Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, Volume 7 Nomor 3, 2024 | 8933

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP)





Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola strategi City Branding Kabupaten Ende
sebagai Kota Pancasila. Pola strategi dibagi kedalam 4 aspek yaitu Aspek Mitra (image), Aspek
Atraksi/daya tarik (attraction), Aspek Prasarana (infrastructure) dan Aspek Penduduk (People).
Subjek dari penelitian ini adalah Birokrat dan Masyarakat Kabupaten Ende. Metode
pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara serta dokumentasi.Informan dipilih
dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan teknik
sugiyono.Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukan dari temuan tentang strategi city branding didapatkan bahwa
Pemerintah dan Masyarakat telah melaksanakan 4 aspek dengan dengan optimal tetapi ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan baik terkait komunikasi dan promosi. Sebagian
besar birokrat Ende belum mampu menjelaskan konsekuensi dan pemahaman mereka terhadap
city branding. Di sisi lain, keikutsertaan masyarakat untuk mempromosikan city branding
mereka juga belum optimal dan diharapkan penelitian ini dapat memberi kontribusi terhadap
aspek yang digunakan.
Kata Kunci: Branding, City Branding, Branding Strategi, Pemasaran

Abstract
The purpose of this study was to determine the pattern of Ende Regency's City Branding
strategy as the City of Pancasila. The strategy pattern is divided into 4 aspects, namely the
Partner Aspect (image), the Attraction Aspect (attraction), the Infrastructure Aspect
(infrastructure) and the Population Aspect (People). The subjects of this research are
bureaucrats and the people of Ende Regency. Data collection methods using observation and
interviews and documentation. Informants were selected using purposive sampling method.
Data analysis uses Sugiyono's technique. Data validity checking techniques use triangulation of
sources and methods. The results showed from the findings on the city branding strategy that the
Government and the Community have implemented 4 aspects optimally but there are some
things that need to be considered properly related to communication and promotion. Most Ende
bureaucrats have not been able to explain the consequences and their understanding of city
branding. On the other hand, community participation to promote their city branding is also not
optimal and it is hoped that this research can contribute to the aspects used.
Keywords: Branding, City Branding, Branding Strategy, Marketing

PENDAHULUAN
Kemajuan suatu kota selalu memiliki daya tarik. Keunikan kota dapat dilihat dari gaya
hidup dengan budaya yang berbeda-beda, ciri arsitektur bangunan, museum, berbagai macam
sejarah yang ada didalamnya, dan event-event budaya. Sejarah kota seharusnya diperhatikan
keberadaannya agar kota yang terus berkembang tidak kehilangan karakter khas dari kota
tersebut. Dengan begitu keunikan kota diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk
dikunjungi oleh wisatawan.
Setiap kota seharusnya mampu menampilkan keunikan yang menjadi ciri khas dan daya
tarik sehingga terlihat menarik di depan masyarakat dan juga wisatawan. Sampai saat ini, sudah
banyak kota ataupun kabupaten yang mulai menggunakan slogan untuk mempromosikan

1,2
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial, Universitas Nusa Nipa
email [email protected]


Alfian Harbiyanto
1

Lusia Katarina Pare
Seda
2

STRATEGI CITY BRANDING KOTA ENDE
SEBAGAI KOTA PANCASILA
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jrpp
Volume 7 Nomor 3, 2024
P-2655-710X e-ISSN 2655-6022
































































Submitted : 29/05/2024
Reviewed : 01/06/2024
Accepted : 12/06/2024
Published : 29/06/2024

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, Volume 7 Nomor 3, 2024 | 8934

