KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 9(3), 2023: 250-257
250
2477-5398/ © 2023 Prismawiryanti et al.
This is an open-access article under the CC BY-SA license.
https://doi.org/10.22487/kovalen.2023.v9.i3.16845


Penggunaan Arang Aktif Ampas Kopi untuk Menurunkan Bilangan
Peroksida dan Asam Lemak Bebas (ALB) pada Minyak Goreng
Bekas
[Utilization of Activated Charcoal from Coffee Grounds to Reduce Peroxide
Number and Free Fatty Acid (FFA) in Used Cooking Oil]
Prismawiryanti

, Sophia Andarwati, Syamsuddin

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako
Jalan Soekarno-Hatta Km. 9, Kampus Bumi Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah


Abstract. The peroxide value and free fatty acid content influence the quality of cooking oil. Activated charcoal
from coffee grounds has been used in processing used cooking oil. This research aimed to determine the ratio of
coffee grounds activated charcoal adsorbent-to-used cooking oil (w/v) and the optimum contact time to reduce
used cooking oil's peroxide and free fatty acid levels. The ratio of adsorbent and used cooking oil was 1:20, 1:10,
and 1:5 (w/v) with contact times of 60, 90, and 120 minutes. Coffee grounds charcoal was activated by ZnCl2. A
ratio of adsorbent and cooking oil 1:5 (10 g activated carbon and 50 ml cooking oil) reduced the peroxide number
from 12 mek/O2 kg to 9.8 mek/O2 kg and free fatty acids from 0.972% to 0.383%. A contact time of 120 minutes
could optimally reduce the peroxide number and free fatty acids from 12 mek O2/kg to 9.3 mek O2/kg and 0.972%
to 0.332%, respectively. Coffee grounds have the potential to be processed into activated charcoal for refining used
cooking oil.
Keywords: Used cooking oil, peroxide number, free fatty acids, activated charcoal, coffee grounds

Abstrak. Kualitas minyak goreng dipengaruhi oleh bilangan peroksida dan kandungan asam lemak bebas. Arang
aktif dari ampas kopi telah digunakan pada pengolahan minyak goreng bekas. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui rasio adsorben karbon aktif ampas kopi : minyak goreng (w/v) dan waktu kontak optimum untuk
menurunkan bilangan peroksida dan asam lemak bebas minyak goreng bekas. Perbandingan adsorben dan
minyak goreng yang digunakan adalah 1:20, 1:10 dan 1:5 (b/v) dengan waktu kontak 60, 90, dan 120 menit. Arang
ampas kopi diaktivasi dengan ZnCl2. Perbandingan adsorben dan minyak goreng 1:5 (10 g karbon aktif dan 50 ml
minyak goreng) menurunkan bilangan peroksida dari 12 mek/O2 kg menjadi 9,8 mek/O2 kg dan asam lemak bebas
dari 0,972% menjadi 0,383%. Waktu kontak 120 menit dapat menurunkan jumlah peroksida dan asam lemak bebas
secara optimal masing-masing dari 12 mek O2/kg menjadi 9,3 mek O2/kg dan 0,972% menjadi 0,332%. Ampas
kopi sangat potensial diolah menjadi arang aktif untuk pemurnian minyak goreng bekas.
Kata kunci: Minyak goreng bekas, bilangan peroksida, asam lemak bebas, arang aktif, ampas kopi

Diterima: 2 Desember 2023, Disetujui: 27 Desember 2023
Sitasi: Prismawiryanti., Andarwati., dan Syamsuddin. (2023). Penggunaan Arang Aktif Ampas Kopi untuk Menurunkan Bilangan Peroksida
dan Asam Lemak Bebas (ALB) pada Minyak Goreng Bekas. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 9(3), 250-257.


