735




Mindfulness sebagai Intervensi: Tinjauan Cakupan pada Pekerja
Sosial
Bonar Hutapea
1
, Alifah Tsabita
2
, Angeline Chandra
3
Vivi Derianti
4
, Juceplin Halim
5
, Raden Roro
Nadya Dwi Haryani
6
123
Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
[email protected]
1
, [email protected]
2
, [email protected]
3
,
[email protected]
4
, [email protected]
5
,
[email protected]
6

Abstrak
Makalah ini bertujuan untuk menyajikan secara tematik dari literatur yang ada tentang intervensi berbasis
mindfulness pada pekerja sosial mengikuti pendekatan tinjauan pelingkupan. Pencarian sistematis di
PubMed, CINAHL, ProQuest Dissertations, ProQuest, EbscoHost, Psych INFO dan Google Scholar
digabungkan dengan pencarian manual dan elektronik untuk referensi terkait. Hasil studi terpilih yang
diterbitkan antara 2012-2022 berfokus pada penerapan mindfulness pada pekerja sosial. Kami
memasukkan lima makalah dalam sintesis meskipun menggunakan metode kuantitatif, kualitatif, atau
campuran. Data yang digali dari setiap penelitian adalah penulis, tahun publikasi, lokasi penelitian,
tujuan penelitian, partisipan, desain penelitian, metode pengumpulan data, pengukuran, dan hasil. Kami
mensintesiskan hasilnya, dalam hal tematisasi, berdasarkan dampak dan keterbatasan intervensi. Ulasan
ini membahas dan menyajikan saran penulis untuk memperbaiki desain intervensi dan penelitian lebih
lanjut.
Kata kunci: mindfulness, pekerja sosial, intervensi, tinjauan cakupan

Abstract
This paper aims to present thematically from the existing literature on mindfulness-based interventions in social
workers following a scoping review approach. Systematic searches in PubMed, CINAHL, ProQuest Dissertations,
ProQuest, EbscoHost, Psych INFO and Google Scholar electronic databases combined with manual and electronic
searches for related references. Results of selected studies published between 2012-2022 focused on the application of
mindfulness to social workers. We included five papers in the synthesis despite using quantitative, qualitative, or
mix-method. The data extracted from each study are the author, year of publication, research location, research
objectives, participants, research design, data collection methods, measurements, and results. We synthesized the
results, in terms of thematization, based on the impact and limitations of the intervention. This review discusses and
presents the authors' suggestions for improving the intervention design and further research.
Keywords: mindfulness, social workers, intervention, scoping review





✉ Corresponding author: Bonar Hutapea
Email : [email protected]
Volume 8 No 2
Desember 2022
Diterima: 19 September 2022
Direvisi: 29 November 2022
Diterbitkan: 31 Desember 2022
Jurnal Pendidikan, Sains Sosial, dan Agama

Mindfulness sebagai Intervensi Berbasis Ketimuran: Tinjauan Cakupan pada Pekerja Sosial – Bonar
Hutapea, Vivi Derianti, Juceplin Halim
Doi: 10.53565/pssa.v8i2.691
737

