PERANGKAT PEMBELAJARAN
MATA KULIAH PENGELOLAAN LABORATORIUM
MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI
Disusun Oleh :
DEWI MAHARANI
NPM 1211060123
Dosen Pembimbing
Aryani Dwi Kesumawardani, M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITASISLAM NEGERI RADEN INTANLAMPUNG
1442 H / 2020M

MODUL MATA KULIAH PENGELOLAAN LABORATORIUM
MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI
Disusun Oleh :
DEWI MAHARANI
NPM 1211060123
Dosen Pembimbing
Aryani Dwi Kesumawardani, M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITASISLAM NEGERI RADEN INTANLAMPUNG
1442 H / 2020M

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat bimbingan serta petunjuk-
Nya kami dapat menyelesaikan modul pengelolaan laboratorium tepat pada
waktunya. Modul ini sesuai dengan tugas mata kuliah pengelolaan laboratorium.
Modul ini membahaspengelolaanlaboratoriummanajemen laboratorium dan
penataan alat dan bahan laboratorium.
Kami menyadari dalam penyusunan modul ini terdapat banyak kekurangan
dalam pemilihan kata dan perangkaian. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangatmembantu, agar kami dapat memperbaiki kesalahan-
kesalahan dalam pembuatan modul. Kami berharap modul ini dapat membantu
para pembaca dalam menyelesaikan masalah mengenai mata kuliah pengelolaan
laboratorium, dan memberikan banyak manfaat dan pengetahuan bagi yang
membaca.
Bandar Lampung, 13 Oktober 2020
Dewi Maharani
1211060123

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat bimbingan serta petunjuk-
Nya kami dapat menyelesaikanDiktatTeoriEvolusitepat pada waktunya.Diktat
ini sesuai dengan tugas mata kuliah Evolusi.Diktatini
membahasteentangTeoriEvolusi.
Kami menyadari dalam penyusunanDiktatini terdapat banyak
kekurangan dalam pemilihan kata dan perangkaiann. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat membantu, agar kami dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan dalam pembuatanDiktat.Kami berharapDiktatini dapat
membantu para pembaca dalam menyelesaikan masalah mengenai mata kuliah
Evolusi, dan memberikan banyak manfaat danpengetahuan bagi yang membaca.
Bandar Lampung, Oktober
2020
Eka Sari
1211060185

iii
DAFTAR ISI
COVER..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1Latar Belakang........................................................................................1
1.2Rumusan Masalah...................................................................................4
1.3Tujuan Penulisan....................................................................................4
BAB IILANDASAN TEORI ...........................................................................6
2.1Deskripsi Mata Kuliah............................................................................6
2.1.1Kegunaan Mata Kuliah................................................................7
2.1.2Sasaran belajar.............................................................................7
2.1.3Urutan Penyajian.........................................................................7
2.1.4Petunjuk belajar bagi mahasiswa mempelajari modul................8
2.1.5Ruang lingkup bahan modul.......................................................11
2.1.6Manfaat mempelajari modul......................................................12
2.2Materi Pembelajaran...............................................................................13
2.2.1Pengertian Laboratorium................................................................13
2.2.2 Hakikat Laboratorium....................................................................13
2.2.3 Fungsi laboratorium dalam pembelajaran dan Administrasi
laboratorium..................................................................................14
2. 2. 4Konsep dasar penataan alat di laboratorium................................24
2.2. 5 Dasar dan tujuan penataan alat di laboratorium............................26
2.2.6 Tujuan penataan alat dilaboratorium..............................................26
2.2.7 Contoh tata letak alat dilaboratorium IPA.....................................28
2.2.8 Penataan danpenyimpanan alat dilaboratorium IPA.....................32
2.2.9 Penggunaan alat dilaboratorium IPA.............................................36
2.2.10 Butir-butir ISO 17025..................................................................36

iv
BAB IIILATIHAN SOAL ..............................................................................41
3.1Uji Kompetensi................................................................................41
3.2Umpan Balik.....................................................................................42
3.3Tes Formatif......................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................44

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi No.03/Januari/2010 dan Peraturan Bersama Menteri
Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No.02 dan
No.13/Mei/2010,yang dimaksud dengan Laboratorium Pendidikan adalah unit
penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau
terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk
kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas,
menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu,
dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Laboratorium merupakan salah satu sarana penunjang kegiatan belajar
mengajar disekolah. Di laboratorium ini peserta didik dapat melaksanakan
praktek eksperimentasi, meneliti, membuktikan teori-teori yang didapatkan di
buku dan sebagainya (Wirjosoemarto dkk. 2000). Laboratorium di sekolah ada
banyak ragamnya, bergantung pada jurusan yangada di sekolah tersebut. Pada
sekolah-sekolah yang mempunyai jurusan IPA, tentu membutuhkan
laboratorium IPA. Laboratorium IPA ini mempunyai sub-sub laboratorium
biologi, fisika dan kimia. Biologi adalah ilmu hayati, yang prosesnya banyak
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari (Rustaman, 1996). Maka dari itu untuk
meningkatkan pemahaman materi biologi, keberadaan laboratorium biologi
menjadi sesuatu yang harus ada di sekolahan yang mempunyai jurusan IPA.

2
Laboratorium merupakan ujung tombak dalam proses pengembangan
dan penyebaran ilmu pengetahuan sehingga keberadaan laboratorium tersebut
perlu didukung dengan tenaga laboran yang profesional. Karena itu, tenaga
laboratorium sebagai salah satu komponen yang dominan terhadap
perkembangan dan bahkan kemunduran suatu laboratorium. Tenaga
laboratorium sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan yang sangat
diperlukan untuk mendukung peningkatan kualitas proses pembelajaran di
sekolah melalui kegiatan laboratorium. Sebagaimana tenaga kependidikan
lainnya, tenagalaboratorium sekolah juga merupakan tenaga fungsional yang
harus memiliki skill dan kompetensi di bidangnya.
Hambatan berikutnya adalah belum ada tenaga laboratorium baik itu
kepala, laboran maupun teknisi yang memang benar-benar ahli di bidang
pengelolaanlaboratorium karena tenaga laboran di laboratorium IPA hanyalah
satu orang yang kadang merangkap dalam mengelola semua laboratorium IPA
yang ada di sekolah itu. Hal ini terjadi karena kurangnya sumber daya manusia
dan sumber dana di lingkungan sekolah terutama sekolah-sekolahswasta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah telah menetapkan kompetensi
dan subkompetensi bagi Kepala Laboratorium, Teknisi Laboratorium, dan
Laboran Laboratorium Sekolah/Madrasah. Empat kompetensi utama yang
harus dipenuhi sebagai seorang laboranatau teknisi sebagaimana yang
tercantum dalam Permen tersebut adalah: 1) Kompetensi Kepribadian, 2)
Kompetensi Sosial, 3) Kompetensi Administratif, 4) Kompetensi Profesional.

