membersihkan kulit. Selain itu, sabun juga
efektif dalam menghilangkan mikroorganisme dari permukaan kulit. Sabun harus
memenuhi standar tertentu, termasuk kemampuan untuk menghilangkan kotoran
dan patogen serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit (Lestari, Suciati, dan
Herlina 2020). Paper soap adalah inovasi produk yang berbentuk tipis seperti
lembaran kertas dan berfungsi sebagai sabun cuci tangan sekali pakai. Ukurannya
yang kecil dan mudah dibawa menjadikannya praktis digunakan saat berada di
luar rumah. Produk ini juga memiliki potensi bisnis yang menjanjikan, dengan
peluang untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan dikembangkan menjadi
usaha rumahan atau usaha kecil dan mikro (UKM) (Sukapiring et al. 2022).
Salah satu bahan alami yang mempunyai aktivitas antibakteri yaitu daun
bidara Arab (Ziziphus spina-christi L). Tanaman ini digunakan untuk mengobati
bisul, penyakit kulit, menghaluskan kulit dan meredakan penyakit jantung. Bidara
juga telah terbukti mampu membunuh bakteri, jamur serta bakteri patogen
lainnya. Masyarakat telah mengembangkan ekstrak air daun bidara Arab dalam
bentuk sediaan kapsul dan bubuk untuk mengatasi berbagai penyakit di dalam
maupun di luar tubuh. Ekstrak daun ini memiliki aktivitas antimikroba terhadap
Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Staphylococcus epidermidis (Yulianingsih
dan Arwie 2019).

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap Daun Bidara Arab


84

Journal of Experimental dan Clinical Pharmacy (JECP) 2024, Volume 4 Issue 2
Staphylococcus epidermidis membentuk rantai dalam kultur cair. Bakteri ini
adalah pembentuk spora yang sering ditemukan di udara, air, dan tanah.
Koloninya biasanya berwarna abu-abu hingga putih, terutama pada isolasi awal.
Beberapa koloni baru menghasilkan pigmen setelah inkubasi atau dalam media
cair. Staphylococcus epidermidis adalah flora normal yang terdapat pada kulit
manusia, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Bakteri ini tidak bersifat
invasif, menghasilkan koagulase negatif, dan nonhemolitik. Staphylococcus
epidermidis umumnya dapat menyebabkan penyakit pembengkakan (abses)
seperti jerawat, infeksi kulit, infeksi saluran kemih, dan infeksi ginjal (Pamungkas
dan Yuniarti 2022).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Yulianingsih dan Arwie
(2019), daun bidara arab mempunyai kandungan saponin, flavonoid, alkaloid,
tanin dan steroid yang mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aureus pada beberapa konsentrasi yaitu 20%, 60%, 80% dan
100% dengan diameter zona hambat 10,5 mm, 16 mm, 18 mm dan 24 mm.
Penelitian lain juga menemukan bahwa daun bidara Arab mengandung berbagai
kandungan kimia seperti flavonoid, fenol, alkaloid, tanin, dan saponin yang
memiliki peran sebagai antibakteri (Asy’syifa, Darusman, dan Dewi 2020). Dari
penelitian yang telah dilakukan oleh Aisyah (2021), hasil penelitian menunjukkan
bahwa ekstrak daun bidara mengandung saponin, flavonoid dan fenol serta
memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Pada
konsentrasi 5% ekstrak ini menghasilkan zona hambat sebesar 9,5 mm, sementara
pada konsentrasi 10% zona hambat yang dihasilkan adalah 11 mm.
Beberapa penelitian formulasi sediaan sabun juga telah dilakukan
menggunakan tanaman lain seperti Formulasi Sabun Kelor sebagai Antioksidan
Untuk Melindungi Kulit dari Radikal Bebas, Formulasi dan Uji Aktivitas Sediaan
Paper Soap Sabun Cuci Tangan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guajava
L.) Terhadap Staphylococcus Aureus, Pemanfaatan Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper
Betle L) sebagai Bahan Aditif dalam Produksi Sabun Kertas (Supraptiah et al. 2022;
Hilaria, Tenda, dan Maakh 2022; Wahid et al. 2024). Selain Staphylococcus aureus,
penggunaan jenis bakteri Staphylococcus epidermidis didasarkan pada perannya
sebagai patogen oportunistik yang umum ditemukan pada kulit manusia,
kemampuannya menyebabkan infeksi, terutama pada individu dengan sistem
kekebalan tubuh yang lemah atau pengguna perangkat medis, serta relevansinya
dalam uji antibakteri untuk produk yang diaplikasikan pada kulit seperti paper
soap belum diteliti.
Tujuan penulis melalukan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak
daun bidara Arab dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan paper soap yang
memenuhi syarat standar sediaan sabun dan untuk mengetahui apakah sediaan
paper soap memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri
Staphylococcus epidermidis.

