Online ISSN: 2685-9882 Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol. 4, No. 2 (Oktober, 2022) Doi: 10.30596/ihsan.v4i2.12080

148

P3L: Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis


Faiz Ahmad Sibuea
1
Muhammad Buhari Sibuea
2
Fadhil Pahlevi Hidayat
3


1
Program Studi Agribisnis, Universitas Medan Area
2
Program Studi Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
3
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Email : [email protected]

Abstract
Karya Berseri Agribusiness microfinance institutions (LKMA) in Pematang Setrak Village, Teluk Mengkudu District,
Serdang Bedagai Regency have the potential to be developed as a farming capital institution for farmers who are
members of farmer groups in the area. When farmers experience a lack of capital, farmers cannot carry out the farming
production process optimally. Therefore, farmers often make loans by making debts to moneylenders with high interest
rates. Karya Berseri Agribusiness Microfinance Institution (LKM-A) is one of the many financial institutions formed from
community empowerment programs. This institution was formed from the Rural Agribusiness Development Program
(PUAP) under the coordination of the Ministry of Agriculture. However, only a few farmers have access to capital loans,
where out of a total of 547 farmers in the area, 236 have become members of Karya Berseri LKM-A. If you look at the
percentage, only 43% are still joining. This shows that the participation of farmers in Karya Berseri LKM-A has not been
optimal. For this reason, it is necessary to carry out socialization and monitoring to increase the number of customers
who enter the LKMA membership. The activities carried out are aimed at the target audience, especially the ability to
communicate persuasively to invite farmers to join the LKMA. Then specifically to the managers of agribusiness
microfinance institutions, socialization is given in the form of the application of modern management principles so that
they are able to contribute to advancing agribusiness microfinance institutions in accordance with the potential of capital
resources and human resources available on target which will ultimately increase the empowerment of farming
communities in Pematang Village. Setrak, Teluk Mengkudu District, Serdang Bedagai Regency.
Keyword : Empowerment, Agribusiness Microfinance Institutions, Farmer Group

Abstrak
Lembaga keuangan mikro agribisnis (LKMA) Karya Berseri di Desa Pematang Setrak Kecamatan Teluk Mengkudu
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lembaga permodalan usahatani bagi petani
yang tergabung didalam kelompok tani di daerah tersebut. Ketika petani mengalami kekurangan modal maka petani
tidak bisa melakukan proses produksi bertani secara maksimal. Oleh sebab itu petani sering melakukan pinjaman
dengan melakukan utang kepada rentenir dengan tingkat bunga yang tinggi. Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis
(LKM-A) Karya Berseri ialah satu dari sekian banyak lembaga keuangan yang terbentuk dari program-program
pemberdayaan masyarakat. Lembaga ini terbentuk dari program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)
yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pertanian. Namun, petani yang sudah mengakses peminjaman modal
hanya sedikit dimana dari total 547 petani yang ada didaerah tersebut tercatat 236 orang sudah menjadi anggota LKM-
A. Jika dilihat dari persentasenya hanya 43% yang masih bergabung. Hal ini menunjukkan partisipasi petani dalam
LKM-A belum optimal. Untuk itu, perlu dilakukan sosialiasasi dan monitoring untuk peningkatan jumlah nasabah yang
masuk kedalam keanggotaan LKMA Karya Berseri. Kegiatan yang dilakukan mengarah kepada khalayak sasaran
terutama kemampuan dalam melakukan komunikasi secara persuasif untuk mengajak petani bergabung kedalam
LKMA. Kemudian khusus kepada pengelola lembaga keuangan mikro agribisnis diberikan sosialisasi berupa penerapan
prinsip manajemen modern sehingga mampu berkontribusi dalam memanjukan lembaga keuangan mikro agribisnis
sesuai dengan potensi sumber daya modal dan sumber daya manusia yang tersedia secara tepat sasaran yang pada
akhirnya akan meningkatkan pemberdayaan masyarakat tani di Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu,
Kabupaten Serdang Bedagai.
Kata kunci: Pemberdayaan, Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis, Kelompok Tani

Online ISSN: 2685-9882 Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol. 4, No. 2 (Oktober, 2022) Doi: 10.30596/ihsan.v4i2.12080