3
Mengingat hal tersebut maka kompentensi tenaga laboratorium perlu
ditingkatkan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi antara
lain melalui pelatihan-pelatihan sebagai wahana peningkatan wawasan dan
skill tenaga laboratorium sekolah/madrasah.
Menindaklanjuti Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008, pemerintah
melalui Direktorat Tenaga Kependidikan sedang mengembangkan sistem
pendidikan dan latihan bagi tenaga laboratorium. Namun progam tersebut
belum berjalan maksimal dan belum terealisasi secara merata. Menyikapi
permasalahan tersebut, melalui PKM pengembangan ketrampilan melalui
pelatihan tenaga laboratorium biologi dengan bekerja sama dengan dinas
pendidikan Jakarta Timur adalah kegiatan yang sangat penting dan membantu
pemerintah dalam rangka mewujudkan Permendiknas tersebut. Adapun sasaran
kegiatan ini adalah guru IPA dan tenaga laboratorium di sekolah/madrasah di
wilayahJakarta.
Konsep dari kegiatan PKM ini adalah memberikan pelatihan mengenai
cara pengelolaan laboratorium agan berfungsisebagaimana mestinya sehingga
keberadaan laboratorium tersebut menjadi lebih efektif, misalnya mulai dari
cara inventarisasi alat, penggunaan alat dan ketrampilan pembuatan awetan
seperti herbarium, taksidermi maupun preparat mikroskopis. Selain itu, dalam
kegiatan PKM ini juga perlu diberikan/diperkenalkan peralatan-peralatan
terbaru dan cara penggunaannya serta cara merawat dan melakukan perbaikan
atau service. Hal-hal tersebut dirasa perlu diberikan mengingat tuntutan
profesionalisme sebagai tenaga laboratorium harus memiliki banyak keahlian

4
dibidangnya. Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UHAMKA memiliki peran strategis
untuk membantu meningkatkan kompetensi guru sekaligus menjadi media
promosi bagi Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UHAMKA.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa permasalahan tersebut kemudian dirumuskan lebih lanjut
berdasarkan hasil kesepakatan antara Tim PKM Prodi Pendidikan Biologi
UHAMKA bersama mitra untuk mendapatkan perioritas yang harus ditangani,
sebagaiberikut:
1.Perlu diberikannya pengembangan pengetahuan kepada tenaga laboratorium
tentang pengelolaan laboratorium yang baik danbenar.
2.Perlu adanya penambahan pelatihan ketrampilan bagi tenaga laboratorium
ataupun gurutentang kegiatan praktikum yang bisa diterapkan di tingkat
sekolah.
1.3.Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan modul ini adalah:
1.Meningkatkan pengelolaan layanan laboratorium bagi tenaga laboratorium
khususnya teknisi dan laboran yang berada di sekolah guna menunjang
kelancaran PBM di kelas berdasarkan kurikulum yang diterapkan agar
sesuai dengan tujuan yang hendakdicapai.
2.Membekali peserta dengan kemampuan dalam mengelola laboratorium
sekolah/madrasah, sehingga peserta dapat mengelola laboratorium berkaitan

5
dengan fungsi manajer yakni perencanaan, penataan, administrasi,
pengamanan, perawatan dan pengawasan.
3.Membekali peserta dengan berbagai ketrampilan khususnya yang berkaitan
dengan kegiatan laboratorium agar fungsi dan kedudukan laboratorium di
sekolah bisa dimanfaatkan secara optimal.

6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Deakripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini mengembangkan kompetensi dalam memahami teknik-
teknik dan alat-alat yang digunakan dalam aktivitas pada laboratoriumIPA
serta pengelolaannya yang meliputi penguasaan teori mengenai alat-alat
biologi ( mikroskop, alat untuk membuat herbarium dan insektarium), alat-alat
dan reagen-reagen kimia, merancang alat dan bahan laboratorium, serta
inventarisasi dan organisasi peralatan laboratorium IPA.Laboratorium memiliki
arti penting dalam perkembangan pengajaran dan perkembangan kurikulum
yang semakin kompleks terutama dalam pengajaran biologi. Keberadaan
laboratorium berperan dalam kemajuan lembaga pendidikan seperti sekolah,
perguruan tinggi, dan pesantren. Lembaga pendidikan dituntut untuk
mengoptimalkan penggunaan laboratorium tersebut sehingga keberadaan
laboratorium tersebut benar-benar memberikan manfaat dalam meningkatkan
kualitas pengajaran.
Secara sempit laboratoriumdiartikan sebagai ruangan yang dibatasi
oleh dinding yang didalamnya terdapat alat-alat dan bahan-bahan beraneka
ragam yang dapat digunakan untuk melakukan eksperimen (Decaprio,, 2013).
Kemudian Rufiati (2011) mendefinisikan laboratorium sebagai salah satu
tempat dilaksanakannya penelitian ilmiah percobaan (eksperimen) ataupun
pelatihan ilmiah.

7
Di Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UNMED sendiri sudah
terdapat laboratorium yang dapat digunakan oleh dosen maupun mahasiswa
dalam kegiatan praktikum , sekaligus perkuliahan ataupun penelitian, sehingga
diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan khususnya praktikum
mengintegrasikan pemanfaatan sarana dalam kelas laboratorium biologi.
Laboratorium biologi merupakan salah satu fasilitas penting untuk menunjang
keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran biologi atau kegiatan
ilmiah lainnya.
2.1.1Kegunaan Mata Kuliah
Mengarahkan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dasar
mengamati, mengukur, membuktikan konsep atau hukum-hukum alam dan
mengembangkan kemampuan berfikir atau memcahkan masalah (keterampilan
proses sains).
2.1.2Sasaran Belajar
Sasaran belajar pada modul ini yaitu :
1.Sikap
2.Keterampilan Umum
3.Keterampilan Khusus
4.Pengetahuan
2.1.3Urutan Penyajian
1.Pendahuluan yang berisi uraian terkaitdengan isi
2.Tujuan belajar

8
3.Panduan penggunaan modul
4.Seluruh komponen sistem pembelajaran harus ada tes hasil belajar.
5.Materi disusun berdasarkan kaidah desain pesan yang terdiri pesan verbal
dan visual
6.Bahasa yang digunakan lebih sederhana dan komunikatif
2.1.4PetunjukBelajar Bagi Mahasiswa Mempelajari Modul
Agar mahasiswa berhasil dengan baik dalam menggunakan buku /bahan
ajar ini, maka mahasiswa diharapkan mengikuti petunjuk sebagai berikut :
1.Bacalah semua bagian dari modul bahan ajar ini dari awalsampai akhir,
usahakan tidak ada bagian yang terlewatkan.
2.Baca sekali lagi, amati gambar secara cermat dan kuasai peta konsep dan
bagian-bagian dari gambar, skema serta bagan yang disajikan secara
lengkap.
3.Buat ringkasan dari keseluruhan materi buku bahanajar ini.
4.Gunakan bahan pendukung lain serta buku-buku yang direferensikan dalam
daftar pustaka agar apat lebih memahami konsep setiap kegiatan belajar
dalam buku ini.
5.Setelah mahasiswa cukup menguasai materi pendukung, kerjakan soal-soal
yang ada dalam lembar latihan dari setiap kegiatan belajar yang ada dalam
bahan ajar ini.
6.Kerjakan dengan cermat dan seksama kegiatan yang ada dalam lembar
kerja, pahami makna dari setiap langkah kerja.

9
Lakukan diskusi kelompok, baik dengan sesama teman sekelompok
atau teman sekelas atau dengan pihak-pihak yang menurut mahasiswa dapat
membantu dalam memahami isi bahan ajar ini.Mata kuliah ini
mengembangkan kompetensi dalam memahami teknik-teknik dan alat-alat
yang digunakan dalam aktivitas pada laboratorium IPA serta
pengelolaannya yang meliputi penguasaan teori mengenai alat-alat biologi (
mikroskop, alat untuk membuat herbarium dan insektarium), alat-alat dan
reagen-reagen kimia, merancang alat dan bahan laboratorium, serta
inventarisasi dan organisasi peralatan laboratorium IPA.Laboratorium
memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran dan perkembangan
kurikulum yang semakin kompleks terutama dalam pengajaran biologi.
Keberadaan laboratorium berperan dalam kemajuan lembaga pendidikan
seperti sekolah, perguruan tinggi, dan pesantren. Lembaga pendidikan
dituntut untuk mengoptimalkan penggunaan laboratorium tersebut sehingga
keberadaan laboratorium tersebut benar-benar memberikan manfaat dalam
meningkatkan kualitas pengajaran.
Secara sempit laboratorium diartikan sebagai ruangan yang dibatasi
oleh dinding yang didalamnya terdapat alat-alat dan bahan-bahan beraneka
ragam yang dapat digunakan untuk melakukan eksperimen (Decaprio,
2013). Kemudian Rufiati (2011) mendefinisikan laboratorium sebagai salah
satu tempat dilaksanakannya penelitian ilmiah percobaan (eksperimen)
ataupun pelatihan ilmiah.

