Copyright @ Yuliana Nelisma, Dini Ardiyani, Aina Sabela, Mutiara Desy

INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research
Volume 4 Nomor 3 Tahun 2024 Page 6319-6330
E-ISSN 2807-4238 and P-ISSN 2807-4246
Website: https://j-innovative.org/index.php/Innovative

Dasar Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Yuliana Nelisma
1
, Dini Ardiyani
2✉
, Aina Sabela
3
, Mutiara Desy
4
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Email: [email protected]
2✉


Abstrak
Tujuan penulisan ini untuk mengetahui dasar strategi layanan bimbingan dan konseling disekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan suatu program yang dirancang untuk membantu
peserta didik dalam menghadapi berbagai masalah dan mengembangkan potensi diri mereka secara
optimal. Program ini didasarkan pada beberapa konsep dasar yang menjadi landasan dalam
pelaksanaannya. Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian
studi kepustakaan (library research). Hasil dari penulisan ini adala menjelaskan terkait dasar-dasar
strategi pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah serta bagaimana konsep-kosep
dasar menjadi panduan dalam merancang dan melaksanakan program yang efektif. Dengan
memperhatikan aspek holistik, melakukan pencegahan intervensi, memperdayakan peserta didik,
melibatkan kolaborasi serta melakukan penilaian dan evaluasi.
Kata Kunci: Konsep Dasar, Strategi Dasar, Manfaat, Tujuan, Implementasi Layanan BK di Sekolah

Copyright @ Yuliana Nelisma, Dini Ardiyani, Aina Sabela, Mutiara Desy

Abstract
The purpose of this writting is to find out the basic strategies for guidance and counseling services in
schools. Guidance and counseling at school is a program disigned to help students face various
problems and develop their potential optimally. This program is based on several concepts wich form
the basis its implementation. The type of research method used in this writting is the library method.
The resuts of this writting are to explain the basic strategies for implementing guidance and counseling
services in schools and how these basic strategies become guide in designing and implementing
effective programs. By paying attention to holistic aspects, carrying out prevebtive interventions,
emprowering students, involving collaboration and conducting assessments and evaluations.
Keywords: Basic Concepts, Basic Strategies, Benefits, Objectives, Implementation of Guidance and
Counseling Services in Schools

PENDAHULUAN
Dalam pengaplikasian layanan bimbingan dan konseling pada tingkat satuan
pendidikan konselor/guru BK perlu merancang strategi secara komprehensif untuk
menjawab kebutuhan peserta didik dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimili
satuan pendidikan.
Sebagai upaya menghadapi lajunya percepatan transformasi teknologi dan
diperbaruinya regulasi pendidikan dengan adanya program merdeka belajar, konselor
pendidikan atau guru BK di sekolah. Bimbingan konseling hadir dalam dunia pendidikan
guna memberikan penyuluhan/bantuan/pertolongan yang diberikan untuk mengatasi
kesulitan dalam belajar. (Juntika Nurihsan, 2019)
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk
melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlinat
dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan.
Dasar strategi layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah merujuk pada pendekatan
yang dirancang untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada siswa dalam berbagai
aspek kehidupan mereka. Pendekatan ini tidak hanya berkutat pada pencapaian akademik,
tetapi juga mencakup perkembangan sosial, emosional, dan karir siswa.
Strategi layanan bimbingan dan konseling adalah rencana terorganisir yang
digunakan oleh para profesional BK untuk membantu individual atau kelompok dalam
mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan pribadi. Strategi ini melibatkan berbagai
pendekatan dan teknik yang dirancang untuk memahami, merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi layanan BK. (Muzzaiyana, 2024)
Salah satu aspek penting dari strategi layanan BK di sekolah pendekatan sistematis
dan terencana dalam memberikan layanan, pendekatan layanan BK di sekolah juga

