424


Volume 4 Nomor 2 (2022) ISSN Online: 2716-4225

Pelatihan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah Berbasis Merdeka di
TK Khalifah Cendekia Mandiri Kabupaten Maros
Riskal Fitri
1
, Abrina Maulidnawati Jumrah
2

Universitas Islam Makassar

Email : [email protected]
1
,
[email protected]
2


ABSTRACT
Community Service Activities (PKM) carried out by the PKM FKIP team at the Islamic
University of Makassar in the form of Training on the Preparation of an Independent
Curriculum-Based School Operational Curriculum. With the problems faced as follows: a) The
implementation of early childhood education in this unit still does not meet the expected quality
standards. One of them is the limited learning media or educational game tools in institutions; b)
The lack of creativity of PAUD educators in developing interesting APE for children, so that
children quickly get bored with learning; c) The curriculum used in institutions still uses the
K13 curriculum and the independent curriculum is still in the process of being drafted d) Lack
of collaboration with parents of students in learning activities. With this activity, it is hoped that
school principals can facilitate teachers to attend training, workshops, or seminars on learning
activities in PAUD as a form of effort to increase teacher creativity in designing learning. The
creativity of a teacher is needed in designing learning activities, because in every learning
activity the teacher is the main supporter in achieving aspects of child development. With the
existence of independent curriculum materials it can make it easier for teachers when designing
activities. An independent curriculum can also be one of the driving factors for requiring
teachers to be creative.
Keywords: School Operational Curriculum, Independent Curriculum

A. PENDAHULUAN

Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktikkan
keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri
untuk berperan dan berperilaku dewasa. Bermain tidak sekedar mengisi waktu tapi bermain
merupakan suatu kebutuhan untuk anak. Diantaranya yaitu makan, perawatan, cinta kasih. Anak
memerlukan berbagai variasi bermain untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosi
(Harlisa dkk, 2010).

425
Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dalam memilih alat permainan. Alat permainan
edukatif (APE) merupakan alat permainan yang dapat memberikan fungsi permainan secara
optimal dan perkembangan anak, dimana melalui alat permainan anak akan selalu dapat
mengembangkan kemampuan fisiknya, Bahasa, kemampuan kognitifnya, dan adaptasi
sosialnya. Dalam mencapai perkembangan secara optimal, maka alat permainan ini harus aman,
ukurannya sesuai dengan usia anak, modelnya jelas, menarik, sederhana, dan tidak mudah rusak
Berdasarkan undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional
menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir samapi dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan, sebagai bentuk bantuan bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agra anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Tujuan
utamanya adalah untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh
dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Adapun tujuan kegiatan PKM yang dilakukan mengusung tema ” Pelatihan
Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah Berbasis Kurikulum Merdeka di Tk
Khalifah Cendekia Mandiri Kab. Maros , hal ini relevan dengan pengenalan kurikulum
merdeka yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi
bahwasanya kurikulum merdeka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik
setelah melewati masa Pandemi Covid-19 pada tahun 2019-2022, sehingga dibutuhkan
kurikulum yang menyesuaikan dengan karakteristik anak dan menyesuaikan dengan kondisi saat
ini. Kurikulum Merdeka juga berfokus pada pembelajaran berbasis proyek untuk
mengembangkan softskils dan karakter profil pelajar pancasila. oleh karena itu, sangat penting
bagi guru PAUD merealisasikan kebijakan yang telah di rancang dengan terus berinovasi dan
mengembangkan diri salah satunya melalui kegiatan pendampingan pembuatan modul ajar pada
kurikulum merdeka ini.
Berdasarkan analisis situasi pada mitra, sehingga dapat diidentifikasi permasalahan -
permasalahan yang dihadapi sebagai berikut : 1) Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di
satuan ini masih belum memenuhi standar mutu yang sesuai dengan yang diharapkan. Salah
satunya adalah masih terbatasnya media pembelajaran atau alat permainan edukatif di lembaga;
2) Kurangnya kreativitas pendidik PAUD dalam mengembangkan APE yang menarik untuk
anak, sehingga anak cepat bosan dengan pembelajaran; 3) Kurikulum yang digunakan di
lembaga masih menggunakan kurikulum K13 dan kurikulum merdeka masih proses