10
Di Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UNMED sendiri
sudah terdapat laboratorium yang dapat digunakan oleh dosen maupun
mahasiswa dalam kegiatan praktikum, sekaligus perkuliahan ataupun
penelitian, sehingga diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan
khususnya praktikum mengintegrasikan pemanfaatan sarana dalam kelas
laboratorium biologi. Laboratorium biologi merupakan salah satu fasilitas
penting untuk menunjang keberhasilan dalam pencapaian tujuan
pembelajaran biologi atau kegiatan ilmiah lainnya.
7.Bacalah semua bagian dari modul bahan ajar ini dari awal sampai akhir,
usahakan tidak ada bagian yang terlewatkan.
8.Baca sekali lagi, amati gambar secara cermat dan kuasai petakonsep dan
bagian-bagian dari gambar, skema serta bagan yang disajikan secara
lengkap.
9.Buat ringkasan dari keseluruhan materi buku bahan ajar ini.
10.Gunakan bahan pendukung lain serta buku-buku yang direferensikan dalam
daftar pustaka agar apat lebih memahami konsep setiap kegiatan belajar
dalam buku ini.
11.Setelah mahasiswa cukup menguasai materi pendukung, kerjakan soal-soal
yang ada dalam lembar latihan dari setiap kegiatan belajar yang ada dalam
bahan ajar ini.
12.Kerjakan dengan cermat dan seksama kegiatan yang ada dalam lembar
kerja, pahami makna dari setiap langkah kerja.

11
Lakukan diskusi kelompok, baik dengan sesama teman sekelompok
atau teman sekelas atau dengan pihak-pihak yang menurut mahasiswa dapat
membantu dalam memahami isi bahan ajar ini.
1.Mampu memahami cara menata dan menyimpan alat-alat dilaboratorium
2.Mampu memahami cara menata dan menyimpan bahan-bahan yang
digunakan dalam kegiatan penggunaan laboratorium.
3.Mampu menerapkan cara menata dan menyimpan alat dan bahan di
laboratorium
4.Mampu memahami dan memiliki pengertian dan wawasan tentang
pengelolaan laboratorium biologi.
5.Mampu menjelaskan dan menerangkan mengenai pengelolaan atau
manajemen laboratorium pengertian, kedudukan dan fungsi penanganan
serta hakikat laboratorium.
6.Mampumenjelaskandan menerangkanmengenai penataan lab, administrasi
lab dan keamanan laboratorium
7.Mampu menjelaskan dan menerangkan mengenai Pengelolaan Laboratorium
Biologi dan Struktur Organisasi Laboratorium.
2.15RuangLingkup Bahan Modul
1.Judul pembelajaran, MateriPembelajaran, Standar kompetensi, Kompetensi
Dasar, Tempat Belajar
2.Petunjuk Belajar ( Petunjuk mahasiswa/ Dosen pengampu)
3.Kompetensi yang akan dicapai
4.Informasi pendukung

12
5.Latihan-latihan
6.Petunjuk kerja
7.Evaluasi
2.1.6ManfaatMempelajari Modul
1.Sebagai alat yangdapat mengukur kemampuan siswa dan kesalahannya
dapat langsung diperbaiki, tersusun materi yang menuntun siswa untuk
penguasaan tuntas sesuai kecepatan belajar.
2.Sebagai bahan ajar mandiri
3.Sebagai alat evaluasi.
4.Sebagai bahan rujukan peserta didik.
5.Bagi tenaga laboratorium
a.Meningkatkan kemampuan dalam hal perencanaan perlengkapan
laboratorium
b.Meningkatkan kemampuan dalam hal pengorganisasian laboratorium
c.Meningkatkan kemampuan dalam hal pemeliharaan laboratorium
d.Meningkatkan kemampuan dalam hal pengawasanlaboratorium
6.BagiMahasiswa
a.Meningkatkan fasilitas penunjang pembelajaran mahasiswa
b.Meningkatkan proses pembelajaran
c.Terpenuhinya fasilitas penunjang proses pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja.

13
7.Bagi universitas
a.Meningkatkan kualitas dosenberbasis kebutuhan masyarakat dan
pengembangan masyarakat
b.Mencapai visi dalam rangka mencerdaskan anak bangsa
2.2Materi Pembelajaran
2.2.1Pengertian Laboratorium
Kata Laboratorium berasal dari bahasa latin yang berarti tempat
bekerja. Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti
aslinya yaitu tempat bekerja khusus untuk keperluan penelitian ilmiah.
Laboratorium adalah suatu ruangan atau kamar tempatmelakukan kegiatan
praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat serta
adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap (adanya fasilitas air, listrik, gas
danbsebagainya).
Sutara dan sahromi mengemukakan bahwa pengertian laboratorium
dalam pengajaran dimaksudkan sebagai kumpulan dari dari para siswa yang
melakukan pengamatan percobaan atau penelitian atas pengelolaan guru.
Laboratorium dapat menggunakan ruangan tertutup (laboratorium, rumah kaca,
kelas sendiri) atau menggunakan ruangan terbuka (kebun sekolah atau
lingkungan lain yang dapat digunakan sebagai sumber kegiatan belajar).
2.2.2Hakikat Laboratorium
Semangat ingin tahu dari sainsdiasimilasikan oleh siswa yang
berpartisipasi dalam kegiatan laboratorium yang bermakna. Laboratorium
merupakan lingkungan yang vital dimana sains dipraktekkan. Laboratorium

14
dapat berupa ruang dengan perlengkapan khusus, ruangan kelas yang
“selfcontained”,lapangan atau tempat yang luas seperti komunitas dimana
eksperimen sains dilakukan. Pengalaman laboratorium terintegrasi dengan sifat
dari sains yang harus dilibatkan dalam setiap program sains untuk setiap siswa.
Kegiatan sains dapat meliputi pengalamanindividu, kelompok kecil dan
kelompok besar.Kemampuan memecahkan masalah dimaksudkan dalam
konteks penelitian laboratorium. Kegiatan mengembangkan ragam yang luas
dari keterampilan investigasi, mengorganisasi, mencipta, dan berkomunikasi.
Laboratorium menyediakan lahan yang optimal untuk memotivasi siswa ketika
mereka mengalami apakah sains itu.
Kegiatan laboratorium dapat meningkatkan prestasi siswa dalam aspek
aspek berikut ini.
1.Keterampilan proses, yaitu mengamati, mengukur, memanipulasi objek
fisik.
2.Keterampilan menganalisis, yaitu bernalar, berfikir deduktif, dan berfikir
kritis.
3.Keterampilan berkomunikasi,yaitu mengorganisasikan informasi dan
menulis laporan.
4.Konseptualisasi dari fenomena ilmiah.
2.2.3FungsiLaboratorium Dalam Pembelajaran Dan Administrasi
Laboratorium
Fungsi laboratorium sains sekolah dalam pembelajaran sains
bergantung pada pandangan guru terhadap sains dan belajar. Mengenai sains

