EKONOMI PRODUKSI
PERTANIAN: teori dan
aplikasi di Indonesia

Modul 1 Perkuliahan Ekonomi Produksi Pertanian ini wajib dibaca sebagai
bahan kajian utama pada tatap muka pertama. Dosen bertugas
menyampaikan materi ini baik secara langsung pada saat tatap muka
maupun secara tidak langsung dengan memberikan kopi soft file kepada
koordinator kelas. Selain itu pada tatap muka pertama, disampaikan juga
Rencana Kegiatan Pembelajaran Semester (RKPS) yang menjadi kontrak
proses belajar mengajar antara dosen, asisten dosen dan mahasiswa. Selain
modul perkuliahan, juga telah disiapkan modul tutorial yang materi
utamanya diadaptasi dari buku teks berjudul Peasant Economics. Untuk
masing-masing modul perkuliahan dan modul tutorial diberikan rancangan
tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa. Sumber pembelajaran dan
komunikasi serta koordinasi selama satu semester akan dipandu langsung
oleh asisten dosen dan dosen pengampu. Untuk itu mahasiswa dapat
mengunjungi e-learning FP UB atau lecture blog
(www.tatiek.lecture.ub.ac.id).
MODUL 1
PERKULIAHAN
LABORATORIUM EKONOMI PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Dituliskan kembali dari Agricultural Production Economics dengan Penyesuaian dan Pengayaan Materi
DAVID L.DEBERTIN – TATIEK KOERNIAWATI

I-2
I. PENDAHULUAN

Deskripsi Materi Pembelajaran:
Pada bab ini dijelaskan beberapa konsep dasar untuk mempelajari ekonomi produksi yang
merupakan pengantar atau titik awal pembelajaran selanjutnya. Asumsi dasar persaingan
murni dan atau persaingan sempurna serta hubungannya dalam ekonomi produksi
pertanian akan diulas secara singkat.

Tujuan Pembelajaran:
Kompetensi dasar yang harus dikuasai mahasiswa setelah:
1. mengikuti secara aktif satu kali tatap muka pembelajaran di kelas selama 2X60
menit/minggu
2. membaca hand out dan melakukan kajian pustaka selama 2X60 menit/minggu,
3. mengerjakan tugas terstruktur mandiri selama 2X60 menit/minggu
4. melaksanakan tutorial 1X100 menit/minggu
adalah menjelaskan kembali kata kunci dan definisi serta memahami konsep-konsep
sebagai berikut:
1. Ilmu ekonomi
2. Kebutuhan
3. Sumberdaya
4. Teori
5. Model
6. Ekonomi Konsumsi
7. Ekonomi Produksi
8. Utilitas
9. Profit
10. Mikroekonomi
11. Makroekonomi
12. Statis
13. Dinamis
14. Ekonomi Pertanian
15. Persaingan Murni / Sempurna

Materi Pembelajaran

1.1. Definisi Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana sumberdaya yang
langka dapat digunakan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia yang tak terbatas sifatnya. Ilmu ekonomi, oleh karena itu mempelajari alternatif
penggunaan terbaik sumberdaya yang tersedia untuk memenuhi berbagai kebutuhan
masyarakat.

Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Dituliskan kembali dari Agricultural Production Economics dengan Penyesuaian dan Pengayaan Materi
DAVID L.DEBERTIN – TATIEK KOERNIAWATI

I-3
Pada hampir seluruh masyarakat, negara bahkan dunia, manusia selalu menghadapi
kelangkaan sumberdaya. Kata sumberdaya sendiri umumnya merujuk pada pengertian
sumberdaya alamiah seperti minyak bumi dan aneka tambang. Namun penggunaan
terminologi sumberdaya yang lebih luas mencakup tidak hanya sumberdaya alam.Salah
satu sumberdaya penting adalah angkatan kerja yang tersedia dalam masyarakat. Dana
yang diinvestasikan pada sektor industri manufaktur juga merupakan jenis sumberdaya lain
yang tidak kalah penting. Dengan demikian sumberdaya masih dapat dikelompokkan
dalam kategori yang lebih luas.

