1

2

KATA PENGANTAR

Merujuk pada Keputusan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Nomor
01393/B/RO/12/2020/46/07 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Kerja Sama
Multilateral Tahun 2020 – 2024, Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Sosial
Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang (Sosbud OINB) Periode 2020 –
2024 ini disusun sebagai turunan dari Renstra Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral
sebagai bagian dari area perubahan Reformasi Birokrasi dalam hal penguatan akuntabilitas
kinerja dan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel.
Renstra Direktorat Sosbud OINB Tahun 2020 – 2024 ini berisi visi, misi, tujuan, sasaran
strategis, arah kebijakan, strategi, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, serta target
kinerja Direktorat dalam melaksanakan implementasi turunan dari Visi Direktorat Jenderal
Kerja Sama Multilateral Tahun 2020 - 2024, yaitu "Memimpin Diplomasi Kerja Sama
Multilateral yang Aktif dan Efektif”.
Besar harapan kami bahwa dokumen Renstra Direktorat Sosbud OINB Tahun 2020 – 2024
ini dapat menjadi acuan pelaksanaan kegiatan pada Satuan Kerja sepanjang periode
dimaksud, serta menjadi pegangan dan rujukan bersama dalam peningkatan kualitas
pelayanan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

Jakarta, 24 Januari 2021


Penny D. Herasati
Direktur Sosial Budaya dan OINB

3

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 3
BAB 1: ANALISIS SWOT ...................................................................................................... 4
CAPAIAN 2015 – 2019 ...................................................................................................... 4
PROYEKSI 2020 - 2024 .................................................................................................... 6
BAB 2: VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ................................................... 8
VISI DIREKTORAT............................................................................................................ 8
MISI DIREKTORAT ........................................................................................................... 9
TUJUAN DIREKTORAT .................................................................................................. 10
SASARAN STRATEGI S DAN PROGRAM DIREKTORAT ............................................... 11
ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT .................................................................................. 13

4

BAB 1: ANALISIS SWOT

Situasi global yang terus berkembang menjadi tantangan tersendiri bagi diplomasi Indonesia,
namun di saat yang sama juga memberikan peluang untuk semakin meningkatkan profil dan
sepak terjang Indonesia di panggung internasional, termasuk dalam diplomasi multilateral di
bidang sosial budaya dan organisasi internasional negara berkembang. Sepanjang tahun
2020, Pandemi COVID-19 menjadi tantangan tersendiri. Namun demikian, di balik tantangan
tersebut, terdapat peluang yang besar bagi diplomasi multilateral Indonesia untuk
menghadapi dan menyikapinya sesuai kepentingan nasional.
Direktorat Sosbud OINB juga memiliki karakteristik tersendiri dengan keunggulannya, namun
juga terdapat hal-hal yang masih dapat ditingkatkan, terutama dari segi jumlah Sumber Daya
Manusia (SDM).
Pemetaan analisis SWOT Direktorat Sosbud OINB adalah sebagai berikut:

CAPAIAN 2015 – 2019
Selama tahun 2015 – 2019, Direktorat Sosbud OINB telah mencatat sejumlah capaian penting
bagi diplomasi multilateral Indonesia dengan merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) dan Renstra periode tersebut.
Pada IMO, Direktorat Sosbud OINB mendorong disahkannya submisi Indonesia terkait isu
tanggung jawab akibat kerusakan yang ditimbulkan dari pencemaran minyak laut (November
2017) dan penetapan Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok
(Juni 2019). Indonesia berhasil memperoleh apresiasi dengan perannya di kawasan termasuk
secara bilateral maupun trilateral.

5

Pada World Meteorological Organization, Direktorat Sosbud OINB mendorong penunjukan
Indonesia bersama Singapura menjadi Regional WIGOS Centers (RWC) di kawasan V
(South-West Pacific) yang bertanggungjawab untuk melakukan manajemen data Iklim,
bencana, remote sensing, dsb.

Direktorat Sosbud OINB juga merupakan focal point penyelenggaraan Indonesia-UN
Consultative Forum (IUNCF) sepanjang tahun 2015-2019 yang mendorong kemitraan
strategis Indonesia dan lembaga-lembaga PBB di Indonesia. 2 (dua) Working Group berhasil
menghasilkan outcome document seperti list HCA, list focal point, dan informasi peraturan
keimigrasian dan kekonsuleran.