Copyright @ Yuliana Nelisma, Dini Ardiyani, Aina Sabela, Mutiara Desy

mencakup berbagai metode dan teknik yang digunakan untuk memberikan bantuan
kepada siswa, ini termasuk konseling individual, konseling kelompok, pemberian informasi
tentang karir, pengembangan keterampilan sosial dan emosional, serta kerja sama dengan
berbagai pihak terkait seperti orangtua, guru, dan komunitas lokal.
Bimbingan, sebagai upaya pendidikan, diartikan sebagai proses bantuan untuk
mencapai tingkat perkembangan didi secara optimum di dalaam navigasi hidupnya secara
mandiri. Bantuan dalam arti bimbingan yaitu memfasilitasi individu untuk mengembangkan
kemampuan individu untuk memperbaiki diri (self-improvement) agar dia menjadi pribadi
yang berfungsi penuh di dalam lingkungannya.
Tujuan utama layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah memberikan
dukungan pencapaian kematangan kepribadian, ketrampilan sosial, kemampuan akademik,
dan bermuara pada terbentuknya kematangan karir individual yang diharapkan dapat
bermanfaat di masa yang akaan datang. Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Dalam kesimpulan, strategi layanan BK di sekolah merupakan pendekatan yang
penting dan berharga dalam mendukung perkembangan siswa secara holistik. Dengan
menyediakan bimbingan, konseling, dan dukungan yang sesuai, sekolah dapat membantu
siswa mengatasi berbagai tantangan dan mencapai potensi penuh mereka dalam berbagai
aspek kehidupan. Oleh karena itu, penerapan strategi layanan BK yang efektif dan terencana
di sekolah merupakan investasi yang sangat berharga dalam masa depan pendidikan dan
kesejahteraan siswa.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi kepustakaaan (library
research) merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan serangkaian kajian terori
data pustaka yang relevan dengan topik yang akan dibahas. Penelitian kepustakaan
merupakan suatu kegiatan penelitian, khususnya penelitian akademik yang bertujuan untuk
mengembangkan aspek teoritis dan praktis.

Copyright @ Yuliana Nelisma, Dini Ardiyani, Aina Sabela, Mutiara Desy

HASIL DAN PEMBAHASAN
Dasar strategi layanan Bimbingan Konseling
Pengertian Strategi
Istilah strategi berasal dari Kata benda strategos , merupakan gabungan kata stratos
(militer) dengan ago (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarti merencanakan (to
plan). Selanjutnya strategi diartikan sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk
mencapai sasaran khusus. Strategi merupakan bentuk perencanaan dalam mencapai tujuan,
agar suatu tujuan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan. Menurut K. Marrus dalam
Husein mendefinisikan “ Strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang, disertai penyusunan suatu cara atau
upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai”.(Satria, 2017)
Strategi Bimbingan dan Konseling
Menurut Hckney dan Cornier dalam Mochamad Nursalim “ Strategi konseling adalah
modus operandi atau rencana tindakan yang dirancang untuk memenuhi tujuan tujuan
tertentu dari masing-masing konseli”. Strategi konseling yang efektif dapat memperlancar
perubahan-perubahan emosional, kognitif, dan tingkah laku konseli. Sejalan pendapat
diatas Mochamad Nursalim juga menegaskan bahwa strategi konseling merupakan rencana
yang bersifat prosedural untuk membantu konseli dalam memecahkan masalah yang
dihadapinya. Tidak ada cara yang sempurna untuk memahami masalah konseli, oleh karena
itu jugatidak ada stretegi yang sempurna (cocok) bagi semua masalah konseli. Masing-
masing strategi memiliki kelebihan dan kelemahan, demikian juga masing-masing strategi.
Masing-masing strategi memiliki pengaruh yang berbeda bagi individu yang berbeda.
Strategi layanan bimbingan dan konseling dapat tercapai sesuai dengan tujuan
apabila disusun secara sistematis dan dengan konsep yang jelas. Menurut Muhammad Ega
M menyatkan bahwa : strategi layanan bimbingan dan konseling disekolah adalah taktik
yang direncanakan untuk melakukan layanan bimbingan dan konseling agar layanan
bimbingan dan monseling disekolah dapat mecapai tujuannya, yaiitu konseli atau peserta
didik dapat mengenal, memahami dirinya, dan mengembangkan potensi yang ada dalam
dirinya yang pada akhirnya dapat mengaktulisasikan dirinya secara utuh. (Satria, 2017)
Pelaksanaan layanan program Bimbingan dan Konseling
Layanan Bimbingan dan Konseling
Dasar Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah tidak terlepas dari ruang
lingkup BK komprehensif dimana didalam BK komprehensif meliputi 4 bidang layanan dan
juga BK pola 17 plus. Dimana dalam BK komprehensif meliputi : layanan dasar, layanan