PENDAHULUAN
Tidak dapat dipungkiri, berdasarkan hasil berbagai penelitian, pekerjaan sosial
memberikan banyak manfaat dan ganjaran (Wallace et al., 2010; Cohen, 2009). Pekerjaan
sosial adalah profesi yang didefinisikan dan didorong oleh nilai-nilai layanan; keadilan
sosial; martabat dan harga diri seseorang; pentingnya hubungan manusia; integritas dan
nilai etis; dan kompetensi (Martindale et al., 2017; Heron, 2005; Boddy & Dominelli, 2017;
Gardner, 2001).
Namun, pada saat yang sama pekerjaan ini juga memunculkan permasalahan
psikologis khususnya bagi pekerjanya (Wilson, 2016) dan utamanya efek yang mengancam
secara emosional disebabkan sifat praktik pekerjaan sosial itu sendiri (Lloyd et al., 2002),
pekerjaan yang intensif menangani masalah orang-orang, bekerja dengan kelompok
sasaran dan keluarga yang rentan dan kurang beruntung dengan segala permasalahan yang
mereka hadapi setiap hari (Győri & Perpék, 2021). Di antaranya adalah burnout, menurut
kajian Bakker dan de Vries (2021), dan masalah kesehatan terkait stress yang meningkat
hingga menghasilkan pergantian (turn over) yang tinggi, pada gilirannya berdampak pada
sulitnya merekrut dan mempertahankan (retensi) pekerja pada layanan sosial publik dan
terutama penurunan kualitas layanan untuk kesejahteraan sosial (Geisler et al., 2019),
meningkatkan ketidakpercayaan klien, dan berkembangnya kecemasan pada karyawan
lama dan baru yang telah mengambil lowongan. Karenanya, profesi pekerjaan sosial berada
dalam krisis yang telah menjadi isu serius dalam wacana internasional maupun domestik
(Győri & Perpék, 2021).
Faktor penyebab dari dimensi eksternal adalah beban kerja (Geisler et al., 2019),
kondisi kerja dan faktor organisasional antara lain konflik interaksi dan kerja sama dengan
klien, pengelolaan jarak dan perbedaan budaya, dan tantangan kerja lapangan (Győri &
Perpék, 2021). Variabel personal mendapat penekanan (Siebert, 2006) di antaranya adalah
kurang tepat atau kurang efektifnya koping (lack of coping) (Győri & Perpék, 2021) bahkan
skema maladaptif awal dan mode koping yang menjadi faktor kerentanan (Simpson et al.,
2019).
Salah satu dari mekanisme koping yang mendapat perhatian serius terkait pekerja
sosial adalah mindfulness. Mindfulness dikaji sebagai keadaan (state), sifat (trait), dan praktik
meditasi (Singhatong et al., 2022). Secara khusus, sebagai keadaan, mindfulness mengacu
pada tingkat perhatian pada tingkatan individu dan sebagai kualitas yang dikembangkan
melalui pelatihan. bimbingan, atau pendampingan, dan bukan diperoleh secara alami.
Karenanya, tingkat mindfulness biasanya diukur sebelum dan segera setelah sesi intervensi
untuk mengukur perubahannya.
Penggunaan intervensi berbasis mindfulness (MBI) sudah amat sering dan banyak
ditemukan pada bidang kesehatan mental, medis, dan pendidikan. Namun, penelitian
tentang penggunaan mindfulness dengan pekerja sosial masih sedikit (Trowbridge & Mische
Lawson, 2016). Makalah ini dimaksudkan untuk menyajikan sintesis temuan dari tinjauan
terhadap intervensi berbasis mindfulness pada pekerja sosial dalam satu dekade terakhir
dengan harapan akan dapat membantu memfokuskan riset aplikatif dan membuat

Mindfulness sebagai Intervensi Berbasis Ketimuran: Tinjauan Cakupan pada Pekerja Sosial – Bonar
Hutapea, Vivi Derianti, Juceplin Halim
Doi: 10.53565/pssa.v8i2.691

738

rancangan program intervensi yang relevan dalam mereduksi permasalahan psikologis
pekerja sosial.