Dalam isu kerja sama parlemen, Direktorat Sosbud OINB berperan aktif saat Indonesia
menjadi tuan rumah pertemuan parlemen yaitu Konferensi Parlemen Asia-Afrika (April 2015)
dan World Parliamentary Forum on Sustainable Development (September 2017).

Terkait isu kesehatan, Direktorat Sosbud OINB berperan aktif pada saat Indonesia menjabat
anggota Executive Board WHO periode 2017-2021 yang bertugas untuk memberikan arahan
dan guidelines kepada Dirjen WHO serta World Health Assembly yang dilaksanakan setiap
tahun. Dalam kaitan ini, Indonesia telah berperan dalam menghasilkan berbagai outcome,
prinsip, dan norma dalam kerangka WHO.

Selain itu, Indonesia menjadi Ketua Troika GHSA tahun 2016, dan memprioritaskan
implementasi 11 Action Packages GHSA, di mana GHSA sebagai forum di luar kesepakatan
universal berupaya memperkuat sistem WHO, khususnya International Health Regulation
(IHR) 2005 dengan pendekatan One Health.

Di bidang pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Sosbud OINB berperan aktif saat Indonesia
menjabat anggota Executive Board (2017-2021), World Heritage Committee / WHC (2015-
2019), International Coordinating Council Man and Biosphere (2015-2019), Intergovernmental
Oceanographic Commission/IOC (2017-2019), dan Headquarters Committee (2015-2019).

Direktorat Sosbud OINB juga terlibat aktif pada proses nominasi warisan alam dan budaya,
geopark, Ingatan Kolektif Dunia, biosphere reserves, dan kota Indonesia untuk mendapatkan
pengakuan dari UNESCO. Antara tahun 2015 dan 2019, Indonesia mencatat sejumlah
warisan alam dan budaya yang memperoleh status UNESCO.

Selain itu, Direktorat Sosbud OINB mendukung kegiatan Indonesia sebagai tuan rumah untuk
sejumlah pertemuan internasional dalam kerangka UNESCO, diantaranya (a) World Press
Freedom Day pada tahun 2017, (b) Pertemuan the International Coordinating Council of the
Man and Biosphere Programme pada tahun 2018, dan (c) Pertemuan Asia Pacific Global
Geopark Network pada 2019.

Direktorat Sosbud OINB berperan aktif saat Indonesia menjadi anggota GB ILO untuk periode
2014-2017 dan 2017-2020 (Deputy Member). Sesuai urutan rotasi anggota GB ILO memwakili
ASEAN, Indonesia seharusnya menjadi titular member GB ILO pada tahun 2020-2023.
Namun karena jadual ILC tertunda hingga 2021 akibat pandemi COVID-19, Indonesia akan
menjabat menjadi titular member pada 2021-2024.

Terkait isu migrasi, pada tahun 2018, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang
mendukung pembentukan Global Compact for Safe, Orderly and Regular Migration (GCM).
Sebagai dokumen panduan best practices penanganan migrasi pertama yang disepakati
PBB, dipandang perlu untuk membumikan GCM di tingkat nasional dan daerah dengan
kegiatan sosialisasi dan lokakarya. Sejauh ini, Direktorat Sosbud OINB telah mengadakan 2
(dua) kali lokakarya, yakni pada tanggal 3 Mei 2019 di Jakarta yang mengundang para
pemangku kepentingan di tingkat pusat dan pada tanggal 27 Agustus 2019 di Mataram, NTB

6


Direktorat Sosbud OINB juga berperan aktif pada dan memberikan kontribusi pada
pertemuan-pertemuan OKI, salah satu di antaranya sejumlah resolusi usulan Indonesia telah
disahkan pada pertemuan-pertemuan KTM OKI, antara lain:

a. Ranres no. 8/46-ICHAD mengenai the Global Compact for Safe, Orderly, and Regular
Migration (GCM);
b. Ranres no. 47/46-POL mengenai the Establishment of the OIC Contact Group on
Peace and Dialogue;
c. Ranres no. 1/46-IBO mengenai Islamic Office for the Boycott of Israel, di mana
Indonesia berhasil masukkan paragraf mengenai penggunaan konsultan profesional
untuk membantu susun daftar produk yang dihasilkan di wilayah pendudukan ilegal
Palestina sebagai dasar negara anggota untuk melakukan kebijakan boikot;
d. Ranres no. 3/46-S&T mengenasi isu Kesehatan, di mana Indonesia masukkan
paragraf terkait kegiatan Pertemuan Pertama Kepala Badan Pengawas Obat Negara
OKI di Jakarta bulan November 2018 dan terkait peran Indonesia sebagai OIC Centre
of Excellence of Vaccine and Biotechnology Products.
e. Ranres no. 3/47-E mengenai Poverty Alleviation bagian Development of Islamic Social
Finance, di mana Indonesia memasukan paragraf terkait kegiatan Forum on Islamic
Social Finance yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan
Sekretariat OKI, telah dilaksanakan di Indonesia pada tanggal 12-13 November 2019

Direktorat Sosbud OINB berperan aktif pada pertemuan KTM ke-46 OKI di Abu Dhabi, awal
Maret 2019 yang mengesahkan resolusi dan Terms of Reference (TOR) OIC Contact Group
on Peace and Dialogue usulan Indonesia. OIC CG PD yang dipimpin oleh Indonesia, ditunjuk
sebagai platform OKI untuk memerangi diskriminasi agama, Islamophobia, intoleransi dan
kebencian terhadap umat Islam. Direktorat Sosbud OINB juga menjadi focal point
penyelenggaraan Pertemuan Pertama OIC CG PD di Jakarta, tanggal 29-30 Juli 2019.
Pertemuan telah berhasil menyusun dan menyepakati Rencana Aksi Bersama untuk
Perdamaian dan Dialog yang disebut “Plan of Action on Islamophobia, Religious
Discrimination, Intolerance and Hatred towards Muslim 2020-2023”.

Pada proses perdamaian antara GPH dan MILF di Filipina Selatan, Direktorat Sosbud OINB
memberikan dukungannya dengan mengirimkan Tim Pengamat Indonesia (TPI) pada
International Monitoring Team (IMT) di Mindanao hingga tahun 2017.

Direktorat Sosbud OINB juga telah banyak berkontribusi di bidang kerja sama selatan-selatan.
Antara lain, Direktorat Sosbud OINB mendorong partisipasi aktif Pemerintah Indonesia
(Pemri) dalam Konferensi BAPA+40 ke-2 di Buenos Aires, di mana Pemri menjadi chairperson
dan pada sejumlah sesi serta berbagi keahlian sebagai narasumber di sejumlah side-event.

PROYEKSI 2020 – 2024
Proyeksi 5 (lima) tahun ke-depan, Indonesia akan terus berperan secara aktif dalam diplomasi
multilateral di bidang sosial budaya dan organisasi internasional negara berkembang,
khususnya dalam hal Pemulihan Ekonomi Nasional akibat COVID-19, diplomasi kesehatan
global, serta peningkatan peran Indonesia di berbagai forum internasional sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Direktorat.