149

PENDAHULUAN
Menurut Mosher (1966) dalam rangka
membangun struktur pedesaan yang maju dan
progresif maka ada tiga lembaga yang harus
tersedia yaitu (1) adanya lembaga pemasaran
bagi sarana produksi; (2) adanya lembaga
penyuluhan atau pendidikan dan (3) adanya
lembaga keuangan atau pendanaan. Institusi
yang kuat akan membuat pembangunan
pertanian mengalami progress sehingga
pemberdayaan petani akan semakin tinggi
ditandai dengan meningkatnya pendapatan
petani secara ekonomis dan sikap mental
secara sosiologis.
Namun, dapat disimpulkan pemikiran
ekonomi klasik cenderung mengarah kepada
kelembagaan adalah factor eksternal tetap
yang memiliki dimensi yang sama dengan
teknologi pertanian. Hal ini didukung dengan
pendapat Pakpahan (1990) yang menyatakan
bahwa kelembagaan itu memiliki linearitas
dengan teknologi yang memiliki makna
kelembagaan terlihat sebagai suatu agregat.
Secara tidak sadar, pemikiran tersebut
mewarnai inspirasi negara-negara
berkembang dalam menyusun perencanaan
ekonominya, padahal lingkungan dan institusi
merupakan faktor yang ikut menentukan
keberhasilan pemanfaatan sumber daya
secara optimal dalam pembangunan ekonomi
untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Menurut Todaro (1984) dalam
membangun perekonomian ekonomi desa
mengandung unsur-unsur seperti inovasi
teknologi dan sosial, informasi, insentif,
infrastruktur, investasi dan kelembagaan.
Indikator pertama sampai kelima bersifat
saling terintegrasi sedangkan yang keenam
adalah penunjang untuk lima yang
sebelumnya sebagai penyempurna model.
Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis
(LKMA) adalah kelembagaan berbasis
penyedia modal usahatani yang ada di Desa
Pematang Setrak, Kecamatan Teluk
Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai.
Pembentukan LKM-A secara khusus
bertujuan untuk: 1). Meningkatkan
kemudahan akses petani terhadap skim
pembiayaan yang disediakan pemerintah atau
pihak lainnya 2). Membuat produktifitas dan
produksi usahatani/usaha ternak semakin
meningkat dalam rangka mendorong
tercapainya nilai tambah usahatani 3).
Mendukung pengembangan ekonomi
perdesaan dan lembaga ekonomi perdesaan,
seperti Gapoktan. Secara khusus peran dari
LKMA yaitu untuk menyediakan modal
usahatani bagi petani yang membutuhkan
untuk kegiatan usahatani agar tidak
meminjam kepada pelepas uang yang
keberadaanya sangat merugikan petani. Di
Kecamatan Teluk mengkudu tepatnya di Desa
Pematang Setrak terdapat gapoktan Sri Karya
yang telah menjalankan program PUAP dan
telah mendirikan LKM-A yang diberi nama
LKMA-A Karya Berseri. LKM-A Karya
Berseri didirikan pada tahun 2013. Gapoktan
Sri Karya memiliki 9 kelompok tani pangan,
2 kelompok ternak, 1 kelompok tani
hortikultura dan 1 kelompok wanita. LKM-A
Karya Berseri hanya diperuntukkan bagi
kelompok tani pangan saja. Berikut nama
kelompok tani beserta jumlah anggota dan
status keikutsertaannya dalam LKM-A.
Tabel 1. Nama Kelompok Tani Gapoktan Sri Karya,
Jumlah Anggota dan Status dalam LKM-A
No Nama Kelompok
Tani
Jumlah Anggota
(Orang)
Status
1. Fajar 61 Bergabung
2. Sri Murni 1 70 Bergabung
3. Sri Murni 2 65 Bergabung
4. Mekar Jaya 40 Bergabung
5. Sri Karya 70 Belum
Bergabung
6 Sri Murni 3 70 Belum
Bergabung
7. Sri Wahyuni 63 Belum

Online ISSN: 2685-9882 Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol. 4, No. 2 (Oktober, 2022) Doi: 10.30596/ihsan.v4i2.12080