METODE
Penelitian ini menerapkan tinjauan cakupan (scoping review) mengacu pada Arksey
dan O’Malley (2005) sebagai pendekatan yang jelas dan sistematis untuk melakukan
pemetaan hasil penelitian dengan berfokus pada ruang lingkup mengikuti tahapan:
mengidentifikasi pertanyaan penelitian, mengidentifikasi studi yang relevan, pemilihan
studi, memetakan data, serta menyusun, meringkas, dan melaporkan hasilnya.
Strategi pencarian yang diterapkan adalah mengidentifikasi hasil penelitian yang
memenuhi syarat dengan mencari secara sistematis pada database elektronik: PubMed,
CINAHL, ProQuest Dissertations, ProQuest, EbscoHost, Psych INFO dan Google Scholar
yang dipublikasikan antara tahun 2012-2022. Artikel yang tidak berasal dari penelitian
empiris dan intervensi, komentar, editorial, atau refleksi profesional tidak diikutkan.
Penulis pertama mengulas abstrak dan makalah. Bagan alir pemilihan artikel yang
menunjukkan hasil dari uji relevansi hingga artikel terpilih ditunjukkan pada Gambar 1.
Sejalan dengan Arksey dan O’Malley (2005), data yang dikumpulkan adalah sebagai
berikut: penulis, tahun publikasi, lokasi penelitian, tujuan penelitian, partisipan, desain
penelitian, metode pengumpulan data, pengukuran, dan hasil.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan artikel yang telah ditinjau, dapat dikategorikan berdasarkan desain
penelitian, metode Mindfulness based intervention (MBI) yang digunakan, durasi, dan hasil
intervensi. Terkait desain penelitian, terdapat perbedaan dari masing-masing artikel yang
telah ditinjau, diantaranya adalah pretest-post-test control group switching-replication design,
randomized controlled study design, quasi-experimental design, dan randomized controlled trial
design. Berdasarkan pada metode, terdapat 3 jenis metode intervensi berbasis mindfulness
yang digunakan, diantaranya adalah mindfulness in motion, mindfulness meditation program,
dan mindfulness training.
Terkait durasi pemberian intervensi berbasis mindfulness, durasi yang digunakan
bermacam-macam dari 5-8 minggu. Dua artikel yang menggunakan desain randomized
controlled design menggunakan durasi intervensi 8 minggu. Penelitian yang dilakukan
Klatt et al. (2017) menggunakan metode intervensi mindfulness in motion kepada karyawan
bank besar di Kopenhagen, Denmark selama 8 minggu, hasilnya menunjukkan penurunan
stress yang dirasakan dan peningkatan kualitas dan kuantitas tidur peserta.
Manfaat dari mindfulness-based intervention terhadap karyawan
Berdasarkan hasil analisa dari literatur yang ditinjau (review) didapatkan bahwa
sebagian besar artikel menunjukkan penggunaan intervensi berbasis mindfulness untuk
mengurangi stress pada karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Chin et al. (2019)
menggunakan mindfulness training selama 6 minggu menunjukkan bahwa pelatihan

Mindfulness sebagai Intervensi Berbasis Ketimuran: Tinjauan Cakupan pada Pekerja Sosial – Bonar
Hutapea, Vivi Derianti, Juceplin Halim
Doi: 10.53565/pssa.v8i2.691

739

mindfulness dosis tinggi mengurangi stres yang dirasakan dan stres sesaat, dan melindungi
karyawan dari penurunan coping efficacy dan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan
dengan pelatihan mindfulness dosis rendah. Hal ini sejalan dengan bagian penting dari
pelatihan mindfulness yaitu pengembangan keterampilan untuk menghadapi situasi yang
menantang, tidak pasti, dan penuh tekanan dalam hidup (Kabat-Zinn 1990; Taylor et al.
2016).


Gambar 1. PRISMA diagram alir tinjauan cakupan mindfulness di tempat kerja
Beberapa artikel juga menggunakan intervensi berbasis mindfulness untuk
mengurangi psychological distress, meningkatkan kualitas tidur dan job satisfaction. Penelitian
yang dilakukan Grégoire dan Lachance (2015) dengan melakukan intervensi berbasis
mindfulness selama 5 minggu yang terdiri dari 15 menit sesi audio harian menunjukkan
bahwa kesadaran (mindfulness) meningkat sementara tekanan psikologis (stres,
kecemasan/depresi, kelelahan, dan pengaruh negatif) menurun untuk semua karyawan
selama intervensi, terutama di antara mereka yang memiliki skor kesadaran rendah pada

Mindfulness sebagai Intervensi Berbasis Ketimuran: Tinjauan Cakupan pada Pekerja Sosial – Bonar
Hutapea, Vivi Derianti, Juceplin Halim
Doi: 10.53565/pssa.v8i2.691