Sumberdaya manusia, misalnya sangat beragam dalam ketrampilan kerjanya. Masyarakat
yang memiliki lebih banyak angkatan kerja terdidik dan terlatih tentu lebih produktif
dibandingkan dengan masyarakat yang lebih banyak memiliki angkatan kerja tak terdidik.
Oleh sebab itu pendidikan dan ketrampilan kerja dalam perekonomian dipandang sebagai
aset ekonomi atau sumberdaya yang langka. Sumberdaya manusia juga mengandung
derajat kelangkaan tertentu bila ditinjau dari kuantitas dan kualitasnya. Sebagaimana telah
diketahui karakteristik sumberdaya manusia lekat dengan berbagai atribut kelangkaan
seperti waktu, latar belakang pendidikan dan ketrampilan, akumulasi pengalaman,
kemampuan analisis, karakter kepemimpinan dan kewirausahaan serta kompetensi
mentalitas maupun moralitas lainnya. Banyak kasus menunjukkan bahwa keunggulan
komparatif sumberdaya alam yang tidak diimbangi oleh keunggulan sumberdaya manusia
tidak mampu mencapai kinerja perekonomian secara optimal. Adapun sumberdaya modal
atau kapital mengacu pada sejumlah dana finansial yang diinvestasikan pada suatu industri
dan sumberdaya buatan manusia seperti mesin-mesin dan pabrik yang digunakan dalam
kegiatan produksi.

1.2. Pengertian Teori Ekonomi

Para pakar umumnya sepakat mengartikan teori sebagai representasi sejumah hubungan.
Teori ekonomi misalnya, dapat digunakan untuk menyatakan sejumlah hubungan yang
mengarahkan perilaku produsen atau konsumen baik secara individual maupun agregat.
Sebagian kalangan ilmuwan juga mengartikan teori sebagai sinonim hipotesis, yaitu
proposisi tentang bagaimana sesuatu hal berlangsung. Beberapa teori mungkin
dikembangkan berdasarkan sejumlah observasi beberapa lainnya tidak (misal teori
mengenai terjadinya bumi, teori atom, dsb).

Dari pengertian umum di atas, teori ekonomi dapat didefinisikan sebagai representasi dari
sejumlah hubungan yang mengarahkan perilaku manusia dalam suatu perekonomian.
Selain itu teoeri ekonomi juga dapat didefinisikan sebagai sejumlah hipotesis tentang
bagaimana beberapa aspek perekonomian beroperasi.

1.3. Teori Ekonomi sebagai Suatu Abstraksi

Dunia riil sangatlah kompleks. Kompleksitas ini seringkali menyulitkan proses ilmiah
untuk melihat dengan lebih jelas hubungan-hubungan fundamental yang ada. Dalam upaya
untuk mengkaji hubungan-hubungan ekonomi, para pakar kemudian mencoba
mengabstraksikan realitas dan mengembangkan teori. Oleh karena itu teori ekonomi lebih
merupakan simplifikasi realitas dunia ekonomi yang kadangkala tidak realistik bagi
mereka yang awam dalam ilmu ekonomi.

Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Dituliskan kembali dari Agricultural Production Economics dengan Penyesuaian dan Pengayaan Materi
DAVID L.DEBERTIN – TATIEK KOERNIAWATI

I-4

1.4. Teori Ekonomi Versus Model Ekonomi

Para pakar ekonomi seringkali menggunakan terminologi teori dan model secara
bergantian. Secara sederhana model adalah miniatur realitas ekonomi. Model yang baik
adalah model yang mendekati kebenaran realitas. Untuk dapat memberikan gambaran yang
mendekati realitas maka model harus memuat representasi bagian-bagian penting dari
detail fenomena ekonomi yang dimodelkan.

Model sangat penting peranannya sebagai suatu perangkat untuk mengukur atau
mensimulasikan dampak kebijakan tanpa harus mengimplementasikan kebijakan tersebut
secara aktual. Pertanyaan kunci yang harus dijawab model adalah, “ Apa yang terjadi
bila….?”. Melalui modeling diharapkan dapat diperoleh berbagai alternatif jawaban
berikut segenap implikasi yang menyertainya. Hal ini tentu saja sangat diperlukan sebagai
pertimbangan perencanaan suatu kebijakan.

