32
Rizki Aden Purnamasari, 2017
SIKAP SISWA KELAS X TERHADAP PEMBELAJARAN KIMIA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM DAN
TABEL PERIODIK
universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan pada analisis proses dari
proses berfikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar
fenomena yang diamati dan senantiasa menggunakan logika ilmiah.
Metode Kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono,2014).
Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas
social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan
penjelasan yang mengarah pada penyimpulan. Penelitian kualitatif bersifat
induktif: peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau
dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang
seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-
catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan
catatan-catatan (Nana, 2013).
Menurut Creswell (dalam Semiawan, 2010) penelitian kualitatif adalah suatu
pendekatan atau penelusuran untuk mengksplorasi dan memahami suatu gejala
sentral. untuk mengerti gejala sentral tersebut peneliti mewawancarai peserta
penelitian atau partisipan dengan mengajukan pertanyaan umum dan agak luas.
Informasi yang diperoleh oleh partisipan kemudian dikumpulkan.Informasi
tersebut biasanya berupa kata atau teks. Data berupa kata-kata atau teks tersebut
kemudian di analisis. Hasil analisis dapat berupa penggambaran atau deskripsi
atau dapat pula dalam bentuk tema-tema. Dari data-data tersebut, peneliti
membuat interpretasi untuk menangkap arti yang terdalam. Sesudahnya membuat

33
Rizki Aden Purnamasari, 2017
SIKAP SISWA KELAS X TERHADAP PEMBELAJARAN KIMIA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM DAN
TABEL PERIODIK
universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perenungan pribadi (self-reflection) dan menjabarkannya dengan penelitian-
penelitian ilmuwan lain yang dibuat sebelumnya.
Hasil akhir dari penelitian kualitatif dituangkan dalam bentuk laporan tertulis.
Laporan tersebut agak fleksibel karena tidak ada ketentuan baku tentang bentuk
dan struktur laporan penelitian kualitatif. Tentu saja hasil penelitian kualitatif
sangat dipengaruhi oleh pandangan, pemikiran, dan pengetahuan peneliti karena
data tersebut diinterpretasikan oleh peneliti. Oleh karena itu Bagian orang
menganggap penelitian kualitatif agak bias karena pengaruh dari peneliti sendiri
dalam analisi data (Semiawan, 2010).
Penelitian Kualitatif (qualitative research) bertolak dari filsafat
kontruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif
dan suatu pertukaran pengalaman sosial (a shared social experience) yang
diinterprestasikan oleh individu-individu. Para peneliti kualitatif percaya bahwa
kenyataan merupakan suatu kontruksi sosial, bahwa individu-individu atau
kelompok-kelompok memperoleh dan memberi makna terhadap kesatuan-
kesatuan tertentu apakah itu peristiwa-peristiwa, orang-orang, proses-proses atau
objek-objek. Orang membuat kontruksi tersebut untuk memahaminya dan
menyusunnya kembali sebagia sudut pandang persepsi dan sistem kepercayaan.
Perkataan lain persepsi orang adalah apa yang dia yakini “nyata” padanya, dan
apa yang mengarahkan kegiatan, pemikiran dan perasaannya.
Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah, atau natural
setting, sehingga metode penelitian ini sering disebut sebagai metode naturalistik.
Obyek yang alamiah adalah obyek yang apa adanya, tidak dimanipulasi sehingga
kondisi pada saat memasuki obyek, setelah berada di obyek dan setelah keluar
dari obyek relatif tidak berubah. Sebagai lawannya dari metode ini adalah metode
eksperimen dimana peneliti dalam melakukan penelitian tempatnya berada di
laboratorium atau keadaan sesungguhnya.
Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada
masalah yang dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran

34
Rizki Aden Purnamasari, 2017
SIKAP SISWA KELAS X TERHADAP PEMBELAJARAN KIMIA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM DAN
TABEL PERIODIK
universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
teori dari bawah (grounded theory) dan mengembangkan pemahaman akan satu
atau lebih dari fenomena yang dihadapi.
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial
dari sudut atau prespektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak
wawancara, diobservasi, diminta, memberikan data, pendapat, pemikiran,
persepsinya. Pemahaman diperoleh melalui analisis berbagai keterkaitan dari
partisipan, dan melalui penguraian “pemaknaan partisipan” tentang situasi-situasi
dan peristiwa-peristiwa.
Penelitian kualitatif lebih ditujukan untuk mencapai pemahaman mendalam
mengenai organisasi atau peristiwa khusus, ketimbang mendeskripsikan bagian
permukaan dari sampel besar dari sebuah populasi.
Penelitian kualitatif bermaksud menggali makna perilaku yang berada dibalik
tindak manusia.Iterpretasi makna terhadap perilaku ini tidak dapat digali melalui
verifikasi teori sebagai generalisasi empiric, seperti yang dilakukan pada
penelitian kuantitatif. Dengan kata lain, penelitian kualitatif bermaksud
memahami objeknya, tetapi tidak untuk membuat generalisasi, melainkan
membuat ekstrapolasi atas makna dibalik objek tersebut.
A. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berkaitan dengan mekanisme yang harus dilakukan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Arikunto (1992) mengemukakan bahwa
teknik pengumpulan data adalah alat pada suatu peneliti menggunakan metode.
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan penulis dalam
rangka memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain :

1. Observasi
Koentjaraningrat (1994) mendefinisikan observasi sebagai berikut:
“Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis,

35
Rizki Aden Purnamasari, 2017
SIKAP SISWA KELAS X TERHADAP PEMBELAJARAN KIMIA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM DAN
TABEL PERIODIK
universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian diadakan
pencatatan”. Dengan demikian, data observasi yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
Teknik ini dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan langsung di
lapangan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan responden yang
menyangkut sikap siswa kelas 10 terhadap pembelajaran Kimia dalam materi
struktur atom dan tabel periodik berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan,
sehingga observasi ini berfungsi sebagai eksplorasi. Dari hasil pengamatan ini,
maka akan diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang permasalahan yang
terjadi, sehinggga akan lebih mudah untuk mendapatkan cara -cara
penyelesaiannya.

2. Angket
Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008).
Sedangkan menurut Koentjaraningrat (1994) mendefinikan angket
(kuesioner) sebagai berikut : Angket (kuesioner) merupakan suatu daftar yang
berisikan suatu rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau dalam sesuatu
bidang yang dimaksudkan untukmemperoleh data berupa jawaban-jawaban dari
para responden (orang-orang yang menjawab).
Teknik ini dilakukan penulis dengan menyebarkan angket kepada para
responden, yaitu siswa kelas 10 untuk memperoleh data atau informasi berupa
fakta-fakta yang mendukung penelitian, serta mengenai pendapat ataupun sikap
responden sendiri mengenai pembelajaran Kimia dalam materi struktur atom dan
tabel periodik.

36
Rizki Aden Purnamasari, 2017
SIKAP SISWA KELAS X TERHADAP PEMBELAJARAN KIMIA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM DAN
TABEL PERIODIK
universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun format angket yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah
sebagai berikut:
No Pernyataan
Penilaian
SS S R TS STS
1
Saya berfikir kimia merupakan ilmu
yang penting untuk dipelajari.

2 ......
3 ......
dst .....
Tabel 3.1 Format Angket Penilaian Siswa
3. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai studi pendahuluan dalam teknik pengumpulan
data untuk mengetahui hal-hal dari nara sumber yang lebih mendalam. Teknik
pengumpulan data ini berdasarkan diri dari pada laporan tentang diri sendiri atau
self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi
(Sugiyono, 2008).
Adapun wawancara yang digunakan penulis dalam pemgumpulan data adalah
wawancara terstruktur. Dalam hal ini penulis menyiapkan instrument penelitian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis tentang sikap siswa terhadap pembelajaran
Kimia dalam materi struktur atom dan tabel periodik, disertai dengan alternalif
jawabannya.

B. Metode dan Desain Penelitian
Desain penelitian disusun untuk memberikan gambaran mengenai alur
penelitian yang dilakukan penelitian dari awal hingga akhir, sehingga penelitian
yang dilakukan sesuai dengan sistematika yang seharusnya.
Alur penelitian yang dilakukan pada penelitian kali ini ditunjukkan pada
gambar 3.1

37
Rizki Aden Purnamasari, 2017
SIKAP SISWA KELAS X TERHADAP PEMBELAJARAN KIMIA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM DAN
TABEL PERIODIK
universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Desain penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan
penelitian.
1. Penyusunan Butir-butir Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, maka perlu diadakan penyusunan instrumen
penelitian. Penyusunan butir-butir penelitian dilakukan dengan menjabarkan
variabel penelitian hingga ke dalam indikator penelitian untuk membantu dalam
pembuatan instrumen penelitian.
Pedoman Wawancara
Perumusan Masalah
Penentuan Tujuan
Studi Pustaka
Penyusunan Butir Pernyataan
Pembuatan Daftar Pertanyaan
Angket Siswa
Pengumpulan Data dan Informasi
Pengisian Angket Oleh Siswa Wawancara Observasi
Analisis Data
Kesimpulan