15
ada yang melihatnya hanya sebagai kumpulan pengetahuan mengenai alam ini,
yang sudah dikumpulkandan disusun secara sistematis. Pandangan lain, sains
bukan hanya kumpulan pengetahuan, tetapi juga cara pengetahuan itu diperoleh
dan dikembangkan, serta sikap yang perlu disandang pada waktu
pengembangannya.
Keuntungan memfungsikan laboratorium seperti ini ialah pelajaran
dengan mudah dapat dibuat bervariasi dengan memvariasikan jenis kegiatan
seperti mendengarkan informasi, melakukan percobaan, mengamati suatu
gejala, berdiskusi dan belajar sendiri.
Administrasi laboraratorium , suatu laboratorium dapat dikelola dengan
baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan
yang lainnya. Beberapa peralatan laboratorium yang canggih, dengan staf
profesional yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak
didukung olehadanya manajemen laboratorium yang baik. Manajemen
laboratorium merupakan usaha untuk mengelola laboratorium dan merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari.
Untuk mengelola laboratorium yang baik harus dipahami terlebih dahulu
perangkat-perangkat manajemen laboratorium berikut ini :
1.TataRuang
Laboratorium harus ditata sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
dengan baik. Tata ruang yang sempurna, harus dimulai sejak perencanaan
gedung sampai pada pelaksanaanpembangunan.

16
2.AlatYang Baik Dan Terkalibrasi
Pengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan kewajiban
bagi setiap petugas laboratorium, terutama mereka yang akan
mengoperasikan peralatan tersebut. Setiap alat yang dioperasikan itu harus
benar-benardalam kondisi siap pakai, bersih, berfungsi dengan baik, dan
terkalibrasi. Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk
pengoperasian. Hal ini untuk mengantisipasiterjadinya kerusakan, dimana
buku manual merupakan acuan untuk perbaikan seperlunya. Teknisi
laboratorium yang ada harus senantiasa berada ditempat, karena setiap kali
peralatan dioperasikan ada kemungkinan alat tersebut tidakberfungsi dengan
baik. Beberapa peralatan yang dimiliki harus disusun secara teratur pada
tempat tertentu,berupa rak atau meja yang disediakan. Peralatan digunakan
untuk melakukan suatu kegiatan pendidikan, penelitian, pelayanan masyarat
atau studi tertentu. Karena itu, alat-alat ini harus selalu siap pakai, agar
sewaktu waktu dapat digunakan. Peralatan laboratorium sebaiknya
dikelompokkan berdasarkan penggunaanya dan setelah digunakan harus
segera dibersihkan kembali dan disusun seperti semula. Semua peralatan
sebaiknya diberi penutup, misalnya plastik transparan, terutama bagi alat-
alat yang memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada penutupnya akan cepat
berdebu, kotor dan akhirnya dapat merusak lat yang bersangkutan.
3.Infrastruktur
Infrastruktur laboratorium meliputi saran utama dan sarana
pendukung, yaitu :

17
a.SaranaUtama
Mencakup bahasa tentang lokasi laboratorium, konstruksi
laboratorium dan sarana lain, termasuk pintu utama, pintu darurat, jenis
meja kerja atau pelataran, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis
pintu, jenis lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis pembuangan
limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis tempat penyimpanan, jenis lemari
bahan kimia, jenis alat optik, jenis timbangan dan instrumen lain, kondisi
laboratorium, dan sebagainya.
b.SaranaPendukung
Mencakup bahasa tentang ketersediaan energi listrik, gas, air, alat
komunikasi, dan pendukung keselamatan kerja seperti pemadam
kebakaran, hydrant dan sebagainya.
4.AdministrasiLaboratorium
Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi
yang ada di laboratorium.
5.OrganisasiLaboratorium
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi
kerjaan, serta susunan personalia yang mengelola laboratorium tersebut.
6.FasilitasPendanaan
Ketersediaan dana sangat diperlukan dalam opraional laboratorium.
Tanpa adanya dana yang cukup,kegiatan laboratorium akan berjalan
tersendat-sendat, bahkan mungkin tidak dapat beroprasi dengan baik.
7.Inventarisasi danKeamanan
Kegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi;

18
a.Semua kegiatan inventarisasi harus memuat sumber dana dari manaalat
alat ini diperoleh atau dibeli.
b.Keamanan peralatan laboratorium ditujukan agar peralatan laboratorium
tersebut harus tetap berada dilaboratorium.
8.DisiplinYang Tinggi
Pengelola laboratorium harus menerapkan disiplin yang tinggi pada
seluruh penggunalaboratorium agar terwujud efisiensi kerja yang tinggi.
Kedisiplinan sangat dipengaruhi oleh pola kebiasaan dan perilaku dari
manusia itu sendiri, oleh sebab itu setiap pengguna laboratorium harus
menyadari tugas,wewenang dan fungsi nya. Sesam pengguna laboratorium
harus ada kerjasama yang baik, sehingga setiap kesulitan dapat dipecahkan
atau diselesai kan bersama.
9.Keterampilan SDM
Peningkatan keterampilan dapat diperoleh melalui pendidikan
tambahan seperti pendidikan keterampilan khusus, pelatihan (workshop)
maupun magang ditempat lain.
10.PeraturanDasar
Peraturan dasar meliputi beberapa peraturan umum untuk menjamin
kelancaran jalan nya pekerjaan dilaboratorium.
11.PenangananMasalah Umum
Penanganan masalah umum berupa petunjuk bagaiman mencampur
zat-zat kimia,zat-zat baru atau kurang diketahui,membuang material-
material yang berbahaya, menangani tumpahan, dan penanganan masalah
masalah yang lainnya.

19
12.JenisJenis Pekerjaan
Sebuah perangkat tersebut diatas, jika dikelola secara optimalakan
mendukung terwujud nya penerapan manajemen laboratorium yang
baik.dengan demikian manajemen laboratorium dapat dipahami sebagai
suatu tindakan pengelolaan yang kompleks dan terarah, sejak dari
perencanaan tata ruang sampai dengan perencaan semua perangkat
penunjang lainnya dan pusat aktifitasnya adalah tata ruang.
Agar laboratorium dapat berfungsi sesuai dengan maksud
pengadaannya, maka laboratorium perlu digunakan dan dengan sebaik-
baiknya. Tanpa penggunaan dan pengelolaan yang baik, pengadaan
laboratorium beserta alat alat dan bahan yang diperlukan hanyalah akan
merupakan suatu pemborosan.
Mengelola laboratorium sekolah meliputi 4 kegiatan pokok, yaitu:
1.Mengadakan langkah-langkah yang perlu untuk terus mengupayakan agar
kegiatan siswa didalamlaboratorium bermakna bagi siswa dan proses
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
2.Menjadwal penggunaan laborataorium oleh guru guru agar laboratorium
dapat digunakan secara merata dan efisisen oleh siswa yang memerlukan.
penjadwalan terutama diperlukan jika jumlah ruang laboratorium lebih
sedikit daripada keperluan nyata sekolah
3.Mengupayakan agar peralatan laboratorium terpelihara dengan baik
sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lama dan selalu siap
digunakan.