1.5. Merepresentasikan Hubungan-Hubungan Ekonomi

Teori dan model ekonomi dapat direpresentasikan dengan berbagai cara antara lain secara
verbal, secara grafis dan secara matematis. Adam Smith dalam ”The Wealth of Nations”
memaparkan hubungan-hubungan ekonomi yang dikajinya secara verbal. Para ekonom
abad 19 cenderung memilih eksposisi grafis untuk menerangkan teori mereka. Gambar
lebih efisien daripada bahasa. Adapun penggunaan matematika sebagai alat untuk
menjelaskan hubungan-hubungan ekonomi menjadi populer setelah Paul Samuelson
mempublikasikan karyanya yang berjudul “Foundation of Economic Analysis” pada tahun
1947. Pada perkembangan selanjutnya seiring dengan semakin diterimanya matematika
dan statistika sebagai alat analisis dalam ilmu ekonomi, berkembanglah metode
ekonometrika yang memungkinkan kuantifikasi hubungan ekonomi, estimasi model dan
peramalan.

1.6. Ekonomi Konsumsi Versus Ekonomi Produksi

Ilmu ekonomi senantiasa melibatkan pilihan. Dengan kata lain pilihan (choice) merupakan
jantung ilmu ekonomi. Dalam ekonomi konsumsi atau ekonomi perilaku konsumen,
seseorang dapat memperoleh utilitas setelah memilih sekian alternatif terbaik yang
memberikan kepuasan maksimum untuknya dengan batasan pendapatan yang dimilikinya.

Dalam ekonomi produksi produsen dalam upaya memaksimalkan profit juga menghadapi
sejumlah pilihan yang kompleks. Produsen sebagaimana halnya konsumen juga
menghadapi probem alokasi sumberdaya. Petani misalnya, harus memutuskan untuk
mengalokasikan sejumlah sumberdaya lahan, tenaga kerja, beberapa macam input variabel
dan peralatan yang dimilikinya untuk mengusahakan suatu komoditi.

Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Dituliskan kembali dari Agricultural Production Economics dengan Penyesuaian dan Pengayaan Materi
DAVID L.DEBERTIN – TATIEK KOERNIAWATI

I-5

1.7. Ekonomi Mikro Versus Ekonomi Makro

Secara umum ilmu ekonomi dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu ekonomi mikro dan
ekonomi makro. Ekonomi mikro mempelajari perilaku unit pengambil keputusan
individual. Ekonomi makro lebih memfokuskan analisis pada gambaran utuh suatu
perekonomian. Secara ilustratif, ekonomi mikro dapat dianalogikan dengan perjalanan
darat mengelilingi pulau Jawa. Selama perjalanan darat itu dapat diamati detil perubahan
antar daerah, gambaran spesifik persamaan dan perbedaan kondisi antar daerah yang
dilewati. Melalui perjalanan darat dengan kereta api dapat diketahui bagaimana nuansa
pedesaaan menjelang petang, hamparan sawah saat padi menguning, kebun tebu saat akan
dipanen, padat dan kumuhnya perumahan penduduk di pinggiran rel kereta api, dan
sebagainya. Sebaliknya ekonomi makro dapat dianalogikan dengan perjalanan udara
mengelilingi pulau Jawa dengan mengendarai helikopter. Dengan helikopter yang terbuka
dan terbang rendah, dapat diamati bentuk pulau Jawa secara keseluruhan. Suatu hal yang
tak mungkin dilakukan melalui perjalanan darat. Dari ujung Timur hingga ujung Barat
pulau Jawa serta lautan yang mengelilinginya terlihat jelas, namun pemandangan kebun
tebu dan hamparan padi tidak tertangkap kasat mata. Demikianlah unit analisis dan fokus
kajian ekonomi mikro dan makro berbeda, namun keduanya saling melengkapi.

1.8. Statis Versus Dinamis

Ilmu ekonomi juga diklasifikasikan menjadi ilmu ekonomi statis dan dinamis. Ekonomi
statis berkaitan dengan gambaran fenomenal peristiwa ekonomi pada suatu waktu tertentu.
Sementara ekonomi dinamis berkaitan dengan proses ekonomi. Para pakar ekonomi
mengilustrasikan ekonomi statis sebagai sebuah potret peristiwa ekonomi sementara
ekonomi dinamis merupakan film dokumenter mengenai suatu peristiwa ekonomi.