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP)
kotanya. Hal tersebut sudah mulai digunakan sejak pemberlakuan otonomi daerah, otonomi
daerah telah diatur dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2014.Dimana otonomi daerah
merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomi untuk mengatur dan
mengurussendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundangundangan. Pelaksanaan otonomi daerah harus diberdayakan dengan cara
memberikan daerah kewenangan yang lebih luas dan lebih bertanggungjawab dalam mengatur,
memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerahnya masing-masing
seperti potensi pada bidang kelautan dan perikanan, pariwisata, pertanian, kehutanan,
perdagangan, perindustrian hingga potensi energi dan sumber daya mineral. (Damastuti, 2018)
Branding suatu kota atau disebut city branding merupakan upaya membangun identitas
kota. Identitas berarti membuat sesuatu menjadi identik atau sama; mengakui keberadaan
sesuatu yang dilihat, diketahui, digambarkan; menghubungkan atau membuat sesuatu menjadi
dekat (Lestari, R. B. (2016).Branding suatu kota dapat dengan cara mengangkat potensi dan
keunikan yang dimilki kota tersebut dibanding kota lainnya. Branding bukan hanya sekedar
menunjukan identitas kota secara umum. Tetapi dengan branding diharapkan akan
membangkitkan rasa penasaran untuk mengenal lebih lanjut dari wilayah terkait, dapat
memberikan kerinduan ketika meninggalkannya dan meberikan rasa bangga pada orang yang
menetap didalamnya, akan tetapi lebih ke mengubah paradigma, perilaku dan memenuhi
harapan masarakatnya.
Kota Ende merupakan salah satu kota pengasingan dari Presiden Pertama Republik
Indonesia, Ir. Soekarno saat masa penjajahan Belanda. Namun, masih banyak orang yang belum
mengetahui bahwa Kota Ende juga menjadi tempat lahirnya Pancasila yang dirumuskan oleh
Bung Karno pada saat masa pengasingan tersebut.Berada di tempat pengasingan membuat Bung
Karno lebih berpikir jernih tentang banyak hal.Mulai dari mempelajari agama Islam lebih
mendalam, belajar tentang pluralisme, hingga melakukan kegiatan melukis maupun menulis
drama pementasaan. Selain itu, Bung Karno juga suka merenung selama berjam-jam di sebuah
taman di Kota Ende, tepatnya di bawah pohon sukun yang rindang. Buah dari renungan di
bawah pohon sukun tersebutlah yang melahirkan tiap butir nilai kehidupan dalam Pancasila
yang menjadi dasar Negara Republik Indonesia. Itulah mengapa kota Ende disebut juga sebagai
Kota Pancasila.
Dalam membangun sebuah City Branding, dibutuhkan media untuk membangun branding
masyarakat dapat mengenal branding tersebut.Setiap media baik itu media konvensional
maupun media baru memiliki karakter masing-masing. Dalam melakukan kegiatanCity
Branding, haruslah memiliki media yang tepat dan sesuai dan juga memiliki target pasar agar
kegiatan city branding dapat tersalurkan secara efektif. Seiring dengan perkembangan zaman,
manusia kini semakin dimudahkan untuk memperoleh informasi.Pada masa informasi seperti
sekarang telah memasuki babak baru seiring dengan perkembangan tekhnologi informasi dan
komunikasi yang pesat.Media kini sudah menjadi kebutuhan konsumsi public untuk mengetahui
kabar terkini di suatu wilayah tertentu.
Media baru (new media) memberikan perubahan besar bagi kehidupan manusia.
Munculnya media baru menggeser media konvensional seperti televisi dan surat kabar yang
tidak melakukan perubahan secara signifikan dan media baru secara langsung merubah pola
kehidupan masyarakat, berpikir, bertindak, dan merasuki wilayah informasi. Sehingga banyak
dari masyarakat kini yang beralih dari media tradisional ke media baru. Media baru (new media)
dapat dikatakan sebagai cara terbaru untuk mengakses konten apa saja, dimana saja atau
merupakan produk teknologi komunikasi di media massa mendatang melalui perangkat digital.
Contoh media yang mempresentasikan media baru adalah internet.Kini kota-kota di Indonesia
mulai mempromosikan kotanya melalui internet juga menggunakan media sosial.Akan tetapi
masih banyak yang menggunakan situs resmi atau yang disebut dengan website. Media sosial
bukan hal yang baru, hal ini dapat dilihat dari banyaknya kota yang membuat profil sendiri di
media sosial. Bahkan sekarang banyak kota yang membuat akun instagram sendiri. Instagram
adalah sebuah aplikasi sosial yang popular untuk mengirimkan informasi dengan cepat, yakni
dalam bentuk foto atau video yang berupa mengelola foto atau video, mengedit foto atau video,
dan berbagi (Share) ke jejaring sosial yang lain.
Penggunaan Instagram sebagai media komunikasi dan informasi ini merupakan suatu
bentuk usaha untuk membangun city branding yang positif di mata publik. Untuk membangun

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, Volume 7 Nomor 3, 2024 | 8935

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP)
city branding tersebut, kini tidak hanya berasal dari pihak pemerintah saja akan tetapi kini
banyak dari masyarakat yang semakin sadar untuk mengenalkan kepada masyarakat luar.