740

awal. Hal ini juga didukung oleh meta-analisis dan ulasan yang menyelidiki efek MBI juga
menunjukkan peningkatan keseluruhan dalam kesehatan mental dan kesejahteraan
psikologis (PWB), khususnya pengurangan stres, kecemasan, dan depresi, dalam populasi
klinis maupun non-klinis (Carmody dan Baer 2009; Chiesa dan Serretti 2009; Fjorback et al.
2011; Grossman et al. 2004; Hofman et al. 2010; Keng et al. 2011; Josefsson et al. 2014).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wongtongkam et al. (2017) menunjukkan
bahwa peserta lebih aware berada di masa sekarang dan tidak bertindak tanpa berpikir. Hal
ini sejalan dengan definisi dari mindfulness yaitu proses untuk memasukkan pemusatan
perhatian seseorang dengan cara yang tidak menghakimi atau menerima pengalaman yang
terjadi pada saat ini (bishop et al ., 2004).
Metode atau program yang digunakan dalam pemberian intervensi berbasis mindfulness
terhadap pekerja sosial
Perbedaan pada metode ini menunjukkan beberapa keunikan pada hasil terkait
peran intervensi berbasis mindfulness pada karyawan. Studi yang menggunakan metode
mindfulness training menunjukkan hasil penurunan stress yang dirasakan. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Huang et al. (2015) menunjukkan kelompok intervensi secara
signifikan lebih rendah pada tekanan psikologis, kelelahan berkepanjangan, dan stres yang
dirasakan ketika MBI selesai dibandingkan kelompok kontrol.
Studi yang menggunakan metode mindfulness in motion tidak hanya menunjukkan
penurunan tingkat stress namun juga terdapat peningkatan kualitas tidur setelah diberikan
intervensi. Hasil penelitian oleh Klatt et al. (2017) yang menggunakan metode mindfulness
in motion dalam intervensinya secara keseluruhan menunjukkan MIM berhasil secara
signifikan mengurangi stres yang dirasakan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas
subjektif tidur pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Berbeda halnya untuk studi yang menggunakan metode mindfulness meditation
program hanya menunjukkan peningkatan kualitas tidur. Wongtongkam et al. (2017)
menggunakan metode mindfulness meditation untuk melihat efek dari intervensi berbasis
mindfulness pada kecemasan, namun satu-satunya kategori kecemasan yang menunjukkan
perbedaan yang signifikan secara statistik antara sebelum dan sesudah intervensi adalah
kualitas tidur.
Efektivitas Intervensi berbasis Mindfulness
Efektivitas MBI ini dikaitkan dengan faktor-faktor seperti keteraturan dalam
mempraktikkan latihan-latihan mindfulness. Efektivitasnya berkurang ketika individu yang
tidak mempraktikkannya secara teratur dihadapkan pada beban kerja yang luar biasa yang
harus ditangani dengan baik dan efektif untuk memberikan kepuasan pelanggan
(Wongtongkam et al., 2017). Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Carmody dan Baer (2009) yang menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara lamanya
waktu yang dihabiskan untuk sesi pelatihan mindfulness dengan keberhasilan intervensi.

Mindfulness sebagai Intervensi Berbasis Ketimuran: Tinjauan Cakupan pada Pekerja Sosial – Bonar
Hutapea, Vivi Derianti, Juceplin Halim
Doi: 10.53565/pssa.v8i2.691