150

Bergabung
8. Sumber Rezeki 1 51 Belum
Bergabung
9. Sumber Rezeki 2 57 Belum
Bergabung
Jumlah 547
Sumber: LKM-A Karya Berseri, 2022
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa ada 9
kelompok tani yang tergabung kedalam
gapoktan sri karya, dari 9 kelompok tani
tersebut yang tergabung kedalam anggota
LKMA hanya 4 kelompok tani yaitu yang
tergabung dalam LKM-A Karya Berseri yaitu
kelompok tani Fajar, Sri Murni 1, Sri Murni 2
dan Mekar Jaya. Keempat kelompok tani ini
berada dalam satu dusun yang sama.
Berdasarkan survei para petani mendapatkan
banyak manfaat dengan adanya LKM-A.
Sampai saat ini tercatat 236 orang sudah
menjadi anggota LKM-A Karya Berseri. Jika
dilihat dari persentasenya hanya 43% yang
masih bergabung.
Lembaga pembiayaan bagi petani
memiliki peran yang sangat penting.
Kelembagaan dan petani merupakan satu
struktur yang tidak dapat dipisahkan. Sejak
dahulu hingga sekarang kegiatan usahatani
selalu memiliki kaitan dengan kelembagaan,
baik kelembagaan petani, pemerintah maupun
swasta. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Amelia (2016) mengenai
peranan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis
(LKM-A) dalam usahatani hortikultura pada
gapoktan kompak Kelurahan Ganting
Kecamatan Padang Panjang Timur yang
menjelaskan bahwa peran lembaga keuangan
mikro agribisnis (LKM-A) kompak adalah
untuk membantu menyediakan fasilitasi
kebutuhan modal petani dalam usahatani. Hal
ini bertujuan meningkatkan kemudahan akses
petani terhadap skim pembiayaan yang
disediakan pemerintah atau pihak swasta, dapat
membantu meningkatkan produksi usahatani.

Permasalahan yang Dihadapi Desa Mitra
Berdasarkan hasil dari analisis situasi
terdapat banyak temuan permasalahan dari
pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro
Agribisnis (LKMA) Karya Berseri di Desa
Pematang Setrak analisis situasi maka
terdapat berbagai permasalahan yang
ditemukan. Adapun permasalahan tersebut
antara lain :
a. Realisasi dana LKMA mengalami fluktuasi
b. Masih belum optimalnya jumlah nasabah
yang tergabung kedalam keanggotaan
LKMA
c. Masih rendahnya minat petani untuk
menabung di LKM-A.

METODE PELAKSANAAN
Rencana kegiatan Program
Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro
Agribisnis Karya Berseri di Desa Pematang
Setrak Kecamatan Teluk Mengkudu
Kabupaten Serdang Bedagai dilaksanakan
dengan metode penyuluhan, pendampingan
dan pelatihan yang diimplementasikan dalam
program kerja kelembagaan tersebut.
B. Metode Pendekatan P3L
Dalam Program Pengembangan dan
Pemberdayaan Lembaga (P3L) ini akan
digunakan beberapa instrumen pendekatan
sesuai bidang keahlian dengan mengajak
beberapa jenis kepakaran yang spesifik yaitu
manajemen kelembagaan (keorganisasian),
sosial ekonomi pertanian (agribisnis) dan
perencana pengembangan wilayah.
Pola penyelesaian masalah
pemberdayaan LKMA akan menempuh
berbagai proses seperti :
1. Pertemuan dan koordinasi sekaligus
sosialisasi dengan pihak pengurus LKMA;
dimana pada tahap ini tim pengusul
menggandeng konsultan perbankan untuk
penguatan komitmen atas pembagian tugas
yang disepakati. Penentuan objek nasabah
yang akan dijadikan sebagai percontohan

Online ISSN: 2685-9882 Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol. 4, No. 2 (Oktober, 2022) Doi: 10.30596/ihsan.v4i2.12080