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap Daun Bidara Arab


85

Journal of Experimental dan Clinical Pharmacy (JECP) 2024, Volume 4 Issue 2
MATERIAL DAN M ETODE
Material
Alat yang digunakan antara lain Autoclave (Hirayama®), Botol coklat, Botol
vial, Bunsen, Cawan petri (Iwaki Pyrex®), Blender (Miyako), Cawan porselin
(Iwaki®), Gelas arloji (Iwaki®), Timbangan analitik (Fujitsu FR-AR), Gelas kimia
(Iwaki®) , Hot plate (B-one), Gelas ukur (Iwaki®), Ose bulat, Incubator (B-one GEA
YX-24), Kuas, Kulkas (GEA E300), Oven (model OV-30-OL), Penggaris, Pinset,
Rotavapor (B-one model RE 1000 HN), Rak tabung, Spoit, Tabung reaksi (Iwaki®),
Jangka sorong (Tricle Brand) dan Toples kaca.
Bahan yang digunakan antara lain Alumunium foil, Aquadest, CMC
(Carboxymethyl celluosa), Bakteri Staphylococcus epidermidis, ekstrak daun bidara
Arab (Ziziphus spina-christi L), Etanol 96%, Kapas, Kertas larut air (Transculent
paper), Minyak zaitun, NaCl, Paper disk, Kertas saring, KOH (Kalium hidroksida),
Medium Nutrient Agar, SLS (Sodium lauryl sulfat), dan Wadah paper soap.
Metode
Pembuatan Simplisia
Sampel daun bidara Arab (Ziziphus spina-christi L) diambil di Desa Leworeng
Kab. Soppeng Sulawesi Selatan. Pengambilan dilakukan pada pagi hari pukul
08.00-10.00 WITA. Setelah sampel dikumpulkan dilakukan sortasi basah,
kemudian dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan dengan diangin-anginkan
dan tidak terkena matahari secara langsung. Kemudian dilakukan sortasi kering
untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada proses pengeringan.
Setelah sampel kering diblender hingga menjadi serbuk kasar (Usman, Firawati,
dan Zulkifli 2021).
Ekstraksi
Diambil sebanyak 500 gram serbuk daun bidara Arab (Ziziphus spina-christi
L) kemudian dimasukkan dalam toples kaca. Lalu ditambahkan etanol 96%
sebanyak 5 L hingga terendam sempurna lalu ditutup. Direndam selama 3 x 24
jam dan dilakukan sesekali pengadukan. Setelah 3 x 24 jam disaring dan dilakukan
proses remaserasi untuk menarik senyawa yang mungkin masih tersisa dari
maserasi pertama. Ekstrak yang dihasilkan kemudian dikumpulkan dan diuapkan
menggunakan rotavapor hingga terbentuk ekstrak kental (Usman, Firawati, dan
Zulkifli 2021).