METODE
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian
kualitatif.Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menghimpun informasi sesuai fakta
dengan menguraikan tanda-tanda yang ada secara terperinci.Untuk menetukan permasalahan,
meneliti keadaan dan praktik yang sesuai.Terakhir menentukan rencana dan keputusan dalam
melakukan penyelesaian masalah.
Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik wawancara
Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam (in-
deph interviev) yang merupakan metode penelitian yang sering digunakan dalam penelitian
kualitatif.Menurut M. Burhn Bungin (2010:108) wawancara in depthinterview ialah
prosestanya jawab yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan keterangan dari tujuan
penelitian dengan menanyai secara langsung informan atau narasumber, baik dengan
menggunakan pedoman ataupun tidak.
2. Teknik Observasi
Pada penelitian ini guna menghasilkan data penelitian yang sesuai dengan keinginan peneliti
maka penting dilakukan observasi pada penelitian ini.Observasi sendiri merupakan kegiatan
yang melibatkan peneliti dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian. Penelitian ini menggunakan observasi
partisipatif, jadi peneliti turut aktif dalam kegiatan sehri-hari dan mengamati secara
langsung dengan sistemtis mengenai pola komunikasi yang nantinya akan membentuk pola
komunikasi interpersonal yang ada di dalamnya.
3. Teknik Dokumentasi
Selain melakukan observasi dan wawancara guna mengumpulkan data yang ingin diperoleh,
peneliti juga menggunakan metode dokumentasi dalam mengumpulkan data-data
pilihan.Dokumentasi pada penelitian ini yaitu berupa foto pada saat peneliti melakukan
observasi maupun wawancara secara langsung di tempat penelitian.Selain itu dokumetasi
bisa berupa dari data-data yang telah ada seperti dari buku, jurnal, dan sebagainya yang
berkaitan dengan penelitian serta bisa digunakan sebagai penunjang penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Strategi City Branding Kota Ende sebagai Kota Pancasila
Strategi City Branding yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Ende dalam
mewujudkan City Branding tidak lepas bekerja sama dengan pihak yang berkaitan dengan
perumusan strategi City Branding. Dalam Perjalanan Beberapa tahun terakhir.Pemerintah
senantian selalu melibatkan komunitas local baik dalam bidang pariwisata maupun seniman
selain Dinas Pendidikan, BPKAD dan BAPEDA, hal ini dilakukan guna membangun sinergi
antara pemerintah dengan masyarakat.
Pemerintah pada dasarnya menjadikan Rumah Pancasila sebagai Brand dari Kabupaten
Ende. Beberapa perlakuan khusus pun dilakukan untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai
yang terdapat didalamnya. Kurun waktu 5 tahun terakhir, sempat dilakukan pembenahan
disekitar Taman Pancasila, seperti melaksanakan Parade Kebangsaan, Wayang Garuda yang
dikolaborasikan dengan para seniman Indonesia. Dan akan berakhir pada kegiatan malam
renungan di Taman Pancasila.
Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pariwisata juga mempromosikan wisata melalui
City Branding. Pada dasarnyaCity Branding yang dilakukan tidak dapat berdiri sendiri tanpa
adanya kerjasama dan kerja cerdas dari berbagai organanisasi dan golongan masyarakat.
Adapun perhatian dari Kementrian PUPR dengan membangun Patung Sukarno di rumah
pengasingan yang terletak di Kabupaten Ende yang diresmikan tepat pada hari lahirnya
pancasila 1 Juni, sebagai bentuk untuk memasarkan Kab. Ende sebagai Ikon Kota Pancasila.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat
beberapa tahun terakhir guna memasarkan Ikon Kota Pancasila , tentunya memerlukan perhatian
dari beberapa stakeholder agar bisa dibuat grand design yang nantinya akan tertuang di dalam

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, Volume 7 Nomor 3, 2024 | 8936