741

Berdasarkan tinjauan kelima artikel ini menunjukkan intervensi berbasis mindfulness secara
umum digunakan untuk mengurangi stress pada pekerja sosial. Hasil intervensi dari
tinjauan artikel ini menunjukkan bahwa intervensi berbasis mindfulness terbukti dalam
menurunkan stress yang dirasakan karyawan. intervensi berbasis mindfulness ini juga
membantu meningkatkan kualitas tidur dan penurunan pada tekanan psikologis dan
kelelahan berkepanjangan. Terkait orientasi mindfulness, didapatkan bahwa mindfulness
berorientasi agama untuk pekerja sosial yang berdampak positif pada detak jantung, dan
burnout (Trammel et al., 2021). Temuan lain dalam mengatasi burnout di antara perawat
psikiatri rawat inap diperoleh dari riset Wampole dan Bressi (2020).
Pekerja sosial sebagai salah satu tenaga profesional di masa pandemi virus corona
(COVID-19) yang menghadapi tekanan yang luar biasa hingga mengalami masalah
kesehatan mental. mendapatkan manfaat dari intervensi berbasis mindfulness (MBI) meski
berlangsung singkat, program selama empat minggu, dapat meningkatkan fleksibilitas
psikologis, welas asih, dan mereduksi depresi pada pekerja sosial yang bekerja selama krisis
COVID-19 (Asl, 2022). Hasil kajian literatur yang dilakukan Trowbridge dan Mische
Lawson (2016) menunjukkan efektivitas intervensi berbasis mindfulness (MBI) juga efektif
pada pekerja sosial rumah sakit yang tampak integral dalam hubungan pasien dan keluarga
serta resiliensi pribadi serta dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan hubungan,
dan mendorong refleksi diri yang diperlukan untuk memberikan perawatan yang berpusat
pada pasien. Dari intervensi yang dilakukan, Asl (2022) merekomendasikan untuk
memperkuat dukungan untuk melanjutkan pengembangan berbasis mindfulness yang
ditemukan efisien sebagai suatu program.
Secara umum, berbagai intervensi mengajukan saran untuk penelitian dan/atau
intervensi berikutnya agar mempertimbangkan sejumlah saran di antaranya 1)
menggunakan sampel yang lebih besar dan memeriksa mekanisme kerja intervensi singkat
(Asl, 2022). Sejumlah faktor yang ditemukan berperan positif untuk mempertahankan
pekerja sosial antara lain adalah kualitas kerja dan iklim keamanan psikososial (Geisler et
al., 2019), budaya profesional yang mendukung (Miller & Cassar, 2021) mencakup
pengembangan keterampilan praktik perawatan diri (Collins, 2021; Miller & Cassar, 2021;
Cuartero & Campos-Vidal, 2019; Xu et al., 2019; McGarrigle & Walsh, 2011), supervisi
(Chiller & Crisp, 2012; Beddoe et al., 2014) dan dukungan kolegial (Beddoe et al., 2014),
kompetensi kultural (Simmons et al., 2008; Lusk et al., 2017; Jani et al., 2016) dan sejumlah
variabel lain yang sangat relevan.

KESIMPULAN
Tinjauan cakupan dalam makalah ini menemukan bahwa intervensi berbasis
mindfulness tergolong efektif dalam mereduksi berbagai permasalahan psikologis pada
pekerja sosial sesuai dengan karakteristik dan konteks masing-masing.
Dari pembahasan terhadap hasil sintesis di atas, diharapkan dapat dilakukan riset
empiris yang menguji determinan atau prediktor efektivitas intervensi berbasis mindfulness.

Mindfulness sebagai Intervensi Berbasis Ketimuran: Tinjauan Cakupan pada Pekerja Sosial – Bonar
Hutapea, Vivi Derianti, Juceplin Halim
Doi: 10.53565/pssa.v8i2.691

742

Makalah ini dimaksudkan untuk menyajikan sintesis temuan dari tinjauan terhadap
intervensi berbasis mindfulness pada pekerja sosial dalam satu dekade terakhir dan
membantu memfokuskan riset aplikatif dan membuat rancangan program intervensi yang
relevan dalam mereduksi permasalahan psikologis pekerja sosial.

Ucapan Terima Kasih
Penulis berterimakasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(LLPM) Universitas Tarumanagara atas dukungan pendanaan yang diberikan melalui
Hibah PKM dengan SPK No. 1496-Int-KLPPM/UNTAR/XI/2022 dan SPK No. 1500 -Int-
KLPPM/UNTAR/XI/2022. Hasil tinjauan ini telah disajikan pada SERINA V Untar 14
Desember 2022.