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap Daun Bidara Arab


86

Journal of Experimental dan Clinical Pharmacy (JECP) 2024, Volume 4 Issue 2
Skrining Fitokimia
Uji Alkaloid
Dimasukkan ekstrak ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 mL. Kemudian
diberikan pereaksi Mayer. Hasil positif dapat terlihat jika terjadi endapan kuning
(Usman, Firawati, dan Zulkifli 2021).
Uji Flavanoid
Dimasukkan ekstrak ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 mL . Lalu
dimasukkan 0,5 mL HCl pekat. Jika terbentuk lapisan warna merah kecoklatan
artinya positif mengandung flavonoid (Usman, Firawati, dan Zulkifli 2021).
Uji Tanin
Dimasukkan 1 mL ekstrak ke dalam tabung reaksi. Lalu ditambahkan
beberapa tetes larutan FeCl3. Jika terbentuk warna biru hingga hitam artinya
positif mengandung tannin (Usman, Firawati, dan Zulkifli 2021).
Uji Saponin
Dimasukkan 1 mL ekstrak dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan
aquadest. Dinyatakan positif jika terbentuk busa atau buih (Usman, Firawati, dan
Zulkifli 2021).
Pembuatan Sabun
Sebanyak 4 gram larutan KOH diambil dan ditambahkan ke dalam aquadest
sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga larut. Setelah larut, larutan tersebut
disimpan di tempat aman pada suhu ruangan hingga menjadi jernih. Selanjutnya,
semua bahan ditimbang sesuai dengan formula yang telah ditentukan. Asam
stearat dilebur, sementara CMC dan SLS dilarutkan dalam air panas pada wadah
yang berbeda. Minyak zaitun dipanaskan, lalu larutan KOH ditambahkan ke
dalamnya, diikuti dengan penambahan CMC sambil diaduk hingga terbentuk
massa sabun. Setelah massa sabun terbentuk, asam stearat ditambahkan dan
diaduk hingga larut. Kemudian, SLS dan ekstrak daun bidara Arab (Ziziphus spina-
christi L.) dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% ditambahkan sambil diaduk
kembali hingga homogen. Larutan diaduk dengan cepat hingga menjadi kental.
Aquadest kemudian ditambahkan hingga volume mencapai 100 mL. Hasil sabun
tersebut dioleskan pada kertas larut air (translucent paper) dan dikeringkan dalam
oven selama 5-10 menit pada suhu 50°C. Setelah itu, sabun dipotong dengan
ukuran 3 x 3 cm dan dimasukkan ke dalam wadah paper soap (Lestari, Suciati, dan
Herlina 2020).

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap Daun Bidara Arab


87

Journal of Experimental dan Clinical Pharmacy (JECP) 2024, Volume 4 Issue 2
Pembuatan Suspensi Bakteri
Sebanyak 1 mL biakan murni bakteri Staphylococcus epidermidis hasil
peremajaan diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi 5 mL larutan
NaCl fisiologis, kemudian diaduk hingga homogen (Locke et al. 2012).
Pembuatan Medium
Diambil serbuk media NA sebanyak 1,2 gram. Kemudian ditambahkan
aquadest sebanyak 60 mL lalu dipanaskan hingga larut. Kemudian dimasukkan
ke dalam autoklaf untuk disterilkan selama 15 menit pada suhu 121°C, lalu
dituangkan ke dalam cawan petri dan dibiarkan pada suhu ruangan hingga
memadat (Locke et al. 2012).
Uji Antibakteri
Sebanyak 1 mL suspensi bakteri dimasukkan ke dalam cawan petri yang
telah disterilkan, kemudian ditambahkan media NA yang sudah memadat. Kertas
cakram dicelupkan ke dalam masing-masing konsentrasi formulasi, yaitu 1 gram
paper soap dari setiap formulasi yang dilarutkan dalam 9 mL aquadest, serta
kontrol positif (sediaan paper soap) dan kontrol negatif (formula tanpa ekstrak).
Kertas cakram kemudian ditempatkan pada media NA yang telah memadat.
Selanjutnya, cawan petri diinkubasi menggunakan inkubator pada suhu 35°C
selama 24 jam. Setelah inkubasi, zona hambat di sekitar kertas cakram diamati dan
diukur menggunakan jangka sorong (Awaluddin et al. 2022).
Evaluasi Sediaan Paper Soap
Uji Organoleptik
Pengamatan yang dilakukan terhadap bentuk, bau dan warna sediaan paper
soap (Hutauruk, Yamlean, dan Wiyono 2020).
Uji pH
Pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui kadar pH sediaan paper soap
dengan menggunakan pH meter yang dicelupkan pada larutan uji yang dibuat
dengan melarutkan 1 g paper soap ke dalam 9 mL air. Kemudian didapatkan nilai
pH setelah angka pada alat menjadi stabil (Awaluddin et al. 2022).
Uji Keseragaman Bobot
Pengamatan yang dilakukan dengan menimbang satu per satu 20 buah paper
soap, menghitung berat masing-masing, menentukan berat rata-rata, kemudian
membandingkan berat tiap rata-rata (Awaluddin et al. 2022).