Harga
suplai
permintaan setelah
perubahan pendapatan
permintaan sebelum
perubahan pendapatan
P2
P1
q1 q2
0 kuantitas

Gambar 1.1. Permintaan dan Penawaran

Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Dituliskan kembali dari Agricultural Production Economics dengan Penyesuaian dan Pengayaan Materi
DAVID L.DEBERTIN – TATIEK KOERNIAWATI

I-6

Selain analisis ekonomi dalam perspektif statis dan dinamis dalam ilmu ekonomi dikenal
analisis komparatif statis yaitu gambaran perbandingan suatu peristiwa ekonomi sebelum
dan sesudah terjadinya perubahan. Analisis komparatif statis merupakan perangkat analisis
yang sangat bermanfaat manakala riset ditujukan untuk mengkaji dampak kinerja elemen-
elemen ekonomi tertentu. Gambar 1.1. merupakan contoh aplikatif penggunaan analisis
komparatif statis dalam mengkaji permintaan dan penawaran setelah terjadi perubahan
pendapatan.

1.9. Ilmu Ekonomi dan Ekonomi Pertanian

Hingga saat ini belum banyak dikaji hubungan antara ekonomi pertanian dan ilmu
ekonomi. Ada beberapa alasan yang relevan, antara lain seorang pakar ekonomi pertanian
pada awalnya adalah seorang ekonom dengan kompetensi spesialisasi di bidang pertanian.
Dengan demikian minat utama yang dikembangkan oleh pakar ekonomi pertanian adalah
mengaplikasikan pendekatan ekonomi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul
di sektor pertanian. Oleh karena itu pakar ekonomi pertanian harus memahami ilmu
ekonomi meski pengetahuan dasar tentang ilmu pertanian merupakan hal yang mutlak
diketahui.

1.10. Ilmu Ekonomi Produksi Pertanian

Ilmu ekonomi produksi pertanian mengkaji teori-teori ekonomi yang berkaitan dengan
produksi komoditas pertanian. Beberapa fokus kajian ekonomi produksi pertanian antara
lain:
1. Tujuan yang melatarbelakangi perilaku produksi pertanian. Pada umumnya
pakar ekonomi produksi pertanian mengasumsikan tujuan produksi
pertanian adalah memaksimalkan profit. Dengan demikian pengukuran
biaya dan penerimaan usahatani menjadi hal penting. Namun fakta
menunjukkan bahwa tujuan pribadi petani sebagai manajer usahatani
spesifik dan unik. Adakalanya tujuan usahatani adalah mengakumulasi
lahan sebagai kapital, memperluas pengaruh sosial dan sebagainya.
2. Pilihan output yang diproduksi. Petani harus menetapkan pilihan komoditi
yang akan ditanamnya pada musim tanam tertentu.

1.11. Asumsi Persaingan Murni

Model persaingan murni merupakan model dasar yang digunakan para pakar ekonomi
untuk menjelaskan perilaku produsen. Model persaingan murni mengasumsikan beberapa
hal sebagai berikut:
1. Terdapat sejumlah besar produsen dan konsumen sehingga baik produsen
dan konsumen tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar.
Dengan kata lain baik konsumen maupun produsen berperan sebagai price
taker bukan price maker
2. Produsen dapat menjual sebanyak yang dikehendakinya pada harga pasar
yang berlaku, sebaliknya konsumen juga dapat membeli sebanyak yang
diperlukannya pada tingkat harga pasar yang berlaku
3. Produk yang diperjual belikan dalam pasar persaingan bersifat homogen

Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Dituliskan kembali dari Agricultural Production Economics dengan Penyesuaian dan Pengayaan Materi
DAVID L.DEBERTIN – TATIEK KOERNIAWATI