Copyright @ Yuliana Nelisma, Dini Ardiyani, Aina Sabela, Mutiara Desy

responsif, perencanaan individual, dan dukungan sistem. Dan BK pola 17 plus meliputi 10
layanan diantaranya : layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan
penyaluran, layanan penanganan konten, layanan konseling perorangan, layanan
bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi,
dan layanan advokasi. Serta 6 bidang pendukung meliputi : bidang pengembangan pribadi,
bidang pengembangan sosial, bidang pengembangan belajar, bidang pengembangan karir,
bidang pengembangan kehidupan berkeluarga dan bidang pengembangan kehidupan
beragama.
Jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling menurut, (Nurul Islami
Hayati, 2020) terbagi menjadi tujuh layanan pokok yaitu:
a. Layanan orientasi
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan untuk
memperkenalkan peserta didik terhadap lingkungannya yang baru dimasuki.
b. Layanan informasi
Layanan informasi adalah suatu layanan yang berupaya memenuhi kekurangan
individu akan informasi yang mereka butuhkan dan usaha-usaha untuk membekali
siswa dengan pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan hidupnya.
c. Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan penempatan dan penyluran merupakan salah satu program layanan
bimbinngan dan konseling yang bertujuan untuk membantu atau mengarahkan siswa
dalam menentukanpilihan yang tepat dan menyalurkan potensi yang dimilikinya.
d. Layanan bimbingan belajar
Layanan bimbingan belajar merupakan bagian utama dari penyelenggaraan
pendidikan disekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang
dialami siswa dalam belajar tidak disebebkan oleh rendahnya intelegensi. Namun,
sering pula kegagalan belajar itu terjadi akibat dari tidak adanya layanan bimbingan
belajar yang konsisten disekolah.
e. Layanan konseling perorangan
Layanan konseling perorangan dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam
hubungan langsung tatap muka antara konselor dan klien. Dalam hubungan ini
masalah klien dicermati dan diupayakan pengentasannya sedapat-dapatnya dengan
kekuatan klien sendiri.