LATAR BELAKANG
Minyak goreng bekas seringkali
digunakan untuk mengolah makanan, terutama
pada produk gorengan (Baryatik dkk, 2016).
Penggunaan tersebut akan menimbulkan
gangguan kesehatan, seperti kerusakan usus
halus, penyumbatan pembuluh darah, dan
pemicu kanker (Megawati & Muhartono, 2019).
https://bestjournal.untad.ac.id/index.php/kovalen

Corresponding author
E-mail: [email protected]

KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 9(3), 2023: 250-257
251

Prismawiryanti et al.
Jumlah bilangan peroksida dan asam lemak
bebas hanyalah dua dari sekian banyak elemen
yang mempengaruhi kualitas minyak goreng.
Minyak goreng harus mengandung 0,60%
asam lemak bebas dan tidak lebih dari 10 mek
O2/kg peroksida, sesuai SNI 01-3741-2013.
Minyak goreng menjadi berbahaya karena
ketengikan yang disebabkan oleh peningkatan
peroksida dan asam lemak bebas (Zahra,
2016).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk
meningkatkan kualitas minyak jelantah atau
minyak jelantah. Kualitas minyak jelantah
ditingkatkan dengan mengurangi jumlah
peroksida dan asam lemak bebas.
Pengurangan peroksida dan asam lemak
bebas dapat dicapai dengan menggunakan
karbon aktif sebagai adsorben (Wijayanti et al.,
2012). Salah satu bahan yang dapat digunakan
adalah ampas kopi.
Ampas kopi mudah didapatkan sebagaai
limbah dari rumah makan, restoran dan cafe.
Ampas kopi mengandung karbon 47-58,92%,
nitrogen 1,9-2,33%, protein 6,7-13,64%, abu
0,4-1,65%, dan selulosa 8,6%. Selain
digunakan sebagai pupuk bagi banyak
tanaman, dilihat dari kandungannya, ampas
kopi juga dapat digunakan sebagai arang aktif
(Sembiring & Sinaga, 2003). Arang aktif
diperoleh dengan memperluas pori-pori dan
mengaktifkannya dengan bahan kimia. ZnCl2
merupakan komponen aktif yang dapat
digunakan untuk mengaktifkan proses karbon
(Hsu & Tseng, 2000).
Banyak penelitian yang telah dilakukan
dengan menggunakan adsorben dari kopi.
Dewi (2013) melaporkan bahwa karakteristik
karbon aktif ampas kopi memenuhi SNI No.06-
3730-1995 yang didapat pada suhu 500
o
C,
600
o
C dan 700
o
C serta waktu kontak 20 menit
dengan kadar air 4,71%-4,13%, kadar abu
6,41%-9,13% dan uji daya serap iodin
mencapai 750.22-809.21 mg/g. Penelitian
Syarifudin dkk. (2020) menggunakan karbon
aktif serbuk kayu dengan massa 5,5 gram dan
waktu kontak 80 menit untuk menurunkan
bilangan peroksida dan asam lemak bebas
pada minyak goreng . Yustina (2011)
berhasilkan menurunkan bilangan peroksida
minyak goreng dari 1054,93 mek/kg menjadi
373,63 mek/kg dengan menggunakan arang
aktif ampas kopi.
Berdasarkan informasi diatas maka
dilakukan penelitian untuk menurunkan jumlah
peroksida dan asam lemak bebas pada minyak
goreng bekas dengan menggunakan arang
ampas kopi teraktivasi ZnCl2.
METODE PENELITIAN
Bahan dan Peralatan
Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah minyak goreng, ampas kopi, ZnCl2
(Merck), akuades, larutan iodium 0,1 N,
kloroform (Merck), asam asetat glasial (Merck),
KI (Merck), amilum pati, Na2S2O3 0,01 N
(Merck), NaOH 0,1 N (Merck), indikator PP,
kertas saring Whatman No 42.
Alat yang digunakan alat-alat gelas,
cawan porselin, corong, pengaduk, botol
semprot, oven, tanur, dan ayakan 100 mesh.
Prosedur Penelitian
Pembuatan karbon aktif
Ampas kopi dikeringkan dalam oven
dengan suhu 105
o
C. Setelah itu, ampas kopi
ditanur pada suhu 300°C selama 1 jam ,
kemudian diayak dengan ukuran 100 mesh.
Arang atau karbon direndam dengan aktivator
ZnCl2 10% selama 24 jam. Karbon aktif dicuci
dengan aquades hingga pH netral. Karbon aktif

KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 9(3), 2023: 250-257
252

Prismawiryanti et al.
kemudian dikeringkan dalam oven sebelum
ditimbang.
Karakterisasi arang aktif ampas kopi
1. Penentuan kadar air
Karbon aktif sebanyak 1 g dimasukkan
ke dalam ccawan porselen, kemudian
ditimbang, dan dmasukkan ke dalam oven
selama 3 jam pada suhu 105°C. Setelah
itu, didinginkan dan ditimbang. Pengerjaan
dilakukan hingga didapatkan bobot yang
tetap. Kadar air dihitung menggunakan
Persamaan 1.
Kadar air =
a−b
a
x 100% …….(1)
Keterangan:
a = berat awal arang aktif (g)
b = berat arang aktif setelah dikeringkan (g)
2. Penentuan kadar abu
Arang aktif sebanyak 1 gram
dituangkan ke dalam cawan porselen yang
beratnya diketahui. Kemudian dipanaskan
pada suhu 600°C selama 3 jam, hingga
menjadi serbuk, kemudian dimasukkan ke
dalam mesin pemanas untuk didinginkan
sebelum dihitung massanya.
Kadar air =
a
b
x 100% …….(2)
Keterangan:
a = berat abu (g)
b = berat awal arang aktif (g)
3. Daya serap iodium
Karbon aktif 0,5 gram diukur dengan
cawan porselen, dan ditambahkan
kedalam 100 ml Erlenmyer dan 50 ml
larutan yodium 0,1 N, diaduk selama 15
menit, kemudian disaring. Tuangkan 10 ml
hasilnya ke dalam labu Erlenmeyer, titrasi
dengan Na2S2O3 0,1 N, dan bila warna
kuning hampir hilang seluruhnya,
tambahkan 2 tetes indikator kanji. Titrasi
sampai titik akhir (ketika warna biru mulai
menghilang).
Penentuan rasio berat adsorben terhadap
minyak goreng bekas
Erlenmeyer 100 ml diisi dengan 2,5 g, 5
g, dan 10 g arang aktif setelah ditimbang. Arang
aktif ditambahkan 50 ml minyak goreng bekas
dengan perbandingan 1:20, 1:10, dan 1:5 (b/v),
dan campuran tersebut diaduk selama 90 menit
dengan kecepatan 250 rpm.
Penentuan waktu kontak
Erlenmeyer 100 ml diisi dengan 10 g arang
aktif yang terbuat dari ampas kopi dan 50 ml
minyak jelantah. Campuran dishaker
menggunakan variasi waktu kontak 60, 90, dan
120 menit dengan kecepatan 250 rpm.
Penentuan bilangan peroksida
Labu Erlenmeyer 250 ml diisi 5 gram
minyak goreng, kemudian ditambahkan 18 ml
asam asetat glasial dan 12 ml kloroform. 0,5 ml
larutan KI jenuh ditambahkan setelah
pencampuran. Campuran didiamkan dan
diaduk selama 1 menit. Kemudian, 30 ml
akuades ditambahkan dan ditambahkan 0,5 ml
pati 1%. Setelah itu, larutan segera dititrasi
Na2S2O3 0,01 N sampai warna biru hilang
(Ma’rifah dkk., 2018).
Bilangan peroksida =
N x V x 1000
S
……(3)
Keterangan :
N = Normalitas Na2S2O3
V = Volume titrasi yang terpakai (ml)
S = Berat sampel (g)
Penentuan asam lemak bebas
Pengujian dilakukan dengan mengacu
pada SNI 7709:2012 (Badan Standarisasi
Nasional, 2012). Minyak goreng sebanyak 5
gram dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer
250 ml, kemudian ditambahkan 50 ml alkohol
96% panas dan 2 ml indikator fenolthalein (pp).

KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 9(3), 2023: 250-257
253

Prismawiryanti et al.
Campuran dititrasi dengan NaOH 0,1 N sampai
warna berubah menjadi merah muda. Asam
lemak bebas dihitung menggunakan
Persamaan 4.
Asam lemak bebas =
N x V x BM
S x 1000
x 100 ...(4)
Keterangan:
N = Normalitas NaOH
V = Volume titrasi yang terpakai (ml)
BM = Berat molekul sam lemak (256 g/mol)
S = Berat sampel (g)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Arang Aktif
Rendemen karbon aktif yang diperoleh
pada penelitian ini adalah 28,57% (Gambar 1).
Menurut Polii (2017), suhu aktivasi dan ukuran
bahan mempengaruhi rendemen yang
dihasilkan. Semakin tinggi suhu aktivasi
menyebabkan terbentuknya tar lebih banyak
selama proses karbonasi sehingga semakin
rendah rendah rendemen yang diperoleh.
Arang aktif mempunyai partikel kecil
menyebabkan luas permukaannya menjadi
besar karena hilangnya mineral serta zat
pengotor yang sudah berikatan dengan
aktivator ZnCl2. Menurut Gova dan Ade (2019),
proses aktivasi menghilangkan pengotor
karbon, membuka pori karbon dan
memungkinkannya untuk mengembang. ZnCl2
sebagai asam lewis memiliki kemampuan
dalam mendehidrasi biomassa yang akhirnya
menimbulkan warna hitam dan menghambat
pembentukan senyawa volatil, sehingga sangat
efektif untuk mengaktivasi karbon (Kristianto,
2017).

Gambar 1 Arang aktif ampas kopi
Tabel 1. Karakteristik arang aktif ampas kopi

Kadar air yang dihasilkan pada penelitian
ini sebesar 4% atau tidak melebihi batas
maksimum 15% untuk baku mutu karbon aktif
berdasarkan SNI No. 06-3730-1995 (Tabel 1).
Menurut Evifania et al. (2020), pengurangan
kadar air meningkatkan kapasitas adsorpsi
adsorbat, karena kadar air dan aktivasi karbon
mempengaruhi kesetimbangan.
Kadar abu yang dihasilkan pada
penelitian ini adalah 5,1%. Hasil pengujian
memenuhi standar mutu karbon aktif
berdasarkan SNI. 06-3730-1995, maksimal
10%. Rendahnya kadar abu yang dihasilkan
juga mempengaruhi proses aktivasi
menggunakan ZnCl 2 yang menurunkan
kandungan mineral pada ampas kopi.
Untuk mengetahui seberapa baik kerja
adsorben karbon, maka dilakukan uji serapan
iodium. Penyerapan iodium sebesar 761,4
mg/g atau telah memenuhi syarat optimum 750
mg/g yang ditentukan dalam SNI no. 06-3730-
1995.
Pengaruh Rasio Adsorben Terhadap Minyak
Goreng Bekas
Rasio terbaik diperoleh pada 10 gram
adsorben dalam 50 ml minyak (1:5) yang
menurunkan nilai peroksida dari semula 12
mek O2/kg menjadi 9,8 mek O2/kg (Gambar 2).
Hasil penelitian ini memenuhi baku mutu
minyak goreng SNI 01 -3741-2013, yaitu
bilangan peroksida maksimal 10 mek O2/kg.
Menurut Gunawan et al (2003), semakin
Parameter Hasil Analisis
SNI 06-3730-
1995
Kadar Air 4% Maks. 15%
Kadar Abu 5,1% Maks. 10%
Daya Serap
Iodium
761,4 mg/g Min 750 mg/g

KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 9(3), 2023: 250-257
254

Prismawiryanti et al.
banyak karbon aktif yang digunakan, maka
semakin besar penyerapan karbon untuk
mengurangi nilai peroksida. Hasil penelitian
lainnya menyebutkan bahwa arang aktif dari
kulit durian mampu menurunkan bilangan
peroksida minyak goreng bekas pada
penggunaan massa adsorben 10 gram dengan
nilai peroksida hingga 6,409 mek O2/kg (Sari
dkk., 2021).