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP)
Dokumen Perencanaan Daerah. Apabila perencenaan tidak tertuang di dalam Dokumen Resmi,
bisa dikatakan bahwa strategi untuk melakukan city branding belum optimal dan akan
berpengaruh kepada tingkat ekomomi masyarakat dan pendapatan asli daerah.
Kedepannya Pemerintah akan bekerja sama dengan tour guide, tour leader, seniman-
seniman, organisasi resmi dan masyarakat untuk bertukar pikiran dan memberikan pemahaman
untuk memasarkan Kabupaten Ende sebagai Kota Pancasila dengan berbagai cara yang positif
yang nantinya hasil dari semuanya akan berpengaruh kembali kepada masyarakat dan
menambah Pendapatan Asli Daerah dengan kunjungan para wisatawan.
Berdasarkan data yang ditemukan peneliti pada lokasi penelitian, maka diperoleh data
yang berhubungan dengan Strategy City Branding yang dilakukan oleh Pihak Pemerintah
Kabupaten Ende. Adapun 4 Strategi City Branding menurut Kothler (2002:245) dalam
memasarkan atau mendorong suatu kota agar memiliki posisi yang lebih menarik bagi
wisatawan, pengusaha atau investor sebagai berikut :
Aspek Mitra (Image)
Strategi yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Ende dalam mewujudkanCity
Branding, tidak lepas untuk bekerja sama dengan pihak yang berkaitan dengan perumusan
strategi City Branding. Dalam Perjalanan Beberapa tahun terakhir, pemerintah senantiasa selalu
melibatkan komunitas local baik dalam bidang pariwisata maupun seniman selain Dinas
Pendidikan, PKAD dan BAPEDA.Hal ini dilakukan guna membangun sinergi antara pemerintah
dengan masyarakat.
Tata cara berkomunikasi yang baik menjadi salah satu indicator dalam aspek mitra dan
adanya pola hidup yang menggambarkan keunikan dalam mempromosikan Kabupaten Ende
sebagai Kota Pancasila. Banyak cara untuk melaksanakannya tetapi tentunya perlu adanya
keseriusan dari beberapa pihak dalam menerapkannya.
Pemerintah pada dasarnya menjadikan Rumah Pancasila sebagai icon sekaligus Brand
dari Kabupaten Ende. Beberapa perlakuan khusus pun dilakukan untuk menjaga dan
melestarikan nilai-nilai yang terdapat didalamnya(City Branding).sebagai mana yang sudah
dijelaskan terlebih dahulu dalam pembahasan di atas bahwa Kurun waktu 5 tahun terakhir,
sempat dilakukan pembenahan disekitar Taman Pancasila. Seperti melaksanakan Parade
Kebangsaan, Wayang Garuda yang dikolaborasikan dengan budaya lokal oleh berbagai seniman
Indonesia, dan yang kemudian akan berakhir pada kegiatan malam renungan di Taman
Pancasila.
Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pariwisata juga mempromosikan wisata
melaluiCity Branding, pada dasarnya city branding yang dilakukan tidak dapat berdiri sendiri
tanpa adanya kerjasama dan kerja cerdas dari berbagai organisasi dan golongan masyarakat.
Adapun perhatian dari Kementrian PUPR dengan membangun Patung Sukarno di rumah
pengasingan Ende yang diresmikan tepat pada hari lahirnya pancasila 1 Juni, sebagai bentuk
untuk memasarkan Kab. Ende sebagai Ikon Kota Pancasila.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat
beberapa tahun terakhir guna memasarkan Ikon Kota Pancasila , tentunya memerlukan perhatian
dari beberapa stakeholder agar bisa dibuat grand design yang nantinya akan tertuang di dalam
Dokumen Perencanaan Daerah. Apabila perencenaan tidak tertuang di dalam Dokumen Resmi
bisa dikatakan bahwa strategi untuk melakukan city branding belum optimal dan akan
berpengaruh kepada tingkat ekonomi masyarakat dan pendapatan asli daerah.
Kedepannya Pemerintah akan bekerja sama dengan tour guide, tour leader, seniman-
seniman, organisasi resmi dan masyarakat untuk bertukar pikiran dan memberikan pemahaman
untuk memasarkan Kabupaten Ende sebagai Kota Pancasila dengan berbagai cara yang positif
yang nantinya hasil dari semuanya akan berpengaruh kembali kepada masyarakat dan
menambah Pendapatan Asli Daerah dengan kunjungan para wisatawan..
Aspek Image dalam strategi City Branding adalah keunikan dan kebaikan citra dari suatu
kota/kabupaten. Dalam hal ini dapat dikatakan City Branding Kabupaten Ende sebagai Kota
Pancasila, sudah memenuhi aspek Image karena terdapat keunikan tersendiri, yaitu Taman dan
Rumah pengasingan yang memiliki cerita perjalanan Soekarno selama empat tahun. Dan juga
tempat lahirnya Lima Butir Mutiara yang disebut Pancasila.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu staf yang terdapat di Dinas
Pariwisata Kabupaten Ende, pada hari Selasa tanggal 11 Juli 2023, bahwa :

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, Volume 7 Nomor 3, 2024 | 8937