20
4.Mengupayakan agar penggunaan laboratorium berlangsung dengan aman
dan mengupayakan langkah-langkah yang perlu untuk menghindari
terjadinya kecelakaan.
Dari penjelasan tentang manajemen laboratorium terlihatbahwa
administrasi laboratoriummerupakan salah satu perangkat dari manajemen
laboratorium. Kegiatan administrasi laboratorium adalah merupakan kegiatan
rutin, terutama mengenai penggunaan peralatan yang ada seuai dengan
kegiatan/aktivitas yang dilakukan. Oleh karena kegiatan administrasi
merupakan kegiatan rutin yang berkesinambungan, maka kegiatan administrasi
ini perlu disiapkan dan dilaksanakan secara berkala dengan baik dan teratur.
Melihat banyaknya peralatan laboratorium yang ada, serta infrastruktur
yang tersedia ditambah dengan banyaknya kegiatan praktek/penelitian, maka
dirasa perlu untuk mengatur menurut tatanan yang mudah dan dapat dimengerti
oleh siap praktikan, staf pengajar, laboran maupun pemakai/userlainnya.
Keadaan peralatan laboratorium & bahan-bahan yang tersedia selalu
cepat berubahatau berpindah (dipinjam, hilang, pecah dan sebagainya), maka
semua itu memerlukan penanganan yang serius. Apalagi bila ditinjau dari
harga peralatan yang mahal, serta disertai dengan penggunaan yang tidak tepat
sehingga semua peralatan laboratorium yang modern itu akan sia-sia saja,dan
optimalisasi penggunaannya tidak efisien. Secara rinci alasan administrasi
laboratorium perlu dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1.Untuk memperoleh informasi tentang keadaan laboratorium dengan cepat
dan mudah.

21
2.Untuk pendataan semua peralatan yang ada, termasuk bahan kimia,
meubiler, hardwaredansoftware. lainnya yang ada di laboratorium tersebut
secara rinci dan teratur.
3.Sebagai pusat informasi tentang keberadaan suatu alat laboratorium di suatu
laboratorium tertentu, sehingga siapa saja yang inginmenggunakannya akan
mengetahui keberadaan alat itu.
4.Membina kegiatan laboratorium yang lebih baik dan teratur, sehingga
penggunaan laboratorium dapat dioptimalkan.
5.Mengatur tata cara pemesanan alat, sesuai dengan pengembangan ilmu yang
ada/ disiplin ilmu yang akan dikembangkan maupun terhadap aplikasi
penelitian lanjutan/advanced researchtertentu.
6.Sebagai sistem evaluasi dan pelaporan.
7.Evaluasi dan pelaporan kegiatan laboratorium diharapkan dapat digunakan
untuk perencanaan dan pengembangan laboratorium secara berlanjut dimasa
mendatang (misalnya penambahan alat-alat baru, rencana pembiayaan dana
laboratorium yang diperlukan, perbaikan sarana dan prasarana).
Untuk memudahkan cara penggunaan alat laboratorium, perlu diatur
cara pendataan (data collecting) tentang semua peralatan laboratorium yang
dimiliki. Pencatatan daftar peralatan dapat berupa buku, sistem kartu atau
penyusunan daftar peralatan laboratorium dengan sistem komputer dsb.
Semua data peralatan yang disusun harus jelas informasinya. Adapun
daftar yang digunakan dalam administrasi laboratorium diantaranya sebagai
berikut:

22
1.Daftar pemesanan alat laboratorium
2.Daftar inventarisasi peralatan laboratorium
3.Daftar alat-alat gelas (gelas-ware)
4.Daftar bahan kimia
5.Daftar inventarisasi alatmeubiler
6.Daftarpeminjaman/pengembalian alat
7.Daftar pemakaian alat
8.Daftar suku cadang
9.Daftar servis alat-alat
10.Daftar/kartu persediaan bahan
11.Daftar inventarisasi bahan/ zat
12.Daftar penanggung jawab pemakaian alat khusus
13.Daftar peralatan lainnya seperti buku log, buku petunjuk penggunaan
alat/guide book, bahan non-kimia, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, anda dapat melihat contoh-contoh daftar tersebut
pada lampiran yang terdapat diakhir modul ini.
Dari daftar tersebut dapat dilihat bahwa administrasi laboratorium
memang agak rumit karena banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan dalam
mewujudkan administrasi yang optimal. Dalam pelaksanaannya, tidak semua
dapat dilakukan secara maksimal namun setidaknya terdapat hal-hal yang dapat
dilakukan sebagai acuan. Acuan minimalini mungkin dapat diberlakukan
secara umum untuk semua laboratorium.

23
Dari daftar yang tersedia tersebut, dapat diatur administrasi
laboratorium secara jelas, teratur dan informatif. Disamping itu, pengelolaan
administrasi laboratorium yang lengkap harusdidukung oleh pengelola
laboratorium yang dimiliki keterampilan dan disiplin yang tinggi ini diperlukan
karena semua administrasi laboratorium berada penuh dibawah tanggung
jawabnya.
Pengadministrasian barang inventaris dan bahan untuk keperluan
sekolah.Akan tetapi,jenis/nama alat dan bahan laboratorium sangat banyak.
Spesifikasi tiap jenis/nama dapat bermacam-macam. Jenis/nama,
jumlah/banyak, dan spesifikasi alat/bahan, bahkan nama perusahaan yang
memproduksi atau menjual beserta alamatnya perlu diketahui dan dicatat.
Sepertinya, staf administrasi sekolah akan mendapatkan kesulitan untuk
dapat menangani tugas ini dengan baik tanpa melalui pendidikan khusus. Oleh
karena itu, sebaiknya pengadministrasian alat dan bahan laboratorium
dilakukan oleh yang menggunakan alat-alat tersebut, yaitu guru, atau orang
yang terlatih khusus untuk menjadi pengelola laboratorium seperti teknisi
laboratorium atau asisten laboratorium. Staf administrasi sebaiknya
mengadministrasi hanya perabot (meja, kursi, lemari, dan lain-lain). Yang ada
didalam laboratorium dan gedung sekolah. Dalam hal pengadministrasian,
pengelola laboratorium dapat dipandang sebagai “perpanjangan tangan” staf
administrasi sekolah. Hal-hal yang paling penting dicatat ialah nama alat,
jumlah/banyaknya, spesifikasinya dan tanggal pengadaan atau tanggal alat
dikeluarkan dari catatan. Disamping itu, untuk memudahkan pengadaan

24
kembali alat sejenis, dan permintaan bantuan jika ada masalah,perlu juga
dicatat nama pabrik pembuat atau nama perusahaan penjualnyadan kode alat
pabrik atau perusahaan tersebut.
Pencatatan dapat dilakukan dengan cara tradisional dengan
menggunakan buku atau kartu. Bila digunakan kartu, sebaiknya kartu disusun
menurut abjad, berdasarkan nama alat. Dengan cara ini pencarian data
mengenai suatu alat dengan nama tertentu dapat dilakukan lebih cepat.
Mengingat pemanfaatan komputer pada saat ini sudah menyebar disegala
bidang alangkah lebih baik apabila pencatatan alat dan bahan dilakukan dengan
bantuan komputer, menggunakan programdatabase.Dengan menggunakan
program komputer, pencatatan dan pencarian data dengan nama dan spesifikasi
tertentu menjadi lebih mudah dan cepat. Pengadministrasian alat dan bahan
laboratorium ini dapat anda pelajari secara lebih rinci pada modul ini.
2.2.4Konsep Dasar Penataan Alat Laboratorium
Penataan alat-alat merupakan sebagian kecil dari fungsi manajemen
laboratorium. Untuk dapat memahami penataan alat dilab,kita perlu memahami
fungsi dan struktur lab, serta berbagai aspek terkait dengan manajemen
laboratorium. Dalam hal ini, sistem manajemen laboratarium disuatu lembaga
yang dijadikan sebagai sumber pembelajaran.
Penataan (ordering) alat dimaksudkan dengan proses pengaturan alat
di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat tersebut berkaitan
erat dengan keteraturan dalam penyimpanan (storing) maupun kemudahan
dalam pemeliharaan (maintenance). Keteraturan penyimpanan dan