Gambar 2. Pengaruh massa adsorben dalam
50 ml minyak terhadap bilangan
peroksida

Gambar 3. Pengaruh massa adsorben dalam
50 ml minyak terhadap kadar asam
lemak bebas
Asam lemak bebas pada minyak goreng
mencapai 0,972% setelah direduksi dengan
karbon aktif. Massa terbaik untuk mereduksi
asam lemak bebas adalah 10 gram arang aktif.
Hal ini juga menunjukkan bahwa semakin besar
jumlah adsorben, semakin besar persentase
penyerapannya. Syarifudin et al. (2020)
mengkonfirmasi pernyataan ini dengan
penelitian mereka, yaitu banyaknya massa
karbon aktif akan menurunkan asam lemak
bebas. Hasil yang diperoleh memenuhi baku
mutu minyak goreng berdasarkan SNI 01-3741-
2013, yaitu kandungan asam lemak bebas
maksimal 0,6%. Berdasarkan data yang
diperoleh dari reduksi peroksida dan asam
lemak menunjukkan bahwa rasio adsorben dan
minyak goreng terbaik adalah 1:5 (10 gram
adsorben dalam 50 ml minyak goreng).
Pengaruh Waktu Kontak pada Penurunan
Asam Lemak Bebas dan Bilangan Peroksida
Pengaruh waktu kontak arang aktif
ampas kopi terhadap penurunan bilangan
peroksida pada minyak goreng bekas
ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Pengaruh waktu kontak terhadap
bilangan peoksida
Waktu kontak merupakan faktor yang
mempengaruhi efisiensi adsorpsi. Gambar 4
memperlihatkan bagaimana variasi waktu
kontak mempengaruh penurunan bilangan
peroksida pada minyak goreng menggunakan
karbon aktif ampas kopi. Berdasarkan data
yang diperoleh, penurunan nilai peroksida pada
minyak goreng terbesar terjadi pada waktu
kontak 120 menit, yaitu penurunan nilai
peroksida dari 12 mek O2/kg menjadi 9,3 meq
O2/kg. Hasil tersebut memenuhi baku mutu SNI
01-3741-2013 untuk minyak goreng dengan
0
2
4
6
8
10
12
14
2.5 5 10
Bilangan Peroksida
mek O
2
/kg
Massa Adsorben (g)
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
2.5 5 10
ALB (%)
MassaAdsorben (g)
8
8.5
9
9.5
10
10.5
11
11.5
60 90 120
Bilangan Peroksida (mek
O
2
/kg)
Waktu Kontak (Menit)

KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 9(3), 2023: 250-257
255

Prismawiryanti et al.
bilangan peroksida maksimal 10 mek O2/kg.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin
lama waktu kontak maka penyerapan oleh
adsorben semakin besar. Hasil yang diperoleh
lebih baik jika dibandingkan dengan penelitian
sebelumnya dengan menggunakan adsorben
Ca-bentonit yang menurunkan bilangan
peroksida hingga 16,2 mek O2/kg (Atikah,
2017).