f. Layanan Bimbingan Kelompok

Copyright @ Yuliana Nelisma, Dini Ardiyani, Aina Sabela, Mutiara Desy

Apabila konseling perorangan menunjukkan layanan kepada individu atau klien orang
perorangan, maka bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan kepada
sekelompok individu dengan satu kali kegiatan, layanan kelompok itu memberikan
manfaat kepada sejumlah orang.
g. Kegiatan penunjang
1. Pelaksanaan berbagai jenis layanan kegiatan memerlukan sejumlah kegiatan
penunjang. Diantara kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling itu
ialah: instrumen bimbingan dan konseling.
2. Penyelenggaraan himpunan data
3. Kegiatan khusus
Layanan bimbingan dan konseling untuk sekolah dilaksanakan dengan model layanan
bimbingan dan konseling perkembangan secara komprehensif. Strategi layanan ini
diberikan dengan tujuan kemandirian peserta didik dan perkembangan optimal peserta
didik. Dalam aktivitas penyusunan layanan ini konselor sekolah memegang beberapa prinsip
layanan yang diselenggarakan. Layanan konseling yang dilakukan akan efektif ketika
konselor mampu melakukan kolaborasi dengan sekolah, orangtua, pendidik, dan pihak lain
dalam membangun iklim belajar yang akomodatif guna mencapai tujuan bimbingan dan
konseling. (Saputra et al., 2019)
Menurut panduan operasional penyelenggaraan bimbingan dan konseling, sumber
daya penyelenggara layanan bimbingan dan konseling pada sekolah dasar, sebanyak daya
guru bimbingan dan kontraeling atau konselor terdappat beberapa jenis :
1. Guru bimbingan dan konseling atau konselor yang bertugas pada satu sekolah,
2. Guru bimbingan dan konseling atau konselor yang bertugas dalam kelompok yang
terdiri dari lima sampai tujuh sekolah
3. Guru kelas yang bertugas sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor jika di
sekolah disebut belum memiliki guru bimbingan dan konseling atau konselor.
(Setiyowati et al., 2020)
Bimbingan dan koseling komprehensif merupakan bimbingan dan konseling
perkembangan (karena menggarap semua aspek kehidupan peserta didik) merupakan
orientasi baru dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang di dasari fungsi
perkembangan dan prinsip.
Terdapat empat komponen besar dalam layanan bimbingan dan konseling yang
meliputi
1. Layanan dasar

Copyright @ Yuliana Nelisma, Dini Ardiyani, Aina Sabela, Mutiara Desy

Ditunjukan bagi semua peserta didik bersifat reventive dan developmental.
Implementasinya dapat dilaksanakan secara klasikal dalam kelas besar (minimal 1 jp)
atau diluar kelas secara terbuka dengan alat bantu atau media tertentu, adan atau
dilakukan secara berkelompok 4 sampai 8 orang peserta didik dengan membahas
topik-topik aktual.
2. Layanan peminatan dan perencanaan individual dapat dilakukan secara klasikal
melalui bentuk bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan atau secara pribadi
melalui konseling individual dan layanan konsultasi. Umumnya layanan ini juga
memerlukan kolaborasi dengan tim kurikulum, wali kelas, guru mapel atau dapat
meelibatkan orangtua untuk mendiskusikan tentang arah dan pilihan minat anaknya.
3. Layanan responsif
Berbeda dengan layanan dasar dan layanan peminatan layanan responsif dirancang
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang memerlukan penanganan mendesak
dan segera. Layanan responsif diberikan dengan tujuan menuntaskan masalah yang
dialami peserta didik. Layanan ini dapat dilakukan melalui bentuk konseling individual,
konseling kelompok dan konseling krisis yang sewaktu-waktu dapat di dukung oleh
tindakan reveral ahli, atau mediasi yang berkolaborasi dengan orangtua.
4. Layanan dukungan sistem
Dukungan sistem merupakan jenis layanan yang terkait dengan kegiatan manajemen,
tata kerja infrastruktur, dan pengembangan profesioalisme guru bk atau konselor
secara berkelanjutan dalam mendukung proses memberikan bantuan kepada peserta
didik.
Seorang konselor harus dapat memilih strategi yang paling memungkinkan untuk
dilakukan oleh klien. Konselor sebaiknya tidak terlalu memaksakan kehendaknya agar klien
bersedia menjalankan apapun yang menjadi rancangan strategi konselor, karena hal itu
hanya akan membuat klien mundur. Konselor juga harus tepat memilih strategi yang paling
sesuai dengan permasalahan klien agar tujuan dan sasaran yang tetapkan dapat tercapai.
Disekolah strategi guru bimbingan konseling sangatlah besae pengaruhmya dalam
proses pendidikan. Strategi guru bimbingan konseling disekolah sebagai berikut:
a. Berusaha menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa betah bagi siswa.
b. Memahami siswa secara menyeluruh baik prestasi pretasi belajar, sosial, maupun
seluruh aspek pribadinya.
c. Pelaksanaan program bimbinan dan konseling yang sebaik-baiknnya.
d. Membina hubungan antara sekolah, dengan orang tua siswa dan masyarakat.