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap Daun Bidara Arab


88

Journal of Experimental dan Clinical Pharmacy (JECP) 2024, Volume 4 Issue 2
Uji Ketinggian Busa
Pengamatan yang dilakukan dengan menimbang 1 gram sampel paper soap
kemudian larutkan dalam 10 mL aquadest lalu dihomogenkan dan segera diukur
tinggi busanya kemudian didiamkan selama 5 menit dan diukur lagi tinggi busa
setelah 5 menit (Awaluddin et al. 2022).
Cycling test
Cycling test dilakukan untuk mengamati adanya pemisahan fase dalam
sediaan selama penyimpanan. Stabilitas diuji menggunakan metode freeze and
thaw dengan menyimpan sediaan pada suhu 25°C sebagai kontrol, kemudian pada
suhu 4°C selama 24 jam, diikuti dengan penyimpanan pada suhu 40°C. Perubahan
organoleptis diamati setelah setiap siklus. Uji ini dilakukan hingga mencapai 6
siklus, dengan pengamatan perubahan organoleptis pada setiap siklus (Rasyadi,
Yenti, dan Jasril 2019).
HASIL
Hasil penelitian mencakup rendemen ekstrak, skrining fitokimia, uji
organoleptik sediaan, pengukuran pH, keseragaman bobot, tinggi busa, dan daya
hambat antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis, yang ditunjukkan dalam
tabel-tabel berikut:
Tabel 1. Hasil Rendemen Ekstrak Etanol Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi L.)
Sampel Metode Pelarut
Berat
sampel (g)
Berat
ekstrak (g)
Rendemen
(%)
Daun bidara
Arab (Ziziphus
spina-christi L.)
Maserasi
Etanol
96%
500 102,08 20,41
Tabel 2. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi
L.)
Kdanungan Kimia Pereaksi Hasil Keterangan
Alkaloid Mayer Endapan kuning +
Flavonoid Mg + HCl Merah kecoklatan +
Tannin FeCl3 Warna biru kehitaman +
Saponin Aquadest Terbentuk buih/busa +

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap Daun Bidara Arab


89

Journal of Experimental dan Clinical Pharmacy (JECP) 2024, Volume 4 Issue 2
Tabel 3. Hasil Uji Organoleptik Sediaan Paper Soap Ekstrak Daun Bidara Arab (Ziziphus
spina-christi L.)
Konsentrasi
Bentuk Warna Aroma
Sebelum
Cycling
Test
Setelah
Cycling Test
Sebelum
Cycling
Test
Setelah
Cycling Test
Sebelum
Cycling
Test
Setelah
Cycling
Test
- Lembaran
tipis
Lembaran
tipis
Putih Putih
Khas
sabun
Khas
sabun
5% Lembaran
tipis
Lembaran
tipis
Putih Putih
Aroma
bidara
Aroma
bidara
10% Lembaran
tipis
Lembaran
tipis
Putih
kekuningan
Putih
kekuningan
Aroma
bidara
Aroma
bidara
15% Lembaran
tipis
Lembaran
tipis
Putih
kecoklatan
Putih
kecoklatan
Aroma
bidara
Aroma
bidara
Tabel 4. Hasil Uji pH Sediaan Paper Soap Ekstrak Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi
L.)
Konsentrasi
Uji pH Syarat
(Awaluddin et
al. 2022)
Signifikan Sebelum
Cycling Test
Setelah
Cycling Test
- 8,1 8,2
7-10 p>0,05
5% 8,2 8,5
10% 8,5 8,9
15% 9,0 9,1