Daftar Pustaka
Arksey, H., & O’Malley, L. (2005). Scoping studies: Towards a methodological framework.
International Journal of Social Research Methodology: Theory and Practice, 8(1), 19–32.
https://doi.org/10.1080/1364557032000119616
Asl, N. R. H. (2022). A randomized controlled trial of a mindfulness-based intervention in
social workers working during the COVID-19 crisis. Current Psychology, 41(11), 8192–
8199. https://doi.org/10.1007/s12144-021-02150-3
Bakker, A. B., & de Vries, J. D. (2021). Job Demands–Resources theory and self-regulation:
new explanations and remedies for job burnout. Anxiety, Stress and Coping, 34(1), 1–21.
https://doi.org/10.1080/10615806.2020.1797695
Beddoe, L., Davys, A. M., & Adamson, C. (2014). “Never Trust Anybody Who Says ‘I Don’t
Need Supervision’”: Practitioners’ Beliefs about Social Worker Resilience. Practice,
26(2), 113–130. https://doi.org/10.1080/09503153.2014.896888
Boddy, J., & Dominelli, L. (2017). Social Media and Social Work: The Challenges of a New
Ethical Space. Australian Social Work , 70(2), 172–184.
https://doi.org/10.1080/0312407X.2016.1224907
Chiller, P., & Crisp, B. R. (2012). Professional Supervision: A Workforce Retention Strategy
for Social Work? Australian Social Work , 65(2), 232–242.
https://doi.org/10.1080/0312407X.2011.625036
Cohen, A. (2009). Welfare clients’ volunteering as a means of empowerment. Nonprofit and
Voluntary Sector Quarterly, 38(3), 522–534. https://doi.org/10.1177/0899764008320196
Collins, S. (2021). Social Workers and Self-Care: A Promoted yet Unexamined Concept?
Practice, 33(2), 87–102. https://doi.org/10.1080/09503153.2019.1709635
Cuartero, M. E., & Campos-Vidal, J. F. (2019). Self-care behaviours and their relationship
with Satisfaction and Compassion Fatigue levels among social workers. Social Work in
Health Care, 58(3), 274–290. https://doi.org/10.1080/00981389.2018.1558164
Gardner, F. (2001). Social Work Students and Self-awareness: How does it happen? Reflective
Practice, 2(1), 27–40. https://doi.org/10.1080/14623940120035505
Geisler, M., Berthelsen, H., & Muhonen, T. (2019). Retaining Social Workers: The Role of
Quality of Work and Psychosocial Safety Climate for Work Engagement, Job
Satisfaction, and Organizational Commitment. Human Service Organizations
Management, Leadership and Governance , 43(1), 1 –15.

Mindfulness sebagai Intervensi Berbasis Ketimuran: Tinjauan Cakupan pada Pekerja Sosial – Bonar
Hutapea, Vivi Derianti, Juceplin Halim
Doi: 10.53565/pssa.v8i2.691