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP)
“ Pemerintah Daerah telah melakukan perawatan pada Rumah Pengasingan Bung Karno,
antara lain yang telah dilakukan adalah dengan cara merehabilitasi bangunan rumah
pengasingan Bung Karno dan menjaga kebersihan pada situs-situs bersejarah yang masih
mempunyai keterkaitan dengan Pancasila. Untuk kedepannya, jika memiliki anggaran lebih
maka pihak Pemkab Ende berencana akan melakukan rehabilitasi dan mengaktifkan kembali
Gedung Imakulata yang sudah lama tidak terawat.”
Dari hasil wawancara .yang telah dilakukan dengan salah seorang Staf, yang juga
memeiliki penggalaman selama bekerja dalam pemerintahan terkait penggelolaan situs-situs
bersejarah oleh Pemkab Ende, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa Pemerintah
Kabupaten Ende sudah baik dan benar, tetapi terkendala karena Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Ende yang belum memadai. Terutama dalam pengembangan;
Taman, Rumah Pengasingan Bung Karno Gedung Imakulata.
Aspek Atraksi/Daya Tarik (attraction)
Strategi City branding yang dilakukan Pemerintah kabupaten Ende untuk menarik
wisatawan dan untuk mempromosikan daerah menggunakan aspek Atraksi/Daya Tarik, dimana
Pemerintah mengembangkan Daya Tarik Buatan Rumah Pengasingan dan Taman Pancasila
sebagai daya tarik utama.
Atraksi/Daya Tarik yang menjadi branding pada Kabupaten Ende tentunya ada beberapa
antara lain atraksi wisata alam Kelimutu, atraksi wisata budaya Rumah Ada, tetapi penulis lebih
focus pada Atraksi Wisata Budaya Buatan yang mempunyai Sejarah lahirnya dasar Negara.
Tentunya aspek Atraksi Wisata Sejara menjadi perhatian khusus dalam mempromosikan
Kabupaten Ende sebagai Kota Pancasila.
Rumah Pengasingan dan Taman Pancasila tentunya menjadi indikator utama
Atraksi/Daya Tarik, tetapi selain itu ada juga Gedung Imakulata dan beberapa tempat lainnya
yang menjadi sejarah dari lahirnya Pancasila di Kabupaten Ende. Namun ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam Aspek Atraksi misalnya kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan oleh
Bung karno pada masa pengasingan.Untuk itu perlu dilestarikan agar menambah daya tarik
wisatawan nasional maupun manca Negara.
Aspek Atraksi/Daya Tarik dalam Strategi City Branding diartikan sebagai Pesona dari
satu daerah, Lokus Peneliti memiliki pesona tersendiri yaitu bangunan dan tempat bersejarah
yang ditinggalkan oleh Ir.Sukarno yang telah dijadikan menjadi cagar alam dengan dasar hukum
resmi.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan salah satu Tokoh Agama di Kabupaten
Ende, pada hari Rabu tanggal 12 Juli 2023, Bahwa :
“21 Kabupaten di Indonesia menjadi tempat napak tilas sejarah Bung Karno termasuk
Kabupaten Ende. Kabupaten Ende juga menjadi Rahim Pancasila karena itu banyak masyarakat
tahu bahwa yang namanya pohon sukun disitulah terlahir 5 butir mutiara, yang kemudian
disahkan di Jakarta dan diberi nama Pancasila. Kabupaten Ende juga menjadi satu tempat
dimana Bung Karno menemukan bentuk perjuangan Kemerdekaan dengan cara lain yaitu
membuat Pidato dan mengumpulkan masa lewat drama dimana penanggung jawabnya adalah
tokoh Katholik pada masa itu”
Dari hasil wawancara .yang telah dilakukan dengan salah seorang Tokoh Agama, maka
penulis mengambil kesimpulan bahwa kisah pada bidang Agama mempunyai Pesona tersendiri
yang mampu menarik wisatawan dalam mempromosikan Kabupaten Ende, tetapi terkendala
karena kurangnya komunikasi dengan jasa periklanan/publisitas baik dalam bentuk website,
media sosial dan komunikasi yang baik kepada wisatawan yang datang ke Kabupaten Ende
untuk mempromosikan Kota Ende sebagai kota Pancasila.
Aspek Prasarana (infrastructure)
Prasarana (infrastuctures) ialah semua fasilitas yang dapat memungkinkan proses
perekonomian berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia
untuk dapat memenuhi kebutuhannya.
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada point awal bahwa strategi city Branding
Kabupaten Ende memerlukan Prasarana wisata untuk menunjang kemajuan. Dan dalam proses
pengembangan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan yang dibutuhkan oleh masyarakat
maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Pancasila. Maka dari itu dibangunlah icon