Tabel 5. Hasil Uji Keseragaman Bobot Sediaan Paper Soap Ekstrak Daun Bidara Arab
(Ziziphus spina-christi L.)
Konsentrasi
Uji Keseragaman Bobot
Bobot
Rata-Rata
Standar Bobot
paper soap
(Sutra 2017)
Signifikan Sebelum
Cycling Test
Setelah
Cycling Test
- 148 147 147 130 atau kurang
(10%)
130-324 (7,5%)
Lebih dari 324 (5%)
p>0,05
5% 165 154 160
10% 175 169 172
15% 187 185 186

Tabel 6. Hasil uji tinggi busa sediaan paper soap ekstrak daun bidara arab (Ziziphus spina-
christi L.)
Konsentrasi
Sebelum Cycling Test Setelah Cycling Test Syarat
(Awaluddin
et al. 2022)
Signifikan Sebelum
5 Menit
Setelah
5 Menit
Sebelum
5 Menit
Setelah
5 Menit
- 5,0 cm 4,5 cm 4,2 cm 3,5 cm
1,3 – 22 cm p>0,05
5% 5,3 cm 5,0 cm 4,3 cm 3,4 cm
10% 5,5 cm 5,3 cm 4,5 cm 4,0 cm
15% 5,7 cm 5,5 cm 5,1 cm 4,5 cm

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap Daun Bidara Arab


90

Journal of Experimental dan Clinical Pharmacy (JECP) 2024, Volume 4 Issue 2
Tabel 7. Hasil Pengamatan Uji Hambat Sediaan Paper Soap Ekstrak Daun Bidara Arab
(Ziziphus spina-christi L.)
Konsentrasi
Replikasi Diameter
Rata-Rata (mm)
Kategori Signifikan
I II III
5% 5,5 5,75 5,75 5,67 Sedang
p<0.05
10% 6,05 6,15 6,05 6,08 Sedang
15% 6,85 7,1 6,75 6,9 Sedang
K+ 9,55 8,95 9,25 9,25 Sedang
K- - - - -
Keterangan :
K- : Formulasi sediaan paper soap tanpa ekstrak daun bidara Arab
K+ : Sediaan paper soap
PEMBAHASAN
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman daun bidara
Arab dengan nama ilmiah Ziziphus spina-christi L. dimana secara tradisional dapat
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya penyakit kulit,
gangguan pencernaan, demam, faringitis, diare, meredakan penyakit jantung dan
kanker (Maulana 2018). Bidara juga telah terbukti dapat membunuh bakteri, jamur
dan bakteri patogen lainnya. Masyarakat telah mengembangkan air ekstrak daun
bidara dalam bentuk sediaan kapsul dan bubuk untuk mengatasi berbagai
penyakit di dalam maupun di luar tubuh. Ekstrak daun bidara Arab memiliki
aktivitas antimikroba terhadap Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan
Staphylococcus epidermidis (Yulianingsih dan Arwie 2019). Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui ekstrak daun bidara Arab dapat diformulasikan
dalam bentuk sediaan paper soap dan untuk mengetahui sediaan paper soap ekstrak
etanol daun bidara arab memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Staphylococcus epidermidis.
Pengambilan sampel daun bidara Arab yang diperoleh di Desa Leworeng
Kab. Soppeng Sulawesi Selatan. Sampel yang telah dipilih kemudian diolah
menjadi simplisia dan diekstraksi menggunakan pelarut etanol 96% selama 3 x 24
jam. Maserat yang dihasilkan kemudian dipekatkan menggunakan rotary
evaporator, dilanjutkan dengan penguapan di atas water bath hingga diperoleh
ekstrak kental (Ajemain et al. 2022).
Pada penelitian dilakukan skrining fitokimia daun bidara Arab untuk
mengetahui senyawa atau metabolit sekunder yang terdapat pada daun bidara
Arab. Hasil skrining fitokimia pada daun bidara Arab menunjukkan hasil positif
terhadap senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin. Berbagai mekanisme
senyawa metabolit sekunder tersebut saling bersinergis sehingga menyebabkan
sel bakteri mengalami kerusakan yang berakibat matinya sel bakteri (Yulianingsih
dan Arwie 2019).
Dalam penelitian ini dilakukan uji evaluasi sediaan paper soap ekstrak etanol
daun bidara Arab yang meliputi uji organoleptik, pH, keseragaman bobot,
ketinggian busa, cycling test serta uji aktivitas antibakteri. Pengujian organoleptik