426
penyusunan; 4) Kurangnya kolaborasi dengan orangtua peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran
Adapun solusi dari tim pengabdi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi mitra yakni : 1) Peningkatan pengetahuan pendidik PAUD tentang konsep, prinsip dan
jenis atau bentuk alat permainan edukatif (APE) yang sederhana namun menyenangkan untuk
peserta didik dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada saja; 2) Kepala sekolah
memfasilitasi guru untuk mengikuti pelatihan, workshop, atau seminar tentang kegiatan
pembelajaran di PAUD sebagai bentuk upaya meningkatkan kreativitas guru dalam merancang
pembelajaran. Kekreatifan seorang guru sangat dibutuhkan dalam merancang kegiatan
pembelajaran, karena dalam setiap kegiatan pembelajaran guru adalah pendukung utama dalam
ketercapaian aspek perkembangan anak; 3) Mengenai kurikulum yang digunakan saat ini di TK
IT Cendikia Mandiri yaitu kurikulum K13, dalam hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa kurikulum
yang digunakan di suatu lembaga adalah kurikulum yang memang dibutuhkan dan sesuai
dengan lembaga itu sendiri. Namun, melihat dari isi kurikulum merdeka dapat dikatakan
memudahkan bagi guru pada saat merancang kegiatan. Kurikulum merdeka juga dapat menjadi
salah satu factor pendorong untuk mengharuskan guru menjadi kreatif; dan 4)Kolaborasi
dengan orangtua peserta didik dapat dikatakan cukup penting bagi lembaga dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Adanya kolabrasi dengan orangtua akan memudahkan
guru untuk mengetahui perkembangan anak diluar sekolah dan sebaliknya orangtua akan
mengetahui perkembangan anak di sekolah. Oleh karena itu, kolaborasi dengan orangtua dapat
dilakukan dengan mengadakan kegiatan pembelajaran khusus yang melibatkan orangtua.
Sedangkan, target luaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan pemberian bantuan
kemanusiaan berupa publikasi pada jurnal pengabdian kepada masyarakat ber-ISSN.

427
B. METODE KEGIATAN
Mengacu dari permasalahan-permasalahan yang terjadi di lembaga mitra dan solusi-solusi yang
telah pengabdi buat, maka :

1. Melaksanakan pelatihan/pembinaan mengenai kurikulum merdeka dan pengenalan
pengembangan media dan alat permainan edukatif di lembaga tersebut.
2. Memberikan beberapa keterampilan membuat dan menggunakan alat permainan edukatif
yang sederhana dan yang sesuai dalam kurikulum merdeka
3. Memberikan pemahaman kepada pendidik tentang konsep alat permainan edukatif, serta
memberikan pemahaman tentang manfaat dan kegunaan alat permainan edukatif dalam
mengembangkan berbagai aspek kecerdasan anak usia dini bukan hanya tentang aspek
kognitif, melainkan aspek social emosional, fisik motoric, dan Bahasa
4. Mengenalkan berbagai alat permainan edukatif yang bisa dibuat dari bahan yang
sederhana
5. Diskusi dengan guru pendamping dalam pemantapan alat peraga yang dibuat sekaligus
mengidentifikasi berbagai bahan yang ada di lingkungan sekitar yang dapat dijadikan
alat permainan edukatif
6. Tim pengabdi mendemonstrasikan alat permainan edukatif yang telah dirancang.

C. HASIL
Adapun hasil pengabdian tentang Pelatihan Penyusunan Kurikulum Operasional Berbasis
Kurikulum Merdeka kepada pendidik sekaligus pengenalan media alat peraga edukatif berbasis
kurikulum merdeka.
A. Pelatihan Penyusunan KOSP
Dalam pelatihan penyusunan KOSP pada lembaga TKIT KCM dimulai dari materi
gambaran besar kurikulum merdeka dilaksanakan melalui daring. Dengan memahami
Karakteristik Satuan Pendidikan Menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam hal peserta
didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. Visi: Menggambarkan bagaimana peserta
didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju;
menggambarkan nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik
dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila. Misi: Menjawab bagaimana satuan pendidikan
mencapai visi; memegang nilai-nilai penting dalam menjalankan misi. Tujuan: Pada akhirnya