7

Selama Pandemi COVID-19 tahun 2020, Indonesia telah memegang keketuaan Foreign
Policy and Global Health (FPGH) untuk memastikan akses yang setara dan berkeadilan
terhadap vaksin.
Dalam kerangka IMO, Direktorat Sosbud OINB terus mendorong kepemimpinan Indonesia
pada OI sesuai kepentingan dan prioritas nasional dengan tujuan memperoleh manfaat
konkret bagi masyarakat serta meningkatkan peran Indonesia di tingkat internasional,
termasuk dalam isu terkait pemulihan pasca pandemi, isu pelindungan pelaut, mendorong
resolusi yang membuka kerja sama ekonomi, dan reformasi OI.
Pada periode 2020 – 2024, Direktorat Sosbud OINB juga terus mendukung seluruh
pencalonan Indonesia pada badan-badan strategis OI seperti pencalonan Dewan IMO 2022-
2023 dst, Dewan ICAO 2023-2026, Anggota PoC UPU 2021-2024, Dewan ITU periode 2023-
2026, dan pencalonan individu lainnya.
Dalam merespon pandemi COVID-19, Direktorat Sosbud OINB secara aktif mendukung
upaya Indonesia menggalang kerja sama internasional terkait vaksin COVID-19 sebagai kunci
membangun imunitas terhadap COVID-19, serta mendukung posisi Indonesia sebagai salah
satu Market Shaper pada Access to COVID-19 Tools Accelerator (ACT-A) Facilitation Council.
Direktorat Sosbud OINB juga terus mendukung upaya Indonesia dalam menyuarakan posisi
dan kepentingan negara-negara berkembang dalam berbagai forum internasional dalam
suatu “vaccine multilateralism”. Dalam hal ini, Direktorat Sobud OINB juga mendukung peran
Menlu RI sebagai salah satu Co-Chair COVAX Advance Market Commitment Engagement
Group (AMC EG) guna memastikan distribusi vaksin COVID-19 yang berkeadilan.
Masih di bidang kesehatan, Indonesia merupakan Ketua FPGH tahun 2020, dengan tema
keketuaan “Affordable Health Care for All”, dengan memandang layanan kesehatan yang
terjangkau merupakan kunci bagi tercapainya (Universal Health Coverage) UHC yang
merupakan prioritas nasional dan global saat ini. Pada keketuaan ini, Indonesia berhasil
mengkoordinasikan adopsi Resolusi Global Health and Foreign Policy di Sidang Majelis
Umum PBB ke-75.
Terkait isu pendidikan dan kebudayaan, Direktorat Sosbud OINB akan terus mengawal peran
aktif Indonesia pada UNESCO dan berbagai badan subsidernya, termasuk nominasi berbagai
warisan alam dan budaya Indonesia untuk memperoleh status UNESCO. Salah satu hal yang
akan dikawal adalah nominasi Geopark Natuna sebagai UNESCO Global Geopark.
Direktorat Sosbud OINB juga akan terus mengawal peran aktif Indonesia di kerja sama
multilateral bidang ketenagakerjaan maupun migrasi internasional, khususnya dalam hal
migrasi tenaga kerja. Direktorat Sosbud OINB akan mengawal proses penyusunan dan
implementasi Rencana Aksi Nasional Global Compact for Safe, Orderly and Regular Migration
(RAN GCM) bagi Indonesia selaku Champion dari GCM.
Dalam kerangka OKI, Direktorat Sosbud OINB terus mendorong keterlibatan aktif Indonesia
pada OI sesuai kepentingan dan prioritas nasional agar memperoleh manfaat konkret yang
dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya pada bidang ekonomi, antara lain melalui
pemanfaatan keanggotaan Indonesia pada COMCEC dan D-8. Direktorat Sosbud OINB juga
berkontribusi memperkuat diplomasi Indonesia dalam membantu mewujudkan perdamaian di
berbagai kawasan melalui keanggotaan di Organisasi Internasional Negara Berkembang,
khususnya terkait isu Palestina.
Ke depannya, Direktorat Sosbud OINB berencana menyelesaikan ratifikasi piagam pada 2
Organisasi Internasional, yaitu D-8 dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

8

Direktorat Sosbud OINB juga terus berinisiatif dalam menjalin kerja sama multilateral sejalan
dengan kepentingan nasional dan kebutuhan masyarakat di dalam negeri. Di bidang
pariwisata, pada tahun 2020 Direktorat Sosial Budaya dan OINB bersama dengan UNWTO
telah menyelenggarakan Capacity Building Workshop in Restarting International Tourism di
Bali sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.
Selain itu, pemenuhan kepentingan nasional serta pelibatan seluruh pemangku kepentingan
nasional, telah dilakukan oleh Direktorat Sosbud OINB melalui penyusunan regulasi nasional
pengelolaan perizinan ormas asing dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 59 tahun
2016 serta Peraturan Menteri Luar Negeri No. 11 tahun 2020. Penyusunan regulasi juga
disertai dengan koordinasi stakeholder dalam negeri serta sosialisasi ke seluruh elemen yang
terkait.
Ke depannya, Direktorat Sosbud OINB akan terus meningkatkan kontribusi Indonesia dalam
diplomasi kerja sama sosial budaya multilateral. Kegiatan diplomasi yang sudah berhasil
sebelumnya akan terus dikembangkan lebih lanjut untuk semakin mengokohkan
kepemimpinan Indonesia, antara lain melalui GSSD Expo yang akan kembali Indonesia
selenggarakan bersama, kali ini di Bangkok.
Diplomasi Indonesia juga akan dikembangkan ke arah-arah baru. Dalam isu pariwisata,
penyelenggaraan kegiatan sebelumnya dengan UNWTO akan terus dikembangkan untuk
memperkuat kepemimpinan Indonesia dengan menjajaki penyelenggaraan Majelis Umum
UNWTO ataupun menjadi anggota dari Dewan Eksekutif. Dalam isu keolahragaan, diplomasi
Indonesia perlu untuk semakin ditingkatkan dalam rangka memperkuat posisi Indonesia
dalam pencalonan tuan rumah olimpiade 2032. Dan dalam isu kepemudaan, Indonesia akan
terus mendorong keterlibatan pemuda, khususnya pemuda Indonesia dalam proses norm-
setting pada perundingan-perundingan multilateral.