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap Daun Bidara Arab


91

Journal of Experimental dan Clinical Pharmacy (JECP) 2024, Volume 4 Issue 2
sediaan paper soap ekstrak etanol daun bidara Arab dilakukan sebelum dan setelah
cycling test diperoleh hasil seperti pada Tabel 3. Berdasarkan hasil pengamatan
bentuk sediaan paper soap pada tiap konsentrasi berbentuk lembaran tipis. Hasil
pengamatan warna pada sediaan paper soap tanpa ekstrak didapatkan warna putih,
kemudian pada konsentrasi 5% berwarna putih, 10% berwarna putih kekuningan,
dan 15% berwarna putih kecoklatan. Hasil pengamatan aroma sediaan paper soap
sebelum dan setelah cycling test, pada sediaan tanpa konsentrasi memiliki aroma
khas sabun, pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% beraroma bidara.
Pengujian pH sediaan paper soap ekstrak etanol daun bidara Arab sebelum
dan setelah cycling test diperoleh hasil seperti pada Tabel 4. Hasil uji pH yang
dilakukan menunjukkan bahwa pH sediaan men galami perubahan yang
disebabkan karena pengaruh perubahan suhu ekstrem. Namun, perubahan yang
terjadi masih dalam kisaran normal untuk sabun. Oleh karena itu, disarankan agar
sediaan paper soap ini disimpan pada suhu ruangan dan tidak pada suhu ekstrem.
Kadar pH yang didapatkan masih memenuhi kriteria parameter pH yang sesuai
untuk sabun yaitu dalam rentang 7-10 (Awaluddin et al. 2022). Hal ini juga
didukung oleh penelitian yang menyatakan bahwa pH yang tinggi dapa t
dipengaruhi oleh konsentrasi SLS yang tinggi dan bersifat asam (Wahid et al.
2024).
Hasil uji keseragaman bobot yang dilakukan pada sediaan paper soap dapat
dilihat pada Tabel 5 menunjukkan bahwa sediaan memenuhi standar sabun,
dengan berat rata-rata 0,13 gram atau 130 mg. Meskipun beberapa paper soap
memiliki bobot yang berbeda, perbedaannya tidak signifikan. Hal ini dapat
disebabkan oleh pengolesan sabun cair yang kurang merata dan proses
pemotongan manual yang menghasilkan ukuran yang bervariasi. Oleh karena itu,
disarankan untuk mengoleskan sabun cair pada kertas secara lebih merata dan
memastikan pemotongan setiap lembar paper soap dilakukan dengan lebih
konsisten untuk mendapatkan bobot yang lebih seragam (Awaluddin et al. 2022).
Pengujian tinggi busa pada sediaan paper soap dengan ekstrak etanol daun
bidara Arab, baik sebelum maupun setelah cycling test, menunjukkan hasil seperti
yang tertera pada Tabel 6. Hasil pengukuran tinggi busa untuk setiap konsentrasi
sediaan memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNI 1996, yaitu berkisar antara
1,3 hingga 22 cm (Awaluddin et al. 2022). Hasil pengukuran tinggi busa
menunjukkan adanya penurunan kemampuan pembentukan busa pada sediaan.
Hal ini disebabkan oleh penguapan kandungan air selama penyimpanan di dalam
oven, yang mempengaruhi kadar air dalam ekstrak dan menyebabkan penurunan
daya busa (Sumbung dan Nopyyanti 2023).
Pengujian aktivitas antibakteri sediaan paper soap ekstrak etanol daun bidara
Arab dapat dilihat pada Tabel 7. Hasil pengukuran zona hambat terhadap
pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis menunjukkan bahwa setiap
formulasi ekstrak daun bidara Arab konsentrasi 5%, 10%, dan 15% memiliki
kemampuan daya hambat yang berbeda. Besar zona hambat yang diperoleh pada