428
berdampak pada peserta didik; menggambarkan tahapan-tahapan penting dan selaras dengan
misi; berisi strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikannya; menargetkan
kompetensi/karakteristik sekolah yang menjadi kekhasan lulusan satuan pendidikan selaras
dengan Profil Pelajar Pancasila. Disamping itu, tim pengabdi juga memberikan contoh kongkrit
tentang pengorganisasian pembelajaran paradigma baru. Dan dilanjutkan dengan pembuatan
modul ajar dan media pembelajaran sesuai karakteristik satuan pendidikan.
B. Permainan Papan Huruf Abjad Dan Angka
Pada permainan ini anak akan mencocokkan dan menebalkan huruf abjad yang tertera
pada papan dan kartu huruf abjad dan angka. Pada permainan ini aspek perkembangan yang
dapat berkembang diantaranya aspek kognitif dan aspek fisik motorik. Kognitif dapat
berkembang melalui kemampuan anak dalam mencocokkan huruf atau angka dan
menebalkan abjad sedangkan fisik motoric melalui gerakan tangan pada saat memilih dan
menyimpan kartu huruf.



C. Permainan Papan Rukun Islam
Permainan ini tidak jauh dari permainan sebelumnya hanya saja pada permainan ini anak
hanya mencocokkan sesuai dengan susunan rukun islam seperti 1) Sahadat, 2) Sholat, 3)
Puasa, 4) Zakat, 5) Naik Haji. Anak mencocokan nomor dengan gambar yang sesuai dengan
yang seharusnya. Pada permainan ini aspek perkembangan yang berkembang juga kognitif
dan fisik motoric.

429
D. Permainan Ular Tangga Raksasa
Permainan ini anak secara bergiliran untuk bermain. Anak akan satu persatu bermain,
pertama anak melemparkan dadu dalam ukuran besar dan mendapatkan angka 6 maka anak
akan bisa masuk dalam kolom star. Dan pada pelemparan dadu selanjutnya anak melangkah
pada kolom-kolom selanjutnya sesuai dengan angka yang di dapat pada pelemparan
dadunya. Dan dalam setiap kolomnya terdapat petunjuk atau arahan yang harus dilakukan
oleh anak setiap pemberhentian langkah. Arahan atau petunjuk tersebut berupa seperti :
berhitung, membaca, dan menyebutkan. Dalam permainan ini aspek perkembangan yang
dapat berkembang diantaranya aspek kognitif, melalui kemampuan anak dalam
melaksanakan arahan dan petunjuk dalam kolom ular tangga. Aspek fisik motoric, melalui
kemampuan anak melemparkan dadu dan melangkahkan kaki. Aspek social emosi,
kemampuan anak dalam bergiliran bermain dengan temannya dan bermain secara teratur
dan tertib sesuai arahan.
Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan selama kegiatan yang
bersifat observasi dan praktek lapangan dapat diperoleh :
1. Peningkatan dan pengetahuan dan wawasan pendidik dalam mengembangkan alat
permainan edukatif (APE)
2. Pelaksanakan pengabdian ini berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun
3. Tenaga pendidik TK Cendikia memahami konsep, manfaat atau kegunaan Alat
Permainan Edukatif yang diberikan.
Selain itu, bagi anak dalam kegiatan pengabdian masyarakat melalui permainan dengan
APE yang telah disiapkan dapat diperoleh sebagai berikut :
1. Anak terlihat aktif dalam mengikuti kegiatan dapat dilihat dari antusisanya ketika
bermain
2. Anak aktif bertanya pada tim pengabdi maupun guru.
3. Anak mendapat pengetahuan baru ketika mengikuti kegiatan
4. Aspek perkembangan anak dapat lebih berkembang dalam kegiatan bermain permainan.

430




E. KESIMPULAN
Pada kegiatan Pembelajaran anak usia dini yang dilaksanakan di Lembaga PAUD
memerlukan APE dan Media Pembelajaran yang dapat digunakan dengan mudah serta
menyenangkan untuk anak. Ketersediaan Media Pembelajaran serta Alat Permainan Edukatif
merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan pembelajaran anak yang harus
dilakukan sambil bermain. APE dan Media yang digunakan dapat berupa media yang sederhana
yang dibuat dengan memanfaat barang – barang bekas atau barang – barang sederhana. Selain
itu dalam pengabdian ini guru telah memperoleh draft rancangan modul ajar yang dilengkapi
dengan media pembelajaran yang berdeferensiasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
karakteristik satuan pendidikan.