I-7
4. Berlaku kaidah free entry and exit di mana seluruh pelaku pasar bebas
keluar masuk pasar
5. Terdapat kebebasan mobilitas sumberdaya atau input produksi sehingga
tidak terdapat kemungkinan pelaku ekonomi tertentu melakukan
manipulasi yang berorientasi pada keuntungan
6. Apabila kelima asumsi di atas ditambah satu asumsi lagi berkenaan dengan
akses informasi yang sempurna maka model persaingan murni disebut
sebagai pasar persaingan sempurna

1.12. Mengapa Model Persaingan Murni Dipertahankan?

Walaupun model persaingan murni dan atau persaingan sempurna tidak mampu
menggambarkan kondisi realitas perekonomian berbasis pertanian, model ini masih
dipertahankan mengingat efektivitasnya dalam membangun pemahaman tentang kinerja
perekonomian. Selain itu dalam banyak kasus produksi pertanian struktur pasar yang
dihadapi tentu bukan monopoli mengingat produsen pertanian sangat banyak jumlahnya,
juga bukan monopsoni mengingat pengguna atau konsumen produk pertanian jumlahnya
juga sangat banyak. Dengan belajar model persaingan sempurna diharapkan dapat
diperoleh kerangka pikir yang benar pdada saat mengaplikasikan perangkat analisis
kasusistik dan mendeteksi adanya realitas penyimpangan.

1.13. Ringkasan Wacana

Teori pasar persaingan sempurna merupakan entry point seluruh bahan kajian dalam modul
ini. Inti dari teori produksi pertanian dapat dikategorikan menjadi tiga model yaitu model
input output, model input-input dan model output-output. Pada ketiga model tersebut
berlaku asumsi pasar persaingan sempurna sebagaimana telah dijelaskan di atas. Model
input output mengkaji tentang bagaimana perilaku produsen pertanian memaksimalkan
produksi dengan mengatur alokasi penggunaan input variabel yang tepat. Pada model
hubungan input-input akan dipelajari bagaimana dalam upaya memaksimalkan keuntungan
usahatani, petani sebagai manajer harus cerdik memilih kombinasi penggunaan dua input
produksi untuk mengoptimalkan pilihan produksi, baik melalui cara minimalisasi biaya
maupun maksimalisasi output. Sedangkan pada model output-output, akan dibekalkan
kepada mahasiswa konsep dasar yang lazim dilakukan petani produsen hasil pertanian
untuk memaksimalkan pendapatan atau keuntungan usahatani dengan cara menanam
beberapa komoditas sekaligus pada luasan lahan tertentu. Praktek usahatani yang
menganut pola hubungan output-output juga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi
alokasi input dan meminimalkan resiko gagal panen. Di Indonesia praktek usahatani
semacam ini dikenal dengan istilah tumpang sari (mixed cropping).

1.14. Tugas dan Latihan Soal

1. Diskusikan peran ekonomi mikro dan ekonomi makro dalam ilmu ekonomi
pertanian. Berikan penjelasan apakah ekonomi mikro memberikan dampak lebih
besar bagi seorang petani dibandingkan dengan ekonomi makro? Kuatkan argumen
opini Anda dengan contoh-contoh kasus!
2. Jika model pasar persaingan sempurna tidak mampu merepresentasikan situasi riil
sektor pertanian di Indonesia, mengapa model ini tetap digunakan dan mengapa

Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Dituliskan kembali dari Agricultural Production Economics dengan Penyesuaian dan Pengayaan Materi
DAVID L.DEBERTIN – TATIEK KOERNIAWATI

I-8
asumsi-asumsi pasar persaingan sempurna tersebut sangat penting bagi ekonom
pertanian?
3. Dewasa ini, matematika merupakan peranti analisis penting dalam ilmu ekonomi
produksi pertanian. Jelaskan opini Anda tentang hal ini.
4. Realitas perekonomian sangat dinamis, mengapa para pakar ekonomi pertanian
tetap mempertahankan analisis komparatif statis?
5. Sementara kalangan berpendapat bahwa pakar ekonomi pertanian kurang mampu
menghubungkan teori dan implementasi teori ekonomi produksi pertanian di
lapang. Berikan pendapat Anda!
6. Untuk menjadi seorang ekonom pertanian yang handal, manakah yang lebih
penting Anda kembangkan, pengetahuan Anda tentang perekonomian atau tentang
teknik budidaya pertanian?