25
pemeliharaan alat itu, tentu memerlukan cara tertentu agar petuga lab ( teknisi
dan juru lab) dengan mudah dan cepatdalam pengambilan alat untuk keperluan
lab, juga ada kemudahan dalam memelihara kualitasdan kuantitasnya. Dengan
demikian penataan alat laboratorium bertujuan agar alat-alat tersebut tersusun
secara teratur, indah dipandang (estetis) mudah dan aman dalam pengambilan
dalam arti tidak terhalangi atau mengganggu peralatan lain, terpelihara
indetitas atau menggangu perakatan lain, terpelihara identitas dan presisi alat,
serta terkontrol jumlahnya dari kehilangan. Untuk memahami tentang penatan
peralatan laboratorium dengan baik diharaapkan terlebih dahulu mempelajari
bagian pengenalan dan penggunaan alat laboratorium.
Dalam bagian ini hanya diperkenalkan beberapa contoh alat secara
terbatas untuk kepentingan pembahasan tentang penataannya.Di laboratorium
terdapat berbagai macam fasilitas umum laboratorium maupun peralatan. Pada
bagian ini pembahasan akan difokuskan pada penataan alat. Beberapa hal yang
harus dipertimbangkan di dalam penataan alat terutama cara penyimpanannya,
di antaranya adalah :
1.Fungsi alat
2.kualitas alat
3.keperangkatan
4.nilai atau harga ala
5.kuantitas alat termasuk kelangkaannya
6.sifat alat termasuk kepekaan terhadap lingkungan
7.bahan dasar penyusunan alat
8.bentuk dan ukuran alat
9.bobot atau berat alat

26
Pada praktisnya untuk dilakukan penataan atau penyimpanan alat tidak
dapat digunakan secara mutlak menurut fungsinya saja atau menurut
kecanggihan sifatnya saja. Cara terbaik disarankan mengkombinasikan di
antara aspek-aspek tersebut. Ketidak mutlakan dalam menerapkan aspek di atas
dalam menentukan penataan alat sangat nampak sekali dalam mata pelajaran
sains lainnya seperti fisika penataan alat seringkali dikelompokkan atas dasar
jenis percobaan seperti magnet, panas, dan lain-lain, sedangkan alat untuk
laboratorium dikelompokan secara khas pulaseperti penataan untuk alat
genetika, awetan, gambar dan lain-lain.
2.2.5Dasar dan Tujuan Penataan Alat di Laboratorium
Dasar pelaksanaan penataan alat didasarkan pada prinsip yaitu :
1.Prinsip kemudahan untuk mempergunakan alat
2.Prinsip keamanan alat
3.Prinsip kerapian alat
4.Prinsip keterawatan alat
5.Prinsip pengoperasianalat
6.Prinsipefektifitas
2.2.6Tujuan Penataan Alat di Laboratorium
1.Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya.
2.memberikan keamanan dan kenyamananbagi pengguna/pekerja/operator.
3.Memaksimalkan penggunaan peralatan.
4.Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal
5.Mempermudah pengawasan.

27
Selain hal tersebut di atas, maka perlu juga dipertimbangkan yang
berkaitan dengan ada tidaknya ruang persiapan atau ada tidaknya gudang
penyimpanan alat seperti rak, lemari atau alat-lat lainnya disesuaikan dengan
keadaan laboratorium berdasarkan fasilitas dan susunan laboratorium.
Penampatan alat-alat di laboratorium disesuaikan dengan kepentingan
pemakaialat tersebut seperti keamanaan penyimpanan dan pengambilannya,
seberapa sering dipergunakan alat tersebut baik dalam kegiatan pratikum atau
percobaan. Begitu pula pengelompokan alat jenis alat ringan dan jenis alat
berat.
Selain itu, terdapat juga pertimbangan penataan alat yang meliputi :
1.Jenis alat ( Elektrik / non elektrik : alat/ perkakas )
2.Tingkat risiko ( Timbangan analitik-mekanik yang mudah rusak, alat gela
yang mudah pecah, alat listrik yang menggunakan daya cukup tinggi.
3.Sifat alat (mikroskop,alat yang mudah terbakar, alat bahan besi yang mudah
berkarat)
4.Kecanggihan alat
5.Kualitas alat
6.Jumlah alat yangtersedia
7.Bahan penyusunalat
8.Bentuk dan ukuranalat
9.Bobot/ beratalat
10.Frekuensi penggunaanalat.

28
Adapun penataan yang berkaitan dengan peletakan alatlaboratorium
yang tersedia dapat dikelompokan yaitu :
1.Tempat / ruang : (a) di ruang kegiatan, (b) di ruang preparasi, (c) diruang
gudang,(d) di ruang timbang, (e) di rumah kaca
2.Sarana : (a) lantai tepi ruang keg, (b) almari alat, (c) almari display, (d)
almaari alat-alat penunjang, (e) meja, (f) dinding.
3.Sifat penempatan : (a) permanen, ( b) Mobile-dapat dipindahkan.
2.2.7Contoh Tata Letak Alat Laboratorium IPA
Penataan terkait erat dengan pengelompokkan, penempatan,
penyimpanan dan kemudahan pemeliharaan danpenggunaannya.
Alat-alat Lab IPA dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori,
seperti:
1.Alat kegiatan (pengamatan &pengukuran), seperti mikroskop, osiloskop,
perangkat alat optik, kamera, anemometer, kalorimeter, timbangan, dan
sebagainya
2.Alat-alat dasar, digunakan untuk melengkapi alat/ perangkat alat percobaan,
seperti gelas kimia, tabung reaksi, pipa kapiler, erlenmeyer, pelubang gabus,
selang plastik, dan sebagainya.
3.Alat peraga seperti KIT IPA, termasuk di dalamnya Model, torso,
insektarium dan alat-alat lain yang serupa, digunakan untuk meragakan
suatu struktur suatu obyek IPA.
4.Charta, foto, atau Bagan digunakan untuk menjelaskan sesuatu hal:
5.Perkakas dan alat penunjang seperti obeng, alat bor, tang, catut, gunting
soldier, alat pemadam kebakaran, Jas lab, Masker, kulkas yang digunakan
untuk memperbaiki macam-macam peralatan laboratorium.

29
Pengelompokan juga dapat didasarkan atas sifat peralatan. Menurut
dasar ini, penataan alat-alat lab dapat dipisahkan menjadi beberapa kelompok,
seperti (1) alat elektronik dan magnet, (2)alatoptik, (3)kalor, (4)model,gambar
atau bagan.
Contoh penataannya :
1.Alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambila sendiri oleh siswa,
alat yang mahal. Cara penyimpanannya adalah disimpan pada tempat yang
terpisah.
2.Alatuntuk percobaan Biologi/ IPA dikumpulkan menurut percobaan.
3.Alat-alat yang digunakan untuk jenis percobaan simpan tersendiri di
tempat khusus.
4.Alat untuk percobaan Biologi atau IPA disimpan menurut judul percobaan
atau dapat dilakukan menurut bahan alat.
5.Alat-alat listrik ( alat ukur dan alat penunjang diletakan di dekat sumber
listrik-menyesuiakan dengan instalasi)
Selain perlengkapan alat yang dipergunakan dalam kegiatan pratikum di
laboratorium maka beberapa sarana atau alat keamanan laboratorium yang
perlu disediakan seperti :
1.Instalasi air dengan sistem pembuangan limbah
2.Saluran gas dengan kran sentral
3.Instlasi listrik dengan sekering listrik / pemutus arus
4.Kotak P3K
5.Daftar nomor telepon terkait : Dinas Pemadam kebakaran, rumah sakit,
dokter, kepolisian.
6.Alat pemadam kebakaran yang siap pakai dan mudah dijangkau.