Copyright @ Yuliana Nelisma, Dini Ardiyani, Aina Sabela, Mutiara Desy

Dalam pelaksanaan strategi layanan bimbingan dan konseling pada umumnya
mengikuti empat langkah pokok, identifikasi kebutuhan, penyusunan rencana kerja,
pelaksanaan kegiatan, dan penilaian kegiatan. Keempat rangkaian diatas merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan. (Wahyuni, 2020).
Manfaat yang dapat diperoleh dari strategi layanan bimbingan dan konseling
disekolah yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan emosional siswa, meningkatkan sosial
siswa, meningkatkan prestasi siswa, membantu pemilihan karir yang tepat, meningkatkan
keterlibatan orangtua, memppromosikan kebulatan diri dan kemandirian, meningkatkan
kualitas hidup secara keseluruhan.
Implementasi Pelayanan BK di Sekolah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) implementasi adalah pelaksanaa atau
penerapan. Menurut Wheelen dan Hunger implmentasi adalah suatu proses untuk
menempatkan dan menerapkan informasi dalam operasi, sementara itu Van Meter dan Van
Horn mengatakan implementasi ialah pelaksanaan tindak oleh individu, pejabat, instansi
pemerintah mau pun kelompok swasta dengan tujuan untuk menggapai cita-cita yang telah
digariskan dalam keputusan tertentu. Berdasarkan pendapat ahli tersebut maka pengertian
implementasi adalah aktivitas yang didasari perencanaan yang cermat, rinci dan matang
untuk dapat terlaksananya layanan konseling secara efektif dan efesien berdasarkan norma-
norma hukum agama, susila, dan kesopanan untuk mencapai tujuan bersama yang
ditetapkan dalam layanan konseling. (Is, 2019)
Implementasi layanan bimbingan dan konseling terkait bk pola 17+ yang terdiri dari
10 layanan 6 bidang perkembangan dan 6 kegiatan pendukung diantaranya:
a. Layanan Orientasi
Layanan orientasi adalah layanan yang diberikan untuk membantu peserta didik
memahami dan mengenal lungkungan baru.
b. Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang diberikan kepada peserta didik dalam upaya
untuk membantu memperoleh dan memahami informasi diri, sosial, belajar, karir, serta
pendidikan lanjutan.
c. Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan yang membantu peserta didik
memperoleh menempatkan atau penyaluran yang tepat sesuai dengan potensi, bakat,
minat, dan kondisipribadinya.
d. Layanan pembelajaran (penguasaan konten)

Copyright @ Yuliana Nelisma, Dini Ardiyani, Aina Sabela, Mutiara Desy

Layanan pembelajaran atau penguasaan konten adalah layanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan degan
sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
e. Konseling perorangan
Layanan konseling perorangan adalah layanan bimbingan dan konseling yang
pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.
f. Bimbingan kelompok
Layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama sama melalui dinamika
kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari guru
pembimbing) dan membahas secara bersama-sama pokok bahasan tertentu yang
berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari hari atau untuk
perkembangan dirinya baik sebagai individu maupun sebagi pelajar.
g. Konseling kelompok
Konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.
h. Konsultasi
Konsultasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan antara seorang
guru terhadap konsulti yang meyakinkannya untuk memperoleh wawasan
pemahaman dan cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi atau
permasalahan pihak ketiga.
i. Mediasi
Mediasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor
terhadap dua orang atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan
kecocokan. (Kholilah & ari khusumadewi, S.Pd, 2018)
Berikut 6 bidang perkembangan yang terdapat dalam bk pola 17+ (Dr. Ahmad
Susanto, 2018)
a. Bidang perkembangan pribadi
Untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam
menangani masalah dirinya yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang
dengan memperhatikan keunikan karakteristik kepribadian dan kebutuhan pribadinya
secara realistis.
b. Bidang pengembangan sosial