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap Daun Bidara Arab


92

Journal of Experimental dan Clinical Pharmacy (JECP) 2024, Volume 4 Issue 2
konsentrasi 5% yaitu 5,67 mm, 10% yaitu 6,08 mm, dan 15% yaitu 6,9 mm yang
semua tergolong dalam kategori sedang karena zona hambat berkisar pada range
5-10 mm. Pada kontrol positif yang menggunakan sediaan paper soap yang sudah
beredar di pasaran, daya hambat yang dihasilkan sebesar 9,25 mm, yang termasuk
dalam kategori sedang. Sementara itu, pada kontrol negatif yang menggunakan
basis paper soap tanpa ekstrak etanol daun bidara Arab, tidak terdapat zona
hambat karena tidak memiliki aktivitas antibakteri.
KESIMPULAN
Sediaan paper soap ekstrak etanol daun bidara Arab (Ziziphus spina-christi L.)
memenuhi standar sediaan sabun serta stabil secara fisika dan kimia setelah
dilakukan cycling test sediaan paper soap. Formulasi sediaan paper soap ekstrak
etanol daun bidara Arab memiliki aktivitas untuk menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus epidermidis pada ketiga konsentrasi rata-rata dengan
kategori sedang.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Novila. 2021. “Analisis Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) Terhadap Esherichia coli dan
Staphylococcus aureus.” UIN Ar-Raniry.
Ajemain, Munawwarah, Arief Azis, dan Sukirawati. 2022. “Uji Aktivitas Ekstrak
Etanol Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi. L) terhadap Pertumbuhan
Staphylococcus aureus.” Paps Journals 1 (Desember): 2022.
https://doi.org/10.51577/papsjournals.v1i2.374.
Asy’syifa, Nurlaeli Siti, Fitrianti Darusman, dan Mentari Luthfika Dewi. 2020. “Uji
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi L.)
Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.” Prosiding Farmasi 6 (2):
616–20. http://dx.doi.org/10.29313/.v6i2.
Awaluddin, Nurhikma, Hamka, Sri Wahyuni Awaluddin, Akbar Awaluddin,
Ummu Kulsum, dan Ni Luh Gebi Parwati. 2022. “Formulation, Antibacterial
Test, and Stability Testof Paper Soap Preparations Combination Ofgardenia
Flower Extract (Gardenia augusta Merr) Andlemon Peel (Citrus limon L.).”
Medical Sains: Jurnal Ilmiah Kefarmasian 7 (2): 283–92.
https://doi.org/10.37874/ms.v7i2.315 .
Hilaria, M., P.E. Tenda, And Y.F. Maakh. 2022. “Formulation of Moringa Soap as
an Antioxidant to Protect Free Radical on The Skin.” In Proceedings of The
International Conference on Health Technology (Icoht), 1–9.
Hutauruk, Hamido Persada, Paulina V. Y. Yamlean, And Weny Wiyono. 2020.
“Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Ekstrak Etanol Herba Seledri
(Apium graveolens L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus.” Pharmacon 9
(1): 73–81. https://doi.org/10.35799/pha.9.2020.29275.