Gambar 5. Pengaruh waktu kontak terhadap
kadar asam lemak bebas
Gambar 5 menunjukkan bahwa reduksi
asam lemak bebas terbaik terjadi pada waktu
kontak 120 menit, yaitu asam lemak bebas
menurun dari 0,972% menjadi 0,332%, hal ini
menunjukkan bahwa karbon aktif lebih efisien
menyerap ketika diberikan waktu kontak yang
lama. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini
telah memenuhi standar standar mutu minyak
goreng SNI 01-3741-2013 yang menyatakan
bahwa kandungan maksimal minyak goreng
adalah 6%.
Arang aktif ampas kopi dapat
mengadsorpsi warna pada minyak goreng
(Gambar 6 dan 7). Terjadinya perubahan warna
serta adanya penurunan bilangan peroksida
dan asam lemak bebas yang disebabkan oleh
kandungan selulosa dalam ampas kopi.
Menurut Sembiring dan Sinaga (2003),
ampas kopi mengandung 8,6% selulosa yang
dapat digunakan sebagai karbon aktif untuk
menyebarkan warna dan bau. Sementara itu,
Syamsudin dan Yustinah (2020) berpendapat
bahwa keberadaan selulosa dapat digunakan
untuk memurnikan minyak goreng karena
selulosa memiliki gugus -OH yang melekat
padanya untuk berinteraksi dengan adsorbat.
Oleh karena itu, adsorben memiliki sifat polar
dari gugus OH selulosa yang menyebabkan
selulosa mampu menyerap zat polar lebih
banyak dibandingkan zat non polar. Evika
(2011) juga menyatakan bahwa selama
penyerapan terjadi adsorpsi secara fisik. Setiap
adsorbat mendekati permukaan adsorben
melalui ikatan hidrogen atau gaya Van Der
Walls, menyebabkan nilai peroksida dan asam
lemak berinteraksi dengan karbon aktif. Setelah
itu, ada gaya London, gaya tarik menarik antar
molekul non-polar. Bilangan peroksida dan
asam lemak bebas yang bersifat non-polar
bertemu dengan karbon aktif yang juga
merupakan molekul non -polar yang
menyebabkan gaya London (molekul non-polar
dan non-polar). Hal inilah yang mengurangi
jumlah peroksida dan asam lemak bebas dalam
minyak goreng.

Gambar 6. Minyak goreng sebelum proses
adsorbsi

Gambar 7. Minyak goreng setelah proses
adsorbsi
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
60 90 120
ALB (%)
Waktu Kontak (menit)

KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 9(3), 2023: 250-257
256

Prismawiryanti et al.
KESIMPULAN
Rasio terbaik adsorben terhadap minyak
goreng bekas adalah 1:5 (b/v) dengan massa
adsorben 10 gram dapat menurunkan bilangan
peroksida dan asam lemak bebas masing -
masing dari 12 mek/O2 kg dan 0,972% menjadi
9,8 mek/O2 kg dan 0,383%. Waktu kontak
terbaik yang diperoleh untuk menurunkan
bilangan peroksida dan asam lemak bebas
adalah 120 menit dengan penurunan berturut-
turut dari 12 mek/O2 kg dan 0,972% menjadi 9,3
mek/O2 kg dan 0,332%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa ampas kopi sangat efektif
dalam pengolahan minyak goreng bekas.
DAFTAR PUSTAKA
Atikah. (2017). Penurunan Bilangan Peroksida
Pada Minyak Goreng Bekas
Menggunakan Adsorben Ca Bentonit.
Distilasi, 2(1), 35-45.
Badan Standarisasi Nasional. (2012). Syarat
Mutu Minyak Goreng Kelapa Sawit.
SNI, 7709, 2012.
Baryatik, P., Sri Pujiati R., & Ellyke. (2016).
Pemanfaatan Arang Aktif Ampas Kopi
Sebagai Adsorben Logam Kromium (Cr)
Pada Limbah Cair Batik. Universitas
Jember, Jember.
Dewi, F. (2013). Analisis Kemampuan Adsorpsi
Karbon Aktif Dari Ampas Kopi Bubuk
Yang Sudah Diseduh. Jurnal Berkala
Teknik, 3(2).
Evifania,J.A., Teguh, W, Alimuddin. (2020).
Pemanfaatan Ampas Kopi Sebagai
Arang Aktif Untuk Adsorben Rhodamin B.
Jurnal Kimia Mulawarman, 18(1).
Evika. (2011). Penggunaan Adsroben Arang
Aktif Temurung Kelapa Pada Pemurnian
Minyak Goreng Beka. Universits Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau.
Gova, Muhammad Agil, Ade Oktasari. (2019).
Arang Aktif Tandang Kosong Kelapa
Sawit Sebagai Adsorben Logam Berat
Merkuri (Hg). Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang. Palembang.
Gunawan, Rahayu, A. (2003). Analisis Pangan:
Penentuan Angka Peroksida Dan Asam
Lemak Bebas Pada Minyak Kedelai
Dengan Variasi Menggoreng. Jurnal
Sains Dan Kimia Aplikasi, 6(3), 1-6.
Hsu, Li-Yeh, Teng Hsisheng. (2000). Influence
Of Different Chemical Reagents On The
Preparations Of Activated Carbon From
Bitumnios. Journal Coal, Fuel Processing
Technology, 64, 155-164.
Kristianto, H. (2017). Review: Sintesis Karbon
Aktif Dengan Menggunakan Aktivasi
Kimia ZnCl2. Jurnal Integrasi Proses,
6(3), 104 – 111.
Ma’rifah., Jamaluddin., Yuyun, Y., Widodo, A.
(2018). Pengaruh Penambahan Aktivator
Dalam Pembuatan Karbon Aktif Ampas
Tahu Sebagai Adsorben Minyak
Jelantah. Kovalen: Jurnal Riste Kimia,
4(1), 88-97.
Megawati, M dan Muhartono. (2019). Konsumsi
Minyak Jelantah Dan Pengaruhnya
Terhadap Kesehatan. Majority, 8(2), 259-
264.
Polii, F.F. (2017). Pengaruh Suhu Dan Lama
Aktivasi Terhadap Mutu Arang Aktif Dari
Kayu Kelapa. Jurnal Industry Hasil
Perkebunan 12(2), 21-28.
Sari, A.M., pandit, A.W., dan Abdullah, S.
(2021). Pengaruh Variasi Massa Karbon
Aktif Dari Limbah Kulit Durian (Durio
zibethinus) Sebagai Adsorben Dalam
Menurunkan Bilangan Peroksida Dan
Bilangan Asam Pada Minyak Goreng
Bekas. Jurnal Konversi, 10(1), 1-7.
Sembiring, M. T Dan Sinaga, T.S. (2003).
Arang Aktif (Pengenalan Dan Proses
Pembuatan), Usu Digital Library,
Sumatra Utara
SNI. 1995. SNI 06-3730-1995: Arang Aktif
Teknis, Badan Standardisasi Nasional
SNI. 1995. SNI 01-3741-2013: Minyak Goreng,
Badan Standardisasi Nasional
Syamsudin a., dan yustinah. (2020).
Pemanfaatan Enceng Gondok Sebagai
Bio-Adsorben Pada Pemurnian Minyak
Goreng Bekas. Jurnal Konveksi

KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 9(3), 2023: 250-257
257

Prismawiryanti et al.
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
8(2).
Syarifudin, Mustafa, Andri & Nur Afni. (2020).
Pemurnian Minyak Jelantah Dengan
Metode Adsorbs Menggunakan Arang
Aktif Dari Serbuk Gergaji Kayu Lilin.
Jurnal Riset Teknologi Industry. 14 (2).
Yustina. (2011). Adsorbs Minyak Goreng Bekas
Menggunakan Arang Aktif Ampas Kopi
Dari Sabut Kelapa. (Prosiding Seminar).
Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik.
Universitas Muhammadiyah, Jakarta.
Zahra, S., Dwiloka, B., & Mulyani, S. (2016).
Pengaruh Penggunaan Minyak Goreng
Berulang Terhadap Perubahan Nilai Gizi
Dan Mutu Hedonic Pada Ayam Goreng.
Animal Agriculture Journal, 2(1), 253-
260.