Copyright @ Yuliana Nelisma, Dini Ardiyani, Aina Sabela, Mutiara Desy

Berkaitan erat dengan bagaimana individu berhubungan dengan lingkungan
sekitarnya. Melalui hubungan sosial yang dihadpi individu, misalnya maslah pergaulan.
c. Bidang perkembangan belajar
Mencakup permasalahan yang berkaitan dengan kesulitan belajar seseorang. Misalnya
tidak bisa berkonsentrasi saat belajar
d. Bidang pengembangan karir
Berkaitan dengan pemahaman individu terhadap dunia kerja, pengembangan karir
yang sesuai kemampuan dan penyesuaian pekerjaan dengan keadaan dirinya.
e. Bidang perkembangan kehidupan berkeluarga
Bahwa untuk membantu individu dalam mencari, menetapkan serta mengambil
keputusan berkenaan dengan rencana perkawinan atau kehidupan keluarga yang
sedang dijalaninya
f. Bidang pengembangan kehidupan beragama
Membantu individu dalam memantapkan diri berkaitan dengan perilaku keberagaman
menurut agama dan keyakinan yang dijalaninya.
Penggunaan teknologi media dalam implementasi bimbingan dan konseling di
sekolah dibutuhkan agar bimbingan dan konseling di sekolah dapat lebih berkembang
sesuai dengan kemajuaan teknologi saat ini oleh karena itu guru bk sebagai sosok konselor
yang menjadisumber pertolongan terhadap permaslahan konseli sekaligus sebagai media
pengembangan diri siswa sebagai konseli.
Selain dituntut oleh tenaga profesional dan memperbaharui pengetahuan serta
kopetensinya agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan tujuan bimbingan dan
konseling tercapai namun sayangnya kondisi nyata dilapangan masih banyak guru bk yang
belum memantapkan aspek-aspek tersebut. Sehingga kurang mampu menyeimbangkan
kinerjanya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Padahal teknologi
sebagai hasil pengetahuan menjadi media yang sangat penting dalam penyelenggaraan
layanan bimbingan dan konseling.
Media yang digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling meliputi media
berbasis manusia, tekonologi, audio visual, visual, dan media berbasis komputer. Sedangkan
pemanfaatan media teknologi dalam bimbingan dan konseling belum maksimal, hanya
menggunakan tiga jenis perangkat keras dan satu jenis perangkat lunak. Perangkat keras
yang digunakan hanya telepon genggam, laptop, dan lcd proyektor sedangkan penerapan
program BK dalam bentuk software hanya menggunakan program aplikasi sosiometri.
(Basri, 2018)

Copyright @ Yuliana Nelisma, Dini Ardiyani, Aina Sabela, Mutiara Desy

Implementasi aspek manajemen berbasis sekolah dalam pelayanan bimbingan dan
konseling manajemen berbasis sekolah dalam pelayanan bimbingan konseling merupakan
model manajemenyang memberikan otonomi lebih luas kepada sekolah termasuk
madrasah untuk mengelola sumber daya sekolah dan mendorong sekolah meningkatkan
partisipasi warga sekolah dan masyarakat untuk mencapai tujuan sekolah dalam kerangka
pendidikan nasional. (Rimadiyati et al., 2022)
Implementasi manajemen berbasis sekolah dalam bimbingan konseling disekolah
pelaksanaannya memerlukan kerjasama dan partisipasi stake holder sekolah. Seperti
kelompok stake holder adalah kepala sekolah dan wakil-wakilnya, guru, siswa, konselor,
wakil pemerintah dan wakil organisasi pendidikan. Dengan demikian, penyusunan program
bk disekolah pelaksanaannya mensyaratkan kerja sama dan partisipasi stake holder dan
penyusunan program bk pelaksanaanya juga meniscayakan adanya keterbukaan.
Implementasi atau tindakan-tindakan yang dilakukan seorang konselor atau guru
bimbingan dan konseling dalam strategi pelayanan bimbingan konseling di sekolah yang
sesuai dengan skala dan kebutuhan populasi siswa di setiap sekolah seperti pendekatan
individu, konseling kelompok, pendekatan sistematik, pemanfaatan sumber daya tambahan,
penggunaan teknologi.
Dengan demikian strategi layanan BK di sekolah memiliki tujuan, manfaat dan
implementasi yang dapat berguna untuk diaplikasikan oleh seorang konselor atau guru
bimbingan dan konseling dalam melaksanakan sebuah layanan kepada konseli yang
membutuhkan jenis layanan tertentu.