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap Daun Bidara Arab


93

Journal of Experimental dan Clinical Pharmacy (JECP) 2024, Volume 4 Issue 2

Lestari, Gina, Ike Suciati, And Herlina Herlina. 2020. “Formulasi Sediaan Sabun
Cair dari Ekstrak Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi L).” Jurnal Ilmiah
Jophus: Journal of Pharmacy Umus 1 (02): 29 –36.
https://doi.org/10.46772/jophus.v1i02.135.
Locke, Thomas, Sally Keat, Andrew Walker, and Rory Mackinnon. 2012.
Microbiology and Infectious Diseases on The Move. United Kingdom: CRC Press.
Maulana, Muksin. 2018. “Profil Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Ekstrak Daun
Bidara Arab (Ziziphus spina-cristi. L) Berdasarkan Variasi Pelarut.”
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Natsir, Muh. Fajaruddin. 2018. “Pengaruh Penyuluhan CTPS Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Siswa SDN 169 Bonto Parang Kabupaten
Jeneponto.” Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan 1 (2): 1–9.
Pamungkas, Prastika Embun, and Rafita Yuniarti. 2022. “Formulasi Sediaan Sabun
Cair Ekstrak Etanol Daun Jambu Bol (Syizigium malaccense (L.) Merr) dan Uji
Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus epidermidis.” Journal of Health
and Medical Science 1 (1): 76 –86. https://pusdikra-
publishing.com/index.php/jkes/home.
Rasyadi, Yahdian, Revi Yenti, and Aulia Putri Jasril. 2019. “Formulasi dan Uji
Stabilitas Fisik Sabun Mdani Cair Ekstrak Etanol Buah Kapulaga (Amomum
compactum Sol. Ex Maton).” Pharmacy: Jurnal Farmasi Indonesia
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) 16 (2): 188.
https://doi.org/10.30595/pharmacy.v16i2.5675.
Sukapiring, Dewi Novina, Nurbaity Situmorang, Dini Novita Sari, Lily Novianti,
Juhardi Sembiring, Siti Khairani, Khairuna Utami, and Nelfita Rizka S.
Depari. 2022. “Pelatihan Pembuatan Paper Soap (Sabun Kertas) di Desa
Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.” Jurnal
Abdi Masyarakat Indonesia 2 (1): 211–16. https://doi.org/10.54082/jamsi.208.
Sukeksi, Lilis, Meirany Sianturi, and Lionardo Setiawan. 2018. “Pembuatan Sabun
Transparan Berbasis Minyak Kelapa dengan Penambahan Ekstrak Buah
Mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai Bahan Antioksidan.” Jurnal Teknik
Kimia Usu 7 (2): 33–39. https://doi.org/10.32734/jtk.v7i2.1648.
Sumbung, Noela Riski Riani, Vivin Nopyyanti, Siti Aisiyah, and Reslely Harjanti.
2023. “Formulasi Sabun Mdani Padat Ekstrak Daun Jeruk Bali (Citrus maxima
Merr.) sebagai Antibakteri Terhadap Stapylococcus aureus.” Journal Syifa
Sciences and Clinical Research 5 (1) : 44-53.
https://doi.org/10.37311/jsscr.v5i1.16874.
Supraptiah, Endang, Aina Fathiah, Idha Silviyati, Jaksen Jaksen, Aisyah Suci
Ningsih, Tri Lestari, Hasna Salsabila, and Issye Lissri. 2022. “ Utilization of
Green Betel Leaves (Piper betle L.) Extract as an Additive Material on Paper
Soap Production.” Proceedings of The 5th First T1 T2 2021 International
Conference (First-T1-T2 2021) 9 (21 Ml): 431 –36.
https://doi.org/10.2991/ahe.k.220205.076.

Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Paper Soap Daun Bidara Arab


94

Journal of Experimental dan Clinical Pharmacy (JECP) 2024, Volume 4 Issue 2

Sutra, Gustianingrum. 2017. “Pengaruh PVA sebagai Pembentuk Film Terhadap
Sifat Fisik Paper Soap Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) Pembersih
Wajah.” Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
Usman, Samsidar, Firawati, and Zulkifli. 2021. “Efektivitas Ekstrak Daun Bidara
(Zizipus mauritiana L.) pada Kulit Akibat Luka Bakar dalam Berbagai Varian
Konsentrasi Ekstrak Terhadap Hewan Uji Kelinci (Oryctolagus cuniculus L.).”
Jurnal Sains dan Kesehatan 3 (3): 430 –36.
https://doi.org/10.25026/jsk.v3i3.392.
Wahid, Hilmiati, Abdul Wahid Sulaiman, Mirfaidah Najamuddin, and Elzha
Meilya Pratiwi. 2024. “Formulasi dan Uji Aktivitas Sediaan Paper Soap Sabun
Cuci Tangan Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Terhadap
Staphylococcus aureus.” Empiris : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan 1 (2): 78–
87. https://doi.org/10.62335/cdcehp13.
Yulianingsih, Aan, and Dzikra Arwie. 2019. “Uji Bioaktivitas Ekstrak Daun Bidara
Bidara (Ziziphus mauritiana Lam) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus
aureus.” Jurnal Kesehatan Panrita Husada 4 (1): 49–57.
https://doi.org/10.37362/jkph.v4i1.181.