BAB 2: VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

VISI DIREKTORAT
Visi Direktorat Sosbud OINB merupakan turunan dari Visi Direktur Jenderal Kerja Sama
Multilateral yang berbunyi “Memimpin Diplomasi Kerja Sama Multilateral yang Aktif dan
Efektif”, yaitu:
“Melaksanakan Diplomasi Kerja Sama Multilateral di Bidang Organisasi
Internasional Sektoral, Sosial Budaya, Organisasi Internasional Negara
Berkembang, dan Kerja Sama Selatan-Selatan yang Aktif dan Efektif”

Penjelasan kata-kata kunci:
• Kerja sama multilateral adalah penyelenggaraan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan hubungan luar negeri dan politik luar negeri pada lingkup kerja sama
multilateral yang menjadi tugas pokok dan fungsi Direktorat.
• Aktif adalah giat dalam menjalankan tugas.
• Efektif adalah pencapaian suatu tujuan.

9

MISI DIREKTORAT
Misi Direktorat Sosbud OINB juga merupakan turunan dari Misi Direktur Jenderal Kerja
Sama Multilateral, dalam hal ini:
1. Meningkatkan Kepemimpinan dan Peran Indonesia di bidang Organisasi
Internasional Sektoral, Sosial Budaya, Organisasi Internasional Negara
Berkembang, dan Kerja Sama Selatan-Selatan;

Penjelasan kata-kata kunci:
• Meningkatkan adalah menambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.
• Kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi pihak lain sehingga pihak lain tersebut
dengan sukarela mau melaksanakan kegiatan bersama dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
• Peran adalah perilaku yang diharapkan dalam mencapai kepentingan.
• Forum multilateral adalah lembaga atau badan tempat pertemuan untuk membahas kerja
sama multilateral.
1. Menjalin Kerja Sama Multilateral sesuai kepentingan nasional di bidang
Organisasi Internasional Sektoral, Sosial Budaya, Organisasi
Internasional Negara Berkembang, dan Kerja Sama Selatan-Selatan;


Penjelasan kata-kata kunci:
• Menjalin adalah mewujudkan hubungan kerja sama.
• Kerja sama multilateral adalah penyelenggaraan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
hubungan luar negeri dan politik luar negeri pada lingkup kerja sama multilateral.
• Kepentingan nasional adalah intisari dari tujuan dan cita-cita negara.
3. Melibatkan seluruh pemangku kepentingan sesuai agenda nasional di
bidang Organisasi Internasional Sektoral, Sosial Budaya, Organisasi
Internasional Negara Berkembang, dan Kerja Sama Selatan-Selatan;


Penjelasan kata-kata kunci:
• Melibatkan adalah menjadikan turut terlibat dalam suatu isu.
• Pemangku kepentingan adalah segenap pihak (stakeholders) yang terkait dengan isu
yang sedang dibahas.
• Agenda nasional adalah instrumen perencanaan guna mencapai pembangunan nasional
suatu negara.

10

4. Mengoptimalkan Keanggotaan dan Keterwakilan Indonesia di Organisasi
Internasional bidang Organisasi Internasional Sektoral, Sosial Budaya,
Organisasi Internasional Negara Berkembang, dan Kerja Sama Selatan-
Selatan.


Penjelasan kata-kata kunci:
• Mengoptimalkan adalah menjadikan makin baik atau makin tinggi.
• Keanggotaan adalah hal atau kedudukan sebagai anggota.
• Keterwakilan adalah hal atau keadaan terwakili.
• Organisasi internasional adalah lembaga yang anggotanya terdiri atas perutusan
Pemerintah resmi seperti PBB.