Daftar Pustaka

1. Debertin, D.L., 1986, Agricultural Production Economics, Macmillan Publishing
Company, Nesw York
2. Samuelson, P.A., 1970, A Foundation of Economics Analysis, Atheneum, New
York

Rancangan Tugas

Tujuan Tugas :
1. Menjelaskan kembali definisi dan memahami konsep teoritis bahan kajian pada
modul 1.
2. Membandingkan asumsi model persaingan sempurna dan persaingan tidak
sempurna serta menghimpun data yang menegaskan perbedaaan realitas pertanian
rakyat berskala kecil dan perusahaan pertanian berskala besar dalam pengelolaan
proses produksinya
Uraian Tugas:

1. Obyek garapan: tugas dan latihan soal pada modul 1
2. Batasan tugas:
a. Tugas yang diberikan pada modul 1 adalah tugas individual
dikumpulkan dalam waktu satu minggu (jadual menyesuaikan)
b. Mahasiswa diperkenankan mendiskusikan jawaban tugas dengan
anggota kelompok yang lain
c. Mahasiswa diwajibkan menghimpun seluruh materi perkuliahan
baik print out modul, hand out, catatan kuliah dan tugas-tugas yang
diberikan selama satu semester dengan format kertas yang sama
yaitu ukuran folio. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
penjilidan di akhir semester.
d. Menghimpun informasi dalam urutan yang logik dan mengelola
informasi agar dapat menjadi sumber pembelajaran yang baik adalah
salah satu learning skill yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Oleh
karena itu seluruh materi belajar yang telah dihimpun akan
dievaluasi oleh tim dosen sebagai indikator proses belajar Anda.

Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Dituliskan kembali dari Agricultural Production Economics dengan Penyesuaian dan Pengayaan Materi
DAVID L.DEBERTIN – TATIEK KOERNIAWATI

I-9

3. Metodologi dan acuan tugas:
a. Bentuk kelompok kecil dengan anggota lima orang per kelompok.
Segera lengkapi kelengkapan organisasi kelompok (ketua, sekretaris,
bendahara) dan job description masing-masing anggota.
b. Setiap kelompok belajar (study club) harus segera melapor kepada
Asisten dan dosen tutor.
c. Setiap kelompok belajar diwajibkan memiliki buku kegiatan kelompok
yang berisi susunan anggota kelompok, bio data, rencana kegiatan
belajar kelompok, catatan hasil belajar dan catatan keuangan kelompok.
Buku kelompok yang digunakan adalah buku tulis biasa (minimal 60
halaman) yang telah disampul. Warna sampul ditentukan oleh Asisten.
d. Baca modul, dan rujukan pustaka yang dianjurkan
e. Segera kerjakan tugas dan latihan modul 1, diskusikan dengan anggota
kelompok. Sekretaris kelompok mencatat hasil diskusi di buku
kelompok dengan pensil. Di akhir catatan tuliskan daftar hadir yang
ditandatangani oleh anggota kelompok yang hadir saat itu (dengan
bolpoin). Setiap minggu laporkan kegiatan diskusi kelompok dan
mintalah paraf persetujuan kepada Asisten pada saat tutorial
f. Tugas individu ditulis tangan pada kertas folio bergaris dengan margin
kiri dan kanan masing-masing 3 cm. Tuliskan nama, NIM dan nama
kelompok pada sudut kanan atas. Berikan nomor halaman pada lembar
kerja Anda di sudut kanan bawah. Jangan lupa menuliskan keterangan
tugas yang Anda kerjakan dan pengerjaan harus berurutan dari tugas
nomor 1,2 dan seterusnya.
g. Tugas individu dikumpulkan tiap minggu, pengaturan jadual
pengumpulan tugas diatur oleh asisten.
h. Dokumen portofolio materi pembelajaran (print out modul, hand out
dan catatan) serta dokumen tugas dan latihan dilengkapi dengan print
out cover, lembar evaluasi (cek lampiran) dan daftar isi.
4. Keluaran tugas:
a. Satu dokumen tugas individu.
b. Buku kelompok yang sudah disampul dan terisi dengan informasi
tentang anggota kelompok, biodata anggota kelompok, catatan
keuangan kelompok, hasil diskusi kelompok untuk tugas dan latihan 1-6