30
7.Selimut anti api
8.Tata tertip pengguna laboratorium
9.Petunjuk keamanan kecelakaan
Jenis-jenis alat alat yang ada dilaboratorium yaitu :
1.Alat ukur, seperti thermometer, barometer, respirometer,gelas ukur,
stopwatch, micrometer sekrup, dan sebagainya
2.Alat dari gelas, seperti tabung reaksi, labu enlenmeyer, pembakar spiritus,
dsb
3.Model, seperti model pencernaan, pernapasan, model kerangka, model
indera dan organ lainnya

31
4.Bagan, seperti baganklasifikasi makhluk hidup, bagan metamorfosis pada
katak, bagan sistem pengeluaran manusia, dsb.
5.Alat siap pakai (rakitan), seperti kit listrik, kit magnet, kit optik, dsb.
6.Alat bantu proses percobaan seperti pinset, gunting dan pembakar
bunsen/spiritus, mortar dan alu
Perlengkapan pendukung(perkakas) yang diperlukan selama bekerja di
laboratorium IPA, seperti:
1.Alat pemadam kebakaran, dapat diganti dengan pasir basah dan karung goni
basah.
2.Kotak Pertolongan Pertama lengkap dengan isinya (obat, kasa, plester,
obatluka).
3.Alat kebersihan seperti sapu,pengki/serokan sampah, lappel, sikat tabung
reaksi.
4.Alat bantu lainnya seperti obeng, palu, tang, gergaji dsb.

32
Alat dilaboratoriumIPAberdasarkanbahanpembuatnya,meliputi
kelompok:
1.Alat optik(kaca),seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus.
2.Alat dari logam, seperti kasa asbes, peralatan bedah.
3.Alat dari kayu, seperti rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi.
4.Alat dari plastik, seperti botol zat kimia.
5.Alat dari bahan lainnya sepertisikat tabung reaksi dari ijuk, sumbat gabus
dan mortar dari porselain
2.2.8Penataan dan Penyimpanan Alat di Laboratorium IPA
Penataan (ordering) alat dimaksudkan adalah prosespengaturan alat di
laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alattersebut berkaitan
erat dengan keteraturan dalam penyimpanan (storing) maupun kemudahan
dalam pemeliharaan (maintenance). Keteraturan penyimpanan dan penataan
alat itu, tentu memerlukan cara tertentu agar petugas lab (teknisi dan jurulab)
dengan mudah dancepat dalam pengambilan alat untuk keperluan kerja
lab,juga ada kemudahan dalam memelihara kualitas dan kuantitasnya. Dengan
demikian penataan alat laboratorium bertujuan agar alat-alat tersebut tersusun
secara teratur, indah dipandang(estetis), mudah danaman dalam pengambilan
dalam arti tidak terhalangi atau mengganggu peralatan lain, terpelihara
identitas dan presisi alat, serta terkontrol jumlahnya dari kehilangan.
Dalam menyimpan alat dan bahan perlu diperhatikan bagaimana letak
dan tata penyimpanannya. Penataan dan penyimpanan tersebut didasarkan
pada:

33
1.Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas dan, susunan
laboratorium, dan keadaan alat/bahan.
2.Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan
digapai, keamanan dalam penyimpanandan pengambilannya.
3.Keadaan Alat dan Bahan. Berdasarkan keadaan maka alat dapat
dikelompokkan atas jenis alat, jenis bahan pembuat alat, seberapa sering alat
tersebut digunakan, atau jenis percobaan
Cara penyimpanan alat dapat berdasarkan jenis alat, pokokbahasan,
golongan percobaan dan bahan pembuat alat:
a.Pengelompokan alat–alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti:
Gaya dan Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet,
Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.
b.Pengelompokan alat–alat biologi menurut golongan percobaannya,
seperti : Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.
c.Pengelompokan alat–alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut
seperti: logam, kaca, porselen, plastik dan karet.
d.Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu dimasukkan ke
dalam kelompok bahan yang banyak digunakan
Penyimpanan alat selain berdasar hal–hal diatas, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan yaitu:
1.Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis untuk
menjaga agar udara tetapkering dan mencegah tumbuhnya jamur.
2.Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set.
3.Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan
dan beakerglass.

34
4.Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya
tidak melebihi tinggi bahu.
5.Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila
alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah
diambil.
6.Alat–alat yang boleh diambil oleh siswa dengan sepengetahuan guru
pembimbing, hendaknya diletakkan pada meja demonstrasi atau di lemari di
bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh alat yang dapat
diletakkan di meja demonstrasi adalah: kaki tiga, asbes dengan kasa dan
tabung reaksi.
Penyimpanan dan pemeliharaanalat harus memperhitungkan sumber
kerusakan alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat
lingkungan meliputi hal-hal berikut:
a.Udara
Udara mengandung oksigendan uap air (memilki kelembaban).
Kandungan ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan
membuat kusam logam lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha
untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas seprti dengan
cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom atau
nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia
bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia denganudarabebas seperti
timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya
bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan
kecelakaan dan keracunan.

35
b.Air dan asam–basa
Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan
bersih, jauh dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat
menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah
fungsinya.
c.Suhu
Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan: alat memuai
atau mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta
mengganggu fungsi alat elektronika.
d.Mekanis
Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan
tekanan yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan alat/bahan.
e.Cahaya
Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari
sengatan matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan
yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya
disimpan dalam lemari tertutup.Bahan kimianya sebaiknya disimpan
dalam botol yang berwarna gelap
f.Api
Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut
sebagai segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar,
adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Olehkarenanya
penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan
komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.

36
2.2.9Penggunaan Alat di Laboratorium IPA
Pengelola laboratorium harus mengenal dan memahami cara
penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium
IPA serta menerapkan K3 dilaboratorium. Aktivitas dilaboratorium yang
menggunakan bahan-bahan kimia tentu tidak lepas dari peralatan yang
digunakan sehingga bahaya tidak hanya disebabkan oleh penanganan bahan
yang salah, namun juga dapat terjadi bahaya fisik dari peralatan yang kita
gunakan bila kita tidak berpedoman pada aturan tentang penanganan alat.
Dengan diketahuinya bahan dasardarisuatu alat kita dapat menentukan
atau mempertimbangkan cara penyimpanannya. Alatyangterbuat dari logam
tentunya harus dipisahkan dari alatyangterbuat dari gelas atau porselen.
Dengan memperhatikan bahan dasar alat pula, peralatanyangterbuat dari
logam umumnya memiliki bobot lebih tinggidariperalatanyangterbuat dari
gelas atau plastik. Oleh karenaitudalam penyimpanan dan penataan alat aspek
bobotbendaperlujugadiperhatikan. Janganlah menyimpanalat-alatyangberat
ditempatyanglebih tinggi, agar mudah diambil dan disimpan kembali.
2.2.10BUTIR-BUTIR ISO 17025 Sistem Manajemen Mutu
ISO 17025 merupakan standar mutu yang dibuat untuk laboratorium
pengujian dan kalibrasi. Iso 17025 diterbitkan pada tahun 2005 dan dibagi
menjadi dua bagian utama yaitu persyaratan manajemen dan persyaratan
teknis.Persyaratan manajemen terkait dengan operasi dan keefektifan sistem
manajemen mutu dalam laboratorium dan memiliki persyaratan khusus.
Persyaratan teknis yaitu terkait dengan kompetensi staf,metodologi pengujian,