743

https://doi.org/10.1080/23303131.2019.1569574
Győri, Á., & Perpék, É. (2021). Work conditions and burnout: an exploratory study among
Hungarian workers in family and child welfare, child protection and pedagogical
professional services. European Journal of Social Work, 0(0), 1–15.
https://doi.org/10.1080/13691457.2021.1997926
Heron, B. (2005). Self‐reflection in critical social work practice: subjectivity and the
possibilities of resistance. Reflective Practice, 6(3), 341–351.
https://doi.org/10.1080/14623940500220095
Jani, J. S., Osteen, P., & Shipe, S. (2016). Cultural Competence and Social Work Education:
Moving Toward Assessment of Practice Behaviors. Journal of Social Work Education,
52(3), 311–324. https://doi.org/10.1080/10437797.2016.1174634
Lloyd, C., King, R., & Chenoweth, L. (2002). Social work, stress and burnout: A review.
Journal of Mental Health, 11(3), 255–265. https://doi.org/10.1080/09638230020023642
Lusk, M., Terrazas, S., & Salcido, R. (2017). Critical Cultural Competence in Social Work
Supervision. Human Service Organizations Management, Leadership and Governance, 41(5),
464–476. https://doi.org/10.1080/23303131.2017.1313801
Martindale, D., Olate, R., & Anderson, K. A. (2017). Practicing Professional Values: Factors
Influencing Involvement in Social Work Student Organizations. International Journal of
Higher Education, 6(4), 1. https://doi.org/10.5430/ijhe.v6n4p1
McGarrigle, T., & Walsh, C. A. (2011). Mindfulness, self-care, and wellness in social work:
Effects of contemplative training. Journal of Religion and Spirituality in Social Work, 30(3),
212–233. https://doi.org/10.1080/15426432.2011.587384
Miller, J. J., & Cassar, J. R. (2021). Self-care among healthcare social workers: The impact of
COVID-19. Social Work in Health Care , 60(1), 30–48.
https://doi.org/10.1080/00981389.2021.1885560
Siebert, D. C. (2006). Personal and occupational factors in burnout among practicing social
workers: Implications for researchers, practitioners, and managers. Journal of Social
Service Research, 32(2), 25–44. https://doi.org/10.1300/J079v32n02_02
Simmons, C., Diaz, L., Jackson, V., & Takahashi, R. (2008). NASW cultural competence
indicators: A new tool for the social work profession. Journal of Ethnic and Cultural
Diversity in Social Work, 17(1), 4–20. https://doi.org/10.1080/15313200801904869
Simpson, S., Simionato, G., Smout, M., van Vreeswijk, M. F., Hayes, C., Sougleris, C., & Reid,
C. (2019). Burnout amongst clinical and counselling psychologist: The role of early
maladaptive schemas and coping modes as vulnerability factors. Clinical Psychology and
Psychotherapy, 26(1), 35–46. https://doi.org/10.1002/cpp.2328
Singhatong, S., Buranapin, S., Thoumrungroje, A., & Saiprasert, W. (2022). Eastern and
Western Mindfulness in The Workplace. Creative Business and Sustainability Journal,
44(1), 83–99.
Trammel, R. C., Park, G., & Karlsson, I. (2021). Religiously oriented mindfulness for social
workers: effects on mindfulness, heart rate variability, and personal burnout. Journal of
Religion and Spirituality in Social Work, 40(1), 19–38.
https://doi.org/10.1080/15426432.2020.1818358
Trowbridge, K., & Mische Lawson, L. (2016). Mindfulness-based interventions with social
workers and the potential for enhanced patient-centered care: A systematic review of
the literature. Social Work in Health Care , 55(2), 101–124.
https://doi.org/10.1080/00981389.2015.1094165

Mindfulness sebagai Intervensi Berbasis Ketimuran: Tinjauan Cakupan pada Pekerja Sosial – Bonar
Hutapea, Vivi Derianti, Juceplin Halim
Doi: 10.53565/pssa.v8i2.691

744

Wallace, S. L., Lee, J., & Lee, S. M. (2010). Job stress, coping strategies, and burnout among
abuse-specific counselors. Journal of Employment Counseling, 47(September), 111–122.
Wampole, D. M., & Bressi, S. (2020). Exploring a social work lead mindfulness-based
intervention to address burnout among inpatient psychiatric nurses: a pilot study.
Social Work in Health Care , 59(8), 615 –630.
https://doi.org/10.1080/00981389.2020.1827123
Wilson, F. (2016). Identifying, preventing, and addressing job burnout and vicarious
burnout for social work professionals. Journal of Evidence-Informed Social Work, 13(5),
479–483. https://doi.org/10.1080/23761407.2016.1166856
Xu, Y., Harmon-Darrow, C., & Frey, J. J. (2019). Rethinking professional quality of life for
social workers: Inclusion of ecological self-care barriers. Journal of Human Behavior in the
Social Environment, 29(1), 11–25. https://doi.org/10.1080/10911359.2018.1452814