151

dimana pada tahap ini seluruh Ketua
Kelompok Tani dilibatkan dalam upaya
menentukan petani-petani yang terlibat
dalam penguatan lembaga.
2. Kunjungan langsung ke LKMA untuk
melakukan kegiatan advokasi atau
pemerhatian mendalam untuk
mendapatkan informasi akurat tentang
kelembagaan LKMA. Tim pengusul
membawa cenderamata kepada para
pengelola LKMA untuk lebih
meningkatkan kebersamaan antar
pengurus LKMA, konsultan perbankan
dan pemerintahan desa setempat.
3. Melaksanakan kegiatan workshop dengan
seluruh petani yang ada di Desa Pematang
Setrak yang melibatkan pengurus LKMA
pemerintah desa, penyuluh dari Unit
Pelaksana Teknis Dinas Pertanian dan
konsultan perbankan. Workshop akan
dipandu oleh ketua tim pengusul dan
anggota tim pengusul serta fasilitator
teknis lapangan akan dibantu oleh tenaga
lapangan yang berasal dari unsur
mahasiswa bimbingan. Materi workshop
akan dikemas sedemikian rupa dengan
memberikan muatan materi pelatihan
yang bernuansa manajemen
keorganisasian, perencanaan keuangan
dan aspek sosial ekonomi pertanian
(agribisnis).
4. Pre dan post tes sekaligus latihan dan uji
coba akan dibuat terpisah menggunakan
kuesioner yang dimaksudkan untuk
memastikan apakah materi workshop dan
pelatihan yang telah dilaksanakan telah
dapat dipahami oleh para pelaku bisnis.
Pre dan post tes ini akan diuji coba
langsung dengan petamo daripada
masing-masing kelompok tani sehingga
prinsipnya adalah dengan prinsipnya
learning by doing.
5. Monitoring dan evaluasi; dimana pada
tahap ini tim pengusul berkoordinasi
dengan pengurus LKMA pemerintah
desa, penyuluh dari Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pertanian dan konsultan
perbankan akan melakukan pertemuan
secara rutin dan secara periodik dimana
akan dibuat program kunjungan ke setiap
kelompok tani untuk memantau progress
jumlah nasabah yang sudah bergabung ke
LKMA dalam upaya memastikan
pelaksanaan atau implementasi program
benar- benar telah diterapkan secara baik
dan benar.
6. Publikasi dan rencana tindak lanjut;
dimana pada tahap ini pengusul
merancang suatu panduan atau modul
pembinaan dan pemberdayaan lembaga
keuangan mikro agribisnis (dalam hal ini
berbasis LKMA) yang akan
dipublikasikan melalui media cetak. Hasil
kuesioner yang didapatkan akan
dipublikasikan melalui jurnal
internasional dan atau nasional.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Program Pengembangan dan
Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro
Agribisnis Karya Berseri Desa Pematang
Setrak ini telah dilaksanakan dengan beberapa
program meliputi: Persiapan; Rapat
koordinasi tim dimana dalam program
persiapan ini dilaksanakan pembagian tugas
secara sistematis sesuai dengan kapasitas
bidang keahlian untuk mencapai target
penyelesaian pengabdian. Adapun persiapan
yang dilakukan antara lain pengurusan
perizinan, yang mencakup izin melakukan
pengabdian pada masyarakat setempat kepada
Kepala Desa Pematang setrak, ketua LKM-A,
UPT Dinas Pertanian Kecamatan Teluk
Mengkudu. Selanjutnya adalah melakukan
rapat koordinasi dengan pengurus LKMA
untuk mengidentifikasi lembaga keuangan
mikro agribisnis yang akan didampingi.
Monitoring: Pada tahapan program
monitoring ini, seluruh tim pengusul
melakukan program yang terdiri dari : (a)

Online ISSN: 2685-9882 Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol. 4, No. 2 (Oktober, 2022) Doi: 10.30596/ihsan.v4i2.12080