TUJUAN DIREKTORAT
Tujuan Direktorat Sosbud OINB juga merupakan turunan dari tujuan Direktur Jenderal Kerja
Sama Multilateral, yang dalam hal ini adalah Kepemimpinan dan Peran Indonesia di Forum
Multilateral guna Menciptakan Kerja Sama Konkret demi Kepentingan Nasional. Dengan
demikian, tujuan Direktorat Sosbud OINB berbunyi sebagai berikut:
Kepemimpinan dan Peran Indonesia di Forum Multilateral bidang Organisasi
Internasional Sektoral, Sosial Budaya, Organisasi Internasional Negara
Berkembang, dan Kerja Sama Selatan-Selatan guna Menciptakan Kerja Sama
Konkret demi Kepentingan Nasional

Penjelasan kata-kata kunci:
• Kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi pihak lain sehingga pihak lain tersebut
dengan sukarela mau melaksanakan kegiatan bersama dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
• Peran adalah sikap/posisi yang diharapkan dalam mencapai kepentingan.
• Forum multilateral adalah lembaga atau badan tempat pertemuan untuk membahas kerja
sama multilateral.
• Kerja sama multilateral adalah penyelenggaraan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
hubungan luar negeri dan politik luar negeri pada lingkup kerja sama multilateral.
• Konkret adalah nyata dan benar-benar terwujud.
• Kepentingan nasional adalah intisari dari tujuan dan cita-cita negara.

11

SASARAN STRATEGIS DAN PROGRAM DIREKTORAT
Sasaran strategis Direktorat Sosbud OINB diukur melalui beberapa indikator antara lain
kehadiran dan peran aktif Indonesia dalam forum multilateral dan keanggotaan Indonesia
pada badan-badan strategis PBB, sebagaimana terdapat pada bagan dan tabel berikut ini:























Stakeholder

Internal Business Process



Customer

Learning & Growth

L1. Tata Kelola
Organisasi yang Baik di
Direktorat Sosial
Budaya dan OI Negara
Berkembang

S1. Kepemimpinan dan peran
Indonesia yang Berpengaruh dalam
forum Mulltilateral di Bidang Sosial
Budaya dan OI Negara Berkembang
Peta Strategi
Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang
KEMENTERIAN LUAR NEGERI

B1. Diplomasi sosial dan
budaya yang kuat di forum
Multilateral di Bidang Sosial
Budaya dan OI Negara
Berkembang
Stakeholder:
pemegang kepentingan
yang memiliki hak dan
kepentingan dalam
sebuah sistem,
diantaranya: Presiden,
DPR, MPR, K/L, Pemda,
LSM, Pemprov, WNI/BHI.
Perwakilan Asing, Media,
Akademisi, Diaspora,
WMN, Organisasi
Internasional
B2. Diplomasi maritim yang
kuat di forum Multilateral di
Bidang Sosial Budaya dan OI
Negara Berkembang


C1. Dukungan dan komitmen
nasional yang tinggi atas
kebijakan luar negeri dan
kesepakatan dalam forum
Multilateral di Bidang Sosial
Budaya dan OI Negara
Berkembang

12

Kode
SS Sasaran Program
Kode
IKU Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target
2020
(1) (2) (3) (4) (5)

Stakeholders Perspective

S1
Kepemimpinan dan peran
Indonesia yang
Berpengaruh dalam forum
Mulltilateral di Bidang Sosial
Budaya dan OI Negara
Berkembang


S1.1

Persentase kepemimpinan Indonesia
pada forum multilateral di Bidang Sosial
Budaya dan OI Negara Berkembang


93%
S1.2

Presentase prakarsa dan
rekomendasi Indonesia yang diterima
dibidang Sosial Budaya dan OI
negara Berkembang dalam
pertemuan tingkat tinggi dan tingkat
Menteri Multilateral
95%

Customer Perspective


C1


Dukungan dan komitmen
nasional yang tinggi atas
kebijakan luar negeri dan
kesepakatan dalam forum
Multilateral di Bidang
Sosial Budaya dan OI
Negara Berkembang

C1.1

Persentase rekomendasi dari forum
multilateral di bidang Sosial Budaya
yang ditindaklanjuti oleh pemangku
kepentingan nasional

92,5%
C1.2

Persentase rekomendasi dari forum
multilateral di bidang OI Sektoral, OI
Negara Berkembang, Kerja Sama
Selatan Selatan dan Organisasi
Kemasyarakatan Asing yang ditanggapi
oleh pemangku kepentingan nasional