38
Rizki Aden Purnamasari, 2017
SIKAP SISWA KELAS X TERHADAP PEMBELAJARAN KIMIA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM DAN
TABEL PERIODIK
universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penyusunan instrumen penelitian terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh:
a. Penyusunan angket
Penyusunan angket ini menempuh langkah-langkah berikut:
1. Membuat daftar pernyataan secara singkat dan jelas berdasarkan indikator
penelitian.
2. Menyusun alternatif jawaban untuk memudahkan responden yang terdiri atas
lima alternatif jawaban.
3. Menyusun petunjuk pengisian angket agar terhindar dari kesalahan dalam
pengisian angket.
b. Pemberian skor tiap-tiap item
Dalam pemberian skor dari setiap pernyataan, penulis bertitik tolak pada
skala likert, artinya penulis memberikan alternatif jawaban pada setiap butir
pertanyaan, dimana terdapat perbedaan antara alternatif jawaban yang bermuatan
positif dan negatif. Untuk alternatif jawaban yang bermuatan positif memiliki skor
5,4,3,2,1, sedang alternatif jawaban yang bermuatan negatif memiliki skor
1,2,3,4,5.
c. Penyusunan Pedoman Wawancara
Berbeda dengan angket, pedoman wawancara adalah susunan dari
pertanyaan, bukan berupa pernyataan. Karena pada hakikatnya wawancara berupa
proses tanya jawab untuk mengkonfirmasi data yang ada. Melalui wawancara ini
peneliti dapat memperoleh informasi mendalam. Pertanyaan yang diajukan dalam
wawancara adalah sesuai dengan rumusan masalah yang akan dibahas pada
penelitian kali ini.
Untuk narasumber yang akan dipilih oleh peneliti adalah orang yang
mendukung data yang ingin didapat dalam penelitian kali ini ataupun orang yang
berkecimpung dalam bidang yang dibahas.

2. Validasi Butir Pernyataan Angket
Setelah menyiapkan butir-butir pertanyaan tentang penilaian sikap, maka
akan dilakukan tahap selanjutnya, yaitu uji validitas terhadap butir-butir
pertanyaan tersebut. Pada tahap ini menggunakan validasi isi. Validasi isi

39
Rizki Aden Purnamasari, 2017
SIKAP SISWA KELAS X TERHADAP PEMBELAJARAN KIMIA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM DAN
TABEL PERIODIK
universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara butir-butir pertanyaan dengan
indikator yang telah dibuat. Setelah dilakukan uji validas terhadap butir-butir
pertanyaan mengenai penilaian sikap, maka akan diperoleh skala sikap untuk uji
coba instrumen ke lapangan. Dibawah ini merupakan contoh bentuk lembar
validasi instrumen penilaian sikap yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Komponen Sikap
No
butir
Pernyatan
Kesesuaian antara Butir pernyataan dan
komponen Sikap
Saran
Perbaikan
Ya tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Sikap Terhadap
Kimia

Sikap Terhadap
pembelajaran

Tabel 3.2 Tabel Validasi Butir Pernyataan pada Angket

C. Definisi Operasional
Definisi operasional yang terkait dengan penelitian ini adalah:
1. Penilaian adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat keputusan,
tepat atau tidaknya suatu keputusan tergantung pada kualitas proses penilaian
yang dilakukan (Firman,2000). Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan
yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi
tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat
keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu
(Arifin,2009).
2. Sikap merupakan suatu kecenderungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu
dengan cara tertentu terhadap lingkungan sekitarnya (Arifin,2009).
3. Penilaian sikap merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran
(kemdikbud, 2013). Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk
mengetahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, proses pembelajaran,
pengalaman, dan sebagainya (Majid, 2011).
4. Motivasi berpangkal dari kata “motif”, yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi tercapainya tujuan. Adapun menurut Mc.Donald,

40
Rizki Aden Purnamasari, 2017
SIKAP SISWA KELAS X TERHADAP PEMBELAJARAN KIMIA DALAM MATERI STRUKTUR ATOM DAN
TABEL PERIODIK
universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc.Donald ini, maka terdapat tiga
ciri pokok dalam motivasi, yakni motivasi mengawali terjadinya perubahan
energi, ditandai dengan adanya feeling, dan diranggsang karena adanya tujuan
(Sardiman A.M, 2004).
5. Tanggapan diartikan sebagai ingatan dari pengamatan dan objek yang telah
diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu pengamatan. Maksudnya
adalah apabila proses pengamatan sudah terjadi atau berhenti, yang
didapatkan adalah kesan-kesannya (Ahmadi, 2003).

D. Teknik Analisis Data
Berikut adalah analisis data yang digunakan untuk mengolah data:
1. Data Validasi Angket
Pengolahan data hasil validasi digunakan untuk mengetahui kevalidan untuk
setiap butir pertanyaan dalam angket yang digunakan. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan untuk memperoleh data hasil validasi adalah sebagai berikut:
a. Butir pernyataan penilaian sikap pada materi struktur atom dan tabel periodik
diserahkan kepada validator untuk dipertimbangkan kevalidannya.
b. Hasil uji dari validasi kepada ahli, penilaian didasarkan pada valid “Ya” atau
tidak valid “Tidak”.
c. Menentukan kevalidan dari setiap butir pertanyaan berdasarkan tanggapan
validator.

E. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kersana yang berlokasi di
kabupaten Brebes, Jawa tengah. Penelitian difokuskan kepada siswa kelas X
(sepuluh) yang telah mempelajari materi struktur atom dan tabel periodik.
Penelitian ini dilakukan kepada siswa yang berada di kelas X MIPA 1 yang
berjumlah 34 siswa.