37
peralatan dan kualitas, serta pelaporan hasil pengujian dan kalibrasi. ISO 17025
mengatur semua aspek tentang bagaimana laboratorium melakukan bisnis
mereka (siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana, berapa banyak, dan mengapa)
pengukuran, pengujian, serifikasi, merekomendasi dan pelaporan.
Dengan peran Laboratorium yang sangat penting dalam sistem mutu
perusahaan. ISO 17025 dapat digunakan sebagai standar untuk
mengembangkan dan membangun kualitas sistem mutu di laboratoriumserta
penilaian yang dilakukan oleh klien atau pihak ketiga. Standar ini juga
dijadikan sebagai acuan kriteria untuk akreditasi laboratorium. ISO 17025
dapat juga dianggap sebagai konstitusi non formal yang menjadi dasar
pelaksanaan konseptual dari suatu laboratorium. Laboratorium memerlukan
suatu dasar petunjuk dalam upaya penanganan masalah-masalah laboratorium,
disinilahperan ISO 17025 dalam memberikan batasan prosedur pelaksanaan
yang benar. Standar ISO 17025 merupakan standar Internasional yang
kemudian di buat Standar Nasional Indonesia SNI ISO/IEC 17025:2008
Terdapat 5 bab yang terkandung dalam SNI ISO/IEC 17025:2008,yang
meliputi:
1.Ruang Lingkup
2.Acuan Normatif
3.Istilah dan Definisi
4.Persyaratan Manajemen
5.Persyaratan Teknis

38
Pada 5 bab tersebut dijelaskan bahwa laboratorium Pengujian dan
Kalibrasin harus mengikuti acuan normatif dan memenuhi persyaratan
manajemen dan Persyaratan teknis. Isi dari kelima Bab tersebut adalah:
1.Ruang Lingkup
1.1.Standar ini menetapkan persyaratan umum kompetensi dalam
melakukan pengujian dan/atau kalibrasi, termasuk pengambilan contoh. Hal
ini mencakup pengujian dan kalibrasi dengan menggunakan metode yang
baku, metode yang tidak baku, dan metode yang dikembangkan
laboratorium.
1.2.Standar ini dapat diterapkan pada semua organisasi yang melakukan
pengujian dan/atau kalibrasi. Hal ini mencakup, misalnya laboratorium
pihak pertama, pihak kedua, pihak ketiga, dan laboratorium yang kegiatan
pengujian dan/atau kalibrasinya merupakan bagian dari inspeksi dan
sertifikasi produk..Standar ini dapat diterapkan pada semua laboratorium
tanpa memperhatikan jumlah personel atau luasnya lingkup kegiatan
pengujian dan/atau kalibrasi. Apabila laboratorium tidak melakukan satu
kegiatan atau lebih yang tercakup dalam Standar ini, misalnya pengambilan
contoh dan desain/pengembangan metode baru, persyaratan dari ketentuan
tersebut tidak diterapkan.
1.3.Catatan yang diberikan merupakan penjelasan dari teks, contoh dan
pedoman. Hal ini tidak berisi persyaratan dan tidak merupakan bagian
terpadu dari Standar ini.

39
1.4.Standar ini digunakan oleh laboratorium untuk mengembangkan
sistem manajemen untuk kegiatan mutu, administrasi dan teknis. Pelanggan
(customer) laboratorium, regulator dan badan akreditasi dapat juga
menggunakannya dalam melakukan konfirmasi atau mengakui kompetensi
laboratorium. Standar ini tidak ditujukan sebagai dasar sertifikasi
laboratorium.
1.5.Kesesuaian dengan persyaratan perundangan dan keselamatan pada
pengoperasian laboratorium tidak dicakup oleh Standar ini.
1.6.Bila laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi memenuhi
persyaratan Standar ini, berarti laboratorium telah mengoperasikan sistem
manajemen untuk kegiatan pengujian dan kalibrasi yang juga memenuhi
prinsip ISO 9001.
Laboratorium yang dimaksud dalam ISO 17025 ini adalah
laboratorium Pengujian dan Kalibrasi yang berlaku untuk semua
laboratoriumyang bergerak dalam bidang pengujian dan kalibrasi tanpa
terkecuali. Artinya,persyaratan umum kompetensi dalam melakukan
pengujian dan/atau kalibrasi, termasuk pengambilan contoh.standar ini
dapat diterapkan pada semua laboratorium tanpa mengindahkan jumlah
personel atau luasnya lingkup kegiatan pengujian dan/atau kalibrasi. ISO
IEC 17025 ini digunakan oleh laboratorium untuk mengembangkan sistem
manajemen mutu, administratif, dan kegiatan teknis. menggerakkan
kegiatan laboratorium. Sertifikasi sistem manajemen kadang-kadang disebut
juga registrasi.Untuk memastikan bahwa persyaratan Standar ini diterapkan

40
secara konsisten maka diperlukan penjelasan atau interpretasi persyaratan
tertentu yang terdapat dalam Standar ini. Pedoman untuk menetapkan
penerapanbidang tertentu terutama pada badan akreditasi Jika laboratorium
ingin diakreditasi untuk sebagian atau semua kegiatan pengujian dan
kalibrasi, sebaiknya memenuhi persyaratan dalam standar ISO 17025
2. Acuan Normatif
Pada acuan Normatif digunakan dokumenacuan yang sangat
diperlukan untuk mengaplikasikan standar ini. Standar ISO 17025
merupakan standar yang dibuat sesuai dengan dokumen kerangka acuan
Sistem Manajemen Mutu. Dokumen tersebut membantu dalam definisi
mengenai kegunaan dan asas-asas ISO 17025

44
DAFTAR PUSTAKA
--------. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.mor
26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.
Depdiknas. (2007).Standar Kompetensi, Kualifikasi, danSertifikasi Tenaga
Laboratorium Sekolah. Jakarta: Depdiknas.
Dirjen Dikti. (2003).Sistem Perencananaan, Penyusunan Program dan
Penganggaran. Wirjosoemarto, Koesmadji. Adisendjaja, Y.H., Supriatno,
B. Riandi. (2000).
Kemal, A. K, dan Bambang, S. 1996.Pertolongan Pertama Pada kecelakaan .
IKIP: Bandung.Laboratorium. Bandung. UPI.
Millar, R. 2004.The Role of Practical Work in The Teaching and Learning of
Science.
Moedjadi. 1995.Keselamatan dan Kerja di Laboratorium dalam Pengelolaan
LaboratoriumIPA. Depdikbud Dirjen Dikdasmen: Jakarta.
Refirman dan Rosminar Suna. 1995.Desain Perlengkapan dan Tata Ruang.
Rustaman, Nuryani. 1996.Pengelolaan Laboratorium Biologi. Makalah pelatihan
Pengelolaan Laboratorium PMIPA LPTK Bidang Biologi.
Sanusi Ibrahim. 1994.Laboratory Safety dan Security. Universitas Andalas :
Padang
Soemanto Imam khasani. 1994.Keselamatan Kerja Dalam Laboratorium Kimia.
Gramedia: Jakarta
Soleh Kosela. 1998.Managemen Laboratorium. FMIPA UI : Jakarta.
Supriatno, B., Rustaman,N., Redjeki, S.,,dan Sudargo,.F., 2009.Uji Langkah
Kerja Laboratorium Biologi Sekolah.Proceding Seminar Nasional Jurusan
Pendidikan Biologi.Washington: University of York.