90%
C1.3

Persentase penyelesaian permohonan
registrasi Organisasi Kemasyarakatan
Asing

85%

Internal Business Process Perspective


B1
Diplomasi sosial dan
budaya yang kuat di forum
Multilateral di Bidang Sosial
Budaya dan OI Negara
Berkembang


B1.2
Persentase
posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia
yang diterima dalam diplomasi sosial
dan budaya di Bidang Sosial Budaya
dan OI Negara Berkembang di forum
multilateral

90%
B2.2 Persentase peningkatan kemampuan
peserta terkait diplomasi sosial dan
budaya di Bidang Sosial Budaya dan OI
Negara Berkembang

75%

13

B2 Diplomasi maritim yang
kuat di forum Multilateral di
Bidang Sosial Budaya dan
OI Negara Berkembang
B2.1 Persentase
posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia
yang diterima dalam diplomasi maritim di
Bidang Sosial Budaya dan OI Negara
Berkembang di forum multilateral

90%

Learning & Growth Perspective

L1

Tata Kelola Organisasi
yang Baik di Direktorat
Sosial Budaya dan OI
Negara Berkembang
L1.1


Nilai evaluasi AKIP Direktorat Sosial
Budaya dan OI Negara Berkembang
78 (BB)

ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT
Arah kebijakan Direktorat Sosial Budaya dan OINB menyesuaikan dengan arah kebijakan
Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral sebagaimana tertera pada Lampiran I dan
Lampiran II sebagai berikut:
LAMPIRAN I
No. Arah Kebijakan
Kementerian Luar
Negeri
No. Strategi Kementerian Luar
Negeri
Strategi Direktorat Sosial
Budaya dan OINB
I
Peningkatan optimalisasi
nilai manfaat diplomasi
ekonomi melalui
hubungan luar negeri
1. Menguatkan peran Indonesia
dalam perundingan untuk
pembentukan dan peninjauan
kembali kerangka hukum
internasional (international
legal framework) di bidang
ekonomi, keuangan dan
pembangunan, baik di tingkat
bilateral, regional dan
multilateral.
o Meningkatkan
kehadiran Indonesia
dalam berbagai forum
multilateral.

o Memperkuat peran
Indonesia dalam
penyusunan agenda di
Forum Multilateral

II
Peningkatan pengaruh
kepemimpinan dan
peran Indonesia dalam
Kerja Sama
Internasional
1. Memperkuat kerja sama
multilateral dalam isu
keamanan dan perdamaian
internasional di berbagai
badan utama dan subsider
PBB serta forum internasional
terkait lainnya
o Mengoptimalkan
diplomasi keamanan
dan perdamaian
internasional Indonesia
dalam berbagai badan
utama dan subsider
PBB serta forum
internasional terkait
lainnya.
2. Mempromosikan
perlindungan pekerja migran,
khususnya perempuan,
termasuk memfasilitasi
berbagai resolusi PBB di
untuk menghilangkan
Menyelesaikan
penyusunan Rencana Aksi
Nasional untuk
implementasi Global
Compact for Migration.

14

kekerasan terhadap pekerja
migran.
3. Memanfaatkan kehadiran
Indonesia pada forum
multilateral yang bersifat
lepas untuk meningkatkan
kerja sama untuk mengatasi
berbagai permasalahan
global.
o Menunjukkan
kepemimpinan
Indonesia dengan
menyuarakan
kepentingan nasional
Indonesia mengenai
berbagai isu.
o Penyusunan Instrumen
kerja sama
o Mengoptimalkan
diplomasi Indonesia
melalui partisipasi dari
para pemangku
kepentingan nasional.
4. Memanfaatkan keanggotaan
Indonesia pada forum
internasional dan regional
untuk menyuarakan dan
mendorong inisiatif-inisiatif
baru yang mengakomodasi
kepentingan nasional dan
kepentingan negara
berkembang.
o Menunjukkan
kepemimpinan dan
kehadiran Indonesia
dalam berbagai forum
multilateral.
o Mengkoordinasikan
kepentingan nasional
dengan mengundang
partisipasi dari seluruh
pemangku kepentingan
nasional.
o Melakukan diseminasi
informasi terkait kerja
sama multilateral yang
telah disepakati.
5. Memanfaatkan keketuaan
Indonesia pada Foreign
Policy and Global Health
(FPGH) tahun 2020 dengan
mengusung tema "Affordable
Health Care".
o Menjadikan diplomasi
kesehatan sebagai
salah satu program
prioritas.
o Menyelenggarakan
berbagai pertemuan
terkait isu kesehatan
global pada tingkat
Menteri, SOM dan
Working Level.
o Menghasilkan kerja
sama yang konkret di
bidang kesehatan.
III.
Penguatan integritas
NKRI dan diplomasi
politik keamanan
1. Memperkuat kebijakan luar
negeri Indonesia melalui
pembangunan narasi dan
pendapat hukum dalam
mendukung integritas wilayah
NKRI.
o Menjaga dan
menyuarakan
kepentingan Indonesia
pada forum-forum PBB
dan non-PBB.