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, Volume 7 Nomor 3, 2024 | 8938

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP)
bersesajarah yang punya keterkaitan dengan sejarah lahirnya pancasila, seperti (Patung Sukarno,
Prasarana Rumah Pengasingan, Pajangan Foto, Karya Tulis, Gedung Imakulata, dan Biara).
Aspek Prasarana yang dimaksud adalah Prasarana itu sendiri sebagai daya tarik pada
lingkungan Bisnis.Strategi City Branding pada umumnya dapat memberikan pundi-pundi
tambahan dan peluang bagi Pemerintah Daerah maupun masyarakat yang mempunyai usaha.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan masyarakat pada hari Selasa tanggal 11 Juli
2023, bahwa :
“Selama ini prasarana seperti foto-foto, biola, piring dan benda lainnya yang digunakan
Bung Karno masih terdapat didalam Rumah Pengasingan terawat dengan baik, karena ada
penjaga yang mempunyai garis keturunan langsung dari pemilik rumah. Saya pribadi sebagai
masyarakat bangga karena masih tersedia dan tertata dengan rapi”
Kemudian, Berdasarkan hasil wawancara dengan staf Dinas Pariwisata, bahwa :
“Prasarana yang terdapat pada Rumah Pengasingan Bung Karno, memang masih seperti
peninggalan sejak tahun 1954. Tetapi tidak dipungkiri bahwa mungkin seperti Gedung
Imakulata yang harus kami pihak Pemerintah Memberikan perhatian khusus untuk
memperhatikan dan mencari parasarana saat aktivitas Bung Karno di Gedung tersebut”
Penulis menyimpulkan dari hasil wawancara bersama Masyarakat dan Staf Dinas
Pariwisata bahwa, Prasarana yang terdapat pada Rumah pengasingan sudah terawat dan terjaga
dengan baik.Tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan Pemerintah, misalnya Gedung
Imakulata (Foto, Kursi atau Narasi yang pernah dibuat oleh Bung Karno di gedung itu).Ada
pula bangunan fisik seperti Gereja Katedral dan Biara yang berada tidak jauh dari tempat
perenungan Bung karno.
Aspek Penduduk (people)
Strategi City Branding menggunakan aspek Penduduk, yang dimaksud Penduduk
(People) adalah kemampuan masyarakat atau pemerintah untuk menciptakan rasa betah kepada
para wisatawan yang datang ke Kabupaten Ende. Disisi lain Aspek Penduduk bisa juga berasal
dari Orang terkenal setempat yang bisa mempromosikan Kabupaten Ende sebagai Kota
Pancasila.
Pemerintah tentu meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) bagi masyarakat yang
menjadi penduduk asli diwilayah administrasi Kabupaten Ende untuk menambah pengetahuan
tentang sejarah lahirnya pancasila, yang tentunya menjadi pedoman saat menjelaskan kepada
wisatawan atau penduduk sementara yang singgah di Kabupaten Ende. Hal tersebut akan
menjadi bahan cerita kepada para wisatawan saat hendak balik ke tempat asalnya masing-
masing.
Pada dasarnya Aspek Penduduk yang dilaksanakan oleh masyarakat Kabupaten Ende
secara keseharian memang sudah menjalankan pola hidup yang diajarkan oleh leluhur terkait
toleransi sesama umat manusia dan secara tidak langsung sudah menambah nilai Pancasila yang
dilihat oleh para wisatawan dan pengunjung yang sementara bertugas di Ende.
Aspek pendududk (people) terutama yang berkaitan dengan sikap hospitality antara lain
yang harus dijaga mencakup keramahan,dengan menjaga nama baik pahlawan yang menjadi
tokoh panutan atau orang terkenal setempat, menjaga kualitas tenaga kompeten, kemampuan
kewirausaha dan komentar positif pendududk yang lebih dahulu pindah ketempat yang
dipasarkan tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara bersama Mahasiswa Papua pada hari Selasa tanggal 11 Juli
2023, Bahwa :
“Kabupaten Ende menurut saya adalah rumah kedua, karena disini warga asli maupun
yang sudah tinggal lama.Sifat dan pergaulannya sangat bagus.Tingkat toleransi agama juga
tinggi sekali.Biasa kalau sa pulang ke Papua tuh, sa selalu cerita bahwa ternya selain Ende nih,
memang cocok kalau tong bilang Kota Pancasila apalagi Pancasila saja lahir di Ende.”
“Ya, Tahun kemarin sa pu mama dan ade 2 orang datang liburan sini. Biasa juga sa lihat
mahasiswa-mahasiswi luar dan turis mereka datang kunjungi Rumah Pengasingan di Ende.
Wajar kalau Kabupaten Ende ni dikasih julukan Kota Pancasila”
Berdasarkan wawancara dengan Masyarakat Pendatang diatas, penulis mengambil
kesimpulan bahwa Aspek Penduduk (People) dalam hal keramahan dan pola hidup yang selama
ini dilaksanakan oleh masyarakat Kabupaten Ende, ternyata sudah mampu mempromosikan
Kabupatennya sebagai Kota Pancasila. Adapun hal lain yang perlu sinergitas antara pihak