152

Mengidentifikasi lembaga keuangan
mikro agribisnis yang ada dan seluruh
program penyediaan modal yang tersedia
di lembaga tersebut.; (b) Lembaga
keuangan mikro agribisnis (LKMA) telah
dimonitor secara komprehensif untuk
mengidentifikasi mekanisme dari seluruh
program yang sudah dibuat sehingga
dapat diketahui masalah-masalah yang
terjadi di lapangan; (c) Seluruh tim
pengusul juga telah melakukan
monitoring secara komprehensif seluruh
petani yang tergabung dalam Gapoktan
Sri Karya dari aspek perilaku petani
secara teknis dan social untuk nantinya
dapat disesuaikan dengan program kerja
LKMA dengan model implementasi
pemberdayaan kelembagaan yang akan
disosialisasikan nantinya; (d) Monitoring
model kelembagaan yang telah
berlangsung selama ini di kawasan Desa
Pematang Setrak telah dianalisis
kelemahan dan kelebihannya sehingga
dapat ditemukan model yang paling cocok
diterapkan di kawasan ini. Workshop
dan Pendampingan: Dalam program ini,
telah dilakukan kegiatan sebagai berikut :
(a) Workshop atau penyuluhan tentang
menjalankan lembaga keuangan mikro
agribisnis yang ideal dan proporsional
yang sesuai karakteristik masyarakat tani
daerah tersebut. Dari kegiatan workshop
dan pendampingan yang dilakukan ada
beberapa petani dalam berbagai
kelompok tani yang dianggap sangat
potensial untuk masuk menjadi anggota
LKMA dan melakukan peminaman
modal di lembaga tersebut ; (b) Terdapat
4 kelompok tani seperti kelompok tani
sumber rezeki 1, sumber rezeki 2, sri
wahyuni dan sri karya yang potensial
untuk dikembangkan sehingga perlu
dibuat pendampingan dan pembinaan
dalam mengelola manajemen keuangan ;
(c) Eksistensi LKMA yang bernama
LKMA Karya Berseri ini termasuk unik
karena memiliki banyak program kerja
keuangan yang potensial. Pada saat ini
jumlah seluruh anggota LKMA tercatat
236 orang sudah menjadi anggota LKM-
A Karya Berseri.
Operasional Kegiatan Lembaga
Ekonomi
Terdapat lima produk simpanan LKMA
disana: (1) Program Peminjaman modal
Dalam melakukan kegiatan simpan pinjam
di LKM-A Karya Berseri terdapat beberapa
persyaratan yang telah ditetapkan. Sehingga
proses simpan pinjam dapat berjalan
dengan baik. Adanya beberapa persyaratan
guna memenuhi prosedur administrasi
LKM-A. Persyaratan yang paling utama
adalah petani sudah bergabung menjadi
anggota gapoktan Sri Karya dan sudah
terdaftar menjadi anggota LKM-A Karya
Berseri. Adapun persyaratan yang harus
dipenuhi untuk menjadi anggota LKM-A
Karya Berseri adalah membayar uang
pendaftaran sebesar Rp. 100.000/anggota
dan membayar simpanan pokok
Rp.100.000/anggota dan simpanan wajib
sebesar Rp.5.000/anggota/bulan. Setelah
petani membayar uang pendaftaran akan
diberikan juga sertifikat sebagai tanda bukti
sudah terdaftar di LKM-A Karya Berseri.
Namun, apabila terdapat anggota yang tidak
mau membayar walaupun memiliki
kemampuan untuk membayar maka
pengurus akan mempertimbangkan status
keanggotaannya. Sedangkan alur prosedur
simpan pinjam di LKM-A Karya Berseri
seperti anggota yang akan melakukan
peminjaman terlebih dahulu melengkapi
persyaratan yang telah ditetapkan LKM-A
Karya Berseri dimana nantinya manajer
umum LKM-A Karya Berseri akan
melakukan registrasi dan menganalisa
permohonan pinjaman. manajer umum juga
akan memberikan beberapa pertanyaan
kepada peminjam dan memutuskan apakah
permohonan pinjaman disetujui atau
ditolak. Ketika telah disetujui maka
pengurus bidang pembukuan akan
membuatkan akad pembiayaan dan kartu
pembiayaan serta buku angsuran. Setelah
itu, Teller LKM-A Karya Berseri akan
menerima kwitansi dari bidang pembukuan
dan mengecek kelengkapan dokumen.
Selanjutnya diarahkan ke bagian
pembiayaan dimana pengurus bagian
pembiayaan akan memberikan sejumlah
uang yang sudah disepakati untuk

Online ISSN: 2685-9882 Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol. 4, No. 2 (Oktober, 2022) Doi: 10.30596/ihsan.v4i2.12080