Kriteria Penilaian:
1. Kejelasan dan kelengkapan penguasaan konsep-konsep utama modul 1.
2. Kemampuan mengomunikasikan gagasan kreatif dan kerja sama tim 
assesment dilakukan oleh asisten selama berlangsungnya proses diskusi dan
praktikum dalam kelas

Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Dituliskan kembali dari Agricultural Production Economics dengan Penyesuaian dan Pengayaan Materi
DAVID L.DEBERTIN – TATIEK KOERNIAWATI

I-10

Tabel 1.1. Kriteria Penilaian Kemampuan Menulis Laporan

Kriteria SKOR INDIKATOR KINERJA
Sangat kurang <20
Tidak ada ide yang jelas untuk menyelesaikan masalah
(tugas dan latihan yang diberikan)
Kurang 21–40
Ada ide yang dikemukakan, namun kurang sesuai dengan
permasalahan
Cukup 41– 60
Ide yang dikemukakan jelas dan sesuai, namun kurang
inovatif
Baik 61- 80
Ide yang dikemukakan jelas, mampu menyelesaikan
masalah, inovatif, cakupan tidak terlalu luas
Sangat Baik >81
Ide, jelas, inovatif, dan mampu menyelesaikan masalah
dengan cakupan luas

Tabel 1.2. Kriteria Penilaian Kerja Sama Kelompok oleh Sesama Anggota dan Asisten

Kriteria dan
Dimensi
Penilaian
Luar Biasa Baik Di bawah harapan
Kontribusi
Pada Tugas
Sangat berkontribusi dalam
hasil kerja tim.
Berkontribusi secara
“adil” dalam hasil kerja
tim.
Membuat beberapa
kontribusi nyata dalam hasil
kerja tim.
Kepemimpinan
Secara rutin melakukan
kepemimpinan yang baik.
Menerima ”pembagian
yang adil” dari tanggung
jawab kepemimpinan.
Jarang atau tidak pernah
berlatih tentang memimpin.
Kolaborasi
Menghargai pendapat
orang lain dan
berkontribusi besar dalam
diskusi kelompok.
Menghargai pendapat
orang lain dan
berkontribusi dalam
diskusi kelompok.
Tidak berkontribusi pada
diskusi kelompok atau
sering gagal berpartisipasi.

Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Dituliskan kembali dari Agricultural Production Economics dengan Penyesuaian dan Pengayaan Materi
DAVID L.DEBERTIN – TATIEK KOERNIAWATI

I-11
Lampiran.
Contoh Cover Dokumen Portofolio Mahasiswa




DOKUMEN PORTOFOLIO MATERI
PEMBELAJARAN, TUGAS DAN LATIHAN
MODUL 1
MATA KULIAH EKONOMI PRODUKSI PERTANIAN
Semester Genap/Gasal 20...-20...






Nama :
NIM :
Kelas :
Dosen :








PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UB
Malang. 2010

Ekonomi Produksi Pertanian: Pendekatan Neoklasik
Dituliskan kembali dari Agricultural Production Economics dengan Penyesuaian dan Pengayaan Materi
DAVID L.DEBERTIN – TATIEK KOERNIAWATI

I-12
Contoh Lembar Evaluasi Mahasiswa
















































LEMBAR EVALUASI
Modul 1

TELAH DIEVALUASI:
Tanggal : ............................
Evaluator : Nama asisten
Kelengkapan : 1. Dokumen tugas  
2. Print out modul  
3. Print out materi
pengayaan
 
EVALUASI REVISI:
Tanggal : …………………
Kelengkapan : Revisi tugas  
Nilai : 1. Dokumen tugas ...........
2. Revisi tugas ...........
3. Print out modul ...........
4. Print out materi
pengayaan
...........

5. Rerata nilai
kerjasama kelompok
...........
Pengesahan : Tandatangan dan nama asisten






Mengetahui,
Dosen Pembina
Mata Kuliah Ekonomi Mikro
Kelas A/B/C/D/E/F


Tanda tangan dosen yang bersangkutan




Nama lengkap dosen dan NIP