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, Volume 7 Nomor 3, 2024 | 8939

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP)
Pemerintah Kabupaten, Masyarakat dan Penyedia Jasa Wisata lainnya yang harus bersatu untuk
menyamakan persepsi dalam hal Pola Hidup sebagai seorang Pancasilais yang baik dan benar.
Faktor Penghambat dan Pendukung City Branding Kota Ende Sebagai Kota Pancasila.
Dalam melaksanakan strategiCity Branding Kabupaten Ende sebagai Kota Pancasila
tentunya akan menghadapi beberapa factor penghambat dan pendukung, selanjutnya kedua
factor akan dirangkum dalam dua poin dibawah ini.
Faktor Penghambat City branding Kabupaten Ende sebagai Kota Pancasila
Adapun Kendala dalam upaya City Branding dalam bidang Pemerintahan ialah Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang belum memadai, dalam hal ini bahwa pemerintah
ingin melaksanakan kegiatan-kegiatan besar untuk memperingati hari lahir pancasila tentunya
memerlukan dana yang cukup besar. Dukungan kebijakan dari stakeholder di Kabupaten Ende
yang kurang Sinergi dalam tujuan City Branding.
Kurangnya Koordinasi dan Komunikasi antara Pemerintah dan Jasa Pramuwisata maupun
Jasa yang bergerak dalam bidang Layanan Transportasi untuk menjual produk wisata dan
budaya dari Kabupaten Ende.Dalam hal ini adalah Rumah Pengasingan Sukarno dan Taman
pancasila sebagai City Branding dari Kabupaten Ende.
Pemerintah juga belum optimal dalam Pemanfaatan Teknologi digital yang akan berguna
untuk mempromosikan City Branding Kota Pancasila dan rendahnya pemahaman masyarakat
terhadap tujuan dan konsep City Branding.
Faktor Pendukung City branding Kabupaten Ende sebagai Kota Pancasila
Faktor pendukung dalam proses City Branding Kabupaten Ende adalah pada komitmen
walikota dan jajaran pemerintah daerah dalam membangun Kabupaten Ende. Sesuai dengan
potensi dan karakter kota hal tersebut telah dicantumkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ende 2018-2023. Pariwisata merupakan salah satu dari
6 hal pokok yang menjadi landasan, fokus dan sasaran utama pembangunan yang diharapkan
dapat dicapai dalam periode 5 tahun mendatang. Wisata Sejarah dengan memanfaatkan Rumah
Pengasingan Bung Karno, Taman Pancasila, dan Gedung Imakulata yang mempunyai nilai
sejarah yang tinggi, merupakan potensi Kabupaten Ende yang sangat penting di samping
pertanian dan perkebunan.
RPJMD juga merinci karakteristik kegiatan pariwisata yang mempunyai keterkaitan erat
dengan sektor lain, baik pertanian, industri, perdagangan dan jasa yang memungkinkan
pengembangan sektor pariwisata secara terpadu dengan sektor-sektor terkait lainnya. Sehingga
proses pertumbuhan ekonomi kota menjadi semakin cepat dan efisien. Meskipun demikian,
faktor penting lainnya adalah adanya kesadaran masyarakat Kabupaten Ende dalam
menggerakkan perekonomian dan melestarikan Nilai-nilai dasar Pancasila yang menjadi aset
bagi masyarakat Kabupaten Ende.Perkembangan infrastruktur pun turut menjadi faktor
pendukung yang penting dikarenakan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Ende harus
ditunjang dengan beragam sarana, prasarana yang baik pula.