153

dipinjamkan. Kemudian untuk pencairan
dana pinjaman anggota harus datang
langsung ke kantor LKM-A Karya Berseri.
Waktu yang diperlukan dalam proses
pengajuan sampai pencairan cukup
bervariasi. Jangka waktu yang diperlukan
dari pengajuan sampai pencairan dana
pinjaman adalah satu sampai tiga hari
paling cepat dan dua sampai empat minggu
paling lama dengan minimal jumlah
pinjaman adalah Rp. 50.000 dan maksimal
uang pinjaman adalah Rp.10.000.000.
(1) Bidang Penyimpanan (Tabungan)
Kegiatan yang dilakukan meliputi, akses
penyimpanan uang dimana Terdapat lima
produk simpanan yang ada di LKM-A
Karya Berseri yaitu tabungan masyarakat
(tamasya), tabungan berjangka (taska),
tabungan kurban (tasyakur), tabungan
pendidikan (taspend) dan tabungan ibu
hamil (tabumil) dimana pengajuannya
berdasarkan syarat-syarat yang sama
dengan peminjaman. Mikro Agribisnis
Karya Berseri berada di Desa
P e m a t a n g S e t r a k y a n g d e k a t
d e n g a n K a n t o r d e s a
P e m a t a n g S e t r a k d a n U P T
D i n a s P e r t a n i a n sehingga lebih
mudah saling berkoordinasi satu sama lain
untuk membuat sejumlah program kerja.
(2). Tingkat bunga rendah setiap petani
yang akan meminjam modal usahatani
hanya dikenakan beban bunga sebesar 2%
sehingga diharapkan bisa meringankan
beban petani dalam mengembalikan modal
pinjaman (3). Diberikan kelonggaran
waktu dalam pengembalian ; Untuk
pembayaran cicilan anggota harus datang
langsung ke LKM-A Karya Berseri.
Jangka waktu yang diberikan untuk
melunasi pinjaman adalah satu musim
tanam atau empat bulan artinya
pembayaran pinjaman bisa dilakukan
ketika yang bersangkutan memiliki
kemampuan membayar.
Kelemahan Lembaga Ekonomi : (1).
Kurangnya sosialisasi tentang peran
LKMA; LKMA memiliki banyak program
keuangan yang memungkinkan petani
melakukan pinjaman dan menabung.
Namun, pada kenyataannya, petani tidak
mendapatkan informasi tentang skim atau
mekanisme peminjaman modal usahatani
sehingga perlu ditingkatkan lagi sosialisasi
yang harus dilakukan. (2). Jumlah
anggota LKMA masih sedikit ; Dari 9
kelompok tani tersebut yang tergabung
kedalam anggota LKMA hanya 4
kelompok tani yaitu yang tergabung
dalam LKM-A Karya Berseri yaitu
kelompok tani Fajar, Sri Murni 1, Sri
Murni 2 dan Mekar Jaya. Keempat
kelompok tani ini berada dalam satu dusun
yang sama. Berdasarkan survei para petani
mendapatkan banyak manfaat dengan
adanya LKM-A. Sampai saat ini tercatat
236 orang sudah menjadi anggota LKM-A
Karya Berseri. Jika dilihat dari
persentasenya hanya 43% yang masih
bergabung. (3) Kurangnya pengurus
yang ada dalam kelembagaan LKMA
Karya Berseri; Kurangnya sumber daya
manusia ahli dalam mengelola system
keuangan membuat LKMA Karya Berseri
mengalami hambatan dalam
perkembangan sehingga sering kali tugas
pokok masing-masing pengurus menjadi
lebih berat.
Strategi Pengembangan
Strategi yang menjadi skala prioritas
untuk menjadi rekomendasi paling cocok
untuk direkomendasikan kepada lembaga
keuangan mikro agribisnis karya berseri
berdasarkan monitoring dan hasil elaborasi
dengan petani-petani yang tergabung
dalam kelompok tani yang ada di Desa
Pematang Setrak adalah :
1. Melakukan perekrutan pengurus
LKMA harian sehingga dapat
meningkatkan kinerja kelembagaan.
2. Optimalisasi kelembagaan LKMA
dengan membuat inovasi berupa akses

Online ISSN: 2685-9882 Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol. 4, No. 2 (Oktober, 2022) Doi: 10.30596/ihsan.v4i2.12080

154

peminjaman moda berbasis digital
3. Menawarkan program kerja tambahan
berupa pendampingan mengelola
manajemen keuangan usahatani yang
baik kepada anggota LKMA.
4. Melakukan sosialisasi dan workshop
terkait dengan visi-misi LKMA Karya
Berseri sehingga diharapkan
keanggotaan LKMA akan meningkat
5. Membuat promosi secara berkala
dengan pemanfaat brosur dan media
online dimana akan dijelaskan
manfaat menjadi anggota LKMA.
6. Menjaga kepercayaan anggota LKMA.
7. Memperbaiki sarana-prasarana kantor
LKMA dengan menambah fasilitas
yang dapat meningkatkan kinerja
pelayanan LKMA kepada anggota
yang tergabung.
8. Mempertahankan keberlangsungan
LKMA dengan mengoptimalkan
kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki lembaga.