15

LAMPIRAN II : MATRIKS TARGET KINERJA
Program/
Kegiatan
Sasaran Program (Outcome)/
Sasaran Kegiatan (Output)/
Indikator
Target Alokasi (Juta Rupiah)
2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
582,194.60 951,027.80 997,974.40 1,170,127.60 983,965.30
Sasaran Program : Kepemimpinan
dan Peran Indonesia yang
Berpengaruh dalam Forum Kerja
Sama Multilateral dan ASEAN

Program:
Peran dan
Kepemimpinan di
Bidang Kerja
Sama Multilateral
1 Persentase kepemimpinan
Indonesia pada forum multilateral
93 93 93 95 95
2 Persentase Prakarsa dan
Rekomendasi Indonesia yang
diterima dalam Pertemuan Tingkat
Tinggi dan Tingkat Menteri
Multilateral
95 96 97 96 98
3 Persentase
Posisi/Prakarsa/rekomendasi di
Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya
yang Diterima pada Forum Kerja
Sama Multilateral
90 90 91 92 92
4 Persentase Rekomendasi dari
Forum Kerja Sama Multilateral yang
Ditindaklanjut oleh Pemangku
Kepentingan Nasional
92,5 92,5 92,5 92,5 92,5
5 Persentase
Posisi/Prakarsa/Rekomendasi
Indonesia yang Diterima di Bidang
Kemaritiman dan Polkam di Forum
Kerja Sama Multilateral
90 90 91 92 92
Kegiatan : Kerja
Sama Multilateral
Terkait Isu Sosial
Budaya dan
Organisasi
Internasional
Negara
Berkembang
2,773.10 5,536.20 6,089.80 120,987.80 7,377.70
Sasaran Kegiatan : Kepemimpinan
dan peran Indonesia yang
berpengaruh dalam forum
Multilateral di Bidang Sosial Budaya
dan Organisasi Negara Berkembang

1. Persentase Kepemimpinan
Indonesia pada forum multilateral di
bidang sosial budaya dan organisasi
negara berkembang
93 93 94 94 95
Sasaran Kegiatan : Diplomasi
Maritim yang kuat di forum
multilateral di Bidang Sosial Budaya
dan Organisasi Internasional
Negara Berkembang

1. Persentase
Posisi/prakarsa/rekomendasi
90 90 91 91 92

16


Indonesia yang diterima dalam
diplomasi maritim di Bidang Sosial
Budaya dan Organisasi
Internasional Negara Berkembang
Sasaran Kegiatan : Diplomasi Sosial
dan Budaya yang kuat di Forum
Multilateral di Bidang Sosial Budaya
dan OI Negara Berkembang

1. Persentase
Posisi/prakarsa/rekomendasi
Indonesia yang diterima dalam
diplomasi sosial dan budaya di
Bidang Sosial Budaya dan
Organisasi Negara Berkembang di
forum multilateral
90 90 91 91 92
Sasaran Kegiatan : Dukungan dan
Komitmen Nasional yang tinggi atas
kebijakan luar negeri dan
kesepakatan dalam Forum
Multilateral di Bidang Sosial Budaya
dan OI Negara Berkembang

1. Persentase rekomendasi dari forum
multilateral di Bidang Sosial Budaya
yang ditanggapi oleh pemangku
kepentingan nasional
90 90 90 90 90
2. Persentase penyelesaian
permohonan registrasi Ormas Asing
85 85 85 85 85