SIMPULAN
City Branding yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Ende tidak lepas dari 4
Aspek strategi dalam memasarkan atau mendorong Kabupaten Ende agar memiliki posisi yang
lebih menarik bagi wisastawan, pengusaha, investor dan penyedia jasa lainnya yang menerima
manfaat.
Strategi yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Ende yaitu Aspek Mitra (Image)
lebih memfokuskan pada gagasan Sukarno terkait lima butir Mutiara yang lahir Kabupaten
Ende, Aspek Atraksi/Daya Tarik (Attraction) tentunya Kabupaten Ende memiliki beberapa
Daya Tarik salah satunya karena lahirnya Pancasila ada kaitannya dengan toleransi beragama
dan beberapa gedung dan tempat-tempat bersejarah yang masih terawat dengan baik, Aspek
Prasarana (Infrastructure) pada beberapa bangunan seperti Rumah Pengasingan masih memiliki
fasilitas yang dapat dibilang lengkap dan terawatt karena mendapat perhatian dari Pemerintah
dan penjaga Fasilitas Rumah Pengasingan, dan yang terakhir Aspek Penduduk (People) yang
dimaksud adalah kemampuan Masyarakat dan Pemerintah untuk menciptakan rasa betah bagi
pengunjung yang berwisata ke Kabupaten Ende khususnya terkait wisata Sejarah kemerdekaan.
Pemerintah Kabupaten Ende tentunya sudah menerapkan empat aspek yang menjadi
strategi untuk menjadikan Kabupaten Ende sebagai City Branding Kota Pancasila dengan cara

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, Volume 7 Nomor 3, 2024 | 8940

Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP)
menjadikan aspek-aspek strategi pada RPJMD. Tetapi ada beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian dan komunikasi dengan pihak swasta atau penyedia jasa wisata nutuk
mempromosikan di Kabupaten Ende.

SARAN
Untuk menunjukan Kabupaten Ende sebagai “Kota Pancasila” dan menjadi salah satu
kabupaten yang tepat untuk menjalankan strategi City Branding.Maka tidak menutup
kemungkinan adanya kerja sama yang perlu dirawat dan dijaga. Menjadikan Kabupaten Ende
sebagai daerah yang sangat kondusif dan penuh kenangan, tidak semata-mata menjadi tanggung
jawab pemerintah.Namun menjadi tanggungjawab seluruh lapisan tokoh masyarakat yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Larasati, dkk.(2016). "Potensi wisata dalam pembentukan city branding Kota
Pekanbaru." Jurnal komunikasi 10.2 .99-116.
Lestari, R. B. (2016). Membangun citra sebuah kota dalam persaingan global melaui city
branding. Junal Ilmiah STIE Multi Data Palembang, 5(1).
Mihardja, dkk.(2018). "Pemanfaatan Potensi Ekowisata sebagai Strategi City Branding
Kabupaten Pinrang."
Damastuti, dkk.( 2018). Strategi City Branding Kabupaten Malang “The Heart Of East Java”
dalam Rangka Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi Pada Dinas Pariwisata Dan
Kebudayaan Kabupaten Malang). Diss. Universitas Brawijaya, 2018.
Rusadi, dkk. (2019). "Strategi City Branding oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Siak dalam
Peningkatan Daya Tarik Pariwisata." WEDANA: Jurnal Kajian Pemerintahan, Politik dan
Birokrasi 5.2 .16-21.
Wibisono, dkk.(2019). "Strategi Branding Kota Surabaya Sebagai Kota Sejarah, Budaya, Dan
Perdagangan." Universitas Mercubuana. Diperoleh dari http://publikasi.mercubuana. ac.
id/index. php/narada.
Yu, dkk. (2019). "Studi Mengenai City Branding Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar di
Indonesia." Matrik: Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan 13.1. 31-46.
Arwanto, (2020): 322-328."Strategi City Branding Kota Surabaya Sparkling Surabaya dalam
Meningkatkan Kunjungan Wisatawan." PERSPEKTIF 9.2 .322-328.
Sulistio, dkk. (2021). "Branding Sebagai Inti Dari Promosi Bisnis."
Firiansyah, dkk.(2020). "Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Pekanbaru dalam City Branding
Pekanbaru sebagai Smart City Madani." Jurnal Pendidikan Tambusai 6.2. 13825-13834.
Hanindharputri, dkk.(2022). "STRATEGI BRANDING SURABAYA SEBAGAI KOTA
BERSEJARAH." SENADA (Seminar Nasional Manajemen, Desain dan Aplikasi Bisnis
Teknologi). Vol. 5.