KESIMPULAN
a. LKM-A Karya Berseri mempunyai 5
program unggulan yaitu Tabungan
Masyarakat (Tamasya), Tabungan
Berjangka (Taska), Tabungan Kurban
(Tasyakur), Tabungan Pendidikan
(Taspend) danTabungan Ibu Hamil
(Tabumil).
b. Kepala Desa Pematang Setrak, UPT
Pematang Setrak dan Gapoktan terkait
dapat mengetahui berbagai program-
program yang dapat meningkatkan akses
permodalan dan inovasi baru untuk
meningkatkan kinerja dan produktifitas
lembaga.
c. Para pelaku ekonomi yang beraktifitas
di kawasan hutan mangrove
mendapatkan pengetahuan kontemporer
tentang manajemen organisasi atau
kelembagaan.
d. P3L menambah pengetahuan pengelola
desa mitra dan lembaga ekonomi terkait
dalam konteks menganalisis strategi dan
cara terbaik dalam mengelola organisasi
ekonomi sesuai dengan karakteristik
masyarakat desa.
4 SARAN
Diharapkan dengan program yang
sudah dilakukan tim pengusul kepada
Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis
Karya Berseri, lembaga dapat focus dalam
pengembangan dan pemberdayaan seluruh
elemen-elemen terkait baik itu pengurus
LKMA dan lebih penting lagi kepada
petani yang tergabung kedalam
keanggotaan LKMA Karya Berseri
dengan cara pendampingan dan pembinaan
melalui kerjasama dengan lembaga terkait
misalnya Perguruan Tinggi, Lembaga
Perbankan, Pemerintah Desa dan UPT
Dinas Pertanian setempat.

REFERENSI
Al Bara, Pradesyah, R., & Ginting, N. (2019).
Pengembangan Ekonomi Keluarga
Berbasis Mompreneur Bagi Ibu-Ibu Di
Pimpinan Cabang Aisyiyah Duriankota
Medan. Ihsan Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 1(2), 126-135.
Amelia, Indah. 2016. Peranan Lembaga
Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A)
dalam Usahatani Hortikultura pada
Gapoktan Kompak Kelurahan Ganting
Kecamatan Padang Panjang Timur.
Jurnal Agroqua. Program Studi
Agribisnis Universitas Dahasen. Vol.16.
Efriyenti, D., & Tukino. (2020). Pembinaan
Pengelolaan Keuangan Dengan
Aplikasi ABSS Accounting Pada UKM
Snack dan Cookies di Kota Batam.
Ihsan Jurnal Pengabdian Masyarakat,
2(2), 152-169.
Jufrizen, Sari, M., Nasutian, I. M., Akrim, &
Fahmi, M. (2019). Spiritual Leadership
And Workplace Spirituality: The Role
Of Organizational Commitment.

Online ISSN: 2685-9882 Ihsan: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Vol. 4, No. 2 (Oktober, 2022) Doi: 10.30596/ihsan.v4i2.12080

155

ICEMAB 2018: Proceedings of the 1st
International Conference on
Economics, (pp. 100-105).
Mosher, A.T. 1966. Getting Agricultural
Moving. Frederick A. Praeger, Inc.,
Publishers, New York.

Siregar, C. A., Affandi, & Umurani, K. (2020).
Perancangan Mesin Pengaduk Bumbu
Kripik Ubi Untuk Peningkatan Produksi
Industri Rumah Tanggadi Desa
Sidodadi Ramunia Kecamatan
Beringin. Ihsan: Jurnal Pengabdian
Masyarakat, 123-128.

Todaro, M.D. 1984. Economic Development
in The Third World. Second Edition.
London: Longman.
Wahyuni, Triane 2019. Pengaruh Lembaga
Mikro Agribisnis terhadap Peningkatan
Pendapatan Anggota Kelompok Tani
Studi pada Desa Barebbo Kecamatan
Barebbo. Jurnal Agriwidya. Vol.1 No.2
Zakaria, Muhammad. 2017. Peran Lembaga
Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A)
Amanah Mandiri Syariah Terhadap
Kelompok Tani di Desa Sekarputih
Kecamatan Bogor Kabupaten Nganjuk.
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah
Berwawasan Agribisnis.4(2): 211-227.