SIMPULAN
Strategi layanan BK di sekolah merupakan pendekatan yang penting dan berharga
dalam mendukung perkembangan siswa secara holistik. Dengan menyediakan
bimbingan, konseling, dan dukungan yang sesuai, sekolah dapat membantu siswa
mengatasi berbagai tangtangan dan mencapau potensi penuh mereka dalam berbagai
aspek kehidupan.
Hasil dari penelitian berikut meliputi dasar strategi layanan bimbingan dan konseling
yang terdapat layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual,
dukungan sistem, yang terdapat pada bimbingan konseling konprehensif. Dan juga
terdapat layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran,
layanan pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok,
layanan konsultasi, layanan mediasi. Dalam bimbingan dan konseling pola 17+ yang mana
terdapat 10 bidang layanan, 6 bidang perkembangan, dan 6 kegiatan pendukung.

Copyright @ Yuliana Nelisma, Dini Ardiyani, Aina Sabela, Mutiara Desy

DAFTAR PUSTAKA
Basri, A. said hasan. (2018). URGENSI PENGGUNAAN TEKNOLOGI MEDIA DALAM
IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH. Al-Isyraq, 1.
Dr. Ahmad Susanto, M. P. (2018). Bimbingan dan Konseling di Sekolah Konsep, Teori, dan
Aplikasinya (Y.Rendy (ed.); pertama). PRENADAMEDIA GROUP.
Is, B. (2019). implementasi layanan bimbingan dan konseling di madrasah ibtidaiyah
labuhan batu. TARBIYAH Bil QALAM, 3, 2.
Juntika Nurihsan, A. (2019). Strategi Layanan Bimbingan & Konseling. 224(11), 122–130.
Kholilah, N., & ari khusumadewi, S.Pd, M. P. (2018). IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AT-TAQWA SURABAYA. BK
Unesa, 3, 40–41.
Muzzaiyana, dkk izzah. (2024). konsep dasar strategi bimbingan dan konseling di sekolah.
J- Innovatif.
Nurul Islami Hayati. (2020). strategi guru BK dalam pelaksanaan layanan program
bimbingan dan konseling di madrasah Tsanawiyah Al-Jam’iyatul Washliyah
Tembung. UNIVERSITAS ISLAN NEGERI SUMATERA UTARA.
Rimadiyati, Arisa, A., Ari Lestari, N. C., & Ngalimun, N. (2022). implementasi aspek
manajemen berbasis sekolah dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Jurnal
Bimbingan Dan Konseling Pandohop 2, 2.
Saputra, bagus rachmad, Hasbi, M., Alhaikal, N., & Harir, riza ilmana. (2019). strategi
layanan bimbingan dan konseling dalam menguatkan kesadaran disabilitas di
sekolah inklusi. Bikotetik, 3, 40–45.
Satria, rafiko m. (2017). strategi guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi perilaku
prokrastinasi akademik siswa di MAN 2 Batu Sangkar.
Setiyowati, A., Irene, S., Astuti, & Ningrum, D. (2020). strategi layanan bimbingan dan
konseling di sekolah dasar untuk mengatasi perilaku bullying. 7, 191–192.
Wahyuni, M. (2020). Strategi guru BK dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII
YP AL-MAKSUM CINTA RAKYAT Percut Sei Tuan Deli Serdang. Al-Mursyid, 2, 164–
165.